PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
Kegiatan pendidikan pada dasarnya selalu terkait antara dua belah pihak yaitu
keterlibatan hubungan antar manusia. Hubungan tersebut akan serasi jika jelas
input, proses dan output. Input merupakan peserta didik yang akan melaksanakan
outputnya itu. Hasil dari proses yang dilaksanakan. Dari pelaksanaan proses
berkualitas dan berdaya saing yang tinggi untuk menghadapi persaingan di era
penekanan dari tujuan pendidikan yakni menyiapkan siswa agar dapat mencapai
1
2
secara optimal apabila siswa dapat memperoleh pendidikan dan prestasi belajar
yang sesuai bakat, kemampuan dan minat yang dimilikinya (Darmadi, 2010:11).
Allah SWT meninggikan derajat orang-orang yang mencari ilmu karena ridha-Nya.
dalam majelis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.
Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
berkualitas, cerdas dan bertanggung jawab atas diri, masyarakat, bangsa dan
negaranya, terutama tanggung jawab spiritual agar anak didik dapat menjalankan
ajaran agamanya dengan baik. Tanggung jawab yang besar tersebut merupakan
3
(Soyomukti, 2010:35).
mengajar harus berjalan memenuhi harapan. Harapan tersebut adalah apa yang
pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Dengan usaha pencapaian
tujuan dalam belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan belajar yang lebih
mengajar. Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara
kegiatan interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa yang
proses belajar mengajar mempunyai arti yang luas, dalam hal ini bukan hanya
penyampaian materi pelajaran melainkan pemahaman sikap dan nilai pada diri
salah satu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
dan berprestasi tinggi maka siswa harus memiliki prestasi belajar yang baik.
penting untuk mengukur keberhasilan proses belajar mengajar yang telah dicapai
Akan tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa tinggi rendahnya prestasi siswa
sangat dipengaruhi oleh faktor motivasi. Oleh karena itu, apabila motivasi siswa
tinggi maka prestasi belajar akan meningkat, sebaliknya bila motivasi rendah
maka prestasi belajar akan menurun. Hal tersebut menunjukkan bahwa motivasi
belajar siswa dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Belajar adalah sesuatu
yang dilakukan manusia tanpa henti, sejak kecil menyusuri seluruh perjalanan
hidupnya.
Belajar adalah mengenali sesuatu dalam diri maupun di luar diri serta
hubungan antara semua itu sehingga memperkaya diri. Belajar yang merupakan
proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku peserta didik, banyak faktor yang
usaha dalam pencapaian prestasi. Adanya motivasi yang baik dalam proses belajar
Dengan kata lain, jika ada usaha yang tekun serta dilandasi motivasi yang
kuat, maka seseorang yang belajar akan mendapatkan prestasi yang baik. Artinya
Seseorang yang memiliki minat yang tinggi untuk mempelajari suatu mata
dan mempunyai keahlian dalam bidang tertentu. Selain itu, siswa yang memiliki
motivasi tinggi cenderung dia akan aktif dalam kelas. Misalnya, aktif bertanya,
akan lebih optimal bila ada motivasi. Begitu pula dalam proses belajar mengajar
mata pelajaran bahasa Arab. Tinggi rendahnya motivasi belajar siswa dalam mata
belajar yang akan dicapai siswa. Bahasa Arab merupakan salah satu mata
Dalam mata pelajaran bahasa Arab, siswa diarahkan oleh seorang guru
agar mahir dalam menyimak, berbicara, membaca dan menulis bahasa Arab.
Untuk mewujudkan hal tersebut, motivasi belajar bahasa arab sangat diperlukan.
6
Hal ini sangat mempengaruhi akan prestasi belajar bahasa Arab siswa
(Rohmah,2012:23).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
untuk mengetahui:
Ciamis.
7
D. Manfaat Penelitian
memberi manfaat baik bagi objek,atau peneliti khususnya dan juga bagi seluruh
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Sekolah
3. Bagi Siswa
E. Studi Pustaka
Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa banyak faktor yang
8
mempengaruhi kemampuan siswa baik dari aspek kognitif, sikap atau motivasi.
demikian pula, sudah ada studi yang menemukan hubungan antara unsur-unsur
atau TAT. Tes ini terdiri dari banyak faktor yang mendorong keberhasilan, dalam
situasi ini apa yang membuat pekerjaan menyenangkan adalah pekerjaan itu
sendiri, Pernyataan seperti ini “ Ini adalah minat saya” atau “ ini adalah minat
saya sejak sebelum” adalah verbalisasi motivasi internal. Sedangkan menurut Foo
setiap subjek tertentu akan mendorong siswa untuk bekerja keras dan tekun untuk
dapat membentuk minat seseorang, dengan adanya minat atau keinginan untuk
sukses dalam suatu mata pelajaran maka akan menghasilkan sikap yang positif.
Dari sikap yang positif tersebut akan muncul motivasi belajar, sehingga dapat
motivasi yang baik maka akan menghasilkan prestasi yang baik pula.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi
Istilah motivasi berasal dari kata “motif” yang dapat diartikan sebagai
kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut
bertindak atau berbuat. Motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri
seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik
Belajar merupakan proses interaksi antara stimulus yang mungkin berupa pikiran,
perasaan atau gerakan dan respons yang juga bisa berupa pikiran, perasaan atau
sesuatu yang disengaja. Jadi suatu kegiatan belajar adalah upaya mencapai
maupun sikap. Motivasi dan belajar adalah dua hal yang saling mempengaruhi.
Motivasi belajar bisa timbul karena faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Dalam
9
10
Dengan adanya motivasi belajar yang kuat dalam diri siswa dapat
mendorong siswa untuk lebih semangat dalam belajar sehingga siswa dapat lebih
siswa perlu dilakukan dorongan dari luar yaitu dengan cara memberikan
hadiah, dengan adanya hal itu maka siswa dapat terdorong untuk belajar lebih
Bagi siswa yang belum mendapat hadiah mereka akan berkompetensi dan
bersaing dalam belajar untuk mendapatkan penghargaan dari sekolah. Salah satu
hal yang mendasari motivasi siswa adalah dapat dilihat dari tingkat kehadiran
belajar yang akan mempengaruhi prestasi belajar bahasa Arab siswa. Konsep
pada tujuan tersebut merupakan motivasi. Menurut Hull, (2013: 82) dorongan atau
fisiologis. Tingkah laku organisme terjadi karena respons dari alam, dorongan
alam, dan dorongan kedua hal tersebut. Hull memang mendorong sebagaimana
motivasi utama perilaku, tetapi kemudian juga tidak menolak adanya pengaruh
tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai
12
dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks yang
hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu
Menurut Herzberg (1966) ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang
untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua
faktor itu disebutnya faktor higiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor
intrinsik).
Menurut Mudjiono (2013 : 85) motivasi belajar penting bagi siswa dan
guru bagi siswa adalah sebagai berikut :
Pertama : Menyandarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil
akhir. Contohnya setelah seorang siswa membaca suatu bab buku
bacaan, dibandingkan dengan teman sekelasnya yang juga
membaca bab tersebut, kurang berhasil menangkap isi, maka ia
terdorong untuk lagi.
Kedua : Mengonfirmasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang
dibandingkan dengan teman sebaya, Sebagai ilustrasi terbukti jika
usaha belajar siswa belum mencukupi, maka ia berusaha setekun
teman yang belajar dan berhasil.
Ketiga : Mengarahkan kegiatan belajar, sebagai ilustrasi, setelah diketahui
bahwa dirinya belum belajar .secara serius, terbukti banya bersenda
gurau misalnya, maka ia akan mengubah perilaku belajarnya.
Keempat : Membesarkan semangat belajar sebagai ilustrasi : jika ia sedang
belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua, maka ia
berusaha agar cepat lulus.
Kelima : Menyadarkan adanya perjalanan belajar dan bekerja (di sela-
selanya ada istirahat dan bermain) yang berkesinambungan.
Menurut Dimyati, (2013 : 85) manfaat motivasi bagi guru ialah sebagai
berikut:
Pertama : Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa
untuk belajar sampai berhasil.
Kedua : Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa dalam kelas
bermacam-macam.
Ketiga : Meningkatkan dan menyandarkan guru untuk memilih salah satu
dari bermacam-macam fasilitator, instruktur, teman diskusi,
penyemangat, pemberi hadiah, atau pendidik.
Wort dan Marquis sebagaimana dikutip oleh Purwanto (1998), motivasi itu
berikut:
Pertama : Tekun menghadapi tugas dapat bekerja terus menerus dalam waktu
yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai.
Kedua : Ulet menghadapi kesulitan tidak lekas putus asa.
15
mengembangkan minat itu, serta tidak mungkin berminat terhadap sesuatu hal
sebagai wakil dari masing-masing siswa.
Dari pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa minat sangat
bersifat pribadi sehingga dalam menumbuhkan minat harus dimulai dari diri
menghadapi atau berurusan dengan orang lain, benda, kegiatan, pengalaman yang
dirangsang oleh kegiatan itu sendiri Djaali, (2007:211). Jadi minat merupakan
menimbulkan efek positif dan minat adalah suatu kecenderungan atau keinginan
proses belajar dan dapat berpengaruh pula terhadap prestasi belajar. Minat sangat
diperlukan dalam pembelajaran dalam hal ini pembelajaran bahasa Arab. Dengan
demikian perlu adanya usaha-usaha atau pemikiran yang dapat memberikan solusi
Arab. Minat sebagai aspek kewajiban bukan aspek bawaan, melainkan kondisi
yang terbentuk setelah dipengaruhi oleh lingkungan. Karena itu minat sifatnya
siswa khususnya disebut mempunyai minat belajar pada mata pelajaran bahasa
Arab bila mempunyai rasa suka yang lebih dan perhatian terhadap suatu obyek
atau aktivitas yang pada kegiatan belajar. Minat belajar itu ada pada setiap
individu dan minat itu timbul karena obyek yang terpilih dari lingkungannya
dan mampu menimbulkan perasaan senang, dari perasaan seseorang terjaga dan
yang terarah pada suatu bentuk aktivitas. Bentuk aktivitas nyata dalam belajar
dapat berlangsung apabila setiap individu telah memiliki landasan keinginan yang
kuat untuk berprestasi. Sehingga indikator dari minat belajar yang dimiliki siswa
kapasitas yang dimiliki oleh siswa yang dapat dilihat dari bentuk penguasaan
dan dalam bidang nilai dan sikap. Adanya perubahan tampak dalam prestasi
pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh
guru”.
Prestasi adalah hasil dari pembelajaran yang diperoleh dari evaluasi atau
penilaian. Prestasi yang diperoleh dari hasil pembelajaran setelah dinilai dan
dievaluasi dapat saja rendah, sedang maupun tinggi tergantung kemampuan yang
banyak digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan antara lain dalam
akibat belajar. Semisal anak yang sebelumnya memperoleh nilai dibawah KKM
walaupun tidak sampai pada nilai yang sempurna sekalipun dapat disebut
berprestasi.
Prestasi belajar yang dimaksud penulis dalam penelitian ini adalah prestasi
belajar bahasa Arab, maksudnya adalah hasil penilaian atau hasil belajar yang
diperoleh siswa dalam mengikuti pelajaran bahasa Arab. Pelajaran Bahasa Arab
adalah salah satu mata pelajaran yang diarahkan untuk mendorong, membimbing,
maupun reseptif serta menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa itu. Adapun
prestasi belajar dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan tes (Depag RI:
2003).
menggunakan materi pelajaran yang sudah dipelajari ke dalam situasi baru atau
yang datang. Penilaian (valuing), berkaitan dengan nilai dan kepercayaan terhadap
terhadap berbagai nilai yang berbeda berdasarkan suatu sistem nilai tertentu yang
merupakan keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang
(set), berkaitan dengan kesiapan melakukan suatu kegiatan baik secara mental,
kemampuan menciptakan pola gerakan baru sesuai dengan situasi yang dihadapi.
21
antara lain; faktor yangterdapat dalam diri siswa (faktor intern), dan faktor yang
terdiri dari luar siswa (faktor ekstern). Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri
anak bersifat biologis sedangkan faktor yang berasal dari luar diri anak antara lain
Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri,
penting, dan sangat menentukan berhasil tidaknya studi seseorang. Kalau seorang
akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah”.
pada umumnya bersifat positif dan tidak memberikan paksaan kepada individu.
“ajar” yaitu petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (dituruti)
ditambah awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi “pembelajaran” yang berarti
proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau
secara maksimal oleh seorang guru agar anak didik yang ia ajari materi tertentu
Dengan kata lain, pembelajaran adalah upaya yang dilakukan oleh guru
dalam menciptakan kegiatan belajar materi tertentu yang kondusif untuk mencapai
yang dilakukan secara maksimal oleh seorang guru agar anak didik yang ia ajari
23
bahasa asing tertentu melakukan kegiatan belajar dengan baik, sehingga kondusif
Sementara itu, bahasa Arab merupakan salah satu bahasa dunia yang telah
dalam kajian sejarah termasuk rumpun bahasa Semit yaitu rumpun bahasa yang
dipakai bangsa-bangsa yang tinggal di sekitar sungai Tigris dan Eufrat, dataran
Syria dan Jazirah Arabia (Timur Tengah). Dengan demikian, pembelajaran bahasa
Arab dapat didefinisikan suatu upaya membelajarkan siswa untuk belajar bahasa
terkandung didalamnya. Bahasa Arab sendiri terdiri dari beberapa cabang ilmu
antara lain: Nahwu, Sharaf, Balaghah, Muthala‟ah, Nushus, Adab, dan lain-lain
yang satu sama lain saling berkaitan. Sedangkan pentingnya pembelajaran bahasa
Arab adalah bahasa Arab merupakan bahasa Al-Qur‟an, hal inilah yang
islam, sebab ia adalah bahasa Agama untuk semua umat islam di dunia, baik bagi
maupun tidak.
belajar yang rendah. Hal itu disebabkan oleh faktor-faktor seperti kurangnya
24
dengan berbagai pilihan dan mereka merasa ragu dan takut gagal, kurangnya
dorongan mental dan orangtua tidak memahami apa yang dipelajari anaknya
disekolah, keadaan gizi yang rendah, sehingga siswa tidak mampu belajar yang
hambatan belajar‟.
Menurut Peter (1986) yang dikutip oleh Susilo (2009:49) „motivation is the
initate and direct behavior‟. Motivasi dapat merupakan tujuan dan alat dalam
mengajar. Guru berharap bahwa siswa tertarik dalam kegiatan intelektual dan
Sebagai alat motivasi merupakan salah satu factor seperti intelegasi dan
hasil belajar sebelumnya yang dapat menentukan keberhasilan belajar siswa dalam
bidang pengetahuan, nilai dan keterampilan. Hashim (2000) “Dalam jurnal factor
bahwa secara keseluruhan minat adalah variabel motivasi, minat sangat penting
dalam kelas”.
dalam standar tertentu. Motivasi berprestsi sering diukur dengan cara Tematik
25
Appereption Test atau TAT. Tes ini terdiri dari banyak factor yang mendorong
keberhasilan‟.
minat tidak sejalan dengan sikap, seperti Siswa yang tertarik dalam ilmu tetapi
malas untuk menghafal dan belajar tidak akan berhasil menjadi siswa berprestasi‟.
Jadi tujuan merupakan suatu hal yang dapat mempengaruhi prestasi siswa
contohnya nilai yang tinggi. Jika nilai yang tinggi merupakan tujuan maka akan
F. Kerangka Berfikir
berikut:
Motivasi merupakan suatu hal yang penting bagi seorang siswa, dengan
adanya motivasi yang tumbuh baik dalam diri siswa ataupun dari luar akan
tindakan yang muncul pada seorang siswa maka akan menunjukkan tujuan yang
hendak dicapai oleh seorang siswa. hal ini perlu bagi guru untuk mengetahui
26
bagaimana kondisi motivasi yang dimiliki siswa agar guru dapat memberikan
Prestasi merupakan suatu capaian yang dimiliki siswa, namun tidak semua
siswa memiliki prestasi belajar yang baik, hal ini karena prestasi siswa tidak
hanya dalam bidang belajar yang dapat diukur dengan nilai akan tetapi prestasi
dalam bidang non akademik, misalnya prestasi dalam bidang olahraga, kesenian,
dan lain sebagainya. Dengan mengetahui prestasi yang dimiliki siswa akan
membantu guru dalam mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa secara
Motivasi yang kuat akan menghasilkan sikap yang muncul pada siswa,
sikap siswa yang memiliki minat atau ketertarikan terhadap suatu bidang maka
akan menghasilkan sikap yang positif. Sebaliknya sikap yang muncul dari diri
siswa yang tidak memiliki ketertarikan atau minat terhadap bidang tersebut maka
pengaruh yang signifikan atau tidak. Jika motivasi yang dimiliki oleh siswa tidak
memiliki pengaruh yang signifikan maka terdapat faktir lain yang mempengaruhi
prestasi siswa selain dari motivasi, misalnya: gaya belajar, lingkungan belajar, dan
lain sebagainya.
27
berikut:
Gambar 2.1
Kerangka Berfikir
Pengertian
Motivasi
Motivasi
(X1)
Teori Motivasi
Minat Belajar
Siswa
(X2)
Siswa Kelas V
Madrasah Ibtidaiyyah Swasta Gunungcupu
METODOLOGI PENELITIAN
B. Metode Penelitian
bahwa “ survey research studies large and small population (or universes) by
selecting and studying samples chosen from the population to discover the
variables.” Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar
maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data yang diambil dari sampel
perilaku dirinya sendiri. Semua anggota sample atau responden dalam penelitian
survey menjawab pertanyaan yang sama. Penelitian survey mengukur nilai berapa
28
29
korelasi.
berbentuk angka atau data kuantitatif yang diangkakan. Adapun yang menjadi
variable dalam penelitian ini adalah variable X 1 yaitu motivasi X2 minat dan
kuantitatif untuk mencari pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar pada
berbasis islami yang mempunyai mata pelajaran bahasa Arab sebagai pendidikan
sehari-hari namun belum berjalan secara maksimal , maka penulis berminat untuk
meneliti “Pengaruh motivasi dan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa
generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
Jumlah Populasi dalam penelitian ini 28 siswa, maka sampel akan diambil
15 orang berdasarkan siswa yang aktif dan mudah untuk memberi ketererangan
sebuah alat ukur yang baik yang biasanya disebut dengan instrument penelitian.
Instrument penelitian sendiri adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
C. Hipotesis
data dalam penelitian yang diperlukan beberapa teknik tertentu agar data yang
diinginkan dapat terkumpul semua dan relevan seperti masalah yang akan
1. Observasi (Pengamatan)
dan minat terhadap prestasi belajar kelas V mata pelajaran bahasa Arab (studi
2. Angket (Kuesioner)
memperoleh informasi dari responden, dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-
responden dengan cara :Langsung oleh peneliti (mandiri), Dikirim lewat pos
dekat dan penyebarannya tidak terlalu luas. Lewat pos ataupun e-mail
memungkinkan biaya yang murah, daya jangkau responden lebih luas, dan waktu
efektivitas dan efisiensinya dalam hal akan dikirim lewat pos, e-mail ataupun
sikap, opini, harapan dan keinginan responden. Idealnya semua responden mau
ataupun pernyataan yang ada pada kuesioner penelitian. Apabila tingkat respon
(repon rate) diharapkan 100% artinya semua kuesioner yang dibagikan kepada
responden akan diterima kembali oleh peneliti dalam kondisi yang baik dan
kembali kepada peneliti. Dalam kasus demikian tidak ada yang perlu
dikumpulkan kembali kepada peneliti, namun akan semakin baik apabila tingkat
respon semakin tinggi. Bahkan kuesioner yang dikirimkan lewat pos, apabila
tingkat respon sebesar 30% maka sudah dapat dikatakan ( Jogiyanto 2005:35).
memudahkan analisisnya.
yang baik.
bertitik tolak dari variabel yang akan diteliti. Dalam hal ini terkait dengan jenis
data, yaitu data kuantitatif dan kualiatif. Data kuantitatif lebih mudah diukur, yang
meliputi data diskrit dan data kontinuum. Data kotinuum meliputi data dengan
skala ordinal, skala interval dan skala rasio. Data dengan skala nominal
3. Dokumentasi
yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen, raport, agenda
seseorang.
Sifat utama dari data ini tidak terbatas pada ruang dan waktu sehingga
E. Variabel Penelitian
variabel-variabel. Kalau ada pertanyaan tentang apa yang anda teliti, maka
dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
ditarik kesimpulannya.
35
obyek, yang memiliki variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek
dengan obyek yang lain (Hatch dan Farhady, 1981). Variabel juga dapat
merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu. Tinggi, berat
dari setiap orang. Berat, ukuran, bentuk, dan warna merupakan atribut-atribut dari
obyek.
karena ada variasinya. Misalnya berat badan dapat dikatakan variabel, karena
berat badan sekelompok orang tu bervariasi antara satu orang dengan yang iain.
karena misalnya persepsi dari sekelompok orang tentu bervariasi. Jadi kalau
peneliti akan memilih variabel penelitian, baik yang dimiliki orang, obyek,
maupun bidang kegiatan dan keilmuan tertentu, maka harus ada variasinya.
Variabel yang tidak ada variasinya tidak bisa dikatakan sebagai variabel.
sumber data atau obyek yang bervariasi. Kerlinger (1973) menyatakan bahwa
variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Diberikan
yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different values). Dengan demikian
organization that can be measured or observed and that varies among the people
yang dapat diukur atau diobservasi yang bisa bervariasi antara orang dan
organisasi yang diteliti. Variabel dapat diteliti sehingga menghasilkan data yang
bersifat kategori (data diskrit/nominal) atau data kontinum (ordinal, interval dan
ratio).
penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari crang, obyek, organisasi
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi (X 1) dan Minat (X2).
akibat karena adanya variable bebas. variabel terikat dalam penelitian ini
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila
populasi besar dan peneliti tidak mungkin semua yang ada pada populasi karena
keterbatasan waktu maka peneliti dapat mengambil sampel dari populasi tersebut.
G. Instrumen Penelitian
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini
adalah motivasi dan minat belajar serta prestasi siswa yang mana variabel telah
Tabel 3.1
Operasional Variabel X1
Skala
Variabel No Pertanyaan
SS ST RG TS STS
Motivasi 1. Siswa fokus memperhatikan
Siswa pelajaran
memahami pelajaran
dengan sungguh-sungguh
temannya
dirumah
oleh guru
belajar meningkat
Tabel 3.2
Operasional Variabel X2
Skala
Variabel No Pertanyaan
SS ST RG TS STS
Minat 1. Bahasa Arab adalah pelajaran
siswa X2 mudah
pembelajaran dapat
menumbuhkan semangat
belajar
guru
teman
7. Siswa mempraktekkan
bahasa Arab
8. Siswa bersungguh-sungguh
mengikuti pelajaran
saat ulangan
42
Tabel 3.3
Operasional Variabel Y
Skala
Variabel No Pertanyaan
SS ST RG TS STS
Prestasi 1. Siswa pernah mengikuti lomba
bahasa sekolah
diberikan
belajar kelompok
43
disampaikan
Keterangan :
2. Setuju (ST)
3. Ragu-ragu (RG)
H. Skala Pengukuran
digunakan untuk mengukur motivasi dan minat serta prestasi siswa dalam belajar.
Skala Likert digunakan untuk mengatur sikap pendapat dan persepsi siswa dalam
variabel penelitian. Dengan Skala Likert maka variabel yang akan diukir
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang berupa pertanyaan
dan pernyataan.
44
I. Desain Penelitian
Penarikan
Uji Signifikansi Uji Statistik
Kesimpulan
45
KUISIONER PENELITIAN
dengan cara memberikan tanda (√) pada salah satu kolom yang tersedia.
Setuju (ST) 4
Ragu-ragu (RG) 3
KUESIONER
JAWABAN
NO PERTANYAAN
SS ST RG TS STS
1. Siswa fokus memperhatikan ketika guru
menyampaikan pelajaran
pelajaran
sungguh
teman-temannya
meningkat
dalam pelajaran
47
dengan teman-teman
Arab
bahasa Arab
pelajaran
memperhatikan guru
diatas KKM
yang diberikan
disampaikan