Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN MATERI KULIAH

TEORI AKUNTANSI
CHAPTER 10: EXPENSES

DisusunOleh:
Felicia Leemann (A031181053)

AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
PENGERTIAN EXPENSE (BEBAN)
Expense (Beban) adalah aliran kas yang keluar untuk barang atau jasa. Dalam arti luasnya
espense (beban) adalah semua biaya yang sudah habis masa berlaku nya yang dapat dikurangi
dengan pendapatan.
Beban dapat terjadi karna adanya 2 sebab, yaitu : pertama, yang terdapat dari cost (biaya) yang
sudah expired (masa berlaku habis) dan yang kedua, karna penggunaannya (beban) muncul dan
hadir pada saat kita sudah melakukan pemakaian tertentu atau utilitas.
Menurut IAI : beban atau expense adalah suatu penurunan manfaat ekonomi selama satu periode
akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau dapat berkurangnya aktiva atau terjadinya suatu
kewajiban yang dapat mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian
kepada si penannam modal.
Akuntan sendiri telah mendefinisikan biaya itu sendiri sebagai nilai tukar, pengeluaran,
pengorbanan, untuk memperoleh suatu manfaat.
Beban (expense) adalah sebagai penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode dalam arus
keluar atau berkurangnya didalam akuntansi. Atau adanya kewajiban yang berakibat adanya
penurunan ekuitas yang tidak menyangkut dalam pembagian penanaman modal.
Sebagai contoh , pembelian bahan baku secara tunai karna adanya aktiva bersih tidak
terpengaruh dan tidak ada beban yang dapat diakui. Dan sumber daya perusahaan hanya dapat
diubah dari suatu kas menjadi persediaan bahan baku.
Ketika perusahaan menjual bahan baku yang sudah diolah menjadi barang siap jadi, biaya dari
bahan baku dibukukan sebagai beban yang dilaporkan kepada Laba Rugi.
KARAKTERISTIK BEBAN 
Terdapat tiga karakteristik beban di dalam akuntansi :
1. Adanya penurunan aktiva (Asset)
Beban akan timbul bila terjadinya transaksi yang mengakibatkan pengurangan atau
penutunan suatu aktiva atau dapat menimbulkan aliran keluar dari manfaat ekonomi. Jika
terjadi pemakaian bahan baku yang barang nya belum terjual atau dijual maka tidak dapat
dikatakan sebagai suatu beban, melainkan sebagai biaya. Dan apabila pemakaian aktiva
sudah digunakan untuk segala keperluan untuk barang maka sudah bisa dikatakan atau
sudah berhasil terjual baru dapat dikatakan sebagai beban.
2. Aktivitas yang membentuk operasi utama yang berkelanjutan/ terus menerus
Tidak semua penurunan aktiva dapat dikatakan sebagai beban, agar dapat terjadi maka
harus ada kaitannya dengan suatu kegiatan utama perusahaan yang continue. Kegiatan
utama perusahaan itu sendiri adalah yang bada kaitannya dengan sutau proses produksi
dan pengiriman barang. Beban itu sendiri adalah penurunan aset yang berkaitan dengan
jenis operasi, bukan dengan investasi atau pendanaan.
3. Kenaikkan kewajiban
Jika terdapat suatu keadaan dimana sebuah perusahaan telah memanfaatkan barang dan
jasa dengan baik dan kejadian sebelumnya tidak mengakui sebagai sebuah aset atau
belum mengakui kewajiban sebagai penggunaan suatu barang atau jasa yang dikuasai
pihak lain, maka di sebut kewajiban.
JENIS-JENIS BEBAN
1)    Beban usaha
Beban-beabn yang ada secara langsung maupun ada secara tidak langsung yang berhubungan
dengan suatu aktivitas usaha pokok yang ada di perusahaan.
Ada beberapa golongan beban usaha, yaitu :
1. HPP (Harga Pokok Penjualan) : harga pokok atau harga yang di bandrol untuk barang
yang akan dijual selama dalam periode akuntansi.
2. Beban penjualan : beban yang berhubungan dengan suatu  usaha memperoleh
pendapatan dari si pembeli dan usaha dalam melayani pelanggan.
3. Dan beban administrasi.
2)   Beban yang terdapat diluar usaha
Beban itu sendiri keluar atau timbul akibat adanya aktivitas yang ada atau yang dilakukan di luar
usaha pokok perusahaan.
PENGAKUAN BEBAN
Beban/biaya pada dasarnya memiliki kedudukan yang penting yaitu sebagai aktiva (jasa), dan
sebagai beban pendapatan(biaya). Dalam proses pembebanan cost (biaya) pada umumnya
merupakan sebagai proses pemisahan cost itu sendiri (biaya).
Di dalam laporan Laba Rugi beban diakui sebagai :
 Adanya suatu penururan dari aktiva tetap yang digunakan oleh suatu perusahaan.
 Terdapat proses produksi agar dapat menghasilkan suatu barang dan atau jasa.
 Adanya kewajiban perusahaan yang terdapat dalam karyawan misal : pembayaran gaji
karyawan dan upah karyawan.
 Terdapat kewajiban perusahaan yang tanpa diiringi dengan perolehan aktiva, misal :
garansi suatu produk, dan pembayaran bunga pinjaman.
 Apabila suatu cost dapat ditangguhkan pembebanannya sebagai suatu biaya, maka cost
harus memiliki kriteria sebagai berikut :
 Dapat memenuhi manfaat ekonomi dimasa mendatang  dan dapat dikendalikan oleh
perusahaan yang dimana transaksinya terjadi dimasa lalu.
 Aktiva dapat dinikmati oleh entitas yang menguasai apabila memungkinkan bahwa
manfaat ekonomi dimasa mendatang terbilang mencukupi.
 Manfaat itu sendiri dapat diukur dengan andal.
PENGUKURAN BEBAN
Pengukuran beban/biaya sama dengan penilaian aktiva dan diukur atas jumlah rupiah yang
digunakan untuk penilaian suatu aktiva atau hutang. Dan pengukuran biaya dapat didasari pada :
1.   Cost historis
Merupakan jumlah rupiah kas atau setara dengan yang dikorbankan untuk memperoleh aktiva.
Dan pengukuran biaya atau cost hitoris biasa digunakan untuk untuk jenis aset atau aktiva seperti
peralatan, gedung,dll.
2.   Cost pengganti (replacement cost)
Biasanya menunjukkan jumlah dari rupiah harga petukaran yang harus dikorbankan dimasa
sekarang pada suatu entitas untuk mendapatkan aktiva yang sama atau sejenis dalam kondisi
yang sama. Contohnya penilaian persediaan.
3.   Cash equivalent (setara kas)
Jumlah rupiah pada kas yang biasanya direalisir yang menggunakan cara dengan menjual setiap
jenis aktiva yang ada di pasar bebas didalam kondisi perusahaan yang normal. Biasanya
berdasarkan pada pencatatan harga pasar barang bebas dan sejenis dalam keadaan dan kondisi
yang sama atau sejenis. Dan untuk pencatatan beban itu sendiri yang akibatnya dari penyusutran
(depresiasi). Nilai yang dicantumkan juga masuk ke dalam beban sebagai nilai selisih dan nilai
wajar dengan nilai buku.
Di dalam akuntansi pencocokan antara beban dan pendapatan adalah merupakan sebgai fungsi
utama. Namun walau begitu tetap saja sulit jika dilakukan karna ada hubungannya dengan
penilaian akuntan
PENYAJIAN BIAYA / BEBAN
Pendekatan ini digunakan untuk menilai sebuah bangunan dengan cara memperhitungkan biaya-
biaya yang dikeluarkan untuk membuat bangunan baru atau sebuah proyek baru yang nilainya
dikurangi penyusutan.
Terdapat langkah-langkah dengan penerapan pendekatan biaya :
 Untuk menentukan biaya bangunan untuk bangunan baru
 Dapat memperkirakan seberapa besar depresiasi atau penyusutan bangunan itu
 Agar mendapat nilai sebuah bangunan, biaya pembangunan untuk bangunan baru dengan
cara di depresiasi (penyusutan).
 Dapat menentukan nilai tanah dimana sebuah bangunan itu akan didirikan
 Menambahkan nilai tanah dan nilai bangunan sehingga memperoleh nilai pasar wajar.
PSAK 26 : BIAYA PINJAMAN
Prinsip dasar dari biaya pinjaman itu adalah yang dapat dikaitkan secara langsung dengan sebuah
perolehan, konstruksi, atau produksi aset sebagai bagian biaya dari perolehan suatu aset tersebut.
Jika terjadi biaya pinjaman lainnya maka dapat diakui sebagai beban.
Ruang lingkup dari suatu entitas tidak disyaratkan untuk menerapkan sebuah pernyataan untuk
biaya pinjaman dikaitakan dengan cara langsung secara perolehan, produksi, atau konstruksi dari
:
Aset yang diukur pada saat nilai wajar
Persediaan yang telah diprosuksi dalam jumlah yang besar dan dengan dasar yang berulang.
Bunga dan biaya-biaya lain adalah termasuk biaya pinjaman yang ditanggung oleh entitas yang
berhbungan dengan peminjaman dana. Biaya peminjaman itu sendiri mencangkup :
 Dalam menghitung beban bunga metode yang diguanakan adalah suku bunga efektif
 Sewa pembiayaan termasuk beban keuangan
 Pinjaman dana dalam mata uang asing berasal dari selisih kurs yang diperlakukan sebagai
biaya bunga atas penyesuaian.
 Jika bergantung kepada keadaan, maka aset apa sajakah yang yang dapat dikualifikasikan
?
 Yaitu aset persediaan, pabrik, fasilitas-fasilitas pembangkit listrik, aset tak berwujud dan
proprtti investasi.

Anda mungkin juga menyukai