Anda di halaman 1dari 13

TUGAS BAB 9 : BIAYA

NAMA : BRILLIAN NIM : 19190142 KELAS : C


ADIPUTRO SAUDALE

1. JELASKAN PENGERTIAN BIAYA


JAWAB : Biaya adalah suatu pengorbanan yang harus dilakukan untuk
melaksanakan suatu proses produksi yang dinyatakan dengan satuan uang sesuai
harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi ataupun yang akan terjadi.
Namun, beberapa lainnya juga mengatakan bahwa biaya adalah sebuah bentuk
pengeluaran yang dilakukan oleh suatu pihak, baik itu individu maupun
perusahaan untuk mendapatkan manfaat lebih dari tindakan tersebut.
berikut disajikan pengertian biaya dari berbagai sumber terpercaya di bidangnya.
 Pengertian Biaya Menurut IAI (Ikatan Akuntan Indonesia)
IAI  mendefinisikan biaya dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
sebagai berikut:
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi
dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva.Atau terjadinya
kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut
pembagian untuk penanam modal.
 Pengertian Biaya Menurut Para Ahli
1. Sprouse dan Moonits
Mereka mendefinisikan pengertian cost dan biaya adalah sebagai
berikut:
 Cost is a foregoing, a sacrifice made to secure benefit, and a
measured by an exchange price.
 Expense is the decrease in net assets as a result of the use of
economic services in the creation of revenues or the imposition of
taxes by governmental unit.
 Pengertian Biaya menurut Accounting Principles Board (APB)
APB mendefinisikan biaya adalah sebagai berikut:

Expense gross decreases in assets or gross increases in liabilities


recognized and measured in conformity with generally accepted
accounting principles that result from those types of profit-directed
activities of an enterprise that can change owner’s equity.
APB menjelaskan bahwa seperti pendapatan, biaya timbul hanya dalam kaitannya
dengan aktivitas penciptaan laba yang mengakibatkan perubahan
ekuitas.Pegiriman barang (direpresentasikan dengan harga pokok barang terjual)
dalam transaksi penjualan adalah biaya, karena hasil bersih (net result) penjualan
tersebut adalah perubahan ekuitas.Di lain pihak, timbulnya kewajiban untuk
pembelian aset adalah bukan biaya, karena ekuitas tidak dapat berubah pada saat
pembelian tersebut.
2. SEBUTKAN DAN JELASKAN KARAKTERISTIK BIAYA
JAWAB :
A. Karakteristik Utama Biaya
Ada 2 (dua) karakteristik biaya, yaitu:
1) Aliran keluar atau penurunan aset (outflow of assets, gross
decreases in assets, using up of assets).
2) Akibat aktivitas yang membentuk operasi utama yang
berkelanjutan/ terus menerus.
B. Karakteristik Pendukung
1. Penurunan Aset
Biaya timbul karena terjadi transaksi yang menurunkan Aset.
atau menimbulkan aliran keluar aset.
Aset dalam hal ini adalah semua aset perusahaan sebagai satu
kesatuan, bukan hanya aset tertentu misalnya persediaan bahan
baku.
Dengan demikian konsumsi atau pemakaian aset diartikan
bahwa manfaat ekonomi aset telah habis karena melekat pada
barang atau jasa yang telah diserahkan dari entitas usaha.
Sehingga entitas usaha tidak menguasai lagi manfaat tersebut.
Pemakaian bahan baku untuk pembuatan produk tidak dapat
disebut sebagai biaya, jika produk tersebut belum terjual.
Karena jika belum terjual sebenarnya belum terjadi penurunan
aset. Yang terjadi hanyalah perubahan bentuk aset sebagai
potensi jasa.
2. Operasi Utama yang Menurun
Tidak semua penurunan atau konsumsi aset membentuk biaya.
Agar menjadi biaya, maka konsumsi tersebut harus berkaitan
dengan transaksi utama kesatuan usaha.
Yang dimaksud dengan aktivitas utama adalah kegiatan
penciptaan pendapatan dan profit yang direpresentasikan dalam
aktivitas produksi dan pengiriman barang.
Atau bila jenis usaha jasa adalah menyerahkan atau
melaksanakan jasa.
Jadi, sebagaimana berlaku untuk pendapatan, pengertian
operasi menunjuk aktivitas operasi yang merupakan elemen
laporan arus kas, yaitu operasi, investasi, dan pendanaan.
Biaya adalah penurunan aset yang berkaitan dengan operasi dan
bukan dengan investasi dan pendanaan.
3. Kenaikan Kewajiban
Definisi biaya adalah tidak hanya dari sudut penurunan aset,
tapi juga dari kenaikan kewajiban.
Alasannya adalah agar makna biaya cukup luas untuk
mencakup pula pos-pos yang timbul dalam penyesuaian akhir
tahun.
Pendefinisian biaya adalah kenaikan kewajiban, bila barang dan
jasa telah dimanfaatkan oleh perusahaan, tapi perusahaan tidak
mengakuinya sebagai aset sebelumnya. Atau perusahaan belum
mengakui kewajiban atas penggunaan barang dan jasa yang
dikuasai pihak lain.
Perusahaan mempunyai keharusan untuk membayar atau
melakukan pengorbanan sumber ekonomi di masa datang
sehingga kewajiban timbul.
Sebagai contoh adalah tarif (fee) pengiriman barang oleh
perusahaan ekspedisi yang belum dibayar perusahaan.
Jasa pengiriman telah dikonsumsi dan menimbulkan
pendapatan, sehingga biaya harus timbul diikuti dengan
kenaikan kewajiban.
4. Penurunan Ekuitas
Penurunan aset akan menurunkan ekuitas.
Dengan dianutnya konsep kesatuan usaha, penurunan aset atau
kenaikan kewajiban akan membentuk biaya.
Dan penurunan ekuitas hanya merupakan konsekuensi logis.
Walaupun demikian, penurunan ekuitas lebih menegaskan
pengertian biaya karena tidak setiap penurunan aset
mengakibatkan penurunan ekuitas.
Misalnya pembagian dividen kas adalah penurunan aset, tapi
tidak dapat disebut sebagai biaya.
Jadi penurunan aktivitas hanya merupakan karakterisitik
pendukung pengertian biaya.
Hal serupa dengan definisi terbaya (payee) sebagai karakteristik
pendukung pengertian kewajiban.
5. Aliran Fisik atau Moneter
Menurut FASB definisi biaya adalah aliran keluar aset atau
pemanfaatan aset tiidak secara tegas membatasi apakah aliran
tersebut bersifat fisik atau moneter.
FASB memisahkan antara pengertian biaya dan pengukuran
biaya.
Pengertian biaya sebagai aliran fisik dimaknai bahwa biaya
timbul dari penyerahan/ produksi barang atau dari pelaksanaan
jasa.Secara semantik, definisi biaya adalah perubahan atau
penurunan nilai, sehingga timbulnya biaya merupakan kejadian
moneter.
6. Rugi
Sebagai lawan makna untung, kata-kata kunci yang pada
pengertian rugi adalah:
 Penurunan ekuitas (aset bersih)
 Transaksi periferal atau incidental
 Selain apa yang didefinisikan sebagai biaya atau selain
distribusi ke pemilik.
3. JELASKAN LANDASAN PIKIR DAN KRITERIA
PENGUKURAN BIAYA
JAWAB :

Kriteria Pengakuan Biaya


Biaya dan rugi pada umumnya diakui bila mana salah satu dari dua
criteria berikut dipenuhi (SFAC No. 5, prg. 85)
a) Konsumsi manfaat
Biaya atau rugi diakui bila mana manfaat ekonomik yang
dikuasai suatu entitas telah dimanfaatkan atau dikonsumsi
dalam pengiriman atau pembuatanbarang, penyerahan atau
pelaksanaan jasa, atau kegiatan lain yang merepresentasikan
operasi utama atau sentral entitas tersebut.
b) Lenyapnya atau berkurangnya manfaat masa dating
Biaya atau rugi diakui bila mana asset yang telah diakui
sebelumnya diperkirakan telah berkurang manfaat
ekonomiknya atau tidak lagi mempunyai manfaat ekonomik.
Kaidah atau Saat Pengakuan FASB
a. Konsumsi manfaat
Konsumsi manfaat ekonomik selama suatu perioda dapat
diakui langsung pada saat terjadinya atau diakui bersamaan
dengan pengakuan pendapatan yang berkaitan.
b. Lenyapnya atau berkurangnya manfaat masa datang
Biaya atau rugi diakui bila telah menjadi nyata atau jelas
bahwa manfaat ekonomik masa dating suatu asset yang diakui
sebelumnya telah berkurang atau lenyap atau bahwa kewajiban
timbul atau bertambah tanpa adanya manfaat.

APB
Kaidah pengakuan di atas sebenarnya dilandasi oleh basis
asosiasi yang oleh APB disebut sebagai prinsip pengakuan
biaya pervasive atau luas. Hal ini dinyatakan oleh APB sebagai
berikut (APB statement No. 4, prg. 157-160):
 Mengasosiasikan sebab dan akibat. Beberapa kos diakui sebagai
biaya atas dasar asosiasi langsung dengan pendapatan tertentu.
 Alokasi sistemantik dan rasional. Bila tidak ada cara langsung
untuk mengasosiasikan sebab dan akibat, beberapa kos
diasosiasikan dengan perioda sebagai biaya atas dasar usahauntuk
mengalokasikan kos secara sistemantik dan rasional ke beberapa
perioda yang diperkirakan menikmati manfaat.
 Pengakuan segera. Beberapa kos diasosiasikan dengan perioda
berjalan dengan biaya

BASIS ASOSIASI ANTARA BIAYA DAN PENDAPATAN


A. Asosiasi Sebab dan Akibat
Konsep upaya dan capaian menyatakan bahwa biaya merupakan
upaya dalam rangka mendapatkan capaian berupa pendapatan. Ini
berarti ada hubungan sebab akibat antara biaya dan pendapatan.
Oleh karena itu, basis penandingan yang paling tidak masuk akal
adalah sebab akibat walaupun basis ini lebih merupakan asumsi
dari pada kenyataan karena dalam banyak hal sulit dibuktikan
secara meyakinkan bahwa biaya menyebabkan pendapatan.

B. Alokasi Sistemantik dan RasionaL


Alokasi sistemantik dan rasional merupakan proses penandingan
dengan perioda sebagai penakar pendapatan dan biaya. Proses ini
sering disebut penandingan perioda. Dalam pengakuan biaya,
diasumsikan bahwa yang menerima manfaat dari potensi jasa
adalah perioda bukannya produk.

C. Pembebanan arbitrer
Kalau tidak ada alasan yang kuat untuk menunda pembebanan kos
untuk mencapai penandingan sebab akibat dan juga tidak ada dasar
alokasi yang layak, suatu kos biasanya akan langsung dibebankan
dalam perioda terjadinya. Ini berarti bahwa kos ditandingkan
dengan pendapatan secara arbitrer. Penandingan arbitrer tidak
selalu berkaitan dengan pengakuan rugi. Kos suatu potensi jasa
akan segera diakui sebagai biaya atau rugi kalau terbukti bahwa
manfaat ekonomiknya menjadi lenyap atau berkurang.
4. SEBUTKAN DAN JELASKAN BASIS ASOSIASI ANTARA
BIAYA DAN PENDAPATAN
JAWAB :
Konsep upaya dan capaian menyatakan bahwa biaya merupakan upaya
dalam rangka mendapatkan capaian berupa pendapatan.
Ini berarti ada hubungan sebab-akibat antara biaya dan pendapatan.
Oleh karena itu, basis penandingan yang paling masuk akal adalah sebab
akibat.
Walaupun basis ini lebih merupakan asumsi daripada kenyataan karena
dalam banyak hal sulit untuk dibuktikan secara menyakitkan bahwa
biaya menyebabkan pendapatan.
Hubungan biaya dan pendapatan tidak selalu bersifat fisik atau
hubungan satu lawan satu (pos lawan pos).
Hubungan biaya dan pendapatan adalah hubungan agregat antara
berbagai faktor biaya sebagai kesatuan dan berbagai faktor pendapatan
sebagai kesatuan yang lain.
Jadi, hubungan biaya dan pendapatan bersifat ekonomi bukannya fisik.
Walaupun demikian, hubungan sebab-akibat mempunyai validitas
karena pengamatan terhadap operasi perusahaan pada umumnya
menunjukkan bahwa pendapatan tidak akan terjadi tanpa penyerahan
barang dan jasa.
Jadi, tidak ada hasil tanpa upaya, tidak ada biaya, tidak ada pendapatan.
Inilah yang disebut konsep PENYEBABAN (causation).
Sebagai contoh, komisi penjualan, gaji dan upah, dan biaya barang
terjual periode tertentu dapat dianggap menjadi upaya dalam
melimbulkan pendapatan periode tersebut.
Karena biaya-biaya tersebur secara mudah dan intuitif dapat dikaitkan
langsung dengan pendapatan.
Dalam hal perusahaan jasa, pada umumnya tidak ada suatu obyek fisik
yang dapat dijadikan dasar (penilaian) untuk menghubungkan
pendapatan dengan biaya.
Oleh karena itu, indikator penghubungnya adalah periode.
Cost yang ditandingkan adalah cost yang terjadi dalam periode
terjadinya pendapatan karena cost yang telah terjadi dalam periode
tersebut dianggap telah menyebabkan pendapatan tersebut.
Secara umum dapat dikatakan bahwa semua biaya produksi adalah wajar
dan perlu dilekatkan pada unit produk dan baru diakui sebagai biaya
pada produk tersebut terjual.
Penandingan, sebab akibat semacam ini disebut penandingan langsung
(direct matching).
Dan untuk perusahaan manufaktur, penandingan langsung seperti seperti
itu disebut dengan penandingan produk (product matching).
Dasar ini adalah yang paling ideal karena paling mencerminkan konsep
biaya upaya dan hasil.
Tentu saja penandingan yang ideal ini menuntut bahwa semua potensi
jasa, termasuk biaya administratif dan penjualan tergabung menjadi satu
dan melekat produk (menjadi cost produk
Walaupun demikian, penandingan langsung menghadapi beberapa
masalh teknis seperti berikut ini:

1. Produk Usang atau Musiman


Masalah yang berkaitan dengan penandingan atas dasar sebab-akibat
adalah adanya produk musiman yang tidak laku dijual.
Persoalannya adalah apakah cost produk musiman yang tidak terjual
adalah sebab (sebagai biaya) atau bukan (sebagai rugi).
Dalam keadaan yang khusus sebagian biaya persediaan barang yang
tidak terjual dalam suatu periode secara logis dapat dijadikan
komponen cost barang terjual.
Perhatikan contoh berikut ini:
Suatu toko pakaian musiman harus menyediakan berbagai ukuran dan
warna yang cukup banyak untuk memenuhi selera konsumen.
Dengan konsekuensi yang tidak terhindarkan dan cukup pasti bahwa
sebagn dari persediaan pakaian jadi tersebut tidak akan laku terjual pada
akhir musim tertentu.
Dalam keadaan seperti itu, sebenarnya dapat dianggap bahwa sebagian
atau seluruh cost persediaan pakaian yang tidak terjual tersebut adalah
bagian dari cost pakaian yang telah terjual.
Tentu saja dalam hal ini harus diasumsikan bahwa volume penjualan
yang terjadi tidak mungkin akan dicapai tanpa mengadakan persediaan
dengan variasi yang cukup banyak.
Dengan kata lain, persediaan akhir yang tidak terjual sebenarnya adalah
upaya (biaya) atau sebab untuk mendatangkan penjualan yang dicapai
pada musim tertentu.
Dengan demikian, tidak selayaknyalah cost persediaan yang tidak terjual
diperlakukan sebagai rugi.
2. Barang Rusak
Persoalan yang sama dengan barang musiman dapat diterapkan untuk
produk rusak.
Apakah cost produk rusak dapat dianggap sebagai upaya atau sebab
untuk menimbulkan pendapatan?
Kelayakan ekonomi menuntut pertimbangan dengan memperhatikan
kondisi yang melingkupi suatu masalah.
Bila kerusakan produk adalah hal yang normal atau bahkan merupakan
prasyarat untuk menghasilkan barang dengan kualitas baik.
Cost barang yang rusak dapat dianggap sebagai upaya menghasilkan
pendapatan.
5. SEBUTKAN DAN JELASKAN SAAT PENGAKUAN BIAYA
JAWAB :
Pengakuan biaya tidak dibedakan dengan pengakuan rugi.
Pengakuan mengikuti masalah kriteria pengakuan, yaitu apa yang harus
dipenuhi agar penurunan nilai aset yang memenuhi definisi biaya biaya
atau rugi dapat diakui.
Dan masalah saat pengakuan adalah peristiwa atau kejadian apa yang
menandai bahwa kriteria pengakuan telah terpenuhi.
Tidak seperti pendapatan atau keuntungan, biaya dan kerugian tidak
mengalami masalah pembentukan dan realisasi.
Oleh karena itu, kriteria pengakuan tidak dibedakan dengan kaidah
pengakuan sehingga masalah pengakuan biaya dan rugi adalah kapan
penurunan nilai aset dapat dikatakan telah terjadi.
Atau kapan biaya dan rugi telah timbul sehingga jumlah rupiah biaya
dan rugi dapat diakui.
A. Kriteria Pengakuan Biaya
Biaya atau rugi pada umumnya diakui bilamana SALAH SATU
dari dua kriteria berikut ini:
1) Konsumsi manfaat (consumption of benefit)
Biaya atau rugi diakui bilamana manfaat ekonomi yang
dikuasai suatu entitas telah dimanfaatkan atau dikonsumsi
dalam:
 pengiriman atau pembuatan barang,
 penyerahan atau pelaksanaan jasa, atau
 kegiatan lain yang merepresentasikankan operasi
utama atau sentral entitas tersebut.
Konsumsi Manfaat
Konsumsi manfaat ekonomi selama sautu periode dapat
diakui langsung pada saat terjadinya pengakuan pendapatan
yang berkaitan.
Berbagai jenis pos biaya menghendaki cara pengakuan yang
berbeda, yaitu:
 Beberapa pos biaya, seperti barang terjual,
ditandingkan dengan pendapatan yang
terkait. Biaya dan pendapatan diakui pada
saat atau periode yang sama dengan
pengakuan pendapatan yang dihasilkan
langsung dari transaksi yang sama.
 Banyak pos biaya, seperti gaji staf
penjualan dan administrasi diakui selama
pada saat kas dibayarkan. Atau ketika
kewajiban terjadi untuk barang dan jasa
yang dimanfaatkan bersamaan dengan
perolehan.
 Beberapa pos biaya, seperti penyusutan
dan asuransi diakui dengan prosedur
sistematik dan rasional untuk periode-
periode yang menikmati manfaat aset yang
bersangkutan.
2) Lenyapnya atau berkurangnya manfaat masa datang.
Biaya atau rugi diakui bilamana aset yang telah diakui
sebelumnya diperkirakan telah berkurang manfaat
ekonominya atau tidak lagi mempunyai manfaat
ekonomi.
Lenyapnya/ Berkurangnya Manfaat Masa Datang
Biaya atau rugi diakui bila telah menjadi nyata atau jelas
manfaat ekonomi masa datang suatu aset yang diakui
sebelumnya telah berkurang atau lenyap.
Atau kewajiban timbul atau bertambah tanpa adanya
manfaat.
 
B. Kaidah Pengakuan Biaya
Ada 3 kaidah pengakuan biaya yang disebut sebagai prinsip
pengakuan biaya pervasif atau luas, yaitu:
A. Mengasosiasi sebab akibat.
Beberapa cost diakui sebagai biaya atas dasar asosiasi langsung dengan
pendapatan tertentu.

B. Alokasi sistematik dan rasional.


Alokasi sistematik dan rasional adalah proses penandingan dengan periode
sebagai penakar pendapatan dan biaya.
Proses ini sering disebut penandingan periode (period matching).
Bila tidak ada cara langsung untuk  mengasosiasi sebab dan akibat,
beberapa cost diasosiasikan dengan periode sebagai biaya atas dasar usaha
(attemp).
Untuk mengalokasikan cost secara sistematik dan rasional ke beberapa
periode yang diperkirakan menikmati manfaat.
Dalam pengakuan biaya, diasumsikan bahwa yang menerima manfaat dari
potensi jasa adalah periode bukannya produk.
Dasar penandingan ini sebenarnya adalah alternatif dasar sebab-akibat,
karena tidak selalu mudah mengidentifikasikan hubungan sebab-akibat
antara pendapatan dengan biaya.
Basis ini menghubungkan biaya dan pendapatan secara tidak langsung
melalui periode terjadinya pendapatan sehingga keduanya sering disebut
penandingan tak langsung (indirect matching).
Namun demikian, dalam banya hal penandingan ini mendekati penandingan
sebab-akibat.
Dasar ini cukup beralasan untuk beberapa jenis-jenis biaya yang erat
kaitannya dengan waktu, seperti depresiasi atau penyusutan, bunga, sewa
asuransi dan semacamnya.
Keberatan terhadap penandingan ini adalah bahwa proses alokasi
menimbulkan banyak metode alokasi.
Karena kesulitan penentuan pola penggunaan atau konsumsi manfaat
ekonomi yang sebenarnya, metode alokasi yang dipilih sering tidak sejalan
dengan pola penyerapan tersebut.
Sebenarnya adanya berbagai metode alokasi menunjukkan bahwa untuk
menyelaraskan pola penyerapan cost yang kira-kira mendekati pola
pemanfaatan potensi jasa, sehingga konsep penandingan yang tepat dapat
dicapai.
Contoh permasalahan ini adalah depresiasi atau penyusutan aset tetap.

C. Pengakuan segera
Beberapa cost diasosiasikan denga periode berjalan sebagai biaya karena:
 Cost yang terjadi dalam periode berjalan tidak memberi manfaat
masa datang yang cukup nyata.
 Cost yang dicatat sebagai aset dalam periode-periode sebelumnya
tidak lagi mempunyai manfaat ekonomi yang cukup nyata.
 Mengalokasikan berbagai cost baik atas dasar asosiasi dengan
pendapatan atau atas dasar periode akuntansi dipandang tidak
mempunyai manfaat yang berarti.

6. JELASKAN MASALAH MASALAH PENANDINGAN YANG


BERKAITAN DENGAN : SEDIAAN, FASILITAS FISIS , ASET
TAK BERWUJUD, DAN SUMBER ALAM JAWAB :
 SEDIAAN
Secara umum masalah teoretis sediaan berkaitan dengan pengukuran
kos barang terjual dalam rangka penandingan dengan pendapatan
dan masalah penilaian.
Metoda Asosiasi
Metoda asosiasi menjadi basis untuk menentukan unit fisik terjual
dan kos yang melekat dengan jumlah rupiah penjualan. Dengan
demikian metoda asosiasi dapat pula diartikan sebagai asumsi aliran
kos dalam mengikuti aliran fisis barang. Metoda asosiasi atau asumsi
aliran kos yang telah dikenal adalah :
 Identifikasi khusus (specific identification)
 Masuk pertama keluar pertama/MPKP (first-in, first-
out/FIFO)
 Rata-rata berbobot (weighted average)
 Sediaan normal/minimal (normal stock)
 Masuk terakhir keluar pertama/MTKP (last-in, first-
out/LIFO)
Dasar pemilihan metoda sangat tergantung pada tujuan atau
kondisi yang dihadapi perusahaan. Tujuan utama pemilihan
metoda biasanya adalah mengasosiasi biaya dan pendapatan
untuk menentukan laba yang tepat. Tujuan lain adalah
menentukan nilai sediaan untuk dicantumkan dalam neraca.

 FASILITAS FISIS
Dalam hal fasilitas fisik, kos yang terjadi pada saat pemerolehan
pada umumnya diakui sebagai asset dan baru kemudian kos
tersebut diakui sebagai biaya sesuai dengan pola penyerapan
manfaat yang direpresentasi dengan kos
Karakteristik dan Tujuan Pelaporan
Semua asset mempunyai karakteristik umum yaitu merupakan
potensi jasa yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan dalam
kegiatan operasinya. Fasilitas fisis mempunyai karakteristik sbb :
 Berwujud fisis dan dikuasai oleh perusahaan untuk
mengolah dan memperlancar kegiatan operasi
perusahaan.
 Pada umumnya berumur panjang walaupun terbatas
sehingga perlu penggantian.
 Bernilai bagi perusahaan lantaran kekuasaan atau hak
perusahaan untuk menggunakannya bukan lantaran
hak miliknya.
 Pada umunya erupakan asset nonmoneter dan manfaat
yang dapat diberikan berupa potensi jasa (service
potentials) bukan daya beli atau ketertukarannya
(exchangeability).
 Karateristik yang demikian menyebabkan tujuan
pelaporan dan pengukuran fasilitas fisis ini adalah
untuk menentukan penggunaan jasa dalam suatu
perioda yang diperkirakan telah menghasilkan
pendapatan.

 SUMBER DAYA ALAM


Sumber alam (natural resources) yang akan habis melalui
proses penambangan (extraction) dan tidak dapat diperbarui
atau diganti (renewable) sering disebut dengan “aset habis
pakai” (wasting assets). Tambang mineral (termasuk minyak
mentah dan gas) adalah contoh utama aset habis pakai. Hutan
kayu yang biasanya tidak diremajakan lagi oleh perusahaan
pengekstraksi dapat dikategori sebagai aset habis pakai. Kos
sumber alam tersebut (tidak termasuk nilai sisa tanah) harus
diserap secara sistematik ke produksi atas dasar pengambilan
atau konsumsi. Kos yang diserap ini disebut deplesi. Seperti
juga pada depresiasi, deplesi sebagai kos atau upaya untuk
menghasilkan pendapatan harus ditentukan secara objektif
dan rasional tanpa memperhatikan pengaruhnya terhadap laba
bersih.
 ASET TAK BERWUJUD
Yang digolongkan sebagai aset tak berwujud (intangibles)
meliputi pos seperti hak cipta, paten, merek dagang, goodwill,
dan kos organisasi. Sama seperti fasilitas fisis, kos aset tak
berwujud harus secara sistematik dibebankan ke operasi dan
akhirnya terhadap pendapatan selama umur yuridisnya. Dalam
kasus tertentu dimungkinkan untuk menyerap kos tersebut dalam
waktu yang lebih pendek dari umur yuridisnya. Penghapusan
langsung seluruh kos sebagai rugi harus segera dilakukan kalau
kondisi menunjukkan bahwa aset tak berwujud tersebut tidak lagi
mempunyai arti ekonomik yang penting. Karena banyak masalah
teoritis yang timbul, dua jenis aset tak berwujud yaitu goodwill
dan kos organisasi
7. BERIKAN CONTOH STATEMENT LABA RUGI DENGAN
PENYAJIAN YANG LAYAK
JAWAB :
LAPORAN LABA RUGI PT SATU HATI
PT Satu Hati,  pada tanggal 31 Januari 2019 memiliki data-data keuangan
berupa aset, kewajiban, pendapatan, dan biaya-biaya operasi adalah sebagai
berikut
 Modal pemilik Rp 25.000.000
 Utang Usaha Rp 5.000.000
 Piutang usaha Rp 10.500.000
 Kas tunai Rp 15.250.000
 Penerimaan Fee konsultasi dan trainer Rp 55.000.000
 Tanah Rp 25.000.000
 Biaya administrai & umum Rp 7.700.000
 Biaya lain-lain Rp 5.000.000
 Biaya pemeliharaan kantor Rp 7.500.000
 Bahan habis pakai Rp 1.250.000
 Gaji karyawan Rp 35.750.000

Anda mungkin juga menyukai