“AUDIT PLAN “
Disusun Oleh :
KELOMPOK II
UNIVERSITAS KHAIRUN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
AKUNTANSI
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas taufik dan
hidayah –Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ AUDIT PLAN
“Makalah ini dibuat dengan maksud untuk memenuhi tugas pertama mata kuliah
Pengauditan II di Universitas Khairun Ternate.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kesimpulan.................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Audit adalah kegiatan peninjauan kembali data-data konkrit dalam suatu laporan
agar akurat. Data yang tertulis dalam laporan diperiksa secara detail apakah ada yang
melenceng atau sudah sesuai dengan kenyataan yang ada. Selain itu, data-data tadi
dievaluasi kembali alasan terjadinya. Perencanaan audit merupakan suatu tahapan awal
yang harus di lewati oleh seorang auditor sebelum melakukan kegiatan audit.
Perencanaan akan berpengruh terhadap pelaksanaan. Oleh sebab itu perencanaan audit
harus di desain sebaik mungkin sehingga tujuan dari pelaksanaan audit dapat tercapai
tepat pada waktunya. Menurut standar pekerjaan lapangan pertama Profesional Akuntan
Publik (SPAP) mensyaratkan adanya perencanaan yang memadai yaitu: Pekerjaan harus
direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan
semestinya. (IAI, 2001).
1
BAB II
PEMBAHASAN
Audit Plan adalah pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit
yang diharapkan disusun segera setelah management letter (surat perikatan) disetujui
klien. Tujuan Audit Plan adalah untuk mencapai keyakinan yang memadai guna
mendeteksi salah saji yang diyakini jumlahnya besar, baik secara individual mapun secara
keseluruhan, yang secara kuantitatif berdampak material terhadap laporan keuangan.
Dalam merencanakan audit, Risikoaudit dapat dibatasi pada tingkat yang rendah, sesuai
dengan pertimbangan professional menetapkan pertimbangan awal mengenai tingkat
materialitas. Untuk audit plan, auditor dapat mempertimbangkan materialitas, Sebelum
laporan keuangan yang akan diaudit selesai disusun. Setelah laporan keuangan yang
akan diaudit selesai diaudit, namun perlu di modifikasi. Untuk kedua keadaan tersebut di
dasarkan atas laporan keuangan intern klien yang disetahunkan ataulaporan keuangan
tahunan satu / lebih periode sebelumnya, dengan syarat memperhatikan pengaruh
perubahan besar dalam perusahaan klien dan perubahan lain yang relevan dalam
perekonomian secara keseluruhan Dalam perencanaan audit, auditor harus
mempertimbangkan antara lain :
2
Pahami bisnis dan industri klien
Sifat laporan audit yang diharapkan akan diserahkan kepada pemberi tugas sebagai
contoh: laporan audit tentang laporan keuangan konsolidasi, laporan khusus untuk
menggambarkan kepatuhan klien terhadap kontrak/perjanjian. Langkah-langkah yang
dilakukan dalam perencanaan audit
lokasi dan karekteristik operasi klien seperti metode produksi dan pemasaran.
Eksistensi ada tidaknya pihak terkait yang mempunyai hubungan erat dengan
klienmisalnya sama-sama anak perusahaan dari suatu holding company.
3
Regulasi pemerintah yang mempengaruhi bisnis dan industri klien
Dalam tahap pengambilan kesimpulan hasil audit, prosedur analitis berguna sebagai
alat untuk penelaahan akhir tentang rasionalitas laporan keuangan auditan. Melakukan
penilaian awal terhadap materialitas. Materialitas merupakan suatu konsep yang sangat
penting dalam audit laporan keuangan karena materialitas mendasari penerapan
standarauditing, khususnya pengerjaan lapangan, dan standar pelaporan. Materialitas
adalah besarnya kelalaian atau pernyataan yang salah pada informasi akuntansi yang
dapat menimbulkan kesalahan dalam pengambilan keputusan.
Risiko bawaan
Risiko bawaan adalah kerentanan atau mudah tidaknya suatu akun mengalami
salah saji material dengan asumsi tidak ada kebijakan dan prodedur struktur
4
pengendalain intern yang tekait. Contoh : asersi keberadaan atau keterjadian akun
piutang dagang mempunyai risiko bawaan yang lebih tinggi daripada aktiva tetap.
Keberadaan aktiva tetap lebih mudah dibuktikan daripada keberadaan piutang
dagang.
Risiko pengendalian
Risiko pengendalian adalah risiko bahwa suatu salah saji material yang dapat
terjadi dalam suatu asersi yang tidak dapat didetksi ataupun dicegah secara tepat
pada waktunya oleh berbagai kebijakan dan prosedur struktur pengendalian intern
satuan usaha. Semakin efektif struktur pengendalian intern maka semakin kecil
risiko pengendalian.
Risiko deteksi
Risiko deteksi merupakan risiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi salah saji
matrial yang terdapat dalam suatu asersi. Risiko deteksi dapat ditekan atau di
turunkan auditor dengan cara melakukan perencaaan yang memadai, dan
supervisis atau pengawasan yang tepat, serta penerapan standar pengendalian
mutu.
Tujuan akhir perencanaan dan pelaksanaan audit yang dilakukan auditor adalah
untuk mengurangi risiko audit ke tingkat yang rendah, untuk mendukung pendapat
apakah, dalam semua hal yang material, laporan keuangan disajikan secara wajar. Tujuan
ini di wujudkan melalui pengumpulan dan evaluasi bukti tentang asersi yang terkandung
dalam laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen. Mengembangkan strategi audit
awal terhadapasersi signifikan
5
kewajiban legal klien, harus dijelaskan dalam laporan keuangan. Sebelum memulai
verifikasi dan analisis terhadap transaksi dan akun tertentu, auditor perlu memahami
kewajiban-kewajiban legaldan perjanjian-perjanjian yang menyangkut klien.
6
berpengaruh terhadap sifat, luas dan saat prosedur tersebut dilaksanakan (sifat bisnis
klien, masalah akuntansi dan audit).
Para asisten harus diberitahu tanggung jawab mereka dan tujuan prosedur audit
yang mereka laksanakan. Mereka harus diberitahu hal-hal yang kemungkinan
berpengaruh terhadap sifat, luas dan saat prosedur yang harus dilaksanakan seperti sifat
bisnis satuan usaha yang bersangkutan dengan penugasan dan masalah-masalah
akuntansi dan audit.
Bidang usaha klien, alamat, no. telepon, fax. Status hukum perusahaan
(berdasarkan akte pendirian)
Kebijakan akuntansi
Buku yang digunakan: buku penjualan, buku pembelian, buku kas/bank, buku
memorial
7
Hal-hal yang mempengaruhi klien
Staffing
Waktu pemeriksaan
Hal-hal Tambahan
Time schedule
a. Dibuat oleh
b. b.Review oleh:
c. Approved oleh:
AUDIT PROGRAM
Audit program merupakan kumpulan prosedur audit (dibuat tertulis ) yang rinci dan
dijalankan untuk mencapai tujuan audit (akan lebih baik jika audit program dibuat terpisah
untuk compliance test dan substantive test). Tujuan audit program adalah untuk
mengetahui apakah penyajian laporan keuangan oleh manajemen dari sisi eksistensi atau
keterjadian, kelengkapan, hakdan kewajiban, penilaian atau alokasi serta panyajian dan
pengungkapan dapat di percaya, wajar dan tidak menyesatkan terhadap pihak yang
berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut.
8
Manfaat audit program yaitu:
Sebagai petunjuk kerja yang harus dilakukan asisten dan instruksi bagaimana
harusmenyelesaikan
Kesimpulan pemeriksaan
9
BAB III
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/393375752/AUDIT-PLAN-docx
11