PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa arti kecurangan
2. Mengetahui jenis – jenis kecurangan
3. Mengetahui cara mencegah kecurangan
4. Mengetahui bentuk kejahatan akuntansi
5. Mengetahui cara mendeteksi kecurangan
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
1. Penyalahgunaan Aset (Asset Misappropriation)
Aset yang disalahgunakan, yang melibatkan pencurian atau penyalahgunaan
asset organisasi. Penyalahgunaan asset dapat dikategorikan menjadi 2 jenis
yaitu penyimpangan asset berupa kas dan penyimpangan asset berupa
non-kas.
2. Korupsi (Corruption)
Korupsi yaitu menipu secara salah menggunakan pengaruh mereka dalam
transaksi bisnis untuk mendapatkan keuntungan bagi pribadi atau Lembaga,
bertentangan dengan kewajiban mereka kepada atasan mereka atau hak orang
lain.
3. Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement Fraud)
Kecurangan Laporan Keuangan dapat didefinisikan sebagai kecurangan yang
dilakukan oleh manajemen dalam bentuk salah saji material Laporan
Keuangan yang merugikan investor dan kreditor. Kecurangan pada laporan
keuangan dapat dikategorikan menjadi dua jenis yaitu Financial dan
non-financial.
a Faktor Generic
Faktor generik yang meliputi opportunity (kesempatan) dan exposure
(pengungkapan) merupakan faktor yang berada pada pengendalian
organisasi. Pada umumnya kesempatan melakukan fraud selalu ada pada
setiap kedudukan, hanya saja adanya kesempatan besar maupun kecil
tergantung kedudukan pelaku menempati kedudukan pada manajemen atau
pegawai biasa.
b Faktor Individu
4
Faktor individu yang meliputi greed (keserakahan) dan need (kebutuhan)
merupakan faktor yang ada pada diri masing-masing individu, dengan arti
berada diluar pengendalian organisasi. Faktor ini terdiri atas dua unsur
yaitu:
1) Greed factor, yaitu moral yang meliputi karakter, kejujuran dan
integritas yang berhubungan dengan keserakahan.
2) Need factor, yaitu motivasi yang berhubungan dengan kebutuhan
seperti terlilit hutang atau bergaya hidup mewah.
5
dan kesalahan yang material pada laporan keuangan yang diaudit tersebut.
Hal ini terjadi jika terdapat persekongkolan jahat atau kolusi antara auditor
dengan manajemen perusahaan.
3. Kejahatan Perbankan
Kejahatan akuntansi di perbankan diantaranya dilakukan dengan mengambil
dana nasabah tanpa sepengetahuan nasabah, memanipulasi data nasabah,
memalsukan rekening nasabah dan pemalsuan tanda-tangan nasabah yang
dilakukan oleh pelaku kejahatan. Kejahatan ini termasuk dalam kategori
penggelapan.
4. Kejahatan Akuntansi di Pasar Modal
Kejahatan akuntansi di pasar modal mencakup pelanggaran penyajian
informasi yang tidak benar atau menyesatkan (missleading information).
Hal ini terjadi jika emiten tidak menjalankan kewajiban pelaporan dan
keterbukaan informasi dan isi laporan tersebut mengandung informasi yang
tidak benar atau dapat menyesatkan bagi investor dalam mengambil
keputusan ketika hendak menjual atau membeli saham emiten tersebut.
Kejahatan akuntansi di pasar modal lainnya adalah manipulasi pasar.
Manipulasi pasar ini merupakan modus kejahatan yang menggunakan teknik
dan mekanisme pasar sebagai alat untuk menciptakan pembentukan harga
5. Transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa
(Related-Party Transactions).
Bentuk pelanggaran ini mencakup transaksi yang material atau dalam
jumlah yang tidak biasa dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa,
yang meliputi (1) penjualan fiktif pada pihak yang memiliki hubungan
istimewa (2) pinjaman kepada atau dari pihak yang memiliki hubungan
istimewa dimana tingkat bunganya lebih rendah dibandingkan pasar (3)
transaksi lainnya dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa dengan
harga yang lebih rendah dibandingkan dengan transaksi normal, dan (4)
pengungkapan yang tidak memadai atas transaksi dengan pihak yang
memiliki hubungan istimewa
6
2.5 Pencegahan Kecurangan
Berikut cara pencegahan yang dapat dilakukan oleh manajemen dan
deteksi yang bisa dilakukan oleh auditor dalam menghadapi suatu kecurangan.
Pencegahan kecurangan pada umumnya adalah aktivitas yang dilaksanakan
manajemen dalam hal penetapan kebijakan, sistem dan prosedur yang membantu
meyakinkan bahwa tindakan yang diperlukan sudah dilakukan dewan komisaris,
manajemen, dan personil lain perusahaan. Maka dari itu, kecurangan yang
mungkin terjadi dapat dicegah dengan cara-cara berikut ini:
7
2) Departemen internal auditor harus memiliki uraian tugas secara tertulis,
sehingga setiap auditor mengetahui dengan jelas apa yang menjadi
tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.
3) Auditor internal harus memiliki audit internal manual yang bergna
untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan pelaksanaan tugas
4) Departemen audtor internal harus memiliki sumber daya yang
profesional, capable, objective, dan memiliki integritas tinggi
c Mengefektifkan Aktivitas Pengendalian
Efektivitas kegiatan pengendalian yang dimiliki oleh perusahaan dapat
dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya:
1) Review kinerja. Aktivitas pengendalian ini dilakuan dengan mereview
kinerja yang sesungguhnya yang sebelumnya sudah ada dalam
anggaran, prakiraan, dan periode kinerja sebelumnya.
2) Pengendalian fisik. Pengendalian ini dapat mencakup keamanan fisik
aktiva yang dimiliki perusahaan, penjagaan yang memadai atas fasilitas
yang terlindungi dari akses terhadap aktiva dan catatan, otorisasi untuk
akses ke program komputer dan data file, dan juga perhtungan secara
periodik dan pembandingan dengan jumlah yang tercantum dalam
catatan.
3) Pemisahan tugas. Pemisahan tugas dilakukan guna untuk mengurangi
kesempatan bagi seseorang untuk berbuat kecurangan dan sekaligus
menyembunyikan kesalahan atau kecurangan dalam menjalankan
tugasnya. Pemisahan tugasnya misalnya dilakukan pada bagian otorisasi
yang berbeda dengan bagian penyimpanan aktiva dan pencatatan
transaksi.
d Meningkatkan Kultur Organisasi
Kultur perusahaan dapat dicerminkan dari implementasi prinsip-prinsip
GCG (Good Corporate Governance). Pengimplementasian prinsip GCG ini
dapat mendorong kinerja para anggota organisasi untuk bekerja secara
efisien, menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang dapat
menghasilkan timbal balik bagi para pemegang saham atau investir maupun
masyarakat sekitar. Adapun prinsip GCG menurut Saifuddien Hasan, 2000
8
adalah keadilan, transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, moralitas,
kehandalan, dan komtmen.
BAB III
RINGKASAN JURNAL
METODE DETEKSI DAN PENCEGAHAN FRAUD (TINDAKAN
KECURANGAN) PADA INSPEKTORAT DI BALI: PERSEPSI AUDITOR
INTERNAL
Data yang telah terkumpul terlebih dahulu di uji kualitas data yang dalam
penelitian ini meliputi pengujian validitas dan pengujian reliabilitas. Analisis data
9
dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif untuk mengetahui
rata-rata, standar deviasi, maksimum dan juga minimum tiap pernyataan.
10
mencegah dan mendeteksi tindakan kecurangan yang terjadi pada
organisasi.
Kepala OJK Riau Muhamad Lutfi menilai kasus ini memang membawa
dampak negatif, namun ada juga hikmahnya untuk perbaikan. Sehingga
kedepannya kelemahan sistem bank tersebut dapat diperbaiki dan tidak
menimbulkan masalah yang sama kedepannya. Dia mengakui OJK bersama BRK
juga mengimbau para nasabah lainnya, agar melakukan pengecekan dan
melaporkan apabila mengalami masalah serupa. Langkah ini sebagai upaya
mengetahui apakah masih ada nasabah yang belum sadar telah menjadi korban.
Sampai saat ini manajemen Bank Riau Kepri berkomitmen penuh akan
bertanggungjawab dan akan mengganti semua uang nasabah yang menjadi korban
masalah fraud atau kecurangan tersebut. Manajemen BRK menyatakan tidak akan
pernah kompromi dengan oknum pegawai yang terbukti melakukan fraud.
Direktur Utama Bank Riau Kepri, Andi Buchari mengatakan Bank Riau Kepri
sudah memiliki Sistem internal kontrol dan investigasi fraud yang dapat
mendeteksi dengan baik kasus kecurangan pegawai.
11
BAB IV
KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
13