Anda di halaman 1dari 2

Nama: Sri Wahyu Ramadhani

NIM: 210503110088

Tugas
Tema: Investigasi Kejahatan Keuangan
Judul: The establishment of the OECD Asia-Pacific academy for tax and financial crime
investigation
Hasil Temuan:
Dalam penelitian ini, peneliti membahas beberapa permasalahan, diantaranya adalah:
1. Peneliti melihat pentingnya pendirian OECD Asia-Pacific Academy for Tax and
Financial Crime Investigation dalam menyebarkan keterampilan bagi petugas serta
penegak hukum yang melawan kejahatan keuangan.
2. Adanya keterkaitan antara akademi dengan Financial Action Task Force (FATF) dan
peran akademi dalam memerangi berbagai kejahatan keuangan seperti pencucian
uang, pendanaan terorisme, korupsi, dan penghindaran pajak.
3. Implikasi dari penggabungan kejahatan pajak ke dalam tindak pidana pencucian uang
dan pentingnya kerja sama internasional dalam memerangi kejahatan keuangan.
4. Peran otoritas pajak dalam memerangi keuangan dan pentingnya kerja sama
antarlembaga dalam hal ini.
5. Manfaat yang dapat diperoleh otoritas pajak dari akademi, seperti peningkatan
kepatuhan pajak dan investigasi pajak yang lebih efisien.
6. Perlunya akademi ini untuk menjadi tuan rumah peserta dari berbagai negara dan
organisasi, serta mengembangkan program khusus untuk wilayah dan system
keuangan tertentu.
7. Pentingnya komitmen lebih banyak negara terhadap akademi ini dan perlunya
penelitian lebih lanjut untuk mengevaluasi kegiatan akademi.
Dari penelitian yang dilakukan dalam artikel, ditunjukkan pula bahwa OECD Asia-Pacific
Academy dapat membekali otoritas pajak dengan keterampilan yang berguna dan praktis
dalam memerangi kejahatan keuangan. Peserta program Akademi Asia-Pasifik terkesan
dengan kualitas dan keahlian yang diberikan dalam kursus berbasis diskusi, dan mereka
mencatat bahwa keterampilan yang mereka pelajari akan berguna dan praktis dalam
memerangi berbagai jenis kejahatan keuangan. Dengan memperoleh keterampilan dari
akademi ini, otoritas pajak dapat lebih efektif mengidentifikasi sumber-sumber yang
berpotensial menghindari pajak, melakukan investigasi terhadap pembayar pajak yang
curang, dan lebih efektif mengidentifikasi transaksi dan tindakan ilegal, yang mengarah pada
hukuman yang lebih berat bagi para penghindar pajak. Hal ini pada akhirnya dapat
meningkatkan kepatuhan pajak dan mengurangi penyelidikan yang tidak perlu.
Kesesuaian:
Temuan yang ada dalam penelitian ini sesuai dengan keadaan aslinya. OECD Asia-Pacific
Academy dapat membekali otoritas pajak dengan keterampilan yang berguna dan praktis
dalam memerangi kejahatan keuangan. Peserta program Akademi Asia-Pasifik terkesan
dengan pengetahuan berkualitas tinggi dan khusus yang disampaikan dalam kelas-kelas
berbasis diskusi, dan mereka menyebutkan bahwa keterampilan yang mereka dapatkan akan
berguna untuk memerangi berbagai kejahatan keuangan. Hal ini didukung oleh pernyataan
dalam penelitian ini bahwa, “peserta program terkesan dengan pengetahuan berkualitas tinggi
dan khusus yang disampaikan.” Selain itu, penelitian ini menyoroti manfaat yang dapat
diperoleh otoritas pajak dengan memperoleh keterampilan dari akademi, seperti identifikasi
yang lebih efisien terhadap potensi penghindaran pajak dan investigasi yang lebih efektif
terhadap pembayar pajak yang jahat, yang sesuai dengan tujuan akademi untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi langkah-langkah pemerintah dalam memerangi kejahatan keuangan.
Saran
Saran yang tepat dan diterapkan oleh OECD Asia-Pacific Academy adalah:
1. Memperluas kerja sama dengan lebih banyak negara dan organisasi di wilayah Asia-
Pasifik untuk meningkatkan partisipasi dalam program akademi. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengembangkan program khusus untuk wilayah dan sistem
keuangan tertentu, sehingga lebih banyak negara dapat memanfaatkan keterampilan
praktis yang disediakan oleh akademi ini.
2. Melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang ada
dalam akademi. Penelitian ini dapat melibatkan studi kasus untuk mengevaluasi
kontribusi keterampilan yang diperoleh dari program akademi dalam memerangi
kejahatan keuangan.
3. Meningkatkan komunikasi dan kerjasama dengan lembaga penegak hukum lainnya,
selain otoritas pajak. Hal ini akan memungkinkan akademi untuk menyediakan
keterampilan dan pengetahuan yang relevan bagi lembaga penegak hukum lainnya
dalam memerangi kejahatan keuangan.
4. Terus mengembangkan program-program yang relevan dengan perkembangan terbaru
dalam kejahatan keuangan, seperti kejahatan pajak digital dan pencucian uang melalui
teknologi blockchain. Dengan demikian, akademi dapat tetap relevan dan efektif
dalam memberikan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan baru
dalam memerangi kejahatan keuangan.
5. Meningkatkan visibilitas dan promosi akademi untuk menarik lebih banyak partisipan
dari negara-negara di wilayah Asia-Pasifik. Hal ini dapat dilakukan melalui kampanye
pemasaran yang efektif dan kerja sama dengan lembaga-lembaga terkait di negara-
negara tersebut.
Dengan mengimplementasikan saran-saran ini, diharapkan OECD Asia-Pacific Academy
dapat terus menjadi pusat pelatihan yang efektif dan bermanfaat bagi otoritas pajak dan
lembaga penegak hukum dalam memerangi kejahatan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai