Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENGAUDITAN II

“AUDIT PLAN “

Dosen Pengampuh: Fitrah Akbar Muhammad,S.E.,M.Ak

Disusun Oleh :

KELOMPOK II

Cyndi Khinanti Theis (02271911049)

Vita Septiana Rahayu A.J (02271911018)

Novita Musa (02271911022)

Irfaniyah Marjan Ence (02271911033)

Rismawati Sukri (02271911020)

Julaifa Abubakar (02271911038)

Wardi Ismail (02271811012)

UNIVERSITAS KHAIRUN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
AKUNTANSI

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas taufik dan
hidayah –Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ AUDIT PLAN
“Makalah ini dibuat dengan maksud untuk memenuhi tugas pertama mata kuliah
Pengauditan II di Universitas Khairun Ternate.

Dengan dibuatnya makalah ini semoga dapat bermanfaat bagi mahasiswa


khususnya dan pada umumnya bagi pembaca agar mengetahui mengenai Rencana
Audit.

Dalam penyusunannya saya menyadari masih banyak kekurangan, oleh karena


keterbatasan waktu serta kemampuan penulis yang terbatas pula.Walaupun demikian,
berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat terwujud.
Untuk itu, kami sangat mengharapkan kritik dan sarannya guna penulisan makalah
yang selanjutnya agar lebih baik.

Ternate, 14 Desember 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ ii

DAFTAR ISI......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah............................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian dan tujuan...................................................................................... 2


B. Audit program.................................................................................................. 8

BAB III PENUTUP

2.1 Kesimpulan.................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Audit adalah kegiatan peninjauan kembali data-data konkrit dalam suatu laporan
agar akurat. Data yang tertulis dalam laporan diperiksa secara detail apakah ada yang
melenceng atau sudah sesuai dengan kenyataan yang ada. Selain itu, data-data tadi
dievaluasi kembali alasan terjadinya. Perencanaan audit merupakan suatu tahapan awal
yang harus di lewati oleh seorang auditor sebelum melakukan kegiatan audit.
Perencanaan akan berpengruh terhadap pelaksanaan. Oleh sebab itu perencanaan audit
harus di desain sebaik mungkin sehingga tujuan dari pelaksanaan audit dapat tercapai
tepat pada waktunya. Menurut standar pekerjaan lapangan pertama Profesional Akuntan
Publik (SPAP) mensyaratkan adanya perencanaan yang memadai  yaitu: Pekerjaan harus
direncanakan sebaik-baiknya dan  jika digunakan asisten harus disupervisi dengan
semestinya. (IAI, 2001).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu audit plan?

1.3 Tujuan Masalah


1. Menjelaskan tentang audit plan

1
BAB II

PEMBAHASAN

AUDIT PLAN (PERENCANAAN PEMERIKSAAN)

Standar pelaksanaan pekerjaan lapangan mengharuskan perencanaan yang


sebaik-baiknyamdalam setiap penugasan audit. Oleh sebab itu tahap perencanaan audit
merupakan tahap yang mau tidak mau harus mendapat perhatian yang serius dari auditor.
Hal ini tentu tidak dapat dipungkiri karena pekerjaan apapun tentu akan lebih baik bila
terencana dengan baik. Standar pekerjaan lapangan pertama berbunyi sebagai berikut
“Pekerjaan harus direncanakan dengan sebaik-baiknya dan jika di gunakan asisten harus
disupervisi dengan semestinya.”

Pengertian dan Tujuan Audit Plan

Audit Plan adalah pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit
yang diharapkan disusun segera setelah management letter (surat perikatan) disetujui
klien. Tujuan Audit Plan adalah untuk mencapai keyakinan yang memadai guna
mendeteksi salah saji yang diyakini jumlahnya besar, baik secara individual mapun secara
keseluruhan, yang secara kuantitatif berdampak material terhadap laporan keuangan.
Dalam merencanakan audit, Risikoaudit dapat dibatasi pada tingkat yang rendah, sesuai
dengan pertimbangan professional menetapkan pertimbangan awal mengenai tingkat
materialitas. Untuk audit plan, auditor dapat mempertimbangkan materialitas, Sebelum
laporan keuangan yang akan diaudit selesai disusun. Setelah laporan keuangan yang
akan diaudit selesai diaudit, namun perlu di modifikasi. Untuk kedua keadaan tersebut di
dasarkan atas laporan keuangan intern klien yang disetahunkan ataulaporan keuangan
tahunan satu / lebih periode sebelumnya, dengan syarat memperhatikan pengaruh
perubahan besar dalam perusahaan klien dan perubahan lain yang relevan dalam
perekonomian secara keseluruhan Dalam perencanaan audit, auditor harus
mempertimbangkan antara lain :

2
 Pahami bisnis dan industri klien

 Kebijakan dan prosedur akuntansi klien

 Metode pengolahan informasi akuntansi yang digunakan klien, termasuk


penggunaan organisasi jasa dari luar untuk mengolah informasi akuntansi pokok
perusahaan

 Penetapan tingkat resiko pengendalian yang direncanakan

 Pertimbangan awal tingkat materialitas untuk tujuan audit

 Pos laporan keuangan yang memerlukan penyesuaian (adjustment)

 Kondisi yang mungkin memerlukan perluasan atau pengubahan pengujian audit,


seperti risiko kekeliuran dan ketidakberesan yang material atau adanya transaksi
antar pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Sifat laporan audit yang diharapkan akan diserahkan kepada pemberi tugas sebagai
contoh: laporan audit tentang laporan keuangan konsolidasi, laporan khusus untuk
menggambarkan kepatuhan klien terhadap kontrak/perjanjian. Langkah-langkah yang
dilakukan dalam perencanaan audit

 Menghimpun pemahaman bisnis klien dan industri klien. Penghimpunan


pemahaman bisnis dan industri klien dilakukan dengan tujuan untuk mendukung
perencanaan audit yang dilakukan auditor. Hal-hal yang berkaitan dengan bisnis dan
industri klien yang perlu dipahami auditor adalah

 jenis bisnis dan produk klien

 lokasi dan karekteristik operasi klien seperti metode produksi dan pemasaran.

 jenis dan karakteristik industri. Hal ini menentukan sensitivitas bisnis


klienterhadap perubahan kondisi ekonomi. Kebijakan dan praktik industri
sangat berdampak kepada kelangsungan usaha klien.

 Eksistensi ada tidaknya pihak terkait yang mempunyai hubungan erat dengan
klienmisalnya sama-sama anak perusahaan dari suatu holding company.

3
 Regulasi pemerintah yang mempengaruhi bisnis dan industri klien

 Karekteristik laporan yang harus diberikan kepada badan regulasi.

o Melakukan prosedur analitis

Prosedur analitis adalah pengevaluasian informasi keuangan yang dibuat dengan


mempelajari hubungan-hubungan yang masuk akal antara data keuangan dan data
nonkeuangan. Prosedur analitis dilakukan dalam tiga tahap audit yaitu tahap perencanan,
tahap pengujian atau tahap pengerjaan lapangan, dan tahap penyimpulan hasil audit.

Dalam tahap perencanaan, prosedur analitis berguna untuk membantu


auditormerencanakan sifat, penentuan waktu, dan luas prosedur audit.

Dalam tahap pengerjaan lapangan, prosedur analitis merupakan prosedur audityang


optimal. Prosedur analitis dilakukan sebagai salah satu pengujian substansif untuk
menghimpun bahan bukti tentang asersi tettentu yang terkait dengan saldo rekening.

Dalam tahap pengambilan kesimpulan hasil audit, prosedur analitis berguna sebagai
alat untuk penelaahan akhir tentang rasionalitas laporan keuangan auditan. Melakukan
penilaian awal terhadap materialitas. Materialitas merupakan suatu konsep yang sangat
penting dalam audit laporan keuangan karena materialitas mendasari penerapan
standarauditing, khususnya pengerjaan lapangan, dan standar pelaporan. Materialitas
adalah besarnya kelalaian atau pernyataan yang salah pada informasi akuntansi yang
dapat menimbulkan kesalahan dalam pengambilan keputusan.

o Menilai risiko audit

Audit harus mempertimbangkan risiko audit dalam melakukan perencanaan audit.


Risiko audit adalah risiko tidak diketahuinya kesalahan yang dapat mengubah pendapat
auditoratas suatu laporan keuangan yang diaudit. Risiko audit terdiri dari atas tiga
komponen,yaitu:

 Risiko bawaan

Risiko bawaan adalah kerentanan atau mudah tidaknya suatu akun mengalami
salah saji material dengan asumsi tidak ada kebijakan dan prodedur struktur

4
pengendalain intern yang tekait. Contoh : asersi keberadaan atau keterjadian akun
piutang dagang mempunyai risiko bawaan yang lebih tinggi daripada aktiva tetap.
Keberadaan aktiva tetap lebih mudah dibuktikan daripada keberadaan piutang
dagang.

 Risiko pengendalian

Risiko pengendalian adalah risiko bahwa suatu salah saji material yang dapat
terjadi dalam suatu asersi yang tidak dapat didetksi ataupun dicegah secara tepat
pada waktunya oleh berbagai kebijakan dan prosedur struktur pengendalian intern
satuan usaha. Semakin efektif struktur pengendalian intern maka semakin kecil
risiko pengendalian.

 Risiko deteksi

Risiko deteksi merupakan risiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi salah saji
matrial yang terdapat dalam suatu asersi. Risiko deteksi dapat ditekan atau di
turunkan auditor dengan cara melakukan perencaaan yang memadai, dan
supervisis atau pengawasan yang tepat, serta penerapan standar pengendalian
mutu.

o Mengembangkan strategi audit pendahuluan untuk asersi yang signifikan

Tujuan akhir perencanaan dan pelaksanaan audit yang dilakukan auditor adalah
untuk mengurangi risiko audit ke tingkat yang rendah, untuk mendukung pendapat
apakah, dalam semua hal yang material, laporan keuangan disajikan secara wajar. Tujuan
ini di wujudkan melalui pengumpulan dan evaluasi bukti tentang asersi yang terkandung
dalam laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen. Mengembangkan strategi audit
awal terhadapasersi signifikan

o Me-review informasi yang berhubungan dengan kewajiban-kewajiban legal


klien

Penyajian laporan keuangan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi


berterima umum di indonesia mewajibkan klien untuk melaksanakan peraturan-peraturan
pemerintah dan perjanjian-perjanjian legal yang lain. Jika material, informasi mengenai

5
kewajiban legal klien, harus dijelaskan dalam laporan keuangan. Sebelum memulai
verifikasi dan analisis terhadap transaksi dan akun tertentu, auditor perlu memahami
kewajiban-kewajiban legaldan perjanjian-perjanjian yang menyangkut klien.

Standar pengerjaan lapangan kedua menyatakan bahwa pemahaman yang


memadai atas struktur pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan
menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang akan dilakukan. Agar dapat membuat
perencanaan audit dengan sebaik-baiknya, auditor harus memahami bisnis klien dengan
sebik-baiknya, termasuk sifat, dan jenis usaha klien, struktur organisasinya, struktur
permodalan, metode produksi, pemasaran, distribisi dan lain-lain.

Untuk memperoleh pengetahuan tentang bisnis klien melalui pengalaman dengan


klien dan industrinya, pengajuan pertanyaan kepada pengawai perusahaan klien, kertas
kerja audit dari tahun sebelumnya (yang berisi informasi mengenai sifat bisnis, struktur
organisasi dan karekteristik opersi serta transaksi yang memerlukan pertimbangan
khusus), publikasi yang diperlukan industri lapoaran keuangan, buku teks, majalah dan
perorangan yang memiliki pengetahuan industri klien.

Pengetahuan bisnis klien membantu auditor mengidentifikasikan bidang yang


memerlukan pertimbangan khusus, menilai kondisi yang didalamnya data akuntansi yang
dihasilkan, diolah, direview dan dikumpulkan dalam organisasi, menilai kewajaran
estimasi, serta penilaian atas persediaan, depresi, penyisihan piutang ragu-ragu dan lain-
lain.

Supervisi mencakup pengarahan usaha asisten yang terkait dalam pencapaian


tujuan auditdan menentukan apakah tujuan tersebut tercapai. Unsur supervisi adalah
memberikan instruksi kepada asisten, tetap menjaga penyampaian informasi masalah-
masalah yang penting yang dijumpai dalam audit, mereview pekerjaan dilaksanakan, dan
menyelesaikan perbedaan pendapat diantara staf audit kantor akuntan. Luasnya
supervise yang memadai bagi suatu keadaan tergantung atas banyak faktor, termasuk
kompleksitas masalah dan kualifikasi orang yang melaksanakan audit. memahami
tanggung jawabnya dan tujuan prosedur audit mengetahui hal yang kemungkinan

6
berpengaruh terhadap sifat, luas dan saat prosedur tersebut dilaksanakan (sifat bisnis
klien, masalah akuntansi dan audit).

Para asisten harus diberitahu tanggung jawab mereka dan tujuan prosedur audit
yang mereka laksanakan. Mereka harus diberitahu hal-hal yang kemungkinan
berpengaruh terhadap sifat, luas dan saat prosedur yang harus dilaksanakan seperti sifat
bisnis satuan usaha yang bersangkutan dengan penugasan dan masalah-masalah
akuntansi dan audit.

Isi dari audit plan mencakup :

 Hal-hal mengenai klien

Bidang usaha klien, alamat, no. telepon, fax. Status hukum perusahaan
(berdasarkan akte pendirian)

 Kebijakan akuntansi

 Buku yang digunakan: buku penjualan, buku pembelian, buku kas/bank, buku
memorial

 Metode pembukuan: manual, computer, mesin pembukuan, Neraca komparatif dan


perbandingan penjualan, laba/rugi tahun lalu dan sekarang.

 Client contact: presiden direktur, controller, penasihat hukum, Accounting, auditing


dantax problem

 Accounting problem: perubahan metode pencatatan dan manual kekomputer,


revaluasifixed asset, perubahan metode atau tariff penyusutan

 Auditing problem : hasil konfirmasi tahun lalu tidak memuaskan, perubahan


accounting policy

 Tax problem : masalah restitusi, kekurangan penyetoran, adanya dua pembukuan


dan perusahaan.

7
Hal-hal yang mempengaruhi klien

 Majalah ekonomi/surat kabar (bissiness news, ekonomi keuangan Indonesia)


Rencanakerja auditor:

 Staffing

 Waktu pemeriksaan

 Jenis jasa yang diberikan

 Hal-hal Tambahan

 Bantuan yang dapat diberikan klien

 Time schedule

 Pada akhir Audit Plan, mencantumkan:

a. Dibuat oleh

b. b.Review oleh:

c. Approved oleh:

AUDIT PROGRAM

Pengertian dan Tujuan Audit Program

Audit program merupakan kumpulan prosedur audit (dibuat tertulis ) yang rinci dan
dijalankan untuk mencapai tujuan audit (akan lebih baik jika audit program dibuat terpisah
untuk compliance test dan substantive test). Tujuan audit program adalah untuk
mengetahui apakah penyajian laporan keuangan oleh manajemen dari sisi eksistensi atau
keterjadian, kelengkapan, hakdan kewajiban, penilaian atau alokasi serta panyajian dan
pengungkapan dapat di percaya, wajar dan tidak menyesatkan terhadap pihak yang
berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut.

8
Manfaat audit program yaitu:

 Sebagai petunjuk kerja yang harus dilakukan asisten dan instruksi bagaimana
harusmenyelesaikan

 Sebagai dasar untuk koordinasi, pengawasan dan pengendalian pemeriksaan.

 Sebagai dasar penilaian kerja yang dilakukan klien

 Disusun setelah Audit Plan ( tetapi sebelum pemeriksaan lapangan dimulai )

 Disusun secara stndarisasi untuk semua klien

 Disusun sesuai dengan kondisi dan situasi klien.

Audit Program yamg baik mencamtumkan :

 Tujuan pemeriksaan (audit objective)

 Prosedur audit yang akan dijalankan

 Kesimpulan pemeriksaan

 Prosedur audit program :

 Prosedur audit program untuk compliance test

 Prosedur audit program untuk substantive test

 Prosedur audit program untuk keduanya

9
BAB III

PENUTUP

2.1 Kesimpulan

Audit Plan adalah pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup


audit yang diharapkan disusun segera setelah management letter (surat perikatan)
disetujui klien. Tujuan Audit Plan adalah untuk mencapai keyakinan yang memadai guna
mendeteksi salah saji yang diyakini jumlahnya besar, baik secara individual mapun secara
keseluruhan, yang secara kuantitatif berdampak material terhadap laporan keuangan.
Saat melakukan perencanaan audit, auditor harus melakukan beberapa pertimbangan
mulai dari memahami bisnis dan industri klien sampai pada kondisi lingkungan.

Selesai melakukan perencanaan seorang auditor akan melakukan audit program.


Audit program merupakan kumpulan prosedur audit (dibuat tertulis ) yang rinci dan
dijalankan untuk mencapai tujuan audit (akan lebih baik jika audit program dibuat terpisah
untuk compliance test dan substantive test). Tujuan audit program adalah untuk
mengetahui apakah penyajian laporan keuangan oleh manajemen dari sisi eksistensi atau
keterjadian, kelengkapan, hakdan kewajiban, penilaian atau alokasi serta panyajian dan
pengungkapan dapat di percaya, wajar dan tidak menyesatkan terhadap pihak yang
berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/393375752/AUDIT-PLAN-docx

11

Anda mungkin juga menyukai