Anda di halaman 1dari 7

BAB 6

KONSEP BEBAN
DALAM TEORI AKUNTANSI

AKP – A10 – B10 – C10


PENGERTIAN BEBAN
Menurut IAI : beban atau expense adalah suatu penurunan
manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam
bentuk arus kas keluar atau dapat berkurangnya aktiva atau
terjadinya suatu kewajiban yang dapat mengakibatkan
penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian
kepada si penanam modal.

Beban dapat terjadi karna adanya 2 sebab, yaitu : pertama,


yang terdapat dari cost (biaya) yang sudah expired (masa
berlaku habis) dan yang kedua, karna penggunaannya
(beban) muncul dan hadir pada saat kita sudah melakukan
pemakaian tertentu atau utilitas.
KARAKTERISTIK BEBAN
1) Adanya penurunan aktiva (Asset)
Beban akan timbul bila terjadinya transaksi yang mengakibatkan
pengurangan atau penutunan suatu aktiva atau dapat menimbulkan aliran
keluar dari manfaat ekonomi. Jika terjadi pemakaian bahan baku yang
barang nya belum terjual atau dijual maka tidak dapat dikatakan sebagai
suatu beban, melainkan sebagai biaya. Dan apabila pemakaian aktiva
sudah digunakan untuk segala keperluan untuk barang maka sudah bisa
dikatakan atau sudah berhasil terjual baru dapat dikatakan sebagai beban
2) Kenaikkan kewajiban
Jika terdapat suatu keadaan dimana sebuah perusahaan telah
memanfaatkan barang dan jasa dengan baik dan kejadian sebelumnya
tidak mengakui sebagai sebuah aset atau belum mengakui kewajiban
sebagai penggunaan suatu barang atau jasa yang dikuasai pihak lain,
maka di sebut kewajiban.
JENIS-JENIS BEBAN

1) Beban usaha
Beban-beabn yang ada secara langsung maupun ada secara tidak
langsung yang berhubungan dengan suatu aktivitas usaha pokok yang
ada di perusahaan. Ada beberapa golongan beban usaha, yaitu :
 HPP (Harga Pokok Penjualan) : harga pokok atau harga yang di
bandrol untuk barang yang akan dijual selama dalam periode
akuntansi.
 Beban penjualan : beban yang berhubungan dengan suatu usaha
memperoleh pendapatan dari si pembeli dan usaha dalam melayani
pelanggan.
 Dan beban administrasi.
2) Beban yang terdapat diluar usaha
Beban itu sendiri keluar atau timbul akibat adanya aktivitas yang ada
atau yang dilakukan di luar usaha pokok perusahaan.
PENGAKUAN BEBAN

Di dalam laporan Laba Rugi beban diakui sebagai :


• Adanya suatu penururan dari aktiva tetap yang digunakan
oleh suatu perusahaan.
• Terdapat proses produksi agar dapat menghasilkan suatu
barang dan atau jasa.
• Adanya kewajiban perusahaan yang terdapat dalam karyawan
misal : pembayaran gaji karyawan dan upah karyawan.
• Terdapat kewajiban perusahaan yang tanpa diiringi dengan
perolehan aktiva, misal : garansi suatu produk, dan
pembayaran bunga pinjaman.
PENGUKURAN BEBAN

Pengukuran beban/biaya sama dengan penilaian aktiva dan diukur atas


jumlah rupiah yang digunakan untuk penilaian suatu aktiva atau
hutang. Dan pengukuran biaya dapat didasari pada :
1) Cost historis
Merupakan jumlah rupiah kas atau setara dengan yang dikorbankan
untuk memperoleh aktiva. Dan pengukuran biaya atau cost hitoris
biasa digunakan untuk untuk jenis aset atau aktiva seperti
peralatan, gedung,dll.
2) Cost pengganti (replacement cost)
Biasanya menunjukkan jumlah dari rupiah harga petukaran yang
harus dikorbankan dimasa sekarang pada suatu entitas untuk
mendapatkan aktiva yang sama atau sejenis dalam kondisi yang
sama. Contohnya penilaian persediaan.
3) Cash equivalent (setara kas)
PENYAJIAN BEBAN
Penyajian beban tidak dapat dilepaskan dari penyajian
pendapatan dan saran untuk itu adalah statemen laba rugi
(Winwin : 66).
Laporan laba-rugi dapat disusun dalam dua langkah :
1. Single Step (langkah tunggal) Penyajiannya semua
pendapatan dijumlahkan menjadi satu dikurangi seluruh
beban yang ada pada periode laporan.
2. Multi Step (langkah ganda) Penyajiannya ialah pendapatan
dikelompokkan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan di
luar usaha. Sedangkan beban dikelompokkan menjadi beban
usaha dan di luar usaha.

Anda mungkin juga menyukai