Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR

TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA


(Studi Empiris Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi di Kota Padang)

ARTIKEL
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang

OLEH :
ATIKA MUTIA WAHYU
56360/2010

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2015
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR
TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA
(Studi Empiris Mahasiswa Jurusan Akuntansi di Kota Padang)

Atika Mutia Wahyu


Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang
E-mail:Atikawahyu93@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris tentang sejauhmana
pengaruh kecerdasan emosional, perilaku belajar terhadap tingkat pemahaman akuntansi
mahasiswa. Penelitian ini tergolong penelitian kausatif. Populasi penelitian adalah mahasiswa
akuntansi perguruan tinggi di kota Padang. Sampel ditentukan berdasarkan metode purposive
sampling sebanyak 4 perguruan tinggi di kota Padang dengan responden sebanyak 140 orang
mahasiswa akuntansi. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Jenis dan sumber
data adalah data primer. Analisis data menggunakan regresi berganda dengan uji F dan uji t.
Hasil penelitian ini menunjukkan (1) kecerdasan emosional berpengaruh signifikan
positif terhadap tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa (2) perilaku belajar berpengaruh
signifikan positif terhadap tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa
Kata kunci: kecerdasan emosional, perilaku belajar,tingkat pemahaman akuntansi
mahasiswa

ABSTRACT

The purpose of this study is to get empirical evidence about the extent of the
influence of emotional intelligence , learning behavior of the level understanding of
accounting students . This study classified causative research . The study population was a
college accounting students in Padang . The sample is determined based on purposive
sampling method by 4 colleges in Padang, with respondents as many as 120 accounting
students . Methods of data collection using the questionnaire . Types and sources of data are
the primary data . Analysis of data using multiple regression with F test and t test .
The results of this study indicated ( 1 ) emotional intelligence positive significant
effect on the level understanding of accounting students ( 2 ) learning behavior positive
significant effect on the level understanding of accounting students.
Keywords : emotional intelligence , learning behavior , the level understanding of
accounting students
1. LATAR BELAKANG benar atau mengetahui benar. Seseorang
Belajar merupakan suatu aktivitas dapat dikatakan paham mengenai sesuatu
mental atau psikis yang berlangsung dalam apabila orang tersebut sudah mengerti
interaksi aktif dengan lingkungan dan benar mengenai hal tersebut.
membutuhkan pemahaman. Pemahaman Tingkat pemahaman akuntansi
mengenai konsep sangat diperlukan dalam merupakan sejauh mana kemampuan untuk
dunia pendidikan khususnya perguruan memahami akuntansi baik sebagai
tinggi. Pada jenjang pendidikan tinggi seperangkat pengetahuan (body of
khususnya jurusan akuntansi dituntut knowledge) maupun sebagai proses atau
untuk memiliki kemampuan dalam praktik. Penguasaan pengetahuan atau
pemahaman ilmu akuntansi. Akuntansi keterampilan yang dikembangkan oleh
merupakan suatu sistem informasi yang guru/dosen. Nilai yang diperoleh peserta
mengidentifikasikan, mencatat, dan didik mempunyai fungsi ganda, sebagai
mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa ukuran keberhasilan peserta didik dalam
ekonomi dari suatu organisasi (Kieso, mempelajari mata kuliah dan sekaligus alat
2007). Dalam pembelajaran mata kuliah evaluasi keberhasilah mata kuliah dan
ini mahasiswa tidak lepas dari tuntutan sekaligus sebagai alat evaluasi
untuk mencapai kompetensi yang keberhasilan mata kuliah itu sendiri
diharapkan dalam pembelajaran. (Muliono dalam Mawardi 2011).
Kompetensi tersebut diwujudkan melalui Mahasiswa yang belajar di
hasil belajar. Salah satu cara untuk perguruan tinggi dituntut tidak hanya
mencapai kompetensi tersebut adalah mempunyai keterampilan teknis tetapi juga
dengan memahami konsep yang ada di memiliki daya dan kerangka pikir luas
dalamnya. serta sikap mental dan kepribadian tertentu
Fakultas Ekonomi Program Studi sehingga mempunyai wawasan luas dalam
Akuntansi untuk lulusan program tersebut menghadapi masalah-masalah dalam dunia
dari berbagai perguruan tinggi saat ini nyata (masyarakat) dan dalam dunia kerja
dituntut untuk memiliki kemampuan nantinya.
dalam pemahaman ilmu akuntansi. Persaingan dalam dunia kerja saat
Berkembangnya teknologi sekarang ini ini sangat ketat. Orang yang memiliki
seperti internet, komputerisasi dan kecerdasan pikiran dan gelar yang tinggi
sebagainya sangat memudahkan seorang belum tentu sukses berkiprah di dunia
mahasiswa dalam mengembangkan ilmu kerja. Bahkan sering kita jumpai orang
pengetahuannya. Namun, teknologi yang yang berpendidikan lebih rendah banyak
semakin berkembang tersebut bukanlah yang berhasil (Ginanjar,2007).
jaminan bagi dunia pendidikan untuk Kebanyakan program pendidikan hanya
berhasil dan mencapai hasil yang berpusat pada kecerdasan akal (IQ) saja,
maksimal. Salah satu faktor yang dapat padahal yang diperlukan sebenarnya
mendukung keberhasilan program studi adalah bagaimana mengembangkan
akuntansi adalah sikap dan mental kecerdasan hati, seperti ketangguhan,
mahasiswa dalam mengembangkan inisiatif, optimisme, kemampuan
kepribadiannya dan memiliki kemampuan beradaptasi yang kini telah menjadi dasar
dalam pemahaman ilmu akuntansi. penilaian baru. Saat ini banyak orang
Menurut Kamus Besar Bahasa berpendidikan dan tampak begitu
Indonesia (2008), kata paham sebagai asal menjanjikan, namun karirnya terhambat
kata dari pemahaman diartikan sebagai atau lebih buruk lagi, tersingkir, akibat
mengerti benar atau tahu benar. Jadi, rendahnya kecerdasan emosional mereka
pemahaman dapat diartikan sebagai (Melandy,Risso & Aziza,2006).
proses, perbuatan, cara untuk mengerti
1
McClelland dalam Goleman (2000) seseorang. Semangat, cara belajar, dan
menyatakan bahwa kemampuan akademik sikap mahasiswa terhadap belajar sangat
bawaan, nilai rapor, dan prediksi kelulusan dipengaruhi oleh kesadaran akan adanya
pendidikan tinggi tidak memprediksi tujuan individual dan tujuan lembaga
seberapa baik kinerja seseorang sudah pendidikan yang jelas. Kuliah merupakan
berkerja atau seberapa tinggi sukses yang ajang untuk mengkonfirmasi pemahaman
dicapainya dalam hidup. Sebaliknya ia mahasiswa dalam proses belajar mandiri.
menyatakan bahwa seperangkat kecakapan Pengendalian proses belajar lebih penting
khusus seperti empati, disiplin diri, dan daripada hasil atau nilai ujian. Jika proses
inisiatif mampu membedakan orang sukses belajar dijalankan dengan baik, nilai
dari mereka yang berprestasi biasa-biasa merupakan konsekuensi logis dari proses
saja. Selain kecerdasaan kognisi yang tersebut.
dapat mempengaruhi keberhasilan orang Roestiah dalam Hanifah dan
dalam bekerja. Faktor ini dikenal sebagai Syukriy,( 2001) bependapat bahwa, belajar
kecerdasaan emosional. yang efektif dapat dicapai apabila
Kecerdasan emosional (Goleman, menggunakan strategi yang tepat, yakni
2000) merupakan kemampuan merasakan, adanya pengaturan waktu yang baik dalam
memahami dan secara efektif menerapkan mengikuti perkuliahan, belajar di rumah,
daya dan kepekaan emosi sebagai sumber berkelompok ataupun untuk mengikuti
energi, informasi, koneksi dan pengaruh ujian. Perilaku belajar yang baik dapat
yang manusiawi. Dengan kemampuan ini terwujud apabila mahasiswa sadar akan
maka mahasiswa akan mampu untuk tanggung jawab mereka sebagai
mengenal siapa dirinya, mengendalikan mahasiswa, sehingga mereka dapat
dirinya, memotivasi dirinya, berempati membagi waktu mereka dengan baik
terhadap lingkungan sekitarnya dan antara belajar dengan kegiatan di luar
memiliki keterampilan sosial yang akan belajar. Motivasi dan disiplin diri sangat
meningkatan kualitas pemahaman mereka penting dalam hal ini karena motivasi
tentang akuntansi karena adanya proses merupakan arah bagi pencapaian yang
belajar yang didasari oleh kesadaran ingin diperoleh dan disiplin merupakan
mahasiswa itu sendiri. perasaan taat dan patuh pada nilai-nilai
Goleman (2005) yang yang diyakini dan melakukan pekerjaan
mengadaptasi model Salovey –Mayer dengan tepat jika dirasa itu adalah sebuah
membagi EQ ke dalam lima unsur yang tanggung jawab.
meliputi : kesadaran diri, pengaturan diri, Menurut Prastiti dalam Ika (2011),
motivasi,empati, dan kecakapan dalam individu dalam belajar memiliki berbagai
membina hubungan dengan orang lain. macam cara,ada yang belajar dengan
Kelima unsur tersebut di kelompokkan ke membaca, serta belajar dengan cara
dalam dua kecakapan, yaitu: Kecakapan menemukan. Kebiasaan-kebiasaan belajar
pribadi, yang meliputi kesadaran diri, yang dilakukan oleh mahasiswa secara
pengaturan diri, dan emosi,serta berulang-ulang pun menjadi perilaku
Kecakapan sosial, yang meliputi empati belajar mahasiswa, seperti kebiasaan
dan keterampilan sosial. membaca buku teks,kunjungan ke
Selain kecerdasan emosional (EQ), perpustakaan, dan kebiasaan menghadapi
perilaku belajar selama di perguruan tinggi ujian.
juga mempengaruhi prestasi akademik Fenomena yang terjadi mengenai
seorang mahasiswa. Suwardjono (1991) salah satu komponen perilaku belajar yaitu
menyatakan bahwa belajar di perguruan kunjungan ke perpustakaan, hasil survei
tinggi merupakan suatu pilihan srategik dari koran Ganto kunjungan yang
dalam mencapai tujuan individual dilakukan seorang mahasiswa UNP ke
2
perpustakaan ketika ada keperluan saja Berdasarkan penelitian Rachmi
sebanyak 64,41%,dan sebanyak 4,81% (2010), perilaku belajar berpengaruh
tidak pernah berkunjung ke perpustakaan signifikan terhadap pemahaman akuntansi
(Ganto, edisi169). Data tersebut mahasiswa. Septian dan Suprianto
menunjukkan bahwa perilaku belajar (2011), perilaku belajar berpengaruh
mahasiswa yang ditunjukkan dengan positif dan signifikan terhadap tingkat
kunjungan ke perpustakaan masih hanya pemahaman akuntansi mahasiswa.
sekedar memenuhi kebutuhan tugas Variabel dependen dalam
belajarnya saja. Sedangkan sebagian penelitian ini adalah tingkat pemahaman
mahasiswa tidak ada keinginan untuk akuntansi mahasiswa. Variabel independen
memanfaatkan perpustakaan tersebut dalam penelitian ini yaitu kecerdasan
sebagai sarana pendukung belajar. emosional dan perilaku belajar.
Penelitian sebelumnya, Sedangkan sampel yang digunakan dalam
Suryaningrum dan Trisnawati (2003), penelitian ini adalah mahasiswa tingkat
melakukan penelitian tentang Pengaruh akhir pada Universitas Negeri Padang,
Kecerdasan Emosional terhadap Tingkat Universitas Andalas,Universitas Bung
Pemahaman Akuntansi dengan sampel Hatta, dan Universitas Putra Indonesia.
mahasiswa akhir akuntansi yang telah Alasan pemilihan sampel karena keempat
menempuh 120 sks pada beberapa universitas tersebut merupakan universitas
universitas di Jogjakarta. Hasil terbesar di kota Padang.
pengujiannya menunjukkan bahwa Kecerdasan emosional yang akan
kecerdasan emosional tidak berpengaruh diteliti terbagi menjadi 5 komponen, yaitu
secara signifikan terhadap tingkat pengenalan diri, pengendalian diri,
pemahaman akuntansi. motivasi, empati, dan keterampilan sosial
Hariyoga dan Suprianto (2011) dan perialku belajar terbagi menjadi 4
melakukan penelitian tentang Pengaruh komponen kebiasaan mengikuti pelajaran,
Kecerdasan Emosional, Perilaku Belajar, kebiasaan membaca buku, kunjungan ke
dan Budaya terhadap Tingkat Pemahaman perpustakaan dan kebiasaan menghadapi
Akuntansi, Kepercayaan Diri sebagai ujian. Variabel dependen yang digunakan
Variabel Pemoderasi dengan sampel pada penelitian ini yaitu tingkat
mahasiswa tingkat akhir pada beberapa pemahaman akuntansi yang diproksikan
perguruan tinggi yang ada di Semarang. dengan nilai mata kuliah yang berkaitan
Hasil penelitian menunjukkan kecerdasan dengan akuntansi, yaitu nilai mata kuliah
emosional dan perilaku belajar Pengantar Akuntansi, Akuntansi Keuangan
berpengaruh positif dan signifikan Menengah 1, Akuntansi Keuangan
terhadap tingkat pemahaman akuntansi Menengah 2, Akuntansi Keuangan
mahasiswa. Lanjutan 1, Akuntansi Keuangan Lanjutan
Suryanti dan Ika (2004) juga 2, Pemeriksaan Akuntansi 1, Pemeriksaan
meneliti pengaruh kecerdasan emosional Akuntansi 2, dan Teori Akuntansi, karena
terhadap tingkat pemahaman akuntansi. di dalamnya menggambarkan akuntansi
Sampel penelitian di ambil dari mahasiswa secara umum.
tingkat akhir jurusan akuntansi di Berdasarkan paparan masalah di
Universitas Diponegoro. Berdasarkan hasil atas,maka peneliti menganggap perlunya
penelitian, pengaruh positif ditunjukkan dilakukan penelitian mengenai “Pengaruh
oleh variabel pengenalan diri, motivasi, Kecerdasan Emosional Dan Perilaku
empati, sedangkan pengaruh negatif Belajar Terhadap Pemahaman
ditunjukkan oleh variabel pengendalian Akuntansi Pada Mahasiswa Akuntansi
diri dan ketrampilan sosial. Di Kota Padang”.

3
2. KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2) Pemahaman Akuntansi
A. Kajian Teori Menurut Kamus Besar Bahasa
1) Pengertian Akuntansi Indonesia, kata paham sebagai asal kata
American Accounting Association dari pemahaman diartikan sebagai
mendefinisikan akuntansi sebagai proses mengerti benar atau tahu benar. Jadi,
mengidentifikasikan, mengukur, dan pemahaman dapat diartikan sebagai
melaporkan informasi ekonomi, untuk proses, perbuatan, cara untuk mengerti
memungkinkan adanya penilaian dan benar atau mengetahui benar. Seseorang
keputusan yang jelas dan tegas bagi dapat dikatakan paham mengenai sesuatu
mereka yang menggunakan informasi apabila orang tersebut sudah mengerti
tersebut (Soemarso, 2004). Definsi ini benar mengenai hal tersebut.
mengandung beberapa pengertian, yaitu: Tingkat pemahaman akuntansi
1. Akuntansi merupakan proses yang merupakan sejauh mana kemampuan untuk
terdiri dari identifikasi, pengukuran dan memahami akuntansi baik sebagai
pelaporan informasi ekonomi. seperangkat pengetahuan (body of
2. Informasi ekonomi yang dihasilkan knowledge) maupun sebagai proses atau
oleh akuntansi diharapkan beguna praktik. Pengusaan pengetahuan atau
dalam penilaian dan pengambilan keterampilan yang dikembangkan oleh
keputusan mengenai kesatuan usaha guru/dosen. Nilai yang diperoleh peserta
yang bersangkutan. didik mempunyai pungsi ganda, sebagai
Menurut Suwardjono dalam Lauw ukuran keberhasilan peserta didik dalam
(2009) pengetahuan akuntansi dapat mempelajari mata kuliah dan sekaligus alat
dipandang dari dua sisi pengertian yaitu evaluasi keberhasilah mata kuliah dan
sebagai pengetahuan profesi (keahlian) sekaligus sebagai alat evaluasi
yang dipraktekkan di dunia nyata dan keberhasilan mata kuliah itu sendiri
sekaligus sebagai suatu disiplin (Muliono dalam Mawardi 2011).
pengetahuan yang diajarkan di perguruan 3) Kecerdasan Emosional
tinggi. Akuntansi sebagai objek Kamus Besar Bahasa Indonesia
pengetahuan di perguruan tinggi, mendefinisikan emosi sebagai luapan
akademisi memandang akuntansi sebagai perasaan yang berkembang dan surut
dua bidang kajian yaitu bidang prakyek dalam waktu singkat serta keadaan dan
dan teori. Bidang praktek berkepentingan reaksi psikologi dan fisiologis seperti
dengan masalah bagaimana praktek kegembiraan, kesedihan, keharuan dan
dijalankan sesuai dengan prinsip kecintaan. Goleman (2003) dalam
akuntansi. Bidang teori berkepentingan menganggap emosi merujuk pada suatu
dengan penjelasan, deskripsi, dan argumen perasaan dan pikiran-pikiran khasnya,
yang dianggap melandasi praktek suatu keadaan yang biologis dan
akuntansi yang semuanya dicakup dalam psikologis serta serangkain kecenderungan
suatu pengetahuan yang disebut teori untuk bertindak. Emosional adalah hal-hal
akuntansi. yang berhubungan dengan emosi.
Dari pengertian diatas dapat Peter Salovey dan Jack Mayer
disimpulkan bahwa akuntansi merupakan dalam Anggun (2010) mendefinisikan
suatu disiplin ilmu yang untuk kecerdasan emosional sebagai kemampuan
mengidentifikasi, mengukur, dan untuk mengenali perasaan, meraih dan
melaporkan informasi ekonomi, untuk membangkitkan perasaan untuk membantu
memberikan penilaian dan keputusan yang pikiran, memahami perasaan dan
jelas dan tegas bagi pengguna informasi maknanya, dan mengendalikan perasaan
tersebut. secara mendalam sehingga membantu
perkembangan emosi dan intelektual.
4
Menurut Robbins (2010), emosi gambaran atau konsep yang jelas tentang
adalah perasaan intens yang ditujukan bagi diri sendiri dengan segala kesulitan dan
seseorang atau sesuatu. Emosi itu spesifik kelemahannya. Ada beberapa cara untuk
terhadap objek dengan kata lain, emosi mengembangkan kekuatan dan kelemahan
adalah reaksi akan suatu objek sedangkan dalam pengenalan diri yaitu introspeksi
kecerdasan emosional merupakan diri, mengendalikan diri, membangun
kemampuan seseorang untuk mendeteksi kepercayaan diri, mengenal dan
serta mengelola petunjuk-petunjuk dan mengambil inspirasi dari tokoh-tokoh
informasi emosional. teladan, dan berpikir positif dan optimis
Menurut Shapiro (2003) istilah tentang diri sendiri. Dari beberapa cara
“kecerdasan emosional” pertama kali di untuk mengembangkan pengenalan diri,
lontarkan pada tahun 1990 oleh psikolog dapat diketahui bahwa kepercayaan diri
Peter Salovey dari Harvard University dan merupakan salah satu hal yang dapat
John Mayer dari University of New mempengaruhi bagaimana mahasiswa
Hampshire Amerika untuk menerangkan mengenal dirinya.
kualitas-kualitas emosional yang Goleman (2003) menyatakan
tampaknya penting bagi keberhasilan. bahwa kesadaran diri dalam mengenali
Kualitas-kualitas itu antara lain adalah: perasaan sewaktu perasaan itu terjadi
empati (kepedulian), mengungkap kan dan merupakan dasar kecerdasan emosional.
memahami perasaan, mengendalikan Pada tahap ini diperlukan adanya
amarah, kemandirian, kemampuan pemantauan perasaan dari waktu ke waktu
menyesuaikan diri, bisa memecahkan agar timbul pemahaman tentang diri.
masalah antar pribadi, ketekunan, Berdasarkan uraian ini dapat diasumsikan
kesetiakawanan, keramahan, dan sikap bahwa pengenalan diri dapat
hormat. mempengaruhi tingkat pemahaman
Menurut Goleman (2003), akuntansi. Kesadaran diri dianggap dapat
kecerdasan emosional adalah kemampuan merubah proses belajar mahasiswa dimana
mengenali perasaan kita sendiri dan mereka memperoleh tingkat pemahaman
perasaan orang lain, kemampuan yang lebih baik.
memotivasi diri sendiri, dan kemampuan 2. Pengendalian Diri
mengelola emosi dengan baik pada diri Menurut Goleman (2000),
sendiri dan dalam hubungan orang lain. pengendalian diri merupakan sikap hati-
Kemampuan ini saling berbeda dan hati dan cerdas dalam mengatur
melengkapi dengan kemampuan akademik kehidupan, keseimbangan emosi, bukan
murni, yaitu kognitif murni yang diukur menekan emosi, karena setiap perasaan
dengan IQ. mempunyai nilai dan makna. Menurut
Menurut Goleman (2003) dalam Maslahah Melandy dan Aziza (2006), pengendalian
(2007) terdapat lima dimensi atau diri merupakan pengelolaan emosi yang
komponen kecerdasan emosional (EQ) berarti menangani perasaan agar perasaan
yaitu:Pengenalan diri (Self awareness), dapat terungkap dengan tepat.
Pengendalian diri (self regulation, Kepercayaan diri mahasiswa akan
Motivasi (motivation), Empati (empathy), mempengaruhi kemampuan untuk
Keterampilan sosial (social skills). mengendalikan dirinya. Mahasiswa yang
1. Pengenalan Diri memiliki kepercayaan diri yang kuat maka
Menurut Gea et al. (2002), akan cenderung lebih mampu
mengenal diri berarti memahami kekhasan mengendalikan dirinya dalam menghadapi
fisiknya, kepribadian, watak dan permasalahan yang terjadi dibandingkan
temperamennya, mengenal bakat-bakat dengan mahasiswa yang memiliki
alamiah yang dimilikinya serta punya kepercayaan diri lemah
5
dirinya dan orang lain, yang akan
berakibat pada peningkatan kualitas belajar
3. Motivasi sehingga akan tercipta suatu pemahaman
Menurut Terry dalam Melandy dan yang baik tentang akuntansi (Melandy dan
Aziza (2006), motivasi didefinisikan Aziza, 2006).
sebagai keinginan dari dalam yang 5. Keterampilan Sosial
mendorong seseorang untuk bertindak. Menurut Jones (1996), kemampuan
Motivator yang paling berdaya membina hubungan dengan orang lain
guna adalah motivator dari dalam, bukan adalah serangkaian pilihan yang dapat
dari luar. Keinginan untuk maju dari dalam membuat anda mampu berkomunikasi
diri mahasiswa akan menimbulkan secara efektif dengan orang yang
semangat dalam meningkatkan kualitas berhubungan dengan anda atau orang lain
mereka. Para mahasiswa yang memiliki yang ingin anda hubungi.
upaya untuk meningkatkan diri akan
menunjukkan semangat juang yang tinggi 4) Perilaku Belajar
kea rah penyempurnaan diri yang Perilaku belajar dapat diartikan
merupakan inti dari motivasi untuk meraih sebagai sebuah aktivitas belajar. Konsep
prestasi. dan pengertian belajar sendiri sangat
Ada banyak faktor yang beragam, tergantung dari sisi pandang
mempengaruhi motivasi seorang setiap orang yang mengamatinya. Dalam
mahasiswa, salah satunya adalah kamus besar bahasa indonesia, perilaku
kepercayaan diri. Mahasiswa yang memiliki arti teanggapan atau reaksi
memiliki kepercayaan diri kuat cenderung individu terhadap ransangan atau
lebih memiliki motivasi yang tinggi karena lingkungan.
dia percaya akan kemampuan dirinya Belajar adalah perubahan yang
sendiri dibandingkan dengan mahasiswa relatif permanen dalam perilaku atau
yang mempunyai kepercayaan diri lemah potensi perilaku sebagai hasil dari
yang cenderung memiliki motivasi yang pengalaman atau latihan yang diperkuat.
rendah pula. Belajar merupakan akibat adanya interaksi
4. Empati antara stimulus dan respon. Seseorang
Goleman (1995) dalam Anggun dianggap telah belajar sesuatu jika dia
(2010) berpendapat bahwa empati atau dapat menunjukkan perubahan
mengenal emosi orang lain di bangun perilakunya.
berdasarkan pada kesadaran diri. Jika Dalam Kamus Besar Bahasa
seseorang terbuka pada emosi sendiri, Indonesia, belajar memilki arti berusaha
maka dapat di pastikan bahwa ia akan memperoleh kepandaian atau ilmu.
terampil membaca perasaan orang lain. Definisi ini memiliki pengertian bahwa
Sebaliknya orang yang tidak mampu belajar adalah sebuah kegiatan untuk
menyesuaikan diri dengan emosinya mencapai kepandaian atau ilmu.
sendiri dapat di pastikan tidak akan Menurut Davidoff dalam Veronica
mampu menghormati perasaan orang lain. (2008), Perilaku belajar dapat diartikan
Empati yang paling efektif di sebagai sebuah aktivitas belajar. Konsep
kalangan mahasiswa adalah mempunyai dan pengertian belajar sendiri sangat
kemampuan paling tinggi dalam penolakan beragam, tergantung dari sisi pandang
terhadap sinyal-sinyal emosi tubuh sendiri setiap orang yang mengamatinya. Belajar
mulai dari mendengar, memahami, dan sendiri diartikan sebagai erubahan yang
bersosialisasi dengan lingkungan kampus. secara relatif berlangsung lama pada
Orang yang memiliki empati yang tinggi perilaku yang diperoleh kemudian dari
akan lebih mampu membaca perasaan pengalaman-pengalaman.
6
Suwardjono (2004), menyatakan mahasiswa dapat bertambah dan dapat
bahwa belajar di perguruan tinggi meningkatkan pemahaman mahasiswa
merupakan suatu pilihan srategik dalam dalam mempelajari suatu pelajaran.
mencapai tujuan individual seseorang. 3. Kunjungan ke Perpustakaan
Semangat, cara belajar, dan sikap Kunjungan perpustakaan
mahasiswa terhadap belajar sangat merupakan kebiasaan mahasiswa
dipengaruhi oleh kesadaran akan adanya mengunjungi perpustakaan untuk mencari
tujuan individual dan tujuan lembaga referensi yang dibutuhkan agar dapat
pendidikan yang jelas. Kuliah merupakan menambah wawasan dan pemahaman
ajang untuk mengkonfirmasi pemahaman terhadap pelajaran. Walaupun pada
mahasiswa dalam proses belajar mandiri. dasarnya sumber bacaan bisa ditemukan
Pengendalian proses belajar lebih penting dimana-mana, namun tempat yang paling
daripada hasil atau nilai ujian. Jika proses umum dan memiliki sumber yang lengkap
belajar dijalankan dengan baik, nilai adalah perpustakaan.
merupakan konsekuensi logis dari proses 4. Kebiasaan Menghadapi Ujian
tersebut. Kebiasaan menghadapi ujian
Dalam proses belajar diperlukan merupakan persiapan yang biasa dilakukan
perilaku belajar yang sesuai dengan tujuan mahasiswa ketika akan menghadapi ujian.
pendidikan, dimana dengan perilaku Setiap ujian tentu dapat dilewati oleh
belajar tersebut tujuan pendidikan dapat seorang siswa dengan berhasil jika sejak
dicapai secara efektif dan efisien, sehingga awal mengikuti pelajaran, siswa tersebut.
prestasi akademik dapat ditingkatkan.
Perilaku belajar sering juga disebut B. Pengembangan Hipotesis
kebiasaan belajar yaitu merupakan proses 1) Hubungan kecerdasan emosional
belajar yang dilakukan individu secara terhadap tingkat pemahaman akuntansi
berulang-ulang sehingga menjadi otomatis Kecerdasan emosional
atau spontan. Perilaku ini yang akan memungkinkan seseorang untuk
mempengaruhi prestasi belajar (Hanifah memutuskan dalam situasi apa dirinya
dan Syukriy ,2001). Menurut Suwardjono berada lalu bersikap secara tepat
(2004) perilaku belajar yang baik terdiri didalamnya. EQ memberikan kesadaran
dari: mengenai perasaan milik diri sendiri dan
1. Kebiasaan Mengikuti Pelajaran juga perasaan milik orang lain. EQ
Kebiasaan mengikuti pelajaran memberikan rasa empati, cinta, motivasi
adalah kebiasaan yang dilakukan dan kemampuan untuk menanggapi
mahasiswa pada saat pelajaran sedang kesedihan atau kegembiraan secara tepat. (
berlangsung. Mahasiswa yang mengikuti Goleman dalam Pangestu 2009).
pelajaran dengan tertib dan penuh Dengan kecerdasan emosi yang
perhatian serta dicatat dengan baik akan baik dari seseorang, akan menimbulkan
memperoleh pengetahuan lebih banyak. sikap yang baik sehingga pengalaman
Kebiasaan mengikuti pelajaran ini positif akan diperoleh. Jika seseorang yang
ditekankan pada kebiasaan memperhatikan memiliki kecerdasan emosi yang baik,
penjelasan dosen, membuat catatan, dan maka orang tersebut akan berusaha untuk
keaktifan di kelas. memperoleh pengalaman yang positif
2. Kebiasaan Membaca Buku dengan memahami ilmu pengetahuan
Kebiasaan membaca buku selama kuliah. Seseorang dengan
merupakan merupakan ketrampilan keterampilan emosional yang berkembang
membaca yang paling penting untuk baik berarti ia akan berhasil dalam
dikuasai mahasiswa. Kebiasaan membaca kehidupan dan memiliki motivasi untuk
harus di budidayakan agar pengetahuan berprestasi.
7
Berdasarkan penelitian Septian Jadi perilaku belajar dan tingkat
Haryoga (2011), Pengaruh kecerdasan pemahaman akuntansi memiliki hubungan
emosional,perilaku belajar,dan budaya yang positif karena semakin baik perilaku
terhadap tingkat pemahaman akuntansi belajar seseorang maka tingkat
dengan kepercayaan diri sebagai variabel pemahaman akuntansi juga semakin baik.
pemoderasi, kecerdasan emosional
berpengaruh positif dan signifikan Rumusan hipotesis yang
terhadap tingkat pemahaman akuntansi didasarkan pada latar belakang dan
mahasiswa. permasalahan yang telah dijelaskan
Jadi kecerdasan emosional dan sebelumnya antara lain :
tingkat pemahaman akuntansi memiliki H2: Perilaku belajar mahasiswa
hubungan yang positif karena semakin akuntansi berpengaruh positif dan
baik seseorang mengendalikan emosinya signifikan terhadap pemahaman akuntansi.
maka tingkat pemahaman akuntansi juga
semakin baik. 3. METODOLOGI PENELITIAN
Rumusan hipotesis yang A. Populasi dan Sampel
didasarkan pada latar belakang dan Populasi dalam penelitian ini
permasalahan yang telah dijelaskan adalah seluruh mahasiswa akuntansi
sebelumnya antara lain : perguruan tinggi di Padang. Dengan
H1: Kecerdasan emosional berpengaruh sampel mahasiswa akuntansi yang
positif dan signifikan terhadap pemahaman terdaftar pada 4 perguruan tinggi
akuntansi (universitas) dan yang menjadi responden
2) Hubungan perilaku belajar sebanyak 140 mahasiswa.
terhadap tingkat pemahaman akuntansi B. Jenis dan Sumber Data
Hal-hal yang berhubungan dengan Jenis data yang digunakan dalam
perilaku belajar yang baik dapat dilihat penelitian ini adalah data subjek.
dari kebiasaan mengikuti pelajaran, Sedangkan sumber data dalam penelitian
kebiasaan membaca buku, kunjungan ke ini adalah data primer.
perpustakaan dan kebiasaan menghadapi C. Teknik Pengumpulan Data
ujian. Mahasiswa yang memiliki perilaku Pengumpulan data dari penelitian
belajar yang baik berkemungkinan besar ini dilakukan dengan menyabar kuesioner
memiliki pemahaman akuntansi yang baik (angket). Kuesioner diantarkan langsung
pula. Perilaku belajar memiliki peranan kepada responden.
yang menentukan dan mendorong D. VariabelPenelitian dan
mahasiswa untuk belajar dengan penuh Pengukuran Variabel
perhatian dan konsenterasi dalam Variabel yang digunakan dalam
menerima pelajaran, sehingga tercapai penelitian ini terdiri atas dua variabel
tujuan yang diharapkan yaitu peningkatan antara lain:
pemahaman akuntansi mahasiswa 1. Variabel Terikat (Y)
Berdasarkan penelitian Rachmi Menurut Kuncoro (2003:26)
(2010), perilaku belajar berpengaruh variabel terikat (dependent variable)
signifikan terhadap pemahaman akuntansi adalah variabel yang menjadi perhatian
mahasiswa. Septian Haryoga (2011), utama dalam sebuah pengamatan.
perilaku belajar berpengaruh positif dan Pengamatan akan dapat mendeteksikan
signifikan terhadap tingkat pemahaman ataupun menerangkan variabel dalam
akuntansi mahasiswa. Aditya Prima (2013) variabel terikat beserta perubahannya yang
Perilaku Belajar berpengaruh positif terjadi kemudian. Variabel terikat
signifikan terhadap Tingkat Pemahaman (dependent variable) dalam penelitian ini
Akuntansi. adalah pemahaman akuntansi.
8
Pemahaman akuntansi akan diukur apakah model regresi linier mengalami
dengan menggunkan nilai mata kuliah multikolinearitas dapat diperiksa
akuntansi yaitu Pengantar Akuntansi 1&2, menggunakan Variance Inflation Factor
Akuntansi Keuangan 1&2, Akuntansi (VIF).
Keuangan Lanjutan 1&2, Audit 1&2 dan
Teori Akuntansi. Mata kuliah tersebut F. Teknik Analisis Data
merupakan mata kuliah yang didalamnya Teknik analisis data menggunakan
terdapat unsur-unsur yang analisis deskriptif dan metode analisis
menggambarkan akuntansi secara umum. menggunakan analisis regresi berganda,
2. Variabel Bebas (X) koefisien determinasi (adjusted R2), uji F,
Variabel bebas (independent dan uji t.
variable) adalah variabel yang dapat
mempengaruhi perubahan dalam variabel G. Definisi Operasional
terikat (dependent variable) dan 1. Pemahaman Akuntansi
mempunyai pengaruh positif ataupun Seberapa mengerti seorang
negatif bagi variabel terikat nantinya. mahasiswa terhadap apa yang sudah
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dipelajari yang dalam konteks ini mengacu
bebas (independent variable) adalah: pada mata kuliah-mata kuliah akuntansi.
1. Kecerdasan Emosional (X1) 2. Kecerdasam Emosional
2. Perilaku Belajar (X2) Kecerdasan emosional adalah
Pengukuran variabel dalam kemampuan mengenali perasaan kita
penelitian ini menggunakan skala likert sendiri dan perasaan orang lain,
dengan lima alternatif jawaban dan kemampuan memotivasi diri sendiri, dan
masing-masing diberi skor yaitu: Sangat kemampuan mengelola emosi dengan baik
Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-Ragu (R), pada diri sendiri dan dalam hubungan
Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju orang lain. Kemampuan ini saling berbeda
(STS). Kecerdasan emosional terdiri atas dan melengkapi dengan kemampuan
22 item pertanyaan dan untuk perilaku akademik murni, yaitu kognitif murni yang
belajar terdapat 17 item pertanyaan. diukur dengan IQ.
3. Perilaku Belajar.
E. Uji Asumsi Klasik Belajar adalah perubahan yang
1) Uji Normalitas relatif permanen dalam perilaku atau
Uji normalitas digunakan untuk potensi perilaku sebagai hasil dari
mengetahui model statistik yang akan pengalaman atau latihan yang diperkuat.
digunakan. Uji normalitas digunakan Belajar merupakan akibat adanya interaksi
untuk mengetahui apakah data antara stimulus dan respon. Seseorang
berdistribusi normal atau tidak. dianggap telah belajar sesuatu jika dia
2) Uji Heterokedastisitas dapat menunjukkan perubahan perilak
Uji heteroskedastisitas bertujuan unya.
untuk menguji apakah dalam suatu model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari 4. HASIL PENELITIAN DAN
residual pengamatan ke pengamatan PEMBAHASAN
lainnya. Jumlah kuesioner yang bisa diolah
3) Uji Multikolinearitas dalam penelitian ini adalah sebanyak 120
Uji Multikolinearitas digunakan kuesioner dari 140 buah kuesioner yang
untuk mengetahui apakah terjadi korelasi disebar. Responden terdiri dari 47 orang
yang kuat di antara variabel-variabel mahasiswa akuntansi laki-laki dan 73
independen yang diikutsertakan dalam orang mahasiswa akuntansi perempuan.
pembentukan model. Untuk mendeteksi
9
Sebanyak 80 orang atau 66,67% tabel 4 (lampiran) menunjukkan nilai F =
merupakan mahasiswa angkatan 2010, 19 19,089 dan signifikan pada level 0,000.
orang dari 120 responden merupakan Hal ini menunjukkan bahwa model regresi
mahasiswa angkatan 2011, 18 orang atau dapat digunakan untuk menguji pengaruh
15% responden merupakan mahasiswa variabel independen terhadap variabel
angkatan 2009, dan sebanyak 2,5% dependen.
responden merupakan mahasiswa angkatan Uji t dilakukan untuk mengetahui
2008. seberapa besar pengaruh variabel
Hasil Uji Asumsi Klasik yaitu hasil independen terhadap variabel dependen
uji normalitas residual menyatakan nilai secara parsial. Patokan yang digunakan
Kolmogorov-Smirnov Smirnov sebesar adalah dengan membandingkan nilai
0,165 dengan signifikan 0,05. Berarti data singnifikan yang dihasilkan dengan alpha
dapat dinyatakan berdistribusi normal dan 0,05 atau dengan membandingkan thitung
bisa dilanjutkan untuk diteliti lebih lanjut. dengan ttabel. tabel 6 (lampiran)
Hasil pengujian ini dapat dilihat pada tabel Hipotesis pertama adalah
1 (lampiran) . kecerdasan emosional berpengaruh
Uji Heterokedastisitas model signifikan positif terhadap pemahaman
regresi yang digunakan dalam penelitian akuntansi mahasiswa. Nilai ttabel pada α =
ini terbebas dari heteroskedastisitas dan 0,05 adalah 1,658 Nilai thitung untuk
hasil ini dapat dilihat pada tabel 3 variabel kecerdasan emosional (X1) adalah
(lampiran). Berdasarkan tabel 3 diperoleh 4,753. Dengan demikian dapat diketahui
nilai sig masing-masing 0.887 untuk bahwa t hitung > t tabel yaitu 4,753> 1,658
kecerdasan emosional dan 0,697 untuk (sig 0,000 < 0,05) dengan nilai β 0,171.
perilaku belajar dimana sig > 0,05. Hal ini menujukkan bahwa kecerdasan
Berdasarkan tabel 2 (lampiran) emosional berpengaruh secara signifikan
diperoleh nilai VIF untuk masing-masing positif tingkat pemahaman akuntansi
variabel bebas kurang dari 10 dan mahasiswa, dengan demikian hipotesis
tolerance value berada diatas 0,10. pertama diterima.
Hipotesis kedua adalah perilaku
A. Hasil Penelitian belajar berpengaruh signifikan positif
Dari pengolahan data statistik, diperoleh terhadap tingkat pemahaman akuntansi
persamaan regresi linear berganda sebagai mahasiswa. Nilai t tabel pada α = 0,05
berikut : adalah 1,658 Nilai t hitung untuk variable
Y = 9, 960+ 0, 171 X1 + 0, 055 X2 perilaku belajar (X2) adalah 2,395 dengan
Berdasarkan tabel 5 (lampiran) nilai β 0,55, maka dapat diketahui bahwa t
besarnya Adjusted R Square adalah 0,233. hitung > t tabel yaitu 2,395 > 1,658(sig 0,018
Hal ini mengindikasikan bahwa < 0,05). Hal ini menujukkan bahwa
keterlibatan variabel kecerdasan emosional perilaku belajar berpengaruh secara
dan perilaku belajar terhadap tingkat signifikan positif terhadap tingkat
pemahaman akuntansi mahasiswa sebesar pemahaman akuntansi mahasiswa, dengan
23,3% sedangkan 76,7% lagi ditentukan demikian hipotesis kedua diterima.
oleh variabel lain diluar model yang tidak
terdeteksi dalam penelitian ini. 5. KESIMPULAN, KETERBATAS
Uji F dilakukan untuk menguji AN DAN SARAN
apakah secara bersama-sama variabel A. Kesimpulan
independen mampu menjelaskan variabel Kesimpulan yang dapat diambil
dependen secara baik atau untuk menguji dari penelitian mengenai “Pengaruh
apakah model yang digunakan telah fix kecerdasan emosional dan perilaku belajar
atau tidak. Hasil pengolahan data uji F
10
terhadap tingkat pemahaman akuntansi sebenarnya (subjektif) dan akan
mahasiswa” adalah sebagai berikut: berbeda apabila data diperoleh melalui
1. Kecerdasan emosional berpengaruh wawancara langsung dengan
signifikan positif terhadap tingkat responden.
pemahaman akuntansi mahasiswa.
Dimana semakin tinggi kecerdasan C. Saran
emosional mahasiswa maka semakin Berdasarkan pada pembahasan dan
baik tingkat pemahaman akuntansi kesimpulan di atas, maka peneliti
mahasiswa. menyarankan bahwa:
2. Perilaku belajar mahasiswa 1. Dapat memperluas populasi, sehingga
berpengaruh signifikan positif terhadap populasi penelitian tidak hanya diambil
tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa. dari empat perguruan tinggi yang
Dimana semakin tinggi perilaku belajar berada di Kota Padang.
mahasiswa maka semakin baik tingkat 2. Menambah variabel-variabel bebas
pemahaman akuntansi mahasiswa . lainnya yang memiliki kemungkinan
B. Keterbatasan adanya pengaruh terhadap pemahaman
Meskipun peneliti telah berusaha akuntansi selain variabel-variabel yang
merancang dan mengembangkan digunakan dalam penelitian ini.
penelitian sedemikian rupa, namun masih Sebaiknya peneliti selanjutnya
terdapat beberapa keterbatasan dalam menambahkan beberapa faktor lagi
penelitian ini yaitu: seperti kecerdasan spiritual,kecerdasan
1. Dimana dari model penelitian yang intelektual dan kecerdasan sosial.
digunakan, diketahui bahwa variabel 3. Memperluas penelitian, mungkin lebih
penelitian yang digunakan hanya baik apabila dilakukan penelitian pada
dapat menjelaskan sebesar 23,3%. obyek dan subyek penelitian yang
Sedangkan 76,7% dijelaskan oleh berbeda.
faktor lain yang tidak diteliti. 4. Penelitian ini masih memilki
Sehingga variabel penelitian yang keterbatasan, yaitu pada metode
digunakan kurang dapat menjelaskan penelitian yang dipakai. Untuk
pengaruhnya terhadap tingkat penelitian selanjutnya dapat dilakukan
pemahaman akuntansi mahasiswa di dengan metode lapangan dan
Kota Padang. wawancara.
2. Diantara variabel yang diteliti pada
penelitian ini masih terdapat beberapa
item pada kuesioner dimana TCR
yang diperoleh masih pada kategori DAFTAR PUSTAKA
cukup baik. Bagi peneliti selanjutnya Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur
diharapkan untuk lebih Penelitian. Edisi Revisi V.
menyempurnakan lagi hasil penelitian Jakarta:PT Rineka Cipta.
ini. Budhiyanto, Suryanti J. Dan Nugroho, Ika
3. Penelitian ini merupakan metode P., 2004, “Pengaruh Kecerdasan
survei menggunakan kuesioner tanpa Emosional terhadap Tingkat
dilengkapi dengan wawancara atau Pemahaman Akuntansi”, Jurnal
pertanyaan lisan. Sebaiknya dalam Ekonomi Bisnis, Vol. X,
mengumpulkan data dilengkapi No.2, Hal.260-281.
dengan menggunakan pertanyaan lisan Buku Panduan Mahasiswa. 2012. Fakultas
dan tertulis. Karena persepsi Ekonomi: Universitas Negeri
responden yang disampaikan belum Padang.
tentu mencerminkan keadaan yang
11
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Maruli. Pengertian Belajar dan
Indonesia. Edisi IV. Jakarta:PT Perubahan Perilaku dalam elajar.
Gramedia Pustaka Utama. cafestudi061. wordpress.com
Gea et al. 2002. “Relasi Dengan Diri Mawardi, M, Cholid. (2011) Tingkat
Sendiri”. Jakarta: Alex Media Pemahaman Mahasiswa Akuntansi
Komputindo Terhadap Konsep Dasar
Gozhali,imam. 2006. Partial Least Square. Akuntansi di Perguruan Tinggi
Semarang: Universitas Diponegoro Negeri di Kota Malang.
Goleman, Daniel. 2000. Working With Melandy, Rissyo dan Aziza, Nurna. 2006.
Emotional Intelligence. Jakarta.: Pengaruh Kecerdasan Emosional
PT Gramedia Pustaka Utama. Terhadap Tingkat Pemahaman
Akuntansi, Kepercayaan Diri
Goleman, Daniel. 2001. Kecerdasan Sebagai Variabel
Emosi Untuk Mencapai Puncak Prestasi. Pemoderasi. Simposium Nasional
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Akuntansi IX: Padang.
Utama. Melandy, Rissyo. dkk. 2007. Sinkronisasi
Goleman, Daniel. 2003. Emotional Komponen Kecerdasan Emosional
Intelligence. Jakarta: PT. Gramedia Dan Pengaruhnya Terhadap
Pustaka Utama. Tingkat Pemahaman Akuntansi
Hanifah dan Abdullah Syukri. 2001. Dalam Sistem Pendidikan Tinggi
Pengaruh Perilaku Belajar Akuntansi. Simposium Nasional
Terhadap Prestasi Akademik Akuntansi X: Makassar.
Mahasiswa Akuntansi. Media Riset Rachmi, Filia. 2010. Pengaruh
Akuntansi, Auditing, dan Informasi. Kecerdasan Emosional, Kecerdasan
Volume 1, No. 3, 63-86. Spiritual, Dan Perilaku Belajar
Haryoga,Septian dan Edy Supriyanto. Terhadap Tingkat Pemahaman
2011. Pengaruh Kecerdasan emosional, Akuntansi. Jurnal Akuntansi
perilaku belajar, dan budaya Raharjo, Sahid. 2014. Cara mudah
terhadap tingkat pemahaman melakukan uji T dengan SPSS.
akuntansi dengan kepercayaan www. Spssindonesia.wordpress.com. di
diri sebagai variabel akses pada tanggal 30 november
pemoderasi. Simposium nasional 2014..
akuntansi XIV: Aceh. Sekaran, Uma. 2006. Metodologi
Indah, Eka Trisniwati dan Sri Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta:
Suryaningsum. 2003. Pengaruh Salemba Empat.
Kecerdasan Emosional Terhadap Shapiro, L.E.,2003, Mengajarkan
Tingkat Pemahaman Akuntansi. Emosional Intelligence pada anak,
Simposium Nasional Akuntansi VI: Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Surabaya. Utama.
Jones, R. N. 1996. “Cara Membina Sodik, Ichwan.2014. pengaruh kecerdasan
Hubungan Baik dengan Orang emosional dan kecerdasan spiritual
Lain”. Jakarta: Bumi Aksara. terhadap tingkat pemahaman
Marita. dkk. 2008. Kajian Empiris atas akuntansi mahasiswa.
Perilaku Belajar dan Kecerdasan http://brotherichwan.blogspot.com.
Emosional dalam Mempengaruhi S.R, Soemarsono. (2004) Akuntansi Suatu
Stres Kuliah Mahasiswa Akuntans. Pengantar. Edisi IV. Jakarta: PT
SNA XI:Pontianak. Rineka Cipta.
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis.
Bandung: Alfabeta
12
Suwardjono. 2004, Perilaku Belajar di
Perguruan Tinggi,
www.suwardjono.com. Di
akses pada tanggal 3 Januari 2014.
Tjun, Lauw. dkk. 2009. Pengaruh
Kecerdasan Emosional Terhadap
Pemahaman Akuntansi
Dilihat Dari Perspektif
Gender. Jurnal Akuntansi, Vol.1
No.2, Hal 101-118
Wayan, I Suartana. 2010. Akuntansi
Keprilakuan Teori dan Implikasi.
Yogyakarta: ANDI.
Widiaryanti, Veronica. 2008. Perilaku
Belajar Ditinjau Dari Dukungan
Sosialdan Kemandirian Pada
Siswa Sltp Santo Yoseph
Denpasar Bali. Skripsi.

Wiratna, V Sujarweni. 2014. SPSS untuk


penelitian.Edisi I. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press.
Yuli, Marta Khristi. 2012. Pengaruh
Kecerdasan Emosional, Perilaku
Belajar Terhadap Tingkat
Pemahaman Akuntansi
Mahasiswa.Jurnal Akuntansi.
Yuniani, Anggun. 2010. Pengaruh
Kecerdasan Emosional terhadap
Tingkat Pemahaman
Akuntansi. Skripsi.

13
LAMPIRAN
3. Uji Heterokedastisitas
1. Uji Normalitas
Coefficientsa
Tabel 1
Unstandardized Standardized
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Coefficients Coefficients

Unstandardized Std.
Residual Model B Error Beta t Sig.

N 120 1 (Constant) 1.674 1.946 .860 .391

Normal Parametersa Mean .0000000 kecerdasan


-.003 .023 -.014 -.143 .887
emosional
Std.
2.32168230 perilaku belajar .006 .015 .038 .391 .697
Deviation

Most Extreme Differences Absolute .102 a. Dependent Variable: RES2

Positive .059

Negative -.102

Kolmogorov-Smirnov Z 1.117 4. Uji F (F-test)

Asymp. Sig. (2-tailed) .165 Tabel 4


a. Test distribution is Normal.
ANOVAb

Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
2. Uji Multikolinearitas
1 Regression 209.301 2 104.651 19.089 .000a
Tabel 2
Residual 641.435 117 5.482

Coefficientsa Total 850.736 119

Collinearity a. Predictors: (Constant), perilaku belajar, kecerdasan emosional


Statistics
b. Dependent Variable: pemahaman akuntansi
Model Tolerance VIF

1(Constant)

Kecerdasan Emosional .915 1.092 5. Uji Adjusted R Square

Perilaku Belajar .915 1.092 Tabel 5


a. Dependent Variable: Pemahaman Akuntansi
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .496a .246 .233 2.34144

a. Predictors: (Constant), perilaku belajar, kecerdasan emosional

14
6. Uji t
Coefficientsa

Standard
ized
Unstandardize Coefficie
d Coefficients nts

Std.
Model B Error Beta t Sig.

1 (Constant) 9.960 2.998 3.322 .001

kecerdasan
.171 .036 .399 4.753 .000
emosional

perilaku
.055 .023 .201 2.395 .018
belajar

a. Dependent Variable: pemahaman


akuntansi

15

Anda mungkin juga menyukai