Anda di halaman 1dari 11

SISTEM

PENGENDALIAN
MANAJEMEN
Pengendalian Pada Organisasi Jasa Bagian1.

Fakultas : BIS
Program studi : Akuntansi
Tatap Muka

13
Kode MK : W1219024
Disusun oleh :

1| P a g e
Tujuan Instruksional Khusus:
Menjelaskan dan memahami kasus-kasus pada strategi perusahaan yang
berbeda

Dasar Referensi Utama:


1. Rancangan Pembelajaran Semester (RPS) No. Dokumen:
18.2/026/RPS/VII/2019 Tanggal 1 Juli 2019.
2. Amirullah, Manajemen Strategi Teori- Konsep- Kinerja. Jakarta: Mitra
Wacana, 2015
3. Ivancevich, John M. Et Al, Organizational Behavior Manajement. 19th Adition.
New York: Mcgraw-Hill Education. 2014.
4. Kenneth A. Merchant and Wim. A van der Stede, Sistem Pengendalian
Manajemen (Pengukuran Kinerja, Evaluasi, dan Insentif), Edisi 3, Salemba
Empat, 2014.
5. Robert N. Anthony & Vijay Govindarajan , Management Control System, 11th
Edition, McGraw-Hill, Boston, 2015.

2| P a g e
A. Pendahuluan
Struktur Organisasi dan proses pengendalian manajemen dipengaruhi oleh

banyak faktor yang saling kait mengkait. Faktor-faktor tersebut juga telah diuji

oleh para peneliti dengan mengaplikasikan teori kontijensi kepada berbagai

faktor-faktor internal dan eksternal. Hasil riset telah mengidentifikasi faktor-

faktor yang dapat mempengaruhi desain sistem pengendalian antara lain

ukuran, lingkungan, teknologi, interdipendensi dan strategi.

B. Strategi Perusahaan

Logika untuk menghubungkan pengendalian dengan strategi didasarkan kepada

garis pemikiran berikut :

a. Organisasi yang berbeda umumnya beroperasi dalam konteks strategi

yang berbeda.

b. Perbedaan strategi memerlukan perbedaan prioritas tugas, faktor-faktor

kunci sukses, ketrampilan, perspektif dan perilaku efektif dalam penerapan

(pelaksanaan).

c. Sistem pengendalian adalah sistem pengukur yang mempengaruhi

perilaku orang dimana aktivitas-aktivitasnya sedang diukur.

d. Oleh karenannya perhatian yang terus menerus dalam mendesain sistem

pengendalian harus berupa apakah perilaku yang dipengaruhi oleh sistem

tetap konsisten terhadap strategi.

Konsep strategi Perusahaan

Strategi perusahaan menaruh perhatian yang lebih banyak kepada

pertanyaan ”dimana” bersaing daripada ”bagaimana” bersaing dalam industri

tertentu. Pada strategi tingkat perusahaan, perusahaan dapat

dikalasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu industri tunggal, diversifikasi

yang berhubungan dan diversifikasi yang tidak berhubungan.

3| P a g e
Implikasi Struktur Organisasi
Perbedaan Strategi Perusahaan:

Implikasi Struktur Organisasi

C. Implikasi dari Pengendalian Manajemen

Setiap organisasi, bagaimanapun baiknya meluruskan strukturnya dengan

strategi pilihannya, tidak dapat secara efektif melaksanakan strateginya

tanpa konsistensi sistem pengendalian manajemen. Strategi perusahaan

berbeda menyatakan secara tidak langsung perbedaan-perbedaan berikut

dalam konteks dimana sistem pengendalian harus didesain:

1. Seiring dengan perusahaan menjadi lebih diversifikasi, para manajer

tingkat pusat korporat mungkin tidak mempunyai pengetahuan yang

signifikan tentang atau pengalaman dalam bidang, aktivitas-aktivitas

berbagai unit usaha perusahaan.

4| P a g e
2. Perusahaan-perusahaan industri tunggal dan diversifikasi yang

berhubungan memiliki kompetensi inti perusahaan yang luas dimana

strategi dari unit usaha yang paling banyak didasarkan.

3. Tendensi spesifik dalam desain sistem pengendalian yang sesuai dengan

variasi dalam strategi perusahaan diberikan pada gambar berikut:

Perencanaan Stratejik

5| P a g e
Dengan memperhitungkan tingkat rendah saling ketergantungan,

konglomerat cenderung menggunakan sistem perencanaan strategis vertikal

– yaitu unit usaha menyiapkan rencana strategis dan menyerahkannya

kepada manajemen senior untuk dikaji ulang dan disetujui. Oleh karena

tingkat yang tinggi saling ketergantungan, sistem perencanaan stratejik untuk

perusahaan-perusahaan yang diversifikasi terhubung dan perusahaan

industri tunggal cenderung menjadi vertikal dan horizontal.

Pembuatan Anggaran. Karakteristik sistem pembuatan anggaran dalam

perusahaan konglomerat:

a. Manajer unit usaha mempunyai pengaruh yang agak lebih besar dalam

mengembangkan anggaran mereka karena mereka, bukan kantor pusat,

memiliki hampir semua informasi tentang lingkungan produk/pasar

masing-masing.

b. Tekanan yang lebih besar sering dilakukan dalam pencapaian anggaran

karena kepala eksekutif tidak mempunyai pengendalian informal yang

lain.

Harga Transfer. Kebijaksanaan yang biasa dari harga transfer di dalam

konglomerasi adalah untuk memberikan sumber fleksibilitas bagi unit usaha

dan mempergunakan harga-harga pasar yang berjauhan.

Kompensasi Insentif. Kebijaksanaan kompensasi insentif cenderung berbeda

pada strategi perusahaan dalam cara-cara seperti penggunaan formula dan

ukuran-ukuran keuntungan

D. Strategi Unit Usaha

Banyak kepala pejabat teras eksekutif dari perusahaan multibisnis tidak

mengadopsi pendekatan yang standar dan seragam untuk mengawasi unit

6| P a g e
usaha mereka, malahan mereka menyesuaikan pendekatan mereka kepada

setiap strategi unit usaha.

Konsep Strategi Unit Usaha. Strategi unit usaha tergantung kepada dua aspek

yang saling berhubungan misi (apa tujuan keseluruhan?) dan keunggulan

bersaingnya (bagaimana unit usaha harus bersaing dalam industri untuk

mencapai misinya?)

Secara tipikal unit usaha memilih empat misi:

1. Membangun misi ini menunjukkan tujuan peningkatan pangsa pasar

meskipun atas biaya pendapatan jangka pendek dan arus kas.

2. Mempertahankan. Misi strategi ini adalah menyesuaikan atau

mengadaptasi kepada proteksi pangsa pasar unit usaha dan posisi

bersaing.

3. Memanen. Tujuan misi ini adalah unttuk memaksimumkan pendapatan

jangka pendek dan arus kas meskipun atas biaya pangsa pasar.

4. Melepaskan. Misi ini mengindikasikan keputtusan untuk menarik dari

perdagangan apakah melalui likuidasi perlahan atau penjualan

sekaligus.

Unit usaha mempunyai dua cara generik untuk bersaing dan

mengembangkan keunggulan bersaing lestari : biaya rendah dan

diferensiasi.

E. Misi
Misi pengendalian ”cocok” menggunakan garis pemikiran berikut:

i. Misi unit usaha mempengaruhi ketidakpastian bahwa manajer umum

menghadapi trade offs jangka panjang, jangka pendek yang mereka buat.

7| P a g e
ii. Sistem pengendalian manajemen dapat secara sistematis bervariasi untuk

menolong memotivasi manajer mengatasi secara efektif ketidakpastian

dan membuat trade offs jangka pendek, jangka panjang yang memadai.

iii. Oleh karena itu, misi yang berbeda sering kali memerlukan perbedaan

sistematis sistem pengendalian manajemen.

Misi dan Ketidakpastian. Yaitu unit-unit yang ”membangun” cenderung

menghadapi ketidakpastian lingkungan yang lebih besar daripada unit-unit

”memanen” disebabkan beberapa alasan:

1. strategi membangun secara khas dilaksanakan pada tahap

pertumbuhan siklus kehidupan produk.

2. tujuan dari unit usaha membangun adalah untuk meningkatkan pangsa

pasar.

3. pada sisi masukan dan sisi keluaran, para manajer ”membangun”

cenderung mengalami ketergantungan yang lebih besar atas individual

eksternal dan organisasi daripada manajer yang melaksanakan ”panen”.

4. karena unit usaha membangun seringkali terjadi pada industri-industri

baru yang sedang berjalan, manajer membangun berkemungkinan

mempunyai pengalaman yang lebih sedikit dalam industri mereka.

Misi dan Rentang waktu

Pemilihan staretgi membangun Vs memanen mempunyai implikasi tradeoffs

bagi keuntungan jangka pendek Vs keuntungan jangka panjang. Strategi

saham – termasuk (a) pemotongan harga, (b) pengeluaran yang besar, dan

(c) pengeluaran pengembangan pasar yang besar.

8| P a g e
Tindakan-tindakan ini ditujukan untuk membangun kepemimpinan pasar

tetapi mereka menekan keuntungan jangka pendek. Oleh karenanya, banyak

keputusan yang dibuat oleh unit manajer membangun membuat hari ini

mungkin tidak memberikan keuntungan sampai beberapa periode dihari

depan. Strategi memanen pada sisi lain berkonsentrasi dalam

memaksimumkan keuntungan jangka pendek.

Penganggaran Implikasi dari mendesain sistem anggaran adalah

mendukung berbagai misi. Perbedaan-perbedaan tambahan di dalam

proses anggaran berkemungkinan terdapat diantara unit-unit membangun

dan memanen kontras terhadap unit memanen, perubahan anggaran

dimungkinkan untuk dilakukan lebih sering untuk unit membangun karena

perubahan lingkungan produk / pasarnya lebih sering terjadi. Unit manajer

membangun mungkin mempunyai masukan dan pengaruh lebih besar

daripada manajer unit memanen dalam memformulasikan anggaran.

Sistem Kompensasi Insentif

Misi dari unit usaha mempengaruhi keputusan-keputusan dalam variabel-


variabel desain berikut:

Perbedaan Misi Strategi: Implikasi untuk Kompensasi Insentif

9| P a g e
Keunggulan Bersaing

Unit usaha dapat memilih untuk bersaing apakah sebagai pemain

terdiferensiasi atau sebagai pemain biaya rendah. Memilih pendekatan

terdiferensiasi daripada pendekatan biaya rendah, menambah

ketidakpastian di dalam lingkungan tugas unit usaha karena tiga alasan :

1. Inovasi produk lebih kritis bagi unit usaha diferensiasi.

2. Unit usaha berbiaya rendah secara tipikal cenderung mempunyai jajaran

produk yang sempit untuk meminimumkan biaya penyimpanan

persediaan dan memperoleh manfaat dari skala ekonomi.

3. Unit usaha berbiaya rendah secara tipikal menghasilkan produk yang

tidak mempunyai hiasan tambahan, dan produk-produk ini sukses

semata-mata karena mereka diberi harga lebih rendah daripada produk

saingan

Fungsi pengendalian manajemen di dalam organisasi dipengaruhi oleh gaya

manajemen senior. Gaya dari pengurus eksekutif mempengaruhi proses

pengendalian manajemen pada seluruh organisasi. Gaya manajemen

dipengaruhi oleh latar belakang manajer dan personalitas.

Implikasi bagi Pengendalian Manajemen

Berbagai dimensi dari gaya manajemen secara signifikan mempengaruhi

operasi sistem pengendalian. Bahkan jika laporan yang sama dengan

seperangkat data yang sama berjalan pada frekuensi yang sama kepada

CEO, dua CEO dengan gaya yang berbeda akan menggunakan laporan ini

sangat berbeda bagi pengelolaan unit usaha.

Pengendalian Personal Versus Pengendalian Impersonal

10| P a g e
Kehadiran pengendalian personal Vs pengendalian impersonal dalam

organisasi adalah sebuah aspek gaya manajerial. Gaya manajer

mempengaruhi tingkat pengendalian ketat Vs pengendalian longgar pada

situasi apapun. Manajer dari pusat tanggungjawab produksi rutin dapat

dikendalikan secara relatif dengan ketat atau longgar dan pengendalian

sebenarnya merefleksikan gaya dari atasan manajer. Tingkat kelonggaran

cenderung meningkatkan tingkat-tingkat lebih tinggi yang lebih sukses

dalam hierarki organisasi: manajer yang lebih tinggi levelnya secara khas

cenderung kurang menaruh perhatian kepada rincian dan menaruh

perhatian lebih kepada hasil keseluruhannya.

Soal Pertemuan Forum & Kuis


Seluruh persoalan dalam forum mengacu kepada keadaan existing dan

pandangan mahasiswa dengan mengedepankan pola pikir dan alur pikir

akademik. Adapun Persoalan Kuis disampaikan terkait teoretikal yang tertuang

dalam Modul dan Bahan Pengayaan lainnya yang dijelaskan di awal perkuliahan.

Mahasiswa wajib mengerjakan forum dan kuis disetiap pertemuannya.

11| P a g e

Anda mungkin juga menyukai