Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Perpajakan Internasional dan Penetapan Harga

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


International Accounting

DOSEN PEMBIMBING

Yanuar Lazuardi, M.Ak

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2

Nur Khofidhotum M (071910098)

Faizul Maftuh (071910019)

Juwita Setiya Ningrum (071910029)

Yulinar Dwi Rahmawati (071910050)

Amelia Sifa’ul Rokhmah (071910084)

Dela Septia Heriyanti (071910088)

Muhammad Habib I (071910115)

Jihan Aisy Nabila F (071910028)

Asfarotun Kamilah (071910086)

Akhmad Badrus S.M (071910081)

Annatasya Wulan El S (071910003)

UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN


FAKULTAS EKONOMI
PRODI AKUNTANSI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah
yang berjudul Perpajakan Internasional dan Penetapan Harga dapat terselesaikan tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pengampu mata kuliah
International Accounting. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan pembaca dan
juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Yanuar Lazuardi, M.Ak selaku dosen pengampu mata
kuliah International Accounting yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dengan memberi sumbangan baik materi
maupun pikirannya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari makalah ini masih jau dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Lamongan, 12 Juni 2021

Penyusun,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................iii
BAB 1....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang Masalah...................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................................................4
1.3. Tujuan Penulisan..............................................................................................................................4
1.4. Manfaat Penulisan............................................................................................................................4
BAB 2....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN....................................................................................................................................5
2.1. Konsep Dasar Perpajakan Internasional..........................................................................................5
2.1.1.Subjek pajak........................................................................................................................5
2.1.2. Objek pajak........................................................................................................................5
2.1.3. Sumber hukum perpajakan internasional............................................................................5
2.1.4. Istilah hukum pajak internasional.......................................................................................5
2.1.5. Ruang lingkup perpajakan internasional............................................................................6
2.1.6. Perjanjian Pajak..................................................................................................................6
2.2. Penetapan Harga..............................................................................................................................6
2.2.1. Tujuan Penetapan Harga....................................................................................................6
2.2.2. Metode-Metode Penetapan Harga terjaga meliputi :..........................................................6
2.2.3. Jenis Metode Penetapan Harga...........................................................................................6
BAB 3....................................................................................................................................................8
PENUTUP..............................................................................................................................................8
3.1.Kesimpulan............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................ix

iii
4

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pajak adalah penerimaan negara yang berpengaruh terhadap pembangunan ekonomi


nasional di Indonesia (Amelia, 2021). Pajak adalah iuran rakyat kepada negara yang tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk biaya kepentingan negara
(Jihan,2021). Namun kenyataanya, penerimaan dari sektor pajak yang seharusnya digunakan
untuk membiayai kepentingan umum justru digunakan oleh segelintir orang untuk membiayai
kepentingan sendiri. Selain itu, maraknya kasus mafia pajak juga menjadi salah satu
penyebabnya menurunnya penerimaan dari sektor perpajakan.
Simpang siurnya undang-undang dan regulasi yang mengatur perpajakan perusahaan-perusahaan
asing dan keuntungan yang didapatkan di luar negeri berdasar pada beberapa konsep dasar.
Konsep-konsep tersebut meliputi gagasan mengenai netralitas pajak dan ekuitas pajak. Netralis
pajak, berarti pajak tidak berpengaruh (netral)terhadap keputusan-keputusan  distribusi sumber
daya. Sedangkan ekuitas pajak, berarti pembayar pajak yang memiliki bisnis di tempat yang
sama harus membayar pajak yang sama, tapi ada banyak pertentangan mengenai bagimana
mengartikan gagasan ini.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa definisi serta tujuan dari Perpajakan Internasional ?
2. Siapa subjek dan objek yang dikenai Pajak Internasional ?
3. Apa Istilah dan sumber hukum pajak internasional ?
4. Apa tujuan dari penetapan harga ?
5. Apa Jenis metode penetapan harga ?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui definisi serta tujuan dari adanya Perpajakan Internasional
2. Untuk mengetahui subjek dan objek pajak
3. Untuk mengetahui istilah dan sumber hukum pajak internasional.
4. Untuk mengetahui tujuan Penetapan Harga.
5. Untuk mengetahui metode penetapan harga.

1.4. Manfaat Penulisan


Sebagai bukti dari pengumpulan tugas dan bagi umum, makalah ini bisa dijadikan gambaran
umum maupun sampel untuk pemahaman.
5

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Konsep Dasar Perpajakan Internasional

2.1.1 Pengertian Perpajakan Internasional


Perpajakan internasional merupakan sebuah kebijakan untuk meningkatkan dan
memajukan perdagangan antara negara, serta mendorong lajunya investasi di tiap negara.
Upaya yang dilakukan pemerintah dalam perpajakan internasional adalah menghindari
adanya perpajakan berganda. Sebagaimana perpajakan yang diatur di Indonesia dalam
peraturan pajak nasional yang mengatur mengenai penghindaran pajak berganda pasal 32 A
UU PPh “pemerintah berwenang untuk melakukan perjanjian dengan pemerintah lain untuk
dalam rangka penghindaran pajak berganda dan pencegahan pengelakkan pajak”.
Perpajakan berganda adalah pengenaan jenis pajak yang sama oleh dua negara terhadap
subjek pajak atas objek pajak. (Juwita, 2021).
Perjanjian pajak mempengaruhi pajak pungutan atas deviden, bunga dan royalti yang
dibayarkan oleh perusahaan disuatu negara kepada pemegang saham asing (Annatasya,
2010). Perjanjian pajak antar negara asal dan tuan rumah memungkinkan laba yang
dihasilkan oleh perusahaan domestic di negara tuan rumah akan terkena pajak negara
asalkan jika perusahaan itu tetap berdiri permanent disana.
Rumitnya hukum dan aturan yang menentukan pajak bagi perusahaan asing dan
laba yang dihasilkan diluar negeri sebenarnya berasal dari beberapa konsep dasar. Konsep
ini mencakup istilah :
1. Netralis pajak, berarti pajak tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan alokasi sumber
daya
2. Equitas pajak, berarti wajib pajak yang menghadapi situasi yang mirip serupa
semestinya membayar pajak yang sama tetapi terdapat ketidaksetujuan antar bagaimana
menginterprestasikan konsep ini.

2.1.2 Tujuan Kebijakan Perpajakan Internasional


 Untuk memajukan perdagangan antar negara, mendorong laju investasi di masing-
masing negara, pemerintah berusaha untuk meminimalkan pajak yang menghambat
perdagangan dan investasi tersebut.
 Masing-masing negara berhak untuk menentukan pajak dalam batas kenegaraannya
yang mengakibatkan perbedaan perpajakan di tiap-tiap negara, selain juga disebabkan
perbedaan budaya dan pemaksaan pajak.

2.1.3 Subjek pajak dan Objek Pajak dalam Pajak Internasional


Nur (2021) menyebutkan bahwa subjek pajak terdiri dari :
1. Orang asing yang memiliki usaha tetap di Indonesia
2. Orang asing yang tidak memiliki usaha tetap di Indonesia tetapi memperoleh penghasilan
dari Indonesia

Objek pajak Pajak Internasional dibagi menjadi 2 :


1. Dengan sumber di dalam Negeri
2. Dengan sumber di luar Negeri
6

2.1.4 Sumber Hukum Perpajakan Internasional


Jihan (2021) menyebut sumber hukum perpajakan internasional, diantaranya :
1. Hukum pajak unilateral yang mengandung unsur asing
2. Traktat, Hukum yang dibuat menurut perjanjian antar negara baik secara bilateral maupun
multirateral
3. Keputusan hakim nasional atau komisi internasional tentang pajak-pajak internasional
Selanjutnya, Amelia (2021) menyimpulkan, bahwa hukum pajak internasional yaitu
segala jenis peraturan yang berhubungan dengan kerja sama antar negara yang bertujuan
untuk mengatur mengenai masalah perpajakan negara didunia.

2.1.5 Istilah Hukum Pajak Internasional


Faizul (2021) menunjuk beberapa Istilah hukum pajak internasional :
1. International tax law yaitu pajak yang didasarkan pada hukum antar negara untuk
mengatur perpajakan antar negara
2. National external tax law yaitu pajak yang memuat pengenaan pajak yang memiliki
kekutan hukum sampai diluar batas negara
3. Foreign Tax Law yaitu undang-undang pajak dari suatu negara yang ada diseluruh dunia

2.1.6 Ruang lingkup perpajakan internasional


Makhfud (2021) menyampaikan bahwa ada 2 ruang lingkup perpajakan internasional
yang meliputi :
1. Taxing Inbound Income
2. Taxing Outbound Income

2.2. Penetapan Harga Transfer


Penetapan harga transfer adalah proses menetapkan nilai yang akan diterima produsen
dalam pertukaran barang dan jasa (Mila, 2021). Harga transfer dapat didasarkan pada biaya
selisih kenaikan atau harga pasar.

2.2.1. Tujuan Penetapan Harga Transfer


Yulinar (2021) menyebutkan tujuan dari adanya penetapan harga transfer yaitu untuk
memaksimalkan laba pada perusahaan melalui adanya penetapan harga barang atau jasa yang
dilakukan antar perusahaan.

2.2.2. Metode Penetapan Harga Transfer yang dapat diterapkan oleh Wajib Pajak yaitu :
1. Metode Perbandingan Harga antara Pihak yang tidak mempunyai Hubungan
Istimewa (Comparable Uncontrolled Price/CUP) :
Penentuan Harga Transfer yang dilakukan dengan membandingkan harga dalam
transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa
dengan harga barang atau jasa dalam transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak
yang tidak mempunyai Hubungan Istimewa dalam kondisi atau keadaan yang
sebanding.
2. Metode Harga Penjualan Kembali (Resale Price Method/RPM) :
Penentuan Harga Transfer yang dilakukan dengan membandingkan harga dalam
transaksi suatu produk yang dilakukan antara pihak-pihak yang mempunyai
Hubungan Istimewa dengan harga jual kembali produk tersebut setelah dikurangi laba
kotor wajar, yang mencerminkan fungsi, aset dan risiko, atas penjualan kembali
produk tersebut kepada pihak lain yang tidak mempunyai Hubungan Istimewa atau
penjualan kembali produk yang dilakukan dalam kondisi wajar.
3. Metode Biaya-Plus (Cost Plus Method) :
7

Penentuan Harga Transfer yang  dilakukan dengan menambahkan tingkat laba kotor
wajar yang diperoleh perusahaan yang sama dari transaksi dengan pihak yang tidak
mempunyai Hubungan Istimewa atau tingkat laba kotor wajar yang diperoleh
perusahaan lain dari transaksi sebanding dengan pihak yang tidak mempunyai
Hubungan Istimewa pada harga pokok penjualan yang telah sesuai dengan Prinsip
Kewajaran dan Kelaziman Usaha.
4. Metode Pembagian Laba (Profit Split Method/PSM) :
Penentuan Harga Transfer berbasis Laba Transaksional (Transactional Profit Method
Based) yang dilakukan dengan mengidentifikasi laba gabungan atas transaksi afiliasi
yang akan dibagi oleh pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa tersebut
dengan menggunakan dasar yang dapat diterima secara ekonomi yang memberikan
perkiraan pembagian laba yang selayaknya akan terjadi dan akan tercermin dari
kesepakatan antar pihak-pihak yang tidak mempunyai Hubungan Istimewa, dengan
menggunakan Metode Kontribusi (Contribution Profit Split Method) atau Metode
Sisa Pembagian Laba (Residual Profit Split Method).
5. Metode Laba Bersih Transaksional (Transactional Net Margin Method/TNMM) :
Penentuan Harga Transfer yang dilakukan dengan membandingkan presentasi laba
bersih operasi terhadap biaya, terhadap penjualan, terhadap aktiva, atau terhadap
dasar lainnya atas transaksi antara pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa
dengan presentasi laba bersih operasi yang diperoleh atas transaksi sebanding dengan
pihak lain yang tidak mempunyai Hubungan Istimewa atau persentase laba bersih
operasi yang diperoleh atas transaksi sebanding yang dilakukan oleh pihak yang tidak
mempunyai Hubungan Istimewa lainnya.etode Penentuan Harga Transfer yang
dilakukan dengan membandingkan presentasi laba bersih operasi terhadap biaya,
terhadap penjualan, terhadap aktiva, atau terhadap dasar lainnya atas transaksi antara
pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa dengan presentasi laba bersih
operasi yang diperoleh atas transaksi sebanding dengan pihak lain yang tidak
mempunyai Hubungan Istimewa atau persentase laba bersih operasi yang diperoleh
atas transaksi sebanding yang dilakukan oleh pihak yang tidak mempunyai Hubungan
Istimewa lainnya.

2.2.3 Praktik Harga Transfer


Dalam praktiknya, beberapa metode penentuan harga transfer digunakan
bersamaan. Factor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode harga transfer antara
lain tujuan perusahaan: apakah tujuannya adalah mengelola beban pajak, atau
mempertahankan posisi daya saing perusahaan, atau memprromosikan evaluasi kerja
yang setara (Habib,2021)
8

BAB 3
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Perpajakan internasional merupakan sebuah kebijakan untuk meningkatkan dan
memajukan perdagangan antara negara, serta mendorong lajunya investasi di tiap negara. Upaya
yang dilakukan pemerintah dalam perpajakan internasional adalah menghindari adanya
perpajakan berganda. Tujuan Kebijakan Perpajakan Internasional yaitu untuk memajukan
perdagangan antar negara, mendorong laju investasi di masing-masing negara, pemerintah
berusaha untuk meminimalkan pajak yang menghambat perdagangan dan investasi tersebut

Penetapan harga adalah proses menetapkan nilai yang akan diterima produsen dalam
pertukaran barang dan jasa. tujuan dari adanya penetapan harga transfer yaitu untuk
memaksimalkan laba pada perusahaan melalui adanya penetapan harga barang atau jasa yang
dilakukan antar perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Frederick D.S Choi, Gary K. Meek, International Accounting, Buku 2 Edisi 6, Penerbit: Salemba
Empat

Frederick D.S Choi, and Mueller Gerhard D, 2005. Akuntansi internasional, Buku 1 Edisi 5, Salemba
Empat

Rusdiono,2020. “Sekilas Tentang Pajak Internasional dan Contoh Kasusnya”,


https://www.rusdionoconsulting.com/sekilas-tentang-pajak-internasional-dan-contoh-
kasusnya/#:~:text=Hukum%20pajak%20internasional%20adalah%20hukum,tidak%20ditujukan
%20pada%20pihak%20lain diakses pada 12 juni pukul 11.15

Rasmini,Tanpa Tahun. "Latar Belakang Perpajakan Internasional dan Yurisdikasi Pemajakan",


https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-
content/uploads/pdfmk/PAJA333203-
M1.pdf&ved=2ahUKEwigjsG61ZTxAhXOYisKHQtRB0kQFjAKegQIGxAC&usg=AOvVaw25Ozsj7
9ip1jNrjmQknIHN diakses pada 12 juni pukul 10.48

ix

Anda mungkin juga menyukai