Oleh :
KELOMPOK 5
RASIA ODE ARMIN (02271911053)
RISMAWATI SUKRI (02271911020)
NURAIN GAFAR (02271911023)
SRI WAHYUNI SAID (02271911015)
FITRI ISMANTO (02271911006)
SITRA ABJAN (02271911013)
IRFANIYAH MARJAN ENCE (02271911033)
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas taufik dan hidayah –
Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PENGENDALIAN ATAS
STRATEGIS YANG TERDIFERENSIASI” Makalah ini dibuat dengan maksud untuk
memenuhi tugas pertama mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen.
Dengan dibuatnya makalah ini semoga dapat bermanfaat bagi mahasiswa khususnya
dan pada umumnya bagi pembaca agar mengetahui mengenai PENGENDALIAN ATAS
STRATEGIS YANG TERDIFERENSIASI.
Penyusun
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul...................................................................................................... i
Kata Pengantar...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Dengan kerangka kerja keseluruhan dari materi ini yaitu maksud dari sistem
pengendalian manajemen terutama adalah untuk membantu implementasi strategi akan
diperlihatkan bagaimana strategi-strategi yang berbada memengaruhi proses pengendalian
manajemen. Ada dua pengamatan umum ialah sangat penting. Pertama, usulan-usulan
yang dibuat adalah kecendurungan, bukan prinsip-prinsip yang keras dan cepat. Kedua,
perancang sistem perlu mempertimbangkan pengaruh dari faktor-faktor eksternal dan
internal lain (lingkungan, teknologi, ukuran, budaya, lokasi geografis, gaya manajemen)
ketika merancang sistem pengendalian.
Dalam pembahasan ini akan dibahas mengenai implikasi dari strategi korporat yang
berbeda, industri tunggal, difersifikasi yang berhubungan, dan difersifikasi yang tidak
berhubungan bagi desain sistem pengendalian.
1.2.Rumusan Masalah
1. Bagaimana strategi korporat?
2. Bagaimana strategi unit bisnis?
3. Bagaimana gaya manajemen puncak?
1.3.Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui strategi korporat.
2. Untuk mengetahui strategi unit bisnis.
3. Untuk mengetahui gaya manajemen puncak.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Strategi korporat adalah suatu kontinum dengan strategi “industri tunggal” pada
satu ujung dan “diversifikasi tidak berhubungan” diujung yang lain. Lokasi suatu perusahaan
pada kontinum tersebut bergantung pada luas dan jenis diversifikasinya. Strategi korporat
yang berbeda mengimplikasikan struktur organisasi yang berbeda disajikan pada tampilan
13.1.
2
pengembangan dari strategi produk/pasar kepada manajer unit bisnis. Dengan dimikian, di
ujung strategi korporat untuk industri tunggal, manajer senior cenderung untuk menjadi ahli
dalam keuangan.
Ketika suatu perusahaan berpindah dari ujung industri tunggal ke ujung diversifikasi
yang tidak berhubungan, otonomi dari manajer unit bisnis cenderung untuk meningkat
karena dua alasan. Pertama, tidak seperti perusahaan industri tunggal, manajer senior dari
perusahaann yang terdiversifikasi tidak berhubungan mungkin tidak memiliki pengetahuan
dan keahlian untuk membuat keputusan strategis dan operasi untuk sekelompok unit bisnis
yang berbeda. Kedua, hanya terdapat sedikit saling ketergantungan lintas unit bisnis dalam
suatu konglomerat, sementara terdapat sejumlah besar saling ketergantungan antarunit
bisnis dalam perusahaan industri tunggal dan perusahaan terdiversifikasi yang
berhubungan; saling ketergantungan yang lebih besar membutuhkan lebih banyak intervensi
oleh manajer puncak.
Karena manajer tingkat korporat kurang terlibat dalam operasi unit bisnis, maka
ukuran dari staf korporat suatu konglomerat, dibandingkan dengan perusahaan industri
tunggal yang berukuran sama, cenderung rendah. Dengan sifat tidak berhubungan dari
berbagai unit bisnisnya, mempromosikan dari dalam atau dengan mentrasfer eksekutif dari
satu unit bisnis kecil lain kemungkinannya akan memberikan manfaat bagi konglomerat
tersebut. Selain itu, suatu konglomerat mungkin tidak memiliki budaya korporat tunggal yang
kohesif dan kuat seperti sering kali dimiliki oleh perusahaan industri tunggal.
Tampilan 13.1 Strategi Korporat yang berbeda: Implikasi terhadap Struktur Organisasi
3
Latar belakang Pengalaman operasi Utamanya
industri dari yang relevan keuangan
manajemen (produksi,
korporat pemasaran, litbang)
Wewenang dari
pengambilan Lebih
keputusan Lebih tersentralisasi terdesentralisasi
Ukuran staf
kor[porat Tinggi Rendah
Ketetrgantungan
pada proposi
internal Tinggi Rendah
Penggunaan
trasnfer internal Tinggi rendah
4
aktivitasnya, dan evaluasi kinerja cenderung hanya dikerjakan sesuai dengan apa
yang diketahui.
a. Perencanaan Strategis
b. Penyusunan Anggaran
Transfer barang dan jasa antar unit bisnis lebih sering terjadi pada perusahaan
industri tunggal dan perusahaan terdiversifikasi yang berhubungan dibandingkan dengan
perusahaan konglomerat. Kebijakan penetapan harga transfer umumnya dalam suatu
konglomerat adalah untuk memberikan fleksibilitas pencarian sumber bagi unit bisnis dan
mempergunakan harga transaksi pasar.
d. Kompensasi Insentif
Kebijakan kompensasi insentif cenderung berbeda lintas strategi korporat dalam hal-hal
berikut ini:
5
bonus atas nilai tambah ekonomi (Economic Value Added- EVA) aktual diatas EVA yang
dianggarkan. Rencana bonus berdasarkan rumus ini digunakan karena manajemen senior
biasanya tidak mengetahui apa yang terjadi dalam berbagai bisnis yang berbeda.
Diversivikasi
Industri Tunggal Diversivikasi tidak
Berhubungan berhubungan
Vertikal dan
Perencanaan Strategis Horisontal Hanya vertikal
Penyusunan Anggaran
Pengendalian relatif
atas manager unit Rendah Tinggi
bisnis terhadap
formulasi anggaran
Pentingnya pencapaian
Rendah Tinggi
anggaran
Penetapan harga
transfer : Pentingnya
Tinggi Rendah
penetapan harga
transfer
6
Kriteria
Kompensasi insentif Kriteria Keuangan keuangan
Kriteria bonus dan Non Keuangan utama
Terutama
Pendekatan penetapan Utamanya subjektif Formula
bonus Pokok
Strategi dari unit bisnis bergantung pada dua aspek yang saling berhubungan; (1)
misi atau tujuan keseluruhannya (2) keunggulan kompetitifnya.
1. Misi
Misi untuk unit bisnis yang ada sekarang dapat berupa membangun,
mempertahankan, atau memanen. Misi ini terdiri atas suatu kontinum, dengan “murni
membangun” pada satu sisi dan “murni memanen” pada sisi yang lain. Untuk menerapkan
strategi tersebut secara efektif, harus terdapat keselarasan antara misi yang dipilih dengan
jenis-jenis pengendalian yang dipergunakan.
a). Strategi membangun dilaksanankan pada tahap pertumbuhan dari siklus hidup
produk, sedangkan strategi memanen biasanya dilaksanakan pada tahap
dewasa/menurun dari siklus hidup produk.
b). Tujuan dari unit bisnis yang membangun adalah untuk meningkatkan pangsa pasar.
c). Baik pada sisi input maupun output, para manager dari unit bisnis membangun
cenderung, mengalami ketergantungan yang lebih besar pada individu dan
organisasi eksternal dibandingkan dengan para manager unit bisnis yang memanen.
7
d). Manager unit bisnis membangun memiliki pengalaman yang lebih sedikit sehingga
hal ini memberikan kontribusi ketidakpastian yang lebih besar.
o Misi dan Rentang Waktu
1. Pemotongan harga
2. Pengeluaran litbang yang besar
3. Pengeluaran pengembangan pasar utama
o Perencanaan Strategis
o Penyusunan Anggaran
Dalam penyusunan Anggaran antara unit bisnis “membangun” dan “memanen” itu
berbeda. Unit bisnis membangun dimungkinkan lebih sering melakukan revisi anggaran
karena perubahan pangsa pasar produk dan lingkungan. Manajer unit bisnis yang
membangun mempunyai unit dan pengaruh yang lebih besar dalam memformulasikan
anggaran karena beroperasi dalam lingkungan yang cepat berubah dan memiliki
pengetahuan yang lebih baik mengenai perubahan-perubahan yg terjadi dibandingkan
dengan manajer senior.
8
pengeluaran analisis
modal
Tarif diskonto Relatif rendah Relatif tinggi
Analisis investasi Lebih subjectif Lebih objectif
modal
Batas persetujuan Relatif tinggi Relatif rendah
proyek pada unit
bisnis
9
anggaran
Pentingnya
pencapaian Relatif rendah Relatif tinggi
anggaran
Pengendalian
Pengendalian
output versus Pengendalian
output
perilaku perilaku
o Sistem Kompensasi Insentif
dalam merancang paket kompensasi insentif bagi manajer unit bisnis, pertanyaan-
pertanyaan berikut ini perlu dijawab:
1. Berapakah sebaiknya ukuran pembayaran bonus insentif relatif terhadap gaji pokok
manajer umum? Haruskah pembayaran bonus insentif tersebut mempunyai batas
atas?
2. Ukuran-ukuran kinerja manakah yang sebaiknya digunakan ketika memutuskan
penghargaan bonus insentif manajer umum? Jika beragam ukuran kinerja
dipergunakan, bagaimana sebaiknya ukuran-ukuran tersebut diberik robot?
3. Seberapa andalnya peniliaian subjektif dalam memutuskan jumlah bonus?
4. Seberapa sering penghargaan insentif diterima?
10
Misi Strategis Yang Berbeda : Implikasi Terhadap Kompensasi Insentif
2. Keunggulan Kompetitif
Suatu unit bisnis dapat memilih untuk bersaing baik sebagai pemain terdiferensiasi
atau sebagai pemain biaya rendah. Memilih pendekatan diferensiasi, dan bukannya
pendekatan biaya rendah, meningkatkan ketidakpastian dalam lingkungan tugas unit bisnis
karena tiga alasan.
Pertama, inovasi produk adalah lebih penting bagi unit bisnis diferensiasi. Hal ini
sebagaian disebabkan karena unit bisnis diferensiasi terutama fokus pada keunikan dan
eksklusivitasnya, yang memerlukan inovasi produk yang lebih besar. Sementara unit bisnis
yang berbiaya rendah, dengan penekanan utama pengurangan biaya, biasanya lebih
memilih untuk mempertahankan agar penawaran produknya stabil sepanjang waktu.
Kedua, unit bisnis biaya rendah biasanya cenderung untuk mempunyai lini produk
yang sempit guna meminimalkan biaya penyimpanan persediaan dan memperoleh manfaat
dari skala ekonomi.
Ketiga, unit bisnis biaya rendah biasanya menghasilkan produk sederhana yang
bersifat komoditas, dan produk-produk ini sukses semata-mata karena memiliki harga yang
lebih rendah daripada produk saingan. Tetapi, produk dari unit bisnis diferensiasi akan
sukses jika pelanggan memandang bahwa produk tersebut menawarkan keunggulan
dibandingkan dengan produk saingan. Karena persepsi pelanggan sulit dipelajari dan
11
loyalitas pelanggan dapat berubah karena beberapa alasan, sehingga lebih sulit untuk
memprediksi permintaan produk terdiferensiasi dibandingkan dengan permintaan untuk
komoditas.
Sikap manajer terhadap laporan formal memengaruhi jumlah rincian yang mereka
inginkan, frekuensi dari laporan ini, dan bahkan preferensi mereka terhadap grafik
dibandingkan dengan tabel angka-angka.
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Strategi korporat adalah suatu kontinum dengan strategi industry tunggal diversifikasi
yang tidak berhubungan. Industri tunggal adlah perusahaan yang cenderung terorganisasi
secara fungsional , manager senior bertanggung jawab mengembangkan strategi
perusahaan keseluruhan.
13
DAFTAR PUSTAKA
14