Anda di halaman 1dari 32

Nama Kelompok :

Akhmad Badrus Sholikhul Makhfudh


071910081
Amelia Sifa’ul Rokhmah
071910084
Izuki Muhasonah
071910093
BAB 2
KERANGKA KONSEPTUAL
PELAPORAN KEUANGAN

Akuntansi Keuangan Menengah


Edisi IFRS
Kieso, Weygandt, dan Warfield
Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan kegunaan kerangka konseptual.

2. Menjelaskan upaya untuk membangun kerangka konseptual.

3. Memahami tujuan pelaporan keuangan.

4. Mengidentifikasi karakteristik kualitatif informasi akuntansi.

5. Mendefinisikan unsur-unsur dasar laporan keuangan.

6. Menjelaskan asumsi dasar akuntansi.

7. Menjelaskan penerapan prinsip-prinsip dasar akuntansi.

8. Menjelaskan dampaknya terhadap kendala pada pelaporan


informasi akuntansi.
Kerangka
Kerangka Konseptual
Konseptual Pelaporan
Pelaporan Keuangan
Keuangan

Tingkat Ketiga:
Pengakuan,
Kerangka Tingkat Pertama: Tingkat Kedua:
Pengukuran, dan
Konseptual Tujuan Dasar Konsep Dasar
Konsep
Pengungkapan

Kebutuhan Karakteristik Asumsi dasar


kualitatif
Pengembangan Prinsip dasar
Unsur dasar
Gambaran Umum Kendala
Ringkasan struktur
Kerangka Konseptual

Kerangka Konseptual menetapkan konsep yang mendasari pelaporan


keuangan.

Kebutuhan Kerangka Konseptual

Pembuatan aturan harus dibangun dan berkaitan


dengan konsep-konsep yang dibangun.

Memungkinkan IASB untuk mengeluarkan pernyataan


yang lebih berguna dan konsisten dari waktu ke
waktu.

TP 1 Menjelaskan kegunaan kerangka konseptual.


Kerangka Konseptual

Pengembangan Kerangka Konseptual


IASB dan FASB bekerja pada sebuah proyek
bersama untuk mengembangkan kerangka
konseptual umum.

Kerangka baru akan membangun kerangka dasar


IASB dan FASB yang telah ada.

Proyek tersebut telah mengidentifikasi tujuan


pelaporan keuangan (Bab 1) dan karakteristik
kualitatif dari informasi pelaporan keuangan yang
berguna untuk pengambilan keputusan.
TP 2 Menjelaskan upaya untuk membangun kerangka konseptual.
Kerangka Dasar Penyajian dan Penyusunan
LK

Kerangka Konseptual
Merupakan konsep yang menjadi dasar penyusunan
dan penyajian laporan keuangan untuk tujuan umum.
Kerangka Konseptual menurut PSAK
1. Pengguna laporan keuangan
2. Tujuan laporan keuangan
3. Asumsi dasar
4. Karakteristik kualitatif
5. Konsep pengakuan dan pengukuran unsur laporan keuangan
6. Konsep pemeliharaan modal

TP 2 Menjelaskan upaya untuk membangun kerangka konseptual.


Kerangka Konseptual

Gambaran Umum Kerangka Konseptual

Tiga tingkat:
Tingkat Pertama = Tujuan dasar

Tingkat Kedua = Karakteristik kualitatif dan unsur-


unsur laporan keuangan

Tingkat Ketiga = Pengakuan, pengukuran, dan


konsep pengungkapan

TP 2 Menjelaskan upaya untuk membangun kerangka konseptual.


ASUMSI PRINSIP KENDALA
1. Entitas ekonomi 1. Pengukuran 1. Biaya
2. Kelangsungan 2. Pengakuan 2. Materialitas
usaha pendapatan Tingkat
3. Unit moneter 3. Pengakuan beban ketiga
4. Periodisitas 4. Pengungkapan penuh
5. Akrual

KARAKTERISTIK
KUALITATIF UNSUR
1. Kualitas dasar 1. Aset
2. Peningkatan 2. Liabilitas Tingkat kedua
kualitas 3. Ekuitas
4. Penghasilan
5. Beban
Ilustrasi 2-1
Kerangka Pelaporan
Keuangan TUJUAN
Memberikan informasi
tentang pelaporan entitas
yang berguna untuk
investor ekuitas sekarang
Tingkat pertama
dan potensial,
pemberi pinjaman, dan
kreditor lainnya dengan
kapasitas mereka sebagai
Penyedia modal.
TP 2 Menjelaskan upaya untuk
membangun kerangka konseptual.
Tingkat Pertama: Tujuan Dasar

TUJUAN
“Memberikan informasi keuangan tentang pelaporan entitas
yang berguna untuk investor sekarang dan potensial, pemberi
pinjaman, dan kreditor lainnya dalam membuat keputusan
dengan kapasitas mereka sebagai penyedia modal.”

 Diberikan dengan menyusun laporan keuangan untuk tujuan umum.


 Asumsi adalah bahwa pengguna membutuhkan pengetahuan yang
wajar tentang bisnis dan akuntansi keuangan untuk memahami
informasi.

TP 3 Memahami tujuan pelaporan keuangan.


Tingkat Kedua: Konsep Dasar

Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi

IASB mengidentifikasi Karakateristik Kualitatif


informasi akuntansi yang dibedakan menjadi informasi
yang lebih baik (lebih berguna) dari informasi yang
kurang bermutu (kurang berguna) untuk tujuan
pengambilan keputusan.

TP 4 Mengidentifikasi karakteristik kualitatif informasi akuntansi.


Tingkat Kedua: Konsep Dasar

Ilustrasi 2-2 Hierarki


Kualitas Akuntansi

TP 4 Mengidentifikasi karakteristik kualitatif informasi akuntansi.


Tingkat Kedua: Konsep Dasar

Kualitas Dasar - Relevansi


Relevansi adalah salah satu dari dua kualitas dasar yang
membuat informasi akuntansi berguna untuk pengambilan
keputusan.

TP 4 Mengidentifikasi karakteristik kualitatif informasi akuntansi.


Tingkat Kedua: Konsep Dasar

Kualitas Dasar – Penyajian Jujur


Penyajian jujur berarti bahwa angka-angka dan penjelasan
sesuai dengan apa yang benar-benar ada atau terjadi.

TP 4 Mengidentifikasi karakteristik kualitatif informasi akuntansi.


Tingkat Kedua: Konsep Dasar

Peningkatan Kualitas
Membedakan informasi yang lebih berguna dari informasi
yang kurang berguna.

TP 4 Mengidentifikasi karakteristik kualitatif informasi akuntansi.


ASUMSI PRINSIP KENDALA
1. Entitas ekonomi 1. Pengukuran 1. Biaya
2. Kelangsungan 2. Pengakuan 2. Materialitas
usaha pendapatan Tingkat
3. Unit moneter 3. Pengakuan beban ketiga
4. Periodisitas Unsur
Unsur
4. Dasar
Dasar
Pengungkapan penuh
5. Akrual

KARAKTERISTIK
KUALITATIF UNSUR
1. Kualitas dasar 1. Aset
2. Peningkatan 2. Liabilitas Tingkat kedua
kualitas 3. Ekuitas
4. Penghasilan
5. Beban
Ilustrasi 2-2
Kerangka Pelaporan
Keuangan TUJUAN
Memberikan informasi
tentang pelaporan
entitas yang berguna
untuk investor ekuitas Tingkat pertama
sekarang dan potensial,
pemberi pinjaman, dan
kreditor lainnya dengan
kapasitas mereka
sebagai Penyedia
modal. TP 4
Tingkat Kedua: Konsep Dasar

TP 5 Mendefinisikan unsur-unsur dasar laporan keuangan.


Tingkat Kedua: Konsep Dasar
Latihan 2-4: Identifikasikan karakteristik kualitatif yang sesuai
dengan informasi yang tersedia di bawah ini. Karakteristik

(a) Karakteristik kualitatif digunakan jika Relevansi


perusahaan dalam industri yang sama Penyajian jujur
menggunakan prinsip akuntansi yang Nilai prediktif
sama.
Nilai konfirmasi
(b) Kualitas informasi yang menegaskan Netralitas
harapan pengguna sebelumnya.
Kelengkapan
(c) Imperatif untuk memberikan perbandingan
Tepat waktu
dari perusahaan antar periode.
Dapat diverifikasi
(d) Mengabaikan konsekuensi ekonomi dari
Dapat dipahami
standar atau aturan.
Dapat dibandingkan
TP 5
Tingkat Kedua: Konsep Dasar
Latihan 2-4: Identifikasikan karakteristik kualitatif yang sesuai
dengan informasi yang tersedia di bawah ini. Karakteristik

(e) Memerlukan tingkat konsensus yang Relevansi


tinggi di antara individu pada Penyajian jujur
pengukuran tertentu.
Nilai prediktif
(f) Nilai prediktif merupakan komponen Nilai konfirmasi
kualitas dasar informasi. Netralitas
(g) Karakteristik kualitatif yang Kelengkapan
menekankan relevansi dan penyajian Tepat waktu
jujur.
Dapat diverifikasi
Dapat dipahami
Dapat dibandingkan
TP 5
Tingkat Kedua: Konsep Dasar
Latihan 2-4: Identifikasikan karakteristik kualitatif yang sesuai
dengan informasi yang tersedia di bawah ini. Karakteristik
(h) Netralitas dan kelengkapan adalah Relevansi
komponen kualitas dasar dari informasi Penyajian jujur
akuntansi.
Nilai prediktif
(i) Ada dua kualitas dasar yang membuat
Nilai konfirmasi
informasi akuntansi berguna untuk tujuan
pengambilan keputusan. Netralitas

(j) Apa yang meningkatkan komponen untuk Kelengkapan


penerbitan laporan interim? Tepat waktu
Dapat diverifikasi
Dapat dipahami
Dapat dibandingkan
TP 5
Tingkat Ketiga: Pengakuan, Pengukuran, dan
Konsep Pengungkapan

Konsep-konsep ini menjelaskan bagaimana perusahaan harus


mengakui, mengukur, serta melaporkan unsur dan peristiwa
keuangan.
Pengakuan, Pengukuran, dan Konsep Pengungkapan
ASUMSI PRINSIP KENDALA
1. Entitas ekonomi 1. Pengukuran 1. Biaya
2. Kelangsungan 2. Pengakuan 2. Materialitas
usaha pendapatan
3. Unit moneter 3. Pengakuan beban
4. Periodisitas 4. Pengungkapan penuh
5. Akrual

Ilustrasi 2-3
Kerangka Pelaporan
Keuangan

TP 6 Menjelaskan asumsi dasar akuntansi.


Tingkat Ketiga: Asumsi

Asumsi Dasar
Entitas Ekonomi – perusahaan menjaga aktivitasnya terpisah
dan berbeda dari pemiliknya dan dari unit bisnis lainnya.
Kelangsungan Usaha – perusahaan bertahan cukup lama
untuk memenuhi tujuan dan komitmen mereka.
Unit Moneter – uang adalah denominator yang umum.
Periodisitas – perusahaan dapat membagi kegiatan
ekonominya ke dalam beberapa periode waktu.
Akuntansi Berbasis Akrual – transaksi dicatat pada periode di
mana peristiwa itu terjadi.

TP 6 Menjelaskan asumsi dasar akuntansi.


Tingkat Ketiga: Asumsi
L2-8: Identifikasikan asumsi dasar akuntansi yang dijelaskan
pada setiap pernyataan berikut.
(a) Kegiatan ekonomi FedEx Corporation (AS)
dibagi ke dalam periode 12 bulan untuk tujuan Periodisitas
menerbitkan laporan tahunan.
(b) Total S.A. (FRA) tidak menyesuaikan total
Unit Moneter
dalam laporan keuangan untuk dampak inflasi.
(c) Barclays (GBR) melaporkan klasifikasi lancar
Kelangsungan
dan tidak lancar dalam laporan posisi
Usaha
keuangannya.
(d) Kegiatan ekonomi Tokai Rubber Industries
(JPN) dan anak perusahaannya digabung untuk Entitas Ekonomi
tujuan akuntansi dan pelaporan.

TP 6 Menjelaskan asumsi dasar akuntansi.


Tingkat Ketiga: Prinsip

Prinsip
Pengukuran
Biaya perolehan umumnya dianggap sebagai penyajian jujur dari
jumlah yang dibayarkan untuk item tertentu.
Nilai wajar adalah “jumlah di mana aset dapat dipertukarkan,
liabilitas dapat diselesaikan, atau instrumen ekuitas yang diberikan
dapat dipertukarkan, antara pihak yang memiliki cukup
pengetahuan dalam transaksi wajar.”

IASB juga telah mengambil langkah tambahan yang memberikan


perusahaan pilihan untuk menggunakan nilai wajar sebagai dasar
pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan.

TP 7 Menjelaskan penerapan prinsip-prinsip


dasar akuntansi.
Tingkat Ketiga: Prinsip

Pengakuan Pendapatan – pendapatan diakui jika terdapat besar


kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan akan diperoleh
perusahaan dan dapat dilakukan pengukuran yang dapat diandalkan
dari jumlah pendapatan yang dimungkinkan.
Ilustrasi 2-4
Waktu Pengakuan Pendapatan

TP 7 Menjelaskan penerapan prinsip-prinsip


dasar akuntansi.
Tingkat Ketiga: Prinsip

Pengakuan Beban – arus keluar atau “penggunaan” lain


dari aset atau munculnya liabilitas (atau gabungan keduanya)
selama periode sebagai akibat dari pengiriman atau produksi
barang dan/atau penyediaan jasa. Ilustrasi 2-5
Pengakuan Beban

“Biakan beban mengikuti pendapatan.”

TP 7 Menjelaskan penerapan prinsip-prinsip


dasar akuntansi.
Tingkat Ketiga: Prinsip

Pengungkapan Penuh – memberikan informasi yang cukup


penting untuk memengaruhi penilaian dan keputusan pengguna
yang diinformasikan.

Diberikan melalui:
Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan
Informasi tambahan

TP 7 Menjelaskan penerapan prinsip -prinsip


dasar akuntansi.
Tingkat Ketiga: Prinsip
LS2-9: Identifikasikan prinsip dasar akuntansi yang
dijelaskan pada setiap pernyataan berikut.
(a) Parmalat (ITA) melaporkan pendapatan pada laporan Pengakuan
laba ruginya pada saat diperoleh, bukan pada saat Pendapatan
pendapatan tersebut dikumpulkan.
(b) Google (AS) mengakui beban penyusutan untuk
Pengakuan
mesin selama periode 2 tahun selama mesin yang Beban
membantu perusahaan memperoleh pendapatan.
(c) KC Corp. (AS) melaporkan informasi tentang tuntutan
hukum yang tertunda dalam catatan atas laporan Pengungkapa
n Penuh
keuangannya.
(d) Fuji Film (JPN) melaporkan tanah pada neracanya
dalam jumlah yang dibayarkan untuk memperolehnya, Pengukuran
meskipun estimasi nilai wajar lebih besar.
TP 7 Menjelaskan penerapan prinsip-prinsip dasar
akuntansi.
Tingkat Ketiga: Kendala

Kendala
Biaya – biaya penyediaan informasi harus dipertimbangkan
terhadap manfaat yang dapat diperoleh dari
penggunaannya.

Materialitas – informasi dianggap jika mengabaikan atau


salah menyatakan yang bisa memengaruhi atau mengubah
penilaian pengguna.

TP 8 Menjelaskan dampaknya terhadap kendala


pada pelaporan informasi akuntansi.
Tingkat Ketiga: Kendala
L2-11: Apa kendala akuntansi yang diilustrasikan oleh
pernyataan di bawah ini?

(a) Willis Company tidak mengungkapkan


informasi apa pun dalam catatan atas laporan Biaya
keuangan kecuali nilai informasi kepada
pengguna laporan keuangan yang melebihi
biaya pengumpulan informasi tersebut.

(b) Beckham Corporation membebankan biaya


Materialitas
keranjang sampah pada tahun perolehannya.

TP 8 Menjelaskan dampaknya terhadap kendala


pada pelaporan informasi akuntansi.
Ringkasan
Struktur
 Kerangka konseptual yang mendasari U.S. GAAP dan IFRS ini sangat
mirip.
 Kerangka konvergensi harus menjadi satu dokumen tunggal, tidak
seperti dua kerangka konseptual yang saat ini sudah ada.
 IASB dan FASB memiliki prinsip pengukuran yang sama, berdasarkan
biaya historis dan nilai wajar. Namun, U.S. GAAP memiliki pernyataan
konsep untuk memandu estimasi nilai wajar ketika data terkait pasar
tidak tersedia (Statement of Financial Accounting Concepts No. 7,
“Menggunakan Informasi Arus Kas dan Nilai Sekarang dalam
Akuntansi”). IASB sedang mempertimbangkan usulan untuk
memberikan pedoman yang lebih luas pada estimasi nilai wajar.

Anda mungkin juga menyukai