Anda di halaman 1dari 31

PENGARUH PENGENDALIAN DIRI DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP TINGKAT

PEMAHAMAN PENGANTAR AKUNTANSI


(Studi Empiris pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang)

Oleh :

YORA KOMALA SARI


84686/2007

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Wisuda Periode Maret 2013
PERSETUJUN PEMBIMBING

PENGARUH PENGENDALIAN DIRI DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP TINGKAT


PEMAHAMAN PENGANTAR AKUNTANSI
(Studi Empiris pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang)

Oleh :

YORA KOMALA SARI


2007/84686

Artikel ini disusun berdasarkan skripsi untuk persyaratan wisuda periode 96 Maret 2013 dan telah
diperiksa/disetujui oleh kedua pembimbing.

Padang, Februari 2013


Judul : PENGARUH PENGENDALIAN DIRI DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP
TINGKAT PEMAHAMAN PENGANTAR AKUNTANSI

Yora Komala Sari


Fakultas Ekonomi Unifersitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang
Email : ara_cholok@yahoo.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengendalian diri dan perilaku belajar
terhadap tingkat pemahaman pengantar akuntansi (studi empiris pada mahasiswa Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang). Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk
melihat pengaruh masing-masing variabel (pengendalian diri dan perilaku belajar) terhadap tingkat
pemahaman pengantar akuntansi.
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian yang bersifat deskriptif. Jenis data penelitian ini
adalah data primer dan sekunder. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 129 orang mahasiswa
Program Studi akuntansi yang terdaftar pada semester Juli-Desember 2012. Pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan menyebarkan
kuisioner, sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian diri dan perilaku belajar berpengaruh
signifikan terhadap tingkat pemahaman pengantar akuntansi mahasiswa Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang baik secara parsial maupun simultan. Saran dari penulis
bagi mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Negeri Padang agar mampu untuk meningkatkan
pengendalian diri terutama dalam hal mengendalikan emosi terhadap orang lain, dan meningkatkan
perilaku belajar yang baik sehinga dengan meningkatkan semua hal tersebut pemahaman pengantar
akuntansi yang diperoleh juga akan menjadi lebih baik.

Kata kunci: pengendalian diri, perilaku belajar, tingkat pemahaman pengantar akuntansi

ABSTRACT
The aim of this study were to determine the impact of self-control and learning behavior on the
understanding the introductoryof accounting. this study was classified as a descriptive study, the data
used in this study were primary data. Sample of this study were 129 of accounting student. the purposive
sampling used to get the sample. The collection technique of this study was the survey technique by
distributing questionnaire directly to each respondent. Analysis of data using multiple regression
analysis to see the impact of self-control and learning behavior on the understanding the introductory of
accounting.
The result showed that self-control and learning behaviors significantly influence the
understanding the introductory of accounting either partially or simultaneously. The suggestion of this
study were the accounting student should enhance their self-control especially in controlling their
emotion, and also improve the learning behavior for better result of the student’s understanding the
introductory of accounting.

Keywords: self-control, learning behaviors, introductory acconting


Pendidikan memegang peranan yang sangat Universitas Negeri Padang (UNP) sebagai
penting dalam pelaksanaan pembangunan dan salah satu lembaga pendidikan formal tidak hanya
pengembangan sumber daya manusia. Untuk menghasilkan kaum intelektual yang berkualitas,
mengembangkan sumber daya manusia dapat tetapi disamping itu juga harus memiliki sikap
dilakukan melalui pendidikan, mulai dari tingkat dengan tatanan moral dan etika yang terpuji.
dasar, menengah, sampai ke tingkat tinggi. Didalam jenjang pendidikan ini setiap individu
Perguruan tinggi sebagai lembaga formal dapat saling mempengaruhi dalam hal kepribadian,
merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan karena individu yang satu dapat memberikan sikap
pendidikan nasional. Sesuai dengan Undang- positif dan negatif terhadap individu yang lain
Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 sehingga terbentuk suatu etika kepribadian dalam
Tahun 2003 menjelaskan bahwa pendidikan adalah diri seseorang.
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan Sebagai mahasiswa, tentu tugas utamanya
suasana belajar dan proses pembelajarannya agar adalah belajar. Belajar bisa di dalam kelas,
peserta didik secara aktif mengembangkan mengerjakan tugas, berdiskusi, dan berbagai hal
potensinya untuk memiliki kekuatan spiritual lain terkait disiplin ilmu yang dipelajari. Dalam
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, proses pembelajaran pun mahasiswa juga harus
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang memiliki etika dan perilaku tidak boleh
diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara. sembarangan dalam proses belajar. Perilaku harus
Tujuan pendidikan nasional tersebut diterapkan dengan benar agar kedepannya kita
mengandung makna terwujudnya kemampuan tidak rugi sendiri.
bangsa dalam rangka menangkal setiap ajaran, Pendidikan akuntansi khususnya pendidikan
paham atau ideologi yang bertentangan dengan tinggi akuntansi yang diselenggarakan di
Pancasila. Artinya, program dan proses pendidikan perguruan tinggi ditujukan untuk mendidik
itu pada semua tingkatan dan jenis pendidikan mahasiswa agar dapat bekerja sebagai seorang
diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan Akuntan Profesional yang memiliki pengetahuan di
nasional. bidang akuntansi. Untuk dapat menghasilkan
Proses pembelajaran di perguruan tinggi lulusan yang berkualitas maka perguruan tinggi
berbeda dengan pembelajaran di sekolah. Di harus terus meningkatkan kualitas pada sistem
perguruan tinggi mahasiswa dituntut untuk lebih pendidikannya. Sundem (1993) dalam Filia
mandiri dalam belajar. Suasana belajar yang pasif (2010:1) mengkhawatirkan akan ketidakjelasan
dan menerima saja apa yang disampaikan dosen pada industri akuntansi yang dihasilkan oleh
tidak akan menghasilkan pembelajaran yang sesuai pendidikan tinggi akuntansi, hal ini dikarenakan
dengan harapan. Sebagai orang dewasa, mahasiswa banyak perguruan tinggi tidak mampu membuat
harus mampu mengarahkan diri sendiri agar dapat anak didiknya menguasai dengan baik pengetahuan
memiliki kemampuan yang mengoptimalkan dan keterampilan hidup. Mahasiswa terbiasa
pembelajarannya. dengan pola belajar menghafal tetapi tidak
Lulusan perguruan tinggi atau sumber daya memahami pelajaran tersebut, sehingga mahasiswa
manusia yang berkualitas adalah mereka yang akan cenderung mudah lupa dengan apa yang
mampu menguasai suatu bidang keahlian dalam pernah dipelajari atau kesulitan untuk memahami
ilmu pengetahuan dan teknologi, mampu apa yang diajarkan selanjutnya. Akuntansi
melaksanakan pekerjaan secara profesional, serta bukanlah bidang studi yang hanya menggunakan
mampu menghasilkan karya-karya unggul yang angka-angka dan menghitung penjumlahan atau
dapat bersaing di dunia. Penguasaan terhadap pengurangan, akan tetapi akuntansi juga
berbagai cabang keterampilan dan keahlian yang merupakan bidang studi yang menggunakan
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan penalaran yang membutuhkan logika.
dan teknologi mutlak diperlukan dalam rangka Kekhawatiran yang diungkapkan Sundem
menggerakkan berbagai sektor industri dalam (1993) dalam Filia (2010:2) disebabkan karena
rangka meningkatkan nilai tambah dan masih banyak program pendidikan yang berpusat
produktivitas nasional yang berkelanjutan. pada kecerdasan intelektual. Kecerdasan
intelektual ini diukur dari nilai indeks prestasi.

1
Nilai Indeks prestasi yang tinggi sering digunakan tersebut untuk menghadapi situasi secara produktif,
sebagai tolak ukur dari kesuksesan dan bukannya menekan emosi dan menghilangkan
keberhasilan seseorang. Tolak ukur ini tidak salah informasi berharga yang disampaikan oleh emosi
tetapi tidak seratus persen bisa dibenarkan. kepada diri sendiri, Weisinger (2006) dalam
Terdapat faktor lain yang menyebabkan seseorang (Anggun:2). Mengendalikan diri adalah sifat yang
menjadi sukses yaitu kecerdasan emosional yang harus dimiliki mahasiswa. Menjaga emosi yang
mana dalam penelitian ini lebih ditekankan pada merisuakan tetap terkendali merupakan kunci
pengendalian diri dan ada faktor lain juga yaitu menuju kesejahteraan emosi, emosi yang
perilaku belajar. berlebihan dapat mengoyak kestabilan mahasiswa.
Perguruan tinggi mempunyai tujuan yaitu Lalu dalam mengikuti proses pelajaran mahasiswa
menciptakan atau menyiapkan mahasiswa agar harus mampu mengendalikan emosi agar dapat
mempunyai kemampuan untuk menjadi seorang menyerap materi yang disampaikan dosen dengan
akuntan profesional. Salah satu usaha yang baik dan memperoleh pengetahuan yang lebih
digunakan untuk mewujudkan tujuan tersebut banyak.
adalah meningkatkan pemahaman pengantar Selain pengendalian diri, perilaku belajar
akuntansi mereka. Pemahaman pengantar selama di perguruan tinggi juga mempengaruhi
akuntansi merupakan tolok ukur yang utama untuk pemahaman pengantar akuntansi seorang
mengetahui keberhasilan belajar dalam bidang mahasiswa. Kebiasaan atau perilaku belajar
akuntansi seseorang. Seorang yang pemahaman mahasiswa erat kaitannya dengan penggunaan
pengantar akuntansi yang baik dapat dikatakan waktu yang baik untuk belajar maupun kegiatan
bahwa ia telah berhasil dalam belajar. lainnya. Roestiah dalam Filia (2010:4) berpendapat
Proses belajar mengajar dalam berbagai faktor bahwa, belajar yang efisien dapat dicapai apabila
sangat terkait dengan kecerdasan emosional menggunakan strategi yang tepat, yakni adanya
mahasiswanya karena mampu melatih kemampuan pengaturan waktu yang baik dalam mengikuti
mahasiswa, terutama pengendalian diri, karena perkuliahan, belajar di rumah, berkelompok
mahasiswa akan mampu untuk mengelola ataupun untuk mengikuti ujian. Perilaku belajar
perasaannya, kesanggupan untuk tegar dalam yang baik dapat terwujud apabila mahasiswa sadar
menghadapi frustasi dan kegagalan, kesanggupan akan tanggung jawab mereka sebagai mahasiswa,
menunda kepuasan sesaat. Pengendalian diri ini sehingga mereka dapat membagi waktu mereka
harus dimiliki oleh mahasiswa agar ia mampu dengan baik antara belajar dengan kegiatan di luar
menyeimbangkan semangat, ambisi, dan belajar.
kemampuan keras mereka dengan kendali diri, Kualitas sumber daya manusia, output
sehingga mampu memadukan kebutuhan pribadi perguruan tinggi sering mempengaruhi kebijakan
dalam meraih prestasi (Praptiningsih, 2009) dalam suatu perguruan tinggi untuk me Indeks Prestasi
Aditya (2010:2). (IP), agar output yang dihasilkan mampu
Menurut Goleman (1999:58), Pengendalian menembus persyaratan di lapangan. Maka
diri dalam menangani emosi kita sedemikian diperlukan adanya pengorbanan untuk
sehingga berdampak positif kepada pelaksanaan mewujudkan suatu lembaga perguruan tinggi yang
tugas: peka terhadap kata hati dan sanggup mampu menghasilkan output berkualitas sehingga
menunda kenikmatan sebelum tercapainya suatu selalu peka dan tanggap, serta memilik
sasaran: mampu pulih dari tekanan emosi. kemampuan handal mensiasati perkembangan
Pengendalian diri memberi tekanan pada global Rahayu (2001) dalam Aditya (2010:1).
mengelola kondisi, impuls dan sumber daya diri Keluhan yang sering dilontarkan terhadap
sendiri, seperti: kendali diri, sifat dapat dipercaya, akuntansi adalah bahwa akuntansi merupakan
kewaspadaan, adaptibilitas dan inovasi. pelajaran yang sulit untuk melangkah ke tingkat
Pengendalian diri merupakan pengelolaan emosi berikut, padahal sulitnya memahami akuntansi
yang berarti menangani perasaan agar perasaan sebenarnya disebabkan oleh pendekatan yang tidak
dapat terungkap dengan tepat. logis dalam proses pengenalan. Maka dalam hal ini
Mengendalikan diri atau emosi berarti diperlukan pengendalian diri dan perilaku belajar
memahaminya, lalu menggunakan pemahaman yang baik.

2
Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi TELAAH LITERATUR DAN
untuk lulusan Sarjana Ekonomi bidang Akuntansi PENGEMBANGAN HIPOTESIS
dari berbagai perguruan tinggi saat ini dituntut
untuk memiliki kemampuan dalam pemahaman Pemahaman Akuntansi
ilmu akuntansi. Berkembangnya teknologi Rissyo dan Nurna (2006:9) Seseorang yang
sekarang ini seperti internet, komputerisasi dan memiliki pemahaman akuntansi adalah seseorang
sebagainya sangat memudahkan seorang yang pandai dan mengerti benar akuntansi.
mahasiswa dalam mengembangkan ilmu Mardahlena (2007) dalam Arie (2009:23)
pengetahuannya. Namun, teknologi yang semakin “Tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa
berkembang tersebut bukanlah jaminan bagi dunia dinyatakan dengan seberapa mengerti seseorang
pendidikan untuk berhasil dan mencapai hasil yang mahasiswa terhadap apa yang sudah dipelajari
maksimal. Salah satu faktor yang dapat yang dalam konteks ini mengacu pada matakuliah
mendukung keberhasilan Program Studi Akuntansi akuntansi.”
adalah sikap dan mental mahasiswa dalam Budhiyanto dan Ika (2004) dalam Anggun
mengembangkan kepribadiannya dan dituntut (2010:22), tingkat pemahaman pengantar akuntansi
untuk memiliki kemampuan dalam pemahaman mahasiswa dinyatakan dengan seberapa mengerti
ilmu akuntansi, sehingga memiliki nilai tambah seorang mahasiswa terhadap apa yang sudah
dalam persaingan di dunia kerja. dipelajari yang dalam konteks ini mengacu pada
Fenomena yang diangkat pada penelitian ini mata kuliah - mata kuliah akuntansi. Tanda seorang
adalah pemahaman pengantar akuntansi. Penelitian mahasiswa memahami akuntansi tidak hanya
tentang pengendalian diri dan perilaku belajar ditunjukkan dari nilai-nilai yang di dapatkannya
sangat penting karena mahasiswa terkadang merasa dalam mata kuliah, tetapi juga apabila mahasiswa
kesulitan untuk memahami akuntansi yang tersebut mengerti dan dapat menguasai konsep-
kemudian akan menjadi penghalang untuk naik ke konsep yang terkait.
tingkat berikutnya. Hal ini disebabkan karena Berdasarkan definisi diatas, maka dapat
kurangnya kesadaran akan tugas mahasiswa yaitu disimpulkan yang dimaksud dengan pemahaman
belajar dan juga pola belajar menghafal yang akan akuntansi adalah proses atau cara mahasiswa
menyebabkan mahasiswa cepat lupa. Mahasiswa di jurusan akuntansi dalam memahami matakuliah
perguruan tinggi dididik tidak hanya untuk akuntansi. Mahasiswa dapat dikatakan menguasai
mendapatkan prestasi akademis yang baik tetapi atau memahami akuntansi apabila ilmu akuntansi
juga memiliki keterampilan sosial dan mental yang yang sudah di perolehnya selama ini dapat
kuat agar dapat menjadi akuntan profesional yang diterapkan dalam kehidupannya bermasyarakat
mampu bersaing di dunia nyata. Seorang atau dengan kata lain dapat dipraktekkan didunia
mahasiswa yang memiliki pengendalian diri yang kerja..
baik akan berdampak positif terhadap perilaku Adapun indikator pemahaman pengatar
belajarnya, karena mahasiswa tersebut akan akuntansi ini diukur dengan menggunakan soal
mampu menghadapi tekanan atau kesulitan yang mata kuliah akuntansi.
datang dengan terus belajar tanpa putus asa
sehingga dapat lebih mudah dan akan lebih Pengendalian Diri
memahami akuntansi. Berdasarkan uraian diatas Goleman (1999), Pengendalian diri adalah
penulis akan melakukan penelitian lebih lanjut kemampuan menangani emosi diri sehingga
dengan skripsi yang berjudul:“Pengaruh berdampak positif pada pelaksanaan tugas, peka
Pengendalian Diri dan Perilaku Belajar terhadap kata hati, sanggup menunda kenikmatan
terhadap Tingkat Pemahaman Pengantar sebelum tercapainya suatu sasaran, dan mampu
Akuntansi.” segera pulih dari tekanan emosi. Menutur Goleman
(1999), seseorang yang dapat mengendalikan diri
mereka dapat mengelola dan mengekspresikan
emosi yang ditandai dengan adanya:
a. Dapat menangani emosi, sehingga emosi dapat
diekspresikan dengan tepat.
b. Mempunyai toleransi terhadap frustrasi.
3
c. Menangani ketegangan jiwa dengan lebih baik. ilmu akuntansinya. Semakin baik pengendalian diri
yang dilakukan oleh mahasiswa akan
Goleman (2001), Pengendalian diri merupakan memungkinkan mahasiswa akan memperoleh hasil
sikap hati-hati dan cerdas dalam mengatur belajar yang baik dalam hal ini adalah pemahaman
kehidupan, keseimbangan dan kebijakan yang akuntansi mahasiswa.
terkendali, dan tujuannya adalah untuk Berdasarkan definisi diatas, maka dapat
keseimbangan emosi, bukan menekan emosi, disimpulkan yang dimaksud pengendalian diri
karena setiap perasaan mempunyai nilai dan adalah kemampuan untuk mengelola emosi,
makna. desakkan hati, berhati-hati, bertanggung jawab,
Goleman (2003) dalam Filia (2010:11), cerdas dalam mengatur kehidupan sesuai dengan
Pengendalian diri memberikan tekanan pada norma untuk menghadapi dan informasi-
mengelola kondisi, implus dan sumber daya diri informmasi yang baru.
sendiri, seperti kendali sifat, sifat dapat dipercaya, Adapun indikator dari pengendalian diri ini
kewaspadaan, adaptabilitas dan inovasi. terdiri dari :
Menurut Shapiro (2003), dalam pengendalian 1. Mengendalikan Emosi
diri seseorang perlu memiliki berbagai ketrampilan 2. Sifat dapat Dipercaya
sebagai berikut: 3. Kewaspadaan
a. Mengetahui perbedaan antara diri sendiri dan 4. Adaptibilitas
orang lain. 5. Inovasi
b. Menempatkan sikap yang menerima. Beberapa
penghalangnya adalah memiliki perasaan Perilaku Belajar
tertentu pada orang lain, menggunakan kata- Perilaku belajar menurut Syah (2005:106)
kata yang tidak mendukung atau meremehkan. dalam Ade (2012:22) adalah peristiwa ikatan
c. Mengirimkan pesan melalui suara, misalnya antara stimulus respon dan melibatkan proses
volume suara, kecepatan berbicara, aksen atau kognitif. Prinsip belajar memberi indikasi serta
logat yang sesuai, ada waktu diam sejenak. arahan mengenai perilaku belajar.
d. Menggunakan kalimat pembuka, misalnya Azwar (1995:24) dalam Ade (2012:23)
bagaimana kabarmu sepertinya ada sesuatu yang menjelaskan yang mendasari orang berperilaku
anda pikirkan. menjadi tiga komponen yang saling menunjang,
e. Mengembalikan kembali apa yang dibicarakan yaitu:
lawan bicara. 1. Kognitif, menyangkut pengetahuan yang
f. Merefleksikan perasaan dan alasan lawan bicara biasanya digunakan dalam proses berfikir.
g. Menghindari hal-hal yang tidak menerima orang 2. Afektif, menyangkut kehidupan emosional
lain. seseorang yang mewarnai pengetahuan serta
gagasan yang terdapat dalam komponen kognitif
Menurut J Dann (2002) dalam Sri (2008:35), yang meliputi nilai rasa baik atau tidak baik,
kompetensi pengendalian diri sebagai berikut: suka atau tidak suka.
a. Berhenti menuruti hal-hal yang menghasilkan 3. Konatif, merupakan kecendrungan untuk
perilaku-perilaku yang tidak produktif. bertingkah laku dengan cara tertentu terhadap
b. Tetap tenang, berfikir positif dan tidak bingung, suatu keadaan.
bahkan pada saat keadaan sangat sulit.
c. Mengelola emosi yang menyusahkan dan Dalam proses belajar diperlukan perilaku
mengurangi kecemasan pada saat mengalami belajar yang sesuai dengan tujuan pendidikan,
emosi tersebut. dimana dengan perilaku belajar tersebut tujuan
d. Stabil, berfikir tenang yaitu tetap terfokus pendidikan dapat dicapai secara efektif dan efisien,
meskipun berada dibawah tekanan sekalipun. sehingga prestasi atau hasil belajar dapat
ditingkatkan. Perilaku belajar sering juga disebut
Semakin tinggi tingkat kemampuan mahasiswa kebiasaan belajar yaitu merupakan proses belajar
dalam mengendalikan atau mengelola emosinya yang dilakukan individu secara berulang-ulang
maka semakin baik tingkat pemahaman terhadap sehingga menjadi otomatis atau spontan. Perilaku

4
ini yang akan mempengaruhi prestasi belajar atau Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar (Rampengan, 1977 dalam Hanifah dan pengendalian diri memiliki hubungan dengan
Syukriy, 2001). pemahaman akuntansi.
Perilaku belajar ini terdiri dari beberapa
indikator, yaitu: Hubungan Perilaku Belajar terhadap Tingkat
1. Kebiasaan mengikuti pelajaran Pemahaman Pengantar Akuntansi
2. Kebiasaan membaca buku Perilaku dapat diartikan suatu respons
3. Kunjungan ke perpustakaan organisme atau seseorang terhadap rangsangan dari
4. Kebiasaan menghadapi ujian luar subjek tersebut. Perilaku diartikan sebagai
suatu aksi-aksi oragnisme terhadap lingkungannya.
Hubungan Antar Variabel Perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang
diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yakni yang
Hubungan Pengendalian Diri terhadap Tingkat disebut rangsangan. Berarti ransangan tertentu
Pemahaman Pengantar Akuntansi akan menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu.
Pengendalian diri masing-masing individu Perilaku manusia adalah akivitas yang timbul
berbeda-beda. Pengendalian diri sangat diperlukan karena adanya stimulasi dan respon serta dapat
untuk meredam emosi. Pengendalian diri diamati secara langsung maunpun sidak langsung.
merupakan pengelolaan emosi yang berarti Belajar di perguruan tinggi merupakan
menagani perasaan agar perasaan dapat terungkap pilihan strategik untuk mencapai tujuan individual
dengan tepat. Menurut Goleman (1999), bagi mereka yang menyatakan diri untuk belajar
Pengendalian diri dalam menagani emosi kita melalui jalur formal tersebut. Kesenjangan persepsi
sedemikian sehingga berdampak positif kepada dan pemahaman penyelenggara pendidikan, dosen
pelaksanaan tugas, peka terhadap kata hati, dan dan mahasiswa mengenai makna belajar di
sanggup menunda kenikmatan sebelum tercapainya perguruan tinggi dapat menyebabkan proses belajar
suatu sasaran, mampu pulih kembali dari tekanan bersifat disfungsional. Seseorang yang telah
emosi. mengalami proses belajar secara formal akan
Goleman (2001:39), menyatakan bahwa mempunyai wawasan, pengetahuan, keterampilan,
pengendalian diri adalah kemampuan memantau kepribadian dan perilaku tertentu sesuai dengan
dan menendalikan perasaan sendiri dan orang lain apa yang ingin dituju oleh lembaga
serta menggunakan perasaan-perasaan tersebut pendidikan.“Belajar merupakan kegiatan
untuk memadu pikiran dan tindakan, sehingga individual, kegiatan yang sengaja dipilih secara
pengendalian diri sangat diperlukan untuk sukses sadar karena seseorang mempunyai tujuan
dalam bekerja dan menghasilkan kinerja yang individual tertentu” (Suwardjono, 2004).
menonjol dalam pekerjaan. Hal ini senada dengan Dalam proses belajar diperlukan perilaku
yang dikemukan oleh Patton (1998:2) dalam belajar yang sesuai dengan tujuan pendidikan,
Fabiola (2005:3) bahwa orang yang memiliki dimana dengan perilaku belajar tersebut tujuan
pengendalian diri akan mampu menghadapi pendidikan dapat dicapai secara efektif dan efisien,
tantangan dan menjadi seorang manusia yang sehingga prestasi akademik dapat ditingkatkan.
penuh tanggung jawab, produktif, dan optimis Perilaku belajar sering juga disebut kebiasaan
dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah, belajar yaitu merupakan proses belajar yang
dimana hal-hal tersebut sangat dibutuhkan di dalam dilakukan individu secara berulang-ulang sehingga
lingkungan belajar. menjadi otomatis atau spontan. Perilaku ini yang
Mahasiswa yang mampu mengendalikan diri akan mempengaruhi prestasi belajar (Rampengan,
dengan baik maka akan cendrung lebih mampu 1997 dalam Hanifah dan Syukriy ,2001). Dari
mengendalikan dirinya dalam menghadapi perilaku belajar / kebiasaan belajar mahasiswa
permasalahan yang terjadi dibandingkan dengan yang baik dan benar maka akan menghasilkan
mahasiswa yang tidak mampu mengendalikan diri prestasi belajar yang baik pula.
dengan baik. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
perilaku belajar memiliki hubungan dengan
pemahaman akuntansi.

5
Hubungan Pengendalian Diri dan Perilaku Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis
Belajar Secara Bersama-sama terhadap Tingkat didapat sebagai berikut:
Pemahaman Pengantar Akuntansi H1 : Pengendalian diri berpengaruh
Pengendalian diri yang baik dapat dilihat dari terhadap tingkat pemahaman pengantar
kemampuan mengendalikan diri, memotivasi diri, akuntansi mahasiswa Prodi Akuntansi
kewaspadaa, dan inovasi. Oleh karena itu, FE UNP.
mahasiswa yang memiliki pengendalian diri yang H2 : Perilaku belajar akuntansi berpengaruh
baik akan berhasil di dalam kehidupan dan signifikan terhadap tingkat pemahaman
memiliki motivasi untuk terus belajar. Sedangkan, pengantar akuntansi mahasiswa Prodi
mahasiswa yang memiliki pengendalian diri yang Akuntansi FE UNP.
kurang baik, akan kurang memiliki motivasi untuk H3 : Pengendalian diri dan perilaku belajar
belajar, sehingga dapat merusak kemampuannya secara bersama-sama berpengaruh
untuk memusatkan perhatian pada tugas-tugas signifikan terhadap tingkat pemahamam
individu tersebut sebagai mahasiswa. pengantar akuntansi mahasiswa Prodi
Pengendalian diri yang baik berarti bahwa Akuntansi FE UNP.
mahasiswa lebih mampu dalam mengendalikan
METODE PENELITIAN
emosi diri pada saat menghadapi suatu peristiwa
atau masalah dengan lebih dahulu mampu Jenis Penlitian
mempertimbangkan dampak dari tindakan yang Penelitian ini dikelompokkan pada penelitian
akan dilakukannya. Semakin tinggi tingkat deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian
kemampuan mahasiswa dalam mengendalikan yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau
dirinya atau mengelola emosinya maka semakin menjelaskan sesuatu hal apa adanya. Menurut Uma
baik tingkat pemahamannya terhadap ilmu (2006:158), Penelitian deskriptif adalah studi yang
akuntansi. dilakukan untuk mengetahui dan mampu untuk
Belajar adalah sebuah proses yang dilakukan menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti
seseorang dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak dalam suatu situasi. Penelitian ini menguji
mengerti menjadi mengerti, dan sebagainya, untuk pengaruh pengendalian diri dan perilaku belajar
memperoleh perubahan tingkah laku yang lebih terhadap tingkat pemahaman pengantar akuntansi
baik secara keseluruhan akibat interaksinya dengan pada mahasiswa Program Studi Akuntansi
lingkungannya. Rampengan (dalam Hanifah dan Univrsitas Negeri Padang.
Syukriy, 2001) mengungkapkan bahwa dalam
proses belajar diperlukan perilaku belajar yang Tempat dan Waktu Penelitian
sesuai dengan tujuan pendidikan, dimana dengan Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi
perilaku belajar tersebut tujuan pendidikan dapat Universitas Negeri Padang, khususnya Program
dicapai secara efektif dan efisien, sehingga prestasi Studi Akuntansi pada bulan September 2012.
akademik dapat di tingkatkan. Hal-hal yang
berhubungan dengan perilaku belajar yang baik Populasi dan Sampel
dapat dilihat dari kebiasaan mengikuti pelajaran, Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian
kebiasaan membaca buku, kunjungan ke (Arikunto, 2010:173). Populasi dalam penelitian
perpustakaan dan kebiasaan menghadapai ujian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi
(Suwardjono, 2004). Oleh karena itu, dengan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
perilaku belajar yang baik akan mengarah pada Padang yang terdaftar pada semester Juli -
pemahaman terhadap pelajaran yang maksimal. Desember 2012. Jumlah populasi 564 orang.
Sebaliknya, dampak dari perilaku belajar belajar yg Sampel adalah sebagian dari populasi yang
jelek akan mengarah pada pemahaman terhadap diteliti (Arikunto, 2010:131). Sampel yang
pelajaran yang kurang maksimal. digunakan merupakan sampel non propabilitas,
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Sugiyono (2007:66) mengungkapkan: “pemilihan
pengendalian diri yang baik dan perilaku belajar metode non porpobilitas adalah teknik
yang baik memiliki hubungan dengan pemahaman pengumpulan sampel yang tidak memberi
akuntansi. kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

6
populasi untuk menjadi sampel. Pengambilan Sumber Data
jumlah sampel menggunakan metode purposive Sumber data dipergunakan untuk mencapai
sampling. Metode purposive sampling yaitu tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Sebagai
metode sampling yang dilakukan dengan data primer dikumpulkan dari responden sebagai
pertimbangan tertentu. Kriteria yang digunakan sampel,sedangkan data sekunder diperoleh dari
dapat berdasarkan pertimbangan (judgment) pihak internal Tata Usaha Fakultas Ekonomi
tertentu atau jatah (quota) tertentu. (Jogiyanto, Universitas Negeri Padang.
2005:79).
Sampel tersebut diusahakan memiliki ciri-ciri Metode Pengumpulan Data
esensial, strata yang harus diwakili, tergantung Untuk melengkapi data dalam membahas
pada penelitian atau pertimbangan dari masalah ini ada beberapa teknik yang digunakan,
peneliti.Adapun pemilihan sampel yang yaitu:
disyaratkan adalah: 1. Studi dokumentasi, data dan informasi yang
1. Mahasiswa akuntansi yang sudah penulis butuhkan dalam pembahasan ini adalah
menyelesaikan semester 2 dan berada pada dengan mencari data yang berasal dari Fakultas
semseter 3 di universitas yang dijadikan tempat Ekonomi Universitas Negeri Padang.
penelitian. 2. Observasi tidak langsung, merupakan landasan
2. Mahasiswa akuntansi yang telah lulus mata teori yang diperoleh melalui data-data dari
kuliah Pengantar Akuntansi I dan Pengatntar berbagai buku bacaan, literatur dan artikel yang
Akuntansi II. berhubungan langsung dengan masalah di atas.
Sedangkan sampel penelitian ini adalah 3. Dengan menyebarkan angket sehubungan
mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas dengan permasalah di atas
Ekonomi Universitas Negeri Padang tahun masuk
2011, ini dinilai bahwa mahasiswa akuntansi tahun Instrumen Penelitian
masuk 2011 telah memenuhi syarat-syarat dan Bentuk Penelitian
kriteria pemilihan sampel tersebut, jadi sampel Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
penilitian berjumlah 129 yang terdiri dari 62 orang adalah angket. Untuk mengukur variabel
mahasiswa reguler dan 67 orang mahasiswa non pengendalian diri (X1) dan perilaku belajar (X2)
reguler. digunakan angket dengan alat ukur menggunakan
skala Likert. Alternatif jawaban disusun
Variabel dan Data Penelitian berdasarkan lima kategori, yaitu: Sangat Setuju
Variabel Penelitian (SS), Setuju (S), Ragu-Ragu (RR), Tidak Setuju
Dalam penelitian ini ada 2 variabel bebas yang (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Sedangkan
akan diteliti, yaitu pengendalian diri (X1) dan tingkat pemahaman pengantar akuntansi (Y)
perilaku belajar (X2), sedangkan variabel terikat digunakan nilai dari tes akuntansi.
adalah pemahaman pengantar akuntansi mahasiswa
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Penyusunan Insrumen
Universitas Negeri Padang (Y). Langkah-langkah yang dilakukan dalam
pembuatan angket ini adalah menentukan
Jenis Data indikator-indikator variabel kemudian ditentukan
Data yang diperoleh dalam penelitian ini dapat sub indikator dan selanjutnya dijabarkan dalam
digolongkan menjadi dua jenis data, yaitu: bentuk item-item pernyataan untuk memperoleh
1. Data primer, adalah data yang langsung kesesuaian butir.
diambil oleh peneliti dari responden
penelitian melalui angket penelitian. Uji Coba Instrumen
2. Data sekunder, adalah data yang diperoleh Uji Validitas
dari bagian akademik Fakultas Ekonomi Uji validitas bertujuan untuk melihat seberapa
Universitas Negeri Padang berupa data kuat butir-butir validitas yang diukur menyatu satu
jumlah mahasiswa sama lain. Untuk mengetahui uji validitas, dapat
dilihat corrected item total correlation tampilan

7
SPSS, jika rhit ≥ r tab, berarti instrumen dinyatakan = 41 % – 60 %, Kurang = 21 % – 40 %, Gagal = 0
valid. Sebaliknya Jika r hit ≤ r tab, berarti instrumen % – 20%.
dinyatakan tidak valid.
Analisis Inferensial
Uji Reabilitas Uji Asumsi Klasik
Reabilitas menunjuk pada satu pengertian Uji Nomarlitas
bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk Uji normalitas bertujuan untuk menguji
digunakan sebagai alat pengumpul data, apabila apakah dalam model regresi, variabel pengganggu
dilakukan uji beberapa kali tetap menghasilkan atau residual memiliki distribusi normal. Data yang
data yang sama yang diberikan pada individu baik adalah data yang pola distribusinya normal
dalam waktu yang berbeda. Uji reliabilitas (tidak melenceng kekiri dan kekanan). Uji
bertujuan untuk mengetahui tingkat keandalan dan normalitas dapat dilakukan dengan metode
kepercayaan instrumen yang digunakan sebagai kolmogorov smirnov test dengan pedoman
alat dalam mengumpulkan data. Untuk mencari pengambilan keputusan sebagai berikut (Imam,
reabilitas kuesioner digunakan Rumus Cronbach’s 2005: 110):
Alpha. Jika alpha ≥ r tabel, berarti reliabel. a. Jika nilai sig ≥ α = 0,05 maka data
Sebaliknya, jika alpha < r tabel, berarti tidak berdistribusi normal.
reliabel. b. Jika nilai sig ≤ α = 0,05 maka data tidak
berdistribusi normal.
Teknik Analisis Data
Analisis Deskriptif Uji Multikolinieritas
a. Menghitung persentase dengan menggunakan Salah satu syarat dalam penggunaan analisis
rumus: regresi yaitu tidak ada masalah multikolinearitas
fi atau diantara variabel bebas tidak memiliki korelasi
Fri = x100%
n yang erat. Gejala multikolinearitas adalah gejala
Keterangan: korelasi antar varibel dependen. Menurut Imam
Fri = Frekuensi dalam rangka persentase (2005:92) untuk mendeteksi ada atau tidaknya
fi = Frekuensi hasil yang diperoleh multikolineritas dengan panduan SPSS dapat
N = Ukuran sampel dilakukan dengan menganalisis matrik korelasi
100 = Angka tetap untuk persentase antar variabel independen.
b. Untuk rata-rata hitung, dapat menggunakan
rumus: Uji Heterokedastisitas
n Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji
Xi apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
X 1 X 2 ...... Xn i 1
X = atau X = varian dari residual satu pengamatan ke
n n pengamatan lainnya (Imam, 2005:105). Pengujian
Keterangan:
heteroskedastisitas dilakukan menggunakan uji
X = Rata-rata hitung glejser. Uji glejser mengusulkan untuk meregres
N = Banyak data nilai absolute residual terhadap variabel
i = Data ke 1, 2, 3............n independen, dengan persamaan regresi (Imam,
∑ = Jumlah 2005:108).
c. Untuk menghitung nilai ketercapaian jawaban Pengujian ini membandingkan signifikan dari
responden digunakan rumus sebagai berikut: uji tersebut terhadap α sebesar 5%. Apabila
signifikan lebih dari 5% berarti tidak mengandung
Rata rataskor heterokedastisitas.
TCR = x100%
5
Kriteria Jawaban Responden (TCR) menurut Analisis Regresi Berganda
Riduwan (2006:89) adalah sebagai berikut: Sangat Untuk mengetahui pengaruh antara variabel
Baik = 81 % – 100 %, Baik = 61 % – 80 %, Cukup terikat (Y) dengan variabel bebas (X) digunakan
persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

8
Y = α + β1 X 1 + β 2 X 2 + e ei 2
2
R 1
Dimana : yi 2
Y : Pemahaman Akuntansi Keterangan:
α : Konstanta R2 = Koefisien Determinasi
X1 : Pengendalian Diri ei = Variabel penggangu
X2 : Perilaku Belajar yi = Total Sum Square
β1,β2 : Koefisien Regresi
e : Kesalahan Pengganggu Defenisi Operasional
1. Pengendalian Diri
Uji Hipotesis Pengendalian diri merupakan kemampuan untuk
Uji –F mengelola emosi, desakkan hati, berhati-hati,
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah bertanggung jawab, cerdas dalam mengatur
variabel bebas secara bersama-sama mempunyai kehidupan sesuai dengan norma untuk
pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. menghadapi dan informasi-informmasi yang
Setelah diperoleh nilai Fhitung, selanjutnya baru.
dibandingkan dengan nilai Ftabel dengan kriteria 2. Perilaku Belajar
pengujian sebagai berikut: Perilaku belajar sering juga disebut kebiasaan
- Apabila Fhitung ≥ Ftabel , maka H0 ditolak. belajar, merupakan dimensi belajar yang
Berarti tidak terdapat pengaruh secara dilakukan individu secara berulang-ulang
bersama-sama antara variabel bebas dengan sehingga menjadi otomatis dan spontan.
variabel terikat. 3. Pemahaman Pengantar Akuntansi
F Mahasiswa dapat dikatakan menguasai atau
- Apabila hitung
≤ Ftabel , maka H0 diterima. memahami akuntansi apabila ilmu akuntansi
Berarti terdapat pengaruh secara bersama- yang sudah di perolehnya selama ini dapat
sama antara variabel bebas terhadap variabel diterapkan dalam kehidupannya bermasyarakat
terikat. atau dengan kata lain dapat dipraktekkan
Dengan tingkat kepercayaan ( ) untuk didunia kerja.
pengujian hipotesis adalah 95% atau = 0,05.
HASIL ANALISIS DATA DAN
Uji t PEMBAHASAN
Uji t bertujuan untuk melihat pengaruh
variabel terikat secara partial terhadap variabel Analisis Deskriptif Variabel Penelitan
terikat. Pengujian secara individual, yaitu melihat Penelitian ini terdiri dari 3 variabel yakni 2
pengaruh variabel X secara individu terhadap variabel bebas dan 1 variabel terikat. Variabel
variabel Y. bebas dalam penelitian ini adalah pengendalian diri
Kriteria pengujiannya sebagai berikut: (X1) dan perilaku belajar (X2), sedangkan variabel
- Ho diterima jika t hitung < t tabel atau -thitung ≥ - terikatnya adalah tingkat pemahaman pengantar
ttabel akuntansi (Y). Untuk pengendalian diri (X1) terdiri
- Ho ditolak jika t hitung ≥ t tabel atau -thitung < - dari 25 item pernyataan, perilaku belajar (X2)
ttabel terdiri dari 20 item pernyataan dan untuk variabel
Selanjutnya hipotesis akan diuji tingkat pemahaman pengantar akuntansi (Y) terdiri
kebenarannya dengan pengolahan data melalui dari 4 buah soal yang berhubungan dengan
perhitungan statistik pada tingkat kepercayaan (α = akuntansi. Hasil analisis deskriptif untuk setiap
0,05). variabel penelitian dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi berguna untuk
menentukan proporsi sumbangan seluruh variabel
bebas dan variabel terikat, dengan rumus:
9
Tabel. 1 Berdasarkan hasil di atas dapat dinyatakan
Analisis Deskriptif data yang digunakan dalam penelitian ini telah
berdistribusi normal dan bisa dilanjutkan untuk
Rerata TCR
No Variabel Penelitian
(Mean) (%)
Kategori diteliti lebih lanjut, karena nilai signifikan dari uji
normalitas ˃ 0,05.
1 Pengendalian diri
(X1) 3.91 78.16 Baik
Uji Multikolinearitas
2 Sangat
Perilaku belajar (X2) 4.10 82.05 Baik
Uji multikolnieritas bertujuan untuk menguji
3 Tingkat Pemahaman apakah pada model regresi ditemukan kolerasi
Pengantar Akuntansi antar variabel bebas atau independen. Untuk
(Y) 86,31 Baik menguji adanya multikolinearitas dapat dilihat
Sumber data : hasil olahan data primer 2012 melalui nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan
tolerance value untuk masing-masing variabel
Berdasarkan Tabel di atas dapat di lihat bahwa independen. Apabila tolerance value di atas 0,01
rerata skor variabel pengendalian diri adalah 3.91 dan VIF ˂ 10 maka dikatakan tidak terdapat gejala
dengan tingkat capaian responden 78.16% yang multikolinearitas.
tergolong pada kriteria baik. Hal ini menandakan Hasil perhitungan nilai VIF yang diperoleh
bahwa pengendalian diri mahasiswa akuntasni FE menunjukkan variabel bebas dalam model regresi
UNP baik. Rerata skor variabel perilaku belajar tidak saling berkorelasi. Diperoleh nilai VIF untuk
adalah 4.10 dengan tingkat capaian responden masing-masing variabel bebas kurang dari 10 yaitu
82.05% yang tergolong pada kriteria sangat baik. sebesar 1,522 dan tolerance value berada diatas
Hal ini berarti bahwa perilaku belajar mahasiswa 0,10 yaitu sebesar 0,657. Hal ini menunjukkan
akuntansi FE UNP sangat baik. Sedangkan rerata tidak adanya korelasi antara sesama variabel bebas
skor variabel tingkat pemhaman pengantar dalam model regresi dan disimpulkan tidak
akuntansi dengan mean 86.31 dengan kriteria baik. terdapat masalh multikolinearitas diantara sesama
variabel bebas dalam model regresi yang dibentuk.
Analisis Inferensial
Uji Asumsi Klasik Uji Heterokedastisitas
Uji Normalitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk
Uji normalitas bertujuan untuk menguji menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi
dalam sebuah model ragresi, variabel independen ketidaksamaan varians dari residual atas satu
dan variabel dependen terdistribusi secara normal pengamatan ke pengamatan lain. Untuk mendeteksi
atau tidak. Pengujian normalitas data penelitian ini adanya heterokedastisitas pada penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan one sample menggunakan uji Glejser. Dari pengolahan data
kolmogrov-smirnov test, yang mana jika nila dapat dilihat bahwa tidak ada variabel yang
asymp.sig (2-tailed) ˃ 0,05 maka distribusi data signifikan dalam regresi dengan variabel Abresid.
dikatakan normal. Setelah dilakukan pengolahan Tingkat signifikan ˃ α0,05, sehingga dapat
data, didapat hasil sebagai berikut: disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan
dalam penelitian ini terbebas dari
Tabel. 2
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test heterokedastisitas.
Pemahaman
Pengantar Pengendalian Perilaku Analisis Regresi Berganda
Akuntansi Diri Belajar
N 129 129 129
Untuk mengungkapkan pengaruh variabel yang
Normal Mean 86.31 97.71 82.47
dihipotesiskan dalam penelitian ini dilakukan
Parametersa Std. Deviation 9.112 8.892 7.419 dengan menggunakan analisis regresi berganda.
Most Extreme Absolute .115 .074 .080 Model ini terdiri dari dua variabel bebas yaitu
Differences Positive .115 .068 .064 pengendalian diri (X1) dan perilaku belajar (X2)
Negative -.096 -.074 -.080 serta satu variabel terikat yaitu tingkat pemahaman
Kolmogorov-Smirnov Z 1.302 .835 .905 pengantar akuntansi (Y). Hasil pengolahan data
Asymp. Sig. (2-tailed) .067 .488 .386
a. Test distribution is Normal.

10
yang menjadi dasar dalam pembentukan model menguji pengendalian diri dan perilaku belajar,
penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 3 berikut ini: terlebih dahulu penulis paparkan analisis data ke
dalam tabel ANOVA sebagai berikut:
Tabel. 3 Tabel. 4
Analisis Regresi Berganda ANOVAb
a
Coefficients Sum of Mean
Unstandardized Standardized Model Squares df Square F Sig.
Coefficients Coefficients 1 Regression 2486.782 2 1243.391 19.245 .000a
Model B Std. Error Beta t Sig. Residual 8140.815 126 64.610
1 (Constant) 31.793 8.847 3.594 .000 Total 10627.597 128
Pengendalian Diri .225 .099 .220 2.286 .024 a. Predictors: (Constant), Perilaku Belajar, Pengendalian Diri
Perilaku Belajar .394 .118 .321 3.336 .001 b. Dependent Variable: Pemahaman PA
a. Dependent Variable: Pemahaman Akuntansi Sumber : Pengolahan Data Primer 2012

Berdasarkan tabel di atas dapat dianalisis model Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai F =
estimasi sebagai berikut: 19,245 dengan level sig < α (0,000a < 0,005),
Y = 31,793 + 0,225X1+ 0,394X2 + e akibatnya H0 ditolak. Jadi terbukti pengendalian
Keterangan: diri dan perilaku belajar secara bersama-sama
Y = Tingkat pemahaman pengantar akuntansi berpengaruh signifikan terhadap tingkat
α = Konstanta pemahaman pengantar akuntansi mahasiswa
X1 = Pengendalian diri Program Studi Akuntansi FE UNP.
X2 = Perilaku belajar
e = Standar error Uji t
Uji t ditujukan untuk melihat pengaruh
Dari persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa: masing-masing variabel bebas terhadap variabel
a. Nilai konstanta sebesar 31,793 mengindikasikan terikat.
bahwa jika variabel independen yaitu Tabel. 5
pengendalian diri dan perilaku belajar adalah Koefisien Regresi
nol maka tingkat pemahaman akuntansi adalah Model t Sig. Ket.
sebesar konstanta. 1 (Constant) 3.594 .000 H0 ditolak
b. Koefisen regresi variabel pengendalian diri (X1) Pengendalian Diri 2.286 .024 H0 ditolak
terhadap tingkat pemahaman pengantar Perilaku Belajar 3.336 .001 H0 ditolak
akuntansi mahasiswa adalah positif sebesar Sumber: pengolahan Data Primer 2012
0,225, analisisnya semakin baik pengendalian
diri mahasiswa maka semakin baik tingkat Hipotesis pertama adalah pengendalian diri
pemahaman pengantar akuntansi mahasiswa. berpengaruh terhadap tingkat pemahaman
c. Koefisien regresi variabel perilaku belajar (X2) pengantar akuntansi mahasiswa Program Studi
terhadap tingkat pemahaman pengantar
Akuntansi FE UNP. Berdasarkan tabel di atas t hitung
akuntansi mahasiswa adalah positif sebesar
0,394, analisisnya semakin baik perilaku belajar 2,286 dan level sig 0,024 jika dibandingkan dengan
mahasiswa maka semakin baik tingkat α = 0,05 maka level sig < α (0,024 < 0,05)
pemahaman pengantar akuntansi mahasiswa. akibatnya H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa
pengendalian diri berpengaruh signifikan tingkat
Uji Hipotesis pemahaman pengantar akuntansi mahasiswa
Uji-F Program Studi Akuntansi FE UNP. Dimana
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah semakin baik pengendalian diri mahasiswa maka
semua variabel bebas yaitu pengendalian diri dan tingkat pemahaman pengantar akuntansi
perilaku belajar secara bersama-sama mempunyai mahasiswa juga semakin baik.
pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Hipotesis kedua dari penelitian adalah perilaku
tingkat pemahaman pengantar akuntansi. Untuk belajar berpengaruh signifikan tingkat pemahaman

11
pengantar akuntansi mahasiswa Program Studi PEMBAHASAN
Akuntansi FE UNP. Berdasarkan tabel di atas
diperoleh t hitung 3,336 dan level Sig 0,001 jika Pengaruh Pengendalian Diri terhadap Tingkat
dibandingkan dengan α 0,05 maka level Sig (0,001 Pemahaman Pengantar Akuntansi Mahasiswa
< 0,05), akibatnya H0 ditolak. Ini berarti bahwa Program Studi Akuntansi FE UNP.
perilaku belajar berpengaruh signifikan tingkat Penelitian ini bertujuan untuk melihat
pemahaman pengantar akuntansi mahasiswa pengaruh pengendalian diri mahasiswa terhadap
Program Studi Akuntansi FE UNP. Dimana tingkat pemahaman pengantar akuntansi
semakin baik perilaku belajar mahasiswa maka mahasiswa Program Studi Akuntansi FE UNP.
akan semakin baik tingkat pemahaman pengantar Berdasarkan uji hipotesis dapat diketahui bahwa
akuntansi mahasiswa tersebut. terdapat pengaruh yang signifikan antara
Hipotesis ketiga adalah secara bersama-sama pengendalian diri terhadap tingkat pemahaman
pengendalian diri dan perilaku belajar berpengaruh pengantar akuntansi mahasiswa Program Studi
signifikan terhadap tingkat pemahaman pengantar Akuntansi FE UNP. Bentuk pengaruh variabel
akuntansi mahasiswa Program Studi Akuntansi FE pengendalian diri terhadap tingkat pemahaman
UNP. Berdasarkan tabel 30 diperoleh nilai F = pengantar akuntansi mahasiswa adalah positif. Hal
19,245 dengan level sig < α (0,000a < 0,005), ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat
akibatnya H0 ditolak. Jadi terbukti pengendalian pengendalian diri mahasiswa, seperti
diri dan perilaku belajar secara bersama-sama mengendalikan emosi, sifat dapat dipercaya,
berpengaruh signifikan terhadap tingkat kewaspadaan, adaptibilitas dan inovasi maka akan
pemahaman pengantar akuntansi mahasiswa semakin tinggi pula tingkat pemahaman pengantar
Program Studi Akuntansi FE UNP. akuntansi mahasiswa Program Studi Akuntansi FE
UNP.
Koefisien Determinasi Hasil penelitian ini sesuai menurut Goleman
Tabel. 6 (1999), pengendalian diri merupakan kemampuan
Model Summaryb menangani emosi diri sehingga berdampak positif
pada pelaksanaan tugas, peka terhadap kata hati,
Adjusted R Std. Error of the sanggup menunda kenikmatan sebelum tercapainya
Model R R Square Square Estimate
suatu sasaran, dan mampu segera pulih dari
1 .484a .234 .222 8.038
tekanan emosi.
Sumber: pengolahan Data Primer 2012
Goleman (2001:39), menyatakan bahwa
pengendalian diri adalah kemampuan memantau
Berdasarkan tabel di atas nilai koefisien
dan menendalikan perasaan sendiri dan orang lain
determinasi diperoleh sebesar R 2 (0,484) sebesar serta menggunakan perasaan-perasaan tersebut
0,222. Angka ini menunjukkan kontribusi untuk memadu pikiran dan tindakan, sehingga
pengendalian diri dan perilaku belajar secara pengendalian diri sangat diperlukan untuk sukses
bersama-sama terhadap tingkat pemahaman dalam bekerja dan menghasilkan kinerja yang
pengantar akuntansi sebesar 22,2%. Dengan menonjol dalam pekerjaan. Hal ini senada dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa pengendalian yang dikemukan oleh Patton (1998:2) dalam
diri dan perilaku belajar secara bersama-sama Fabiola (2005:3) bahwa orang yang memiliki
memberikan kontribusi terhadap tingkat pengendalian diri akan mampu menghadapi
pemahaman pengantarakuntansi mahasiswa tantangan dan menjadi seorang manusia yang
Program Studi Akuntansi FE UNP sebesar 22,2%. penuh tanggung jawab, produktif, dan optimis
Sedangkan sisanya sebesar 77,8% disumbangkan dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah,
oleh faktor lain yang tidak dianalisis dalam dimana hal-hal tersebut sangat dibutuhkan di dalam
penelitian ini. Selai itu, tingkat pengaruh faktor lingkungan belajar.
pengendalian diri dan perilaku belajar mahasiswa Pengendalian diri dari mahasiswa Program
terhadap tingkat pemahaman pengantar akuntansi studi FE UNP tergolong pada kategori yang baik,
adalah sebesar 48,4%. hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata variabelnya

12
adalah 3,91 dengan TCR sebesar 78,16% yang Pengaruh Pengendalian Diri dan Perilaku
berada pada kriteria baik. Belajar dengan Tingkat Pemahaman Pengantar
Akuntansi Mahasiswa Program Studi
Pengaruh Perilaku Belajar Terhadap Tingkat Akuntansi FE UNP.
Pemahaman Pengantar Akuntansi Mahasiswa Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Program Studi FE UNP. pengaruh secara bersama-sama antara
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengendalian diri dan perilaku belajar dengan
pengaruh perilaku belajar terhadap tingkat tingkat pemahaman pengantar akuntansi
pemahaman pengantar akuntansi mahasiswa mahasiswa Program Studi FE UNP. Penelitian ini
Program Studi Akuntansi FE UNP. Berdasarkan uji menemukan bahwa terdapat pengaruh yang
hipotesis dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh signifikan secara bersama-sama antara
yang signifikan antara perilaku belajar terhadap pengendalian diri dan perilaku belajar terhadap
tingkat pemahaman pengantar akuntansi mahsiswa. tingkat pemahaman pengantar akuntansi.
Bentuk pengaruh variabel perilaku belajar terhadap Dari hasil penelitian ini dapat terlihat bahwa
tingkat pemahaman pengantar akuntansi adalah semakin tinggi pengendalian diri dan perilaku
positif. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi belajar seorang mahasiswa Program Studi
perilaku belajar mahasiswa, seperti kebiasaan Akuntansi FE UNP akan mampu meningkatkan
mengikuti pelajaran, kebiasaan membaca buku, tingkat pemahaman pengantar akuntansi
kunjungan ke perpustakaan dan kebiasaan mahasiswa. Pengendalian diri yang tinggi dalam
mengahdapi ujian semakin tinggi atau baik pula proses pembelajaran akan mampu meningkatkan
tingkat pemahaman pengantar akuntansi tingkat pemahaman pengantar akuntansi, namum
mahasiswa. pengendalian diri saja tanpa diiringi dengan
Perilaku Belajar mahasiswa Program Studi perilaku belajar yang baik maka proses
Akuntansi FE UNP secara umum dikatakan sangat pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik
baik. Hal ini terlihat dari rata-rata keseluruhan sehingga akan berdampak kurang baik dalam
variabel perilaku belajar mahasiswa diperoleh skor memahami pelajaran.
total sebesar 529,25 dengan skor rata-rata sebesar Berdasarkan penelitian ini terlihat bahwa
4,10 dan TCR sebesar 82,05%. pengendalian diri dan perilaku belajar secara
Hasil penelitian ini sesuai menurut teori bersama-sama memberikan kontribusi sebesar
Arikunto (2006,19), secara sederhana belajar 22,2% dalam peningkatan pemahaman akuntansi
diartikan sebagai suatu proses yang terjadi karena mahasiswa. Sedang kan sisanya 77,8% dipengaruhi
adanya usaha untuk mengadakan perubahan oleh variabel lain diluar variabel penelitian ini.
terhadap diri manusia yang melakukannya, dengan Artinya pengendalian diri dan perilaku belajar
maksud memperoleh perubahan dalam dirinya baik adalah faktor yang mempengaruhi tingkat
berupa pengetahuan, keterampilan ataupun sikap. pemahaman pengantar akuntansi, namun masih
Pola perilaku dalam proses pembelajaran banyak faktor lain yang mempengaruhi tingkat
yang baik tersebut terlihat dari kebiasaan pemahaman pengantar akuntansi, antara lain faktor
mengikuti pelajaran, kebiasaan membaca buku, internal seperti motivasi, motivasi berprestasi,
kunjungan ke perpustakaan dan kebiasaan kepercayaan diri, dan faktor eksternal seperti
mengahadapi ujian. Hal ini sesuai menurut lingkungan keluarga, kampus dan lingkungan
Suwardjono (2004) bahwa perilaku belajar yang masyarakat.
baik terdiri dari: kebiasaan mengikuti pelajaran, Dari penelitian terdahulu banyak menyatakan
kebiasaan membaca buku, kunjungan ke bahwa ada pengaruh antara pengendalian diri dan
perpustakaan, dan kebiasaan menghadapi ujian. perilaku belajar terhadap tingkat pemahaman
pengantar akuntansi. Sebagian besar riset
menyatakan bahwa pengendalian diri dan perilaku
belajar berpengaruh terhadap tingkat pemahaman
pengantar akuntansi. Penelitian ini juga
menunjukkan bahwa pengendalian diri dan

13
perilaku belajar yang baik akan menghasilkan akuntansi mahasiswa Program Studi Akuntansi
tingkat pemahaman yang baik pula. Fakultas Ekonomi Universtas Negeri Padang
menjadi lebih baik di masa yang akan datang
penulis menyarankan:
KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kepada mahasiswa Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Kesimpulan diharapkan agar mampu untuk:
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang a. Meningkatkan pengendalian diri dengan cara
telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat ditarik lebih bisa mengendalikan emosi,
kesimpulan sebagai berikut: meningkatkan sifat dapat dipercaya,
1. Pengendalian diri berpengaruh signifikan positf kewaspadaan, adaptibilitas dan inovasi agar
terhadap tingkat pemahaman pengantar hasil belajar mahasiswa lebih baik. Untuk itu
akuntansi mahasiswa Program Studi Akuntansi mahasiswa hendaknya mampu untuk berpikir
Fakultas Ekonomi Universtas Negeri Padang. secara dewasa dan jernih dalam menyikapi
Maka dapat disimpulkan semakin baik hambatan yang dihadapi. Sehingga dengan
pengendalian diri maka tingkat pemahaman memiliki hal ini mahasiswa akan lebih
pengantar akuntansi mahasiswa juga akan memiliki pengendalian diri yang baik.
semakin baik. b. Meningkatkan perilaku belajar terutama
2. Perilaku belajar berpengaruh signifikan positif dalam hal kebiasaan dalam mengikuti
terhadap tingkat pemahaman pengantar pelajaran, kebiasaan membaca buku,
akuntansi mahasiswa Program Studi Akuntansi kunjungan ke perpustakaan dan kebiasaan
Fakultas Ekonomi Universtas Negeri Padang. mengahadapi ujian agar hasil belajar
Maka dapat disimpulkan semakin baik perilaku mahasiswa lebih baik. Mahasiswa diharapkan
belajar maka tingkat pemahaman pengantar tidak hanya sekedar datang ke kampus
akuntansi mahasiswa juga akan semakin baik. sebagai kewajiban saja dengan duduk dan
3. Pengendalian diri dan perilaku belajar mendengarkan penjelasan dosen tapi juga
berpengaruh signifikan positif terhadap tingkat belajar dengan sungguh-sungguh agar materi
pemahaman pengantar akuntansi mahasiswa yang diberikan dosen dapat terserap dengan
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi baik, sehingga tugas yang diberikan dosen
Universtas Negeri Padang. Maka dapat dapat diselesaikan secara efektif dan efisien
disimpulkan semakin baik pengendalian diri dan 2. Bagi Dosen
perilaku belajar maka tingkat pemahaman Dosen sebagai tenaga pendidik diharapkan
pengantar akuntansi mahasiswa juga eakan untuk mendorong mahasiswa untuk
semakin baik. meningkatkan pengendalian diri dan perilaku
4. Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan, belajar. Dosen sebagai fasilitator mahasiswa
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa berperan besar dalam menciptakan suasana
pengedalian diri dan perilaku belajar mahasiswa kelas yang aktif sehingga siswa tidak hanya
mempunyai pengaruh yang signifikan dan menunggu ilmu dari dosen tapi juga mampu
positif sebesar 22,2% terhadap tingkat untuk memanfaatkan berbagai sumber untuk
pemahaman pengantar akuntansi mahasiswa menambah pengetahuannya.
Program studi Akuntansi FE UNP. Ini berarti 3. Bagi Program Studi Akuntansi
semakin baik pengendalian diri dan perilaku Bagi Prodi diharapkan untuk melengkapi
belajar, maka semakin baik pula tingkat fasilitas kampus guna menunjang proses
pemahaman pengantar akuntansi mahasiswa pembelajaran seperti pustaka, buku-buku, koran,
Program Studi Akuntansi FE UNP. majalah yang dapat digunakan sebagai sumber
belajar. Selain itu peneliti menyarankan supaya
Saran tenaga pendidik atau dosen lebih
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan memperhatikan pengendalian diri dan perilaku
yang telah penulis uraikan, maka untuk mahasiswa dalam proses belajar agar dapat
meningkatkan tingkat pemahaman pengantar meningkatkan pemahaman pengantar

14
akuntansinya. Perlunya peningkatan dan Fabiola Meirnayati Trihandhini. 2005. Analisis
pengembangan mata kuliah khusus dalam Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan
pendidikan yang juga menekankan pada Emosi dan Kecerdasan Spiritual terhadap
pengendalian diri dan perilaku belajar bagi Kinerja Karyawan. Skripsi. Universitas
peserta didik, selain pada peningkatan Diponegoro.
intelegensi saja.
4. Penelitian Selanjutnya Filia Rachmi. 2010. Pengaruh Kecerdasan
Bagi peneliti yang ingin mengetahui atau Emosional, Kecerdasan Spiritual, dan
meneliti tentang tingkat pemahaman pengantar Perilaku Belajar Terhadap Tingkat
akuntansi. Dari hasil penelitian diketahui bahwa Pemahaman Akuntansi. Skripsi. Universitas
pengendalian diri dan perilaku belajar Diponegoro
mempengaruhi tingkat pemahaman pengantar
akuntansi sebesar 22,2 % sedangkan sisanya Goleman, Daniel. 1999. Kecerdasan Emosional.
77,8 % ditentukan oleh faktor lainnya. Hal ini Mengapa EQ lebih penting dari IQ. Jakarta:
berarti masih banyak variabel lain yang Penerbit Gramedia Pustaka Utama.
mempengaruhi tingkat pemahaman pengantar
2001. Kecerdasan Emosi Untuk
akuntansi yang bisa diteliti. Faktor tersebut
Mencapai Puncak Prestasi (Terjemahan T
seperti motivasi belajar, lingkungan belajar,
Hermaya). Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka
gaya belajar dan faktor-faktor lain yang tidak
Utama
bisa penulis jabarkan dalam penelitian ini.
Selain itu bagi peneliti selanjutnya bisa Hanifah, dan Syukriy Abdullah. 2001. Pengaruh
menggunakan metode yang berbeda seperti Perilaku Belajar Terhadap Prestasi Akademik
eksperimen atau penelitian tindakan kelas agar Mahasiswa Akuntansi. Skripsi. Universitas
hasil yang lebih baik. Syiah Kuala.
DAFTAR PUSTAKA http://www.google.co.id, tentang Pengertian
Pengendalian Diri. Diakses pada tanggal 30
Aditya Anggraeni Evytasari. 2010. Pengaruh Maret 2012 pada jam 15.00 WIB.
Pengendalian Diri, Motivasi dan Minat
Belajar Terhadap Tingkat Pemahaman http://www.google.co.id, tentang Pentingnya
Akuntansi. Skripsi. Universitas Pembangunan Pengendalian Diri. Diakses pada tanggal 30
Nasional “Veteran”. Maret 2012 pada jam 15.00 WIB.

Anggun Yuniani. 2010. Pengaruh Kecerdasan Idris. 2008. Aplikasi Model Analisis Data
Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Kuantitatif dengan Program SPSS. Padang:
Akuntansi. Skripsi. Universitas Diponegoro. Penerbit FE UNP.

Arie Pengestu Dwijayanti. 2009. Pengaruh Imam Ghozali. 2005. Aplikasi Multivariate
Kecerdasan Emsional, Kecerdasan intelektual Dengan Program SPSS. Semarang: Badan
dan Kecerdasan Spiritual, dan Kecerasan Penerbit Universitas Diponogoro.
Sosial Terhadap pemahaman Akuntansi.
Skripsi. Universitas Pemabangunan Nasional Jogiyanto. 2005. Metodologi Penelitian Bisnis:
“Veteran”. Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman.
Yogyakarta: Penerbit BPFE.
Arikunto Suharsimi. 2010. Prosedur Metodologi
Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rissyo Melandy RM dan Nurna Aziza. 2006.
Penerbit Rineka Cipta. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap
Tingkat Pemahaman Akuntansi, Kepercayaan
Depdiknas. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia Diri Sebagai Variabel Pemoderasi. SNA IX,
(Edisi III). Jakarta: Balai Pustaka. Padang, 23-26 Agustus.

15
Shapiro, LE. 2003. Mengajrakan Emotional LAMPIRAN
Intelligence Pada Anak. Jakarta: Penerbit
Gramedia Pustaka Utama. 1. Analisis Deskriptif

Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang Variabel Rerata TCR


mempengaruhi. Jakarta: Penerbit Rinenka No Kategori
Penelitian (Mean) (%)
Cipta.
1 Pengendalian
Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: diri (X1) 3.91 78.16 Baik
Penerbit Pustaka Setia. 2 Perilaku Sangat
belajar (X2) 4.10 82.05 Baik
Soemarso. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. 3 Tingkat
Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Pemahaman
Pengantar
Sriwardany. 2011. Pengaruh Perilaku Belajar Akuntansi (Y) 86,31 Baik
Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi.
Skripsi. UMN 2. Uji Reliabel dan Validitas
a. Variabel Pengendalian Diri
Sudjana. 2002. Metoda Statistik. Bandung: Uji Validitas Pengendalian Diri (X1)
Penerbit Tarsito. Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
Sugiyono. 2007. Statistika untuk Peneliitian.
item1 89.03 150.792 .375 .896
Bandung: Penerbit Alfabeta
item2 89.57 143.840 .541 .893
item 3 89.07 159.926 -.114 .904
Suwardjono. 2004. Perilaku Belajar di Perguruan
item 4 88.80 148.717 .571 .893
Tinggi, Jurnal Akuntansi, edisi Maret, www.
item 5 89.17 150.213 .367 .896
Suwardjono.com.
item 6 89.00 145.655 .543 .893
item 7 89.27 145.306 .590 .892
2005. Teori Akuntansi: item 8 89.27 147.857 .464 .894
Perekayasaan Pelaporan Keuangan. item 9 89.27 149.720 .421 .895
Yogyakarta: Penerbit BPFE. item 10 89.23 146.599 .483 .894
item 11 89.03 151.206 .310 .898
Uma Sekaran. 2006. Metodologi Penelitian untuk item 12 89.23 148.599 .392 .896
Bisnis. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. item 13 89.57 143.840 .541 .893
item 14 89.53 146.257 .439 .895
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional item 15 88.97 148.171 .460 .895
No.20 Tahun 2003. Jakarta: Penerbit Sinar item 16 89.30 142.148 .649 .890
Grafika. item 17 88.87 145.361 .627 .891
item 18 89.20 156.234 .039 .905
item 19 89.53 145.430 .513 .893
item 20 89.63 143.137 .597 .891
item 21 89.70 142.838 .618 .891
item 22 89.83 138.971 .691 .889
item 23 89.50 138.466 .697 .888
item 24 89.37 145.344 .501 .894
item 25 89.07 140.754 .691 .889
Uji Reliability
Cronbach's Alpha Based on
Cronbach's Alpha Standardized Items N of Items
.898 .895 25

16
b. Variabel Perilaku Belajar c. Uji Heterokedastistasi
Uji Validitas Perilaku Belajar (X2) Uji Glejser
Scale Mean Scale Corrected Cronbach's
Standardize
if Item Variance if Item-Total Alpha if Item Unstandardized d
Deleted Item Deleted Correlation Deleted Coefficients Coefficients
item1 77.10 79.197 .440 .891 Model B Std. Error Beta t Sig.
item2 76.93 78.478 .557 .889 1 (Constant) 1.814 5.282 .344 .732
item 3 76.83 79.040 .428 .891 Pengendalian Diri .069 .059 .127 1.164 .247
item 4 77.50 78.603 .420 .892 Perilaku Belajar -.026 .071 -.041 -.371 .711
item 5 77.00 76.966 .475 .890 a. Dependent Variable: abresid
item 6 77.30 73.321 .761 .882
item 7 76.93 77.720 .490 .890
4. Hasil Penelitian
item 8 76.83 75.730 .658 .885
a. Analisis Regresi Berganda
item 9 76.83 79.385 .437 .891
item 10 76.93 80.133 .400 .892
Analisis Regresi Berganda
item 11 76.87 77.844 .587 .888
Coefficientsa
item 12 77.10 78.162 .399 .893
Unstandardized Standardized
item 13 77.43 74.875 .506 .890 Coefficients Coefficients
item 14 76.97 76.102 .555 .888 Model B Std. Error Beta t Sig.
item 15 77.10 75.955 .498 .890 1 (Constant) 31.793 8.847 3.594 .000
item 16 76.87 77.844 .587 .888 Pengendalian Diri .225 .099 .220 2.286 .024
item 17 77.30 76.217 .468 .891 Perilaku Belajar .394 .118 .321 3.336 .001
item 18 77.67 75.126 .546 .888 a. Dependent Variable: Pemahaman Akuntansi
item 19 77.07 76.892 .573 .888
item 20 76.97 72.999 .622 .886 b. Uji-F
Sumber: Pengolahan data primer, 2012
ANOVAb
Hasil Uji Reliability
Sum of Mean
Cronbach's Alpha Based on Model Squares df Square F Sig.
Cronbach's Alpha Standardized Items N of Items
1 Regression 2486.782 2 1243.391 19.245 .000a
.894 .897 20
Residual 8140.815 126 64.610
3. Uji Asumsi Klasik Total 10627.597 128
a. Uji Normalitas a. Predictors: (Constant), Perilaku Belajar, Pengendalian Diri
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
b. Dependent Variable: Pemahaman PA
Pemahaman
Pengantar Pengendalian Perilaku
Akuntansi Diri Belajar c. Uji t
N 129 129 129
Normal Mean 86.31 97.71 82.47
Parametersa Std. Deviation 9.112 8.892 7.419
Koefisien Regresi
Most Extreme Absolute .115 .074 .080 Model t Sig. Ket.
Differences Positive .115 .068 .064 1 (Constant) 3.594 .000 H0 ditolak
Negative -.096 -.074 -.080 Pengendalian Diri 2.286 .024 H0 ditolak
Kolmogorov-Smirnov Z 1.302 .835 .905
Perilaku Belajar 3.336 .001 H0 ditolak
Asymp. Sig. (2-tailed) .067 .488 .386
a. Test distribution is Normal.
d. Koefisien Determinasi

Model Summaryb
b. Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
Adjusted R Std. Error of the
Model Tolerance VIF
Model R R Square Square Estimate
1 (Constant)
1 .484a .234 .222 8.038
(X1) Pengendalian Diri .657 1.522
(X2) Perilaku Belajar .657 1.522

17
Menara Ekonomi, ISSN : 2407-8565; E-ISSN: 2579-5295
Volume IV No. 2 - April 2018

PENGARUH PERILAKU BELAJAR, GAYA MENGAJAR DOSEN, DAN


KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PEMAHAMAN MAHASISWA PADA
MATA KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI

Immu Puteri Sari dan Reni Sartika


Program Studi Akuntansi, Universitas Muhammadiyah Sumatera BArat
Immu_putri@yahoo.com
Reniisartika97@gmail.com

Abstrak

Mahasiswa Program Studi Akuntansi akan menjadi seorang praktisi akuntansi seperti akuntan,
auditor, dan staf keuangan yang merupakan suatu profesi yang membutuhkan keahlian serta
profesionalisme yang tinggi. Sebagai calon akuntan, mahasiswa akuntansi dituntut harus memiliki
pemahaman mengenai ilmu-ilmu akuntansi khususnya pengetahuan-pengetahuan dasar akuntansi.
Pemahaman-pemahaman dasar akuntansi akan membantu mahasiswa Program Studi akuntansi
untuk memahami ilmu-ilmu akuntansi selanjutnya. Variabel penelitian ini adalah perilaku belajar,
gaya mengajar, kecerdasan emosional, dan pemahaman pengantar akuntansi.
Hasil penelitian menyatakan bahwa perilaku belajar berpengaruhterhadap tingkat pemahaman
mahasiswa pada mata kuliah pengantar akuntansi. Semakin baik perilaku belajar mahasiswa maka
akan semakin baik juga tingkat pemahaman mahasiswa tersebut, gaya mengajar dosen
berpengaruh terhadap tingkat pemahaman mahasiswa pada mata kuliah pengantar akuntansi.
Semakin baik gaya mengajar dosen maka akan semakin baik juga tingkat pemahaman mahasiswa
tersebut, kecerdasan emosional berpengaruh terhadap tingkat pemahaman mahasiswa pada mata
kuliah pengantar akuntansi. Mahasiswa yang memiliki kecerdasan emosional yang baik, dapat
memotivasi dirinya sendiri untuk terus belajar agar dapat meningkatkan pemahaman tentang
akuntansi.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mata kuliah Pengantar Akuntansi merupakan mata kuliah yang membahas ilmu-ilmu dasar
akuntansi yang wajib diajarkan pada mahasiswa fakultas Ekonomi pada tahun pertama baik di Perguruan
Tinggi Negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta. Selain itu, mata kuliah ini juga merupakan faktor penentu
bagi mahasiswa untuk mengambil mata kuliah akuntansi lanjutan seperti akuntansi manajemen, akuntansi
keuangan menengah, akuntansi sektor publik, perpajakan, dan manajemen keuangan.
Prestasi yang kurang memuaskan dalam nilai pengantar akuntansi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti latar belakang pendidikan mahasiswa, perilaku belajar, gaya mengajar dosen dan kecerdasan
emosional mahasiswa (Iskandarsyah, 2012). Perilaku belajar merupakan dimensi belajar yang dilakukan
individu secara berulang-ulang sehingga menjadi otomatis dan spontan atau dalam kata lain menjadi
“Kebiasaan” bagi individu tersebut. Perilaku individu dalam belajar akan menjadi faktor penentu prestasi
yang akan dicapai oleh individu itu sendiri. Siauw (2012) mengemukakan bahwa apa yang kita lakukan
secara terus- menerus akan menjadi sesuatu yang tanpa kita sadari akan kita lakukan secara otomatis dan
spontan. Mahasiswa pada tahun awal kebanyakan masih terbawa kebiasaan belajar disekolah dimana
menganggap tenaga pendidik merupakan sumber utama dalam mendapatkan ilmu, sehingga membuat mereka
kurang aktif dalam mencari materi pembelajaran. Sedangkan, sistem pembelajaran pada perguruan tinggi
berbeda dengan sistem pembelajaran ditingkat sekolah.
Oleh karena pentingnya tingkat pemahaman yang baik mengenai akuntansi bagi mahasiswa Program
Studi akuntansi maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat meningkat
pemahaman akuntansi bagi mahasiswa. Beberapa bukti empiris yang telah dilakukan peneliti sebelumnya
terkait faktor yang mempengaruhi pemahaman mahasiswa pada matakuliah pengantar akuntansi, seperti
penelitian yang dilakukan oleh Rachmi (2010) yang menganalisa pengaruh perilaku belajar terhadap tingkat
pemahaman akuntansi. Sampel yang digunakan adalah 100 responden yang terdiri dari mahasiswa jurusan
akuntansi Universitas Gajah Mada dan Universitas Diponegoro. Hasil penelitian membuktikan bahwa
perilaku belajar berpengaruh positif terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

Fakultas Ekonomi UMSB 39


Menara Ekonomi, ISSN : 2407-8565; E-ISSN: 2579-5295
Volume IV No. 2 - April 2018

Tujuan Penelitian
1. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh perilaku belajar terhadap pemahaman mahasiswa dalam
mata kuliah pengantar akuntansi.
2. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh gaya mengajar dosen terhadap pemahaman mahasiswa
dalam mata kuliah pengantar akuntansi.
3. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh kecerdasan emosional terhadap pemahaman mahasiswa
dalam mata kuliah pengantar akuntansi.

TINJAUAN PUSTAKA
Pemahaman Pengantar Akuntansi
Menurut Munawir (2007:5), pengertian akuntansi sebagai berikut:
“Akuntansi adalah seni dari pencatatan, penggolongan, dan peringkasan dari pada peristiwa-peristiwa dan
kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat keuangan dengan cara yang setepat-tepatnya dan
dengan petunjuk atau dinyatakan dalam uang, serta penafsiran terhadap hal-hal yang timbul dari padanya”.
Definsi ini mengandung beberapa pengertian, yaitu:
1. Akuntansi merupakan proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran dan pelaporan informasi
ekonomi.
2. Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi diharapkan beguna dalam penilaian dan pengambilan
keputusan mengenai kesatuan usaha yang bersangkutan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemahaman Akuntansi
Perilaku Belajar
Perilaku belajar merupakan dimensi belajar yang dilakukan individu secara berulang-ulang sehingga
menjadi otomatis dan spontan atau dalam kata lain menjadi “kebiasaan” bagi individu tersebut. Perilaku
individu dalam belajar akan menjadi faktor penentu prestasi yang akan dicapai oleh individu itu sendiri.
Siauw (2012) mengemukakan bahwa apa yang kita lakukan secara terus-menerus akan menjadi sesuatu yang
tanpa kita sadari akan kita lakukan secara otomatis dan spontan.
Gaya Mengajar Dosen
Menurut pendapat Ali (2008:59), gaya mengajar dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu gaya
mengajar klasik, teknologis, personalisasi dan interaksional, dapat disimpulkan sebagai berikut, yaitu a) Gaya
Mengajar Klasik, b) Gaya Mengajar Teknologis, c) Gaya Mengajar Personalisasi, d) Gaya mengajar
interaksional
Kecerdasan Emosional
Goleman (2003) dalam Rachmi (2010) membagi kecerdasan emosional menjadi lima bagian yaitu tiga
komponen berupa kompetensi emosional (pengenalan diri, pengendalian diri dan motivasi) dan dua
komponen berupa kompetensi sosial (empati dan keterampilan sosial). Lima komponen kecerdasan
emosional tersebut adalah sebagai berikut: a) Pengenalan Diri (Self Awareness), b) Pengendalian Diri (Self
Regulation), c) Motivasi (Motivation), d), e) Empati (Emphaty), f) Ketrampilan Sosial (Social Skills)

Penelitian Terdahulu
Tabel 1. Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Hasil


1 Nugraha (2013) Pengaruh Kecerdasan Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
Emosional Dan Perilaku Kecerdasan Emosional berpengaruh positif
Belajar Terhadap Tingkat signifikan Tingkat Pemahaman Akuntansi
Pemahaman Akuntansi dan Perilaku Belajar berpengaruh positif
signifikan terhadap Tingkat Pemahaman
Akuntansi.
2 Lestari, dan Analisis Faktor-Faktor yang Faktor-faktor prestasi di sekolah menengah
Suparlinah mempengaruhi Prestasi atas, pengalaman belajar akuntansi, motivasi
(2010) Akademik Mahasiswa Pada dan usaha, serta kualitas pengajaran secara
Mata Kuliah Pengantar simultan berpengaruh signifikan terhadap
Akuntansi. nilai Pengantar Akuntansi.
3 Rachmi (2010) Pengaruh kecerdasan Bahwa kecerdasan emosional dan perilaku
emosional, Kecerdasan belajar berpengaruh positif terhadap tingkat
Spiritual, dan perilaku belajar pemahaman akuntansi.
terhadap tingkat pemahaman

Fakultas Ekonomi UMSB 40


Menara Ekonomi, ISSN : 2407-8565; E-ISSN: 2579-5295
Volume IV No. 2 - April 2018

akuntansi.
4 Widayanti (2005) Perilaku belajar terhadap Terdapat pengaruh positif antara perilaku
prestasi akademik mahasiswa belajar terhadap prestasi akademik
akuntansi. mahasiswa akuntansi.
5 Suryanti dan Ika Pengaruh kecerdasan Terdapat pengaruh terhadap tingkat
(2004) emosional terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Pengaruh positif
pemahaman akuntansi ditunjukkan oleh variabel pengenalan diri,
motivasi, empati, sedangkan pengaruh
negatif ditunjukkan oleh variabel
pengendalian diri dan ketrampilan sosial.

Kerangka Konseptual

Perilaku Belajar

(X1)

Gaya Mengajar Tingkat Pemahaman

Dosen (X2) (Y)

Kecerdasan

Emosional (X3)

Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah:
H1: Perilaku belajar berpengaruh terhadap tingkat pemahaman mahasiswa pada mata kuliah pengantar
akuntansi.
H2: Gaya mengajar dosen berpengaruh terhadap tingkat pemahaman mahasiswa padamata kuliah
pengantar akuntansi.
H3: Kecerdasan emosional berpengaruh terhadap tingkatpemahaman mahasiswa pada mata kuliah
pengantar akuntansi

METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, yang terletak di Jl Pasir
Kandang No 4. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan februari sampai april 2017
Populasi dan Sampel
Dalam metode ini, pemilihan sampel penelitiannya dilakukan sesuai dengan tujuannya (purposive
sampling). Jadi sampel diambil sebanyak 89 responden dengan kriteria sebagai berikut:
1. Mahasiswa tercatat sebagai mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera
Barat angkatan 2013, 2014, dan 2015.
2. Mahasiswa tercatat masih aktif, tidak sedang dalam masa cuti.
Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang bersumber dari responden dan data sekunder
yang bersumber dari nilai pengantar akuntansi reponden. Data primer merupakan sumber data penelitian
yang diperoleh secara langsung dari sumber asli.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode survey. Metode survey merupakan
metode pengumpulan data primer yang menggunakan pernyataan lisan dan tertulis.

Fakultas Ekonomi UMSB 41


Menara Ekonomi, ISSN : 2407-8565; E-ISSN: 2579-5295
Volume IV No. 2 - April 2018

Instrumen Penelitian
Tabel 2. Kisis-Kisi Instrumen Penelitian
No Variabel Indikator Jumlah Soal
1 Perilaku Belajar (X1) Kebiasaan, perilaku 7
2 Gaya Mengajar Dosen (X2) Perilaku dalam menyampaikan suatu 7
materi.
3 Kecerdasan Emosional (X3) Kemampuan mengungkapkan 15
perasaan secara mendalam.
Kemampuan membangkitkan perasaan
untuk mambantu pikiran.
4 Tingkat Pemahaman (Y) Seberapa mengerti mahasiswa 8
terhadap materi yang dipelajari,
nilai-nilai yang diperoleh mahasiswa,

Definisi Operasional
Tabel 3. Definisi Operasional
No Variabel Definisi Indikator Ukuran
1 Perilaku Perilakubelajarmerupakan 1. Kebiasaan Skala
Belajar (X1) dimensi belajar yang 2. Perilaku Likert
dilakukan individu secara
berulang-ulangsehingga
menjadi otomatis dan spontan
atau dalam kata lain menjadi
“kebiasaan” bagi individu
tersebut.
2 Gaya Gaya mengajar dosen 1. Perilaku dalam Skala
Mengajar merupakan cara dosen menyampaikan Likert
Dosen (X2) memberikan materi dalam materi
proses belajar mengajar di 2. Membimbing
dalam kelas.
3 Kecerdasan kecerdasan emosional 1. Mengenali emosi Skala
Emosional merupakan kemampuan untuk sendiri Likert
(X3) mengenali perasaan, meraih 2. Mengelola emosi
dan membangkitkan perasaan 3. Memotivasi diri
untuk membantu pikiran, sendiri
memahami perasaan dan
maknanya, dan
mengendalikanperasaan
secara mendalam sehingga
dapatmembantu
perkembangan emosi dan
intelektual.

4 Tingkat pemahaman adalah suatu 1. pendapat,pikiran, Skala


Pemahaman proses, cara memahami cara 2. Aliran pandangan, Likert
(Y) mempelajari baik-baik supaya 3. Mengerti benar
paham dan pengetahuan 4. memahami
banyak 5. Pandai dan
mengerti benar.

Teknik Analisis Data


1 Uji Validitas
Mengukur validitas dapat dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan
total skor konstruk atau variabel. Uji signifikansi dilakukan dengan melihat nilai signifikansi correlation.
Jika nilai signifikan correlation lebih kecil dari 0,01 atau 0,05 maka indikator dapat dinyatakan valid.
2 Uji Reliabilitas

Fakultas Ekonomi UMSB 42


Menara Ekonomi, ISSN : 2407-8565; E-ISSN: 2579-5295
Volume IV No. 2 - April 2018

Reliabilitas diukur dengan uji statistik Cronbach Alpha (a). Nunally (1967) dalam Ghozali (2005)
menyatakan bahwa suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha> 0.60.
3. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
2. Uji Multikolinieritas
3. Uji Heteroskedastisitas
4. Uji Autokorelasi
4 Uji Hipotesis
1. Analisis Regresi Linear Berganda
Persamaan yang diperoleh dalam analisis data tersebut adalah sebagai berikut;
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Dimana:
Y : Tingkat Pemahaman Akuntansi
a : Konstanta
b1 : Koefisiensi regresi
X1: Perilaku Belajar
X2: Gaya Mengajar Dosen
X3: Kecerdasan Emosional
e : Standar eror (faktor pengganggu di luar model)
2. Uji t
Uji t digunakan untuk pengujian hipotesis yang diajukan, yaitu mengetahuipengaruh dari
masing-masing variabel bebas yaitu perilaku belajar (X1), gayamengajar dosen (X2), dan Kecerdasan
Emosional (X3).
3. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi dalam penelitian dilihat dari nilai R² (nilai dari 0 sampai 1). Koefisien
determinasi dilakukan untuk melihat sejauh mana variabel independen dalam mempengaruhi variabel
dependen.

HASIL PEMBAHASAN
Pembahasan Penelitian
1. Uji Validitas
1.1. Uji ValiditasPerilaku Belajar (X1)
Tabel 4. Hasil Uji Validitas Perilaku Belajar
Item
Pernyataan r-hitung r-tabel Kriteria
1 0,294 0,208 Valid
2 0,311 0,208 Valid
3 0,250 0,208 Valid
4 0,247 0,208 Valid
5 0,284 0,208 Valid
6 0,231 0,208 Valid
7 1 0,208 Valid
Sumber : Data primer diolah (2017)
Berdasarkan hasil uji validitas di atas pada tabel 4 dapat dilihat bahwa semua item pernyataan dari
variabel atau perilaku belajar dikatakan valid karena r-hitung > r-tabel, yang berarti bahwa angket tentang
perilaku belajar valid untuk mengambil data sehingga semua item dapat dimasukkan ke pengujian
selanjutnya.

1.2. Uji ValiditasGaya Mengajar Dosen (X2)

Tabel 5 Hasil Uji Validitas Gaya Mengajar Dosen


Item
Pernyataan r-hitung r-tabel Kriteria
1 0,270 0,208 Valid
2 0,255 0,208 Valid
3 0,214 0,208 Valid

Fakultas Ekonomi UMSB 43


Menara Ekonomi, ISSN : 2407-8565; E-ISSN: 2579-5295
Volume IV No. 2 - April 2018

4 0,225 0,208 Valid


5 0,288 0,208 Valid
6 0,289 0,208 Valid
7 1 0,208 Valid
Sumber : Data primer diolah (2017)
Berdasarkan hasil uji validitas di atas pada tabel.5 dapat dilihat bahwa semua item pernyataan dari
variabel atau gaya mengajar dosen dikatakan valid karena r-hitung > r-tabel, yang berarti bahwa angket
tentang gaya mengajar dosen valid untuk mengambil data sehingga semua item dapat dimasukkan ke
pengujian selanjutnya.

1.2. Uji ValiditasKecerdasan Emosional (X3)


Tabel 6. Hasil Uji Validitas Kecerdasan Emosional
Item
Pernyataan r-hitung r-tabel Kriteria
1 0,285 0,208 Valid
2 0,303 0,208 Valid
3 0,222 0,208 Valid
4 0,225 0,208 Valid
5 0,215 0,208 Valid
6 0,248 0,208 Valid
7 0,335 0,208 Valid
8 0,275 0,208 Valid
9 0,242 0,208 Valid
10 0,230 0,208 Valid
11 0,308 0,208 Valid
12 0,241 0,208 Valid
13 0,259 0,208 Valid
14 0,289 0,208 Valid
15 1 0,208 Valid
Sumber : Data primer diolah (2017)
Berdasarkan hasil uji validitas di atas pada tabel.6 dapat dilihat bahwa semua item pernyataan dari
variabel atau kecerdasan emosional dikatakan valid karena r-hitung > r-tabel, yang berarti bahwa angket
tentang kecerdasan emosional valid untuk mengambil data sehingga semua item dapat dimasukkan ke
pengujian selanjutnya.

1.3 Uji ValiditasTingkat Pemahaman (Y)


Tabel 7 Hasil Uji Validitas Tingkat Pemahaman
Item
Pernyataan r-hitung r-tabel Kriteria
1 0,227 0,208 Valid
2 0270 0,208 Valid
3 0,211 0,208 Valid
4 0,209 0,208 Valid
5 0,236 0,208 Valid
6 0,295 0,208 Valid
7 0,237 0,208 Valid
8 1 0,208 Valid
Sumber : Data primer diolah (2017)
Berdasarkan hasil uji validitas di atas pada tabel 7 diatas, dapat dilihat bahwa semua pernyataan dari
variabel Y atau tingkat pemahaman dikatakan valid karena r-hitung > r-tabel, yang berarti bahwa angket
tentang tingkat pemahaman valid untuk mengambil data sehingga semua item dapat dimasukkan ke
pengujian selanjutnya.

Fakultas Ekonomi UMSB 44


Menara Ekonomi, ISSN : 2407-8565; E-ISSN: 2579-5295
Volume IV No. 2 - April 2018

2 Uji Reliabilitas
Tabel 8 Hasil Uji Reabilitas
No Variabel Nilai Keterangan
1 Tingkat Pemahaman 0,653 Reliabel
2 Perilaku Belajar 0,723 Reliabel
3 Gaya Mengajar Dosen 0,665 Reliabel
4 Kecerdasan Emosional 0,799 Reliabel
Sumber : Data primer diolah (2017)
Hasil uji reabilitas diatas pada tabel 8 dapat disimpulakan bahwa semua variabel mempunyai
koefisien α yaitu diatas 0,6 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur masing-masing variabel dari
kuesioner adalah reliabel yang bearti kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner
yang handal.

3.Uji Asumsi Klasik


3.1 Uji Normalitas

Tabel 9 Uji Normalitas


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 89
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 3.02911820
Most Extreme Differences Absolute .109
Positive .056
Negative -.109
Kolmogorov-Smirnov Z 1.029
Asymp. Sig. (2-tailed) .241
a.Test distribution is Normal.

Sumber: Hasil olahan data


Berdasarkan hasil tabel .9 diatas dengan metode Kolmogorov-Smirnov test didapatkan nilai
asymp.sig (2-tailed) lebih besar dari nilai probabilitas, yaitu 0,241 > 0,05. Maka hasil tersebut menyatakan
bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini terdistribusi (menyebar) secara normal.
3.2 Uji Multikolonieritas
Tabel 10 Uji Multikolonieritas
Coefficientsa

Standardiz
ed
Unstandardized Coefficient Collinearity
Coefficients s Statistics
Toleranc
Model B Std. Error Beta t Sig. e VIF
1 (Constant) -1.393 3.568 -.391 .697

Perilaku
Belajar .280 .128 .208 2.187 .032 .668 1.497

Fakultas Ekonomi UMSB 45


Menara Ekonomi, ISSN : 2407-8565; E-ISSN: 2579-5295
Volume IV No. 2 - April 2018

Gaya Mengajar
Dosen
.585 .128 .458 4.570 .000 .601 1.665

Kecerdasan
Emosional .126 .064 .173 1.968 .052 .780 1.281

a. Dependent Variable: TingkatPemahaman

Sumber: Hasil olahan data spss versi 16


Berdasarkan hasil tabel 10 diatas menunjukkan bahwa tidak terjadinya multikolonieritas diantara
variabel bebas dalam model regresi.Hal ini ditunjukkan oleh nilai tolerance dan VIF. Dimana nilai
tolerancedari perilaku belajar yang dihasilkan sebesar 0,668> 0,10 dan dilihat dari VIF yang dihasilkan
sebesar 1,497< 10,00.Dimana nilai tolerancedari gaya mengajar dosen yang dihasilkan sebesar 0,601> 0,10
dan dilihat dari VIF yang dihasilkan sebesar 1,665< 10,00.Dimana nilai tolerancedari kecerdasan emosional
yang dihasilkan sebesar 0,780> 0,10 dan dilihat dari VIF yang dihasilkan sebesar 1,281< 10,00.

4. Uji Heteroskedastisitas
Tabel 11 Uji Heteroskedastisita
Coefficientsa

Standardi
zed
Unstandardized Coefficie
Coefficients nts Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .370 2.425 .153 .879
Perilaku
.171 .087 .256 1.969 .052 .668 1.497
Belajar
Gaya
Mengajar -.080 .087 -.127 -.925 .358 .601 1.665
Dosen
Kecerdasan
-.011 .043 -.029 -.244 .808 .780 1.281
Emosional
a. Dependent Variable: RES2
Sumber: Hasil olahan data
Hasil uji heteroskedastisitas pada tabel 11 diatas pada metode glejser, dapat dilihat pada model
regresi tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Nilai signifikansi variabel independen (perilaku belajar, gaya
mengajar dosen, dan kecerdasan emosional) masing-masing sebesar 0,052, 0,358 dan 0,808 >0,05.Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi.

4.2 Uji Autokolerasi


Tabel 12 Uji Durbin Watson
hasil perhitungan Klasifikasi
dL < d > 4 -dL Ada Autokorelasi
d = dU – 4 -dU Tidak ada Autokorelasi
d = dL – dU atau 4-dU – 4-dL Tanpa kesimpulan

Sumber: Algifari, (2000:89 )

Fakultas Ekonomi UMSB 46


Menara Ekonomi, ISSN : 2407-8565; E-ISSN: 2579-5295
Volume IV No. 2 - April 2018

Tabel 13 Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .698a .488 .470 3.082 1.661
a. Predictors: (Constant), Kecerdasan Emosional, Perilaku Belajar, Gaya
Mengajar Dosen
b. Dependent Variable: Tingkat Pemahaman
Sumber: Hasil olahan data
Berdasarkan tabel 13 diatas diketahui nilai DW 1,661, jika dibandingkan dengan nilai tabel
signifikan 5% (0,05) , jumlah sampel N=89 dan jumlah variabel independen 3 (K=3) = 3,89, dilihat pada
tabel Durbin Watson diperoleh nilai dU 1,725. Dimana nilai DW berada diantara dU dan (4-dU) yakni 1,725
dan 4-1,725=2,275 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi pada model regresi.

4.2. Uji Analisis Regresi Linear Berganda


Tabel 14 Hasil Uji Regresi Linear berganda
Coefficientsa
Standardize
d
Unstandardized Coefficient
Coefficients s
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1.393 3.568 -.391 .697
Perilaku Belajar .280 .128 .208 2.187 .032
Gaya Mengajar Dosen .585 .128 .458 4.570 .000
Kecerdasan Emosional
.126 .064 .173 1.988 .048

a. Dependent Variable: Tingkat Pemahaman

Sumber: Hasil olahan data


Dari tabel 4.14 diatas didapat persamaan regresi, yaitu :
Y= bo + b1X1 + b2X2 + b3X3e
Ŷ =bo + b1X2 + b2X2 + b3X3e
Ŷ = 0,280 + 0,585 + 0,126
Dari model regresi diatas dapat dilihat bahwa :
1. Koefisien regresi dari perilaku belajar sebesar 0,280 yang berarti bahwa semakin baik perilaku belajar
pada mahasiswa ekonomi di Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat atau bila terjadi penambahan
tingkat perilaku belajar sebesar 1 satuan, maka akan terjadi peningkatan pemahaman sebesar 0,280
dengan asumsi variabel lainnya konstan atau tetap.
2. Koefisien regresi dari gaya mengajar dosen sebesar 0,585 yang berarti bahwa semakin baik gaya
mengajar dosen pada mahasiswa ekonomi di Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat atau bila
terjadi penambahan tingkat gaya mengajar dosen sebesar 1 satuan, maka akan terjadi peningkatan
pemahaman sebesar 0,585 dengan asumsi variabel lainnya konstan atau tetap.
3. Koefisien regresi dari kecerdasan emosional sebesar 0,126 yang berarti bahwa semakin tinggi
kecerdasan emosional pada mahasiswa ekonomi di Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat atau
bila terjadi penambahan tingkat kecerdasan emosional sebesar 1 satuan, maka akan terjadi peningkatan
pemahaman sebesar 0,126 dengan asumsi variabel lainnya konstan atau tetap.

Fakultas Ekonomi UMSB 47


Menara Ekonomi, ISSN : 2407-8565; E-ISSN: 2579-5295
Volume IV No. 2 - April 2018

5. Uji Parsial (Uji t)


Tabel 15 Hasil Uji t
Coefficientsa
Standardize
d
Unstandardized Coefficient
Coefficients s
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1.393 3.568 -.391 .697
Perilaku Belajar .280 .128 .208 2.187 .032
Gaya Mengajar Dosen .585 .128 .458 4.570 .000
Kecerdasan Emosional
.126 .064 .173 1.988 .048

a. Dependent Variable: Tingkat Pemahaman

Sumber: Hasil olahan data


1. Hipotesis pertamaterlihat pada tabel 15 bahwa nilai signifikan yang dihasilkan adalah sebesar 0,032
artinya nilai signifikan lebih kecil dari nilai probabilitas atau 0,032< 0,05 maka hipotesis (X1) diterima.
Variabel perilaku belajar mempunyai t-hitung yaitu 2,187 dengan t-tabel 1,984. Jadi t-hitung > t-tabel
dapat disimpulkan bahwa perilaku belajar memiliki pengaruh terhadap tingkat pemahaman.
2. Hipotesis kedua tabel 15 bahwa nilai signifikan yang dihasilkan adalah sebesar 0,000 artinya nilai
signifikan lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau 0,000 < 0,05 maka hipotesis (X2) diterima.
Variabel gaya mengajar dosen mempunyai t-hitung yakni 4,570 dengan t-tabel 1,984. jadi t-hitung >
t-tabel dapat disimpulkan bahwa gaya mengajar dosen berpengaruh terhadap tingkat pemahaman
mahasiswa pada mata kuliah pengantar akuntansi .
3. Hipotesis ketiga tabel 15 bahwa nilai signifikan dihasilkan adalah sebesar 0,048 artinya nilai signifikan
lebih besar dari nilai probabilitas 0,05 atau 0,048 < 0,05 maka hipotesis (X3) diterima. Variabel
kecerdasan emosional mempunyai t-hitung yakni 1,988 dengan t-tabel 1,984. jadi t-hitung > t-tabel
dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh terhadap tingkat pemahaman mahasiswa
pada mata kuliah pengantar akuntansi .

6. Koefisien Determinasi (R²)


Tabel 16 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi (R²)
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .698a .488 .470 3.082
a. Predictors: (Constant), Kecerdasan Emosional, Perilaku Belajar,
Gaya Mengajar Dosen
Sumber: Hasil olahan data
Dari tabel 16 diatas dapat diperoleh nilai R sebesar 0,698. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi
hubungan yang cukup kuat antara perilaku belajar, gaya mengajar dosen dan kecerdasan emosional terhadap
tingkat pemahaman. Sedangkan untuk R Squarenya didapat yaitu sebesar 0,488 atau (48,8%). Hal ini
menunjukkan bahwa presentase sumbangan pengaruh variabel independen (perilaku belajar, gaya mengajar
dosen, dan kecerdasan emosional) terhadap variabel dependen (tingkat pemahaman) sebesar 48,8%, atau
variasi variabel independen yang digunakan dalam model (perilaku belajar, gaya mengajar dosen, dan
kecerdasan emosional) mampu menjelaskan sebesar 48,8% variasi variabel dependen (tingkat pemahaman),
sedangkan sisanya sebesar 51.2% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan
dalam model penelitian ini.

Fakultas Ekonomi UMSB 48


Menara Ekonomi, ISSN : 2407-8565; E-ISSN: 2579-5295
Volume IV No. 2 - April 2018

PENUTUP
Kesimpulan
1. Perilaku belajar merupakan dimensi belajar yang dilakukan individu secara berulang-ulang sehingga
menjadi otomatis dan spontan atau dalam kata lain menjadi “kebiasaan” bagi individu tersebut. Dalam
penelitian ini perilaku belajar berpengaruhterhadap tingkat pemahaman mahasiswa pada mata kuliah
pengantar akuntansi. Semakin baik perilaku belajar mahasiswa maka akan semakin baik juga tingkat
pemahaman mahasiswa tersebut.
2. Gaya mengajar dosen merupakan cara dosen memberikan materi dalam proses belajar mengajar di
dalam kelas. Dalam penelitian ini gaya mengajar dosen berpengaruh terhadap tingkat pemahaman
mahasiswa pada mata kuliah pengantar akuntansi. Semakin baik gaya mengajar dosen maka akan
semakin baik juga tingkat pemahaman mahasiswa tersebut.
3. kecerdasan emosional sebagai kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri,
ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi, dan menunda kepuasan serta mengatur
keadaan jiwa. Dalam penelitian ini kecerdasan emosional berpengaruh terhadap tingkat pemahaman
mahasiswa pada mata kuliah pengantar akuntansi. Mahasiswa yang memiliki kecerdasan emosional
yang baik, dapat memotivasi dirinya sendiri untuk terus belajar agar dapat meningkatkan pemahaman
tentang akuntansi.

DAFTAR PUSTAKA
Ali, M, (2008), Psikologi Remaja: Perkembangan Partisipan didik. Jakarta: Bumi Aksara
Goleman (2003). Emotional Intelligence (Terjemahan T Hermaya). Jakarta. PT Gramedia Pustaka
Utama.
Ghozali, Imam, (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS21 Update PLS
Regresil, edisi 7. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Iskandarsyah, Donny, (2012). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa
dalam Mempelajari Matakuliah Akuntansi Keuangan Menengah. Universitas
Diponegoro.skripsi.
Lestari, R, (2004). “Pelatihan Berfikir Optimis Untuk Mengubah Perilaku Coping Pada
Mahasiswa”. Jurnal Psikodinamik
Munawir, S, (2004). Analisis Laporan Keuangan. Penerbit Liberty, Yogyakarta
--------------- (2002). Analisis Laporan Keuangan. Penerbit Liberty, Yogyakarta
--------------- (2007). Analisis Laporan Keuangan. Penerbit Liberty, Yogyakarta
Nugraha, Aditya Prima, (2013). Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Perilaku Belajar Terhadap
Tingkat Pemahaman Akuntansi. Semarang: Universitas Diponegoro.
Rachmi, F, (2010). Pengaruh kecerdasan emosional, Kecerdasan Spiritual, dan perilaku belajar
terhadaptingkat pemahaman akuntansi. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas
Diponegoro Semarang.
Suryanti J. Dan Nugroho, Ika P, (2004). “Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Tingkat
Pemahaman Akuntansi”. Jurnal Ekonomi Bisnis, Vol. X, No.2, Hal.260-281.
Siauw, Felix. Y, (2012). How to Master Your Habits. Jakarta. Khilafah Press
Widayanti, Rina, (2005). “Pengaruh Perilaku Belajar dan Kebiasan Belajar Terhadap Prestasi
Akademik Mahasiswa Akuntansi”. Universitas Katolik Soegijapranta Semarang.

Fakultas Ekonomi UMSB 49

Anda mungkin juga menyukai