Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP INDEKS


PRESTASI MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU
ADMINISTRASI PUBLIK UNIVERSITAS BHAYANGKARA
SURABAYA TAHUN AKADEMIK 2018/2019
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah statistika yang diampu oleh :

Indra Pratama P S, S.Sos, M.P.A.

Oleh : Kelompok 4

Febiy Sukirman 1813121032

Hari Setyo Priyadi 1813121003

Resa Ifan Seftabiya 1813121029

Enny Safira 1813121029

Veronica Jenie Eka P. 1813121021

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS BHAYANGKARA

SURABAYA

2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan dan perkembangan hidup bangsa, pendidikan


mempunyai peranan yang sangat menentukan untuk menjamin perkembangan
hidup bangsa, karena pendidkan merupakan salah satu kekuatan sosial yang ikut
membentuk masa depan manusia.

Lembaga pendidikan adalah salah satu harapan besar bagi negeri ini agar
bisa bangkit dari keterpurukan dalam semua aspek kehidupan. Dalam hal ini
bangsa sangat mengharapkan lahirnya generasi muda andalan yang berintelektual,
berdisiplin, beriman, dan bertaqwa karena di pundak merekalah kejayaan bangsa
ini dipertaruhkan. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional dalam
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 yang
merumuskan tujuan pendidikan sebagai berikut.

Untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yaitu manusia yang


beriman,dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti
luhur,berkepribadian, bekerja keras, tangguh, tanggung jawab, mandiri,
cerdas, danterampil serta sehat jasmani dan rohani. Di samping itu juga,
pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Berakhlak mulia, sehat,berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga Negara yang berdemokratis serta bertanggung jawab.

Mengingat pendidikan selalu berkaitan dengan upaya pembinaan manusia,


maka pendidikan Nasional sangat bergantung pada unsur-unsur manusianya.
Dalam dunia pendidikan untuk mengembangkan unsur-unsur manusia tersebut
maka yang paling menentukan adalah kedisiplinan mahasiswa dalam belajar.
Disiplin merupakan suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui
proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan,
keteraturan atau ketertiban. Menurut Arikunto disiplin merupakan sesuatu yang
berkenaan dengan pengendalian diri seseorang terhadap bentuk-bentuk aturan dan
tata tertib yang berlaku.

Kedisiplinan sangat membantu perkembangan kedisiplinan individu.


Dengan disiplin seseorang memiliki kemampuan untuk membatasi berbagai
keinginan dan mengendalikan diri sendiri, serta dapat memeroleh kecakapan yang
merupakan syarat mutlak bagi tumbuhnya individu yang bertanggung jawab. Oleh
karena itu kedisiplinan sangat penting guna menciptakan mahasiswa yang
berkepribadian baik dan bertanggung jawab pada aturan aturan yang telah ada.

The Liang Gie (1972) mendefinisikan disiplin adalah suatu keadaan yang
tertib dimana orang-orang yang tergabung dalam organisasi tunduk pada
peraturan-peraturan yang telah ada dengan senang hati.

Good‟ s (1959) dalam Dictionary Of Education mengartikan disiplin


sebagai berikut:

a) Proses atau hasil pengarahan atau pengendalian keinginan, dorongan


atau kepentingan guna mencapai maksud atau untuk mencapai
tindakan yang lebih efektif.
b) Mencari tindakan terpilih dengan ulet, aktif dan diarahkan sendiri,
meskipun menghadapi rintangan.
c) Pengendalian perilaku secara langsung dan otoriter dengan hukuman
atau hadiah.

Secara menyeluruh, tujuan dari disiplin adalah untuk membina individu


agar dapat menguasai dirinya. Tanpa disiplin, bukan saja orang bisa menemui
kesulitan, tetapi sebagai manusia kualitasnya bisa berkurang. Jelas tujuan disiplin
bukan untuk menekan kebebasan, tapi justru untuk memberi kebebasan dalam
ruang lingkup yang aman. Disiplin diperlukan supaya orang dapat survive dalam
kehidupan, atau bertahan lama dan berhasil dalam kehidupan.
Gejala-gejala yang menunjukkan bahwa mahasiswa tidak mempunyai
kedisiplinan untuk belajar pengaruhnya dirasakan secara langsung pada proses
pembelajaran. Salah satu penyebabnya karena kurangnya ketertarikan mahasiswa
pada strategi yang digunakan dalam pembelajaran. Strategi pembelajaran yang
digunakan untuk belajar mahasiswa harusnya lebih bervariatif, sehingga bisa
meningkatkan kemauan dan kedisiplinan mahasiswa dalam belajar, maka
memungkinkan pembelajaran dapat berjalan secara efektif.

Sebagai salah satu wadah akademis, perguruan tinggi memegang peranan


penting dalam proses pembangunan sumber daya manusia suatu bangsa.
Perguruan tinggi adalah media bagi komunitas manusia dalam bermasyarakat
untuk menjalani suatu proses pendidikan dan pembelajaran yang sistematis, yang
sekaligus juga merupakan media transformasi kepribadian, wawasan dan ilmu
pengetahuan bagi yang terlibat di dalamnya maupun terhadap masyarakat. Fungsi
perguruan tinggi adalah usaha pematangan mental pengetahuan,serta ilmu
seseorang. Sehingga outputnya merupakan pribadi yang baik serta unggul dan
mampu bersaing di dunia nyata. Kualitas belajar mahasiswa dapat dilihat melalui
prestasi belajar yang di dapatkan, dalam hal ini ditunjukkan oleh indeks prestasi
atau lazim disebut IP. Indeks prestasi yang optimal menunjukkan kualitas belajar
mahasiswa yang bagus. Begitu juga sebaliknya, indeks prestasi yang rendah
menunjukkan kualitas belajar mahasiswa yang kurang bagus.

Mahasiswa dikatakan berhasil apabila dapat menyelesaikan program


pendidikan tepat waktu dengan Indeks Prestasi yang baik. Keberhasilan
mahasiswa dalam meningkatkan Indeks Prestasi dapat di pengaruhi oleh
kedisiplinan mahasiswa itu sendiri. Faktor penting yang mempengaruhi Indeks
Prestasi mahasiswa salah satunya adalah kedisiplinan. Di dalam pengelolaaan
pengajaran, kedisiplinan merupakan suatu masalah yang penting. Tanpa adanya
kesadaran dan keharusan melaksanakan aturan yang sudah di tentukan
sebelumnya pengajaran tidak mungkin mencapai target yang maksimal. Menurut
slameto (2003) dalam buku Belajar dan Faktor Faktor yang mempengaruhinya,
agar mahasiswa dapat belajar lebih maju, mahasiswa harus disiplin baik di
kampus, di rumah maupun di perpustakaan.
Seorang mahasiswa perlu memiliki sikap disiplin dengan melakukan
latihan yang memperkuat dirinya sendiri untuk selalu terbiasa patuh dan
mempertinggi daya kenali diri. Disiplin belajar adalah pengendalian terhadap
bentuk-bentuk aturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah di terapkan
oleh mahasiswa yang bersangkutan maupun yang di terapkan oleh perguruan
tinggi serta bentuk kesadaran akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai
mahasiswa, baik disiplin dirumah maupun di kampus dengan tidak melakukan
sesuatu yang dapat merugikan tujuan dari proses belajarnya.

Sikap disiplin tumbuh dari kesadaran diri sendiri akan dapat lebih memacu
dan tahan lama dibandingkan dengan sikap disiplin yang timbul karena adanya
pengawasan dari orang lain. Mahasiswa yang memiliki disiplin yang tinggi akan
belajar dengan baik dan teratur sehingga akan menghasilkan Indeks Prestasi yang
baik. Namun kenyataannya, tingkat disiplin belajar mahasiswa di kampus antara
mahasiswa yang satu dengan yang lain berbeda.

B. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu :

Untuk mengetahui pengaruh kedisiplinan terhadap indeks prestasi


mahasiswa program studi Ilmu Administrasi Publik Universitas Bhayangkara
Surabaya Tahun Akademik 2018/2019.

C. Rumusan Masalah

1) Apakah ada pengaruh kedisiplinan mahasiswa terhadap indeks prestasi


mahasiswa program studi Ilmu Administrasi Publik Universitas
Bhayangkara Surabaya Tahun Akademik 2018/2019.

D. Batasan Masalah
Batasan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini ditunjukan pada
unsur kedisiplinan mahasiswa yang meliputi ketaatan, tata tertib, dan sikap.
Sedangkan indeks prestasi mahasiswa yang diukur yakni IP mahasiswa semester
ganjil pada program studi Ilmu Administrasi Publik Universitas Bhayangkara
Surabaya Tahun Akademik 2018/2019.
E. Hipotesis
Agar lebih terarah sehingga dapat menjawab rumusan masalah dan
mencapai tujuan penelitian, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
Ada pengaruh kedisiplinan mahasiswa terhadap indeks prestasi
mahasiswa program studi Ilmu Administrasi Publik Universitas
Bhayangkara Surabaya Tahun Akademik 2018/2019.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Studi Pustaka
A. Pengertian Kedisiplinan

Kedisiplinan berasal dari kata disiplin yang mendapat awalan (ke) dan
akhiran (an). Menurut kamus besar Bahasa Indonesia disiplin mempunyai arti
ketaatan dan kepatuhan pada aturan, tata tertib dan lain sebagainya. Adapun
menurut beberapa istilah disiplin diartikan sebagai berikut:

a) Semiawan, berpendapat bahwa disiplin merupakan pengaruh yang dirancang


untuk membantu anak agar mampu menghadapi disiplin, dimana disiplin
tumbuh dari kebutuhan menjaga keseimbangan antara kecenderungan dan
keinginan individu untuk berbuat agar memperoleh sesuatu, dengan
pembatasan atau peraturan yang diperlukan oleh lingkungan terhadap dirinya.
b) Menurut Syaiful Bahri Djamarah disiplin adalah suatu tata tertib yang dapat
mengatur tatanan kehidupan pribadi dan kelompok. Tata tertib itu bukan
buatan binatang, melainkan buatan manusia sebagai pembuat dan pelaku.
Sedangkan disiplin timbul dari dalam jiwa karena adanya dorongan untuk
menaati tata tertib tersebut.
c) Menurut Maman Rahman dalam Tu'u, disiplin adalah upaya mengendalikan
diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembangkan
kebutuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan
dorongan dan kesadaran yang muncul dalam hatinya.
d) Amier Dai’en Indra kusuma berpendapat bahwa disiplin merupakan adanya
suatu kesediaan untuk mematuhi peraturan-peraturan dan larangan-larangan,
dimana kepatuhan di sini bukan hanya patuh karena adanya tekanan-tekanan
dari luar, melainkan kepatuhan yang didasari oleh adanya kesadaran tentang
nilai dan pentingnya peraturan-peraturan dan larangan tersebut.
e) Mohamad Surya berpendapat bahwa:
 Disiplin mengandung arti sebagai suatu sikap menghormati,
menghargai, dan mentaati segala peraturan dan ketentuan yang
berlaku.
 Disiplin merupakan suatu proses pendidikan agar individu mampu
mengembangkan kendali perilakunya sendiri secara sadar sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
f) M. Anshori berpendapat bahwa disiplin adalah suatu konsep perilaku yang
menuntut adanya kepatuhan dan kontrol diri terhadap aturan- aturan dan
norma-norma yang berlaku

g) Menurut Warsanto, “disiplin berasal dari kaya disipline yang berarti latihan
atau pendidikan kesopanan atau kerohanian serta pengembangan tabi’at”. Jadi
secara singkat, disiplin adalah suatu keadaan yang mangharuskan orang untuk
bersikap sesuai dengan norma-norma dan tata aturan yang berlaku.

Disiplin identik dengan konsisten dalam melakuan sesuatu. Ia merupakan


simbol dari stamina yang powerful, kerja keras yang tidak mengenal rasa malas,
orang yang selalu berpikir pencapaian target secara perfect, dan tidak ada dalam
pikirannya kecuali hasil terbaik dari pekerjaan yang dilakukan.

Disiplin merupakan suatu hal yang sangat penting dalam menciptakan


generasi yang berkualitas, agar manusia itu mampu menjalankan tugas yang
diserahkan kepadanya yaitu sebagai khalifah (wakil Allah) di muka bumi ini.

Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa disiplin merupakan


kepatuhan yang mencerminkan tanggung jawab terhadap suatu aturan atau norma-
norma tertentu baik sebagai pribadi ataupun kelompok. Kedisiplinan juga
merupakan suatu kondisi yang tercipta atau muncul melalui proses latihan yang
dikembangkan menjadi serangkaian prilaku yang di dalamnya terdapat unsur-
unsur ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, ketertiban dan semua itu dilakukan sebagai
tanggung jawab yang bertujuan untuk mendisiplinkan diri, selain itu penanaman
atau penerapan sikap kedisiplinan dalam pendidikan tidak dimunculkan sebagai
suatu tindakan pengekangan atau pembatasan kebebasan siswa dalam melakukan
perbuatan sehendaknya, akan tetapi kedisiplinan hal itu tidak lebih sebagai
tindakan pengarahan kepada sikap yang bertanggung jawab dan mempunyai cara
hidup yang baik dan teratur, sehingga dengan seperti itu anak tidak akan
merasakan bahwa disiplin merupakan beban tetapi disiplin merupakan suatu
kebutuhan bagi dirinya dalam menjalankan tugas sehari-hari.

Dalam konteks pendidikan, kedisiplinan merupakan suatu kepatuhan yang


mencerminkan tanggung jawab mahasiswa sebagai anggota masyarakat
pendidikan untuk belajar, mentaati tata tertib kampus, dan mentaati nilai-nilai
susila. Dimana ketaatan dan kepatuhan itu dilandaskan pada keyakinan bahwa itu
benar dan keinsyafan bahwa itu bermanfaat bagi dirinya sendiri bersama orang-
orang di sekitarnya

B. Pengertian Belajar

Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses


perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupanya. Perubahan-perubahan
tersebut akan nyata pada seluruh aspek tingkah laku. Pengertian belajar dapat
didefinisikan sebagai berikut: “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya”.

Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan


penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Menurut Winkel
belajar adalah “suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi
aktif dengan lingkungan yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam
pengetahuan dan pemahaman, serta keterampilan dan tingkah laku”.

Belajar juga merupakan suatu aktivitas yang dapat dilakukan secara


psikologis maupun secara fisiologis. Aktivitas yang bersifat psikologis, yaitu
aktivitas yang merupakan proses mental, minsalnya aktivitas berpikir, memahami,
menyimpulkan, menyimak, menelaah, membandingkan, membedakan,
mengungkapkan, menganalisis dan sebagainya. Sedangkan aktivitas yang bersifat
fisiologis yaitu aktivitas yang merupakan proses penerapan atau praktik,
minsalnya melakukan eksperimen atau percobaan, latihan, kegiatan praktik,
membuat karya (produk), apresiasi dan sebagainya.
Menurut Slameto, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Sedangkan menurut Muhibbin Syah, sebagian orang beranggapan
belajar adalah mengumpulkan atau menghafal fakta-fakta yang terjadi dalam
bentuk informasi atau materi pelajaran. Orang yang beranggapan demikian
biasanya akan segera merasa bangga ketika anaknya telah mampu menyebutkan
secara lisan (verbal).

Disamping itu, ada pula sebagian orang yang memandang belajar sebagai
latihan belaka seperti yang tampak pada latihan membaca dan menulis.
Berdasarkan persepsi semacam ini, biasanya mereka akan merasa cukup puas
bila anak-anak mereka telah mampu memperlihatkan keterampilan jasmaniah
tertentu walaupun tampa pengetahuan mengenai arti, hakikat, dan tujuan
keterampilan tersebut.

Secara institusional (tinjauan kelembagaan), belajar dipandang sebagai


proses validasi (pengabsahan) terhadap penguasaan mahasiswa atas materi-materi
yang telah ia pelajari. Bukti institusional yang menunjukan mahasiswa telah
belajar dapat diketahui dalam hubungannya dengan proses mengajar.

Menurut pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah


merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar
bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari pada itu, yakni mengalami.
Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan
kelakuan. Pengertian ini sangat berbeda dengan pengertian lain tentang belajar,
yang menyatakan bahwa belajar adalah memperoleh pengetahuan. Belajar adalah
latihan-latihan pembentukan kebiasaan secara otomatis, dan seterusnya.

Menurut Syafrudin dalam jurnal Edukasi membagi indikator disiplin


belajar menjadi empat macam, yaitu: 1) ketaatan terhadap waktu belajar, 2)
ketaatan terhadap tugas-tugas pelajaran, 3) ketaatan terhadap penggunaan fasilitas
belajar, dan 4) ketaatan menggunakan waktu belajar di rumah.
Jadi menurut para ahli diatas peneliti menyimpulkan bahwa indikator
kedisiplinan belajar merupakan tata tertib yang berlaku di kampus, untuk menilai
kedisiplinan belajar sejauh mana mahasiswa melaksanakan perkuliahan di
kampus.

C. Indeks Prestasi

Prestasi Belajar dalam Chaplin (2002) merupakan satu tingkat khusus


perolehan atau hasil keahlian dalam karya akademis yang dinilai oleh guru-guru,
lewat tes-tes yang dibakukan atau lewat kombinasi ke dua hal tersebut. Sumadi
Suryabrata (2005) berpendapat bahwa prestasi belajar sebagai hasil dari suatu
proses yang biasanya dinyatakan dalam bentuk kuantitatif (angka) yang khusus
diberikan untuk proses evaluasi, misalnya rapor, hasil ini dibagikan kepada siswa
pada akhir semester setelah pelaksanaan ujian akhir.

Prestasi belajar menurut Tulus Tu'u adalah hasil yang dicapai seseorang
ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Prestasi belajar adalah hasil
belajar yang dicapai ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan
pembelajaran di sekolah. Sedangkan menurut Sudjana, prestasi belajar adalah
kemampuan yang dimiliki mahasiswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya.

Evaluasi belajar akhir semester adalah penilaian terhadap keberhasilan


mahasiswa yang dilakukan pada akhir semester yang meliputi seluruh mata kuliah
yang diprogramkan seluruh mahasiswa pada semester tersebut. Keberhasilan
belajar tersebut dinyatakan dengan Indeks Pretasi (IP) atau Indeks Prestasi
Semester (IPS). Indeks prestasi (IP) atau indeks prestasi semester (IPS) adalah
angka yang menunjukkan prestasi mahasiswa untuk satu semester. Penilaian
indeks prestasi mahasiswa merupakan bagian integral dari proses belajar
mengajar. Dihitung setiap akhir semester yang bersangkutan prestasi dihitung
dengan rumus sebagai berikut:

IP =
Keterangan:

K = Besarnya SKS (satuan kredit semester) tiap mata kuliah yang


ditempuh dalam semester yang bersangkutan.

N = Nilai akhir mata kuliah dinyatakan dengan bobot A, B, C, D, dan E.

Indeks Prestasi (IP) atau Indeks Prestasi Semester (IPS) digunakan untuk
menyatakan keberhasilan studi. Keberhasilan studi ini terutama digunakan untuk

menentukan beban studi yang boleh diambil pada semester berikutnya dengan
memperhitungkan keberhasilan studi semester-semester sebelumnya.

Indeks Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan


yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktifitas
dalam belajar. Jadi prestasi adalah hasil yang telah dicapai setelah melaksanakan
kegiatan atau aktifitas belajar di kampus.

Dari pengertian di atas, maka dapat diketahui bahwa indikator dari prestasi
itu adalah adanya perubahan pada diri individu yang menjadi objek belajar.
Perubahan tersebut terlihat pada tiga ranah sekaligus dalam diri individu tersebut,
yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.

Ranah kognitif adalah adanya perubahan terhadap tingkat pengetahuan dan


pemahaman dalam diri mahasiswa setelah terjadinya proses pembelajaran, yakni
dari tidak tahu menjadi tahu. Ranah afektif adalah adanya perubahan terhadap
sikap mahasiswa setelah terjadinya proses pembelajaran. Setelah adanya sebuah
pengetahuan kemudian teraplikasi dalam suatu sikap dan tingkah laku secara
nyata. Sedangkan ranah psikomotorik adalah berkaitan dengan keterampilan yang
dihasilkan oleh mahasiswa setelah terjadinya proses perkuliahan.

Tiga ranah atau tiga aspek tersebut di atas merupakan satu kesatuan yang
tidak dapat dipsisahkan dan harus terinternalisasi ke dalam diri mahasiswa sebagai
tanda dari hasil belajar yang telah dilakukan. Hal inilah yang dikatakan prestasi
belajar yang diperoleh setelah proses pembelajaran, kemudian oleh dosen menilai
prestasi tersebut dalam bentuk angka.
Hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah
laku pada kebanyakan hal merupakan perubahan yang dapat diamati kebanyakan
berkenaan dengan aspek motorik. Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar
juga dapat menyentuh perubahan pada aspek afektif. Perubahan pada aspek ini
umumnya tidak mudah dilihat dalam waktu yang singkat, akan tetapi sering kali
dalam rentang waktu yang relatif lama. Seorang mahasiswa dibiasakan berlaku
santun dalam berbicara, bisa menghargai orang lain, mampu bersikap jujur dan
lainnya merupakan aspek nilai-nilai dan kecerdasan emosional yang penumbuh
kembangannya lebih memakan rentang waktu yang relatif lama untuk sampai
pada perubahan yang lebih permanen.

Untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan yang telah dicapai


dalam belajar, maka dapat diketahui melalui batas-batas kemampuan,
kesanggupan, penguasaan tentang suatu pengetahuan, ketrampilan, dan sikap atau
nilai sebagai akibat dari kegiatan belajar. Begitu pun dengan hasil belajar
mahasiswa dapat diukur atau diwujudkan dalam bentuk angka. Hal ini dapat
dilihat pada daftar nilai dari mata kuliah setelah dilakukan ujian atau evaluasi.

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi indeks prestasi

Indeks prestasi mahasiswa dipengaruhi oleh faktor kondisi internal dan


kondisi eksternal dalam proses perkuliahan. Kondisi internal mencakup pada
kondisi fisik seperti makanan yang bergizi dan bernutrisis. Kondisi psikis seperti
terus belajar dan berkembang, dan mengeluarkan energi secara bijak. Sedangkan
pada kondisi eksternal mencakup lingkungan. Selain itu terdapat kemungkinan
faktor pengaruh dari kekurangan ekonominya.

Menurut Prayinto dikutip dalam jurnal Hadi Purwanto “untuk sukses


belajar di perguruan tinggi mahasiswa harus memperkokoh diri sendiri seiring
dengan kemantapan kondisi lingkungannya”. Lingkungan tersebut meliputi:

a) Lingkungan akademik merupakan “pusat kehidupan” mahasiswa


sepanjang masa studi. Kegiatan perkuliahan, belajar bagian dari akademik
harus dibina dan dihidupkan, sehingga hal-hal yang akan menghambat
kondisi kehidupan dalam lingkungan akademik harus dihindarkan
b) Lingkungan tempat tinggal secara langsung mempengaruhi kehidupan
akademik mahasiswa. Kondisi ruang belajar dan suasana sekitar
memberikan kenyamanan atau sebaliknya mengganggu ketenangan belajar
c) Lingkungan sejawat mahasiswa, pergaulan dengan sesama mahasiswa
dapat mendorong dan membantu, peningkatan kegiatan akademik atau
sebaliknya melemahkannya.
d) Lingkungan organisasi dan masyarakat luas, tidak dapat diabaikan.
Apabila dapat dibina dan dijalani dengan tepat, akan dapat menunjang
kesuksesan mahasiswa. Pilihan organisasi, pengaturan waktu, dan
sinkronisasi berbagai kegiatan akan meningkatkan kemanfaatan
keikutsertaan mahasiswa dalam ekstra kurikuler untuk pengembangan
potensi mahasiswa.

Keberhasilan dalam menempuh program studi juga ditentukan atau dipengaruhi


oleh syarat-syarat lainnya sebagai berikut:

a) Memiliki kesehatan rohani yang baik seperti sabar, tekun, percaya diri, dan
sebagainya
b) Memiliki bakat dan minat belajar yang tinggi dalam bidang yang sedang
ditekuninya karena hal ini memberikan kemudahan dalam menerima
pelajaran
c) Memiliki indeks prestasi yang tinggi, karena hal ini akan mendorongnya
belajar secara maksimal untuk memperoleh prestasi belajar yang optimal
d) Memelihara dan membina kesehatan jasmani, misalnya dengan makanan
yang cukup dan bergizi, cukup tidur dan beristirahat, berolahraga secara
teratur, dan sebagainya
e) Mendapat dukungan keluarga, minsalnya dukungan semangat dari orang
tua dan semua anggota keluarga
f) Memiliki sumber pembiayaan. Hal ini erat kaitannya dengan pembiayaan
untuk kuliah dan hidup sehari-hari
g) Memiliki suasana lingkungan sosial tempat tinggal yang menunjang
kehadiran mahasiswa.
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan Belajar

a) Faktor lingkungan

Faktor lingkungan yang memiliki peranan yang begitu mempengaruhi


terhadap kedisiplinan setiap orang. Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan
sekolah, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat. Pada umumnya
apabila lingkungan berkondisikan baik, maka pengaruh yang diambil seseorang
tersebut juga baik dan sebaliknya.

b) Sikap keteraturan dalam belajar

Keteraturan merupakan unsur pokok dalam pelaksanaan disiplin belajar,


karena dengan belajar yang teratur siswa akan menentukan sendiri cara belajar
yang baik dan tentunya akan berpengaruh terhadap aktivitas belajar mahasiswa.

B. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional

1. Definisi Konseptual

Kedisiplinan belajar Menurut Suharsimi Arikunto, disiplin belajar


ditunjukkan dengan tiga perilaku, yaitu perilaku kedisiplinan di dalam kelas,
perilaku kedisiplinan di luar kelas, di lingkungan sekolah dan perilaku
kedisiplinan di rumah. Dalam membentuk kedisiplinan siswa harus komprehensif
kegiatan yang dilakukan siswa, baik di rumah, di kelas dan di sekolah. Tidak
mudah mernang, namun kedisiplinan dapat terbentuk dengan bantuan sikap dan
perilaku yang menunjang kedisiplinan belajar, seperti sebagai berikut:

a) Menaati tata tertib sekolah


b) Perilaku kedisiplinan di dalam kelas
c) Disiplin dalam menepati jadwal belajar
d) Belajar secara teratur.

Indeks prestasi menurut Sumadi Suryabrata (2005) berpendapat bahwa


prestasi belajar sebagai hasil dari suatu proses yang biasanya dinyatakan dalam
bentuk kuantitatif (angka) yang khusus diberikan untuk proses evaluasi, misalnya
rapor, hasil ini dibagikan kepada siswa pada akhir semester setelah pelaksanaan
ujian akhir.

2. Definisi Operasional

Definisi operasional variable adalah pengertian variable (yang diungkap


dalam definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara praktik, secara nyata
dalam lingkup objek penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah variabel bebas dan variabel terikat.

a) Variabel bebas (independent variable)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi, yang menyebabkan


timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kedisiplinan.

b) Variabel terikat (dependent variable)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel


bebas. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah indeks
prestasi.

Definisi operasional variabel penelitian merupakan penjelasan dari masing


masing variabel yang digunakan dalam penelitian terhadap indikator indiikator
yang membentuknya. Definisi operasional pada penelitian ini dapat dilihat pada
tabel berikut ini :

Tabel 1

Definisi operasional variabel

Variabel Definisi Indikator

Operasional
Disiplin Menurut Arikunto, disiplin 1.Disiplin di dalam kelas :
Belajar (X) belajar ditunjukkan dengan
 Melaksanakan semua
tiga dimensi, yaitu
tugas sekolah dengan
kedisiplinan di dalam kelas,
benar dan tepat
kedisiplinan di luar kelas di
lingkungan sekolah dan 2. Disiplin di luar kelas, di
kedisiplinan di rumah. lingkungan sekolah :

 Berusaha dalam
menyelesaikan
masalah sekolah

c) Disiplin rumah :

 Berusaha
mengerjakan tugas
sekolah dan
pekerjaan rumah
(PR) dengan
sungguh- sungguh

Indeks Prestasi Di peroleh melalui


(Y
dokumentasi KHS mahasiswa

BAB III
METODOLOGI

A. Strategi Penelitian

Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi penelitian


survey yang berusaha memeaparkan secara kuantitatif mengenai kecenderungan,
opini, atau sikap dari suatu populasi tertentu dengan meneliti sampel dari populasi
tersebut. Strategi penelitian survei meliputi studi cross sectional dan longitudinal
yang menggunakan instrument kuesioner atau wawancara terencana dalam
pengumpulan data, yang bertujuan untuk menggeneralisasi populasi berdasarkan
sampel yang telah ditentukan.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyektif/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Purwanto populasi

adalah keseluruhan objek yang mempunyai satu karakteristik yang sama.

Sementara itu Tuckman dalam bukunya Supardi mendefinisikan populasi sebagai

sekelompok yang menjadi target atau sasaran studi penelitian. Menurut

Suharsimi, Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.

Jadi dapat dipahami bahwa populasi adalah keseluruhan individu yang

diteliti atau seluruh individu yang mendukung setiap gejala yang timbul. Adapun

yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah dari mahasiswa program studi

ilmu administrasi publik tahun akademik 2018/2019 yang berjumlah 106 orang

mahasiswa.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang

ada pada populasi, minsalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka

peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang

dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi.

Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif

(mewakili).

Menurut Sugiyono sampel adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi”. Sedangkan menurut Suharsimisampel merupakan

sebagian atau wakil populasi yang diteliti bahwa apa bila subyek penelitian

kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya

merupakan penelitian populasi. Namun, apa bila subyeknya besar atau lebih dari

100, maka diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih. Jadi sampel

merupakan bagian dari populasi yang berfungsi sebagai contoh untuk

menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.

Penelitian ini memakai rumus slovin (riduwan 2006) karena populasinya

kecil atau kurang dari 200. Sampel ini dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut :

n = N / {N(d)2+1}

Keterangan :

n : sampel

N : jumlah populasi

d : taraf signifikansi (misal 99% maka konstanta signifikansi 0.05)

+1 : konstanta rumus
Berdasarkan rumus tersebut, maka dalam penelitian ini besarnya sampel

dari 106 jumlah populasi sebesar 84. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa

Universitas Bhayangkara pada program studi Ilmu Administrasi Publik.

Lampiran 01
DAFTAR PUSTAKA

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi


Aksara, 2013.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuntitatif Kualitatif Dan R & D, Bandung: Alfabeta,


2013.

Mariyah Ulfah, Pengaruh Kedisiplinan Terhadap Tingkat Prestasi Belajar Siswa


di SMK Muhamadiyah III Singosari Malang, UIN: Skripsi tidak diterbitkan, 2006.

Royani, Pengaruh Kedisiplinan Belajar Terhadap Tingkat Prestasi Belajar


Mahasiswa pada Jurusan Pendidikan IPS Ekonomi IAIN Mataram Tahun
Akademik 2015/2016, UIN: Skripsi tidak diterbitkan, 2016.

Supriadi Mardi, Pengaruh Disiplinan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa di


Pondok Pesantren Al-Hanifiyyah Pedurenan Bekasi,UIN: Skripsi tidak
diterbitkan, 2014.

Lampiran 02
ANGKET

KUESIONER PENELITIAN

I. IDENTITAS

Nama :

Kelas :

NIM :

II. PETUNJUK

1. Angket ini adalah angket mengenai Kedisiplinan Belajar mahasiswa pada


Mata Pelajaran IPS ekonomi.

2. Pilihlah alternatif jawaban yang benar-benar sesuai dengan keadaan anda


dengan memberikan tanda centang ( √ ) pada kotak jawaban yang telah
disediakan dengan ketentuan :

SL : Selalu KK : Kadang-Kadang
SR : Sering TP : Tidak Pernah
3. Jawablah dengan sejujurnya karena hasil angket ini tidak akan
mempengaruhi nilai IP anda. Atas partisipasinya, saya ucapkan terima
kasih.
NO INDIKATOR PERNYATAAN SL SR KK TP
Saya berpakaian sopan dan rapi ketika
1
kuliah
Saya datang tepat waktu sesuai dengan
2
jadwal kuliah
Disiplin di dalam kelas
Saya terlambat masuk kuliah ketika
3
jam pelajaran
Saya memanfaatkan fasilitas kelas dengan
4
sebaik-baiknya
Disiplin di luar kelas, di Saya menggunakan fasilitas yang ada di
5 lingkungan sekolah/kampus luar kelas
6 Saya menggunakan fasilitas
yang sudah disediakan seperti taman dan
gazebo
Saya menjaga dan tidak merusak
7
fasilitas yang sudah ada
Saya membaca informasi yang ada di
8
papan informasi/mading
Saya mengerjakan tugas jauh hari sebelum
9
di kumpulkan
Saya mengumpulkan tugas dengan
10
tepat waktu
Disiplin di rumah
11 Saya mengerjakan tugas dengan baik

12 Saya mengerjakan setiap tugas dari dosen

Anda mungkin juga menyukai