Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN AKHIR PENELITIAN

ANALISIS MINAT DAN KEMAMPUAN DASAR AKUNTANSI TERHADAP TINGKAT


PEMAHAMAN MAHASISWA PENDIDIKAN INFORMATIKA STKIP PGRI SUMATERA
BARAT PADA MATA KULIAH KOMPUTER AKUNTANSI

Tahun ke 1 dari rencana 1 tahun

TIM PENELITI

YESMIRA SYAMRA, M.Pd.E / 1011017601

MONA AMELIA, M.Pd / 1025018602

GUSTIA HARINI, M.Si / 1008088701

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)


PGRI SUMATERA BARAT

JULI 2018

RINGKASAN

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh minat dan kemampuan dasar akuntansi
mahasiswa terhadap tingkat pemahaman mahasiswa pendidikan informatika STKIP PGRI
Sumatera Barat pada mata kuliah komputer akuntansi. Untuk dapat mengambil mata kuliah
komputer akuntansi ada mata kuliah prasyarat yang harus diambil oleh mahasiswa yaitu
pengantar akuntansi 1 dan pengantar akuntansi 2. Hal ini disebabkan karena kedua mata
kuliah ini merupakan dasar pengetahuan utama mahasiswa untuk dapat menguasai materi
komputer akuntansi dengan mudah. Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat pengaruh
postif dan signifikan antar minat terhadap tingkat pemahaman mahasiswa pada mata kuliah
komputer akuntansi, kemampuan akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
tingkat pemahaman mahsiswa pada mata kuliah komputer akuntansi. Pada artikel dibahas
dengan jelas bagaimana pengaruh minat dan kemampuan dasar akuntansi terhadap tingkat
pemahaman mahasiswa pada mata kuliah komputer akuntansi khususnya mahasiswa
pendidikan informatika STKIP PGRI Sumatera Barat.

Kata Kunci: Interest, Basic Accounting Skills and Level of Understanding.


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pendidikan merupakan kegiataan yang dilakukan untuk mengembangkan sumberdaya
manusia melalui kegiatan pengajaran yang bertujuan untuk meningkatkan potensi diri peserta
didik sesuai dengan kriteria yang ditetapkan pada setiap jenjang pendidikan. Berkaitan
dengan hal ini undang-undang pendidikan nasional No. 20 tahun 2003 menjelaskan bahwa
pendidikan bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dan membentuk
watak peserta didik yang bermartabat, memliki kemampuan spiritual yang baik, keagamaan,
cerdas, berakhlak mulia, kreatif, cakap, mandiri dan memiliki keterampilan diri yang
potensial sebagai sumberdaya manusia dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional.
Untuk dapat mencapai tujuan pendidikan sesuai dengan cita-cita bangsa ini tidak lepas
dari peran keluarga, lembaga pendidikan dan masyarakat. Ketiga pihak yang berperan dalam
pendidikan ini harus berupaya untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diemban
dengan menggali semua potensi yang mereka miliki. Lembaga pendidikan sebagai lembaga
formal memiliki peran utama dalam pendidikan untuk dapat mewujudkan peserta didik yang
memiliki kemampuan kognitif, efektif dan psikomotorik yang seimbang dalam setiap materi
pendidikan yang mereka terima di lembaga tersebut. Hal ini akan diperoleh oleh peserta didik
melalui proses pendidikan yang dilaksanakan oleh sebuah lembaga pendidikan.
Output utama dari suatu proses pendidikan adalah adanya peningkatan kemampuan,
pengetahuan dan keterampilan peserta didik hal ini tercermin dari tingkat pemahaman peserta
didik terhadap setiap materi pelajaran yang telah mereka pelajari. Sebagaimana dijelaskan
Sudaryono (2012:44) bahwa pemahaman yaitu kemampuan seseorang untuk mengerti atau
memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui atau di ingat, mencakup kemampuan untuk
menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari, yang dinyatakan dengan menguraikan
isi pokok dari suatu bacaan atau mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke
bentuk lain. Dalam proses belajar mengajar pemahaman berhubungan dengan kemampuan
untuk menjelaskan pengetahuan, informasi mata pelajaran yang telah dipelajari, diketahui.
Kemampuan ini dinyatakan dengan menguraikan pokok yang telah dipelajari, diketahui
Iskandar (2009:171).
Sehubungan dengan materi yang dipelajari ini Maryati (2017) menjelaskan bahwa
orang yang memiliki pemahaman akuntansi adalah orang yang pandai dan benar mengerti
akuntansi. Dimana pemahaman akuntansi diukur dari nilai angka yang diperoleh untuk mata
kuliah yang didalamnya terdapat unsur-unsur akuntansi secara umum.
Berdasarkan tingkat pemahaman ini kita dapat mengetahui kemampuan peserta didik
dalam menguasai materi pelajaran yang telah diajarkan selama proses pembelajaran yang
telah dilakukan. Keberhasilan proses pembelajaran adalah ketika semua peserta didik
memiliki tingkat pemahaman yang baik dari materi pelajaran sesuai dengan capaian
pembelajaran materi tersebut. Capaian pembelajaran setiap materi memiliki tingkatan yang
berbeda sesuai dengan tingkatan jenjang pendidikan. Untuk tingkat perguruan tinggi capaian
tingkat pemahaman peserta didik atau yang sering disebut dengan mahasiswa adalah pada
kemampuan mahasiswa mengidentifikasi, menganalisis, mengaplikasikan serta dapat
menciptakan inovasi baru pada setiap materi ajar yang mereka pelajari.
Komputer akuntansi adalah mata kuliah yang diajarkan kepada mahasiswa dimana
capaian pembelajaran pada mata kuliah ketika mahasiswa lulus mereka memiliki kemampuan
profesional sesuai dengan bidang ilmu yang mereka pelajari. Tercapainya capaian
pembelajaran ini diperoleh dari peran aktif pihak yang terlibat dalam proses belajar tersebut
yaitu dosen dan mahasiswa. Kedua pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran ini harus
melaksanakan peran, tugas dan tanggung jawab mereka dengan sebaik-baiknya agar
tercapainya tujuan pembelajaran utama yaitu adanya peningkatan dari tingkat pemahaman
mahasiswa terkait materi yang diajarkan.
Untuk dapat memahami dengan mudah materi perkuliahan pada mata kuliah ini
mahasiswa diharapkan terlebih dahulu memahami konsep dasar akuntansi. Hal ini disebabkan
karena materi kuliah ini pada prinsipnya merupakan aplikasi dari mata kuliah pengantar
akuntansi, sehingga ketika mahasiswa kurang memahami materi mata kuliah pengantar
akuntansi dengan baik maka mereka akan kesulitan untuk dapat mengikuti perkuliahan
dengan baik. Untuk itu mahasiswa diharapkan memiliki pengetahuan awal akuntansi yang
baik agar dapat dengan mudah memahami dan mengikuti perkuliahan dengan baik.
Realita yang ada pada umumnya bagi mahasiswa mata kuliah komputer akuntansi
adalah mata kuliah yang sulit untuk dipelajari. Pola pikir mahasiswa yang menganggap mata
kuliah komputer akuntansi sulit sebagai akibat dari kurangnya kemampuan dasar akuntansi
mahasiswa. Akibat dari pola pikir ini maka banyak sering mensalah tafsirkan akuntansi
dimana mereka mengartikan akuntansi sebagai bidang ilmu yang terkait dengan menghitung
dan menganalisis angka-angka dalam menyajikan laporan keuangan. Salah tafsir ini
diperkuat lagi oleh pendekatan pembelajaran akuntansi yang mengakibatkan pemahaman dan
pola pikir yang keliru terhadap akuntansi. Kondisi ini diakibatkan karena pengetahuan
tentang akuntansi lebih difokuskan pada hitungan semata padahal dalam akuntansi lebih
membutuhkan penalaran dan logika berfikir (Budhiyanto., at all 2004).
Kemampuan dasar akuntansi merupakan pondasi awal mahasiswa dalam mempelajari
komputer akuntansi disamping kemampuan mahasiswa dalam menggunakan aplikasi
komputer. Menurut Santyasa ( 2005) menjelaskan bahwa pengetahuan awal berpengaruh
secara langsung dan tidak langsung dalam proses pembelajaran. Pengaruh pengetahuan awal
secara langsung adalah pengetahuaan awal dapat mempermudah proses pembelajaran dan
mengarahkan hasil-hasil belajar yang lebih baik. Sedangkan pengaruh tidak langsung, adalah
dimana pengetahuan awal dapat mengoptimalkan kejelasan materi pelajaran dan dapat
meningkatkan efisiensi penggunaan waktu belajar dan pembelajaran.
Penelitian Rusmita (2012) menjelaskan bahwa mahasiswa yang memiliki latar
belakang SMK memiliki tingkat pemahamaan yang lebih baik pada mata kuliah akuntansi
dibanding dengan mahasiswa yang berasal dari SMA jurusan IPS, hal ini menjelaskan bahwa
pengetahuan awal atau kemampuan dasar akan suatu materi merupakan hal yang sangat
penting terhadap tingkat pemahaman atau penguasaan materi yang dipelajari.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Agustina (2015) bahwa seorang mahasiswa
yang memiliki latar belakang pengetahuan akuntansi di sekolah menengah atas diperkirakan
pemahaman akuntansinya akan lebih baik karena keterkaitan antara mata pelajaran akuntansi
sebelumnya dengan mata pelajaran akuntansi yang akan diikuti selanjutnya. Hal ini
disebabkan karena pengalaman belajar yang lalu sangat berpengaruh terhadap efisiensi proses
belajar selanjutnya, karena tanpa pengetahuan dasar peserta didik akan mengalami kesulitan
dalam mengerti dan memahami setiap topik yang dibahas dalam pembelajaran.
Sehubungan dengan hal ini ketika mahasiswa memiliki pengetahuan awal akuntansi
yang baik maka daya tanggap mahasiswa terhadap materi pembelajaran komputer akuntansi
akan optimal. Dengan adanya kemampuan dasar yang baik akan memberikan dampak positif
terhadap pemahaman mahasiswa dalam menganalisis informasi yang dipresentasikan dalam
sumber-sumber belajar dalam perkuliahan.
Kemampuan dasar akuntansi dinyatakan dengan seberapa mengerti dan paham
mahasiswa dalam mengidentifikasi dan menganalisis konsep dasar-dasar akuntansi.
Mahasiswa yang memiliki kemampuan dasar akuntansi tidak hanya dilihat dari nilai-nilai
yang mereka peroleh pada mata kuliah tersebut, tetapi juga ketika mahasiswa tersebut dapat
mengidentifikasi dan menganalisis konsep-konsep yang terkait dengan materi yang mereka
pelajari Praptiningsih ( 2009).
Selain dari kemampuan dasar akuntansi minat juga merupakan suatu faktor yang dapat
mempengaruhi keberhasilan mahasiswa dalam memahami materi pada mata kuliah komputer
akuntansi. Karena secara logika ketika seseorang memiliki minat terhadap suatu hal maka
orang tersebut akan berupaya semaksimal mungkin untuk mencari tahu tentang hal yang
mereka minati. Begitu juga dalam proses pembelajaran di kampus ketika seorang mahasiswa
memiliki minat yang tinggi terhadap materi yang dipelajarinya dalam proses perkuliahan
maka mahasiswa tersebut akan berupaya semaksimal mungkin untuk dapat menguasi dan
memahami materi perkuliahan tersebut.
Secara teoritis minat adalah salah satu faktor internal yang mempengaruhi tingkat
pemahaman mahasiswa terkait dengan materi yang mereka pelajari. Slameto (2013)
menyatakan minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan memegang
beberapa keinginan. Lebih lanjut Syah (2008:133) menjelaskan minat adalah kecendrungan
dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
Mahasiswa yang mempunyai minat yang tinggi terhadap mata kuliah komputer
akuntansi dalam proses pembelajaran mereka mempunyai kemauan belajar yang tinggi untuk
dapat menguasai materi kuliah yang diajarkan oleh dosen pengampu mata kuliah. Hal ini
dapat dilihat tingginya perhatian mahasiswa dalam mempelajari semua materi yang diajarkan.
Mahasiswa yang mempunyai perhatian yang tinggi terhadap materi kuliah dalam proses
perkuliahan di kampus akan lebih konsentrasi dan serius dalam belajar, kondisi ini akan
membuat mahasiswa tersebut menjadi lebih giat dalam belajar sehingga tingkat
pemahamannya terhadap materi kuliah lebih baik dibanding mahasiswa lain yang dapat di
lihat dari prestasi belajarnya.
Hasil penelitian (Wayan 2017) menperlihatkan bahwa minat memberikan pengaruh
positif pada tingkat pemahaman akuntansi. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian
Kristianto (2017) yang menjelaskan bahwa minat belajar tidak berpengaruh signifikan
terhadap pemahaman akuntansi, namun demikian minat belajar memiliki nilai positif, artinya
semakin besar minat belajar yang dimiliki seseorang mahasiwa akan berakibat pada
peningkatan pemahaman terhadap akuntansi, yang akan membuat terciptanya tingkat
pemahaman yang tinggi. Peningkatan pemahaman ini berkaitan dengan pemahaman
akuntansi yang dimiliki oleh seorang mahasiswa.
Minat mahasiswa terhadap materi perkuliah tidak hanya terlihat dari kemauan
mahasiswa tersebut dalam belajar tetapi juga dapat dilihat dari adanya tanggapan positif
mahasiswa terhadap materi perkuliahan yang mereka pelajari. Mahasiswa yang memiliki
tanggapan positif terhadap mata kuliah tidak akan merasa bahwa mata kuliah yang mereka
pelajari sulit untuk dapat dikuasai dengan baik, sehingga mereka akan berupaya dengan
semaksimal mungkin menggunakan semua kemampuan dan kreatifitas yang mereka miliki
agar dapat belajar dengan baik.
Pada mata kuliah komputer akuntansi materi yang diajarkan meggunakan software
akuntansi yang menuntut mahasiswa harus belajar dengan tingkat konsentrasi yang tinggi
agar dapat menguasai materi perkuliahan dengan baik. Pola pikir mahasiswa yang kurang
baik dimana adanya anggapan bahwa mata kuliah ini cukup sulit untuk dipelajari membuat
kurangnya perhatian mahasiswa dalam proses perkuliahan. Hal ini akan memberikan
pengaruh yang kurang baik dalam proses perkuliahan, terlihat banyaknya mahasiswa yang
kurang mahir untuk menggunakan software ini dalam praktek selama perkuliahan
berlangsung, kondisi ini akan memberikan dampak kepada rendahnya tingkat pemahaman
mahasiswa terkait dengan materi yang mereka pelajari sehingga apa yang menjadi tujuan
pembelajaran tidak dapat diwujudkan dengan maksimal.
Sehubungan dengan fenomena-fenomena yang ada pada mahasiswa dalam
mempelajari mata kuliah komputer akuntansi maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “ Analisis Minat dan Kemampuan Dasar akuntansi Terhadap Tingkat
Pemahaman Mahasiswa Pendidikan Informatika STKIP PGRI Sumatera Barat Pada
Mata Kuliah Komputer Akuntansi”
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan fenomena-fenomena yang telah diungkapkan pada latar belakang di atas
maka dapat buat rumusan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah pengetahuan dasar akuntansi berpengaruh terhadap tingkat pemahaman
akuntansi mahasiswa pendidikan informatika STKIP PGRI Sumatera Barat Pada
mata kuliah komputer akuntansi ?
2. Apakah minat berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa
pendidikan informatika STKIP PGRI Sumatera Barat pada mata kuliah komputer
akuntansi ?
3. Apakah pengetahuan dasar akuntansi dan minat berpengaruh terhadap tingkat
pemahaman akuntansi mahasiswa pendidikan informatika STKIP PGRI Sumatera
Barat pada mata kuliah komputer akuntansi ?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kemampuan dasar akuntansi
mahasiswa program studi pendidikan informatika STKIP PGRI Sumatera Barat
terhadap tingkat pemahaman mahasiswa tersebut pada mata kuliah komputer
akuntansi.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh minat mahasiswa program studi
pendidikan informatika STKIP PGRI Sumatera Barat dalam mempelajari mata
kuliah komputer akuntansi terhadap terhadap tingkat pemahaman mahasiswa
tersebut pada mata kuliah komputer akuntansi.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kemampuan dasar akuntansi dan
minat mahasiswa program studi pendidikan akuntansi dalam mempelajari mata
kuliah komputer akuntansi terhadap tingkat pemahaman mahasiswa pada mata
kuliah komputer akuntansi.
1.4. Target Luaran
Setelah melaksanakan penelitian ini, luaran penelitian yang dapat dihasilkan yakni:
1. Publikasi ilmiah di Jurnal Nasional
2. Menambah khasanah bahan ajar pada mata kuliah pengantar akuntansi dan komputer
akuntansi

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tingkat Pemahaman


Secara teori tingkat pemahaman adalah kemampuan yang dimiliki seseorang terkait
suatu topik atau permasalahan yang diketahuinya dimana hal ini dapat kita lihat dari
kemampuannya dalam memahami dan menganalisis permasalahan tersebut secara lebih
dalam. Lebih lanjut Sudaryono (2012:44) menjelaskan bahwa pemahaman yaitu kemampuan
seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui atau di ingat,
mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari, yang
dinyatakan dengan menguraikan isi pokok dari suatu bacaan atau mengubah data yang
disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk lain. Dalam proses belajar mengajar pemahaman
berhubungan dengan kemampuan untuk menjelaskan pengetahuan, informasi mata pelajaran
yang telah dipelajari, diketahui. Kemampuan ini dinyatakan dengan menguraikan pokok yang
telah dipelajari, diketahui Iskandar (2009:171).
Sehubungan dengan materi yang dipelajari ini Maryati (2017) menjelaskan bahwa
orang yang memiliki pemahaman akuntansi adalah orang yang pandai dan benar mengerti
akuntansi. Dimana pemahaman akuntansi diukur dari nilai angka yang diperoleh untuk mata
kuliah yang didalamnya terdapat unsur-unsur akuntansi secara umum. Berdasarkan tingkat
pemahaman ini kita dapat mengetahui kemampuan peserta didik dalam menguasai materi
pelajaran yang telah diajarkan selama proses pembelajaran yang telah dilakukan.
Keberhasilan proses pembelajaran adalah ketika semua peserta didik memiliki tingkat
pemahaman yang baik dari materi pelajaran sesuai dengan capaian pembelajaran materi
tersebut.
Capaian pembelajaran setiap materi memiliki tingkatan yang berbeda sesuai dengan
tingkatan jenjang pendidikan. Untuk tingkat perguruan tinggi capaian tingkat pemahaman
peserta didik atau yang sering disebut dengan mahasiswa adalah pada kemampuan mahasiswa
mengidentifikasi, menganalisis, mengaplikasikan serta dapat menciptakan inovasi baru pada
setiap materi ajar yang mereka pelajari.
2.2. Kemampuan Dasar Akuntansi
Secara teori Suwardjono (2001) menjelaskan bahwa pengetahuan terhadap ilmu
akuntansi dapat dipandang dari dua sisi pengertian yaitu pengetahuan profesi (keahlian) yang
dipraktekan di dunia nyata dan sekaligus sebagai suatu disiplin pengetahuan yang diajarkan di
perguruan tinggi. Oleh karena itulah pemahaman tentang akuntansi mutlak diperlukan
seorang mahasiswa untuk melengkapi keilmuan yang sedang ditempuh di perguruan tinggi.
Dalam kegiatan belajar mengajar akuntansi di perguruan tinggi, pengetahuan awal mengenai
materi akuntansi yang disampaikan oleh pendidik menjadi penting bagi keberhasilan belajar
peserta didik dalam materi tersebut. Pandangan tersebut didukung oleh penelitian Handayani
(2014) yang menyebutkan bahwa pengetahuan awal berpengaruh positif terhadap hasil belajar
peserta didik.
Pengetahuan awal materi akuntansi bagi mahasiswa dapat diperoleh dari pengetahuan
mahasiswa saat belajar pada proses pembelajaran jenjang sebelumnya atau setingkat SMA
sederajat. Di samping dari pengetahuan, pengetahuan awal juga berasal dari sikap dan
pengalaman yang telah dimiliki mahasiswa selama belajar. Hal tersebut sejalan dengan
pendapat Kujawa dan Huske (2003) menyatakan bahwa pengetahuan awal tidak hanya
berkaitan dengan pengetahuan saja, tetapi juga menyangkut sikap dan pengalaman
mahasiswa. Pengetahuan tidak hanya terkait dengan pengetahuan teoritis mengenai materi
akuntansi, akan tetapi juga disertai dengan sikap diri serta dilengkapi dengan pengalaman
baik yang diperoleh dari lingkungan keluarga, teman sebaya, maupun lingkungan belajar di
universitas. Pengetahuan awal ini dapat berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung
terhadap proses pembelajaran (Santyasa 2005).
Pengaruh pengetahuan awal secara langsung adalah pengetahuaan awal dapat
mempermudah proses pembelajaran dan mengarahkan hasil-hasil belajar yang lebih baik.
Sedangkan pengaruh tidak langsung, adalah dimana pengetahuan awal dapat mengoptimalkan
kejelasan materi pelajaran dan dapat meningkatkan efisiensi penggunaan waktu belajar dan
pembelajaran.
Dari teori ini dapat kita pahami bahwa pengetahuan awal memiliki peran yang penting
dalam memahami dan menguasai suatu materi atau topik yang kita pelajari dalam suatu
proses pembelajaran di bangku perkuliahan ketika seorang mahasiswa memiliki pengetahuan
awal atau kemampuan dasar yang baik terhadap satu materi dalam pembelajaran maka secara
langsung maupun tidak langsung maka akan memudahkan mahasiswa tersebut menguasai
materi yang diajarkan atau mahasiswa tersebut akan memiliki tingkat pemahaman yang lebih
baik dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak memiliki pengetahuan awal atau
kemampuan dasar yang baik pada satu materi, terlebih lagi jika materi tersebut mempunyai
prasyarat seperti halnya pada materi komputer akuntansi. Pada mata kuliah ini kemampuan
dasar yang harus dimiliki mahasiswa adalah penguasaan pada mata kuliah pengantar
akuntansi. Ketika mahasiswa tidak memiliki kemampuan dasar akuntansi yang baik maka
secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak kurang baik terhadap tingkat
pemahaman mahasiswa tersebut terkait materi yang dipelajari.
Hal ini juga dibuktikan dari penelitian Rusmita (2012) menjelaskan bahwa mahasiswa
yang memiliki latar belakang SMK memiliki tingkat pemahamaan yang lebih baik pada mata
kuliah akuntansi dibanding dengan mahasiswa yang berasal dari SMA jurusan IPS, hal ini
menjelaskan bahwa pengetahuan awal atau kemampuan dasar akan suatu materi merupakan
hal yang sangat penting terhadap tingkat pemahaman atau penguasaan materi yang dipelajari.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Agustina (2015) bahwa seorang mahasiswa
yang memiliki latar belakang pengetahuan akuntansi di sekolah menengah atas diperkirakan
pemahaman akuntansinya akan lebih baik karena keterkaitan antara mata pelajaran akuntansi
sebelumnya dengan mata pelajaran akuntansi yang akan diikuti selanjutnya. Hal ini
disebabkan karena pengalaman belajar yang lalu sangat berpengaruh terhadap efisiensi proses
belajar selanjutnya, karena tanpa pengetahuan dasar peserta didik akan mengalami kesulitan
dalam mengerti dan memahami setiap topik yang dibahas dalam pembelajaran.
Sehubungan dengan hal ini ketika mahasiswa memiliki pengetahuan awal akuntansi
yang baik maka daya tanggap mahasiswa terhadap materi pembelajaran komputer akuntansi
akan optimal. Dengan adanya kemampuan dasar yang baik akan memberikan dampak positif
terhadap pemahaman mahasiswa dalam menganalisis informasi yang dipresentasikan dalam
sumber-sumber belajar dalam perkuliahan.
Kemampuan dasar akuntansi dinyatakan dengan seberapa mengerti dan paham
mahasiswa dalam mengidentifikasi dan menganalisis konsep dasar-dasar akuntansi.
Mahasiswa yang memiliki kemampuan dasar akuntansi tidak hanya dilihat dari nilai-nilai
yang mereka peroleh pada mata kuliah tersebut, tetapi juga ketika mahasiswa tersebut dapat
mengidentifikasi dan menganalisis konsep-konsep yang terkait dengan materi yang mereka
pelajari Praptiningsih ( 2009).

2.3. Minat
Minat adalah salah satu faktor internal yang mempengaruhi tingkat pemahaman
mahasiswa terkait dengan materi yang mereka pelajari. Slameto (2013) menyatakan minat
adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan memegang beberapa keinginan.
Lebih lanjut Syah (2008:133) menjelaskan minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
Mahasiswa yang mempunyai minat yang tinggi terhadap mata kuliah komputer
akuntansi dalam proses pembelajaran mereka mempunyai kemauan belajar yang tinggi untuk
dapat menguasai materi kuliah yang diajarkan oleh dosen pengampu mata kuliah. Hal ini
dapat dilihat tingginya perhatian mahasiswa dalam mempelajari semua materi yang diajarkan.
Mahasiswa yang mempunyai perhatian yang tinggi terhadap materi kuliah dalam proses
perkuliahan di kampus akan lebih konsentrasi dan serius dalam belajar, kondisi ini akan
membuat mahasiswa tersebut menjadi lebih giat dalam belajar sehingga tingkat
pemahamannya terhadap materi kuliah lebih baik dibanding mahasiswa lain yang dapat di
lihat dari prestasi belajarnya.
Minat mahasiswa terhadap materi perkuliah tidak hanya terlihat dari kemauan
mahasiswa tersebut dalam belajar tetapi juga dapat dilihat dari adanya tanggapan positif
mahasiswa terhadap materi perkuliahan yang mereka pelajari. Mahasiswa yang memiliki
tanggapan positif terhadap mata kuliah tidak akan merasa bahwa mata kuliah yang mereka
pelajari sulit untuk dapat dikuasai dengan baik, sehingga mereka akan berupaya dengan
semaksimal mungkin menggunakan semua kemampuan dan kreatifitas yang mereka miliki
agar dapat belajar dengan baik. Pada mata kuliah komputer akuntansi materi yang diajarkan
meggunakan software akuntansi yang menuntut mahasiswa harus belajar dengan tingkat
konsentrasi yang tinggi agar dapat menguasai materi perkuliahan dengan baik.
Pola pikir mahasiswa yang kurang baik dimana adanya anggapan bahwa mata kuliah
ini cukup sulit untuk dipelajari membuat kurangnya perhatian mahasiswa dalam proses
perkuliahan. Hal ini akan memberikan pengaruh yang kurang baik dalam proses perkuliahan,
terlihat banyaknya mahasiswa yang kurang mahir untuk menggunakan software ini dalam
praktek selama perkuliahan berlangsung, kondisi ini akan memberikan dampak kepada
rendahnya tingkat pemahaman mahasiswa terkait dengan materi yang mereka pelajari
sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajaran tidak dapat diwujudkan dengan maksimal.

2.4. Kerangka Konseptual


Berdasarkan fenomena-fenomena yang telah dipaparkan tadi dapat kita analisis
bahawa ketika seorang mahasiswa memiliki pengetahuan awal yang baik atau memampuan
dasar yang baik terhadap suatu topik yang mereka pelajari atau analisis hal ini maka hal akan
memberikan dampak yang baik terhadap tingkat pemahaman mereka akan materi yang akan
mereka pelajari dan hal ini akan berlaku sebaliknya.
Selain pengetahuan awal minat juga merupakan suatu penentu keberhasilan
makasiswa dalam menguasai atau mempelajari materi perkuliahan yang diajarkan oleh dosen.
Ketika mahasiswa memiliki tingkat pemahaman yang tinggi terhadap materi yang mereka
pelajari maka mereka akan berupaya dengan sebaik-baiknya agar dapat memahami materi
perkuliahan yang diajarkan dosen. Hal ini akan memberikan pengaruh terhadap tingkat
pemahaman mahasiswa tersebut, dimana secara realita biasanya mahasiwa yang memiliki
minat yang tinggi terhadap suatu materi perkuliahan biasanya memiliki tingkat pemahaman
yang tinggi pula terhadap materi perkuliahan yang mereka pelajari dibandingkan dengan
mahasiswa yang minat belajarnya kurang. Secara konseptual maka penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut:

Kemampuan
Dasar Akuntansi

Tingkat Pemahaman

Minat
Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh minat dan
kemampuan dasar akuntansi terhadap tingkat pemahaman. Penelitian ini merupakan
penelitian survey karena penelitian ini memberikan penjelasan dari suatu permasalahan.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiwa program studi pendidikan informatika STKIP
PGRI Sumatera Barat. Sumber data primer diperoleh dari 65 orang responden mahasiswa
program studi pendidikan informatika STKIP PGRI Sumatera Barat yang mengikuti kuliah
komputer Akuntansi angkatan 2015. Pengambilan sampel menggunakan teknik total random
sampling dimana pengambilan angket dilakukan pada saat mahasiswa sudah melaksanakan
ujian akhir semester dengan asumsi mahasiswa tersebut sudah memiliki tingkat pemahaman
yang baik terhadap mata kuliah komputer akuntansi. Pada penelitian ini metode analisis yang
digunakan adalah analisis kuantitatif yaitu analisis yang menggunakan angka-angka dan
perhitungan statistik untuk menganalisis suatu hipotesis. Sugiono (2009) menyatakan bahwa
kegiatan analisis data dalam penelitian kuantitatif meliputi: pengelompokkan data
berdasarkan variabel dan jenis responden, melakukan tabulasi data berdasarkan variabel dari
seluruh responden, menyajikan data setiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan
untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis.
4.2. Teknik Pengumpulan Data
Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh
langsung dari responden yang menjadi sampel pada penelitian ini. Data pada penelitian
berupa angket dalam bentuk kuesioner yang diberikan kepada responden dimana responden
pada penelitian ini adalah mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat Program Studi
Pendidikan Informatika yang berjumlah 65 orang responden.

4.3. Teknik Analisa Data


Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil
observasi, wawancara, dan lainnya kemudian menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain.
Teknik analisa data menggunakan analisis data kualitatif, aktifitas analisis data penelitian
meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hal ini sesuai yang
dikemukakan oleh Miles dan Huberman (1992: 15-20) yaitu aktifitas dalam analisis data
kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus pada setiap
tahapan penelitian sehinggaa sampai tuntas dan datanya sampai jenuh.
BAB IV
HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

Hasil olahan data penelitian untuk masing-masing variabel penelitian berdasarkan


indikator pada masing-masing variabel dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1. Tingkat Pemahaman
Berdasarkan hasil penelitian memperlihatkan tingkat pemahaman mahasiswa pada
mata kuliah komputer akuntansi berada pada kategori baik. Tingkat pemahaman ini diukur
dengan menggunakan tiga indikator. Tingkat ketercapaian responden tertinggi berada pada
indikator mengerti dengan TCR (81,03%) dengan rata-rata 4,05 yang berada pada kategori
sangat baik. Nilai ini berarti tingginya tingkat pemahaman mahasiswa terkait terhadap mata
kuliah komputer akuntansi disebabkan karena mahasiswa dapat mengerti dengan baik semua
materi perkuliahan yang diajarkan dosen pengampu mata kuliah.
Indikator dengan tingkat capaian terendah adalah mengulangi dengan TCR (75,18%)
dan rata-rata 3,76 yang masuk pada kategori baik. Agar dapat memahami setiap materi
perkuliahan yang telah dipelajari di kampus maka setiap mahasiswa harus sering mengulang
kembali materi tersebut, mengulang disini adalah mahasiswa mempelajari kembali materi
yang telah diajarkan oleh dosen pengampu sampai materi tersebut benar-benar dapat dikuasai
dengan baik oleh mahasiswa. Proses belajar ini jika dilakukan secara rutin tentu secara
langsung akan berpengaruh terhadap peningkatan pemahaman mahasiswa pada mata kuliah
yang mareka pelajari.
2. Minat
Pada variabel minat hasil penelitian menjelaskan bahwa sangat baiknya minat
mahasiswa program studi pendidikan informatika STKIP PGRI Sumatera Barat pada mata
kuliah komputer akuntansi hal ini terlihat dari capaian responden berdasarkan analisis data
pada penelitian ini. Variabel minat pada penelitian ini dianalisis dengan menggunakan empat
indikator. Berdasarkan analisis data penelitian indikator dengan tingkat capaian responden
tertinggi adalah indikator rasa simpatik terhadap dosen dan penerimaan positif terhadap mata
kuliah dengan TCR (83,28%) dan rata-rata 4,16 yang masuk pada kategori sangat baik. Hal
ini berarti ketika mahasiswa memiliki minat yang tinggi terhadap mata kuliah ketika mereka
mempunyai rasa simpatik terhadap dosen yang mengampu mata kuliah ini tentu dalam
proses perkuliahan mahasiswa akan memperhatikan dengan baik ketika dosen menjelaskan
materi perkuliahan, mahasiswa yang punya rasa simpatik yang tinggi terhadap dosen ketika
dosen memberikan tugas terkait materi yang diajarkan mereka akan sangat apresiasi terhadap
tugas tersebut, dimana mereka berupaya mengerjakan tugas tersebut dengan sebaik-baiknya.
Penerimaan yang positif terhadap mata kuliah juga merupakan indikator yang
mempunyai tingkat capaian responden tertinggi dalam variabel minat. Mahasiswa yang punya
minat yang tinggi tentu memiliki penerimaan yang positif terhadap mata kuliah yang mereka
pelajari dimana mereka tidak akan menganggap bahwa mata kuliah tersebut sulit untuk
dipelajari. Hal ini tentu akan memberikan dampak positif dalam proses perkuliahan, karena
mahasiswa ini akan berupaya agar dapat menguasai semua materi yang dipelajari selama
perkulihan dengan sebaik-baiknya menggunakan semua kemampuan dan kreatifitas yang
mereka miliki.
Untuk tingkat capaian responden terendah ada pada variabel kemauan belajar dengan
TCR (77,85%) dan rata-rata 3,89 yang masuk pada kategori baik. Ini berarti mahasiswa yang
mempunyai minat sangat baik pada mata kuliah akan mempunyai kemauan belajar yang
tinggi, hal ini dapat terlihat dari tingginya konsentrasi mahasiswa ketika dosen menjelaskan
materi perkuliahan, serta mahasiswa juga aktif selama proses perkuliahan berlangsung,
sehingga perkuliahan tidak terpola satu arah tetapi berlangsung secara dua arah yaitu adanya
respon positif antara dosen dan mahasiswa.
Berdasarkan analisis data dengan menggunakan analisis regresi diperoleh nilai
signifikan probability 0.000 < 0.050 hal ini berarti terdapat pengaruh minat terhadap tingkat
pemahaman mahasiswa pada mata kuliah komputer akuntansi. Hasil penelitian ini membuktikan
bahwa ketika mahasiswa mempunyai minat yang tinggi terhadap mata kuliah yang mereka
pelajari maka hal ini tentu akan dampak postif terhadap tingkat pemahaman mereka pada materi
perkuliahan yang mereka pelajari yaitu andanya peningkatan terhadap tingkat pemahaman akan
materi perkuliahan tersebut.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Rokhana (2016) yang
menjelaskan bahwa minat belajar mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
tingkat pemahaman mahasiswa pada program studi akuntansi.
3. Kemampuan Dasar Akuntansi
Untuk variabel kemampuan dasar akuntansi dari hasil penelitian dapat dijelaskan
bahwa baiknya kemampuan dasar akuntansi mahasiswa program studi pendidikan
informatika STKIP PGRI Sumatera Barat yang dapat dilihat dari tingkat capaian responden.
Kemampuan dasar akuntansi dianalisis dengan lima indikator, dimana indikator yang
memperoleh tingkat capaian responden tertinggi adalah indikator paham akan arti penting
akuntansi dengan TCR (78,92%) dan rata-rata 3,95 yang masuk pada kategori baik.
Mahasiswa yang memiliki pemahaman akan arti penting akuntansi akan terlihat pada proses
pembelajaran dalam perkuliahan dimana mahasiswa dapat menjelaskan dan menganalisis
tujuan dari perkuliahan terkait dengan materi yang mereka pelajari. Sehingga mereka lebih
cepat memahami materi perkuliahan yang diajarkan oleh dosen pengampu mata kuliah.
Indikator dengan tingkat capaian responden terendah adalah mampu membuat laporan
keuangan dengan TCR (74,77%) dan rata-rata 3,74 yang masuk pada kategori baik, hal ini
memperlihatkan bahwa mahasiswa program studi informatika memiliki kemampuan yang
baik dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan dengan tepat dan benar. Mata kuliah
komputer akuntansi capaian utama dari pembelajaran adalah setelah mengambil mata kuliah
ini mahasiswa mampu melaksanakan proses akuntansi yang berbasis teknologi, sehingga
mereka dapat menyajikan laporan keuangan dengan tepat dan benar menggunakan software
yang telah mereka pelajari. Untuk itu mahasiswa dituntut mampu menyusun laporan
keuangan secara manual sebagai dasar untuk dapat menguasai mata kuliah komputer
akuntansi. Jadi mahasiswa yang memiliki kemampuan menyusun dan menyajikan laporan
keuangan secara manual dengan baik tentu akan memiliki tingkat pemaham yang tinggi pada
mata kuliah komputer akuntansi.
Hasil analisis olahan data dengan menggunakan analisis regresi diperoleh nilai
signifikan probability 0.046 < 0.050 hal ini berarti adanya pengaruh kemapuan dasar akuntansi
mahasiswa terhadap tingkat pemahaman mahasiswa pada mata kuliah komputer akuntansi. Hasil
penelitian ini membuktikan ketika mahasiswa memiliki kemampuan dasar akuntansi yang baik
tentu mereka dapat menjalankan software akuntansi dengan menggunakan aplikasi komputer
dengan cepat dan mudah hal ini akan memberikan dampak tingginya tingkat pemahaman mereka
pada mata kuliah komputer akuntansi.
Sebagaimana dijelaskan Suprianto (2015) dalam penelitiannya menyatakan adanya
pengaruh antara perilaku belajar dengan tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa, dimana
semakin tinggi perilaku belajar mahasiswa maka akan semakin tinggi tingkat pemahaman
akuntansi mahasiswa terkait materi akuntansi yang mereka pelajari. perilaku belajar yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki mahasiswa untuk
dapat menunjang keberhasilannya dalam menguasai materi akuntansi yang dipelajari pada bangku
perkuliahan.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data terlihat baiknya tingkat pemahaman mahasiswa program


studi pendidikan informatika pada mata kuliah komputer akuntansi. Tingginya tingkat
pemahaman mahasiswa ini dipengaruhi oleh minat mahasiswa dalam mempelajari materi
perkuliahan. Mahasiswa yang mempunyai minat tinggi terhadap mata kuliah akan berusaha
dengan maksimal untuk bisa menguasai setiap materi yang diajarkan oleh dosen pengampu
mata kuliah dengan baik. Hal ini secara langsung tentu berdampak terhadap tingkat
pemahaman mereka pada mata kuliah yang mereka pelajari.
Selain minat kemampuan dasar akuntansi juga berpengaruh terhadap tingkat
pemahaman mahasiswa program studi pendidikan ainformatika pada mata kuliah komputer
akuntansi. Mahasiswa yang memiliki kemmapuan dasar akuntansi yang baik dalam proses
pembelajaran di kampus akan dapat dengan mudah memahami dan mengikuti proses
pembelajaran, hal ini tentu akan berpengaruh terhadap prestasi belajar mereka. Mahasiswa
yang mempunyai prestasi belajar yang tinggi sudah tetntu memiliki tingkat pemahaman yang
baik terhadap mata kuliah yang mereka pelajari.
5.2. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini maka disaran kepada mahasiswa untuk meningkatkan
atau mengembangkan minat belajar mereka dalam mempelajari mata kuliah komputer
akuntansi sehingga ketika mereka mempunyai minat yang tinggi terhadap mata kuliah yang
mereka pelajari maka tentu mereka akan memiliki tingkat pemahaman yang baik pula dalam
menguasai materi perkuliahan komputer akuntansi, sehingga apa yang menjadi tujuan dari
pembelajaran tersebut akan dapat tercapai secara maksimal.
Bagi dosen pembina mata kuliah diharapkan dapat menerapkan suatu metode
pembelajaran yang kreatif dan inovatif serta memberikan penjelasan serta pandangan kepada
mahasiswa bahwa mahasiswa harus meningkatkan kemampuan awal mereka dalam akuntansi
agar mereka lebih mudah mengikuti perkuliahan pada mata kuliah komputer akuntansi. Hal
ini disebabkan pengetahuan awal yang baik terkait materi atau topik yang akan dipelajari
memberikan pengaruh yang besar terhadap tingkat pemahaman mahasiswa dalam proses
perkuli
DAFTAR PUSTAKA

Bungin , Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif, Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan
Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.
----------------------. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitaif. : Komuniasi, Ekonomi dan
Kebijakan Publik Serta llmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta:Kencana.
2012. Analisis DataPenelitian kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Hariyani, Nunuk., Prasetyo, Hendro dan Soemarno. 2013. Partisipasi Pemulung dalam
Pengelolaan Sampah di TPA Supit Urang, Mulyorejo, Sukun, Kota Malang. Jurnal
PAL. Volume 4, Nomor 1, 2013.
Hendro. 2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan: Panduan bagi Mahasiswa untuk Mengenal,
Memahami, dan Memasuki Dunia Bisnis. Jakarta: Erlangga.
Hisrich, Robert D., Michael P.Peters, dan Shepherd Dean A. 2005. Entrepreneurship. Edisi
Keenam. Boston, USA: McGraw Hill.
Kurniawati, dkk. (2013). Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Usaha Ekonomi (Studi pada
Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Mojokerto). Jurnal Administrasi Publik (JAP).
Volume I, Nomor 4, 2013.
Lincoln, Y.S and Guba, E.G. 1985. Naturalistic Inqury. California: SAGE Publications, Inc.
Mankiw, Gegory. 2006. Makro Ekonomi. Terjemahan Nurman. Indonesia: Erlangga.
Mardikanto, Totok dan Soebiato, Poerwoko. 2012. Pemberdayaan Masyarakat: dalam
Perseperktif Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta.
Miles dan Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia.
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Saiman, Leonardus. 2014. Kewirausahaan: Teori, Praktik dan Kasus-Kasus. Jakarta:
Salemba Empat.
Sejati, Kuncoro. 2013. Pengolahan Sampah Terpadu. Yogyakarta: Kanisius.
Soetomo. 2011. Pemberdayaan Masyarakat: Mungkinkah Muncul Atensinya?. Yokyakarta:
Pustaka Pelajar.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
------------. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Lampiran 1

Justifikasi Anggaran Penelitian


1. Gaji dan Upah
Waktu Honor per tahun
Pelaksana Honor/Jam Minggu
(jam/minggu) (Rp)
Peneliti Rp. 4.000 20 18 Rp. 1.440.000
Sub Total (Rp.) Rp. 1.440.000
2. Peralatan Penunjang dan Bahan Habis Pakai
Harga Satuan Harga Peralatan
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas
(Rp.) Penunjang (Rp.)
Flashdisk Penyimpanan data 1 Rp. 200.000 Rp. 200.000
Buku Penunjang Membantu penulisan 2 Rp. 110.000 Rp. 220.000
dalam teori
Pengadaan Laporan Publikasi Penelitian 5 Rp. 20.000 Rp. 100.000
Biaya Fotocopy Bahan Data 100 Rp. 1.000 Rp. 100.000
dan Data
Konsumsi Konsumsi 8 kali 8 Rp. 50.000 Rp. 400.000
Kertas HVS Pembuatan Draft dan 2 Rp. 50.000 Rp. 100.000
Laporan
ATK Pengumpulan Data 5 Rp. 2.000 Rp. 10.000
Tinta Warna Cetak Draft dan Laporan 2 Rp. 25.000 Rp. 50.000
Tinta Hitam Cetak Draft dan Laporan 4 Rp. 20.000 Rp . 80.000
Sub Total (Rp.) Rp. 1.010.000
3. Lain-lain
Harga Satuan Harga per Tahun
Kegiatan Justifikasi Kuantitas
(Rp.) (Rp.)
Publikasi 1 Rp. 500.000 Rp. 500.000
Seminar 1 Rp. 500.000 Rp. 500.000
Transport seminar 2 Rp. 425.000 Rp. 850.000
Pendaftaran seminar 2 Rp. 500.000 Rp. 1.000.000
Sub Total (Rp.) Rp. 2.850.000
Total Anggaran Yang Dibutuhkan Dalam 1 Tahun Rp. 2.850.000
Terbilang : Dua juta delapan ratus lima puluh ribu rupiah
Lampiran 2
Deskripsi Tugas
No. Nama/NIDN Instansi Asal Bidang Ilmu Alokasi Uraian Tugas
Waktu

1. Mona Amelia, STKIP PGRI Pendidikan 1. Mengumpulkan


M.Pd SUMBAR Ekonomi referensi dalam
penyusunan
laporan.
2. Observasi
awal.
3. Penulisan
proposal.
4. Mengumpulkan
data penelitian
dan menganalisis
data penelitian.
5. Membuat
laporan
penelitian.

25

Anda mungkin juga menyukai