Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL TUGAS AKHIR

MENGANALISIS KEINGINAN MASYARAKAT UNTUK MEMINJAM UANG DI

KOPERASI SYARIAH AN-NUR

Oleh:

FITRIA INDAH SURYANI

NIM F3517018

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN BISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Koperasi syariah merupakan badan usaha mikro yang didirikan untuk

mensejahterakan anggota dan masyarakat sekitar dengan prinsip Al – Qur’an dan

As sunnah. Nama koperasi syariah lebih dikenal dengan KJKS (Koperasi Jasa

Keuangan Syariah) dan UJKS (Unit Jasa Keuangan Syariah). Prinsip yang

dijalankan juga berlandaskan syariah sehingga tidak terdapat unsur riba dan gharar

atau tidak jelas. Selain kedua hal tersebut terdapat dua unsur yang lainnya seperti

ta’awun (tolong-menolong) dan syirkah (kerja sama). Kesesuaian dua unsur

tersebut senada dengan prinsip koperasi (konvensional), sehingga koperasi syariah

mudah diterima oleh masyarakat dan menjadi pilihan dalam menunjang kegiatan

ekonomi.

Landasan untuk koperasi syariah juga sudah terjamin dan terdaftar dalam

peraturan pemerintah. Landasan hokum tersebut antara lain: Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia No. 9 Tahun 1995, Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha

Simpan Pinjam oleh Koperasi; Keputusan Menteri Koperasi, Pengusaha Kecil dan

Menengah Republik Indonesia Nomor : 323/BH/KWK-12/V/1999, Tanggal 24 Mei

1999; Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor

91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tanggal 10 September 2004 Tentang Petunjuk

Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah; Peraturan Menteri

1
Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI

No:35.2/PER/M.KUKM/X/2007 tentang Pedoman Standar Operasional

Manajemen Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan Unit Jasa Keuangan Syariah;

Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik

Indonesia Nomor : 35.3/Per/M.Kukm/X/2007 Tentang Pedoman Penilaian

Kesehatan Koperasi Jasa KeuanganSyariah Dan Unit Jasa Keuangan Syariah

Koperasi; Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI

Nomor: 06/Per/M.KUKMI /I/2007 Tentang Petunjuk Teknis Program Pembiayaan

Produktif Koperasi Dan Usaha Mikro (P3KUM) Pola Syariah dan; Peraturan

Menteri Negara Koperasi dan UKM RI Nomor 19 Tahun2008, Tentang Pedoman

Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam.

Koperasi syariah memiliki keunikan tersendiri dalam menjalankan usaha

yang dibentuknya seperti dalam pembagian sisa hasil usaha tidak ada unsur riba

didalamnya. Sistem yang diterapkan sama dengan koperasi secara umumnya,

melainkan terdapat kesepakatan atau akad untuk melangsungkan peminjaman,

pembelian, menabung, dan lainnya. Selain itu, dalam hal kesepakatan harus ada

penjelasan yang jelas kepada nasabah.

Sistem peminjaman di Koperasi An – Nur memiliki beberapa persyaratan

juga dan harus mengembalikan sesuai dengan yang dipinjam. Kesepakatan waktu

pengembalian juga menjadi prioritas utama. Peminjaman dilakukan masih di

internal koperasi saja, masyarakat umum belum bisa diberi kesempatan karena

keterbatasan dana dan masih memfokuskan kepada kesejahteraan anggota.

2
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Menganalisis Keinginan Masyarakat Untuk

Meminjam Uang Di Koperasi Syariah An-Nur”

B. RUMUSAN MASALAH

Koperasi syariah merupakan badan usaha mikro yang memiliki fokus dalam

bidang syariah dan islam, memiliki prinsip yang menerapkan tanpa riba dan harus

memiliki terus terang di dalam keanggotaan dan lainnya masih seperti koperasi

yang lain. Sistem meminjam yang menjadi permasalahan yang akan di bahas

Berdasarkan uraian diatas maka, maka rumusan masalah yang akan dibahas

dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana sistem peminjaman dalam Koperasi Syariah An – Nur?

2. Apakah kendala dalam peminjaman di Koperasi Syariah An – Nur?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang dan masalah yang diangkat, tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui sistem peminjaman di Koperasi Syariah An – Nur terhadap anggota

dan masyarakat.

2. Mengetahui kendala yang dihadapi oleh Koperasi Syariah An – Nur dalam

peminjaman.

3
D. MANFAAT

1. Bagi Koperasi Syariah An – Nur

Memberikan solusi dalam kendala yang dihadapi oleh koperasi syariah An –

Nur, khususnya sistem peminjaman untuk masyarakat. Bisa menjadi evaluasi

bagi koperasi untuk lebih meningkatkan prosedur kerja dan sistem yang lebih

baik.

2. Bagi peneliti (penulis)

Menambah wawasan mengenai usaha mikro yaitu koperasi syariah dan

mengerti bagaimana mekanisme keberjalanan koperasi supaya bertahan di era

modern.

E. METODE PENELITIAN

a. Studi pustaka

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan membaca dan

mempelajari buku dan artikel untuk membantu penilitian.

b. Studi Lapangan

1. Observasi

Merupakan teknik pengumpulan data dengan pengamatan secara

langsung pada obyek yang diteliti.

2. Wawancara

Wawancara adalah cara pengumpulan data yang dilakukan dengan

bertatap muka langsung atau tidak langsung dengan melakukan tanya

4
jawab dengan responden. Data yang diperoleh dengan metode ini

melalui karyawan di Koperasi Syariah An – Nur.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Koperasi Syariah

a. Pengertian Koperasi

Beberapa pokok pikiran tentang uraian mengenai pengertian koperasi adalah:

a. Koperasi adalah suatu perkumpulan yang didirikan oleh orang-orang yang

memiliki kemampuan ekonomi terbatas yang bertujuan untuk

memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi mereka

b. Bentuk kerjasama dalam koperasi bersifat sukarela

c. Masing-masing anggota koperasi berkewajiban untuk mengembangkan

serta mengawasi jalannya usaha koperasi

d. Risiko dan keuntungan usaha koperasi ditanggung dan dibagi secara adil.

Adapun mengenai syarat pembentukan, maka koperasi primer dibentuk

oleh sekurang-kurangnya 20 orang. Sedangkan, koperasi sekunder dibentuk

oleh sekurang-kurangnya 3 koperasi.

b. Pengertian Syariah

Syariah memiliki arti untuk tidak menjalankan riba dalam bentuk apapun,

lebih kepada menekankan dalam prinsip koperasi. Masyarakat juga memiliki

persyaratan tertentu dalam melakukan simpan pinjam atau menabung dengan

mengadakan akad di kedua belah pihak. Akad – akad syariah untuk

peminjaman ada banyak jenisnya dan secara umum dapat dikelompokkan

dalam 4 kategori antara lain pinjaman kebajikan, kerjasama, jual beli, dan jasa.

6
Adapun beberapa prinsip koperasi syariah adalah sebagai berikut:

1. Kekayaan merupakan amanah dari Allah swt dan tidak bisa dimiliki

sepenuhnya oleh siapapun secara mutlak.

2. Menjunjung tinggi keadilan, serta menolak semua yang berhubungan

dengan ribawi dan pemusatan sumber ekonomi pada sekelompok orang.

3. Umat manusia adalah khalifah Allah dan pemakmur di muka bumi ini.

4. Setiap manusia berhak dan diberi kebebasan untuk bermu’amalah selama

hal tersebut sesuai dengan ketentuan syariah.

c. Pengertian Koperasi Syariah

Koperasi syariah adalah bentuk koperasi yang memiliki prinsip, tujuan,

dan kegiatan usaha yang berdasarkan syariah Islam, yaitu Alquran dan

Assunah.

Menurut Nur S. Buchori, Koperasi syariah adalah jenis koperasi yang

secara ekonomi makmur bagi anggotanya sesuai dengan norma dan moral

Islam dan berguna untuk menciptakan persaudaraan dan keadilan sesuai

dengan prinsip-prinsip Islam.

Menurut Soemitra, Koperasi syariah adalah lembaga keuangan mikro

yang dioperasikan dengan sistem bagi hasil, dalam rangka mengembangkan

anggota usaha mikro dan kecil sehingga dapat meningkatkan derajat dan

martabat serta mempertahankan kepentingan orang/kaum fakir miskin.

7
Menurut Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Republik Indonesia Nomor 91/Kep/IV/KUKM/IX/2004. Koperasi

Jasa Keuangan Syariah selanjutnya disebut KLKS adalah Koperasi yang

kegiatan usahanya bergerak di bidang pembiayaan, investasi, dan simpanan

sesuai pola bagi hasil (syariah).

Unit Jasa Keuangan Syariah selanjutnya disebut UJKS, adalah koperasi

yang bergerak di bidang usaha pembiayaan, investasi, dan simpanan dengan

pola bagi hasil (syariah) sebagai dari kegiatan koperasi yang bersangkutan.

B. Pengertian Manajemen Mutu

Manajemen mutu adalah keseluruhan tindakan yang dilakukan oleh

perusahaan/organisasi dalam rangka pengaturan proses bisnis yang terjadi dalam

perusahaan/organisasi.

Manajemen mutu menggabungkan trilogy mutu dalam rangka

menyukseskan program perbaikan yang dilakukan oleh perusahaan/organisasi yang

meliputi perencanaan mutu, pengendalian mutu, dan perbaikan mutu secara terus

menerus yang dilaksanakan secara kerja tim.

Beberapa alasan menjadikan mutu itu penting:

1. Mutu mencerminkan reputasi perusahaan.

2. Mutu mencerminkan kemampuan produk dalam memenuhi kebutuhan

dan keinginan.

3. Memberikan implikasi secara global.

Berikut gambar meningkatkan peranan mutu:

8
Ada 14 butir prinsip mutu yang di usulkan oleh Edward Deming adalah sebagai

berikut:

1. Pertahankan semangat menuju perbaikan.

2. Ciptakan filosofi kebaikan terbaru.

3. Hentikan kebergantungan pada penilaian massa.

4. Akhiri praktik bisnis perolehan keuntungan dalam jangka waktu pendek.

5. Tingkatkan sistem terus menerus.

6. Selenggarakan pelatihan untuk memperbaiki kinerja karyawan.

7. Ciptakan kepemimpinan yang berorientasi membantu manusia.

8. Singkirkan rasa takut untuk mengajukan pertanyaan.

9. Hilangkan kendala dalam hubungan antar karyawan.

10. Hilangkan slogan, tuntutan, dan target kerja.

11. Hilangkan angka – angka kuota.

12. Hilangkan rintangan menuju kebanggaan kerja.

9
13. Buatlah program pendidikan dan pelatihan yang bermutu.

14. Bersiap – siaplah melakukan transformasi.

C. Simpan Pinjam di Koperasi Syariah

Strategi untuk koperasi jasa keuangan syariah yaitu meliputi simpan pinjam

dalam bentuk mudhorobah dan beasiswa sedangkan strategi pengelolaan terdapat

berbagai program seperti dari sisi penawaran, prosedur administrasi yang tidak

rumit, prinsip bagi hasil dengan prinsip syariah.

Adapun perbedaan simpananan mudhorobah dan simpanan biasiswa.

Simpanan mudhorobah, mempermudah anggota dalam mengelola keuangan usaha,

keluarga maupun pribadi,simpanan yang dapat diambil sewaktu-waktu. Sedangkan

simpanan biasiswa, simpanan yang dapat diambil pada waktu yang ditentukan oleh

anggota, dapat membantu mewujudkan keinginan untuk memilih lembaga

pendidikan yang terbaik, dan biaya pendidikan padamasuk jenjang pendidikan.

10
DAFTAR PUSTAKA

- Rudianto.2010.Akuntasi Koperasi, Edisi kedua.Erlangga.Jakarta.

- Amin Widjaja Tunggal.1995. Akuntansi Untuk Koperasi.Rineka Cipta.Jakarta.

- Sarwoto, SE, MSc.2014.Praktik Sistem Manajemen Mutu.UNS.Surakarta

- https://guruakuntansi.co.id/koperasi-syariah/ (Rabu, 13 November 2019 pukul

22.00)

- http://abhifi.blogspot.com/2017/10/reveiw-buku-koperasi-syariah.html (Kamis,

14 November 2019 pukul 08.00)

11

Anda mungkin juga menyukai