Anda di halaman 1dari 4

TEORI AKUNTANSI

“ BIAYA “

Dosen : Ni Ketut Muliati, SE.M.Si

Nama Kelompok 8 :

I Putu Edi Saputra ( 1902022333)

Ni Putu Kerryn Krisnayanti (1902022363)

Ni Luh Ayu Dewi Sukerti ( 1902022365)

FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN PARIWISATA

UNIVERSITAS HINDU INDONESIA

2021/2022
A. Pengertian Biaya
Biaya adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu perioda akuntansi dalam bentuk arus
keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan
ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. Terdapat dua karakteristik
penting yang melekat pada makna biaya dan memiliki karakteristik pendukung, yaitu:
 Penurunan Aset
Untuk dapat mengatakan bahwa biaya timbul, harus terjadi transaksi atau kejadian yang
menurunkan aset atau menimbulkan aliran keluar aset atau sumber ekonomik.
 Operasi Utama yang Menerus
Yang dimaksud dengan kegiatan utama adalah kegiatan penciptaan pendapatan yang
direpresentasi dalam kegiatan memproduksi/mengirim barang atau
menyerahkan/melaksanakan jasa. Karena dianggap bahwa perusahaan ingin mendapatkan
dan mengukur laba dengan tepat, harus ada kaitan yang logis antara biaya dan pendapatan.
Dalam hal ini, operasi utama perusahaan merupakan basis utama untuk menghubungkan
biaya dan pendapatan.

Kenaikan Kewajiban

Semua badan autoritatif mendefinisi biaya tidak hanya dari sudut penurunan aset tetapi
juga dari kenaikan kewajiban. Alasannya adalah agar makna biaya cukup luas untuk mencakupi
pula pos – pos yang timbul dalam penyesuaian akhir tahun.

Penurunan Ekuitas

Turunnya aset sebagai biaya harus mengakibatkan turunnya ekuitas. Bila ekuitas
akhirnya tidak terpengaruh, jelas turunnya aset bukan merupakan biaya. FASB tidak
memasukkan karakteristik ini dalam definisinya karena makna operasi sentral mengandung
pengertian sebagai proses penciptaan laba sehingga penurunan ekuitas merupakan konsekuensi
logis dari pengertian tersebut. Penurunan ekuitas lebih menegaskan pengertian biaya karena tidak
setiap penurunan aset mengakibatkan penurunan ekuitas.
B. Landasan Pikiran dan Kriteria Pengakuan Biaya
Pengakuan biaya tidak dibedakan dengan pengakuan rugi. Pengakuan
menyangkutmasalah kriteria pengakuan yaitu apa yang harus dipenuhi agar penurunan
nilai aset yangmemenuhi definisi biaya atau rugi dapat diakui dan masalah saat
pengakuan yaituperistiwa atau kejadian apa yang menandai bahwa kriteria pengakuan
telah dipenuhi.
Kriteria pengakuan
a. Konsumsi manfaat (consumption of benefits)Biaya atau rugi diakui bilamana
manfaat ekonomik yang dikuasai entitas telahdimanfaatkan atau dikonsumsi.
b. Lenyapnya atau berkurangnya manfaat masa mendatang. (loss or lack of
futurebenefits).Biaya atau rugi diakui bilamana aset yang telah diakui sebelumnya
diperkirakan telahberkurang manfaaat ekonomiknya atau tidak lagi mempunyai
manfaat ekonomik.
Kaidah pengakuan APB
1. Mengasisoasi sebab akibat.
Beberapa kos diakui sebagai biaya atas dasar asosiasi langsung dengan pendapatan
tertentu
2. Alokasi sistematik dan rasional.Bila tidak ada cara langsung untuk mengasisosisasi sebab
akibat
3. Pengakuan segeraBeberapa kos diasosiasi dengan perioda berjalan sebagai biaya karena :
a) Kos yang terjadi dalam perioda berjalan tidak memberi manfaat masa datangyang
cukup nyata
b) Kos yang dicatat sebagai aset dalam perioda-perioda sebelumnya tidak
lagimempunyai manfaat ekonomik yang cukup nyata
c) Mengalokasi kos baik atas dasar asosiasi dengan pendapatan atau dasar
atasperioda akuntansi dipandang tidak mempunyai menfaat yang berarti.
 Pengakuan Biaya
Pada dasarnya cost memiliki dua kedudukan penting, yaitu:
(a) Sebagai aktiva(potensi jasa)
(b) Sebagai beban pendapatan (biaya).
Atas dasar konsep kontinuitas  usaha, cost mula-mula diperlakukan sebagai aktiva dan
kemuian baru diperlakukan sebagai pengurang pendapatan(biaya). Misalnya, cost persediaan ada
awalnya dicatat/di akui sebagai aktiva. Apabila cost tersebut telah dinytakan keluar (dijual)
untuk menghasilkan pendapatan, maka cost tersebut dinyatakan sebagai biaya, dengan nama cost
barang terjual (cost of goods sold).

C. Basis Asosiasi Antara Biaya Dan Pendapatan


Dalam rangka menghubungkan biaya dan biaya, perlu dipertimbangkan basis asosiasi yang
menggambarkan penandingan yang secara ekonomik layak. Berbagai basis asosiasi dibahas
berikut ini.
 Asosiasi Sebab dan Akibat
Konsep upaya dan capaian menyatakan bahwa biaya merupakan upaya dalam rangka
mendapatkan capaian berupa pendapatan. Ini berarti ada hubungan sebab akibat antara biaya dan
pendapatan. Oleh karena itu, basis penandingan yang paling tidak masuk akal adalah sebab
akibat walaupun basis ini lebih merupakan asumsi dari pada kenyataan karena dalam banyak hal
sulit dibuktikan secara meyakinkan bahwa biaya menyebabkan pendapatan.
 Alokasi Sistemantik dan Rasional
Alokasi sistemantik dan rasional merupakan proses penandingan dengan perioda sebagai
penakar pendapatan dan biaya. Proses ini sering disebut penandingan perioda. Dalam pengakuan
biaya, diasumsikan bahwa yang menerima manfaat dari potensi jasa adalah perioda bukannya
produk.
 Pembebanan arbitrer
Kalau tidak ada alasan yang kuat untuk menunda pembebanan kos untuk mencapai
penandingan sebab akibat dan juga tidak ada dasar alokasi yang layak, suatu kos biasanya akan
langsung dibebankan dalam perioda terjadinya. Ini berarti bahwa kos ditandingkan dengan
pendapatan secara arbitrer. Penandingan arbitrer tidak selalu berkaitan dengan pengakuan rugi.
Kos suatu potensi jasa akan segera diakui sebagai biaya atau rugi kalau terbukti bahwa manfaat
ekonomiknya menjadi lenyap atau berkurang.

Anda mungkin juga menyukai