Anda di halaman 1dari 9

Fenomena Etika Profesi

Akuntansi (Pelanggaran Etika


Profesi yang Tiada Henti)

Etika Bisnis & Profesi

Nama Kelompok :
Muhamad Suproni (191011200201)
Mia Sulisti (191011200727)
 
Dosen Pengampu :
Meta Nursita S.E., M.Ak
ETIKA
Menurut KBBI, etika merupakan suatu ilmu mengenai apa yang baik
dan buruk terkait hak dan kewajiban moral, kumpulan asas atau nilai
yang berhubungan dengan akhlak, dan nilai benar atau salah yang dianut
dalam masyarakat.
Secara etimologi, etika ini berasal dari bahasa Yunani "Ethos" yang
artinya karakter, watak, kesusilaan, dan adat kebiasaan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, etika merupakan landasan dasar atau
pertimbangan setiap perilaku atau perbuatan manusia (baik individu
maupun kelompok) termasuk bidang keilmuan.
Etika Profesi Akuntansi

Etika Profesi Akuntansi merupakan


suatu ilmu yang membahas mengenai
perilaku perbuatan baik dan buruk yang
menjadi landasan untuk digunakan sebagai
acuan atau panduan bagi anggota profesi
Akuntansi dalam mengerjakan pekerjaannya.
Pembahasan mengenai etika
profesi akuntansi di Indonesia sudah
dibahas sejak tahun 1973 oleh Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) yang diberi
nama Kode Etik Ikatan Akuntan
Indonesia, yang mengatur tentang
bagaimana standar mutu terhadap
pelaksanaan pekerjaan akuntan guna
menjaga kepercayaan masyarakat
terhadap profesi akuntan.
Namun, bagaimana bisa tujuan tersebut dapat dicapai apabila para profesi akuntannya saja
banyak yang melakukan pelanggaran terhadap etika profesi akuntansi itu sendiri.Bahkan, para
akuntan yang melanggar etika profesi tersebut terkadang tidak menyadari atau bahkan tidak
peduli atas dampak yang ditimbulkan akibat pelanggaran tersebut. Dan hal ini bukan hanya
terjadi di Indonesia saja tetapi juga di seluruh dunia.
Oleh sebab itu, hal ini menjadi fenomena yang tidak henti-hentinya terjadi, dan juga
menjadi pembahasan yang tidak henti-hentinya diperbincangkan.
Faktor yang biasanya menyebabkan atau
mendorong terjadinya pelanggaran etika profesi
akuntansi yaitu seperti kebutuhan individu, tidak
ada pedoman, perilaku dan kebiasaan individu
yang terakumulasi dan tak dikoreksi, lingkungan
yang tidak etis, dan perilaku dari komunitas.
Contoh kasus pelanggaran etika profesi akuntansi : (Kasus pada
PT KAI tahun 2006)
Pada kejadian tersebut, komisaris PT KAI
mengungkapkan bahwa ada manipulasi laporan keuangan
dalam PT KAI yang seharusnya perusahaan mengalami
kerugian tetapi dilaporkan mendapatkan keuntungan. Sehingga
Manao sebagai salah satu Komisaris PT. KAI tidak mau
menandatangani laporan keuangan tersebut karena adanya
ketidak-benaran dalam laporan keuangan tersebut. Sebab, ia
mengetahui ada sejumlah pos-pos yang seharusnya dilaporkan
sebagai beban bagi perusahaan tapi malah dinyatakan sebagai
aset perusahaan, Jadi menurutnya, disitu ada trik-trik
akuntansinya yang membuat lebih banyak laba daripada rugi
padahal kenyataannya adalah sebaliknya.
Kasus tersebut menjadi tamparan keras bagi profesi akuntan, sebab dengan banyaknya
kasus seperti itu dapat membuat masyarakat mulai meragukan kredibilitas profesi
akuntansi. Oleh karena itu, akuntan harus lebih memahami kembali mengenai etika profesi
akuntansi agar akuntan benar-benar dapat menegakkan dan menerapkan etika dalam tugas
profesionalnya. Selain itu, akuntan juga harus menghindari semua faktor yang bisa
mendorong dilakukannya pelanggaran etika profesi akuntansi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai