Anda di halaman 1dari 12

DIGITAL ACCOUNTING

(KOLABORASI AKUNTANSI DAN TEKNOLOGI INFORMASI)


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi

Disusun Oleh :

Kelompok : 6

JUNITA MELINDA (01031181621038)

RISKA RAMADHANI (01031181621039)

ULFA (01031181621049)

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI

(2019)
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah senantiasa
melimpahkan nikmat yang tiada tara, yang tidak hentinya memberikan kesabaran dan
kekuatan kepada penyusun sehingga dalam penulisan makalah ini penyusun senantiasa
diberikan kemudahan. Shalawat beserta salam semoga tercurah limpah kepada junjungan
alam, yang telah membawa perubahan zaman dari zaman jahiliyah ke zaman ilmiah, yakni
nabiyyina Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, beserta umat yang tunduk dan patuh
terhadap sunahnya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas terstruktur pada mata kuliah Seminar
Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sriwijaya tahun akademik
2019. Dalam penyusunan makalah ini penyusun telah berusaha semaksimal mungkin agar
penyajiannya sesuai dengan harapan dan tuntutan sebuah makalah yang sempurna. Penyusun
menyadari atas segala kekurangan dan keterbatasan, baik dari segi teknik maupun isi. Oleh
karena itu, diharapkan makalah ini dapat memberikan sumbangan pemikiran yang berharga
dalam dunia pendidikan, dan khususnya bagi saya sebagai penyusun makalah ini. Oleh
karena itu, penyusun mengharapkan segala kritik dan saran yang bersifat membangun bagi
penyusun.

Indralaya, Maret 2019

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Globalisasi yang terjadi pada masa kini mencerminkan aspek dari teknologi informasi
yang merupakan bagian dari IPTEK telah membawa Indonesia pada suatu perubahan
peningkatan kualitas di semua sektor. Kemajuan teknologi informasi juga berpengaruh
signifikan pada sistem pemrosesan transaksi akuntansi dari yang sebelumnya menggunakan
sistem manual menjadi sistem yang terkomputerisasi. Pemrosesan transaksi terkomputerisasi
mulai dikenal orang dan hingga saat ini sudah banyak software yang dapat digunakan orang
sebagai alat pengolah data untuk menghasilkan informasi.
Semakin maju Teknologi Informasi maka semakin banyak pengaruhnya pada bidang
akuntansi. Untuk itu diperlukan adanya Sumber Daya Manusia dalam bidang Akuntansi yang
profesional dan mampu berkomunikasi, memahami perkembangan teknologi, sehingga
mampu berkompetisi, beradaptasi ditengah perubahan teknologi yang sangat cepat.
Selain itu profesi akuntansi mengalami perkembangan yang cukup pesat seiring dengan
tuntutan dunia usaha dan pemerintahan. Untuk menjadi profesional, sumber daya manusia
dibidang akuntansi dapat mengembangkan karirnya di berbagai bidang, termasuk didalamnya
teknologi informasi dan penyusunan laporan keuangan.
Tantangan profesi akuntansi semakin kompetitif dengan diberlakukannya Masyarakat
Ekonomi ASEAN. Akuntan harus menghadapi persaingan dengan akuntan yang berasal dari
luar negeri untuk menawarkan jasa profesinya. Dengan demikian kondisi semacam ini
menjadi tantangan baru untuk memiliki SDM yang memiliki kompetensi dan daya saing
dalam bidang akuntansi yang juga memahami perkembangan teknologi informasi secara baik.

II. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan bidang akuntansi ?
2. Apa yang dimaksud dengan bidang teknologi informasi ?
3. Bagaimana peluang baru sumber daya manusia akuntansi yang berkolaborasi dengan
teknologi informasi ?
4. Bagaimana cara meningkatkan kualitas, kompetensi dan profesionalisme SDM di
bidang akuntansi yang berkolaborasi dengan teknologi informasi ?
5. Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan sistem aplikasi?
III. Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan dalam makalah ini adalah :
1. Menjelaskan mengenai bidang akuntansi
2. Menjelaskan mengenai bidang teknologi informasi
3. Menjelaskan peluang baru sumber daya manusia akuntansi yang berkolaborasi dengan
teknologi informasi
4. Menjelaskan cara meningkatkan kualitas, kompetensi dan profesionalisme Sumber
Daya Manusia di bidang akuntansi yang berkolaborasi dengan teknologi informasi
5. Menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan sistem aplikasi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akuntansi dan Perkembangannya


Perkembangan akuntansi di Indonesia terjadi seiring dengan perkembangan dunia
bisnis baik dibidang industri jasa, manufaktur maupun perdagangan. Akuntansi sebagai suatu
aktifitas jasa, sangat bergantung perkembangannya pada aktifitas ekonomi suatu komunitas.
Organisasi bisnis di Indonesia dalam perkembangannya mengalami kemajuan – kemajuan
yang sangat beragam. Pengaruh perkembangan itu sendiri membawa dampak yang sangat
besar terhadap perkembangan akuntansi di Indonesia. Semakin maju dunia bisnis, tentu akan
berpengaruh terhadap semakin kompleksnya transaksi yang terjadi baik dari sisi jenis
maupun dari sisi jumlah transaksi itu sendiri.
Pada akhirnya hal ini akan berpengaruh langsung bagi kemajuan disiplin ilmu
akuntansi itu sendiri. Salah satu organisasi akuntansi di Indonesia berada dibawah naungan
Ikatan Akuntan Indonesia atau disingkat dengan IAI. Dalam berbagai buku Akuntansi
definisi akuntansi ini mempunyai banyak pengertian, dan dari berbagai definisi tersebut saya
mengambil kesimpulan sebagai berikut ;
“ Akuntansi adalah sebuah proses pengidentifikasian, klasifikasi, dan pengikhtisaran
transaksi – transaksi atau kegiatan yang dapat di ukur dalam satuan uang dan hasil
ikhtisarnya dapat di jadikan sebvagai tolok ukur dalam menilai kondisi aktifitas entitas
tersebut “
Laporan keuangan sebagai hasil dari ringkasan kegiatan entitas yang dapat di ukur
dalam satuan uang tersebut dapat di jadikan sebagai bahan analisa dan penilaian atas kinerja
entitas atau manajemen. Atau dalam bahasa sederhana laporan keuangan dapat juga di
jadikan acuan hasil kegiatan usaha selama tahun berjalan. Sehingga kita dapat mengukur
sejauh mana kemajuan usaha yang kita jalankan atau mungkin malah tidak ada kemajuan.
Selain itu juga laporan keuangan ini dapat juga di jadikan bahan evaluasi atas kegiatan yang
telah terjadi sehingga kedepannya kita dapat menerapkan strategi yang tepat dalam
mengembangkan usaha yang kita jalani.
Salah satu tahap dalam proses akuntansi itu adalah pembukuan atau bookkeeping,
yang merupakan pencatatan atau recording data. Tujuan dari pencatatan itu sendiri adalah
proses dari identifikasi dan klasifikasi transaksi-transaksi atau kegiatan yang sedang terjadi
dan nantinya dapat di ikhtisarkan dalam laporan keuangan.
Jika kita melihat definisi di atas maka hampir semua kegiatan dalam entitas adalah
Akuntansi, walau secara wewenang setiap departemen mempunyai kewenangannya sendiri.
Namun jika mengacu pada teory di atas. Semua kegiatan dalam entitas tidak bisa tidak
merupakan bagian dari akuntansi. Itulah sebabnya akuntasi menjadi jantung dari entitas
tersebut karena pusat daru recording data dan sumber informasi dari aktifitas entitas ada di
sana.

2.2 Pengertian Teknologi Informasi dan Perkembangannya


Teknologi informasi muncul sebagai akibat dari globalisasi dalam kehidupan,
semakin kerasnya persaingan bisnis, semakin singkatnya siklus hidup barang dan jasa yang
ditawarkan, serta meningkatnya tuntutan selera konsumen dan gaya hidup mereka terhadap
produk dan jasa yang ditawarkan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, perusahaan mencari
terobosan baru dengan memanfaatkan teknologi. Dengan mengguakan teknologi ini
diharapkan dapat membantu dalam memenuhi permintaan konsumen. Semula teknologi
informasi digunakan hanya terbatas pada pemrosesan data. Dengan semakin berkembangnya
teknologi informasi tersebut, hampir semua kegiatan organisasi saat ini telah dimasuki oleh
aplikasi dan otomatisasi teknologi informasi.
Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras
dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi,
melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi (Martin,
1999). Jadi teknologi informasi dipakai dalam sistem informasi organisasi untuk
menyediakan dan mengirimkan informasi bagi para pemakai dalam rangka pengambilan
keputusan. Saat ini akuntansi mengalami perkembangan yang signifikan dalam prakteknya.
Akuntansi semakin memiliki peran yang sangat krusial dan vital dalam keberhasilan sebuah
entitas, sehingga para akuntan pun sekarang di harapkan memiliki pengetahuan lebih
mengenai akuntansi dan proses pembentukan laporan keuangan sebagai sumber informasi
yang di butuhkan oleh penggunanya. Oleh sebab itulah di ciptakan berrbagai macam alat
bantu yang berupa sistem aplikasi untuk akunting, mulai dari sistem aplikasi yang hanya di
gunakan oleh departemen akuntansinya, di mana sistem itu hanya untuk mencatat jurnal
sampai dengan laporan keuangan. Sampai dengan sistem aplikasi yang dapat bersinergi ke
semua bagian dan kegiatan entitas.
Seperti yang telah di jelaskan di atas di mana semua kegiatan entitas yang dapat di
ukur di catat atau di record dalam satu sistem database. mulai dari yang sangat sederhana
maupun yang kompleks. Tergantung dari kebutuhan dan kemampuan entitas tersebut.
Karena ada beberapa keuntungan yang bisa kita dapatkan dari penggunaan aplikasi ini, yaitu ;
1. Sistem kontrol, dengan menggunakan aplikasi akuntansi, terutama yang bersinergi
dan
dapat di gunakan semua departemen, ini sangat membantu kontrol terhadap transaksi
dan kemungkinan adanya kecurangan-kecurangan yang mungkin terjadi.
2. Real time data, dengan menggunakan aplikasi tersebut maka data yang terecord atau
tercata adalah data real time. Sehingga apabila ingin di gunakan sebagai bahan analisa
tentu lebih aktual.
3. Lebih efektif dan efesien, tentu saja lebih efektif dan efesien karena, transaksi
langsung
di catat oleh pihak yang melakukan transaksi, tidak harus menunggu data masuk ke divisi
akunting baru di catat. Penggunaan kertas dan buku-buku untuk pencatatan pun bisa di
kurangi karena data langsung tersimpan di database, sehingga dapat di gunakan sewaktu-
waktu. Ini juga mengurangi idle time departement-departement yang menggunakan data
lanjutan seperti divisi pajak.

2.3 Peluang Baru untuk Sumber Daya Manusia Akuntansi yang Berkolaborasi dengan
Teknologi Informasi
Kemajuan Teknologi Informasi sempat menimbulkan rasa pesimis pada profesi
akuntansi dan calon profesi akuntansi, terutama yang tidak siap menghadapi tantangan baru
sebagai akibat kemajuan teknologi informasi. Oleh karena itu diperlukan untuk meningkatkan
kemampuan untuk memahami teknologi informasi supaya siap menghadapi persaingan global
terutama untuk menghadapi MEA yang akan di mulai pada bulan Desember 2015. Bila
seperti itu pada akhirnya terjadi hubungan yang harmonis antara profesi akuntansi dengan
teknologi informasi. Hal memberikan peluang baru bagi profesi akuntan yang juga mampu
meningkatkan kompetensi dan daya saing nya. Peluang baru yang mungkin diraih di
antaranya adalah sebagai berikut.
Pertama, jasa Konsultan Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer. Kantor
akuntan publik (KAP) yang mempunyai klien yang sudah merupakan organisasi berbasis
digital dituntut mempunyai pengetahuan tentang hardware, sofware, dan teknologi
komunikasi. Akuntan yang terlibat dengan laporan keuangan seperti itu harus memahami
bagaimana transaksi tersebut diproses dan diamankan melalui elektronik baik dalam
kaitannya dengan penyusunan maupun audit laporan keuangan untuk memahami struktur
pengendalian intern. Akuntan yang telah memiliki pengetahuan dasar tentang sistem
informasi berbasis komputer akan mampu memberikan jasa konsultasi pada berbagai area
yang meliputi perkembangan ekspektasi bisnis yang realistis, pemilihan ahli komputer yang
kompeten atau ISP, dan pencegahan pemborosan biaya teknologi yang kompleks.
Kedua, jasa Web Trust. Untuk menghadapi peningkatan kebutuhan akan
jaminan/keyakinan yang berkaitan dengan transaksi usaha/bisnis melalui internet, AICPA
(American Institute of Certified Public Accountants) dan CICA (Canadian Institute of
Chartered Accountants) bergabung membentuk Jasa Assurance Web Trust. CPA’s Firm yang
telah memperoleh ijin untuk menjalankan jasa ini menyediakan jaminan/keyakinan yang
memadai bagi pengguna/pemakai Web Sites, dimana CPA’s electronics Web Trust
melampirkan tanda (segel) pada web sites. Segel ini memberikan keyakinan bagi para
pengguna bahwa pemilik web site dalam praktik usahanya, integritas transaksi, dan
pemrosesan informasinya sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dengan pendapat wajar
tanpa pengecualian.
Terakhir, Jasa Sys Trust. Ketika semakin banyak organisasi menjadi bergantung pada
teknologi informasi, keamanan, ketersediaan, dan ketetapan dari sistem komputer yang
merupakan hal sangat penting. Sistem yang tidak dapat diandalkan dapat memicu rangkaian
bisnis yang negatif mempengaruhi perusahaan, konsumen, pemasok, dan mitra bisnis lainnya.
Jasa stytrust menyediakan keyakian kepada manajemen, dewan direksi, atau pihak ketiga
mengenai keandalan dari sistem informasi yang digunakan untuk menghasilkan informasi
real-time.

2.4 Cara Meningkatkan Kualitas, Kompetensi dan Profesionalisme Sumber Daya


Manusia di Bidang Akuntansi yang Berkolaborasi dengan Teknologi Informasi
Setelah melihat peluang – peluang yang telah dijabarkan diatas, selanjutnya untuk
bisa menghadapi AEC 2015 atau pun era globalisasi itu dengan cara meningkatkan kualitas,
meningkatkan kompetensi dan profesionalisme. Hal tersebut dilakukan dengan cara sebagai
berikut.
Pertama, mengikuti pendidikan dan pelatihan-pelatihan yang semuanya berkelanjutan
dengan menjadi anggota asosiasi profesi karena sebuah asosiasi profesi telah memiliki
infrastruktur yang memadai, seperti standar profesi, standar kode etik, dan sebagainya.
Sehingga dengan begitu, diharapkan para akuntan yang menjadi anggota asosiasi profesi
tersebut menjadi lebih profesional dan menaati kode etik. Untuk bidang akuntansi yaitu
bergabung menjadi anggota IAI (Ikatan Akuntan Indonesia). Tantangan profesi akuntansi ke
depannya dengan adanya AEC 2015 itu kian tinggi. Di mana dengan adanya dinamika
standar pelaporan keuangan yang sangat dinamis seperti International Financial Reporting
Standards (IFRS), serta standar profesi utuk akuntan publik dengan adanya adopsi
International Standards on Auditing (ISAs), jelas menuntut kompetensi tinggi. “Dan terbukti
saat ini, untuk standar pelaporan keuangan yang dewan standarnya (DSAK) ada di IAI, itu
SAK-nya sudah 99 persen konvergensi dengan IFRS. Diharapkan, di tahun 2013 ISAs juga
sudah diimplementasikan terutama untuk perusahan-perusahan auditing,” Tegas Kepala
Bidang Pembinaan Akuntan, Pusat Pembinaan Akuntan Jasa dan Penilai (PPAJP)
Kementerian Keuangan, Agus Suparto (Website IAI, 2012).
Untuk bidang teknologi informasi yaitu salah satunya dengan bergabung menjadi anggota
ISACA Chapter Indonesia
Kedua, mengikuti sertifikasi. Untuk bidang akuntansi selain sertifikasi akuntansi yang
lokal seperti CA, CPA, CPMA, dan Teknisi Akuntansi sebaiknya akuntan juga mempunyai
sertifikat internasional. Menurut Head of ACCA, Mulyadi Setiakusuma, dengan mempunyai
sertifikasi internasional, otomatis seorang akuntan itu bisa benar-benar menjadi akuntan
profesional yang bisa bekerja di luar negeri dengan lebih mudah. Mereka bisa lebih paham
dengan sistem pasar modal di dunia internasional.
Untuk bidang teknologi informasi, selain sertifikasi yang lokal seperti Certificate of
Competence dan Certificate of Attainment dari LSP Telematika sebaiknya juga mempunyai
sertifikasi internasional seperti sertifikasi CISA, CISM dari ISACA. Menurut Rahmat
Mulyana, Vice Presiden of ISACA Chapter Indonesia pada tahun 2014, sertifikasi pada dunia
teknologi informasi merupakan hal yang penting. “Sertifikasi itu penting, sekarang ini mulai
banyak perusahaan atau lembaga yang melirik pentingnya sertifikasi IT ini,” ujarnya.

2.5 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan sistem aplikasi


Dalam pemilihan aplikasi yang akan di gunakan pun kita harus teliti dan berhati-hati
supaya tidak buang-buang waktu dan biaya, namun ternyata hasilnya tidak sesuai dengan
yang di harapkan. Memang tidak mudah juga dalam menentukan sistem mana yang akan
kita pakai, ada beberapa hal yang harus di perhatikan :
1. Kemampuan keuangan, besar kecilnya skala usaha dan kemampuan keuangan
perusahaan sangat penting dalam menentukan program apa yang akan di pakai,
dengan tidak mengabaikan kebutuhan akan sistem yang di gunakan.
2. Business Process, setiap usaha tentu mempunyai karakteristik yang berbeda-beda,
karena di pengaruhi budaya dan kebiasaan yang telah di adopsi sebelumnya. Bisnis
proses ini meliputi alur atau siklus penjualan, siklus pembelian dan siklus biaya dari
entitas sehingga perlu di lihat program manakah yang mampu mendukung kegiatan
entitas tersebut, meskipun tidak seratus persen dapat memenuhi kebutuhan entitas
tetapi paling tidak bisa di cari yang paling membantu atau mendekati.
3. Struktur Organisasi, mencakup sumber daya manusianya. Sehingga dalam
penyusunan siklus dan berujung pada standar operasi proseduralnya (SOP). Pada
perusahaan yang skala usahanya masih kecil biasanya memiliki sumbed daya manusia
yang masih terbatas, dan satu orang bisa menangani lebih dari satu jenis pekerjaan
dalam struktur. Sementara dalam perusahaan yang skala usahanya besar sumber daya
manusia ini tidaklah menjadi masalah dengan menggunakan sistem atau program
akuntansi dapat lebih efektifit dan efien dalam bekerja.
Ada beberapa ERP program yang biasa di gunakan saat ini, dapat di klasifikasikan sebagai
berikut :
 Program untuk skala kecil dan menengah, untuk skala ini yang paling sederhana ada
program Krishand, program ini sederhana karena untuk akunting atau GL terpisah dengan
kegiatan lain seperti penjualan dll. untuk scope yang lebih besar ada Accurate dan Zahir,
keduannya identik dan sejenis. Program seperi ini sebaiknya minimal di gunakan secara
integrated LAN sehingga dapat terhubung dan di gunakan oleh semua departemen dalam
satu wilayah/gedung.
 Program untuk skala yang lebih besar bisa dengan menggunakan web base, sekarang ini
banyak vendor local yang menyediakan program ERP berdasar web, sehingga dapat di
akses secara online. Untuk perusahaan yang memiliki cabang lebih dari satu dan ingin
dapat di kontrol dan bekerja secara online sehingga data yang di butuhkan bisa langsung
tersedia, maka program-program akuntansi web base ini recomended.
 Program untuk perusahaan skala yang besar dan mulitnasional biasanya sudah
menggunakan program yang di keluarkan oleh perusahaan internasinal, seperti Microsoft
Dynamic Axapta, SAP dan Oracle.
KESIMPULAN

Kemajuan teknologi mempengaruhi perkembangan akuntansi. Peranan Teknologi


Informasi terhadap perkembangan akuntansi pada setiap babak berbeda-beda. Semakin maju
Teknologi Informasi, semakin banyak pengaruhnya pada bidang akuntansi. Kemajuan
Teknologi Informasi mempengaruhi perkembangan SIA dalam hal pemrosesan data,
pengendalian intern, dan peningkatan jumlah dan kualitas informasi dalam pelaporan
keuangan. Dengan adanya kemajuan yang telah dicapai dalam bidang akuntansi yang
menyangkut SIA berbasis komputer dalam menghasilkan laporan keuangan, maka praktik
pengauditan akan terkena imbasnya. Perkembangan Teknologi Informasi juga mempengaruhi
perkembangan proses audit. Kemajuan audit software memfasilitasi pendekatan audit
berbasis komputer.
Pada akhirnya terjadi hubungan yang harmonis antara profesi akuntansi dengan
teknologi informasi. Hal memberikan peluang baru bagi profesi akuntan yang juga mampu
meningkatkan kompetensi dan daya saing nya. Peluang baru yang mungkin diraih di
antaranya adalah seperti membuka jasa konsultasi sistem informasi akuntansi berbasis
komputer, jasa web trust, dan jasa systrust.
Setelah melihat peluang – peluang tersebut, selanjutnya untuk bisa menghadapi AEC
2015 atau pun era globalisasi itu dengan meningkatkan kualitas, meningkatkan kompetensi
dan profesionalisme. Caranya adalah dengan bergabung dengan asosiasi profesi. Untuk
bidang akuntansi bisa bergabung dengan IAI dan untuk bidang teknologi informasi bisa
bergabung dengan ISACA Chapter Indonesia. Serta mengikuti pelatihan – pelatihan yang di
berikan dan mengikuti sertifikasi akuntansi dan teknologi informasi baik yang lokal maupun
yang telah berbasis internasional.
DAFTAR PUSTAKA

Gani Venus. 1999. “Perluasan Peranan SIA pada Pelaporan Keuangan di Era Teknologi
Informasi”. Media Akuntansi. No.34/Th.VI/April 1999.

Hall, James A. 2010. “Principles of Accounting Information Systems, 1th edition, South
Western”. Cengage Learning.

Martin, E.W. , CW Brown, D.W. DeHayes, J.A. Hoffer, dan W.C Perkins. 2002.

Managing Information Technology. New Jersey : Prentice- Hall, Inc.

http://www.iaiglobal.or.id/v02/berita/detail.php?catid=&id=449

http://www.gatra.com/il-tek/sain/75216-lipi-hadapi-mea-2015,-inovasi-dan-teknologi-
indonesia-masih-rendah.html

http://swa.co.id/technology/isaca-chapter-indonesia-pentingnya-sertifikasi-di-bidang-it

http://keuanganlsm.com/jasa-atestasi-dalam-assurance/

Anda mungkin juga menyukai