Sistem
Pengendalia
n
Manajemen
Pengendalian atas Strategi
Yang Terdiferensiasi
14
Fakultas Program Kode MK Nama Dosen
Studi
Abstract Kompetensi
Pengendalian manajemen adalah proses Mampu memahami dan menjelaskan
mengarahkan sumber daya agar dapat digunakan pengendalian atas strategi yang
untuk mencapai tujuan dengan strategi tertentu terdiferensiasi, dengan pokok bahasan:
secara efektif dan efisien. Banyak faktor yang jenis-jenis strategi – Strategi Korporat
secara bersama-sama mempengaruhi struktur
dan proses pengendalian manajemen. Desian yang berbeda (industri tunggal,
sistem pengendalian manajemen dipengaruhi oleh diversifikasi yang berhubungan dan
ukuran perusahaan, lingkungan, teknologi, saling yang tidak berhubungan) dan strategi
ketergantungan dan strategi. Dalam modul ini tingkat unit bisnis yang berbeda
lebih difokuskan pada pengaruh perbedaan dalam (membangun, mempertahankan dan
pilihan strategi terhadap desain struktur memanen) terhadap keunggulan
organisasi. kompetitif dan gaya manajemen serta
implikasi pengendalian.
Pembahasan
A. PENDAHULUAN
Pengendalian manajemen adalah proses mengarahkan sumber daya agar dapat digunakan
untuk mencapai tujuan dengan strategi tertentu secara efektif dan efisien. Banyak faktor
yang secara bersama-sama mempengaruhi struktur dan proses pengendalian manajemen.
Desian sistem pengendalian manajemen dipengaruhi oleh ukuran perusahaan, lingkungan,
teknologi, saling ketergantungan dan strategi. Dalam modul ini lebih difokuskan pada
pengaruh perbedaan dalam pilihan strategi terhadap desain struktur organisasi.
Keunggulan kompetitif
Suatu unit bisnis dapat memilih untuk bersaing baik sebagai pemain biaya rendah. Memilih
pendekatan diferensiasi dan bukanya pendekatan biaya rendah meningkatkan
ketidakpastian dalam lingkungan tugas unit bisnis karena tiga alas an:
1. Organisasi yang berbeda umumnya beroperasi dalam konteks strategi yang berbeda.
2. Strategi yang berbeda memerlukan prioritas tugas, faktor kunci keberhasilan,
keterampilan, perspektif, dan perilaku yang berbeda untuk pelaksanaan yang efektif.
3. Sistem pengendalian adalah sistem pengukuran yang memengaruhi perilaku danorang-
orang yang aktivitasnya sedang diukur.
Dengan demikian, keprihatinan yang selalu ada dalam merancang sistem pengendalian
sebaiknya adalah apakah perilaku yang dipengaruhi oleh sistem tersebuttetap konsisten
dengan strategi.
1. Pertama, tidak seperti perusahaan industri tunggal,manajer senior dari perusahaan yang
terdiversifikasi tidak berhubungan mungkin tidak memiliki pengetahuan dan keahlian
untuk membuat keputusan strategis dan operasi untuk sekelompok unit bisnis yang
berbeda.
2. Kedua, hanya terdapat sedikit saling ketergantunganlintas unit bisnis dalam suatu
konglomerat, semen tara terdapat sejumlah besar saling ketergantungan antar unit
bisnis dalam perusahaan industri tunggal dan perusahaan terdiversifikasi yang
berhubungan; saling ketergantungan yang lebih besar membutuhkan lebih banyak
intervensi oleh manajer puncak.
Setiap organisasi, bagaimanapun selaras struktumya dengan strategi pilihannya, tidak dapat
secara efektif menerapkan strateginya tanpa sistem pengendalian manajemen
yangkonsisten. Sementara struktur organisasi menentukan hubungan pelaporan serta.
tanggungjawab dan wewenang dari manajer yang berbeda, hal itu memerlukan
sistem pengendalian yang dirancang dengan memadai agar dapat berfungsi seeara efektif.
Perusahaan-perusahaan industri tunggal dan terdiversifikasi yang berhubungan memiliki
kompentensi inti tingkat korporat (teknologi nirkabel dalam kasus Motorola) atas mana
strategi dari hampir semua unit bisnis didasarkan .Oleh karena itu, salman-salman
komunikasi dan alih kompentensi lintas unit adalah sangat penting pada perusahaan-
perusahaan semacam itu. Sebaliknya, terdapat tingkat saling ketergantungan yang rendah
antar unit bisnis dari perusahaan terdiversifikasi tidak berhubungan.
Penyusunan Anggaran
Dalam perusahaan industri tunggal, CEO dapat mengetahui operasi perusahaan secara
mendalam dan manajer unit bisnis cenderung memiliki hubungan yang lebih sering. Dengan
demikian, CEO dari perusahaan industri tunggal dapat mengendalikan operasi bawahannya
melalui mekanisme informal dan berorientasi pada pribadi, seperti interaksi antar pribadi
yang sering. Jika demikian, hal ini mengurangi kebutuhan untuk sangat mengandalkan
sistem penyusunan anggaran sebagai alat pengendalian. Karakteristik sistem penyusunan
anggaran berikut ini dalam suatu perusahaan konglomerat:
1. Manajer unit bisnis memiliki pengaruh yang agak lebih besar dalam
mengembangkananggaran mereka karena merekalah, bukan kantor korporat, yang
memiliki hampir semua informasi mengenai produk/lingkungan pasar ya masing-masing.
2. Tekanan yang lebih besar sering kali diletakkan pada pencapaian anggaran karena CEO
tidak memiliki pengendalian informal lain yang tersedia
Transfer barang dan jasa antarunit bisnis lebih sering terjadi pada perusahaan industry
tunggal dan perusahaan terdiversifikasi yang berhubungan dibandingkan dengan
pada perusahaan konglomerat. Kebijakan penetapan harga transfer umumnya dalam suatu
konglomerat adalah untuk memberikan fleksibilitas pencarian sumber bagi unit bisnis dan
mempergunakan harga transaksi pasar. Tetapi, dalam suatu perusahaan industri tunggal
atau perusahaan terdiversifikasi yang berhubungan, sinergi dapat menjadi penting, dan unit-
unit bisnis mungkin tidak diberikan kebebasan untuk membuat keputusan pencarian sumber.
Kompensasi lnsentif
Kebijakan kompensasi insentif cenderung berbeda lintas strategi korporat dalam hal-hal
berikut ini:
Sampai sejauh ini telah dibahas mengenai variasi dalam sistem pengendalian
lintas perusahaan, dengan mengambil perusahaan secara keseluruhan sebagai unit
observasi. Pada bagian ini, dipertimbangkan mengenai perbedaan intra perusahaan dalam
sistem pengendalian. Korporasi terdiversifikasi mensegmentasi dirinya sendiri menjadi
unitunit bisnis dan biasanya menugaskan strategi yang berbeda pada masing-masing unit
Misi
Misi untuk unit bisnis dapat berupa membangun, mempertahankan atau memanen.
Untuk menerapkan strategi tersebut secara efektif, haruss terdapat keselarasan antara misi
yang dipilih dengan jenis-jenis pengendalian yang diperlukan. Misi pengendalian yang
"sesuai" dikembangkan menggunakan garis pemikiran berikut ini:
1. Misi unit bisnis tersebut memengaruhi ketidakpastian yang dihadapi oleh rnanajer
umumserta trade off antara jangka panjang versus jangka pendek yang mereka buat.
2. Sistem pengendalian manajemen dapat bervariasi secara sistematis untuk
membantumemotivasi manajer guna mengatasi ketidakpastian secara efektifdan
membuat trade-off jangka pendek versus jangka panjang yang memadai.
Dengan demikian, misi yang berbeda sering kali memerlukan sistem pengendalian
manajemen berbeda.
Trade-off antara laba jangka pendek versus laba jangka panjang. Strategi membangun
pangsa pasar meliputi:
1. Pemotongan harga,
2. pengeluaran litbang yang besar (untuk memperkenalkan produk-produk baru), dan
Perencanaan Strategis
Penyusunan Anggaran
Implikasi untuk rnendesain sistern penyusunan anggaran guna mendukung berbagai misi.
Aspek-aspek perhitungan dari analisis varians yang membandingkan hasil aktualn dengan
anggaran rnengidentifikasikan varians. varians sebagai menguntungkan atau
tidak rnenguntungkan. Tetapi, suatu varians yang menguntungkan tidak berarti
rnengimplikasikan kinerja yang rnernuaskan, tidak berarti juga bahwa varians yang tidak
rnenguntungkan rnenunjukkan kinerja yang tidak memuaskan. Kaitan antara varians yang
menguntungkan dengan varians yang tidak menguntungkan, di satu pihak, dengan kinerja
yang memuaskan atau tidak memuaskan, di pihak lain, bergantung pada konteks strategis
dari unit bisnis yang dievaluasi. Masalah terkait adalah seberapa, pentingnya pencapaian
anggaran ketika mengevaluasi kinerja manajer unit usaha. Semakin besar ketidakpastian,
semakin sulit bagi atasan untuk menganggap target anggaran para bawahan sebagai
komitmen pasti dan untuk mempertimbangkan varians anggaran yang tidak menguntungkan
sebagai indikator yang jelas dari kinerja yang buruk. Karena alasan ini anggaran kurang
diandalkan di unit bisnis yang membangun dibandingkan dengan di unit bisnis yang
Keunggulan Kompetitif
Suatu unit bisnis dapat memilih untuk bersaing baik sebagai pemain terdiferensiasi atau
sebagai pemain biaya rendah. Memilih pendekatan diferensiasi, dan bukannya pendekatan
biaya rendah, meningkatkan ketidakpastian dalam lingkungan tugas unit bisniskarena tiga
alas an:
1. Pertama, inovasi produk adalah lebih penting bagi unit bisnis diferensiasi. Hal ini
sebagian disebabkan karena unit bisnis diferensiasi terutama fokus pada keunikan
daneksklusivitasnya, yang memerlukan inovasi produk lebih besar.
2. Kedua, unit bisnis biayarendah biasanya cenderung untuk mempunyai lini produk yang
sempit guna meminimalkan biaya penyimpanan persediaan dan memperoleh manfaat
dari skala ekonomi.
Soal Kasus untuk dikerjakan secara kelompok dan jawaban disampaikan secara elearning
adalah sebagai berikut:
1. Untuk Kelompok I & III Kasus 13-1 Pelican Instruments, Inc., Hal.351-353.
2. Untuk Kelompok II & IV Kasus 13-2 Perusahaan 3M Hal.353-355
3. Untuk Kelompok III & V Kasus 13-3 New York Times Hal.356-370
Untuk Kelompok IV & VII serta VIII Kasus 13-4 Texas Instruments Hal.371-389
Anthony, Robert N. and Vijay Govindarajan. (2007). Management Control Systems. 12nd ed,
Gaspersz, Vincent, (2007). Lean Six Sigma for Manufacturing and Service Industry: Strategi
Dramatik Reduksi Cacat/Kesalahan, Biaya, Inventori, dan Lead Time Dalam Waktu
Hutabarat, Jemsly dan Martani Huseini. (2006) Manajemen Strategik Kontemporer: Strategik
Karayan, John E. and Charles Swenson. (2007). Strategic Business Tax Planning. 2nd ed,
Mintzberg, Henry. (1994). The Rise And Fall Of Strategic Planning. Harvard Business Press.
Robert S. Kaplan dan David P. Norton. (2002). The Strategy Focused Organization: How