Anda di halaman 1dari 40

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akuntansi masa kini telah berkembang dalam tahap masa

kedewasaan menjadi suatu aspek integral dari bisnis dan keuangan global.

Keputusan yang berasal dari data-data akuntansi, pengetahuan mengenai

isu-isu akuntansi internasional menjadi sangat penting untuk mendapatkan

interpretasi dan pemahaman yang tepat dalam komunikasi bisnis

internasional. Sejarah akuntansi dan akuntan, memperlihatkan perubahan

yang terus menerus secara konsisten. Pada suatu waktu, akuntansi lebih

mirip sistem pencatatan bagi jasa-jasa perbankan tertentu dan bagi rencana

pengumpulan pajak. Kemudian muncul pembukuan double entry untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhan usaha perdagangan. Saat ini akuntansi

beroperasi dalam lingkungan perilaku, sektor publik dan Internasional.

Akuntansi menyediakan informasi bagi pasar modal-pasar modal besar,

baik domestik maupun internasional. Menurut Choi dan Muller (1998; 1)

ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi internasional

kedalam dimensi internasional yang terus tumbuh dan berevolusi dari

”theorizing” menjadi “Conceptualizing”, yaitu (1) faktor lingkungan, (2)

Internasionalisasi dari disiplin akuntansi, dan (3) Internasionalisasi dari

profesi akuntansi.

Akuntansi dapat dipandang sebagai bidang pengetahuan teknologi

yang menyusut pada berbagai ilmu pengetahuan dan membentuk

seperangkat pengetahuan akuntansi. Akibat perkembangan ekonomi,


1
perdagangan luar negeri, komunikasi, dan teknologi maka pemanfaatan

teknologi informasi akuntansi menjadi semakin luas dan canggih dalam

berbagai bidang dan organisasi. Kemudian berkembanglah pengetahuan-

pengetahuan khusus di dalam seperangkat pengetahuan akuntansi, terlepas

dari sudut pandang siapa pemakai laporan keuangan tersebut. Didalam

praktik, keahlian dalam pengetahuan khusus ini menjadi spesialisasi

pekerjaan di bidang akuntansi. Pendidikan akuntansi harus menghasilkan

akuntan yang profesional sejalan dengan perkembangan kebutuhan akan

jasa akuntansi pada abad mendatang. Pendidikan tinggi akuntansi yang

tidak menghasilkan seorang profesionalisme sebagai akuntan tentunya

tidak akan laku di pasaran tenaga kerja (Sundem, dalam Widyastuti, dkk,

2004). Pendidikan akuntansi di Indonesia bertujuan menghasilkan lulusan

yang beretika dan bermoral tinggi. Berbagai upaya dilakukan untuk

memperkenalkan nilai-nilai profesi sebagai seorang akuntan yang

profesional kepada mahasiswa. Dalam upaya pengembangan pendidikan

akuntansi yang berlandaskan profesionalisme ini dibutuhkan adanya

umpan balik (feedback) mengenai kondisi yang ada sekarang, yaitu apakah

pendidikan akuntansi di Indonesia telah cukup membentuk nilai-nilai

positif mahasiswa akuntansi (Andri Novius, 2010). Begitu pula dalam

dunia pemerintahan Daerah saat ini dengan mengikuti perkembangan

Dunia Ekonomi maka pemerintah Daerah pasti membutuhkan jasa akuntan

yang professional agar dalam pengalokasiaan aggaran dana daerah dapat

2
berjalan dengan baik dan bijak yang dimana setiap pemerintah

menginginkan kemajuan setiap Daerahnya.

Akuntansi sebagai objek pengetahuan di perguruan tinggi,

akademisi memandang akuntansi sebagai dua bidang kajian yaitu bidang

praktek dan teori. Bidang praktek berkepentingan dengan masalah

bagaimana praktek dijalankan sesuai dengan prinsip akuntansi. Bidang

teori berkepentingan dengan penjelasan, deskripsi, dan argumen yang

dianggap melandasi praktek akuntansi yang semuanya dicakup dalam

suatu pengetahuan yang disebut teori akuntansi. Untuk memperoleh suatu

pengetahuan terhadap teori akuntansi yang mendalam maka pengetahuan

akan dasar-dasar akuntansi. Namun tidak dapat kita pungkiri bahwa dalam

dunia pendidikan ada saja yang terjadisuatu hal yang tidak diinginkan.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses pendidikan di perguruan

tinggi antara lain, buruknya fasilitas perkuliahan (seperti sedikitnya jumlah

buku), pelayanan yang tidak memadai (kurangnya kompetensi tenaga

pengajar), Permasalahan gender dalam pendidikan merupakan salah satu

isu yang cukup krusial. Isu gender dalam pendidikan merupakan implikasi

tidak langsung dari budaya patriarkhi yang berkembang di masyarakat.

Budaya patriarkhi membedakan posisi laki-laki dan perempuan. Perbedaan

posisi dan peran tersebut juga menyebabkan perbedaan prestasi belajar

antara laki-laki dan perempuan. (Martono et al, 2009 dalam

Mirawati,2014:2). Dari hasilpenelitian Martono, Puspitasari, Mintarti,

Rostikawati, (2009) menyimpulkan bahwa prestasi belajar mahasiswa

3
yang dilihat melalui IPK menunjukkan bahwa mahasiswa perempuan

secara umum memiliki IPK yang lebih tinggi daripada laki-laki. Rentang

IPK antara 3,00 sampai 4,00 didominasi oleh perempuan. Data ini

didukung dengan rata-rata IPK perempuan yang lebih tinggi daripada laki-

laki. Dari pernyataan dapat dikatakan bahwa tingkat perbedaan

pemahaman mahasiswa dapat dipengaruhi oleh gender.(Mirawati,2014:2)

Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan penelitian

sebelumnya yaitu Martono et al (2009) yang melakukan penelitian untuk

menjelaskan perbedaan prestasi belajar mahasiswa laki-laki dan

perempuan di Universitas Soedirman Purwokerto. Novius (2010) yang

melakukan penelitian untuk membuktikan secara empiris tentang

kemampuan mahasiswa yang berasal dari SMK Jurusan Akuntansi, SMA

Jurusan IPS dan Madrasah Aliyah Umum dalam memahami matakuliah

Pengantar Akuntansi. Dan penelitian yang dilakukan oleh Mawardi (2011)

yang bertujuan untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan secara

signifikan terhadap pemahaman tentang aktiva, kewajiban dan modal serta

seberapa besar pemahaman aktiva, kewajiban dan modal antara mahasiswa

yang berasal dari SMK Jurusan Akuntansi, SMA Jurusan IPS, dan

Madrasah Aliyah Umum, dan penelitian oleh Mirawati (2014) yang

dimana analisis tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi terhadap konsep

asset, liabilitas dan ekuitas di perguruan tinggi kota Tanjungpinang dengan

perspektif gender.

4
Perkembangan ini kemudian menjadi dasar pemikiran dalam

pengembangan kurikulum pendidikan akuntansi. Pengetahuan yang

dibutuhkan untuk akuntan menurut hasil evolusi pendidikan terdiri dari

pengetahuan umum, organisasi, bisnis, dan akuntansi.Untuk memperoleh

pengetahuan tersebut maka pengetahuan tentang mekanisme penyususnan

laporan keuangan merupakan suatu kunci utama. Oleh karena itu di dalam

penelitian ini peneliti tidak hanya meneliti mengenai konsep dasar

akuntansi melainkan menyajikan menganalisi tingkat pemahaman

mahasiswa akuntansi mengenai mekanisme dalam penyususnan laporan

keuangan, diharapkan dengan adanya penelitian ini menjadipegangan bagi

pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengukur sejauh mana

mahasiswa akuntansi memahami mengenai mekanisme penyusunan

laporan keuangan berdasarkan perspektif gender. Maka, semua praktik dan

teori akuntansi akan dengan mudah dilaksanakan. Namun, kenyataannya

pendidikan akuntansi yang selama ini diajarkan di perguruan tinggi hanya

terkesan sebagai pengetahuan yang berorientasi pada mekanisme secara

umum saja, sangat berbeda apabila dibandingkan dengan praktik yang

sesungguhnya yang dihadapi di dunia kerja nantinya. Masalah tersebut

tentu saja akan mempersulit bahkan membingungkan bagi mahasiswa

lulusan akuntansi untuk menyusun laporan keuangan di lingkungan

kerjanya nanti. Dengan demikian tingkat pendidikan di perguruan tinggi

masih menunjukkan hasil yang tidak sesuai dengan yang diharapkan,

padahal proses belajar mengajar pada pendidikan tinggi akuntansi

5
hendaknya dapat mentranformasikan peserta didik menjadi lulusan yang

lebih utuh sebagai manusia. Dan terkhusus pada hal ini dalam dunia

Akuntansi, mahasiswa yang lulus dalam universitas akan lebih baik

apabila mereka mahir dalam bidangnya agar berguna bagi dunia akuntan

ataupun perusahaan yang ia bekerja didalamnya.

Oleh karena itu Salah satu kunci untuk menguasai ilmu akuntansi

adalah mengerti akan mekanisme penyusunan laporan keuangan. Apabila

dasar akuntansi telah dikuasai dengan baik semua orang pasti akan dengan

mudah menjalani dan mempraktekkannya. Makan dengan judul proposal

saya yang berjudul berjudul “Analisis Tingkat Pemahaman Mahasiswa

Akuntansimengenai Mekanisme Akuntansi Terhadap Penyusunan Laporan

Keuangan Perspektif Gender (survey pada mahasiswa akuntansi

Universitas Muslim Indonesia S1 angkatan 2015)”. Peredaan penelitian ini

dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian ini mengambil mekanisme

penyususnan laporan keuangan yang dimana peneliti sebelumnya hanya

meneliti konsep dasar dalam akuntansi maka peneliti ini lebih

mengembang variabel yang akan di teliti. Mudah-mudahan dapat

menjawab dari permasalahan ini, yang akan nantinya menjadikan sebagai

proses perbaikan sehingga dapat menghasilkan Mahasiswa yang mahir

dalam akuntansi.

6
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat perbedaan secara signifikan terhadap pemahaman

Transaksi pada mahasiswa akuntansi Universitas Muslim Indonesia S1

angkatan 2015 dilihat dari perspektif gender.

2. Apakah terdapat perbedaan pemahaman secara signifikan terhadap

pemahaman Penjurnalan pada mahasiswa akuntansi Universitas

Muslim Indonesia S1 angktan 2015 dilihat dari perspektif gender.

3. Apakah terdapat perbedaan pemahaman secara signifikan terhadap

pemahaman Pengikhtisaran pada mahasiswa akuntansi Universitas

Muslim Indonesia S1 angkatan 2015 dilihat dari perspektif gender.

4. Apakah terdapat perbedaan pemahaman secara signifikan terhadap

pemahaman Neraca Lajur pada mahasiswa akuntansi Universitas

Muslim Indonesia S1 ankatan 2015 dilihat dari perspektif gender.

5. Apakah terdapat perbedaan pemahaman secara signifikan terhadap

pemahaman Penyajian Laporan Keuangan pada mahasiswa akuntansi

Universitas Muslim Indonesia S1 angkatan 2015 dilihat dari perspektif

gender.

7
C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Apakah terdapat perbedaan secara signifikan

terhadap pemahaman Transaksi pada mahasiswa akuntansi Universitas

Muslim Indonesia S1 angkatan 2015 dilihat dari perspektif gender

2. Untuk mengetahui Apakah terdapat perbedaan pemahaman secara

signifikan terhadap pemahaman Penjurnalan pada mahasiswa

akuntansi Universitas Muslim Indonesia S1 angkatan 2015 dilihat dari

perspektif gender

3. Untuk mengetahui Apakah terdapat perbedaan pemahaman secara

signifikan terhadap pemahaman Pengikhtisaran pada mahasiswa

akuntansi Universitas Muslim Indonesia S1 angkatan 2015 dilihat dari

perspektif gender

4. Untuk mengetahui Apakah terdapat perbedaan pemahaman secara

signifikan terhadap pemahaman Neraca Lajur pada mahasiswa

akuntansi Universitas Muslim Indonesia S1 angkatan 2015 dilihat dari

perspektif gender

5. Untuk mengetahui Apakah terdapat perbedaan pemahaman secara

signifikan terhadap pemahaman Penyajian Laporan Keuangan pada

mahasiswa akuntansi Universitas Muslim Indonesia S1 angkatan 2015

dilihat dari perspektif gender

8
D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat praktis

Sebagai sumber informasi bagi mahasiswa dan Dosen Pengajar

Akuntansi Universitas Muslim Indonesia.

2. Manfaat teoritis

Penelitian ini bertitik tolak dengan membuktikan apakah Mahasiswa

Jurusan Akuntansi sebagian besar sudah memahami dengan baik

mekanisme dalam penyususnan laporan keuangan dan apakah ada

perbedaan pemahaman atau kemahiran dalan dalam mekanisme

penyususnan laporan keuangan ditinjau dari perspektig gender. Untuk

membuktikan apakah teori yang berhubungan masi dapat di buktikan

pada masa sekarang. Dilakukannya pengujian atas teori tersebut bisa

melalui penelitian secara empiris serta hasilnya dapat menolak ataupun

mengukuhkan serta merevisi teori yang berhubungan.

9
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pendidikan

Pendidikan merupakan pengaruh lingkungan terhadap individu

untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap dalam kebiasaan

perilaku, pikiran dan sikapnya.Pendidikan formal adalah pendidikan di

sekolah/perguruan tinggi yang berlangsung secara teratur dan bertingkat

mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat.Tujuan pendidik adalah untuk

memperkaya budi pekerti, pengetahuan dan untuk menyiapkan seseorang

agar mampu dan trampil dalam suatu bidang pekerjaan tertentu. (Andri

Novius, 2010:48)

Belajar merupakan proses internal komplek, hal ini karena

melibatkan seluruh aspek mental, yang meliputi ranah kognitif, afektif,

dan psikomotorik. Dalam proses belajar, dosen dapat mengamati secara

langsung proses internal mahasiswa. Proses belajar tersebut merupakan

respon mahasiswa terhadap tindakan belajar dan mengajar dari dosen

(Dimyati dan Mudjiono, 2002:18)

Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika

mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu Prestasi akademik adalah hasil

belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah atau di

perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui

pengukuran dan penilaian.Sementara prestasi belajar adalah penguasaan

pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata kuliah,

10
lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh

dosen (Tulus, 2004:74).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan diartikan

sebagai proses pembelajaran bagi individu untuk mencapai pengetahuan

dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek-obyek tertentu dan

spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal yang berakibat

individu mempunyai pola pikir dan perilaku sesuai dengan pendidikan

yang telah diperolehnya.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pokok-

pokok penting pendidikan adalah :

1. Pendidikan merupakan proses yaitu proses pembelajaran, proses sosial

dan proses memanusiakan manusia,

2. Pendidikan mengubah dan mengembangkan kemampuan, sikap dan

perilaku. Berdasarkan hal ini dapat dikatakan bahwa pendidikan

bukan hanya tranfer pengetahuan (transfer of knowledge) tetapi

seluruh rangkaian kegiatan untuk memanusiakan manusia yang

mampu mengembangkan kemampuannya. (Andri Novius, 2010:48-

49)

Pendidikan Tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah

yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota

masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional

yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu

pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian (Mudyahardjo, 2008).

11
B. Sistem Pendidikan Nasional

Sistem Pendidikan Nasional ditetapkan melalui Undang-undang

berupa Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 yang kemudian diganti

dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003. Menurut Undang-undang

ini, Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik

melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi perannya di

masa yang akan datang. Sistem Pendidikan Nasional adalah satu

keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang

berkaitan satu dengan yang lainnya untuk mengusahakan tercapainnya

tujuan pendidikan nasional. Jenis pendidikan yang termasuk jalur

pendidikan sekolah terdiri atas pendidikan umum, pendidikan kejuruan,

pendidikan luar biasa, pendidikan kedinasan, pendidikan keagamaan,

pendidikan akademik, dan pendidikan professional.Pendidikan umum

merupakan pendidikan yang mengutamakan perluasan pengetahuan dan

peningkatan keterampilan peserta didik dengan pengkhususan yang

diwujudkan pada tingkat-tingkat akhir masa pendidikan.Pendidikan

kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk

dapat bekerja dalam bidang tertentu. Pendidikan tinggi merupakan

kelanjutan pendidikan menengah diselenggarakan untuk menyiapkan

peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan

akademik dan/atau professional yang dapat menerapkan, mengembangkan,

dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian.

Satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi disebut

12
perguruan tinggi yang dapat berbentuk akademik, politeknik, sekolah

tinggi, institute, atau universitas (Budi Hartono Kusuma dan Nurainun

Bangun, 2011:185)

C. Perbedaan Gender dalam Pendidikan

Permasalahan perbedaan laki-laki dan perempuan dalam

pendidikan dapat dikaji melalui teori struktural fungsional.Secara umum,

para analis fungsional, melihat fungsi serta konstribusi yang positif

lembaga pendidikan dalam memelihara atau mempertahankan

keberlangsungan sistem sosial (Haralambos, 2004: 692 dalam Rakhmat

Hidayat, 2011:475).Dari teori ini menyatakan bahwa pendidikan

merupakan pelatihan guna meningkatkan modal manusia secara

individual, yakni keahlian dan kecakapan yang kita peroleh.

Pengertian gender adalah suatu sifat yang melekat pada kaum laki-

laki maupun perempuan yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural.

(Menurut Jagtenberg dan D'Alton,1995 dalam Martono et al, 2009 dalam

Mirawati,2014:4) “gender and sex are not the same thing. Gender

specifically refers to the social meanings attached to biological

differences. ... The way we see ourselves and the way we interact are

affected by our internalization of values and assumptions about gender”.

Perbedaan gender dalam pendidikan dapat terjadi dalam perolehan

prestasi belajar. Prestasi belajar adalah taraf keberhasilan siswa dalam

mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk

13
skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran

tertentu.(Syah dalam Abdullah, 2008).

D. Proses Akuntansi

Menurut mursyidi (2010:8), bahwa tahapan dalam proses akuntansi

mencakup hal-hal sebagai berikt :

1. Transaksi akuntansi merupakan perjanjian antara dua pihak ataupun

lebih dimana transaksi dilakukan dengan cara menjual dan membeli

baik barang ataupun jasa dari pihak lainnya yang sama-sama melakukan

transaksi atau kegiatan jual beli. Pada tahap ini setiap transaksi

keuangan dicatat secara kronologis dan sistematis dalam periode tertetu

didalam sebuah atau beberapa buku yang disebut jurnal. Tiap catatan itu

harus ditunjang oleh dokumen sumbernya (nota, faktur, kuitnsi, bukti

memorial, dan lain-lain). Pencatatan dalam akuntansi ada dua tahap,

yaitu pencatatan transaksi dalam buku jurnal (journal entry) dan

pencatatan ayat jurnal ke buku besar (posting to legder).

2. Pengelompokkan (classification). Pada tahap ini menunjukkan aktivitas

transaksi-transaksi yang sudah dicatat itu dikelompokan menurut

kelompok akun yang ada, yaitu kelompok akun (assets), akun

kewajiban (liabilitas), akun ekuitas (equities), akun pendapatan

(revenue) dan akun beban (expense). Ini biasanya disebut memposting

ke buku besar.

14
3. Pengikhtisaran (summarizing). Pada tahap ini dilakukan aktivitas

penyusunan nilai untuk setiap akun yang disajikan dalam bentuk saldo

masing-masing sisi debit dan kredit, bahkan hanya berupa 19 saldo saja.

Berarti bahwa secara berkala semua transaksi yang sudah dicatat,

dikelompokkan, disajikan secara ringan dalam daftar tersendiri, yang

disebut neraca saldo (trial balance).

4. Pelaporan (reporting). Pada tahap ini dilakukan aktivitas penyusunan

ringkasan dari hasil peringkasan. Laporan disusun secara sistematis

untuk dapat dipahami dan dapat diperbandingkan serta disajikan secara

lengkap (full disclosure). Laporan keuangan terdiri atas laporan laba

rugi (income statement), laporan perubahan ekuitas (equity statement),

laporan neraca (balance sheet), laporan arus kas (cash flow statement),

dan catatan atas laporan keuangan.

5. Penafsiran (analizing). Tahap ini merupakan lanjutan dari proses

akuntansi secara teknis, yaitu membaca laporan keuangan melalui alat

dan formula tertentu sehingga dapat diketahui kinerja dan posisi

keuangan dan perubahannya untuk suatu organisasi. Jadi proses

akuntansi meliputi pencatatan transaksi-transaksi keuangan,

pengelompokkan, pengikhtisaran, pelaporan dan penafsiran data

keuangan.

15
E. Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Komite Standar Akuntansi

Pemerintahan (2005 : 01 – 5 dalam Safrida Yunai, 2010) menyebutkan

bahwa tujuan penyusunan laporan keuangan pemerintah adalah untuk

menyajikan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan dan

menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumberdaya yang

dipercayakan kepadanya, dengan:

1. Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode

berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran

2. Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber

daya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan

peraturan perundang-undangan

3. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang

digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah

dicapai.

4. Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan

mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.

5. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas

pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik

jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari

pungutan pajak dan pinjaman

16
6. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas

pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat

kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.

F. Pengertian Pemahaman Akuntansi

Paham dalam kamus besar bahasa indonesia memiliki arti pandai

atau mengerti benar sedangkan pemahaman adalah proses, cara, perbuatan

memahami atau memahamkan. Pemahaman akuntansi merupakan suatu

kemampuan seseorang untuk mengenal dan mengerti tentang akuntansi.

Tingkat pemahaman 20akuntansi ini dapat diukur dari paham seseorang

terhadap proses mencatat transaksi keuangan, pengelompokkan,

pengikhtisaran, pelaporan dan penafsiran data keuangan. Jadi orang yang

memiliki pemahaman akuntansi adalah orang yang pandai dan mengerti

benar proses akuntansi.(Meilani Purwanti, Wasman, 2014)

G. Tujuan Akuntasi

Menurut Mursyidi (2010:19), “tujuan utama akuntansi adalah

menyajikan informasi ekonomi dari suatu entitas kepada pihak-pihak yang

berkepentingan”.Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini

(2009:3),menyatakan bahwa :“Tujuan akuntansi adalah menyajikan

informasi ekonomi dari suatu kesatuan ekonomi atau perusahaan kepada

pihak-pihak yang berkepentingan, baik pihak di dalam perusahaan maupun

pihak luar perusahan”.Jadi tujuan akuntansi adalah menyajikan informasi

17
laporan keuangan perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan,

pihak internal maupun eksternal perusahaan.

H. Fungsi Akuntasi

Sualdiman (2005:18), ada dua fungsi pokok informasi yang

dihasilkan akuntansi yaitu:

1. Untuk dasar dalam membuat perencanaan yang efektif, pengawasan dan

pengambilan keputusan oleh manajemen.

2. Sebagai alat pertanggungjawaban organisasi kepada para investor,

kreditor, badan pemerintah dan sebagainya.

Sedangkan menurut Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini

(2009:3), fungsi akuntansi yaitu, Menghitung laba yang di capai oleh

perusahaan kemudian menilai apakah pimpinan perusahaan telah

melaksanakan tugas dan kewajiban yang telah dibebankan oleh para

pemilik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan Membantu

mengamankan dan mengawasi semua hak dan kewajiban perusahaan

khususnya dari segi keuangan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan

bahwa fungsi akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu

organisasi atau perusahaan. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi

keuangan suatu organisasi maupun beserta perubahan yang terjadi di

dalam

18
I. Pengertian Akuntansi

Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang mengidentifikasi,

mencatat, dan mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi dari suatu

organisasi kepada para pengguna yang berkepentingan. Mengidentifikasi

peristiwa-peristiwa akan melibatkaan pemilihan aktivitas-aktivitas

ekonomi yang relevan bagi suatu organisasi tertentu. Setelah

teridentifikasi, peristiwa-peristiwa ekonomi tersebut kemudian dicatat

untuk menjadi alur aktivitas keuangan perusahaan.Pencatatan terdiri atas

pembuatan jurnal peristiwa-peristiwa secara sistematis dan kronologis,

yang diukur dalam satuan mata uang. Aktifitas pengindentifikasian dan

pencatatan tidak akan banyak memberikan manfaat, kecuali jika informasi

tersebut di komunikasikan kepada pengguna-pengguna yang

berkepentingan. Informasi keuangan akan disampaikan melalui laporan-

laporan akuntansi, yang umumnya disebut sebagai laporan keuangan

(Financial Statements). (Weygandt, Kieso, Kimmel, 2007)

Akuntansi adalah seni daripada pencatatan, penggolongan dan

peringkasan pada peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidak-

tidaknya sebagian bersifat keuangan dengan cara yang setepat-tepatnya

dan dengan petunjuk atau dinyatakan dalam uang, serta penafsiran

terhadap hal-hal yang timbul daripadanya (S. Munawir, 2004:5).

19
J. Pengetahuan Akuntansi

Pengatahuan akuntansi dapat dipandang dari dua sisi pengertian

yaitu sebagai pengatahuan profesi (keahlian) yang di praktikan di dunia

nyata dan sekaligus sebagai suatu disiplin pengetahuan yang di ajarkan di

perguruan tinggi.Akuntansi sebagai objek pengetahuan di perguruan

tinggi, akademisi memandang akuntansi sebagai dua bidang kajian yaitu

bidang praktik danteori.Bidang praktik perkepentingan dengan masalah

bagaimana praktik dijalankan sesuai dengan prinsip akuntansi. Bidang

teori berkepentingan dengan penjelasan,deskripsi, dan argument yang

dianggap melandasi praktik akuntansi yang semuanya dicakup dalam suatu

pengetahuan yang disebut teori akuntansi. (Suwardjono, 2005).

Pembelajaran akuntansi berfungsi untuk mengembangkan

pengetahuan, keterampilan, sikap rasional, teliti, jujur dan bertanggung

jawab melalui prosedur pencatatan, pengelompokan, pengikhtisaran

transaksi keuangan, penyusunan laporan keuangan dan penafsiran

perusahaan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan. (Sofyan, 2004)

K. Peneliti Terdahulu

Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu


Nama Judul
NO Hasil
Penulis Jurnal/Skripsi
1. Safrida Pengaruh Setelah dilakukan pengujian dan
Yuliani, Pemahaman analisis data dalam penelitian ini,
Nadirsyah Akuntansi, maka dapat ditarik kesimpulan
dan Usman Pemanfaatan sesuai dengan hipotesis yang telah

20
Bakar Sistem Informasi dirumuskan yaitu:
Akuntansi 1. Pemahaman akuntansi,
Keuangan Daerah pemanfaatan sistem akuntansi
Dan Peran keuangan daerah dan peran
Internal Audit internal audit secara simultan
Terhadap Kualitas berpengaruh terhadap kualitas
Laporan laporan keuangan pemerintah
Keuangan Kota Banda Aceh
Pemerintah 2. Pemahaman akuntansi
Daerah (Studi berpengaruh terhadap kualitas
Pada Pemerintah laporan keuangan Pemerintah
Kota Banda Kota Banda Aceh
Aceh) 3. Pemanfaatan sistem informasi
akuntansi keuangan daerah
berpengaruh terhadap kualitas
laporan keuangan
4. Peran internal audit
berpengaruh terhadap kualitas
laporan keuangan

2. Andri Analisis 1. Hasil uji Pilot Testing


Novius Pemahaman menunjukkan bahwa dari 30
(2010) Mahasiswa orang sampel percobaan
Akuntansi Dalam diperoleh hasil yang sangat
Menghadapi Mata memuaskan. Hal ini dibuktikan
Kuliah Dasar- dari hasil uji validitas dan
Dasar Akuntansi reliabilitas pada Pilot Testing
(Studi Pada yang menghasilkan bahwa
Mahasiswa hanya terdapat dua item
Akuntansi-S1 variabel yang dinyatakan tidak
Universitas Islam valid dari 30 item yang diukur
Negeri Sultan yaitu X1.2 dan X3.1. Namun
Syarif Kasim setelah item tersebut dihapuskan
Riau) dilakukan uji validitas kedua
dengan hasil bahwa semua item
variabel memenuhi syarat untuk
valid. Sedangkan hasil uji
reliabilitas semua variabel
menunjukkan angka diatas 0,60
sehingga memenuhi syarat
untuk reliabel. Hasil uji
validitas dan reliabilitas
terhadap 57 orang sampel yang
sebenarnya juga menunjukkan
bahwa semua item variabel
memenuhi syarat untuk valid
dan reliabel.
2. Hasil uji Kruskal Wallis pada
variabel aktiva terlihat bahwa
secara statistik chi-square tabel
21
sebesar 75,624 > chi-square
hitung sebesar 0,643, sedangkan
berdasarkan nilai probabilitas
signifikansi sebesar 0,725 >
0,05 maka H1 DITOLAK.
Keputusan ditolaknya hipotesis
tersebut menggambarkan bahwa
ketiga objek penelitian identik
dan menunjukkan tidak terdapat
perbedaan pemahaman tentang
aktiva meskipun mereka
mendapat pendidikan akuntansi
dan pemahaman tentang aktiva
yang berbeda sewaktu di
pendidikan menengah.
3. Hasil uji Kruskal Wallis pada
variabel kewajiban terlihat
bahwa secara statistik chisquare
tabel sebesar 75,624 > chi-
square hitung sebesar 0,551,
sedangkan berdasarkan nilai
probabilitas signifikansi sebesar
0,759 > 0,05 maka H2
DITOLAK. Keputusan
ditolaknya hipotesis tersebut
menggambarkan bahwa ketiga
objek penelitian identik dan
menunjukkan tidak terdapat
perbedaan pemahaman tentang
kewajiban meskipun mereka
mendapat pendidikan akuntansi
dan pemahaman tentang
kewajiban atau hutang yang
berbeda sewaktu di pendidikan
menengah.
4. Hasil uji Kruskal Wallis pada
variabel modal terlihat bahwa
secara statistik chi-square tabel
sebesar 75,624 > chi-square
hitung sebesar 3,667, sedangkan
berdasarkan nilai probabilitas
signifikansi sebesar 0,160 >
0,05 maka H3 DITOLAK.
Keputusan ditolaknya hipotesis
tersebut menggambarkan bahwa
ketiga objek penelitian identik
dan menunjukkan tidak terdapat
perbedaan pemahaman tentang
modal meskipun mereka
mendapat pendidikan akuntansi
22
dan pemahaman tentang modal
yang berbeda sewaktu di
pendidikan menengah.
3. M. Cholid Tingkat Dari ketiga variabel yang dijadikan
Mawardi Pemahaman pengukuran perbedaan tingkat
(2012) Mahasiswa pemahaman mahasiswa terhadap
Akuntansi konsep dasar akuntansi yaitu aktiva,
Terhadap Konsep kewajiban, dan modal dinyatakan
Dasar Akuntansi tidak terdapat pemahaman
Di Perguruan mahasiswa terhadap konsep dasar
Tinggi Negeri Di akuntansi. Dari nilai mean rank
Kota Malang ketiga variabel maka terlihat bahwa
mahasiswa yang berasal dari
Madrasah Aliyah lebih memahami
konsep dasar akuntansi
dibandingkan mahasiswa yang
berasal dari SMK dan SMA.
Penelitian ini menunjukkan tidak
ada sebuah jaminan yang
menyatakan bahwa mahasiswa
yang berasal dari SMK Jurusan
Akuntansi yang telah mendapatkan
pembelajaran tentang akuntansi
lebih banyak di sekolah mampu
memahami mata kuliah dasardasar
akuntansi dengan baik
dibandingkan dengan mahasiswa
yang berasal dari Madrasah Aliyah
yang mendapat pembelajaran
tentang akuntansi paling sedikit di
sekolah.
4. Mirawati Analisis Tingkat Hasil dari Uji Mann-Whitney U
(2014) Pemahaman pada H1 tidak dapat diterima yang
Mahasiswa artinya tidak terdapat perbedaan
Akuntansi terhadap pemahaman konsep aset
Terhadap Konsep antara mahasiswa jurusan akuntansi
Aset, Liabilitas, yang dilatarbelakangi oleh gender.
Dan Ekuitas Di Hasil dari Uji Mann-Whitney U
Perguruan Tinggi pada H2 tidak dapat diterima yang
Kota artinya tidak terdapat perbedaan
Tanjungpinang terhadap pemahaman konsep
liabilitas antara mahasiswa jurusan
akuntansi yang dilatarbelakangi
oleh gender Hasil dari Uji Mann-
Whitney U pada H3 tidak dapat
diterima yang artinya tidak terdapat
perbedaan terhadap pemahaman
kosep ekuitas antara mahasiswa
jurusan akuntansi yang
dilatarbelakangi oleh gender. Hasil
23
dari Uji Mann-Whitney U pada H4
tidak dapat diterima yang artinya
tidak terdapat perbedaan terhadap
pemahaman konsep aset, liabilitas,
dan ekuitas antara mahasiswa
jurusan akuntansi yang
dilatarbelakangi oleh gender.
5. Sarwenda Pengaruh 1. Tidak ada pengaruh
Biduri Pemahaman pemahaman konsep dasar
(2016) Mahasiswa akuntansi yang signifikan antara
Akuntansi mahasiswa yang berlatar
Terhadap Konsep belakang pendiikan SMA-IPA
Dasar Akuntansi dan SMA-IPS.
Dengan Latar 2. Terdapat perbedaan pemahaman
Belakan Sekolah konsep dasar akuntansi yang
Menengah Yang signifikan antara mahasiswa
Berbeda Pada yang berlatar belakang
Universitas pendidikan SMA-IPA dan
Muhammadiyah SMK.
Sidoarjo – Jawa 3. Terdapat perbedaan pemahaman
Timur konsep dasar akuntansi yang
terdiri dari Aset, Liabilitas,
Ekuitas dan Jurnal yang
signifikan antara mahasiswa
yang yang berlatar belakang
pendidikan SMA-IPS dan SMK.
Sumber : berbagai jurnal Penelitian

L. Hipotesis Penelitian

Dengan demikian, pengajuan hipotesis yang digunakan dalam penelitian

ini adalah :

H1:Terdapat perbedaan secara signifikan terhadap pemahaman Transaksi

pada mahasiswa akuntansi Universitas Muslim Indonesia S1 angkatan

2015 dilihat dari perspektif gender

H2:Terdapat perbedaan secara signifikan terhadap perbedaan pemahaman

secara signifikan terhadap pemahaman Penjurnalan pada mahasiswa

24
akuntansi Universitas Muslim Indonesia S1 angkatan 2015 dilihat dari

perspektif gender

H3:Terdapat perbedaan secara signifikan terhadap perbedaan pemahaman

secara signifikan terhadap pemahaman Pengikhtisaran pada

mahasiswa akuntansi Universitas Muslim Indonesia S1 angkatan 2015

dilihat dari perspektif gender

H4:Terdapat perbedaan secara signifikan terhadap perbedaan pemahaman

secara signifikan terhadap pemahaman Neraca Lajur pada mahasiswa

akuntansi Universitas Muslim Indonesia S1 angkatan 2015 dilihat dari

perspektif gender

H5:Terdapat perbedaan secara signifikan terhadap perbedaan pemahaman

secara signifikan terhadap pemahaman Penyajian Laporan Keuangan

pada mahasiswa akuntansi Universitas Muslim Indonesia S1 angkatan

2015 dilihat dari perspektif gender

25
III. METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian di Universitas Muslim Indonesia S1 yang berlokasi di

kampus II Universitas Muslim Indonesia Jl. Urip Sumoharjo Km 5 yang

akan direncanakan melakukan penelitian bulan april tahun 2018

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah mahasiswa Jurusan Akuntansi S1 Universitas Muslim

Indonesia angkatan 2015 yang terdaftar sebagai mahasiswa aktif yang

telah menyelesaikan mata kuliah pengantar akuntansi 1 dan 2

2. Sampel

Menurut Sugiono, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel adalah bagian dari sebuah

populasi yang dianggap dapat mewakili dari populasi tersebut.Untuk

menentukan berapa banyak sampel minimal yang dibutuhkan jika

populasi diketahui, menurut Supramono dan Intiyas Utami (2004) dalam

Hidayat (2011).Metode pemilihan sampel yang digunakan adalah

stratified random sampling, yaitu pemilihan sampel secara acak dengan

lebih dahulu mengklasifikasikan suatu populasi ke dalam sub-sub

populasi berdasarkan karakteristik tertentu dari elemen-elemen populai

(Indrianto dan supomo 1999). Dalam penelitian ini peneliti pengambilan


26
sampel berdasarkan bagiannya yaitu berdasarkan perbedaan Gender pada

mahasiswa Universitas Muslim Indonesia S1 angkatan 2015

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini, yaitu berupa data

kuantitatif. Dimana data kuantitatif merupakan data yang berwujud

angka atau bilangan yang absolut dapat dikumpulkan dan dibaca untuk

memudahkan para peneliti membaca data tersebut. Dengan melihat

pada jumlah masing-masing angka seorang peneliti dapat membuat

persepsi.

2. Sumber Data

Dalam suatu penelitian terdapat dua sumber data yang dipakai, yaitu

data primer dan data sekunder. Namun pada penelitian ini

menggunakan data primer yang dimana “Data primer merupakan data

asli yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti untuk menjawab masalah

penelitiannya secara khusus.” (Istijanto, 2006 dalam Danang Sunyoto,

2016:21)

D. Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, peneliti mengambil sumber data Primer yang di

mana, data primer adalah data asli yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti

untuk menjawab masalah penelitiannya secara khusus (Istijanto,2006.

27
Dalam buku Danang Sunyoto, 2016:21). Adapun teknik pengumpulan data

tersebut dengan melakukan:

Metode Kuesioner

Metode kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan cara

menggunakan daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden untuk

dijawab dengan memberikan angket. Pada umumnya isi materi

kuesioner meliputi identitas responden dan butir-butir pertanyaan

variable penelitian beserta alternative jawaban. (Danang Sunyoto,

2016:23)

E. Metode Analisis Data

1. Validitas

Uji Validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu instrument

alat ukur telah menjalankan fungsi ukurnya. Menurut (Sekaran, 2006

dalam Mirawati, 2014:10), validitas menunjukan ketetapan dan

kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.suatu sekala

pengukuran disebut valid bila ia melakukan apa yang seharusnya

dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur.Menurut

(Ghozali, 2006 dalam Mirawati, 2014:10) apabila korelasi antara total

skor dengan skor masing-masing pernyataan signifikan >0,05 maka

dapat dikatakan alat pengukur tersebut valid. Korelasi setiap item

pernyataan dengan nilai total setiap variabel dilakukan dengan teknik

28
korelasi yaitu pearson’s productmoment untuk mengetahui apakah

variabel yang di uji valid atau tidak.

2. Reliabilitas

Reliabilitas Uji Reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

menghitung Cronbach’s Alpha setiap instrument dalam suatu variabel.

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai

Cronbach Alpha >0,6 untuk setiap koesioner masing-masing variabel.

(Nunnanlly, 1967 dalam Gozali, 2006 dalam Mirawati, 2014:11).

3. Normalitas Data

Uji Normalitas adalah sebuah uji yamg dilakukan dengan tujuan

untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data atau variable,

apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Uji

normalitas data dilakukan sebelum data diolah,data yang baik dan layak

adalah data yang berdistribusi normal. Uji Normalitas yang dipakai

adalah uji normalitas dengan One SampleKolmogorov Smirnov Test.

Penerapan pada One Sample Kolmogorov Smirnov Test adalah jika

signifikansi < 0,05 berarti data yang akan diuji tersebut tidak normal.

Jika signifikansi >0,05 berarti data yang diuji normal. (Gozali, 2006

dalam Mirawati, 2014:11)

4. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini yaitu menggunakan Uji

beda dua rata-rata (independent two sample) digunakan untuk

mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan (kesamaan) rata antara dua

29
buah data. Salah satu teknik analisis statistic untuk menguji hipotesis

dua rata-rata. Pengujian ini merupakan uji statistic parametric atau

non-parametrik

5. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Pemahaman mahasiswa terhadap akuntansi diukur dengan sejauh mana

mahasiswa memahami mekanisme penyusunan laporan keuangan,

yaitu:

a. Pengertian transaksi

Transaksi akuntansi merupakan perjanjian antara dua pihak ataupun

lebih dimana transaksi dilakukan dengan cara menjual dan membeli

baik barang ataupun jasa dari pihak lainnya yang sama-sama

melakukan transaksi atau kegiatan jual beli. Pada tahap ini setiap

transaksi keuangan dicatat secara kronologis dan sistematis dalam

periode tertetu didalam sebuah atau beberapa buku yang disebut

jurnal. Tiap catatan itu harus ditunjang oleh dokumen sumbernya

(nota, faktur, kuitnsi, bukti memorial, dan lain-lain). Pencatatan

dalam akuntansi ada dua tahap, yaitu pencatatan transaksi dalam

buku jurnal (journal entry) dan pencatatan ayat jurnal ke buku besar

(posting to legder).

b. Pengertian Penjurnalan

Pengertian Penjurnalan pengertian jurnal atau buku harian adalah

formulir khusus yang digunakan dalam mencatat setiap aktivitas

transaksi secara kronologis sesuai urutan tanggal ke dalam jumlah

30
yang harus di debet dan kredit. Jurnal dalan praktik akuntansi

adalah tempat pertama kali untuk mencatat transaksi. Sebuah buku

yang digunakan di Universitas Gajah Mada Yogyakarta

memberikan pengertian jurnal menurut para ahli yakni terbitan

berkala yang berbentuk pamphlet berseri berisi bahan yang sangat

diminati orang saat diterbitkan.

c. Pengertian Pengikhtisaran

Pada tahap pengikhtisaran adalah tahap yang dilakukan setelah

tahap pencatatan, adapun tahap pengikhtisaran terdiri dari

penyusunan jurnal penyesuaian, pembuatan jurnal pembalik dan

pembuatan neraca lajur atau kertas kerja. Pada tahap ini dilakukan

aktivitas penyusunan nilai untuk setiap akun yang disajikan dalam

bentuk saldo masing-masing sisi debit dan kredit, bahkan hanya

berupa 19 saldo saja. Berarti bahwa secara berkala semua transaksi

yang sudah dicatat, dikelompokkan, disajikan secara ringan dalam

daftar tersendiri, yang disebut neraca saldo (trial balance).

d. Pengertian Neraca Lajur

Neraca Lajur adalah suatu lembaran kertas berlajur/berkolom yang

digunakan dalam kegiatan akuntansi secara manual. Adapun

kegunaan dari Neraca Lajur adalah untuk mempermudah

penyusunan laporan keuangan. Neraca lajur berisi semua informasi

untuk laporan keuangan sepeti saldo-saldo perkiraan sebelum jurnal

penyesuaian, perkiraan-perkiraan jurnal penyesuaian dan saldo-

31
saldo perkiraan setelah jurnal penyesuaian. Neraca lajur memuat 6

bagian pokok yaitu, Neraca Saldo, Penyesuaian, Neraca saldo

setelah penyesuaian, Laporan perhitungan laba-rugi, Laporan

perubahan Modal/Laba ditahan dan Neraca.

e. Pengertian Penyajian Laporan Keuangan

Pengertian Laporan Keuangan menurut Wikipedia adalah catatan

informasi keuangan suatu perusahaan pada periode akuntansi yang

dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan

tersebut. Pengertian laporan keuangan menurut SAK (Standar

Akuntansi Keuangan) adalah bagian dari proses pelaporan keuangan

yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan

perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai

cara seperti misalnya: sebagai laporan arus kas, atau pelaporan arus

dana, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang

merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Tabel 3.1 Tabel Operasional Variabel


Pengukuran Variabel Konsep Variabel Indikator

Tingkat Pemahaman Paham dalam kamus besar 1. Apakah Mahasiswa


Mahasiswa bahasa indonesia memahami
Akuntnasi (Y) memiliki arti pandai atau pengertian
mengerti benar sedangkan Transaksi dalam
pemahaman adalah proses akuntansi
proses, cara, perbuatan 2. Apakah Mahasiswa
memahami atau memahami
memahamkan. Penjurnalan dalam
Pemahaman akuntansi proses akuntansi
merupakan suatu 3. Apakah Mahasiswa
kemampuan seseorang memahami
untuk mengenal dan Pengikhtisaran
mengerti tentang dalam proses
akuntansi. Tingkat akuntnasi
32
pemahaman 20akuntansi 4. Apakah Mahasiswa
ini dapat diukur dari memahami Neraca
paham seseorang terhadap Lajur dalam proses
proses mencatat transaksi akuntansi
keuangan, 5. Apakah Mahasiswa
pengelompokkan, memahami
pengikhtisaran, pelaporan Penyajian Laporan
dan penafsiran data Keuangan dalam
keuangan. Jadi orang proses akuntansi
yang memiliki
pemahaman akuntansi
adalah orang yang pandai
dan mengerti benar proses
akuntansi.(Meilani
Purwanti, Wasman, 2014)
Transaksi (X1) Menurut Mursyidi  Apakah Mahasiswa
(2010:8), Pencatatan memahami
(recording) transaksi- Transaksi dalam
transaksi keuangan. Pada Akuntnasi
tahap ini setiap transaksi
keuangan dicatat secara
kronologis dan sistematis
dalam periode tertetu
didalam sebuah atau
beberapa buku yang
disebut jurnal. Tiap
catatan itu harus ditunjang
oleh dokumen sumbernya
(nota, faktur, kuitnsi,
bukti memorial, dan lain-
lain). Pencatatan dalam
akuntansi ada dua tahap,
yaitu pencatatan transaksi
dalam buku jurnal
(journal entry) dan
pencatatan ayat jurnal ke
buku besar (posting to
legder).

Penjurnalan (X2) Menurut Mursyidi Apakah Mahasiswa


(2010:8),Pengelompokkan memahami
(classification). Pada Penjurnalan dalam
tahap ini menunjukkan Akuntansi
aktivitas transaksi-
transaksi yang sudah
dicatat itu dikelompokan
menurut kelompok akun
yang ada, yaitu kelompok
akun (assets), akun
kewajiban (liabilitas),

33
akun ekuitas (equities),
akun pendapatan
(revenue) dan akun beban
(expense). Ini biasanya
disebut memposting ke
buku besar.

Pengikhtisaran (X3) Menurut Mursyidi Apakah Mahasiswa


(2010:8),Pengikhtisaran memahami
(summarizing). Pada Pengikhtisaran dalam
tahap ini dilakukan akuntansi
aktivitas penyusunan nilai
untuk setiap akun yang
disajikan dalam bentuk
saldo masing-masing sisi
debit dan kredit, bahkan
hanya berupa 19 saldo
saja. Berarti bahwa secara
berkala semua transaksi
yang sudah dicatat,
dikelompokkan, disajikan
secara ringan dalam daftar
tersendiri, yang disebut
neraca saldo (trial
balance).

Neraca Lajur (X4) Menurut Mursyidi Apakah Mahasiswa


(2010:8),Pelaporan memahami Neraca
(reporting). Pada tahap ini Lajur dalam Akuntansi
dilakukan aktivitas
penyusunan ringkasan
dari hasil peringkasan.
Laporan disusun secara
sistematis untuk dapat
dipahami dan dapat
diperbandingkan serta
disajikan secara lengkap
(full disclosure). Laporan
keuangan terdiri atas
laporan laba rugi (income
statement), laporan
perubahan ekuitas (equity
statement), laporan neraca
(balance sheet), laporan
arus kas (cash flow
statement), dan catatan
atas laporan keuangan.

Penyajian Laporan Menurut Mursyidi Apakah Mahasiswa


Keuangan (X5) (2010:8),Penafsiran memahami Penyajian
(analizing). Tahap ini Laporan Keuangan
34
merupakan lanjutan dari dalam Akuntansi
proses akuntansi secara
teknis, yaitu membaca
laporan keuangan melalui
alat dan formula tertentu
sehingga dapat diketahui
kinerja dan posisi
keuangan dan
perubahannya untuk suatu
organisasi. Jadi proses
akuntansi meliputi
pencatatan transaksi-
transaksi keuangan,
pengelompokkan,
pengikhtisaran, pelaporan
dan penafsiran data
keuangan.

Untuk mendapatkan data yang diperlukan, kelima factor tersebut

dijabarkan menjadi butir-butir dalam bentuk pertanyaan dengan

alternative jawaban menggunakan skala Likert, yaitu :

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Tidak Setuju (ST) 2

Tidak Tahu (TT) 3

Setuju (S) 4

Sangat Setuju (SS) 5

35
IV PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Jadwal Penelitian

Rencana pelaksanaan tugas penelitian dalam penyusunan proposal

ini mulai dari penyusunan proposal sampai dengan ujian hasil selama

kurang lebih dua (2) bulan, yakni dari bulan Maret 2018 sampai dengan

April 2018. Berikut adalah tabel jadwal penelitian.

Tabel 4.1 Jadwal Penelitian

Jenis Kegiatan Maret April Mei


No

Pembuatan
1.
Proposal

2. Konsultasi

Perbaikan
3.
Proposal

Seminar
4.
Proposal

Pengambilan
5.
Data

6. Seminar Hasil

7. Seminar Tutup

36
B. Perkiraan Biaya

Tabel 4.2 Perkiraan Biaya

No. Kegiatan Estimasi

1. Biaya Seminar Proposal Rp. 650.000,00

2. Biaya Pengumpulan Data Rp. 250.000,00

3. Biaya Print, Foto Copy dan Jilid Rp. 400.000,00

4. Biaya Lain-lain Rp. 250.000,00

Total Biaya Rp. 1.550.000,00

C. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang diterapkan penulis untuk menyajikan

gambaran singkat mengenai permasalahan yang akan dibahas dalam

penulisan ini, sehingga akan memperoleh gambaran yang jelas tentang isi

dari penulisan ini terdiri dari empat bab diantaranya :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat

Penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi Landasan Teori, dan Penelitian Terdahulu.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi Lokasi dan Waktu Penelitian, Metode Pengumpulan Data

yang digunakan, Jenis dan Sumber Data yang digunakan, dan Metode

Analisis Data yang digunakan.


37
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Bab ini akan membahas gambaran umum Lokasi Penelitian.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas hasil penelitian dan pembahasan.

BAB VI PENUTUP

Bab ini akan berisi kesimpulan dan saran yang akan diperoleh dari hasil

penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

38
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Abu Muhammad Ibnu. 2008. Prestasi Belajar, situs://spesialistorch.


Diakses tanggal 23 februari 2018.

Arikunto, 2002. Penelitian Suatu Pendekatan Khusus. Bina Aksara, Jakarta.

Budhiyanto, Suryanti J. & Nugroho, Ika P. 2004. Pengaruh Kecerdasan


Emosional terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi.Jurnal
Ekonomi Bisnis, Vol. X, No.2, Hal.260-281.

Depdiknas, Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia, situs


://pusatbahasa. diknas.go.id/kbbi/index.php. Diakses tanggal 5 juli
2013.

Sunyoto, Danang. 2016. Metodologi Penelitian Akuntansi. Refika Aditama,


Bandung

Fakih, Mansour. 2004. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.

Ghozali, Imam. 2006. Statistik Non Parametik : Teori dan Aplikasi Dengan
Program SPSS. Semarang, Universitas Diponegoro.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntans Keuangan per 1 juli 2009.
Jakarta: Salemba Empat

Iskandar, Mukhtar . (2008). Orientasi Baru Supervisi Pendidikan. Jakarta,


Gaung Persada Press.

Kusuma, Budi Hartono & Nurainun Bangun. 2011. Analisis Pemahaman


Mahasiswa Akuntansi Terhadap Konsep Aset, Kewajiban, dan
Ekuitas. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol 13 No. 3, Hal 183194.

Martono, Nanang, Puspitasari, Elis, Mintarti, Rostikawati, Rin. 2009. Perbedaan


Gender Dalam Prestasi Belajar Mahasiswa UNSOD. Jurusan
Sosiologi FISIP Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto,

Mirawati, 2014. Analisis Tingkat Pemahaman Mahasiswa Akuntansi Terhadap


Konsep Aset, Liabilitas, Dan Ekuitas Di Perguruan Tinggi Kota
Tanjungpinang. http://jurnal.umrah.ac.id. Diakses tanggal 23 februari
2018.

39
Munawir, S, 2004. Analisa Laporan Keuangan. Penerbit Liberty, Yogyakarta.

Novius, Andri, 2010. Analisis Pemahaman Mahasiswa Akuntansi dalam


Menghadapi Matakuliah Dasar-dasar Akuntansi.Skripsi Program
S-1 UIN Suska Riau,Vol.5 No. 2 Desember 2010 Hal : 44-60.

Sangandji, Etta Mamang & Sopiah, 2010. Metode Penelitian :Pendekatan


Praktik dalam penelitian. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Sofyan Syafri Harahap, 2004. Teori Akuntansi. Jakarta, Rajawali Press

Safrida Yuliani, Nadirsyah dan Usman Bakar, 2010. Pengaruh Pemahaman


Akuntansi, Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan
Daerah Dan Peran Internal Audit Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada Pemerintah Kota Banda
Aceh). https://media.neliti.com/media/publications. Diakses tanggal
23 februari 2018.

Tulus Tu’u. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa, Jakarta,
Grasindo.

Uyanto, S. Stanislaus. 2009. Pedoman Analisis Data Dengan SPSS : Edisi


Ketiga. Yogyakarta, Graha Ilmu.

Widyastuti, Suryaningsum dan Juliana, 2004. Pengaruh Motivasi terhadap Minat


Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi
Akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi VII.

Wina Sanjaya, 2005. Pembelajaran dalam Implemetasi Kurikulum Berbasis


Kompetensi. Jakarta, Prenada Media.

www.japarde.multiply.com, 2010, Rendahnya Disiplin Penyelenggaraan


Pendidikan.

www.dikti.go.id, 2010, Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 20


Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

40

Anda mungkin juga menyukai