PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
MUHAMAD FAHMI KHAQIQI
K7716037
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat mengidentifikasikan
masalah di SMK Wikarya Karanganyar sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa yang belum memenuhi KKM
2. Motivasi belajar siswa yang rendah
3. Siswa mendapat perlakuan pola asuh yang berbeda-beda
4. Sarana dan prasarana serta sumber belajar yang belum memadai dilingkungan
sekolah.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Peneliti berfokus masalah pada
prestasi belajar peseta didik pada mata pelajaran Akuntansi Jasa, Dagang,
Manufaktur yang dibatasi pada faktor pola asuh orang tua, lingkungan sekolah,
dan motivasi belajar.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah diuraikan, maka
dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Adakah pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Siswa SMK
Wikarya Karanganyar?
2. Adakah pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Siswa SMK
Wikarya Karanganyar?
3. Adakah pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa SMK
Wikarya Karanganyar?
4. Adakah pengaruh Pola Asuh Orang Tua, Lingkungan Sekolah, Motivasi
Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa SMK Wikarya Karanganyar?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Siswa
SMK Wikarya Karanganyar
2. Mengetahui pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Siswa
SMK Wikarya Karanganyar
3. Mengetahui pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa SMK
Wikarya Karanganyar
4. Mengetahui pengaruh Pola Asuh Orang Tua, Lingkungan Sekolah, dan
Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa SMK Wikarya Karanganyar
F. Manfaat Penelitian
Penelitian diharapkan memiliki manfaat diantaranya sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi bagi ilmu
pengetahuan dalam bidang pendidikan terutama dalam rangka
meningkatkan prestasi belajar akuntansi.
b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dan bahan pertimbangan bagi
peneliti selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti, penelitian ini merupakan kesempatan bagi peneliti untuk
menambah pengetahuan dan sebagai latihan dalam menerapkan ilmu yang
telah didapat dari bangku kuliah sehingga nantinya dapat dijadikan bekal
dalam memasuki dunia kerja.
b. Bagi Siswa, penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi siswa
untuk meningkatkan prestasi belajarnya dengan memperhatikan faktor-
faktor yang ada di dalam diri siswa yang dapat mempengaruhi prestasi
belajar mereka.
c. Bagi Guru, hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik
dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran agar
dapat meningkatkan prestasi belajar.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
A. KAJIAN PUSTAKA
1. Teori Behaviorisme
a. Pengertian Behaviorisme
Teori behaviorisme merupakan teori yang mempelajari perubahan
perilaku manusia. Menurut pendekatan behavioristik, belajar dipahami
sebagai proses perubahan tingkah laku teramati yang relatif berlangsung lama
sebagai hasil dari pengalaman dengan lingkungan (Asfar et al., 2019).
Pendekatan behavioristik berkembang melalui eksperimen-eksperimen, baik
pada manusia maupun pada hewan. Seorang siswa dikatakan telah belajar
suatu hal ketika siswa tersebut menunjukkan perubahan pada tingkah laku.
Kegiatan belajar menurut teori ini menekankan pentingnya input (stimulus)
output (respon) (Sudarti, 2019). Stimulus adalah segala sesuatu yang
diajarkan oleh guru, sedangkan respon adalah reaksi atau tanggapan siswa
terhadap stimulus yang diberikan. Sebagai contoh seorang anak yang belum
dapat membaca walaupun siswa tersebut sudah belajar dan berusaha dengan
giat serta gurunya sudah mengajarkan dengan baik, namun siswa tersebut
belum dianggap belajar karena siswa tersebut belum menunjukkan perubahan
perilaku sebagai hasil belajar. Teori behaviorisme memiliki prinsip penguatan
yaitu penguatan atas respon yang diberikan jadi guru berperan penting dalam
proses belajar (Mu'mimin, 2022.) . Teori ini memungkinkan siswa mendapat
penguatan positif berupa hadiah dan penguatan negatif berupa remedial atau
lain sebagainya. Teori ini cocok diterapkan pada siswa yang masih
membutuhkan dominasi orang dewasa dengan memberikan pengulangan,
pembiasaan, dan contoh.
3. Lingkungan sekolah
a. Pengertian
Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang menyelenggarakan
kegiatan belajar mengajar dengan sistematis dan terencana melalui kurikulum
yang dijabarkan menjadi program-program pembelajaran. Menurut Imam
Supardi (2003:2) “lingkungan sekolah adalah jumlah semua benda hidup dan
mati serta seluruh kondisi yang ada didalam ruang yang kita tempati”.
Menurut Syamsu Yusuf (2008:54) lingkungan sekolah adalah “segala sesuatu
yang berada dialam sekitar yang memiliki makna atau pengaruh terhadap
karakter atau sifat seseorang secara langsung ataupun tidak langsung”.
Menurut Oemar Hamalik (2009:6) lingkungan sekolah adalah tempat belajar
dan mengajar. Menurut Hasbullah (2008:36) lingkungan sekolah adalah
lingkungan pendidikan kedua setelah lingkungan keluarga yang terdiri dari
berbagai aspek yaitu siswa-siswa, staff, guru, kepala sekolah, konselor,
administrator, serta petugas pembantu kebersihan dan keamanan sekolah yang
bersama-sama bertujuan untuk mensukseskan pendidikan. Lingkungan
sekolah adalah lingkup keseluruhan sekolah meliputi seluruh benda hidup,
mati, serta kondisi konkret dalam lembaga pendidikan formal yang
melaksanakan proses pendidikan secara sistematis. Menurut Sukmadinata
(2016) lingkungan sekolah dibagi 3 meliputi :
1) Lingkungan fisik
Lingkungan fisik adalah lingkungan yang memberikan segala aspek yang
berhubungan dengan pembelajaran. Yang termasuk lingkungan fisik meliputi
sarana dan prasarana belajar serta keadaan lingkungan. Sarana meliputi buku
pelajaran, buku referensi, laboratorium, media pembeljaran, dan sumber-
sumber belajar lain. Prasarana meliputi gedung sekoah, ruang belajar,
lapangan/ruang olah raga, peralatan praktik, ruang ibadah, ruang kesehatan,
dan lain sebagainya. Keadaan lingkungan meliputi keadaan gedung, suasana
sekolah, lingkungan sekitar sekolah, dan tata tertib.
2) Lingkungan sosial
Lingkungan sosial mencakup pola interaksi seluruh penghuni sekolah
meliputi hubungan siswa dengan siswa, hubungan siwa dengan guru atau staff
serta hubungan guru dengan guru.
3) Lingkungan akademis
Lingkungan akademis merupakan lingkungan yang sarat dengan proses
pendidikan. Yang termasuk lingkungan akademis adalah kurikulum, suasana
belajar, pelaksanaan proses pembelajaran serta berbagai kegiatan penunjang
seperti esktrakulikurer dan tugas rumah.
b. Indikator lingkungan sekolah
Menurut Slameto (2013) Indikator lingkungan sekolah yang
mempengaruhi belajar adalah :
1) Metode pembelajaran
Metode pembelajaran adalah teknik yang digunakan guru untuk menyajikan
materi pembelajaran. Metode pembelajaran memepengaruhi proses
pemahaman siswa terhadap meteri yang dibelajarkan. Metode yang menarik
dan interktif memungkinkan siswa terlibat secara langsung dalam proses
pembelajaran.
2) Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana yang berisi tujuan isi dan bahan
pelajaran yang digunakan sebagai pedoman dalam menyusun silabus.
3) Relasi guru dengan siswa
Relasi guru dengan siswa adalah hubungan atau kaitan atau interaksi yang
terjadi antara guru dengan siswa selama proses pembelajaran. Dalam proses
pembelajaran harus terjadi timbal balik antara guru dan siswa.
4) Relasi siswa dengan siswa
Relasi guru dengan siswa adalah hubungan atau kaitan atau interaksi yang
terjadi antara siswa dengan siswa selama proses pembelajaran. Hubungan
siwa disekolah memungkinkan siswa berbagi ilmu dan saling bantu
membantu atas kesulitan belajar yang dialami.
5) Disiplin sekolah
Disiplin sekolah berkaitan dengan tata tertib dan dan kerangka kerja sekolah
mencakup kedisiplinan guru dalam mengajar, kedisplinan siswa dalam
mengikuti pembelajaran, kedisiplinan pegawai sekolah dalam melaksanakan
tugas, kepala sekolah dalam mengelola sekolah, dan lain sebagainya.
6) Media pembelajaran
Media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk menunjang kegiatan
belajar mengajar, sehingga materi pembelajaran dapat tersampaikan dengan
lebih baik.
7) Waktu sekolah
Waktu sekolah adalah waktu terjadinya siswa mengikuti proses pembelajaran
di sekolah. Waktu sekolah yang tepat memberikan pengaruh positif terhadap
siswa.
8) Keadaan sarana dan prasarana
Kondisi sarana dan prasarana di sekolah meliputi kondisi gedung,
kelengkapan fasilitas, dan lain sebagainya.
9) Tugas rumah
Tugas rumah adalah tugas yang diberikn guru kepada siswa sebagai bahan
evaluasi atau pendalam materi pembelajarb. Dengan adanya tugas rumah
memungkinkan siswa untuk mengulang kembali materi pemelajaran yang
diajarkan disekolah sehingga siswa akan lebih memahami dan mengingat
meteri tersebut
10) Metode belajar
Metode belajar adalah metode yang digunakan siswa untuk memahami materi
pembelajaran. Setiap siswa memiliki metode belajar yang berbeda-beda
4. Motivasi Belajar
a. Pengertian motivasi belajar
Motivasi adalah suatu keinginan untuk bergerak dan terdorong dalam
melakukan suatu hal demi mencapai tujuan atau hasil tertentu. Belajar adalah
proses yang dilakukan seseorang sehingga terjadi perubahan tingkah laku.
Motivasi dalam belajar adalah daya penggerak dalam diri untuk mengikuti
pembelajaran. Motivasi belajar adalah kecenderungan siswa untuk mengikuti
proses pembelajaran dengan dorongan untuk mencapai prestasi. Motivasi
belajar berasal dari dalam diri maupun dari luar diri individu berupa dorongan
untuk melakukan perubahan tingkah laku (Meliana, et al:2022). Motivasi
belajar berawal dari tujuan atau keinginan yang ingin dicapai individu. Jika
individu tersebut mempunyai keinginan kuat untuk mencapai tujuan maka
akan terbentuk motivasi. Motivasi belajar menjadi faktor psikis yang
mempengaruhi proses belajar siswa. Siswa yang memiliki motivasi belajar
akan mudah diarahkan, diberi penugasan, aktif dan memiliki rasa ingin tau
yang tinggi (Syachtiyani:2021).
Motivasi belajar sangat penting bagi siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran. Siswa yang memiliki motivasi belajar akan dengan senang hati
mengikuti kegiatan pembelajaran dan terlibat aktif didalamnya. Motivasi
belajar dibagi menjadi dua yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Motivasi instrinsik memungkinkan siswa melakukan aktifitas belajar secara
terus menerus atas kesadaran dirinya dan tidak memerlukan dorongan dari
luar. Motivasi ekstrinsik adalah dorongan dari luar diri siswa yang
memungkinkan siswa yang awalnya tidak memiliki keinginan untuk belajar
menjadi bersemangat dalam belajar.
5. Prestasi Belajar
a. Pengertian
Menurut Pratiwi (2018:177) “prestasi belajar adalah nilai atau angka
yang merujuk pada keberhasilan proses belajar dimana siswa mengikuti
evaluasi proses pembelajaran”. Prestasi belajar menjadi tolak ukur penilaian
siswa yang menggambarkan penguasaan siswa atas materi pembelajaran.
Menurut Winkel dalam Habsyi Faisal (2020:15) “prestasi menjadi bukti
keberhasilan yang merupakan hasil maksimum yang dicapai siswa setelah
belajar”. Poerwadarminta (2007: 910), menyatakan bahwa prestasi belajar
adalah pengukuran pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh
mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai atau angka yang diberikan
oleh dosen. Prestasi belajar adalah hasil penilaian pendidik terhadap proses
dan hasil belajar siswa yang menggambarkan penguasaan siswa atas materi
pelajaran atau perilaku yang relatif menetap sebagai akibat adanya proses
belajar yang dialami siswa dalam jangka waktu tertentu. Berdasarkan
pemaparan mengenai definisi prestasi belajar dapat disimpulkan bahwa
prestasi belajar merupakan akumulasi pembelajaran yang didapatkan oleh
siswa dalam bentuk nilai yang meliputi ranah kognitif, ranah afektif dan
ranah psikomotor selama proses pembelajaran.
B.KERANGKA BERFIKIR
Kerangka berfikir adalah landasan berfikir penelitian yang disusun dari
bukti, fakta, observasi, dan kajian kepustakaan. Peneliti dapat menyatakan
secara jelas variabel-variabel apa saja yang akan diteliti dari teori yang
diturunkan, serta alasan mengapa hanya variabel-variabel itu saja yang diteliti.
Pola asuh orang tua, lingkungan sekolah, dan motivasi belajar terhadap prestasi
belajar. Permasalahan yang diambil dari penelitian ini adalah menganalisis
pengaruh rendahnya prestasi belajar siswa. Penelitian terdahulu oleh Pertiwi
(2021) membuktikan bahwa prestasi belajar siswa meningkat ketika motivasi
belajar siswa tinggi. Penenlitian lain oleh Mauludiyah (2018) membuktikan
bahwa terdapat pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah
terhadap presatsi belajar siswa.
Pola asuh orang tua memiliki peran penting dalam perkembangan sosial
dan pendidikan anak. Pola asuh adalah struktur psikologis yang mewakili
strategi standar yang digunakan orang tua dalam mengasuh anak dan termasuk
prilaku dan sikap orangtua (Kösterelioğlu, 2018). Pola asuh memberikan
pengaruh besar pada keterampilan dan kepribadian siswa sehingga
mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Lingkungan sekolah merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi
prestasi belajar. Lingkungan sekolah merupakan tempat proses pembelajaran
berlangsung sehingga lingkungan sekolah berpengaruh pada tinggi rendahnya
prestasi belajar. Lingkungan sekolah sangat berperan meningkatkan pola pikir
siswa. Kelengkapan sarana prasarana dan sumber belajar di sekolah akan
menunjang proses pembelajaran yang menyenangkan (Martina, 2020). Situasi
belajar yang menyenangkan dapat meningkatkan motivasi belajar sehingga
prestsi belajar dapat meningkat.
Motivasi belajar siswa menjadi faktor internal yang mempengaruhi
prestasi belajar siswa (Ghullam et al., 2019). Motivasi belajar siswa dapat
menjadi lemah. Lemahnya motivasi atau tiadanya motivasi belajar akan
melemahkan kegiatan, sehingga mutu prestasi belajar akan rendah. Oleh karena
itu, mutu prestasi belajar pada siswa perlu diperkuat terus-menerus. Dengan
tujuan agar siswa memiliki motivasi belajar yang kuat, sehingga prestasi
belajarnya menjadi meningkat.
Kerangka berfikir penelitian ini adalah sebagai berikut :
Kesulitan
Belajar
Faktor Faktor
Internal Eksternal
Prestasi
Belajar
B. HIPOTESIS
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
H1 : Terdapat pengaruh positif antara pola asuh orang tua terhadap prestasi
belajar
H2 : Terdapat pengaruh positif antara lingkungan sekolah terhadap prestasi
belajar
H3 : Terdapat pengaruh positif antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar
H4 : Terdapat pengaruh positif antara pola asuh orang tua, lingungan sekolah,
dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
2. Tes
Tes adalah alat yang digunakan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan, dan kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Tes mempunyai
standar objektif yang digunakan secara luas untuk mengukur atau
membandingkan suatu hal.
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan mencari
informai berupa arsip, buku, tulisan, benda peninggalan, dan gambar yang
diperoleh selama proses penelitian. Dokumen-dokumen tersebut haruslah
berupa dokumen resmi yang telah terjamin keakuratannya. Metode
dokumentasi pada penelitian ini diperoleh melalui dokumen sekolah berupa
daftar siswa jurusan Akuntansi dan Keuangan Lembaga yang dilakukan
penelitian, dokumen profil lingkungan sekolah, daftar nilai ujian siswa, dan
foto bukti pendukung penelitian di sekolah.
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas merujuk pada kekonsistenan intrumen penelitian.
Instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh informasi harus
dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data. Kuesioner dinyatakan reliabel
jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan yang disajikan konsisten dan
menghasilkan data yang sama untuk mengukur objek yang sama. Karena
instrumen penelitian ini berbentuk kuesioner dengan skala bertingkat maka
uji reliabilitias instrumennya menggunakan rumus Alpha Cronbach berbantu
program SPSS 25. Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel
dengan menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,6, sesuai
dengan kriteria reliabilitas yang dikemukakan Arikunto sebagai berikut :
Tabel 3.3. Klarifikasi Reliabilitas (Sugiyono, 2015 : 199)
Koefisien r Reliabilitas
0,80 – 1,00 Sangat Kuat
0,60 – 0,79 Kuat
0,40 – 0,59 Sedang
0,20 – 0,39 Rendah
0,00 – 0,19 Sangat Rendah
2. Uji Prasyarat
Uji prasyarat analisis dilakukan untuk mengetahui analisis data untuk
pengujian hipotesis dapat dilakukan atau tidak. Uji prasyarat analisis meliputi :
a. Uji normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sebaran data
penelitian berasal dari populasi yang memiliki distribusi normal atau tidak.
Interpretasi hasil uji normalitas dilihat dari nilai signifikansi. Jika nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data dianggap berdistribusi normal,
sedangkan jika data kurang dari 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
variabel dependen dengan setiap variabel independen yang diuji. Jika uji
linearitas tidak terpenuhi maka, analisis regresi linear tidak dapat digunakan.
Simpulan data dapat dinyatakan linear apabila nilai signifikansi linearitasnya
lebih kecil dari 0,05 . Untuk menguji linearitas antar variabel
digunakan teknik Scatter plot atau grafik sebaran.
c. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dimaksudkan untuk menemukan ada tidaknya
korelasi antar variabel independen dalam model regresi. Pengujian ini
dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF)
pada model regresi. Kriteria keputusan uji multikolinearitas adalah sebagai
berikut :
1) Jika nilai VIF < 10 atau nilai Tolerance > 0,01 maka dinyatakan tidak terjadi
multikolinearitas.
2) Jika nilai VIF > 10 atau nilai Tolerance < 0,01, maka dinyatakan terjadi
multikolinearitas
3) Jika koefisien korelasi masing-masing variabel bebas > 0,8 maka terjadi
multikonearitas. Tetapi jika koefisien korelasi masing-masing variabel bebas <
0,8 maka tidak terjadi multikonearitas
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah suatu
model regresi terjadi ketidaksesuaian varian dari residu pada suatu pengamatan
terhadap pengamatan lain. Cara uji heteroskedastisitas yaitu dengan teknik
grafik plot (Scatter Plot). Hipotesis dalam uji heteroskedastisitas yaitu :
Ho = Tidak terdapat heteroskedastisitas
Hi = Terdapat heteroskedastisitas,
3. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis pengaruh antar variabel maka menggunakan
analisis uji regresi berganda namun terlebih dahulu melakukan analisis
hipotesis uji T dan uji F
a. Regresi berganda
Regresi berganda digunakan untuk menganalisis hubungan variabel
dependen (Y) dengan lebih dari satu variabel independen
Keterangan :
: konstanta
e : standar error
b. Uji T
Uji T digunakan untuk menguji hipotesis pengaruh setiap variabel
independen secara parsial terhadap variabel dependen. Pengambilan keputusan
dilakukan dengan melihat nilai signifikansi. Dari nilai t regresi terdapat
kemungkinan sebagai berikut :
1) Jika nilai signifikansi uji t > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya
tidak ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.
2) Jika nilai signifikansi uji t < 0,05 maka H₀ ditolak dan Ha diterima. Artinya
terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen
c. Uji F
Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel independen secara
bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Keputusan dari
pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai F yang terdapat di dalam tabel
ANOVA. Adapun ketentuan dari uji F yaitu sebagai berikut (Ghozali, 2016) :
1) Jika nilai signifikan F < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya semua
variabel independen/bebas memiliki pengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen/terikat.
2) Jika nilai signifikan F > 0,05 maka H0 diterima dan H1 Artinya, semua
variabel independen/bebas tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen/terikat.
4. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan tahapan yang dilakukan oleh peneliti
dalam melakukan penelitian. Santoso (2021) menyatakan secara garis besar
langkah-langkah penelitian deskriptif adalah sebagai berikut:
a. Merumuskan masalah penelitian
Rumusan masalah harus mencerminkan identifikasi variabel yang
termasuk dalam studi, apakah hanya untuk menentukan status variabel atau
hubungan antar variabel.
b. Mengidentifikasi informasi yang diperlukan
Peneliti perlu mengidentifikasi informasi yang diperlukan yang bersifat
kuantitatif.
c. Sampel atau mengembangkan instrumen pengumpulan data
Peneliti harus memperhatikan mengenai validitas dan reliabilitas
instrumen yang dipilih untuk dikembangkan dan dilakukan uji coba.
d. Mengidentifikasi target populasi dan menetapkan prosedur pengambilan
sampel
Sebelum memilih sampel, peneliti harus mengetahui batasan dan sifat
populasinya sebagai dasar penetapan prosedur pengambilan sampel.
e. Merancang prosedur pengumpulan data
Rencana pelaksanaan harus disusun secara cermat dan baik dari segi
waktu, sarana, dan tenaga pembantu pelaksana.
DAFTAR PUSTAKA
Asfar, A. M. I. T., Asfar, A. M. I. A., & Halamury, M. F. (2019). Teori
Behaviorisme (Theory of Behaviorism). Researchgate, February, 0–32.
https://doi.org/10.13140/RG.2.2.34507.44324
Azizah, F. N., Wahyudin, A., & Suhandini, P. (2017). Peran Self Regulation
dalam Memoderasi Pengaruh Pola Asuh Keluarga dan Lingkungan Sekolah
terhadap Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Abstrak. 6(1), 65–70.
Dalyono. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Dimyati & Mudjono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :Rineka Cipta.
Edisi 5
Habsyi, F. (2020). Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa
SMA Nusantara Tauro. Jurnal Pendidikan Dan Ekonomi (JUPEK), 2(1), 13-
22. https://doi.org/10.5281/zenodo.4431102
Hamalik, Oemar. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasbullah. (2008). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Hermawan, Y., Suherti, H., & Gumilar, R. (2020). Pengaruh Lingkungan Belajar
(Lingkungan Keluarga, Lingkungan Kampus, Lingkungan Masyarakat)
Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa. Jurnal Edukasi (Ekonomi, Pendidikan
Dan Akuntansi), 8(1), 51. https://doi.org/10.25157/je.v8i1.3317
Kösterelioğlu, İ. (2018). Effects of Parenting Style on Students’ Achievement Goal
Orientation: A Study on High School Students. Educational Policy Analysis
and Strategic Research, 13(4), 91–107.
https://doi.org/10.29329/epasr.2018.178.5
Kusumawati, O. D. T., Wahyudin, A., & Subagyo. (2017). Pengaruh Pola Asuh ,
Lingkungan Masyarakat dan Kedisiplinan Belajar Terhadap Hasil Belajar
Siswa SD Kecamatan Bandungan. Educational Management, 6(2), 87–94.
Lathifah, Z.K &Yusniar, E. (2017). Parenting Style Influence On Student's
Learning Motivation Of Fourth Grade Students of SDN Tarikolot 06
Bandung. UNES Journal of Education Scienties 1(1), 107–115.
Lenaini, I (2021). Teknik Pengambilan Sampel Purposive Dan Snowball
Sampling. Jurnal Kajian, Penelitian & Pengembangan Pendidikan Sejarah
6(1), 33–39.
Mauludiyah, N. (2018). Pengaruh Lingkungan Sekolah Dan Lingkungan Keluarga
Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS Kelas VIII Di MTsN 1
Pasuruan.
http://etheses.uin-malang.ac.id/12902/1/14130061.pdf
Meliana, A, Arief, M, & Yuliyanti, L. (2022). Model Prestasi Belajar Melalui
Lingkungan Keluarga dan Teman Sebaya dengan Motivasi Sebagai Varible
Intervening. FINTEACH : Journal of Finance, Entrepreneurship, And
Accounting Education Research. 1(1). 41-50
Mira, A., & Hariki, F. (2015). Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Kelas XI Sma Negeri 3 Peusangan. Jurnal Sains Ekonomi Dan
Edukasi, III(2), 1–8.
fkip.umuslim.ac.id/index.php/jsee/article/download/264/158
Muslima. (2015). Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kecerdasan Finasial Anak.
1(1), 85–98.
Mu'minin, U., Apriliana, S., & Septiana, N. (2022). Konsep Dan Karakter
Psikologi Behaviorisme. Jurnal Al-Din. 115–126.
Nasir, A. H. K & Widiyono, A (2022). Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap
Hasil Belajar Matematika di Sekolah Dasar. JOURNAL ON TEACHER
EDUCATION Research & Learning in Faculty of Education 3(3). 381–387.
Nimah, I.K & Heriyudanta, M. (2022). Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Dan
Teman Sebayaterhadap Motivasi Belajar Al-Quran Diniyah Thoriqul Huda
Nampan Sukorejo Ponorogo Tahun Pelajaran 2021/202. Jurnal Studi Agama
Islam. 5(1), 33–46.
Pakiding, S. (2016). Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dan Lingkungan Sekolah
terhadap Hasil Belajar Matematika Melalui Motivasi Belajar Siswa SMK
Kecamatan Samarinda Utara. Jurnal Pendas Mahakam, 1(2), 237–249.
Pertiwi, Y. (2021). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar
Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SMPN 1 Kota Bengkulu.
1–89. http://repository.iainbengkulu.ac.id/id/eprint/7512
Poerwadarminta, W.J.S. (2007). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Pratama, F., Firman, F., & Neviyarni, N. (2019). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa
Terhadap Hasil Belajar IPA Di Sekolah Dasar. Edukatif : Jurnal Ilmu
Pendidikan, 1(3), 280–286. https://doi.org/10.31004/edukatif.v1i3.63
Pratiwi, I. T. M. & Meilani, R. I. (2018). Peran Media Pembelajaran Dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen
Perkantoran Vol. 3 No. 2, Juli 2018, Hal. 173-181
Santoso, S. (2015). Penelitian Pendidikan. Surakarta: UNS Press
Sappaile, B. I. (2010). Konsep Penelitian Ex-Post Facto. 1, 105–113.
Saputra, H. D., Ismet, F., & Andrizal, A. (2018). Pengaruh Motivasi Terhadap
Hasil Belajar Siswa SMK. INVOTEK: Jurnal Inovasi Vokasional Dan
Teknologi, 18(1), 25–30. https://doi.org/10.24036/invotek.v18i1.168
Saya, S., (2020). Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dan Disiplin Belajar terhadap
Prestasi Belajar Siswa. Educouns Journal. 1(1). 16-21. E-issn: 0000-0000 p-
issn: 0000-0000. 01(01).
Setya, W. P., & Novrita, S. Z. (2020). Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMP.
Jurnal Kapita Selekta Geografi, 3(2), 47–59.
Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka
Cipta
Sudarti, D.O. (2019). Kajian Teori Behavioristik Stimulus Dan Respon Dalam
Meningkatkan Minat Belajar Siswa. Jurnal Tarbaw, 16(2). 55-72 ISSN :
2088-3102
Sudibyo, E., Jatmiko, B., & Widodo, W. (2016). Pengembangan Instrumen
Motivasi Belajar Fisika : Angket. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA. 1(1).
13-21.
Sudjana, Nana (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabet
Sukmadinata, N, S. (2005). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Supardi, Imam. (2003). Lingkungan Hidup dan Kelestariannya. Bandung: PT.
Alumni
Supratno, Y. H., Murtono, & Mochamad, W. (2021). The Influence of Student
Motivation, School Environment, on Student Learning Achievement. Journal
of Physics: Conference Series, 1823(1), 1–8. https://doi.org/10.1088/1742-
6596/1823/1/012089
Suratini. (2017). PENGARUH PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN
KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DI INDONESIA. Jurnal
Manajemen dan Akuntansi. 5(1), 68-84.
Syachtiyani, W. R & Trisnawati, N. (2021). Analisis Motivasi Belajar Dan Hasil
Belajar Siswa Di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Kependidikan. 2(1),
90–101.
Taib, B,. Ummah, D, M, & Bun, Y. Analisis Pola Asuh Otoriter Orang Tua
Terhadap Perkembangan Moral Anak. Jurnal Pendidikan Guru Pendidikan
Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini. 3(1).
128-137 E-ISSN. 2807-5552
Tuwa, P.H & Faraz, H. J. (2018). Pengaruh Kreativitas Mengajar Guru, Pola Asuh
Orang Tua, Dan Iklim Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal
Pendidikan IPS, 5(1), 67–78.
Wahyuningsih, S., & Djazari, M. (2013). Pengaruh Lingkungan Sekolah dan
Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS
SMA Negeri 1 Srandakan. Kajian Pendidikan & Akuntansi Indonesia, 2(1),
137–160. https://journal.uny.ac.id/index.php/jkpai/article/view/1189
Yana, E & Nurjanah, N. (2021). Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Lingkungan
Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di
Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ciledug Kabupaten. Jurnal Edutomic. 47(4),
124–134. https://doi.org/10.31857/s013116462104007x
Yoga, K., Sucipta, A., & Meitriana, M. A. (2021). Prestasi Belajar IPS : Pengaruh
Lingkungan Sekolah dan Motivasi Belajar. Jurnal Pendidikan Ekonomi
Undisha. 13(1), 72–80.
Yusuf, Syamsu. (2008). Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja . Bandung
:PT Rosdakarya
Zahedani, Z. Z., Rita Rezaee, Zahra Yazdani, Sina Bagheri, & Parisa Nabeiei.
(2016). The influence of parenting style on academic achievement and career
path. Journal of Advances in Medical Education & Professionalism, 4(3),
130–134.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/27382580%0Ahttp://www.pubmedcen
tral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=PMC4927255