Anda di halaman 1dari 12

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Brawijaya Malang


Jurusan/Departemen AKUNTANSI

Course Outline
Matakuliah : Forensic Accounting & Fraud Examination/
Akuntansi Forensik Terapan/Akademik
Bobot SKS : 3 SKS
Program : PPAK/Joint Program PPAK-S2 Ak/S2 Ak Terapan/Akademik
Kode MK : Course Level 2000/3000/4000
MK Prasyarat : EKA 1322 (FAFE S1) (Lulus)
Dosen Pengampu : Gugus Irianto, SE. MSA. PhD. Akt. dkk
Gedung PPA Lama FEB UB, Lantai II
Telp. 0341-555000 ext 231 (Office); Mobile: 085 755 877 278
Email: gugusir@ub.ac.id; gugusir@gmail.com
Jam Konsultasi : diumumkan tersendiri dikelas
Metode kuliah : Ceramah (lecture), seminar, pembahasan/diskusi kasus
(case-based learning), dan pemutaran DVD (dari ACFE dan
sumber lain)
Tips untuk berhasil : kemandirian dalam belajar, proaktif dalam mencari dan
sharing informasi, dan partisipasi/kontribusi aktif di kelas.

1. Latar belakang
Fraud (kecurangan terkait dengan aspek keuangan) dapat terjadi di berbagai
organisasi baik pada sektor Pemerintah maupun Swasta, dan dapat dilakukan oleh
perorangan atau sekelompok orang pada berbagai posisi dari karyawan pada level
operasional sampai kepada pejabat yang memiliki otoritas tinggi--, serta dapat pula
dilakukan oleh suatu organisasi. Fraud dapat memiliki implikasi (material dan non
material) yang jauh lebih besar daripada jumlah (secara material) yang diketahui
dari tindakan fraud itu sendiri. Oleh karena itu diperlukan perhatian seksama atas
Fraud.
Terdapat beberapa lembaga yang memiliki perhatian seksama terhadap fraud,
antara lain Transparency International (TI) dan Association of Certified Fraud
Examiners (ACFE). TI secara periodik menyusun laporan dan atau indeks tentang
korupsi yang terjadi di berbagai Negara, terutama di sektor pemerintahan. Indonesia
merupakan salah satu Negara yang termasuk dalam daftar TI dan menempati ranking
yang cukup tinggi (informasi tentang ranking Indonesia dalam konteks ini dapat
diakses di http://www.transparency.org/; http://www. globalcorruptionreport.org/).
Menyadari keadaan tersebut, pemerintah Indonesia dan juga beragam organisasi non-
pemerintah bahu membahu dalam memerangi korupsi. Upaya yang sama juga
dilakukan oleh berbagai Perguruan Tinggi (PT) walaupun aktivitasnya masih belum
direncanakan dan diimplementasikan secara sistemik.
Perang (fighting) terhadap praktek korupsi diyakini perlu dilaksanakan
secara sistematis dan melibatkan berbagai pihak. Meningkatkan transparansi dan
akuntabilitas sebagai bagian dari implementasi good governance, serta institusionlaisasi

Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 6/14/2017, 4:15:04 AM, p. 1 of 12
dalam diseminasi tentang etika bisnis dan profesi merupakan salah satu aspek
fundamental dalam upaya pencegahan tindakan korupsi. Upaya tersebut perlu
diikuti dengan penguatan law enforcement dan peningkatan kualitas sumber daya
manusia dalam pencegahan, pendeteksian serta investigasi atas tindakan korupsi.
Pendidikan akuntansi dapat memegang peran sentral dalam proses
institusionalisasi kompetensi untuk melawan korupsi, oleh karena cukup banyak subjek
(matakuliah) yang bersinggungan dengan hal itu baik itu aspek akuntansi, auditing,
maupun sistem informasi. Meskipun demikian penguatan subjek tertentu yang
secara khusus dipersiapkan untuk memberikan bekal pemahaman dalam pencegahan,
pendeteksian dan investigasi terhadap korupsi atau kecurangan dalam bidang
keuangan masih diperlukan. Matakuliah ini dirintis melalui kerjasama dan
dukungan materi (buku dan DVD) dari ACFE (Association of Certified Fraud Examiners)
yang memiliki visi Together, reducing fraud worldwide -. Kerjasama dan
dukungan materi berupa buku juga diperoleh dari KPK (Komisi Pemberantasan
Korupsi).
Mendorong tumbuhnya kesadaran akan bahaya fraud dan atau korupsi dalam
arti luas serta memberikan kesempatan untuk memiliki kemampuan dalam
pencegahan, pendeteksian, dan investigasi atas beragam bentuk kecurangan dan atau
korupsi merupakan salah satu sasaran yang dicitakan dalam subjek ini. 1

2. Deskripsi Matakuliah dan Tujuan


Matakuliah ini dirancang untuk membuka jendela pemahaman mahasiswa
tentang fraud, fraud examination dan forensic accounting 2 serta untuk memfasilitasi
peningkatan kemampuan dan atau kompetensi mahasiswa dalam pencegahan,
pendeteksian, dan investigasi tentang fraud. Walaupun demikian, kombinasi nama
Forensic Accounting dan Fraud Examination dipilih untuk memberikan ruang yang lebih
luas dalam kajian terkait dengan Fraud, disamping untuk pengembangan dari
matakuliah Fraud Examination yang merupakan embrio dari matakuliah ini.
Keunikan dari matakuliah ini dibanding dengan matakuliah lain adalah tentang
cakupan materi yang merupakan integrasi/perpaduan dari (dan pemanfaatan)
disiplin akuntansi, sistem informasi, auditing, dan aspek hukum.
Setelah menempuh matakuliah ini, mahasiswa diharapkan (setidaknya)
memiliki kemampuan dalam:
1. Memahami tentang makna Fraud dan implikasinya
2. Memahami tentang bentuk dan jenis-jenis Fraud
1
Rintisan untuk sampai kepada penawaran matakuliah Fraud Examination sebagai matakuliah pilihan di Jurusan Akuntansi
FE Universitas Brawijaya telah penulis lakukan sejak berada di Australia pada November/Desember 2005, disela revisi
disertasi/thesis S-3 di University of Wollongong (UOW). Pada saat itu, penjajagan informal untuk membuka program
dual degree --kerjasama FE Unibraw dan Faculty of Commerce, UOW, penulis lakukan. Tertarik dengan program Master of
Forensic Accounting (MFA) di UOW, penulis berdiskusi intensif dengan Direktur Program MFA, Dr. Kathy Cooper, dan
dengan salah satu staf pengajar MFA, Dr. Annamaria Kurtovic, serta dengan Manager Hubungan Internasional dari Faculty
of Commerce UOW. Berdasar diskusi tersebut, penulis menangkap kemungkinan kesulitan terutama dari aspek
birokrasi dan keuangan jika langsung membuka progam dual degree. Dua buah buku yang diberikan oleh Dr. Kathy
Cooper pada penulis akhirnya memberikan inspirasi untuk menempuh jalan bertahap dan paling memungkinkan untuk
menuju cita-cita terwujudnya program dual degree, dan penawaran matakuliah ini merupakan jembantan menuju kesana.
2
Pada matakuliah ini istilah fraud examination dan forensic accounting digunakan secara bergantian (interchangeably) senada
dengan yang dinyatakan oleh Albrecht (2003), walaupun elaborasi didalamnya menunjukkan adanya penekanan aspek
tertentu yang membedakan kedua terminologi tersebut, yang secara detail akan menjadi bahasan dalam matakuliah ini.

Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 6/14/2017, 4:15:04 AM, p. 2 of 12
3. Memahami tentang makna dan ruang lingkup lingkup kajian tentang Fraud
Examination, Forensic Accounting, dan Audit Investigasi
4. Memahami tentang faktor-faktor yang mendorong terjadinya Fraud
5. Memahami tentang berbagai pihak (aktor) yang dapat terlibat dalam Fraud
6. Memahami tentang resolusi atas Fraud
7. Memahami tentang peran akuntan dalam upaya pencegahan, pendeteksian,
deterrence, dan investigasi atas Fraud.
8. Memahami tentang dan memiliki kompetensi teknis terbatas terkait dengan
cara pencegahan, pendeteksian dan investigasi atas Fraud
9. Memiliki ketrampilan teknis dalam melakukan deteksi atas fraud dengan
menggunakan perangkat teknologi informasi
10. Memiliki ketrampilan teknis dalam mengidentifikasi adanya gejala dan atau
tanda-tanda/indikasi kemungkinan terjadinya fraud dari laporan akuntansi

Disamping aspek diatas, proses pembelajaran dalam matakuliah ini diharapkan dapat
memberikan ruang dan kesempatan kepada mahasiswa untuk:
(1) mengapresiasi etika profesi,
(2) meningkatkan kemampuan berkomunikasi,
(3) mengasah kemampuan dasar dalam melaksanakan penelitian
(4) meningkatkan kemampuan untuk bekerja dalam kelompok, dan
(5) meningkatkan kemampuan dan atau kompetensi penguasaan teknologi informasi
terkait dengan fraud, terutama pemanfaatan dasar dari Computer Assisted Audit Tools
and Techniques (CAATTS), misalnya perangkat lunak Audit Command Language
(ACL).

Mengingat luasnya cakupan materi dalam matakuliah ini, maka sangat mungkin
tidak semua aspek dapat didiskusikan dikelas secara detail, sehingga kegiatan mandiri
secara individual dan kelompok sangat penting artinya untuk memperoleh
pemahaman serta memiliki kompetensi yang memadai tentang matakuliah ini.
Sebagai bagian dari upaya untuk menerapkan pola student-centered learning maka
mahasiswa diharapkan proaktif dalam beragam aktivitas belajar mandiri dan kegiatan
kelompok. Diharapkan pula, topik-topik dalam matakuliah ini dapat menjadi pemicu
(driver) munculnya gagasan atau ide untuk melakukan studi/riset tentang fraud di
Indonesia.

3. Sumber bacaan/referensi utama:


_____________ (2004), Introduction to Fraud Examination, Association of Certified Fraud
Examiners [ACFE]
Albrecht, et al. (2012), Fraud Examination, 4th. Ed., South-Western, Cengange Learning
[AWS]
Cendrowski, et al. (2010), The Handbook of Fraud Deterence, New Jersey: John Wiley &
Son [CHI]
Irianto, G., et al. (2012), Integrity, Unethical behaviour, and Tendency of Fraud,
Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan,Vol. 16 No. 2 Juni, hal. 144-163 [GI-01]

Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 6/14/2017, 4:15:04 AM, p. 3 of 12
Irianto, G. (2003), Skandal Korporasi dan Akuntan, Lintasan Ekonomi, Vol. XX No. 2,
Juli, hal. 104-14 [GI-02]
Jain, A. K. (2001), The Political Economy of Corruption , London, Routledge [JAK]
Kartikasari, R. dan Irianto, G. (2010), Penerapan Model Beneish (1999) dan Model
Altman (2000) dalam Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan, Jurnal
Akuntansi Multiparadigma, Vol. 1 No. 2, Agustus, hal. 329-346. [KIG]
Singleton, T.W. et al. (2006), Fraud Auditing & Forensic Accounting, 3rd. edition, John
Wiley & Sons, Inc. [STE]
Tuanakotta, T.M. (2010), Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif, Edisi 2, Penerbit
Salemba Empat[TT1]
Tuanakotta, T.M. (2007), Menghitung Kerugian Negara dalam tindak Pidana Korupsi,
Penerbit Salemba Empat[TT2]
Wells, J.T. (ed.) (2007), Fraud Casebook: Lesson from the Bad Side of Business, Association
of Certified Fraud Examiners, Inc. [JTW]

4. Sumber bacaan/referensi pendukung:


Browne, M.N. dan Keeley, S.M. (1994), Asking the Right Questions: A Guide to Critical
Thinking, Fourth Edition, Prentice-Hall, Englewood Cliffs, New Jersey.
Coderre, D.G. (1999), Fraud Detection: Using Data Analysis Techniques to Detect Fraud,
Global Audit Publications. [CDG]
Golden, T.W. et al. (2000), A Guide to Forensic Accounting Investigation, John Wiley &
Sons, Inc. [GTW]
Hunton, J.E. et al. (2004), Core Concepts of Information Technology Auditing, John Wiley
& Sons, Inc. [HJE]
Setiyono (2005), Kejahatan Korporasi: Analisis Viktimologis dan Pertanggungjawaban
Korporasi dalam Hukum Pidana Indonesia, Bayumedia Publishing.
Silverstone, H. dan Sheetz, M. (2004), Forensic Accounting and Fraud Investigation for
Non-Experts, John Wiley and Sons, Inc. [SS]
------------ (2006), Memahami untuk Membasmi: Buku Saku untuk Memahami Tindak Pidana
Korupsi, Cetakan Kedua, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Verhezen, P. (n.d), Gifts and Bribes: An Essay on the Limits of Reciprocity
www.acfe.com
www.bpk.go.id
www.bpkp.go.id
www.kpk.go.id

5. Rencana Kuliah (lihat di halaman lampiran)

6. Praktikum di Lab. Komputasi


Untuk mencapai sasaran pencapaian kompetensi penguasaan teknologi
informasi terkait dengan fraud, maka akan diperkenalkan salah satu perangkat lunak
Computer Assisted Audit Tools and Techniques (CAATTS) yaitu Audit Command Language
(ACL). Idealnya diperlukan 3-4 sesi untuk memperkenalkan dasar ACL, oleh karena
itu khusus untuk sesi ini akan dipersiapkan asistensi khusus untuk praktik atau

Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 6/14/2017, 4:15:04 AM, p. 4 of 12
setidaknya mengikuti demo ACL di lab. yang sesinya diatur tersendiri diluar jadwal
kuliah reguler.

7. Tugas Terstruktur Individu (TST-I)


TST-I merupakan kegiatan mandiri individu untuk MEMBACA artikel di
koran/majalah, bagian/chapter dari buku, dan atau artikel dari internet (selanjutnya
disebut sumber belajar) sesuai dengan minat masing-masing. Tidak ada batasan
maksimum untuk membaca dan mengkoleksi sumber belajar, namun setiap minggu
dianjurkan untuk setidaknya membaca dari satu sumber belajar dan diarsip pada map
kuliah masing-masing.
Sebagai bukti bahwa setiap sumber belajar yang diakses telah dipelajari, maka
mahasiswa harus membuat ringkasan dan komentar/catatan kritis dari sumber belajar
tersebut yang diketik rapi dengan panjang ringkasan dan komentar/catatan kritis
maksimum 1 (satu) halaman untuk sumber belajar artikel atau sumber bacaan internet,
dan minimum-maksimum 3 - 5 halaman untuk sumber belajar dari buku. Setiap
ringkasan dan komentar/catatan kritis wajib mencantumkan sumber referensi dengan
baik. Salah satu dari upaya pengkayaan kemampuan melalui tugas membaca ini
adalah dengan berselancar di internet untuk menemukan 1 (satu) kasus skandal
keuangan yang terjadi di perusahaan (seperti kasus Enron, dll, terutama kasus yang di
Indonesia). Ringkasan dan komentar/catatan kritis diketik pada kertas A-4, spasi 1,
single sided, jumlah halaman sesuai ketentuan tersebut diatas, font 12, huruf Arial/Times
News Roman/Palatino Lynotype/ Garamound. Setiap minggu atau setiap dua minggu
sekali, terhitung mulai minggu ketiga, tugas individu akan direview dan menjadi
bagian dari keseluruhan tugas untuk matakuliah ini.

8. Tugas Terstruktur Kelompok (TST-K):


Tugas kelompok adalah mendiskusikan setiap kasus sesuai jadwal dan
menuliskan jawabannya dalam format laporan sebagaimana tugas individu hanya
jumlah halamannnya menyesuaikan dengan kebutuhan. Tugas ini ditulis/diketik
dengan Words dan diringkas dalam Power Points. Mulai minggu ke 3 - 4 diskusi
kelompok akan dimulai. Satu atau dua kelompok akan ditunjuk untuk
mempresentasikan hasil analisis kasus di depan kelas, sehingga secara bergantian
setiap kelompok mendapat kesempatan untuk presentasi di depan kelas. Analisis
kasus dianjurkan dapat dievaluasi dengan membaca referensi yang relevan baik itu dari
buku teks atau sumber lain. Disamping presentasi kasus, setiap kelompok diwajibkan
untuk sharing tentang sumber belajar yang paling menarik yang sudah dibaca dan
dipilih, serta dipersiapkan presentasinya oleh kelompok yang bersangkutan. Jadi
presentasi setiap kelompok terdiri dari 2 (dua) bagian: presentasi kasus dan
presentasi dari sumber belajar yang dipilih. Kontribusi masing-masing anggota
kelompok harap dituliskan pada halaman depan tugas kelompok yang dikumpulkan.
(Catatan: jika tidak ada kasus yang ditugaskan pada sesi pertemuan dimaksud maka
tugasnya adalah membaca dan meringkas materi yang akan didiskusikan di kelas.
Detail dari hal ini akan disampaikan tersendiri di kelas)

Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 6/14/2017, 4:15:04 AM, p. 5 of 12
9. Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS)
UTS dan UAS dilaksanakan di kelas dalam bentuk objective test dan
pemecahan kasus atau ditentukan dalam bentuk take home exam. Pemberitahuan
Jika ada perubahan akan disampaikan di kelas.

10. Evaluasi (penyesuaian dapat dilakukan dengan pertimbangan khusus)


Unsur yang dinilai Points Prosentase Range Nilai Nilai
Partisipasi/Kontribusi 100 20 % >= 85% A
TST-Kelompok 75 15 % >= 75% B+
TST-Individu 125 25 % >= 69% B
UTS 100 20 % >= 65% C+
UAS 100 20 % >= 55% C
>= 50% D+
Total 500 100 % >= 45% D
<45% F
Presensi/Kehadiran Kehadiran minimal (sesuai buku pedoman) wajib dipenuhi
untuk dapat berhasil dalam matakuliah ini atau sebaliknya.

11. Standar Etika


Mahasiswa yang menempuh matakuliah ini dianjurkan dan sangat diharapkan
untuk menjunjung tinggi etika dan atau norma akademik yang berlaku, setidaknya
seperti tertuang dalam buku panduan akademik FEUB, dan lebih dianjurkan lagi juga
diperluas dalam perilaku keseharian, terutama pada saat kuliah. Berhati-hatilah
terkait dengan ancaman dari tindakan plagiarism. Berpakaian dan berperilaku yang
pantas dan sopan, misalnya, juga sangat dianjurkan, untuk membiasakan dan
membangun diri sendiri untuk mempersiapkan diri kelak jika terjun dalam
lingkungan profesi dan masyarakat. Aspek ini menjadi pertimbangan tersendiri
dalam penentuan hasil akhir matakuliah ini. Perlu untuk diingat bahwa bekal untuk
hidup di tengah masyarakat tidaklah cukup hanya dengan kecerdasan otak semata,
namun juga perlu ditopang oleh kekuatan moral dan kebesaran hati.

12. Aspek Lingkungan: Keterbatasan


Seiring dengan misi yang diemban matakuliah ini untuk berkontribusi
dalam upaya penyebarluasan upaya pencegahan tindak kecurangan dalam arti luas,
maka delivery process dari matakuliah ini juga diupayakan untuk sejauh mungkin
dapat meminimalisir hal terkait dengan kecurangan. Sayangnya terdapat
keterbatasan yang berpengaruh terhadap upaya pencapaian misi dimaksud. Sebagai
contoh, harga buku ajar yang relatif mahal dan mungkin memberatkan bagi sebagian
besar mahasiswa dan pada akhirnya mendorong mahasiswa untuk memfotocopy
buku atau sumber belajar yang lain yang memiliki hak cipta--, menjadi salah satu
keterbatasan lingkungan yang pada gilirannya tidak dapat mendukung tercapainya
misi secara utuh dari seluruh proses pembelajaran. Di masa yang akan datang, hal ini
secara bertahap dan berkelanjutan akan diupayakan untuk diperbaiki.

Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 6/14/2017, 4:15:04 AM, p. 6 of 12
13. Lain-lain:
Dianjurkan agar setiap mahasiswa memiliki buku pegangan/sumber belajar
(dengan meminjam, membeli, dll) agar dapat mengikuti proses perkuliahan ini
dengan baik. Ketentuan lain, misalnya soal plagiat dll., dapat dipelajari pada Buku
Pedoman Akademik FEB UB.
Tugas yang dikumpulkan setiap minggu hanya tugas kelompok, kecuali ada
permintaan khusus pada minggu sebelumnya yang disampaikan di kelas. Untuk
tugas individu yang dikerjakan secara mandiri, semuanya diarsip secara mandiri
pada map yang telah disepakati di kelas. Tugas ini akan di review secara ringkas
secara periodik, setiap minggu atau setiap dua minggu sekali, sebelum kelas selesai.
Ujian susulan baik itu Kuis, UTS maupun UAS tidak dilakukan dalam matakuliah
ini kecuali dalam keadaan khusus yang akan dipertimbangkan kasus per kasus.

Selamat belajar, jika ada kesulitan segera bertemu dosen pengampu untuk berdiskusi.
Sesungguhnya dibalik kesulitan, ada kemudahan (QS 94:5)

Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 6/14/2017, 4:15:04 AM, p. 7 of 12
Gugus Irianto, Fraud Examination, Course Outline, Revised 6/14/2017, 4:15:04 AM, p. 8 of 12
Rencana Kuliah (masa transisi 2013):
MK: Fraud Examination and Forensic Accounting (PPAK/Join Program PPAK-S2 Ak)/Akuntansi Forensik (S2 Ak
Profesional/Terapan/Akademik)
(silabi disiapkan untuk peserta campuran, dimana sebagian atau seluruh peserta belum lulus EKA1322 Fraud Examination and
Forensic Acounting atau yang setara di S1)

S2 Ak Akademik penekanan tugas pada review jurnal untuk memberikan bekal untuk penulisan thesis
S2 AkProfesional/Terapan/PPAK/PPAK Joint Program S2 Ak penekanan tugas pada kasus fraud di Indonesia dan di berbagai
negara

Sesi Materi Acuan Utama Readings Tugas Kelompok Tugas Individu


Sesi ke n Sesi ke n Sesi ke n+1 Sesi ke n+1
1 Pengantar penjelasan latar belakang, Course outline, Sesi 2: Akses dan download
proses, materi, dan ekspektasi CBL, dll. Kelompok sudah materi di
keseluruhan proses belajar mengajar terbentuk e-learning FEB UB
dan Metode Pembelajaran www.acfe.com
www.kpk.go.id
2 Fraud Examination & Forensic Acct.: AWS Ch. 1, 2 Materi dari Sesi 3: Review & Ringkas
Fraud dan implikasinya ACFE Diskusi/Presentasi: artikel
Ruang lingkup Forensic Accounting, TT1 Bab 1,2,3 C1-1, C1-2, C1-8
dan Fraud Examination C2-3, C2-4, C2-8 Download 20-30 artikel
Global Competitiveness dari jurnal ilmiah
Index, Global Corruption tentang fraud dan
index, Integritas sektor forensic (akses science
Publik direct dll) tugas
khusus S2 Akademik
3 Korupsi: TT1 Bab 7 Online materi Sesi 4: Review, Ringkas artikel,
Fenomena di Indonesia, ASEAN, TT2 Bab 1 dari Diskusi/Presentasi: atau tugas lain
Asia Pasific, dan kancah Artikel SKA Transparency Materi disampaikan di kelas
internasional & hikmah dari International, Satu Kasus dari JTW
fenomena tersebut dll. Kontribusi Kelompok
Review dan hikmah (lesson learn)
artikel Skandal Korporasi dan
Akuntan (SKA)
4 Forensic Accountant: WSH Ch. 1 TT1 Bab 5, 22, Sesi 5: Review, Ringkas artikel,
Knowledge, Skills, Atribut, Kode TT1 Bab 4 23, 24, 25 Diskusi/Presentasi: atau tugas lain
Etik Akuntan Forensik, dan Standar Materi disampaikan di kelas
Audit Investigatif Satu Kasus dari JTW
Kelembagaan dan Peraturan Kontribusi Kelompok
Perundang-undangan terkait SC11-1, SC11-2, SC12-3,
Korupsi SC12-7, SC13-4, SC13-7
5 Management Fraud: AWS Ch. 11 AWS Ch. 12, Sesi 6: Review, Ringkas artikel,
Financial Statement Fraud 13 Diskusi/Presentasi: atau tugas lain
Materi disampaikan di
Satu Kasus dari JTW kelas
Kontribusi Kelompok
C3-1, C3-2, 3, C3-6
C4-1, C4-5
6 Fraud Prevention: AWS Ch. 3, 4 Sesi 7: Review, Ringkas artikel,
Pelaku Fraud, Faktor pendorong Artikel Diskusi/Presentasi: atau tugas lain
fraud, dan pencegahan fraud Materi disampaikan di kelas
Review dan hikmah artikel Satu Kasus dari JTW
Integrity, Unethical Behavior & Kontribusi Kelompok
Tendency of Fraud C5-1, C5-2, C5-3
C6-1, C6-2 CD Extensive
C6-4
7 Fraud Detection: AWS Ch. 5, 6 Sesi 8: Review, Ringkas artikel,
Indikasi (symptoms/red flags) Fraud Pengumpulan tugas UTS atau tugas lain
Deteksi Fraud dan diskusi kasus disampaikan di
Review dan hikmah artikel Model kelas
Beneish dan Altman utk Deteksi
Fraud
8 UTS Sesi 9: Review, Ringkas artikel,
Diskusi/Presentasi: atau tugas lain
Materi disampaikan di
Satu Kasus dari JTW kelas
Kontribusi Kelompok

9 Fraud Deterence: CHI Ch. 1, 2, 3 Sesi 10: Review, Ringkas artikel,


Makna dan lingkup Fraud Diskusi/Presentasi: atau tugas lain
deterrence Materi disampaikan di
Review dan hikmah artikel/kasus Satu Kasus dari JTW kelas
tentang Fraud deterence Kontribusi Kelompok
C7-1, C7-2, C7-8
10 Fraud Investigation AWS Ch. 7, 8, 9 TMM 6: Sesi 11: Review, Ringkas artikel,
Investigasi tindakan Fraud (Theft, JTW Ch. 1, Diskusi/Presentasi: atau tugas lain
Concealment, dan Conversion) Materi disampaikan di kelas
Review artikel/kasus Satu Kasus dari JTW
Kontribusi Kelompok
C8-1, C8-2, C8-8
C9-1, C9-2, C9-8
11 Fraud Investigation (lanjutan) TT1 Bab 11 & 12 Sesi 12: Review, Ringkas artikel,
Investigasi dan Audit Investigatif Diskusi/Presentasi: atau tugas lain
Materi disampaikan di kelas
Satu Kasus dari JTW
Kontribusi Kelompok

12 Audit Investigasi: TT1 Bab 13 & 14 Sesi 13: Review, Ringkas artikel,
Teknik Audit dan Teknik Perpajakan Diskusi/Presentasi: atau tugas lain
Materi disampaikan di kelas
Satu Kasus dari JTW
Kontribusi Kelompok

13 Pengadaan Barang dan Jasa TT1 Bab 15 & 17 Peraturan Sesi 14: Review, Ringkas artikel,
Follow the money Perundangan Diskusi/Presentasi: atau tugas lain
Pengadaan Brg Materi disampaikan di kelas
dan Jasa Satu Kasus dari JTW
Kontribusi Kelompok

14 Kerugian Keuangan Negara, dan TT1 Bab 29 Sesi 15: Review, Ringkas artikel,
Whistleblower (peniup peluit) TT2 Bab 3, 4 & 7 Diskusi/Presentasi: atau tugas lain
Materi disampaikan di kelas
Satu Kasus dari JTW
Kontribusi Kelompok
15 Overview, diskusi dan hikmah nilai- Sesi 16: Review, Ringkas artikel,
nilai (values) (misalnya: Ke-Jujur-an, Pengumpulan Tugas UAS atau tugas lain
Amanah, Malu, Ikhlas, Integritas, dll.) disampaikan di
kelas
16 UAS
Catatan: kasus dapat dirubah/diganti sesuai kebutuhan. Perubahan kasus dapat disampaikan di kelas satu minggu sebelum tugas
dikerjakan

Anda mungkin juga menyukai