Anda di halaman 1dari 19

PEMBINAAN DAN

PENGEMBANGAN
KOPERASI JASA
KEUANGAN SYARIAH DI
DAERAH

Mohammad Aditya P/210503110050


Sri Wahyu Ramadhani/21050311088
01

PENDAHULUAN
Lembaga Keuangan Mikro Syariah
LKMS yaitu lembaga yang khusus didirikan untuk
memberikan jasa pengembangan usaha dan
pemberdayaan masyarakat, baik melalui pinjaman atau
pembiayaan alam usaha skala mikro kepada anggota
masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun pemberian
jasa konsultasi pengembangan usaha yang tidak
semata-mata mencari keuntungan yang dalam
operasionalnya menerapkan prinsip syariah. Kegiatan
dari LKMS sendiri adalah menghimpun dan menyalurkan
dana para masyarakat.
PRINSIP-PRINSIP
LKMS
1. Keimanan dan Ketaqwaan kepada Allah SWT
2. Kekeluargaan
3. Keterpaduan
4. Kebersamaan
5. Kemandirian
6. Profesionalisme
7. Istiqomah
Koperasi Jasa Keuangan Syariah
-KJKS adalah sebuah koperasi yang kegiatan usahanya
bergerak dibidang pembiayaan, investasi dan simpanan
sesuai pola bagi hasil (syariah).

-Menurut Kepmen Tenaga Kerja dan TransmigrasiRepublik


Indonesia No.133/MEN/III/2007 Koperasi Jasa Keuangan
adalah badan usaha yang kegiatannya melakukan usaha
simpan pinjam dari, oleh dan untuk anggota dan calon
anggota harus dikelola secara kompeten dan profesional
berdasarkan prinsip-prinsip perkoperasian dan norma-norma
yang berlaku pada lembaga keuangan.
LANDASAN HUKUM
KOPERASI SYARIAH
1. UU RI No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian
2. UU no 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah
3. PP No. 9 tahun 1995 tentang Usaha Simpan Pinjam
4. Koperasi Syariah berlandaskan Syariah Islam
5. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia Nomor:
35.2/PER/M.KUKM?X?2007 tentang pedoman tandar
Operasional Manajemen Koperasi Jasa Keuangan Syariah
dan Unit Jasa Keuangan Syariah
LITERATUR
PEMBAHASAN 02
FUNGSI KJKS DALAM PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT

1. Menjauhkan masayarakat dari


3. Menjaga keadilan ekonomi
praktik ekonomi yang
masyarakat dengan distribusi yang
bertentangan dengan prinsip
merata
syariah
4. Melepaskan ketergantungan kepada
2. Melakukan pembinaan dan
rentenir
penyediaan pendanaan usaha kecil
FUNGSI KJKS
UNTUK ANGGOTA
1. Mengidentifikasi, memobilisasi, mengorganisasi, mendorong, dan mengembangkan potensi
serta kemampuan potensi ekonomi anggota
2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) anggota menjadi lebih profesional
dan islami, sehingga semakin utuh dan Tangguh dalam menghadapi persaingan global
3. Menggalang dan memobilisasi potensi masyarakat dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan anggota
4. Menjadi perantara keuangan, antara agniya’ sebagai shahib al-mal, dan dhu’afa’ sebagai
mudharib, terutama untuk dana-dana sosial seperti zakat, infak, sedekah, wakaf, dan hibah.
Koperasi syariah mempunyai prinsip saling menolong dan tidak dibenarkan mencari
keuntungan di antara keduanya, karena setiap transaksi (Tasarruf) didasarkan atas penggunaan
yang efektif apakah untuk pembiayaan ataupun kebutuhan sehari-hari, kedua hal tersebut
diperlukan secara berbeda. Untuk Usaha produktif, misalnya anggota mau berdagang maka
dapat menggunakan prinsip bagi hasil (Musyarakah atau Mudharabah) sedangkan untuk
pembelian alat transportasi atau pun alat-alat lainnya dapat menggunakan prinsip jual-beli
(Murabahah). Prinsip tersebut diterapkan untuk anggota koperasi, dan salah satunya adalah
pelaku usaha mikro dan menengah.
TANTANGAN PENGEMBANGAN
KOPERASI SYARIAH

1 SDM yang ada mempunyai pemahaman yang belum memadai

2 Terbatasnya pengetahuan dan komitmen masyarakat terutama


kalangan kaum muda bahkan pemerintah terhadap koperasi syariah

3 Kemampuan manajemen koperasi belum memadai


Aspek modal yang masih sangat terbatas. Akses ke lembaga keuangan
4 khususnya Bank masih dalam kategori lemah

5 Masih belum optImalnya aspek kuantitas, kualitas dan kapasitas SDM


koperasi maupun SDM yang melakukan pembinaan terhadap koperasi
PERMASALAHAN

Permasalahan utama yang dihadapi oleh koperasi untuk mengembangkan usahanya adalah
sulitnya memperoleh modal dari pihak luar. Hal ini sebabkan oleh rendahnya kredibilitas
kelompok masyarakat untuk mengakses modal di lembaga keuangan formal dan belum
kuatnya kelembagaan koperasi yang ada. Permasalahan ini juga dialami oleh masayarakat
petani yang ada di daerah. Masyarakat umumnya mempunyai mata pencaharian sebagai
petani karet.

Keinginan para pengurus untuk mengubah LKM menjadi Koperasi Syariah berbadan hukum
tidak telepas dari semakin berkembangnya peranan dari Lembaga keuangan syariah di
daerah. Selama ini usaha simpan pinjam gapoktan ini sudah menerapkan prinsip-prinsip
syariah seperti halnya mereka sudah mengunakan prinsip bagi hasil. Akan tetapi,
permasalahan yang dihadapi para pengurus Gapoktan Cahaya Tani adalah keterbatasan
pengetahuan, pemahaman serta keterbatasan akses ke pemerintahan, dalam hal ini akses ke
Dinas koperasi Bengkulu Tengah, dan permasakahan mitra tentang bagaimana pendirian
Koperasi Syariah secara legal formal
SOLUSI

Melakukan edukasi tentang koperasi konvensional dan


1 koperasi syariah

2 Melakukan Pendampingan Penyusunan AD ART, SOP


Koperasi dan Pembukuan Sederhana

3 Pendampingan Pengurusan Pendirian Koperasi


KESIMPULAN

KJKS adalah sebuah lembaga koperasi yang berlandaskan asas


kekeluargaan dan juga syariah. KJKS berfungsi sebagai lembaga yang
menyediakan berbagai jasa pinjaman. Maka dari itulah, KJKS bisa
dikatakan
sebagai lembaga yang tangguh, merakyat, sehingga
bisa menjadi mitra dalam usaha dan pelindung dalam
duka bagi masyarakat dalam meningkatkan
kesejahteraan bersama.
SEKIAN
TERIMAKASIH


Anda mungkin juga menyukai