Dosen Pengampu :
LYANDRA AISYAH MARGIE S.E., M.M.
Nama kelompok 3 :
1. Latyfa Lara Sati (191011201232)
2. Leni Velinda Putri (191011200541)
3. Mia Sulisti (191011200727)
UNIVERSITAS PAMULANG
PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
karunia-Nya, dan juga sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW yang selalu membimbing dan mengispirasi kehidupan kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan pembuatan dan penyusunan makalah ini yang berjudul “Organisasi Jasa”
guna untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Sistem Pengendalian Manajamen. Selain itu, kami
sangat berterimakasih kepada dosen pengampu kami yakni Ibu Lyandra Aisyah Margie S.E.,
M.M. yang telah membimbing dan memberikan referensi kepada kami dalam menyusun dan
membuat makalah ini.
Dan tak lupa pula kami mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila masih
terdapat banyak kesalahan dalam makalah ini. Karena dalam penyusunan dan pembuatan
makalah ini, kami menyadari bahwa hasil makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami selaku penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sekalian. Serta kami juga berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada semua yang membacanya.
ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................iv
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................iv
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................iv
1.3 Tujuan....................................................................................................................................v
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................1
2.1 Organisasi Jasa Secara Umum..........................................................................................1
2.1.1 Karakteristik Organisasi Jasa Secara Umum.............................................................1
2.1.2 Sejarah Perkembangan Organisasi Jasa Secara Umum.............................................2
2.2 Organisasi Jasa Profesional...............................................................................................2
2.2.1 Karakterístik Khusus Organisasi Jasa Profesional....................................................3
2.2.2 Sistem Pengendalian Manajemen Organisasi Jasa Profesional.................................4
2.3 Organisasi Jasa Keuangan.................................................................................................6
2.3.1 Sektor Jasa Keuangan................................................................................................6
2.3.2 Karakteristik Khusus Organisasi Jasa Keuangan......................................................6
2.4 Organisasi Jasa Perawatan Kesehatan...............................................................................7
2.4.1 Karakteristik Khusus Organisasi Perawatan Kesehatan............................................7
2.4.2 Proses Pengendalian Manajemen Organisasi Perawatan Kesehatan.........................9
2.5 Organisasi Nirlaba.............................................................................................................9
2.5.1 Karakteristik Khusus Orgsnisasi Nirlaba...................................................................9
2.5.2 Sistem Pengendalian Manajemen Organisasi Nirlaba.............................................10
2.6 Contoh Kasus Organisasi Jasa........................................................................................11
BAB III..........................................................................................................................................13
PENUTUP.....................................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................13
DAFTAR PUSAKA......................................................................................................................14
iii
BAB I
1. PENDAHULUAN
Setiap perusahaan baik itu perusahaan dagang, perusahaan jasa maupun perusahaan
manufaktur selalu menajalankan aktivitas yang beragam. Setiap sektor perusahaan pasti
memiliki sistem pengendalian manajemen yang berbeda. Pada permulaan abad ke-20,
lapangan kerja di sektor perusahaan jasa telah melampaui lapangan kerja di sektor
manufaktur, dan pada tahun 2003 lapangan kerja pada sektor jasa telah tumbuh dua kali
lipat dari pertumbuhan perusahaan manufaktur. Oleh karena itu, dari peningkatan jumlah
perusahaan pada sektor jasa, sektor jasa juga memerlukan hadirnya sistem pengendalian
manajemen dalam manajemen organisasinya. Sebagian besar dari bab sebelumnya merujuk
kepada paling tidak secara implisit organisasi manufaktur memproduksi dan memasarkan
barang berwujud, akan tetapi sistem pengendalian manajemen tidak hanya menyangkut
aspek manufaktur saja. Sistem pengendalian manajemen juga berfungsi pada sektor jasa.
Dalam proses pengendaliannya, sektor jasa mempunyai karakteristik yang relatif berbeda
dibanding sektor manufaktur, karena secara mendasar perusahaan jasa memiliki
karakteristik yang berbeda dengan perusahaan manufaktur, yaitu sebagai organisasi yang
memproduksi dan memasarkan produknya yang tidak berwujud.
iv
4) Bagaimanakah karakteristik dan sistem pengendalian organisasi jasa perawatan
kesehatan?
5) Bagaimanakah karakteristik dan sistem pengendalian organisasi jasa nirlaba?
6) Bagaimana contoh kasus organisasi jasa?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1) Memahami karakteristik organisasi jasa secara umum
2) Memahami karakteristik dan sistem pengendalian organisasi jasa professional
3) Memahami karakteristik karakteristik dan sistem pengendalian organisasi jasa keuangan
4) Memahami karakteristik sistem pengendalian organisasi jasa perawatan kesehatan
5) Memahami karakteristik sistem pengendalian organisasi jasa nirlaba
6) Mengetahui seperti apa contoh kasus organisasi jasa
v
BAB II
PEMBAHASAN
- Padat Karya
Perusahaan manufaktur dapat menambah peralatan dan mengotomisasi lini
produksi, sehingga dengan demikian perusahaan dapat menggantikan buruh dan
mengurangi biaya. Sedangkan untuk perusahaan atau organisasi jasa, hampir
semua perusahaannya bersifat padat karya dan tidak dapat melakukan hal
1
semacam itu. Contohnya, rumah sakit memang dapat menambah peralatan yang
mahal, tetapi kebanyakan hal itu ditujukan untuk memberikan pelayanan yang
lebih baik, dan hal ini tentu akan menambah biaya.
- Organisasi Multi-Unit
Beberapa organisasi jasa mengoperasikan banyak unit di berbagai lokasi,
di mana setiap unit adalah relatif kecil. Kesamaan dari unit-unit yang terpisah
memberikan dasar yang umum untuk menganalisis anggaran dan mengevaluasi
kinerja, yang tidak ada di perusahaan manufaktur. Informasi dan setiap unit dapat
dibandingkan dengan rata-rata sistem atau regional, dan karyawan dengan kinerja
tinggi dan rendah dapat diidentifikasikan.
2
konsultan, organisasi simfoni dan organisasi kesenian lainnya, serta organisasi
olahraga adalah contoh organisasi yang produknya adalah jasa profesional.
- Profesional
Organisasi profesional adalah organisasi yang padat karya, dan
karyawannya adalah orang-orang yang khusus atau profesional. Banyak
profesional lebih menyukai bekerja secara independen daripada sebagai
bagian dari suatu tim, cenderung bekerja hanya paruh waktu, cendrung
meremehkan implikasi keuangan dari keputusan mereka karena mereka ingin
untuk melakukan pekerjaan terbaik yang dapat mereka lakukan tanpa
memperdulikan biayanya. Sehingga sikap-sikap tersebut dapat mempengaruhi
sikap dari staf pendukung dan karyawan nonprofesional dalam organiasi
tersebut khususnya sikap tidak memperdulikan biaya yang akan mengarah
pada pengendalian biaya yang tidak memadai.
3
kualitas yang buruk tercermin dalam pendapatan yang berkurang dalam
jangka panjang).
- Perusahaan Kecil
Dengan beberapa perkecualian, seperti beberapa kantor pengacara dan
kantor akuntan, organisasi profesional biasanya relatif kecil dan beroperasi di
satu lokasi saja. Manajemen senior dalam organisasi semacam itu dapat secara
pribadi mengamati apa yang sedang berlangsung dan secara langsung
memotivasi karyawannya. Dengan demikian, terdapat lebih sedikit kebutuhan
akan sistem pengendalian manajemen yang canggih, dengan pusat laba dan
laporan kinerja formal. Meskipun demikian, organisasi yang kecilpun tetap
membutuhkan anggaran, perbandingan umum antara kinerja terhadap
anggaran, dan suatu cara untuk mengaitkan kompensasi dengan kinerja.
- Pemasaran
Dalam suatu perusahaan manufaktur terdapat garis pemisah yang jelas
antara aktivitas pemasaran dengan aktivitas produksi. Hanya manajemen
senior yang menaruh perhatian pada keduanya. Pemisahan yang jelas
semacam itu tidak terdapat dalam organisasi professional, karena di beberapa
organisasi professional kode etik profesi membatasi jumlah dan karakter serta
usaha pemasaran yang terlalu kentara oleh para profesional. Tetapi,
pemasaran adalah aktivitas yang penting di hampir semua organisasi. Dalam
situasi seperti ini, sangatlah sulit untuk memberikan penghargaan yang sesuai
kepada orang yang bertanggung jawab untuk “menjual” ke pelanggan baru.
4
- Perencanaan Strategis dan Penyusunan Anggaran
Secara umum, sistem perencanaan strategis formal di organisasi
profesional tidak berkembang sebaik di perusahaan manufaktur dengan
ukuran yang sama, karena organisasi profesional tidak memiliki kebutuhan
yang besar akan sistem semacam itu. Selain itu, dalam suatu organisasi
profesional, aktiva utamanya adalah manusia. Meskipun organisasi tersebut
menghindari fluktuasi jangka pendek dalam jumlah karyawan, perubahan
dalam ukuran dan komposisi karyawan lebih mudah untuk dilakukan dan
lebih mudah untuk dibalik dibandingkan dengan perubahan dalam kapasitas
fisik pabrik.
- Pengendalian Operasi
Banyak perhatian atau sebaiknya yang dicurahkan pada penjadwalan
waktu profesional. Rasio waktu yang ditagih (billed time ratio) merupakan
rasio dari jumlah jam yang dapat ditagih terhadap jumlah jam yang tersedia
yang dipantau secara ketat. Jika ternyata penggunaan waktu yang sebaliknya
merupakan waktu menganggur atau untuk alasan pemasaran atau pelayanan
umum, maka beberapa penugasan akan dibebankan dengan tarif yang lebih
rendah dari tarif normal, maka varians harga yang ditimbulkan harus dipantau
secara ketat.
5
ekspresi kepuasan atau ketidakpuasan dari kilen dan juga anggaran untuk
kinerja biaya.
6
- Skandal korporat selama tahun 2002 telah menciptakan dorongan yang kuat
terhadap bank-bank investasi untuk melakukan pemisahan (spin off) terhadap
departemen penelitinnya.
- Teknologi
Teknologi telah merevolusi industri jasa keuangan. Perusahaan jasa
keuangan telah menggunakan teknologi informasi sebagai cara untuk
menawarkan layanan yang inovatif. Contohnya ATM bank.
7
atas rumah sakit, klinik, dan organisasi kedokteran yang serupa seperti organisasi
pemeliharaan kesehatan; panti wreda dan rumah perawatan; organisasi pelayanan
rumah; dan laboratorium medis adalah beberapa di antaranya.
1.5.1 Karakteristik Khusus Organisasi Perawatan Kesehatan
- Masalah Sosial yang Sulit
Banyak masalah sosial yang akan bahkan sudah terjadi pada organisasi
perawatan. Masyarakat lambat laun akan mulai memahami fakta bahwa sistem
pemberian pelayanan kesehatan sekarang ini tidak berjalan, biaya per layanan
akan terus meningkat dengan pengembangan peralatan dan obat-obatan baru,
jumlah orang yang sakit semakin bertambah karena kemajuan medis
memperpanjang usia orang-orang tua yang kemungkinan besar memerlukan
perawatan, serta masyarakat tidak dapat membayar peningkatan yang dapat
diprediksikan jika tingkat kenaikan biaya sekarang ini berlanjut lebih lama
lagi. Penyedia layanan kesehatan menyadari bahwa masalah ini adalah jelas
akan menyebabkan perubahan secara drastis dalam hal pemberian layanan
kesehatan, dan organisasi layanan kesehatan harus waspada terhadap
peruahan-perubahan ini.
- Profesional
8
Loyalitas utama profesional adalah kepada profesi dan bukan kepada
organisasi. Para manajer departemental merupakan seorang profesional yang
fungsi manajernya hanya bersifat paruh waktu.
9
- Modal Kontribusi
Terdapat dua kategori utama modal kontribusi, yaitu pabrik dan
sumbangan. Pabrik meliputi kontribusi gedung dan peralatan, atau kontribusi
dana untuk memperoleh aktiva tersebut; pekerjaan-pekerjaan seni; dan objek
museum lainnya. Sedangkan sumbangan terdiri dari pemberian yang donornva
berkeinginan agar jumlah pokoknya tetap utuh selamanya (atau setidak-
tidaknva untuk beberapa tahun yang lama).
- Akuntansi Dana
Banyak organisasi nirlaba menggunakan las a “akuntansi dana.” Yang
mana, pada sistem tersebut akun-akun dibuat secara terpisah untuk beberapa
dana yang masing-masing saling menyeimbangkan ( jumlah saldo debit sama
dengan jumlah saldo kredit). Kebanyakan organisasi memiliki 3 jenis dana,
yakni dana umum atau dana operasi yang berkaitan erat dengan sekelompok
akun operasi, dana pabrik dan dana sumbangan yang merupakan aktiva modal
kontribusi dan ekuitas, serta beragam dana lain untuk tujuan khusus.
- Pengelolaan
Organisasi nirlaba dikelola oleh dewan pengawas, dan banyak dewan
pengawas tidak memahami manajemen bisnis. Oleh karena itu, mereka
umumnya menjalankan lebih sedikit pengendalian dibandingkan dengan
direktur dari suatu perusahaan bisnis. Selain itu juga karena kinerja lebih sulit
untuk diukur, sehingga dewan pengawas menjadi kurang mampu untuk
mengidentifikasikan masalah-masalah las a atau masalah-masalah yang baru
timbul. Sehingga juga kebutuhan akan dewan pengelola yang kuat dalam
organisasi nirlaba adalah jauh lebih besar dibandìngkan dengan dalam
organisasi bisnis.
10
merupakan hal yang sangat penting. Penetapan harga layanan yang paling
baik dan diinginkan adalah biaya penuh. Yang mana, harga berdasarkan
“biaya penuh” merupakan jumlah dari biaya langsung, biaya tidak langsung,
dan mungkin penyisihan kecil untuk meningkatkan ekuitas organisi. Prinsip
ini berlaku pada jasa yang secara langsung berkaitan dengan tujuan organisasi
tersebut. Sedangkan untuk aktivitas pelengkap, penetapan harhanya sebaiknya
didasarkan pada pasar.
11
Tulisan berikut akan menyajikan data perkembangan saham dan sedikit
ulasan mengenai pengaruh pertumbuhan ekonomi indonesia terhadap tiga
perusahaan Jasa Konstruksi terbesar indonesia yang listing di Bursa efek
indonesia, salah satunya yaitu:
Pertumbuhan Laba
ADHI menghasilkan laba sebesar Rp. 23,1 Miliar pada semester I 2010 dan naik
menjadi Rp. 29,05 Miliar pada semester I 2012 atau mengalami kenaikan sebesar
25,8% dalam dua tahun. Angka pertumbuhan ini sedikit lebih rendah dibanding
WIKA. Kenaikan harga saham sebesar 149% tentu saja jauh di atas
pertumbuhan laba. Lagi-lagi perlu diingat bahwa variabel harga saham
tidaklah sesederhana variabel laba. Setidaknya ADHI bisa jadi lebih
beruntung dengan pertumbuhan laba terkecil diantara PTPP dan WIKA,
namun mendapat kenaikan harga saham yang cukup tinggi.
12
2. BAB III
3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Organisasi jasa merupakan sebuah wadah untuk sekumpulan orang yang
bekerja sama secara rasional serta sistematis yang terpimpin atau terkendali untuk
mencapai tujuan tertentu dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di dalamnya.
Organisasi jasa profesional merupakan organisasi yang menghasilkan produk jasa
khusus atau jasa yang dihasilkan oleh tenaga profesi tertentu. Organisasi jasa
keuangan merupakan organisasi atau perusahaan yang menangani pengelolaan dana
atau uang. Organisasi jasa perawatan kesehatan adalah organisasi atau perusahaan
yang menangani masalah kesehatan. Organisasi nirlaba adalah organisasi yang tidak
dapat mendistribusikan aktiva atau labanya kepada atau untuk manfaat anggotanya,
pejabatnya, maupun direkturnya.
4.
13
5. DAFTAR PUSAKA
Anthony, Robert N., dan Vijay Govindarajan . Manajemen Control System. Jakarta:
Salemba Empat, 2009.
Anthony, Robert N., dan David W. Young. Manajemen Control In Nonprofit
Organization. Edisi keenam. Burr Ridge, IL,: Richard D. Irwin, 1999.
Prince, Thomas R. Financial Reporting and Cost Control for Health are Entities.
Chicago: Health Administration Press, 2000.
Robert N. Anthony & Vijay Govindarajan. Sistem Pengendalian Manajemen Edisi 12
Jilid Dua. KARISMA Publishing Group : Tangerang Selatan 2011.
Robert N. Anthony & Vijay Govindarajan. Sistem Pengendalian Manajemen
(Management Control System Edisi 11). Salemba Empat : Jakarta 2005.
14