(Expenses)
Agus Prasetyo B.S (2022100021)
Nanda Mandira P. (2022100005)
Sub BAB 11
2. Penurunan akuitas
Defenisi APB dan IAI secara eksplisit menyebutkan bahwa penururnan asset akhirnya akan
mengubah ekuitas atau menurunkan ekuitas. Penurunan ekuitas lebih menegaskan pengertian
biaya karena tidak setiap penurunan asset mengakibatkan penurunan ekuitas. Misalnya
pembagian dividen kas merupakan penurunan asset tetapi tidak dapat disebut sebagai biaya.
Jadi, penurunan ekuitas hanya merupakan karakteristik pendukung makna biaya.
Pengertian Biaya
Pengakuan Biaya
Pada dasarnya cost memiliki dua kedudukan penting, yaitu : (a) sebagai aktiva (potensi jasa) dan (b)
sebagai beban pendapatan (biaya). Proses pembebanan cost pada dasarnya merupakan proses
pemisahan cost. Oleh karena itu agar informasi yang dihasilkan akurat, bagian cost yang telah diakui
sebagai biaya pada periode berjalan dan bagian cost yang akan dilaporkan sebagai aktiva (diakui
sebagai biaya periode mendatang) harus dapat ditentukan dengan jelas.
Pengukuran dan Pengakuan Biaya
Pengakuan Biaya
Ada dua masalah yang muncul sehubungan dengan pemisahan cost
tersebut yaitu :
Kriteria yang digunakan untuk menentukan cost tertentu Kriteria yang digunakan untuk menentukan bahwa cost
yang harus dibebankan pada pendapatan periode tertentu ditangguhkan pembebanannya.
berjalan.
Semua cost dapat ditangguhkan pembebanannya sebagai biaya, apabila cost tersebut memenuhi kriteria sebagai
aktiva yaitu :
Penandingan antara biaya dan pendapatan memerlukan dasar yang tepat. Upaya mencari dasar penandingan
yang tepat merupakan masalah yang sering dihadapi akuntan, tidak hanya menyangkut penentuan aktiva atau
jasa yang benar-benar telah dipakai, namun menyangkut penghitungan besarnya nilai aktiva atau jasa yang
telah digunakan
02
Alokasi Sistematis
dan Rasional
Konsep Penandingan
Hubungan Sebab Akibat
Dasar yang paling ideal untuk menandingkan biaya dengan pendapatan adalah hubungan sebab akibat.
Meskipun sulit dibuktikan, namun atas dasar pengamatan yang dilakukan oleh akuntan menunjukkan bahwa
barang atau jasa tertentu yang digunakan dalam proses produksi pada akhirnya akan membantu dalam proses
menghasilkan pendapatan selama periode tertentu.
Banyak cost periodik Pada beberapa kasus sulit Apabila cost tersebut
yang berhubungan secara mencari hubungan merupakan joint-cost, maka
tidak langsung dengan langsung antara cost alokasi arbitrer harus
pendapatan periode tertentu dengan dilakukan pada kegiatan
berjalan pendapatan. yang berbeda.
Konsep Penandingan
Alokasi Sistematis dan Rasional
Apabila manfaat masa mendatang tidak dapat Apabila biaya bersifat rutin (reguler) dan terjadi
diukur dengan cukup pasti atau cost yang berulang-ulang, maka pembebanan langsung secara
dikeluarkan tidak memiliki hubungan dengan material tidak akan berpengaruh terhadap laba bersih,
pendapatan di masa mendatang, maka tidak ada meskipun penandingan yang tepat tidak dapat dicapai.
alasan untuk menunda pembebanan cost sebagai
biaya pada periode terjadinya.
Konsep Penandingan
Pembebanan Segera
Apabila tidak ada alasan yang kuat untuk membebankan cost atas dasar hubungan sebab akibat ataupun alokasi
sistematis dan rasional, maka cost langsung dapat dibebankan pada periode terjadinya. Alasan yang melandasi
pembebanan dengan cara ini adalah kepraktisan. Misalnya, pencatatan terhadap biaya advertensi.
Dalam statement FASB No.2 yaitu Accounting for Research and Development Cost disebutkan
bahwa dasar penandingan hubungan sebab akibat dan alokasi sistematis tidak dapat diterapkan
untuk cost penelitian dan pengembangan. Hal ini disebabkan manfaat penelitian dan
pengembangan di masa mendatang tidak dapat ditentukan dengan tepat, karena itu cost tersebut
tidak dapat dikapitalisasi dan dicatat sebagai aktiva. Cost tersebut langsung dibebankan sebagai
biaya pada periode terjadinya
Kritik Terhadap Konsep
Penanding
Konsep penandingan merupakan salah satu konsep yang digunakan dalam kerangka akuntansi konvensional.
Menandingkan biaya dengan pendapatan sama halnya dengan menandingkan upaya dan hasil. Kegiatan usaha
merupakan suatu aliran cost yaitu suatu aliran yang pada akhirnya kan menghasilkan pendapatan. Meskipun
konsep penandingan merupakan hal yang umum diterapkan dalam akuntasni konvensional, namun dalam
pelaksanaannya masih diwarnai dengan berbagai pertentangan. Ada beberapa kritik yang ditujukan terhadap
konsep matching di antaranya Bukti Obyektif, Evaluasi Terhadap Konsep Matching
Kritik Terhadap Konsep
Penanding
Bukti Obyektif
Konsep penandingan memerlukan pertimbangan yang tepat dalam menentukan besarnya cost yang akan
dibebankan pada periode sekarang atau masa mendatang. Dalam pengakuan pendapatan, bukti obyektif
merupakan sarat utama yang harus dipenuhi. Namun demikian, bukti obyektif tersebut kurang begitu
diperhatikan dalam pengakuan biaya. Pengakuan biaya lebih di dasarkan pada masalah rasional dan
kelayakan daripada bukti yang obyektif.
Dalam praktek akutansi, suatu prosedur tertentu dapat diterima perlakuannay apabila dipandang rasional
dan layak untuk diterpkan. Misalnya, cost persediaan dapat dibebankan sebagai biaya dengan salah satu
metode depresiasi yang diterima umum, seperti LIFO atau LIFO. Demikian halnya, cost aktiva tetap
dibebankan sebagai biaya (depresiasi) atas dasar salah satu metode depresiasi yang diterima umum.
Kritik Terhadap Konsep
Penanding
Evaluasi Terhadap Konsep Matching
Hubungan sebab akibat merupakan tahap terbaik untuk menadingkan biaya dengan pendapatan.
Meskipun prosedur ini rasional, tetapi sulit diterapkan dalam praktek. Alasan utama terletak pada
konsep cost attach yang merupakan pendukung utama hubungan sebab akibat.hubungan sebab akibat
sebenarnya tidak mungkin untuk diterapkan, karena konsep cost attach tidak memilki alasan/argument
yang kuat. Dalam situasi tertentu, konsep cost attach tidak dapat menunjukkan dasar hubungan sebab
akibat sebagai dasar hubungan pembebanan yang benar-benar meyakinkan. Oleh karena itu, akuntan
tidak menghubungkan secara langsung biaya dengan pendapatan, tetapi atas interval waktu.
Cost akan dibebankan sebagai biaya bila cost tersebut menghasilkan pendapatan pada periode yang
sama. Hubungan sebab akibat memiliki implikasi bahwa jumlah rupiah pendapatan tertentu harus
dihubungkan dengan jumlah rupiah. Apabila suatu aktiva memiliki suatu manfaat lebih dari satu periode
akuntansi dan dasar penandingan hubungan sebab akibat tidak dapa diterapkan, maka cost aktiva dapat
dialokasikan dalam periode-periode secara sistematis.
Kritik Terhadap Konsep
Penanding
Evaluasi Terhadap Konsep Matching
Menurut Thomas (1969.1975), kebanyakan akuntan “hanya omong kosong” belaka dan tidak
bermanfaat. Informasi yang dihasilkan hampir seluruhnya didasarkan pada proses alokasi, yang tidak
dapat dijustifikasi secara teoritis. Alokasi secara teoritis akan memuaskan apabila memenuhi beberapa
criteria. Kriteria tersebut adalah:
Additivity Defensibility
Alokasi harus melibatkan jumlah yg Metode alokasi yang dipilih harus
ada, sehingga jumlah bagian-bagiannya lebih baik dibanding metode alokasi
sama dengan jumlah keseluruhanya, yang lain.
tidak kurang tidak lebih.
Unambiguity
Metode alokasi harus menghasilkan yang
unik dengan menggunakan satu dasar
alokasi yang jelas dan cara alokasinya
juga harus jelas.
Thank You
Diskusi
1. Ervi: Apa perbedaan definisi Biaya dari sudut pandang yang dikemukakan oleh FASB dengan KAM?