Disusun Oleh
Dohara Partohap - 1402202106
AK4408
“Dampak Kecurangan pada bidang Keuangan dan Non-Keuangan Terhadap Jenis Fraud di
Indonesia”
Fenomena
Tujuan
Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pengalaman kerja,
pelatihan, dan keahlian auditor dalam mengetahui dan mencegah kecurangan (fraud) dari
laporan keuangan.
Kontribusi Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Melalui penelitian ini, saya berharap agar pembaca bisa memiliki wawasan dan
pemahaman baru tentang tindakan fraud dan cara mendeteksi dan mencegah
kecurangan dalam laporan keuangan.
2. Manfaat Praktis
Melalui penelitian ini, saya berharap agar pembaca bisa memiliki wawasan dan
pemahaman baru tentang tindakan fraud dan cara mendeteksi dan mencegah
kecurangan dalam laporan keuangan. Lalu, penelitian ini juga diharapkan berguna
untuk memberikan sebuah gambaran tentang tindakan kecurangan dalam laporan
keuangan dah cara mengatasinya.
Metode
Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan yaitu data
dokumen dari Association of Certified Fraud Examiners (ACFE).
Pembahasan
Dari hasil survey yang sudah dilakukan ACFE Indonesia, kecurangan (fraud) yang
paling sering terjadi di Indonesia adalah kasus korupsi dengan tingkat presentase sebesar
67%. Namun, survey yang dilakukan oleh Report to the Nations tahun 2016 mendapatkan
hasil yang berbeda. Mereka menyatakan bahwa jenis kecurangan yang paling sering terjadi
di Indonesia adalah penyimpangan asset (asset misappropriation) dengan presentase
sebesar 31%. Tindakan fraud terbanyak ketiga yaitu dalam bentuk laporan keuangan,
dengan presentase sebanyak 2%. Dari hasil survey yang sudah dilakukan, bisa dilihat bahwa
adanya perbedaan yang disebabkan oleh pengetahuan dan pengalaman yang berbeda dari
sumber. Berikut adalah diagram hasil survey yang sudah dilakukan ACFE Indonesia tentang
fraud:
Dari kasus-kasus yang sudah dibahas, hal yang paling merusak adalah tindakan fraud
dalam laporan keuangan. Hal itu disebabkan karena masih banyak kasus laporan keuangan
yang belum terungkap. Fraud dalam laporan keuangan bisa terjadi jika adanya tindakan
menyajikan laporan keuangan yang tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi secara
sengaja.
I. Fraud Prevention
Anti-Fraud Awareness merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran semua pihak dalam
organisasi untuk tujuan pencegahan kecurangan dalam organisasi. Dengan demikian, para karyawan
memiliki kesadaran yang tinggi bagi semua pihak terhadap fraud. Dalam hal ini, diperlukan
pengendalian untuk strategi pencegahan. Dengan membangun pengendalian internal dan kesadaran
anti-fraud, semua pihak dalam organisasi dapat meminimalkan fraud. Dengan demikian semua
karyawan atau manajemen organisasi dapat mencapai tujuannya dengan lebih lancer.