Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIK ETIKA TEKNISI AKUNTANSI DI KOPERASI SIMPAN PINJAM

SYARIAH BMT UGT SIDOGIRI CABANG PEMBANTU BANGKALAN

PUSPITA SARI HARDIYANTI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2016

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana praktik etika teknisi
akuntansi di Koperasi Simpan Pinjam Syariah BMT UGT Sidogiri Cabang Pembantu
Bangkalan baik yang berkaitan dengan akuntansi maupun perilaku keseharian saat
bekerja. Jenis penelitian yang digunakan yakni kualitatif deskriptif. Data dalam
penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan dokumen dari koperasi
terkait permasalahan yang diangkat. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap, yakni
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada beberapa perilaku etis dan tidak etis yang dilakukan oleh
teknisi akuntansi. Perilaku etis ditunjukkan saat teknisi akuntansi menyelesaikan
masalah dengan cara kekeluargaan, melakukan tugasnya dengan jujur, dan menjaga
amanah yang diberikan oleh anggota. Selain itu, teknisi akuntansi juga melayani
anggota dengan baik, ramah, dan adil. Perilaku tidak etis sederhana dan terlihat sepele
yang ditunjukkan teknisi akuntansi yakni tidak melakukan sholat duhur berjamaah di
masjid awal waktu akibat waktu operasional yang berbenturan dengan awal waktu
duhur. Selain itu, teknisi akuntansi melakukan pertukaran tugas yang tidak sesuai
dengan struktur organisasi dan tidak transparan terkait perkembangan dan
pengelolaan keuangan koperasi pada calon anggota.

Kata kunci: akuntansi, etika, koperasi syariah


PENDAHULUAN

Etika moral dijadikan landasan setiap profesi dalam melaksanakan tugasnya. Setiap
profesi pasti memiliki kode etik yang harus dipatuhi termasuk akuntan. Akan tetapi,
banyak hal yang menyebabkan tingkat kepatuhan akuntan pada kode etik berkurang.
Banyak kasus pelanggaran etika yang dilakukan oleh akuntan. Kasus lainnya terjadi
pada Qwest Communications International, Inc yang mengakui penerimaan sebesar
Rp.3 miliar berdasarkan bukti penerimaan palsu (Warren, Carl S.,dkk (2014:5)).
Kasus-kasus pelanggaran etika oleh akuntan juga terjadi di Indonesia. Warren, Carl
S.,dkk (2014:5) menjelaskan ada tiga Kantor Akuntan Publik di Indonesia yang
melakukan manipulasi hasil audit bank-bank pada tahun 1998. PT.Kimia Farma
melakukan penggelembungan nilai penjualan dan persediaan. Para pelaku bisnis yang
beretika menjunjung tinggi nilai kejujuran, integritas, dan keadilan saat menghadapi
tekanan untuk menutupi kebenaran. Kasus-kasus ini menggambarkan bahwa orang
yang memiliki pengetahuan tinggi tentang akuntansi belum tentu dapat melakukan
tugasnya dengan benar. Akuntan tidak dapat melakukan tugasnya dengan benar atas
dasar kesengajaan. Padahal akuntansi berperan penting dalam bisnis. Warren, Carl
S.,dkk (2014:3) mendefinisikan akuntansi (accounting) sebagai sistem informasi yang
menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas ekonomi
dan kondisi perusahaan. Akuntansi merupakan bahasa bisnis sebab informasi bisnis
dikomunikasikan melalui akuntansi.
Berbeda dengan perusahaan-perusahaan dan usaha lainnya, koperasi muncul sebagai
bentuk usaha yang memperhatikan kesejahteraan masyarakat. UU RI No.25 Tahun
1992 pasal 1 menjelaskan bahwa koperasi adalah “suatu perkumpulan yang
beranggotakan orang-orang atau badan-badan, yang memberikan kebebasan masuk
dan keluar sebagai anggota, dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan
usaha, untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya”. Menurut UU
RI No.25 Tahun 1992 pasal 3, tujuan dibentuknya koperasi adalah untuk memajukan
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat
yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945. Seiring berjalannya waktu, koperasi mulai berkembang menjadi koperasi
syariah. Koperasi syariah adalah badan usaha koperasi dengan menggunakan prinsip-
prinsip syariah yang memiliki aturan seperti koperasi umum.
Berkaitan dengan hal tersebut, sebagai objek penelitian ini adalah Koperasi Simpan
Pinjam Syariah BMT UGT Sidogiri Cabang Pembantu Bangkalan. Ada beberapa
alasan peneliti memilih Koperasi Simpan Pinjam Syariah BMT UGT Sidogiri Cabang
Pembantu Bangkalan. Pertama, secara umum koperasi syariah merupakan bentuk
usaha yang berfokus pada kesejahteraan rakyat dengan menerapkan nilai-nilai Islam.
Kedua, Koperasi Simpan Pinjam BMT UGT Sidogiri Cabang Pembantu Bangkalan
ini terletak di daerah yang terkenal dengan religiusitasnya. Ketiga, Bangkalan
merupakan daerah yang sedang mengalami perkembangan ekonomi. Keempat,
Koperasi Simpan Pinjam Syariah BMT UGT Sidogiri yang berpusat di Pasuran ini
didirikan oleh orang-orang yang berada dalam satu kegiatan Urusan Guru Tugas
Pondok Pesantren Sidogiri yang terdiri dari orang-orang yang berprofesi sebagai guru
dan pimpinan madrasah, alumni Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan dan para
simpatisan yang ada di wilayah Jawa Timur. Dan terakhir, menurut Kepala Dinas
Koperasi dan Pembangunan Bangkalan, Koperasi Simpan Pinjam Syariah BMT UGT
Sidogiri Cabang Pembantu Bangkalan merupakan salah satu koperasi syariah yang
berjalan dan berkategori sehat. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini yakni: “Bagaimana praktik etika teknisi akuntansi di
Koperasi Simpan Pinjam Syariah BMT UGT Sidogiri Cabang Pembantu
Bangkalan?”

TINJAUAN PUSTAKA
Etika Bisnis
Menurut Bertens (2013:30), etika dibedakan menjadi dua yakni etika sebagai praksis
dan etika sebagai refleksi. Etika sebagai praksis adalah nilai-nilai dan norma-norma
moral yang dipraktikan atau tidak dipraktikan meskipun seharusnya dipraktikan.
Pendapat tentang penyimpangan dari nilai dan norma yang dilakukan oleh pebisnis
merupakan contoh etika sebagai praksis. Sedangkan etika sebagai refleksi secara
sederhana didefinisikan sebagai pemikiran moral. Etika sebagai refleksi difokuskan
pada baik buruknya perilaku manusia. Bertens (2013:62) menjelaskan ada empat teori
etika yakni: utilitarianisme, deontologi, teori hak, dan teori keutamaan.

Etika Islam
Ya’qub menjelaskan karakteristik etika Islam yang membedakannya dengan
etika filsafat yakni :

1. Etika Islam mengajarkan manusia untuk melakukan hal baik dan menjauhi hal
buruk.
2. Dalam etika Islam, Al Quran dan As Sunnah yang merupakan ajaran dari
Allah SWT dan Rasulullah SAW dijadikan sebagai landasan dasar dan
sumber moral untuk mengukur baik buruknya suatu perbuatan.
3. Etika Islam dapat diterima oleh semua umat manusia karena sifatnya yang
universal dan komprehensif.
4. Etika Islam merupakan pedoman bagi semua manusia karena ajarannya yang
praktis, tepat dan sesuai dengan naluri dan akal pikiran manusia.
5. Etika Islam mengatur dan mengarahkan perbuatan manusia menuju keridhoan
Allah SWT. Dengan menerapkan etika Islam manusia akan selamat dari
pikiran dan perbuatan buruk.

Koperasi

UU RI Nomor 25 Tahun 1992 pasal 1 mendefinisikan koperasi sebagai “badan usaha


yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdas atas asas kekeluargaan”. Menurut Hatta (1954) dalam Baswir (2010:2),
“Koperasi didirikan sebagai persekutuan kaum yang lemah untuk membela
keperluan hidupnya. Mencapai keperluan hidupnya dengan ongkos yang semurah-
murahnya, itulah yang dituju. Pada koperasi didahulukan keperluan bersama, bukan
keuntungan”.
Berdasarkan UU No.25 tahun 1992 pasal 4 dalam Baswir (2010), fungsi dan peran
Koperasi Indonesia sebagai berikut :

1. Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota


pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosial
2. Turut serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional
yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi

Koperasi Syariah

Menurut Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia Nomor 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 pasal 1, Koperasi Jasa
Keuangan Syariah (KJKS) adalah “koperasi yang kegiatan usahanya bergerak di
bidang pembiayaan, investasi, dan simpanan sesuai pola bagi hasil (syariah)”. Unit
Jasa Keuangan Syariah (UJKS) adalah “unit koperasi yang bergerak di bidang usaha
pembiayaan, investasi dan simpanan dengan pola bagi hasil (syariah) sebagai bagian
dari kegiatan koperasi yang bersangkutan”.

Tujuan dari pengembangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS)/Unit Jasa


Keuangan Syariah (UJKS) berdasarkan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah RI Nomor 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 pasal 2:

1. Meningkatkan program pemberdayaan ekonomi, khususnya di kalangan usaha


mikro, kecil, menengah dan koperasi melalui sistem syariah
2. Mendorong kehidupan ekonomi syariah dalam kegiatan usaha mikro, kecil,
dan menengah khususnya dan ekonomi Indonesia pada umumnya
3. Meningkatkan semangat dan peran serta anggota masyarakat dalam kegiatan
KJKS

Menurut Wiyanti dkk (2011), Koperasi menegakkan prinsip-prinsip ekonomi Islam


yakni: amanah, mubah, dan adalah.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.


Fokus penelitian ini terletak pada etika teknisi akuntansi baik etika yang berkaitan
dengan akuntansi maupun etika terkait perilaku keseharian saat bekerja di Koperasi
Simpan Pinjam Syariah BMT UGT Sidogiri Cabang Pembantu Bangkalan. Jenis data
yang digunakan dalam penelitian ini yakni: kata-kata dan tindakan, sumber tertulis,
dan foto. Sumber data dibedakan menjadi dua yakni primer dan sekunder. Teknik
pengumpulan data terdiri dari: wawancara, observasi (pengamatan) dan studi literatur.
Narasumber yang diwawancari oleh peneliti adalah Kepala Cabang Pembantu, AO
Pembiayaan dan Analisa, AO Simpan-Pinjam dan Kasir. Analisis data dilakukan
melalui tiga tahap yakni: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan
verifikasi.

HASIL PENELITIAN

Teknisi Akuntansi Tidak Melaksanakan Sholat Dhuhur di Awal Waktu

Berdasarkan informasi yang diperoleh, waktu operasional koperasi syariah ini


adalah setiap hari kecuali ahad dan hari besar Islam pada pukul 08.00-13.00 WIB lalu
dilanjutkan dengan cashopname hingga selesai (waktu tidak tentu).Waktu operasional
koperasi syariah ini dirasa kurang baik sebab mengganggu pelaksanaan sholat dhuhur
di awal waktu. Waktu sholat dhuhur yakni sekitar pukul 11.30. Semua karyawan
yang bekerja di Koperasi Simpan Pinjam Syariah BMT UGT Sidogiri Cabang
Bangkalan adalah laki-laki. Lokasi koperasi syariah ini pun bersebalahan dengan
Masjid Agung Bangkalan. Dengan waktu operasional yang demikian, karyawan tetap
bekerja saat waktu sholat dhuhur tiba dan tidak dapat melaksanakan sholat secara
berjamaah di masjid.

Teknisi Akuntansi Bersikap Baik, Ramah dan Menciptakan Rasa Kekeluargaan


Saat Berinteraksi dengan Anggota

Berdasarkan hasil observasi peneliti selama berada di koperasi syariah ini, terlihat
bahwa para teknisi akuntansi melayani nasabah dengan baik dan ramah. Selain itu,
pada saat berinteraksi langsung dengan anggota, para teknisi akuntansi menggunakan
bahasa daerah (Madura) agar lebih dekat dengan anggota dan menciptakan suasana
kekeluargaan yang hangat. Sebab pada dasarnya koperasi bersifat kekeluargaan dan
demokratis. Bentuk kekeluargaan dalam koperasi juga dapat dilihat saat
menyelesaikan masalah. Masalah sering muncul pada pembiayaan. Jika terjadi
permasalahan saat melakukan penagihan, maka diselesaikan dengan cara
kekeluargaan dan musyawarah.

Teknisi Akuntansi Menjalankan Tugas dengan Jujur

Jujur adalah menjalankan tugas sesuai dengan aturan BMT. Selain itu, jujur juga
berarti menjalankan tugas sesuai dengan aturan syariah. Bagaimana pun keadaanya
karyawan harus bersikap jujur. Kejujuran di koperasi ini juga digambarkan dengan
sistem yang semakin baik untuk meminimalisir kecurangan. Seperti yang dijelaskan
Kepala Koperasi Syariah ini,

“Bahkan disini anggota-anggota yang di pasar, mereka kan juga simpan, setor
mereka sudah menerima slip saat itu juga pake mobile dan ada printernya
sehingga dia sudah terima, simpanan dia berapa posisinya, angsurannya sudah
berapa jadi sudah langsung ke sistem dan tak bisa dibikin-bikin. Kita sudah
bikin sistem yang bagaimana tadi itu tentang integritas itu terjaga. Jadi kita
sudah bikin sistem yang seperti itu dengan begitu InshaAllah kita sudah
mengantisipasi hal-hal seperti itu karena itu perlu kita jaga sebab kita
mengelola uang itu rayuannya banyak kan ya ? jadi semua yang kita lakuakan
disini sudah masuk di sistem jadi kita sudah melakukan pemeriksaan
kas/cashopname. Kalo belum cocok belum pulang. Jadi walaupun tutupnya
jam 1 pulangnya bisa jam 2 gitu ya. Sistem ini dibikin oleh kita dengan
anggaran yang cukup besar kemudian juga sudah dipakai tidak hanya oleh
koperasi kita tetapi juga koperasi-koperasi lainnya. Bahkan sekarang kita bkin
anak perusahaan yang mengelola sistem karena kita juga jual ke koperasi lain
jadi memang harus ada tenaga yang khusus. Dan ini sudah online antar
koperasi kita yang jumlahnya 200 lebih. Kalo simpanannya mau ditarik dari
Kalimantan misalkan itu sudah bisa.”

Teknisi Akuntansi Melakukan Pertukaran Tugas yang Tidak Sesuai dengan


Struktur Organisasi

Teknisi akuntansi melakukan pertukaran tugas, seperti AO Pembiayan melakukan


tugas kasir, AO Pembiayaan merangkap tugas AO Analisa , Kepala Capem
melakukan tugas AO pembiayaan dan lain-lain. Menurut Sabr dan Jabr dalam
Harahap (1997:234), salah satu etika kerja hukum Islam yakni karyawan tidak
dibenarkan bekerja di dua posisi pada saat yang sama. Jadi, pertukaran tugas
seharusnya tidak dilakukan karena memicu adanya kesempatan untuk melakukan
kecurangan.

Teknisi Akuntansi Menjaga Amanah yang Diberikan oleh Anggota

Teknisi Akuntansi di Koperasi Syariah ini berasal dari pondok pesantren yang tidak
memiliki basic akuntansi. Untuk itu karyawan diberikan pelatihan agar dapat
menjalankan tugasnya dengan baik. Sehingga para karyawan khususnya teknisi
akuntansi dapat menjaga amanah dari anggota. Muhammad Ghazali dalam Ismail
(2013:60-61) menjelaskan bahwa ada tiga makna penting dari amanah. Pertama,
amanah yakni menempatkan sesuatu pada tempatnya yang tepat dan layak. Kedua,
amanah berarti melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Ketiga, amanah berarti
seseorang yang memiliki jabatan tidak menggunakan jabatannya untuk memperkaya
diri sendiri dengan mengambil hak-hak atau kekayaan orang lain untuk kepentingan
diri sendiri, keluarga dan kolega-koleganya.

Teknisi Akuntansi Tidak Transparan Terkait Perkembangan Koperasi


Terhadap Calon Anggota

Jika diperhatikan lebih lanjut ada perbedaan kewajiban dan hak antara calon anggota
dan anggota. Salah satunya adalah anggota wajib mengikuti rapat anggota sedangkan
calon anggota tidak. Lebih tepanya tidak ada ketentuan yang menyatakan bahwa
calon anggota diperbolehkan mengikuti rapat anggota. Padahal dalam rapat anggota
dijelaskan mengenai laporan keuangan dan perkembangan koperasi syariah tersebut.
Sehingga teknisi akuntansi tidak menjelaskan hal tersebut pada calon anggota. Minat
dari calon anggota untuk mengetahui perkembangan koperasi syariah tersebut masih
kurang.

Teknisi Akuntansi Adil dalam Melayani Anggota

Adil dalam melayani anggota digambarkan oleh sikap kasir yang memberikan hak
pada anggota yang lebih dulu datang yakni dengan melayaninya terlebih dahulu.
Menurut Fachruddin (1985:98-99), melakukan keadilan merupakan suatu kewajiban
sedangkan mendapat perlakuan adil adalah hak setiap orang. Menurut Yaqub
(1991:105) sifat dan sikap adil ada dua yakni adil perseorangan dan adil yang
berhubungan dengan kemasyarakatan dan pemerintah. Adil perseorangan adalah
tindakan memberi hak kepada orang yang seharusnya menerimanya. Sedangkan adil
yang berhubungan dengan kemasyarakatan dan pemerintah berkaitan dengan
tindakan hakim untuk menghukum orang-orang jahat dengan adil.

KESIMPULAN

Berasarkan penelitian yang telah dilakukan terkait praktik etika teknisi akuntansi di
Koperasi Simpan Pinjam Syariah BMT UGT Sidogiri Cabang Pembantu Bangkalan,
maka dapat disimpulkan bahwa Teknisi akuntansi melakukan beberapa perilaku etis
dan tidak etis. Perilaku etis ditunjukkan saat teknisi akuntansi menyelesaikan masalah
secara kekeluargaan, menjalankan tugas dengan jujur, menjaga amanah dari anggota,
melayani anggota dengan baik, ramah, dan adil. Perilaku tidak etis yang ditunjukkan
oleh teknisi akuntansi yakni tidak melakukan sholat duhur berjamaah di masjid pada
awal waktu, melakukan pertukaran tugas yang tidak sesuai dengan struktur
organisasi, dan tidak transparan terkait perkembangan koperasi dan pengelolaan
keuangan pada calon anggota.

DAFTAR PUSTAKA

____________. 2011. Koperasi Jasa Keuangan Syariah Terus Tumbuh. Artikel.


(Online). www.bisniskeuangan.kompas.com. Diakses pada tanggal 14
September 2016.

____________. Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia Nomor 91/Kep/M.KUKM/IX/2004.
www.sumbarprov.go.id. Diakses pada 21 september 2016.

____________. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang


Koperasi.(Online).http://dapp.bappenas.go.id/upload/pdf/UU_1992_025.p
df. Diakases pada 9 Agustus 2016.

Admin ITBrain Indonesia. Pengertian Koperasi Syariah Bagi Masyarakat Indonesia.


Artikel. (Online). www.kementeriankoperasi.com. Diakses pada tanggal
14 September 2016

Agoes dan Ardana. 2014. Etika Bisnis dan Profesi. Jakarta: Salemba Empat.

Ardiansyah. 2009. Fungsi dan Peran Koperasi. Artikel. (Online).


www.koperasisyariah.com. Diakses pada tanggal 21 September 2016

Assydiq. 2013. Dimensi Pelanggaran Etika Praktik Akuntansi. Jurnal Akuntansi


Multiparadigma (Online). Volume 4 No.2. www.jamal.ub.ac.id. Diakses
pada tanggal 29 November 2016

Badan Pusat Statistik. 2016. Jumlah Koperasi Aktif Menurut Provinsi, 2006-2015.
(Online). https://www.bps.go.id/LinkTabelStatis/view/id/1314. Diakses
pada tanggal 9 Agustus 2016.

Baswir, Revrisond. 2010. Koperasi Indonesia Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Bertens, K. 2013. Pengantar Etika Binsis Edisi Revisi. Yogyakarta: Kanisius


Departemen Agama RI. 2010. Al-Quran & Terjemahan. Bandung: CV Penerbit
Diponegoro.

Djakfar, Muhammad.2009. Anatomi Perilaku Bisnis, Dialektika Etika dengan


Realitas. Malang: UIN-Malang Press.

Fachruddin. 1985. Membentuk Moral Bimbingan Al Quran. Jakarta: PT.Bina Aksara.

Firdaus, Muhammad dan Susanto, Agus Edhi. 2002. Perkoperasian. Jakarta: Ghalia
Indonesia.

Futaqi, Faruq Ahmad. 2007. Mengembangkan Etika Akuntan Berbasiskan


Manajemen Qalbu (MQ). Skripsi. Malang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya.

Gunawan, Imam. 2014. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta:
PT.Bumi Aksara.

Hameed, Hakim Abdul. 1983. Aspek-Aspek Pokok Agama Islam. Jakarta Pusat:
PT.Dunia Pustaka Jaya.

Harahap, Sofyan Syafri. 1997. Akuntansi Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Hendrojogi. 2004. Koperasi:Asas-Asas, Teori, dan Praktik. Jakarta: PT.Rajagrafindo


Persada.

Hermawan, Sigit. 2013. Praktik Kotor Bisnis Industri Farmasi dalam Bingkai
Intellectual Capital dan Teleology Theory. Jurnal Akuntansi
Multiparadigma. (Online). Volume 4 No.1. www.jamal.ub.ac.id. Diakses
pada tanggal 30 November 2016.

Ismail, A.Ilyas. 2013. True Islam Moral, Intelektual, Spiritual. Jakarta: Mitra Wacana
Media.

Keraf, A Sonny. 1998. Etika Bisnis Tuntutan dan Relevansinya. Yogyakarta:


Kanisius.

Koperasi Simpan Pinjam Syariah BMT UGT Sidogiri. 2015. Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Koperasi Simpan Pinjam Syariah BMT UGT
Sidogiri 2015. Pasuruan.

Koperasi Simpan Pinjam Syariah BMT UGT Sidogiri. 2015. Laporan Keuangan
Koperasi Simpan Pinjam Syariah BMT UGT Sidogiri Tahun 2014.
Pasuruan.
Koperasi Simpan Pinjam Syariah BMT UGT Sidogiri. Legalitas. (Online).
www.bmtugtsidogiri.co.id. Diakses pada tanggal 25 Juli 2016.

Koperasi Simpan Pinjam Syariah BMT UGT Sidogiri. Produk dan Jasa. (Online).
www.bmtugtsidogiri.co.id. Diakses pada tanggal 25 Juli 2016.

Koperasi Simpan Pinjam Syariah BMT UGT Sidogiri. Sekilas Sejarah. (Online).
www.bmtugtsidogiri.co.id. Diakses pada tanggal 25 Juli 2016.

Koperasi Simpan Pinjam Syariah BMT UGT Sidogiri. Visi dan Misi. (Online).
www.bmtugtsidogiri.co.id. Diakses pada tanggal 25 Juli 2016.

Masruroh, Hidayatul. 2012. Islam dan Etika Kerja Akuntan Manajemen di PT Semen
Gresik Persero(Tbk). Skripsi. Malang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya.

Maryati, Kun dan Suryawati, Juju. 2007. Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas X Buku
1. Jakarta Timur: Esis imprint dari Penerbit Erlangga.

Moleong Lexy J. 2014. Metodelogi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:


PT.Remaja Rosdakarya.

Sarjono, Rakhmad. 2008. Prinsip-Prinsip Etika Profesi Akuntan Indonesia Ditinjau


dari Perspektif Etika Bisnis (Utilitarian) dan Moralitas Islam (Keadilan).
Skripsi. Malang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Tuanakotta, Theodorus A. 2014. Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif. Jakarta:


Salemba Empat.

Warren, dkk. 2014. Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia edisi 25. Jakarta:
Salemba Empat.

Widiyanti, dkk. 1992. Koperasi dan Perekonomian Indonesia. Jakarta: PT Rineka


Cipta.

Wiyanti, dkk.2011. Membangun Model Yuridis Koperasi Syariah KOPKARDOS di


UNISBA sebagai Perguruan Tinggi Islam Terkemuka Dalam Rangka
Pemberdayaan Anggota. Jurnal Syiar Hukum. (Online).Volume 13 No.2
http://www.id.portalgaruda.org. Diakses pada tanggal 21 September
2016.

Ya’qub, Hamzah. 1991. Etika Islam. Bandung: CV. Diponogoro

Anda mungkin juga menyukai