Oleh:
One Farida
NIM. 20211211016
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nasional Banjarmasin saat ini dipimpin oleh ketua
Bernama Hj. Diana Hayati, S.E, M.M. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nasional
Prestasi Belajar mahasiswa adalah hasil penilaian dari kegiatan belajar yang
telah dilakukan dan merupakan bentuk perumusan akhir yang diberikan oleh
dalam bentuk simbul, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan
hasil yang sudah dicapai. Prestasi belajar mahasiswa dapat dilihat dari Indeks
Prestasi belajar yang baik bukanlah hal yang mudah, tetapi membutuhkan usaha
yang optimal.
keinginan yang telah kita niatkan untuk kita capai atau kemampuan untuk
2
melewati dan mengatasi diri dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa
kehilangan semngat.
pendidikan. Adapun unsur tersebut adalah dosen, mahasiswa, alat dan metode,
materi dan lingkungan pendidikan, semua unsur tersebut paling terkait dalam
Mahasiswa pada suatu perguruan tinggi terdiri dari berbagai ragam sikap dan
setiap dosen menggunakan teknik dan metode yang berbeda, namun demikian
satu hal yang tidak dapat dipungkir, bahwa metode tersebut diharapkan mampu
Fenomena yang saat ini terjadi adalah kurangnya disiplin belajar para
melakukan tugas dan pada saat tugas tersebut sudah mencapai batas akhir waktu
Hal lain yang cukup menarik perhatian lainnya adalah lingkungan pergaulan
jaman sekarang. Di jaman yang serba online seperti jaman sekarang ini sebagian
3
para mahasiswa terlihat lebih sibuk menjalani pergaulan online mereka
perhatian para mahasiswa dibandingkan belajar. Hal tersebut terlihat saat para
Mereka masih bisa mengikuti proses belajar di kampus sambil chatting dan
mahasiswa.
mahasiswa pendidikan akuntansi dibedakan menjadi dua yaitu faktor internal dan
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi belajar yaitu faktor internal dan
alam, lingkungan keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota
4
latar belakang kebudayaan), lingkungan sekolah (metode mengajar, media
Menurut Slameto (2010: 67) “Agar mahasiswa belajar lebih maju, mahasiswa
19) juga menjelaskan “faktor eksternal dibedakan menjadi dua yaitu lingkungan
sosial seperti lingkungan sosial sekolah yang di dalamnya termasuk dosen, faktor
penting yang mempengaruhi Prestasi Belajar salah satunya adalah disiplin belajar.
maksimal.
yang memperkuat dirinya sendiri untuk selalu terbiasa patuh dan mempertinggi
daya kendali diri. Disiplin belajar adalah pengendalian diri mahasiswa terhadap
bentuk-bentuk aturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah diterapkan
oleh mahasiswa yang bersangkutan maupun berasal dari luar serta bentuk
kesadaran akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pelajar, baik disiplin di
rumah maupun di kampus dengan tidak melakukan sesuatu yang dapat merugikan
5
melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan,
dari kesadarannya sendiri akan dapat lebih memacu dan tahan lama dibandingkan
dengan sikap disiplin yang timbul karena adanya pengawasan dari orang lain.
Mahasiswa yang memiliki disiplin yang tinggi akan belajar dengan baik dan
merupakan lingkungan dimana terjadinya suatu interaksi yang intensif dan cukup
teratur dengan orang-orang yang mempunyai kesamaan dalam usia dan status,
yang mempunyai kesamaan dalam usia dan status”. Intensitas pertemuan antar
mahasiswa dikampus yang tinggi memiliki pengaruh yang besar dalam suasana
membangun apabila berada sedang didalam kelas. Mahasiswa juga lebih merasa
nyaman jika belajar ataupun bertanya mengenai materi kuliah dengan teman
sebaya karena apabila bertanya dengan dosen biasanya akan muncul suatu
ketakutan tersendiri. Dengan adanya disiplin belajar yang tinggi dan Lingkungan
temansebaya yang mendukung maka prestasi belajar akan meningkat dan begitu
6
juga sebaliknya jika disiplin belajar rendah dan lingkungan teman sebaya yang
kurang mendukung maka prestasi belajar akan rendah. Sehingga kedua faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut mempunyai andil yang cukup besar
3. Melakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji
5. Menarik kesimpulan.
Penelitian ini mengacu pada penelitian terdahulu, oleh Saputro (2012) yang
berpengaruh terhadap prestasi belajar, oleh Dewi (2015) yang berjudul Pengaruh
Disiplin Belajar Dan Lingkungan Teman Sebaya Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS di SMA Negeri 14 Semarang. Hasil
teman sebaya berpengaruh terhadap hasil belajar. Oleh Pungkasari (2018) yang
7
Ekonomi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Bisnis Siswa Kelas X di
disiplin belajar, lingkungan teman sebaya dan kondisi sosial ekonomi orang tua
berpengaruh terhadap prestasi belajar. Dan oleh Indriani (2022) yang berjudul
Belajar Kelas VII SMP Negeri 3 Banjar. Hasil penelitian Indriani (2022)
diidentifikasi yaitu:
STIENAS Banjarmasin.
8
Berdasarkan permasalahan yang ada di atas maka rumusan masalah dalam
C. Tujuan Penelitian
9
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
2. Kegunaan praktis
Disiplin belajar dan lingkungan teman sebaya merupakan faktor penting yang
prestasi bagi mahasiswa akuntansi maka diperlukan disiplin belajar dalam diri
mahasiswa tersebut.
sebagai suatu kondisiyang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian
10
perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuha, kesetiaan,
Menurut Slameto (2010: 67) “Agar siswa belajar lebih maju, siswa harus
teman sebaya menurut Slavin (2008: 98) “Lingkungan teman sebaya merupakan
suatu interaksi dengan orang-orang yang mempunyai kesamaan dalam usia dan
status”.
11
Berdasarkan paparan di atas, dapat dibuat model kerangka pemikiran
sebagai berikut:
Gambar 1
Masalah Pokok:
Identifikasi Masalah:
Banjarmasin.
STIENAS Banjarmasin.
Perumusan Masalah:
12
Belajar mahasiswa Program Studi Akuntansi STIENAS Banjarmasin?
Pemecahan Masalah:
3. Melakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji
5. Menarik kesimpulan
13
Penelitian tentang pengaruh disiplin belajar dan lingkungan teman sebaya
data, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis menggunakan analisis
regresi linier sederhana dan analisis regresi linier berganda dengan software
statistik SPSS versi 16. Penelitian ini ingin menguji pengaruh disiplin belajar dan
H1: Pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa program studi
H3: Pengaruh disiplin belajar dan lingkungan eman sebaya terhadap prestasi
Lingkungan
Disiplin Teman
Belajar
Sebaya
X 1
H1
X2 Prestasi Belajar
Y
H2 H3
14
Sumber : diolah Penulis 2024
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar
Menurut Slameto (2010: 2) “belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
lingkungannya”.
dan kemampuan bereaksi yang relatif permanen atau menetap karena adanya
pembaharuan dalam tingkah laku dan atau kecakapan”. Wina (2009: 112) “belajar
adalah proses mental yang terjadi di dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan
munculnya perubahan prilaku. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya interaksi
15
tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri
Prestasi belajar menurut Winkel yang dikutip Noor Komari Pratiwi (2015:81)
merupakan Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dalam waktu tertentu,
Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik
Prestasi belajar adalah hasil penilaian dari kegiatan belajar yang telah
dilakukan dan merupakan bentuk perumusan akhir yang diberikan oleh dosen
bentuk simbul, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil
bahwa Prestasi Belajar adalah hasil penilaian dari kegiatan belajar yang telah
dilakukan dan merupakan bentuk perumusan akhir yang diberikan oleh dosen
16
untuk melihat sampai di mana kemampuan mahasiswa yang dinyatakan dalam
bentuk simbul, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil
1. Faktor Internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu
1. Faktor Internal yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar,
antara lain: faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh), faktor psikologis
kelelahan.
2. Faktor Eksternal yaitu faktor yang ada di luar individu, antara lain: faktor
keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana
17
rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang
siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu
tugas rumah), dan faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, teman
1. Faktor sosial meliputi: faktor keluarga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat
faktor pribadi.
1. Faktor internal yakni faktor yang muncul dari dalam diri individu yang berupa
termasuk metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa
18
pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah.
Lingkungan keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga,
caranya dengan melihat nilai-nilai hasil perolehan mahasiswa dalam Kartu Hasil
Studi (KHS) maupun Dokumen Hasil Studi (DHS). Angka-angka maupun huruf-
huruf dalam Kartu Hasil Studi (KHS) maupun Dokumen Hasil Studi (DHS)
19
1. Penentuan kemampuan akademik seorang mahasiswa sejauh mungkin
2. Nilai suatu mata kuliah ditentukan dengan dasar lulus atau tidak lulus. Nilai
batas kelulusan adalah 6,0 (enam koma nol) untuk skala 0 s/d 10 atau 60
3. Nilai akhir dikonversikan ke dalam huruf A, A-, B+, B, B-, C+, C, dan D yang
8 – 10 80 – 100 A 4,0
0,5,9 0 – 59 D 1
Prestasi Belajar Mahasiswa dapat dilihat dari Indeks Prestasi yang telah
1. Indeks Prestasi (IP) adalah nilai rerata hasil belajar yang menggambarkan
20
2. Perhitungan IP ditentukan dengan cara: jumlah nilai huruf yang telah
tertentu.
Prestasi Belajar adalah suatu usaha mengetahui penguasaan materi kuliah dengan
kompetensi mahasiswa yang hasilnya berupa nilai rerata hasil belajar yang
Menurut Supriadi (2014) “ disiplin belajar adalah sikap taat dan patuh
dan tingkah laku dari pengalaman disiplinnya”. Menurut Slameto (2010: 67)
“Agar siswa belajar lebih maju, siswa harus disiplin baik di kampus, di rumah,
disiplin adalah suatu bentuk ketaatan terhadap aturan, baik tertulis maupun tidak
21
berlaku”. Kesadaran adalah sikap seseorang menaati semua peraturan dan sadar
akan tugas dan tanggung jawabnya. Kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku,
dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan perusahaan, baik yang
tertulis maupun tidak. Menurut Moenir (2010: 94) “disiplin dalam pengertian utuh
adalah suatu kondisi atau sikap yang ada pada semua anggota organisasi yang
diri seseorang terhadap bentuk-bentuk aturan baik tertulis maupun tidak tertulis
yang telah diterapkan oleh orang yang bersangkutan maupun berasal dari luar
Disiplin yang dikaitkan dengan belajar dapat diartikan bahwa disiplin yang
bentuk-bentuk aturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah diterapkan
oleh mahasiswa yang bersangkutan maupun berasal dari luar serta bentuk
kesadaran akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pelajar. Moenir (2010: 95)
mengemukakan:
Ada dua jenis disiplin yang sangat dominan dalam usaha untuk menghasilkan
sesuatu yang dikehendaki organisasi. Kedua disiplin itu ialah disiplin dalam
hal waktu dan disiplin dalam hal perbuatan. Kedua disiplin tersebut
22
Indikator-indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat disiplin
a. Tepat waktu dalam belajar, mencakup datang dan pulang kuliah tepat waktu,
mulai dan selesai belajar di kampus tepat waktu dan muli dan selesai belajar di
rumah.
membuat keributan dan tidak mengganggu orang lain yang sedang belajar.
Indikator ini merupakan tolak ukur yang nantinya akan digunakan untuk
mahasiswa.
memiliki disiplin belajar yang tinggi maka mahasiswa tersebut akan memiliki
kesadaran yang tinggi terhadap tugas dan tanggung jawabnya diantaranya disiplin
23
dalam menepati jadwal belajar, ketepatan dalam melaksanakan dan
mengumpulkan tugas-tugas. Oleh karena itu dengan disiplin belajar yang tinggi
akan mampu memberikan arah bagi mahasiswa untuk mencapai prestasi belajar
yang optimal.
interaksi dengan orang-orang yang mempunyai kesamaan dalam usia dan status”.
mempunyai pikiran, hobi dan keadaan yang sama. Menurut Ngalim (2006: 28)
“lingkungan adalah meliputi semua kondisi-kondisi dalam dunia ini yang dalam
atau life processes kita kecuali gen-gen dan bahkan gen-gen dapat pula dipandang
sebagai menyiapkan lingkungan bagi gen yang lain”. Lingkungan itu dapat dibagi
Menurut Umar (2005: 181) “ Kelompok sebaya adalah suatu kelompok yang
terdiri dari orang yang bersamaan usianya”. Dengan menjadi anggota dalam
kelompok sebaya maka akan terjadi dampak yang positif maupun yang negatif
181) “Dampak edukatif dari keanggotaan kelompok sebaya itu antara lain karena
interaksi sosial yang intensif dan dapat terjadi setiap waktu dan dengan melalui
peniruan”.
24
H. Fungsi Lingkungan Teman Sebaya
kelas sosial bawah bergaul akrab dengan anak-anak dari kelas sosial
kelompok sebaya itu anak-anak dari kelas sosial bawah menangkap nilai-
nilai, cita-cita, dan pola-pola tingkah laku anak-anak dari golongan kelas
menengah dan atas sehingga anak-anak dari kelompok kelas sosial bawah
25
4. Di dalam kelompok teman sebaya, anak mempelajari peranan sosial yang
baru. Anak yang berasal dari keluarga yang bersifat otoriter mengenal
juga sebaliknya anak yang berasal dari keluarga yang bersifat demokratik
5. Di dalam kelompok teman sebaya anak belajar patuh kepada aturan sosial
adalah:
lebih kompleks.
26
I. Indikator Lingkungan Teman Sebaya
Indikator ini merupakan tolak ukur yang nantinya akan digunakan untuk
Belajar Mahasiswa.
Teman Sebaya sangat lekat dengan kehidupan mahasiswa dalam pergaulan baik di
interaksi yang dilakukan, keterlibatan individu yang dilakukan dan dukungan dari
teman sebaya yang bersifat positif maka akan memberikan kontribusi yang baik
27
kesadaran dari diri sendiri untuk melakukan tujuan belajar yang diinginkan dan
adalah sesuatu yang ada disekitar lingkungan yang dapat mempengaruhi dirinya
dalam menjalankan tugas. Jika keadaan sekitar lingkungan yang baik, maka akan
baik pula lingkungan teman sebayanya, tapi jika keadaan sekitar lingkungan tidak
baik maka kemungkinan pengaruh yang didapat akan tidak baik pula.
J. Penelitian Terdahulu
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Di
simultan terhadap hasil belajar siswa (62,9%). Pengaruh secara parsial juga
didapatkan pada tiap variabel bebas terhadap variabel terikat. Pada disiplin
28
belajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa (15,3%). Adapun lingkungan
dan Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi
Terhadap Hasil Belajar Kelas VII SMP Negeri 3 Banjar. Hasil penelitian
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data primer. Data
responden dan penilaian terhadap disiplin belajar, lingkungan teman sebaya dan
Banjarmasin, dapat terlihat dari cara mereka dalam melakukan tugas dan pada saat
mengerjakan tugas, mereka lebih memilih mengerjakan pada saat tugas tersebut
mau dikumpul.
30
Metode pengumpulan data primer dilakukan menggunakan pertanyaan lisan
dan tertulis. Metode ini memerlukan adanya kontak atau hubungan antara peneliti
1. Variabel Penelitian
a. Variabel independen
1.) Disiplin belajar merupakan sesuatu yang berkenaan dengan pengendalian diri
b. Variabel Dependen
31
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah prestasi belajar mahasiswa
Bukti
Belajar
tidak.
32
2. Responden diminta untuk menyatakan setuju atau tidak setuju terhadap
responden. Jawaban terdiri dari lima (5) pilihan, yaitu: Sangat Setuju (SS),
Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).
3. Pemberian nilai, untuk jawaban Sangat Setuju (SS) diberikan nilai 5 dan
seterusnya menurun sampai pada jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) yang
diberikan nilai 1.
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak Setuju 2
33
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang
Analisis data penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Variabel
belajar dan lingkungan teman sebaya dilakukan dengan uji asumsi klasik meliputi
uji linieritas, uji multikolinieritas, dan uji hipotesis. Alat analisis yang digunakan
berupa software SPSS versi 16. Pengujian hipotesis dilakukan setelah model
regresi linier berganda yang akan digunakan dianggap lolos dari penyimpangan
uji
1. Uji Validitas
34
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
software statistik berupa SPSS (statistic product and service solution). Uji
validitas dilakukan dengan metode korelasi product momen dari pearson dimana
menyatakan hubungan antara skor butir dikatakan valid jika nilai pearson
correlation > 0,3 dengan tingkat signifikasi lebih kecil dari 0,05.
2. Uji Reliabilitas
reliable atau handal jika jawaban seseorang terdapat pertanyaan adalah konsisten
Pengukuran reabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara one shot
reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,06 (Nunnally, 1967 dalam
Ghozali, 2005).
Uji Asumsi Klasik terdiri dari Uji Normalitas Data, Uji Multikolinearitas, Uji
35
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
“model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati
normal” (ghozali, 2005). Dalam penelitian ini digunakan cara analisis plot grafik
dengan cara melihat apakah posisi histogram berada di tengah-tengah atau tidak.
Apabila posisi histogram sedikit menceng ke kiri atau ke kanan, maka data tidak
menggunakan uji K-S dilakukan dengan melihat nilai probabilitas signifikan >
0,05.
b. Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan
Multikorelinearitas antar independen terjadi jika nilai toleransi < 0,10 dan VIF
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidak
samaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance
36
residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya berbeda, maka terjadi
d. Uji Hipotesis
akan dilakukan dengan menggunakan alat bantu aplikasi SPSS for windows versi
berikut:
Y= a + β1 X1 + β2 X2 + e
Keterangan:
Y = Prestasi belajar
X1 = Disiplin belajar
A = konstanta
Β = Koefisien
besar perubahan atau variasi dari variabel independen. Semakin tinggi nilai
37
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
dalam menerangkan variasi variabel terikat (Santoso, 2012: 224). Nilai koefisien
determinasi adalah 0 < R2< 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-
variabel dependen. Tidak seperti R2, nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun
apabila terdapat tambahan variabel independen dalam model. Oleh karena itu
f. Uji F
kesalahan 5% kriteria pengujian, jika nilai signifikan lebih kecil dari 5% maka
g. Uji t
sebesar 5% kriteria pengujian, jika nilai signifikan variabel independen lebih kecil
38
dari 5% secara parsial maka Ha diterima yang berarti variabel independen
DAFTAR PUSTAKA
39