Anda di halaman 1dari 8

PERTEMUAN KE 2

PEMAHAMAN STRATEGI

STRATEGI TINGKAT PERUSAHAAN Konsep Strategi Perusahaan Strategi perusahaan adalah tentang berada pada campuran bisnis yang tepat.oleh karenanya strategi perusahaan menaruh perhatian yang lebih banyak kepada pertanyaan dimana bersaing daripada bagaimana bersaing dalam industri tertentu. Pada tingkat perusahaan isunya adalah : a. Defenisi bisnis dimana perusahaan akan berpartisipasi b. Penyebaran sumber daya diantara bisnis-bisnis itu Pada tingkat strategi perusahaan, perusahaan dapat diklasifisikasikan menjadi salah satu dari tiga kategori, yaitu : 1) Industri Tunggal 2) Perusahaan beroperasi dalam satu jalur bisnis ( usaha ) 3) Bisnis yang tidak berhubungan, perusahaan beroperasi dalam bisnis yang tidak berhubungan satu sama lain ; hubungan antara unit usaha semata-mata bersifat financial. Implikasi Struktur Organisasi Strategi perusahaan adalah rangkaian kesatuan dengan strategi indutsri tunggal pada ujung yang satu dan diversifikasi yang tak berhubungan pada ujung yang lainnya. Pada tujuan industri tunggal perusahaan cenderung secara fungsional teorganisir. Para manajer senior bertanggung jawab atas perkembangan keseluruhan strategi perusahaan untuk bersaing pada industri yang dipilihnya juga pada strategi fungsional dalam wilayah seperti itu, karena riset dan pengembangan, manufakturing dan pemasaran.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

IGNATIUS SARTO BUDIMAN SISTEM PENGENDALIAN MANEJEMEN

Tidak semua perusahaan industri tunggal secara fungsional terorganisir. tunggal tetapi mereka diorganisir oleh unit usaha.

Sebagai

contoh restoran cepat saji, hotel, supermarket dan warung bahan pokok merupakan industri

Ada dua alasan mengapa perusahaan bergerak dari ujung industri tunggal keujung diversifikasi yang tak berhubungan, otonomi dari manajer unit usaha cenderung bertambah, yaitu : 1. Manajer senior dari perusahaan diversifikasi tak berhubungan tidak dapat mempunyai pengetahuan dan keahlian untuk membuat keputusan-keputusan stratejik dan keputusankeputusan operasional bagi kelompok unit usaha yang berbeda. 2. terdapat sangat kecil saling ketergantungan antara unit-unit usaha didalam konglomerasi, sedangkan disana mungkin terdapat banyak sekali ketergantungan diantara unit-unit usaha dalam industri tunggal dan perusahaan-perusahaan diversifikasi yang terhubung. 3. Perbedaan strategi perusahaan dalam implikasi struktur organisasi adalah sebagai berikut : 1) Struktur Organisasi 2) Keakraban industri pada manajemen perusahaan 3) Latar belakang fungsi manajemen perusahaan 4) Otoritas membuat keputusan 5) Ukuran karyawan perusahaan 6) Kepercayaan dalam promosi internal 7) Menggunakan pemindahan lateral 8) Budaya perusahaan Implikasi dari Pengendalian Manajemen Strategi perusahaan yang berbeda menyatakan secara tidak langsung perbedaanperbedaan berikut dalam konteks dimana sistem pengendalian harus didesain : a. Seiring dengan perusahaan menjadi lebih diversifikasi, para manajer tingkat pusat korporat mungkin tidak mempunyai pengetahuan yang signifikan tentang atau pengalaman dalam bidang, aktivitas-aktivitas berbagai unit usaha perusahaan. b. Perusahaan-perusahaan industri tunggal dan diversifikasi yang behubungan memiliki kompetensi inti perusahaan yang luas dimana strategi dari unit usaha yang paling banyak didasarkan Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IGNATIUS SARTO BUDIMAN SISTEM PENGENDALIAN MANEJEMEN

Perbedaan strategi perusahaan dalam implikasi manajemen pengendalian : 1) Perencanaan Stratejik Tingkat yang tinggi dari saling ketergantungan, sistem perencanaan stratejik untuk perusahaan-perusahaan yang diversifikasi terhubung dan perusahaan industri tunggal cenderung menjadi vertical dan horizontal. Metode ini tidak saling eksklusif, kenyataannya beberapa dari mereka dapat terus maju dengan bermanfaat pada saat yang sama. 2) Pembuatan anggaran Dalam perusahaan industri tunggal, kepala eksekutif dapat mengawasi operasi bawahannya melalui mekanisme informal dan mekanisme berorientasi personal seperti interaksi personal yang sering kali dilakukan. Jika demikian, hal ini dapat mengurangi perlunya untuk bergantung dengan sangat kepada sistem pembuatan anggaran sebagai alat pengendalian. Dipihak lain, dalam konglomerasi hampir tidak memungkinkan bagi kepala eksekutif untuk mempercayai interaksi informal antar-pribadi sebagai alat pengendalian. Ini menyatakan karakteristik sistem pembuatan anggaran sebagai berikut didalam perusahaan konglomerat : a. Manajer unit usaha mempunyai pengaruh yang agak lebih besar dalam mengembangkan anggaran mereka karena mereka bukan kantor pusat, memiliki hampir semua informasi tentang lingkungan produk atau lingkungan pasar masingmasing b. Tekanan yang lebih besar sering dilakukan dalam pencapaian anggaran karena kepala eksekutif tidak mempunyai pengendalian informal yang lain. 3) Harga transfer Pemindahan barang dan jasa diantara unit usaha sering kali lebih banyak pada perusahaan industri tunggal dan perusahaan diversifikasi terhubung daripada pada perusahaan konglomerasi. Kebijaksanaan yang biasa dari harga transfer didalam konglomerasi adalah untuk memberikan sumber fleksibilitas bagi unit usaha dan mempergunakan harga-harga pasar yang berjauhan.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

IGNATIUS SARTO BUDIMAN SISTEM PENGENDALIAN MANEJEMEN

4) Kompensasi Insentif Kebijaksanaan kompensasi insentif cenderung berbeda pada strategi perusahaan dalam cara-cara berikut ini : Penggunaan Formula Pengusaha konglomerat umumnya lebih berkemungkinan besar menggunakan formula untuk menentukan bonus manajer unit usaha yaitu mereka dapat mendasarkan prorsi yang lebih besar dari bonus dalam kuantitas, ukuran-ukuran financial. Rencana bonus berdasarkan formula ini dipakai karena manajemen senior secara tipikal tidak mengenal dengan apa yang terjadi dalam berbagai disparitas usaha. Ukuran-ukuran Keuntungan Dalam hal perusahaan diversifikasi tak terhubung bonus insentif dari manajer unit usaha cenderung ditentukan utamanya oleh keuntungan unit tersebut daripada keuntungan perusahaan. Tujuannya adalah untuk memotivasi para manajer untuk bertindak seakan-akan unit usaha merupakan perusahaan mereka sendiri. Disisi yang lain mendasarkan bonus manajer umum lebih banyak kepada prestasi perusahaan secara keseluruhan berkemungkinan mendorong persaingan antar unit lebih besar yang kemudian menambah motivasi manajer untuk mengeksploitasi saling ketergantungan daripada hasil-hasil mereka masing-masing.

STRATEGI TINGKAT UNIT BISNIS Segmen diversifikasi perusahaan mereka sendiri kepada unit usaha dan secara tipikal menugasi strategi berbeda kepada masing-masing unit usaha. Banyak kepala eksekutif dari perusahaan multibisnis tidak mengadopsi pendekatan yang standard dan seragam, justru menyesuaikan pendekatan mereka kepada setiap strategi unit usaha. Konsep Strategi Unit Usaha Strategi unit usaha bergantung kepada dua aspek yang saling berhubungan, yaitu : 1. Misi Secara tipikal unit usaha memilih empat misi : 1) Membangun Misi ini menunjukkan tujuan peningkatan pangsa pasar meskipun atas biaya pendapatan jangka pendek dan arus kas. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IGNATIUS SARTO BUDIMAN SISTEM PENGENDALIAN MANEJEMEN

2) Mempertahankan Misi strategi ini adalah menyesuaikan atau mengadaptasi kepada proteksi pangsa pasar unit usaha dan posisi bersaing 3) Memanen Tujuan misi ini adalah untuk memaksimumkan pendapatan jangka pendek dan arus kas meskipun atas biaya pangsa pasar. 4) Melepas Misi ini mengindikasikan keputusan untuk menarik dari perdagangan apakah melalui likuidasi perlahan atau penjualan sekaligus 2. Keunggulan bersaingnya Unit usaha mempunyai dua cara generik untuk bersaing dan mengembangkan keunggulan bersaing yang lestari : 1) Biaya rendah Kepemimpinan biaya dapat diperoleh melalui pendekatan-pendekatan tertentu seperti skala ekonomi dalam produksi, kurva efek pengalaman, pengendalian biaya yang ketat dan minimisasi biaya. 2) Diferensiasi Fokus utama dalam diferensiasi ini adalah untuk mendiferensiasi produk yang ditawarkan dari unit usaha, yang menciptakan sesuatu yang dipersepsikan oleh pelanggan sebagai unik. Misi Misi untuk unit usaha yang ada sekarang dapat dibangun dengan salah satu ( menahan atau memanen ). Misi ini merupakan rangkaian kesatuan, untuk melaksanakannya secara efektif harus ada kesesuaian diantara misi yang dipilih dan jenis-jenis pengendalian yang dipergunakan. Dalam mengembangkan misi pengendalian cocok menggunakan garis pemikiran berikut ini : 1. Misi unit usaha mempengaruhi ketidakpastian bahwa manajer umum menghadapi trade off jangka panjang, jangka pendek yang mereka buat. 2. Sistem pengendalian manajemen dapat secara sistematis bervariasi untuk menolong memotivasi manajer mengatasi secara efektif ketidakpastian dan membuat trade off jangka pendek, jangka panjang yang memadai Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IGNATIUS SARTO BUDIMAN SISTEM PENGENDALIAN MANEJEMEN

3. misi yang berbeda sering kali memerlukan perbedaan sistematis sistem pengendalian manajemen.

MIsi dan Ketidakpastian.

Unit-unit yang membangun cenderung menghadapi ketidakpastian lingkungan yang lebih besar daripada dari unit-unit memanen disebabkan beberapa alasan : 1. Strategi membangun secara khas dilaksanakan pada tahap pertumbuhan siklus kehidupan produk, sedangkan strategi memanen secara khas dilaksanakan pada tahapan matang atau menurun dari siklus khidupan produk. 2. Tujuan dari unit usaha membangun adalah untuk menngkatkan pangsa pasar. Tindakan-tindakan para pesaing berkemungkinan tidak dapat diduga, dan ini memberi kontribusi kepada ketidakpastian yang membangun wajah unit usaha 3. Pada sisi masukan dan sisi keluaran, para manajer membangun cenderung mengalami ketergantungan yang lebih besar atas individual eksternal dan organisasi daripada manajer yang melaksanakan panen,memetik. 4. karena unit usaha membangun sering kali terjadi pada industri-industri baru dan yang sedang berjalan, manajer membangun berkemungkinanmempunyai pengalaman yang lebih sedikit. Misi dan Rentang Waktu.

Bentuk dan susunan sistem pengendalian dapat berbeda disemua unit usaha dengan misi yang berbeda adalah karena sebagai berikut : 1) Perencanaan Stratejik Proses perencanaan stratejik sangat penting ketika keadaan lingkungan tidak pasti. Manajemen perlu memikirkan tentang bagaimana mengatasi ketidakpastian dan ini biasanya memerlukan pandangan yang lebih jauh dari perencanaan daripada yang dimungkinkan dalam anggaran tahunan. 2) Penganggaran Perbedaan misi strategi pada implikasi penganggaran : a) Peran anggaran b) Pengaruh manajer unit usaha dalam penyiapan anggaran Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB IGNATIUS SARTO BUDIMAN SISTEM PENGENDALIAN MANEJEMEN

c) Perubahan anggaran sepanjang tahun d) Frekuensi pelaporan informasi dan hubungan dengan atasan e) Adanya umpan balik dari atasan pada performa actual versus anggaran f) Batas pengendalian digunakan pada evaluasi periodik terhadap anggaran g) Pentingnya dilampirkan untuk mencapai anggaran h) Keluaran versus pengendalian tingkah laku Perbedaan-perbedaan tambahan berikut ini didalam proses anggaran berkemungkinan terdapat diantara unit-unit membangun dan memanen: a) kontras terhadap unit memanen, perubahan anggaran dimungkinkan untuk dilakukan lebih sering untuk unit membangun karena perubahan lingkungan produk/pasarnya lebih sering terjadi b) unit manajer membangun mungkin mempunyai masukan dan pengaruh lebih besar daripada manajer unit memanen dalam memformulasikan anggaran. Ini disebabkan manajer membangun beroperasi dalam lingkungan yang cepat berubah dan mempunyai pengetahuan yang lebih baik daripada manajer senior mengenai perubahan-perubahan ini. 3) Sistem Kompensasi Insentif Dalam mendesain paket kompensasi insentif bagi manajer unit usaha, pertanyaanpertanyaan berikut ini perlu dijawab: a) Apa seharusnya ukuran pembayaran bonus insentif relative kepada dasar gaji General Manajer? Haruskah pembayaran bonus insentif tersebut mempunyai batas atas? b) Apa yang mengukur performa ( sebagai contoh volume penjual, pangsa pasar, pengembangan produk ) harus digunakan ketika memutuskan imbalan bonus insentif General Manager? c) Berapa banyak atas kepercayaan diberikan kepada penilaian objektif dalam memutuskan jumlah bonus? d) Berapa sering ( setengah tahun, tahunan, dua tahunan, dan seterusnya ) imabalan insentif diberikan?

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

IGNATIUS SARTO BUDIMAN SISTEM PENGENDALIAN MANEJEMEN

Implikasi untuk kompensasi Insentif : o o o o Keunggulan Bersaing Unit usaha dapat memilih untuk bersaing apakah sebagai pemain terdiferensiasi atau sebagai pemain biaya rendah. Memilih pendekatan diferensiasi daripada pendekatan biaya rendah, menambah ketidakpastian didalam lingkungan tugas unit usaha karena tiga alasan, yaitu : 1) Inovasi produk lebih kritis bagi unit usaha diferensiasi. Ini sebagian karena unit usaha diferensiasi fokus terutama kepada keunikan dan eksklusifitasnya yang memerlukan inovasi produk lebih beasr, sedangkan unit usaha yang berbiaya rendah dengan penekanan utamanya kepada pengurangan biaya, secara tipikal lebih menyukai menjaga penawaran produknya stabil sepanjang waktu. 2) Unit usaha berbiaya rendah secara tipikal cenderung mempunyai jajaran produk yang sempit untuk meminimumkan biaya penyimpanan persediaan dan memperoleh manfaat dari skala ekonomi. Unit usaha diferensiasi, pada sisi lain, cenderung mempunyai seperangkat produk yang lebih luas untuk menciptakan keunikan. 3) Unit usaha berbiaya rendah secara tipikal menghasilkan produk yang tidak mempunyai hiasan tambahan, dan produk-produk ini sukses semata-mata karena mereka diberi harga lebih rendah daripada produk saingan. Bagaimanapun juga, produk dari unit usaha diferensiasi sukses jika pelanggan mengartikan bahwa produk tersebut menawarkan keuntungan disbanding produk saingan. Presentasi kompensasi sebagai bonus Kriteria bonus Pendekatan penentuan bonus Frekuensi pada pembayaran bonus

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

IGNATIUS SARTO BUDIMAN SISTEM PENGENDALIAN MANEJEMEN

Anda mungkin juga menyukai