Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

Dosen Pengampuh : Dedy Raidons Se’u,SE.MM,

Disusun Oleh :

Kelompok II

1. Orce Agustina Pandi (19190103)


2. Isabel Cardoso (19190141)
3. Yunriani Bees (19190113)
4. Imelda Timu (19190135)
5. Maria Rosary Alfonso (19190117)
6. Dami. Dewitson Dawa (19190134)
7. Febi Yanti Labu (19190356)
8. Jawandri Lotalan (19190140)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNUVERSITAS KRISTEN ARTA WACANA

KUPANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat dan karunian-Nya lah sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Integral Tak tentu” dalam memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem
Pengendalian Manajemen. Tulisan ini sebagai wujud pertanggung jawaban kami sebagai mahasiswa. Selanjutnya, makalah
ini bertujuan untuk mengarahkan kepada para pembaca, khususnya bagi mahasiswa dalam mengenal sistem pengendalian
manajemen dalam organisasi jasa yang memiliki karakteristik khusus yang berbeda dengan perusahaan manufaktur.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak dosen Dedy Raidons Se’u,SE.MM, selaku Dosen pembimbing
Mata Kulia Sistem Pengendalian Manajemen yang telah memberikan tugas makalah ini sehingga dapat menambah
wawasan dan pengetahuan kami.

Oleh karena itu sangat bermanfaat kiranya apabila makalah ini hadir sebagai penambah wawasan baru dan
khazanah ilmu yang senantiasa akan bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya. Kami menyadari bahwa masih ada
kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, masukan dan saran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan dari Pak dan para pembaca.

Kupang, Juni 2021

Penulis
DAFTAR ISI

BABA I : PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. RUMUSAN MASALAH

C. TUJUAN MASALAH

BABA II : PEMBAHASAN

A. PENGENDALIAN ORGANISASI JASA

B. KARAKTERISTIK KANTOR JASA

C. PENGERTIAN ORGANISASI JASA PROFESIONAL

D. SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PERUSAHAAN JASA

E. PROSES PENGENDALIAN MANAJEMEN

F. PENGERTIAN ORGANISASI NIRLABA

G. CIRI-CIRI KHUSUS ORGANISASI NIRLABA

H. ORGAISASI PEMERINTAH

I. ORGANISASI DAGANG

BAB III : PENUTUP

A. KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Sistem pengendalian manajemen tidak hanya menyangkut aspek manufaktur saja. Sistem pengendalian
manajemen juga berfungsi pada sektor jasa. Dalam proses pengendaliannya, sektor jasa mempunyai karakteristik yang
relatif berbeda dibanding sektor manufaktur. Sistem pengendalian manajemen yang akan dibahas adalah dikhususkan
pada organisasi jasa profesional (konsultan hukum, pengacara, akuntansi dan profesi sejenis), rumah sakit, nirlaba
(yayasan), pemerintah dan organisasi dagang (agen, distributor, pengecer).

Perusahaan jasa keuangan merupakan perusahaan yang bidang utamanya adalah mengelola uang. Pada
dasarnya perusahaan ini bertindak sebagai penengah yakni ia memperoleh uang dari para deposan atau penabung
dan meminjamkannya pada perorangan atau perusahaan. Tindakan lainnya adalah pemindah resiko (risk shifters),
yakni memperoleh uang dalam bentuk premi, menginvestasikan premi tersebut dan menerima resiko terjadinya
peristiwa tertentu seperti kematian atau kerusakan. Tindakan lainnya adalah sebagai pedagang yakni membeli dan
menjual sekuritas baik untuk mereka sendiri ataupun nasabahnya. Melihat bidang usaha yang dijalankan, maka
perusahaan jasa keuangan mempunyai beberapa masalah terhadap pengendalian manajemennya yang berbeda dari
perusahaan jasa lainnya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah karakteristik organisasi jasa secara umum?

2. Bagaimanakah karakteristik dan sistem pengendalian dari organisasi jasa professional?

3. Bagaimanakah karakteristik dan sistem pengendalian dari organisasi jasa perusahaan?

4. Bagaimanakah karakteristik dan sistem pengendalian dari organisasi nirlaba?

C. TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengetahui karakteristik organisasi jasa secara umum?

2. Untuk mengetahui karakteristik dan sistem pengendalian dari organisasi jasa profesional?

3. Untuk mengetahui karakteristik dan sistem pengendalian dari organisasi jasa keuangan?

4. Untuk mengetahui karakteristik dan sistem pengendalian dari organisasi jasa nirlaba?
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGENDALIAN ORGANISASI JASA

Organisasi jasa adalah organisasi yang memproduksikan dan memasarkan jasa-jasa yang tidak berwujud.

B. KARAKTERISTIK KANTOR JASA


❖ Ketiadaan Persediaan penyangga

Barang dapat disimpan dalam bentuk persediaan yang merupakan penyangga untuk memperkecil dampak fluktuasi
dalam volume penjualan terhadap proses produksi. Meskipun perusahaan manufaktur dapat memperoleh pendapatan
di masa depan dari produk yang ada saat ini, perusahaan tidak dapat menyimpan jasa perusahaan. Perusahaan harus
berusaha meminimalkan kapasitas yang tidak terpakai. Oleh karena itu variabel kunci hampir di semua organisasi jasa
adalah sampai sejauh mana kapasitas sekarang ini disesuaikan dengan permintaan. Organisasi jasa berusaha
melakukan penyesuaian ini dengan dua cara yaitu, pertama, organisasi berusaha untuk meningkatkan permintaan
selama periode sepi dengan usaha-usaha pemasaran dan konsesi harga. Kedua, jika memungkinkan organisasi
menyesuaikan jumlah tenaga kerja untuk mengantisipasi permintaan dengan tindakan-tindakan, seperti menjadwalkan
aktivitas pelatihan pada periode sepi dan mengkompensasi jam kerja yang panjang selama periode sibuk dengan
waktu libur di kemudian hari.

❖ Kesulitan dalam mengendalikan kualitas

Perusahaan jasa tidak dapat menilai kualitas produk sampai pada saat jasanya diserahkan, dan seringkali penilaian
tersebut bersifat subjektif. Tidak seperti produk perusahaan manufaktur yang produknya dapat di nilai secara kasat
mata.

❖ Padat Karya

Perusahaan manufaktur dapat menggunakan peralatan produksi sehingga mengurangi biaya gaji untuk buruh,
sedangkan perusahaan jasa tidak dapat melakukan hal semacam itu karena hampir semua perusahaan jasa bersifat
padat karya.

❖ Organisasi Multi-Unit

Beberapa organisasi jasa mengoperasikan banyak unit di berbagai lokasi dimana setiap lokasi adalah relatif kecil.
Kesamaan dari unit-unit yang terpisah ini memberikan gambaran dasar yang umum untuk menganalisis anggaran dan
mengevaluasi kinerja. Informasi dari setiap unit dapat dibandingkan dengan rata-rata sistem atau regional, dan dapat
digunakan untuk mengidentifikasi kinerja karyawan.

Sejarah Perkembangan

Akuntansi biaya dahulu hanya dilaksanakan oleh perusahaan manufaktur, namun setelah perang dunia ke dua
perusahaan jasa mulai menggunakan data biaya produk dan data akuntansi lainnya, dan perkembangan sistem
penendalian manajemen organisasi jasa berkembang sama pesatnya dengan sistem pengendalian yang ada di
perusahaan manufaktur.

C. ORGANISASI PROFESIONAL
Organisasi yang dimaksud dalam hal ini adalah organisasi litbang, lembaga hukum, rumah sakit, arsitek,
konsultan,biro iklan usaha seni, dan olahraga dimana produknya merupakan jasa professional

Karakteristik khusus

❖ Sasaran

Organisasi profesional memiliki relatif sedikit aktiva yang berwujud. Aktiva utamanya adalah keterampilan dari staf
profesional yang tidak muncul di neraca perusahaan, sehingga sasaran akuntansi mereka adalah untuk memberikan
kompensasi yang memadai pada profesional tersebut. Dibanyak organisasi sasaran yang terkait adalah meningkatkan
ukuran organisasi. Sebagian lagi mencerminkan skala ekonomi dalam menggunakan usaha dari staf karyawan dan
unit sentral yang bertanggung jawab untuk menjaga organisasi

❖ Profesional

Organisasi profesional adalah organisasi padat karya, dan karyawannya adalah orang-orang khusus.

❖ Pengukuran Input dan Output

Output organisasi profsional tidak dapat diukur dengan ukuran fisik tertentu. Misalnya efektifitas dari kerja seorang
dokter bukanlah diukur dari berapa pasien yang ia tangani namun jumlah/kualitas layanan yang diberikan dokter
tersebut. Jumlah pasien hanya berkaitan dengan kuantitas jasa yang diberikan bukan kualitas jasa yang diberikan
(meskipun kualitas yang buruk tercermin dalam pendapatan yang berkurang dalam jangka panjang).

❖ Perusahaan Kecil

Dengan beberapa pengecualian, seperti kantor lembaga hokum, akuntan, organisasi professional biasanya relative
kecil dan berlokasi pada satu tempat saja. Manajer puncak pada organisasi seperti ini bisa mengawasi dan memotivasi
pegawainya secara langsung dan pendekatan pribadi saja. Sehingga, kebutuhan untuk sistem pengendalian
manajemen tidaklah merupakan hal yang mendesak.

❖ Pemasaran

Pada perusahaan manufaktur, pemilihannya jelas antara kegiatan produksi dan pemasaran. Pada organisasi
profesi pemilihan tersebut tidak ada. Pemasaran pada dasarnya merupakan kegiatan inti pada semua organisasi.

D. SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN JASA

❖ Penentuan Harga

Harga jual dari pekerjaan yang dilakukan pada organisasi profesi biasabya ditetapkan secara tradisional. Tarif
biasanya didasarkan pada jam kerja untuk kompensasi dengan tingkat profesionalnya, ditambah biaya overhead dan
laba. Biasanya juga dibebankan biaya tetapnya.

❖ Pusat laba dan harga transfer

Organisasi nirlaba biasanya menggunakan pusat laba. Unit pendukung, seperti pemeliharaan,proses
informasi,transformasi, telekomunikasi, percetakan dan sejumlah material dan jasa, membebankan uang yang
dikonsumsinya pada jasa yang diberikannya.

❖ Perencanaan strategi dan pengangaran

Pada umumnya, sistem perencanaan strategi dibuat tidak sebaik pada perusahaan manufaktur. Pada organisasi
profesi, asset utamanya adalah orang, dan walaupun terjadi fluktuasi jangka pendek pegawainya, perubahan ukuran
dan kompensasiuntuk stafnya lebih mudah dibuat dan direvisi dimana perlu.

❖ Pengendalian operasi

Perhatian yang besar hendaknya diberikan pada penjadwalanwaktu dan professional tersebut. The billed time ratio
adalah rasio jumlah jam yang dipakai terhadap total jam kerja yang tersedia dari professional tersebut, diawasi dengan
cermat. Ketidakmampuan untuk menciptakan standar kerja dan ukuran prestasinya, akan membawa dampak terhadap
perencanaan dan pengendalian tugas sehari-hari. e. Pengukuran dan penilaian kinerja

Kinerja professional cukup mudah dinilai. Namun ada juga kinerja professional yang cukup sulit dunilai. Untuk
beberapa kondisi, ukuran prestasi biasanya tersedia.

E. PROSES PENGENDALIAN MANAJEMEN


Sebuah proses untuk menjamin bahwa aktivitas yg dilakukan sudah sesuai dengan aktivitas-aktivitas yang
direncanakan.Proses pengendalian manajemen adalah mengukur kemajuan kegiatan yang berdasarkan atas perencanaan
yang sudah ditetapkan dalam rangka tujuan organisasi, lalu kemudian dievaluasi serta dicari alternative solusi dalam
rangka penyelesaian masalah yang terjadi dalam pelaksanaannya.

Terdapat 4 langkah dalam proses pengendalian manajemen

Penetapan standar dan metode untuk pengukuran prestasi (pengukuran kinerja)Pengukuran prestasi/kinerja
nyataMembandingkan kinerja nyata dengan standar yang ditetapkan.Mengambil tindakan jika diperlukan terutama apabila
prestasi di bawah standar.

F. ORGANISASI NIRLABA

Organisasi nirlaba menurut definisi hukumnya merupakan organisasi yang tidak bisa mengalihkan aktiva, pendapatan,
atau keuntungannya kepada anggota, pegawai atau direktur oeganisasi tersebut.Tetapi dalam hal ini, organisasi tentu saja
bisa memberi semacam kompensasi atas jasa ataupun barang yang diberikan oleh pegawai maupun anggota organisasi
tersebut. Definisi ini juga tidak berarti organisasi dilarang memperoleh pendapatan yang diperhitungkan sebagai labanya.
Yang dilarang adalah distribusi laba tersebut. Organisasi nirlaba memerlukan laba yang tinggi untuk menyediakan modal
kerja dan sebagai penjagaan di masa paceklik perolehan dana.

G. CIRI-CIRI KHUSUS NIRLABA

❖ Tidak ada ukuran dana

Tujuan utama dari kebanyakan usaha adalah memperoleh laba yang memuaskan bagi pemiliknya. Laba dalam hal ini
merupakan ukuran prestasi terhadap tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan dan ukuran seperti ini tidak kita jumpai pada
organisasi nirlaba. Ketiadaan ukuran kuantitas dalam penghargaan kinerja manajemen merupakan masalah yang serius
bagi penerapan pengendalian manajemen pada organisasi nirlaba. Laporan keuangan merupakan laporan yang sangat
bermanfaat pada organisasi nirlaba, sama seperti pada dunia usaha. Walaupun kinerja keuangan tidak merupakantujuan
dominan pada orgaisasi nirlaba, tapi tujuan seperti ini tetap perlu karena tanpa pendapatan yang sedikit melebihi biaya sulit
bagi suatu organisasi laba untuk bertahan hidup.

❖ Kontribusi modal

Hanya sedikit perbedaan utama pada pencatatan transaksi akuntansi pada unit usaha dan organisasi nirlaba, yakni
yang berkaitan dengan modal pada neraca. Sedangkan persamaannya adalah baik organisasi laba maupun nirlaba
menyatakan peningkatan modal jika terjadi peningkatan pendapatan labanya. Ada dua kategori kontribusi modal yaitu
dalam bentuk bangunan dan sumbangan. Penerimaan kontribusi aktiva modal tidak merupakan pendapatan. Organisasi
nirlaba mempunyai dua bentuk laporan keuangan, bentuk pertama berkaitan dengan kegiatan operasional dan termasuk di
dalamnya adalah laporan operasional, neraca, dan laporan cash flow, semuanya sama seperti yang ditemui di dunia usaha
umumnya. Bentuk kedua berkaitan dengan kontribusi modal, dan lapran ini berisikan laporan kontribusi modal inflow dan
outflow selama satu periode dan neraca yang melaporkan kontribusi aktiva modal dan yang berkaitan dengan hutang dan
modal.

❖ Akuntansi dana

Banyak organisasi nirlaba menggunakan pencatatan system akuntansinya dengan cara akuntansi dana. Rekening
disimpan terpisah untuk beberapa dana yang masing-masing seimbang dengan sendirinya

❖ Aturan

Organisasi nirlaba biasanya diatur dan diawasi oleh dewan penyantun (trustee). Biasanya dewan ini tidak mampu
mengidentifikasi masalah sebenarnya. Untuk itulah diperlukan dewan yang mengatur secara kuat dan bekerja secara
efektif.

H. ORGANISASI PEMERINTAH

Organisasi pemerintah merupakan organisasi jasa dan kegiatan semacam ini merupakan salah satu contoh organisasi
nirlaba

Karakteristik khusus

❖ Pengaruh politik

Pada organisasi pemerintah, keputusan dihasilkan melalui proses yang berjenjang dan sering disertai dengan konflik.
Tekana politik seperti ini tidak dapat dihindarkan. Tekana berupa konflik seperti ini biasanya tidak menghasilkan keputusan
yang optimum.

❖ Informasi public

Pemerintah biasanya membatasi jumlah informasi yang sensitive dan kontreoversial yang mengalir melalui sistem
pengendalian manajemen formal. Hal ini mengurangi efektivitas sistem.

❖ Sikap yang mengutamakan pelanggan

Pada dasarnya perusahaan yang berorientasi laba maupun nirlaba didukung oleh pelanggannya dimana ia
memperoleh penghasilan dari pelanggannya tersebut. Organisasi pemerintah juga didukung oleh masyarakat,mereka
memperoleh penghasilan melalui masyarakat luas.

❖ Pengeturan pemerintah (red tape)


Pemerintah telah mengumumkan sejumlah aturan dan regulasi. Beberapa aturan ini sangat bermanfaat untuk
meningkatkan kinerja pemerintah.

❖ Kompensasi manajemen

Manajer dan profesional lainnya di organisasi pemerintah biasanya cenderung sedikit mendapatkan kompensasi
dibandingkan yang diperolejh profesional lainnya di swasta. Kompensasi disini tidak hanya dalam bentuk materi,
penghargaan atau yang lebih konkret kenaikan pangkat secara otomatis adalah beberapa contoh kompensasi yang dapat
diberikan.

❖ Akuntansi

Hingga saat ini sistem akuntansi yang dipakai pada organisasi pemerintah sudah kuno dan tidak mengikuti
perkembangan zaman. Disini perlu dilakukan perombakan sistem akuntansi yang lebih mengacu pada kebutuhan saat
ini.

I. ORGANISASI USAHA DAGANG

Tidak seperti pada organisasi jasa, persediaan merupakan faktor penting pada perusahaan dagang. Sebenarnya
kepala departemen pada organisasi seperti ini disebut “pembeli”, tidak hanya sekedar manajer, yang menunjukkan
pentingnya fungsi pengadaan. Alat pengawasan yang prinsip adalah dimungkinkannya untuk membeli yakni jumlah
maksimum yang boleh dibeli oleh pembeli kapan saja. Pengawasan modal kerja merupakan faktor penting dalam
perusahaan dagang. Saat ini organisasi dagang dan organisasi swasta telah mengembangkan sistem informasi yang
memungkinkan satu perusahaan membandingkan pendapatan, biaya dan elemen lainnya dengan perusahaan lainnya.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pengendalian manajemen pada organisasi jasa berbeda bila dibandingkan dengan organisasi manufaktur. Hal ini
disebabkan ketiadaan persediaan penyangga pada organisasi jasa, kesulitan mengukur kualitas, dan pada umumnya
perusahaan jasa cenderung merupakan padat karya. Sistem pengendalian manajemen pada organisasi jasa umumnya
sama dengan system pengendalian manajemen pada organisasi dagang.

Organisasi jasa secara umum memiliki beberapa karakteristik yaitu: ketiadaan persediaan penyangga, kesulitan dalam
mengendalikan kualitas, padat karya, dan organisasi multi-unit.

Organisasi jasa professional mamiliki karakteristik khusus: sasaran, professional, pengukuran input dan output,
perusahaan kesil, dan pemasaran. Untuk sistem pengendalian manajemen menggunakan penentuan harga, pusat laba dan
penetapan harga transfer, perencanaan strategis dan penyusunan anggaran, pengendalian operasi, serta pengukuran dan
penilaian kinerja.

Organisasi jasa keuangan memiliki karakteristik khusus: aktiva moneter, jangka waktu transaksi, imbalan dan resiko,
serta teknologi. Organisasi perawatan kesehatan memiliki karakteristik khusus: masalah sosial yang sulit, perubahan dalam
bauran penyedia layanan, pembayar pihak ketiga, profesional, dan pentingnya pengendalian kualitas. Proses pengendalian
manajemen dilakukan dengan membandingkan kinerja keuangan dianalisis dengan pendapatan dan beban aktual dengan
anggaran, dengan mengidentifikasikan varians-varians penting, dan mengambil tindakan yang sesuai atas varians-varians
tersebut.

Organisasi nirlaba memiliki karakteristik khusus: ketiadaan ukuran laba, modal kontribusi, akuntansi dana, dan
pengelolaan. Sistem pengendalian manajemen yang diterapkan adalah penetapan harga produk, perencanaan strategis
dan penyusunan anggaran, serta melakukan evaluasi dan operasi.

B. SARAN

Semoga dengan adanya makalah ini dapat memotivasi kita semua untuk mempelajari lebih dalam lagi tentang materi
integral tak tentu. Dan penulis juga berharap semoga dengan dibuatnya makalh ini dapat membantu menambah wawasan
dan pengetahuan kita semua tentang materi Pengendalian organisasi jasa yang berkaitan dengan integral tak tentu.
DAFTAR PUSTAKA

https://milamashuri.wordpress.com/sistem-pengendalian-manajemen/pengendalian-manajemen-pada-organisasi-jasa/

https://www.researchgate.net/publication/345306912_TUGAS_BESAR_2_SISTEM_PENGENDALIAN_MANAJEMEN_ORG
ANISASI_JASA

https://docplayer.info/45803640-2-2-pengendalian-manajemen-pada-perusahaan-jasa-keuangan-perusahaan-jasa-
keuangan-secara-umum-karakteristik-umum-1.html

Anda mungkin juga menyukai