PENDAHULUAN
dan memiliki posisi yang strategis. Salah satu aspek penting dalam
profesional, saat ini dan kedepan memiliki peran yang sangat penting dalam
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
1
2
agar dapat mencapai prestasi belajar yang maksimal. Layanan bimbingan dan
komunikasi. Aspek yang dibahas dalam penelitian ini juga merupakan aspek-
aspek yang sering dialami siswa di sekolah sehingga menghambat studi dan
prestasi akademiknya.
di sekolah sangat penting. Hal tersebut sudah terbukti dari hasil penelitian
pembelajaran yang ditempuh siswa selama ini baik, cukup atau kurang. Lebih
tidak dapat diabaikan oleh konselor. Menurut Modo (2013), siswa yang
akademik yang lebih baik daripada siswa yang tidak mendapatkan layanan
dengan pendapat Modo (2013), Sink & Stroh (2003) menyatakan bahwa
di bidang akademik, bahkan menjadi bagian dari penentu kelulusan siswa dari
dikembangkan dalam mata pelajaran sekolah (Busari, 2000), tetapi disisi lain,
yang berhasil memperoleh prestasi akademik yang tinggi, rasa percaya diri
kegagalan diharapkan akan tetap tekun, pantang menyerah dan berjuang lebih
keras. Namun demikan, ada juga siswa yang tidak mampu menghadapi
kegagalan. Mereka cenderung agresif atau depresif, putus asa, membolos, atau
bahwa prestasi akademik yang rendah lebih banyak ditentukan oleh faktor
tidak mudah dan memerlukan banyak hal yang mendukung baik faktor
bahwa seseorang berperilaku demi suatu ganjaran yang intrinsik. Hal ini
Salah satu dari faktor internal adalah faktor psikologis, banyak faktor
daya cipta atau pemikiran kreatif agar menjadi individu yang kreatif (Gie,
dunia kerja (Career Center Maine Department of Labor USA, 2004). Tak
thinking (HOT) yang merupakan salah satu komponen dalam isu kecerdasan
abad ke-21. Pink (2006: 72-73) mengungkapkan bahwa Abad ke 21 adalah era
6
dalam pendidikan (Alrubaie & Daniel, 2014: 80). Selanjutnya Fisher (2006: 5)
berpikir kreatif merupakan bagian penting bagi siswa dan memiliki banyak
tersebut.
peningkatan prestasi akademik. Berpikir kreatif merupakan salah satu soft skill
biasa bagi siswa. Siswa sebagai individu yang berkembang dalam kehidupan
tersebut membutuhkan alternatif solusi yang tepat dan baik. Gardner (1993)
bentuk pemikiran yang sampai saat ini kurang mendapat perhatian dalam
dilakukan pada hafalan dan pencarian satu jawaban yang benar terhadap soal
bereaksi secara kognitif terhadap situasi masalah yang muncul sehingga dapat
menyelesaikan konflik dirinya dengan orang lain secara efektif. Semakin baik
anak untuk membentuk hubungan suportif dengan orang lain, yang berarti
yang ada dalam proses sosial yaitu kemampuan mengenali isyarat sosial,
perspektif dari orang lain yang dilakukan oleh Weil (2011) terbukti penting
dalam berbagai interaksi sosial dan interpersonal. Pemahaman yang lebih baik
penting bagi hubungan manusia dan untuk kesuksesan hidup, tidak dianggap
mengajarkan kemandirian kepada anak, maka orang dewasa, orang tua atau
9
2009).
mengambil perspektif dari orang lain bagi anak untuk membantu anak
orang lain mempunyai penyesuaian diri yang lebih baik, membantu anak
dilakukan oleh beberapa ahli maka manfaat yang didapatkan apabila seorang
hasil penelitian Downs & Smith, 2004; Perner, 1988, 1991, Frith, 1992, Klin,
Schultz, & Cohen, 2000 (dalam Weil, 2011) anak-anak yang tidak
keterampilan dasar untuk masa depan anak-anak, karena jika orang tua, guru,
atau orang dewasa ingin sukses di masa depan maka perlu memahami orang
motivation).
exellence). Oleh karena itu, jika motivasi berprestasi siswa tinggi maka
rata 30% dari jumlah mahasiswa tingkat pertama gagal untuk lulus ke tingkat
berikutnya, selain itu 50% dari jumlah mahasiswa gagal untuk menyelesaikan
masa studinya di perguruan tinggi dalam jangka waktu lima tahun. Salah satu
dilakukan oleh Inayah (2013) di SMPN 1 Tarakan pada kelas 7-9 sebanyak
11
233 siswa ditemukan masih terdapat 113 subjek yang memiliki motivasi
berprestasi menurut Murray (dalam Schunk, Pintrich & Meece, 2008: 171)
individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi yakni: (1) menyukai tugas
pribadi terhadap kinerjanya; (3) mencari umpan balik untuk kinerja yang
dilakukan; (4) memiliki daya inovasi yang tinggi dalam menyelesaikan tugas.
guru.
termotivasi adalah perilaku yang mengandung energi, memiliki arah dan dapat
langsung pada faktor tingkah laku lain seperti : minat, kebutuhan nilai, sikap,
12
suatu kegiatan sangat penting dalam kegiatan belajar siswa. Hasil penelitian
kontribusi terhadap prestasi akademik sebesar 0,532 hasil ini tidak jauh
untuk berprestasi jika dia mempunyai keinginan untuk melakukan suatu karya
dan berprestasi lebih baik dari prestasi orang lain. Seseorang yang memiliki
optimis, memiliki ketidak puasan terhadap prestasi yang telah diperoleh serta
berprestasi tinggi akan lebih berhasil dalam menjalankan kehidupan atau tugas
Menurut Dweck & Grant (2003) siswa yang tidak memiliki arah dan tujuan
13
yang jelas maka hal itu akan berpengaruh pada motivasi dan kinerja. Oleh
oleh karakteristik siswa sebagai wujud dari konsep dirinya. Menurut Rogers
(dalam Burns, 1993), konsep diri menjadi penentu (determinant) yang paling
diri siswa positif maka perilaku belajar akan dipengaruhi ke arah positif.
Sebaliknya bila konsep diri siswa negatif dalam belajar, maka perilaku
akademik siswa salah satu faktor yang berkontribusi adalah konsep diri
prestasi belajar. Siswa yang memiliki konsep diri positif memandang dirinya
mereka merasa nyaman dalam lingkungan sosial di kelas. Konsep diri siswa
14
Bloom, Byrne, Hansford & Hattie, Marsh dan Willie dalam (Hamachek, 1995)
bahwa ada hubungan antara prestasi akademik siswa dengan konsep diri siswa
yang bergerak antara 0,77-0,96. Hal ini berarti bahwa konsep diri akademik
siswa SMP dikarenakan siswa SMP adalah siswa yang berada pada usia
belasan tahun termasuk ke dalam fase remaja awal. Masa remaja adalah masa
dimana individu berada dalam proses akhir menuju kematangan secara fisik,
bertingkah laku baru dan mencari identitas dirinya. Bagi seorang remaja, masa
masa remaja sebagai masa “storm and stress”. Hall menyatakan bahwa selama
masa remaja banyak masalah yang dihadapi karena remaja itu berupaya
menemukan jati dirinya. Usaha penemuan jati diri remaja dilakukan dengan
B. Rumusan Masalah
perspektif dari orang lain dan prestasi akademik) yang dibangun dalam
prestasi akademik ?
prestasi akademik ?
2. Apakah model teoritik prestasi akademik siswa SMPN kota Malang yang
C. Hipotesis Penelitian
prestasi akademik
prestasi akademik
2. Model teoritik prestasi akademik siswa SMPN kota Malang yang telah
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
2. Kegunaan Praktis
khususnya.
E. Asumsi Penelitian
akademik.
dalam wujud nilai yang diperoleh melalui tes/ulangan harian. Tes hasil
belajar yang diberikan oleh guru dipandang sebagai alat ukur yang
F. Keterbatasan Penelitian
eksternal, namun dalam penelitian ini yang diteliti hanyalah sebagian kecil
dari faktor internal sedangkan faktor eksternal tidak dibahas oleh peneliti.
19
G. Definisi Operasional
1. Model Teoritik adalah model yang disusun dari konsep teori yang
5. Berpikir Lateral yang dimaksud dalam penelitian ini adalah proses dari
produk baru, proses baru, dan layanan baru secara kreatif. Berpikir
analitis dan kritis. Secara teknis berpikir lateral siswa merupakan skor
(expert) yang terentang dengan nilai 0-1. Nilai 1 untuk respon kategori
memiliki prestasi akademik tinggi dan rendah dapat dilihat dari rata-
rata nilai yang diukur dari hasil tes baik formatif maupun sumatif