doddy4589@gmail.com1 , agusstaisusha2021@gmail.com2
Abstract
Pendidikan merupakan suatu rancangan dari proses kegiatan yang memiliki
landasan dasar yang kokoh dan arah yang jelas sebagai tujuan yang hendak
dicapai. Sedangkan menurut Zahara Idris menyatakan bahwa pendidikan
merupakan serangkayan interaksi yang bertujuan antar manusia dewasa dengan
anak didik secara tatap muka atau dengan menggunakan media dalam rangka
memberikan bantuan perkembangan potensi anak secara maksimal agar menjadi
manusia dewasa.1
2
Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005), 10
This work is licensed under Creative Commons Attribution Non Commercial 4.0 International
License Available online on: http://riset.unisma.ac.id/index.php/fai/index
ABSTRACK
Education is a design of an activity process that has a solid foundation and a clear direction as a
goal to be achieved. Meanwhile, according to Zahara Idris stated that education is a series of
interactions aimed at between adult humans and students face-to-face or by using the media
in order to provide assistance in developing the child's potential to the fullest so that they
become adult human beings. According to Ki Hajar Dewantara, education is a business that is
carried out with full awareness aimed at human safety and happiness. Education is not only an
agent of development, but often a struggle as well. Education means nurturing life, growing
towards progress, not being allowed to continue yesterday's conditions according to
yesterday's nature. Education is a cultural undertaking, based on civilization, namely advancing
life so as to elevate human dignity.
Pendahuluan
Pendidikan Agama Islam ialah pendidikan dengan melalui ajaranajaran agama
Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya
setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati, dan
mengamalkan ajaran agama islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta
menjadikan ajaran agama islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi
keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat kelak.
Berhasil atau tidaknya peserta didik dalam belajar sebagian besar terletak
pada usaha sendiri, disamping faktor kemauan, minat, ketekunan, tekad atau
sukses, dan cita-cita tinggi yang mendukung setiap usaha dan kegiatannya, peserta
didik akan berhasil kalau berusaha semaksimal mungkin dengan cara belajar yang
efisien sehingga mempertinggi prestasi hasil belajar.
3
http://robbinadani.blogspot.com/2014/12/tugas-resume-buku-model-
model.html(diaksespadatanggal27-10/2020pukul13.15)
mengagap remeh dengan materi yang ada. Sehingga menyebabkan nilai yang
sangat rendah dan belum maksimal, tentu saja menjadi sebuah perhatian oleh
seorang pendidik bagaimana nilai yang tidak sesuai dengan KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimum) yang telah ditentukan oleh sekolah.
Dari masalah yang terungkap diatas, jelas bahwa rendahnya hasil belajar
siswa pada pembelajaran Pendidian Agama Islam bukan hanya disebabkan oleh
gurunya saja akan tetapi keterampilan guru dalam menggunakan metode. Kegiatan
belajar mengajar adalah sebuah interaksi yang bernilai pendidikan. Di dalamnya
terjadi interaksi edukatif antara guru dan anak didik di kelas. Bahan pelajaran yang
guru berikan itu akan kurang memberikan dorongan (motivasi) kepada anak didik
bila penyampaiannya mengunakan strategi yang kurang tepat. Di sinilah kehadiran
metode menepati posisi penting dalam penyampaian bahan pelajaran. Bahan
pelajaran yang disampaikan tanpa memperhatikan pemakaian metode justru akan
mempersulit bagi guru dalam mencapai tujuan pengajaran.
Metode
Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Mempura, yakni berlokasi di Jl.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Ipa 5, X Ipa 2 dan guru
PAI SMAN 1 Mempura kec. Mempura Kab. Siak. Sedangkan Objek dalam
penelitian ini adalah Pengaruh Metode Cooperative Script pada Mata Pelajaran
1. Populasi
Menurut Suharsimi Arikunto populasi adalah keseluruhan dari
2. Sampel
yang sama bagi setiap unsur (anggota) untuk dipilih menjadi anggota
Untuk memperoleh data yang relevan dengan masalah yang diteliti, penulis
1. Observasi
9
Ruseffendi, Dasar- DasarPenelitiandanBidang Non EksaktaLainnya, (Bandung: Tarsito, 2005), h.94
kelas. Peneliti melakukan pengamatan sebanyak 8 kali, dengan
2. Wawancara
tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua pihak atau lebih secara
3. Dokumentasi
yang penulis anggap perlu yang ada kaitannya dengan penelitian yang
4. Tes
D. TeknikAnalisis Data
Adapun teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik analisa data deskriptif kuantitatif dan persentase. Caranya adalah apabila
semua data telah terkumpul, lalu diklasifikasikan menjadi dua kelompok data
yaitu: data kualitatif dan kuantitatif. Terhadap data yang bersifat kualitatif yaitu
persentase.11
a. 76 % - 100 % = Mampu
b. 56 % - 75 % = Cukup
c. 0 % - 55 % = Kurang.12
11
Arikunto, Op. Cit., Hal. 145
12
Ibid.
PEMBAHASAN
1. Pengertian Metode
Metode dalam bahasa inggris yaitu method, methodical. Sedangkan dalam bahasa
indonesia metode ialah cara yang teratur dan sistematis untuk pelaksanaan sesuatu, cara
kerja. metode berasal dari bahasa greeka-yunani, yaitu metha (melalui atau meleati),
Selain itu metode secara harfiah juga bisa diartikan sebagai cara. Dalam
pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai cara melakukan suatu kegiatan atau
sistematis. dalam dunia psikologi, metode berarti proses yang sistematis ( tata cara yang
pendekatan dan model yang digunakan dalam mengajar, maka harus difasilitasi oleh
metode mengajar. Menurut Nana Sudjana metode mengajar adalah cara yang
berlangsungnya pengajaran.
Syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam penggunaan meode
1) Metode yang digunakkan harus dapat membangkitan motif, minat gairah belajar.
13
Eneng Muslihah, Metode dan Strategi Pembelajaran, (Ciputat: Haja Mandiri 2014) , h . 2
2) Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa untuk beajar lebih
kepribadian siswa.
5) Metode yang digunakan harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar
14
Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, ( Ciputat: PT Ciputat Pers, 2005), h. 52
pembicara dan pendengar berlangsung, siswa menyusun kalimat yang baik untuk
ditransfer pada pasangannya.sehingga diharapkan siswa dapat lebih efektif dalam
menjalani proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Berdasarakan
permasalahan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“PENGARUH METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT &
MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS X SMA NEGERI 1 MEMPURA”
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.uinbanten.ac.id/1613/2/BAB%201.pdf
Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005), 10
http://robbinadani.blogspot.com/2014/12/tugas-resume-buku-model-
model.html(diaksespadatanggal27-10/2020pukul13.15)
Hasan Alwi, dkk, kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Departemen pendidikan
Nasional Balai Pustaka, 2005) hlm.849
https://serupa.id/metode-pembelajaran-pengertian-jenis-macam-menurut-para-ahli/
diaksespadatanggal290ktober2020pukul15.40
http://eprints.ums.ac.id/19712diaksespadatanggal28oktober2020pukul14.40
Anita Lie, Cooperative Learning:Mempraktikkan Cooperative Learning di RuangRuang
Kelas, (Jakarta: PT. Grasindo, 2002), h. 55
http://www.rijal09.com/2016/03/pengertian-hasil
belajar.diakesepadatanggal29oktober2020 pukul20.15