SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Menyelesaikan Pendidikan
Oleh :
NIM 1830201209
PALEMBANG
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
Maha Esa. Oleh karena itu, manusia harus mempertanggung jawabkan semua
upaya pendidikan kepada-Nya. Oleh karena itu pulalah, setiap upaya pendidikan
tidak hanya dilandasi oleh nilai-nilai yang dihasilkan oleh manusia sebagai hasil
renungan dari pengalamannya, lebih jauh nilai-nilai ketuhanan dan nilai yang
bersumber dari Tuhan harus dijadikan landasan untuk menilai pendidikan, dan
untuk menentukan nilai mana yang baik dan tidak baik didalam pendidikan
Tahun 1989 Bab 1, Pasal 1, pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan
peranannya di masa yang akan datang. Pendidikan adalah suatu proses dalam
agar sasaran dan perubahan itu dapat tercapai sebagaimana yang diinginkan
1
2
merupakan unsur aparatur negara dan abdi negara. Karena itu, guru mutlak perlu
kosasi. 1999. hal. 42). Guru menjadi faktor yang menentukan mutu pendidikan
karena guru berhadapan langsung dengan para peserta didik dalam proses
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
merupakan usaha dari manusia dewasa yang telah sadar akan sisi
biologis, intelektual dan psikologisnya. Oleh karena itu, tampaklah dua posisi
subjek di mana guru bertindak sebagai pihak yang mengajar sekaligus pemegang
belajar untuk mendewasakan diri. Hubungan antara guru dan siswa ini harus
didasari oleh hal-hal yang bersifat mendidik dalam rangka pencapaian tujuan.
belajar jika tidak ada aktivitas. aktivitas merupakan prinsip penting dalam proses
hasil optimal. Aktivitas siswa tidak cukup hanya mendengarkan dan mencatat
saja, tetapi lebih kompleks dari itu. Aktivitas siswa merupakan salah satu tujuan
yang ingin dicapai melalui proses pembelajaran. Makin tinggi aktivitas belajar
siswa, maka makin tinggi pul a peluang berhasilnya pengajaran. Ini berarti
dalam proses tersebut siswa tidak hanya sekedar menerima dan menyerap
informasi yang disampaikan oleh guru, tetapi siswa terlibat secara aktif dalam
kegiatan pembelajaran, agar hasil belajarnya lebih baik dan sempurna. Dengan
demikian, maka untuk merangsang aktivitas siswa dalam belajar guru harus
melakukan upaya-upaya.
4
dan pikiran untuk mencapai suatu tujuan. Upaya yang dapat dilakukan guru
tentunya terdiri dari beragam usaha ataupun kegiatan yang disesuaikan dengan
kondisi para siswanya. Upaya yang dilakukan guru harus bisa membangkitkan
aktivitas siswa baik secara fisik (jasmani) maupun mental (rohani). Upaya guru
indera, akal, ingatan dan emosi siswanya. Upaya ini menuntut guru untuk dapat
memahami karakter setiap siswa ketika belajar dan berdasarkan pemahaman itu
pula guru bisa menciptakan pembelajaran yang mampu mendorong siswa befikir
dengan memperhatikan cara atau metode mengajar secara tepat, efisien dan
bisa memilih cara yang tepat yang perlu direncanakan dengan baik sebelum
memulai proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan cara atau metode tersebut
merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk mempengaruhi
mengajar dan motivasi belajar siswa. Harapannya upaya yang dilakukan guru
siswa dalam memahami materi pelajaran tanpa ada rasa jenuh dan bosan serta
bertindak aktif dalam proses pembelajaran tersebut. (Slameto, 2003, hal. 65).
5
manusia. Yang mana ilmu tersebut berguna untuk bekal kehidupannya di dunia
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (Q.s. al-
Mujadalah : 11)
peserta didik hendaknya dilakakuan dengan cara yang baik yaitu dengan lemah
lembut, tutur kata yang baik, serta dengan cara yang bijak.
belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan lancar manakala ada interaksi
yang kondusif antara guru dan peserta didik. Komunikasi yang arif dan bijaksana
akan berubah menjadi “student oriented”. Guru yang bijaksana akan selalu
yang telah ada sebelumnya, baik kurikulum berbasis kompetensi yang telah
6
dirintis pada tahun 2004 maupun kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada
tahun 2006. Hanya saja yang menjadi titik tekan pada kurikulum 2013 ini adalah
adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi
kurikulum 2013 lebih bersifat tematik integrative dalam semua mata pelajaran.
kemampuan soft skills dan hard skills yang berupa sikap, keterampilan, dan
diperoleh siswa melalui pengetahuan dibangku sekolah. Dengan kata lain antara
soft skills dan hard skills dapat tertanam secara seimbang, berdampingan dan
yang diperoleh siswa sebagai pembelajaran secara utuh dan padu. Atau dengan
berbagai mata pelajaran yang beranjak dari suatu tema tertentu sebagai pusat
stimulan.
mulai diarahkan pada kurikulum 2013, atau lebih sering disebut dengan
pelajaran dalam satu tema yang masih memiliki keterkaitan antara mata
bagi siswa.
diharapkan tumbuh seiring dengan perkembangan siswa dalam melihat diri dan
keterampilan mereka dalam belajar terus berlatih. Siswa juga harus berpartisipasi
dalam proses pembelajaran dengan melibatkan diri dalam berbagai jenis kegiatan
pada jenjang perguruan tinggi dan sebagian sekolah menengah yang sudah
belajar, dapat belajar kapanpun dan dimanapun. Siswa dapat berinteraksi dengan
telepon atau live chat, zoom maupun melalui whatsapp group. Pembelajaran ini
1 Ogan Ilir, terlihat bahwa guru tematik sudah cukup baik melaksanakan
kepada siswa agar terlibat langsung atau bersikap aktif selama berlangsungnya
fenomena berikut:
3. Masih ada siswa yang tidak mencatat materi yang dijelaskan oleh gurunya.
4. Masih ada siswa yang kurang berani dalam mengajukan dan menjawab
pertanyaan.
5. Masih ada siswa yang mencontek ketika mengerjakan tugas yang diberikan
oleh gurunya.
B. Rumusan Masalah
2. Apa saja faktor pendukung guru dalam meningkatkan aktifitas belajar pada
C. Pembatasan Masalah
Agar peneliti lebih terarah dan lebih sesuai dengan tujuan yang
2. Mata pelajaran tematik tema 7 peristiwa dalam kehidupan dan sub tema 1
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Guru
2. Bagi Siswa
3. Bagi Sekolah
1 Ogan Ilir.
4. Bagi Peneliti
serta memenuhui salah satu persyaratan gelar sarjana strata (S1) dalam bidang
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Guru
Secara umum guru dapat diartikan sebagai orang yang memiliki
tanggung jawab mendidik. Secara khusus, guru dapat diartikan sebagai orang
mengupayakan
mengajar. Dan secara terminologi yang diberikan oleh para ahli, istilah guru
proses belajar mengajar yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber
daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Oleh karena itu, guru
yang merupakan salah satu unsur di bidang pendidikan harus berperan serta
Dari beberapa pengertian yang diberikan oleh para ahli, seperti yang
telah dipaparkan di atas maka dapat disimpulkan bahwa guru adalah seorang
masyarakat sekitarnya.
masyarakat sekitarnya.
2. Upaya Meningkatkan
A. Pengertian Upaya
mencapai suatu tujuan. Upaya juga berarti usaha, akal, ikhtiar untuk
B. Pengertian Meningkatkan
meningkatkan adalah suatu proses yang harus ditingkatkan dari yang rendah,
1) Mengangkat diri.
pikirannya.
3. Aktivitas Belajar
Hal lain yang bisa dikatakan bahwa dari semua asas didaktik,
siswa
aktivitas motorik (gerak fisik). Kedua aspek tersebut saling berkaitan satu
dengan yang lainnya dan sebagainya. Aktivitas motorik adalah siswa giat,
mentalnya sehingga terjadi perubahan tingkah laku yang baru pada diri
siswa tersebut.
dikutip oleh Sardiman, bahwa aktivitas atau kegiatan jasmani dan rohani
orang lain.
interupsi.
musik, pidato.
menyalin.
penjelasan guru, tetapi lebih luas dari hal itu. Kesemua jenis aktivitas
siswa, yaitu faktor internal (di dalam diri siswa) dan faktor eksternal (di
yang maksimal.
1. Intelegensi/kecerdasan siswa
18
kualitas belajarnya.
2. Motivasi
3. Minat
4. Sikap
5. Bakat
1. Metode mengajar
2. Kurikulum
3. Alat Pelajaran
pula.
siswa.
6. Keadaan Gedung
yang memadai dalam setiap kelas. Siswa tidak akan bisa belajar
7. Waktu sekolah
8. Metode belajar
4. Pembelajaran Tematik
bermakna pada siswa. Tema menjadi pokok pembicaraan dan gagasan yang
pembelajaran tematik ini, siswa akan lebih fokus dan konsentrasi sehingga
aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan
siswa.
tema atau topik sentral. Setelah tema ditetapkan, selanjutnya tema itu
dijadikan dasar untuk menentukan dasar sub-sub tema dari bidang studi lain
yang terkait (Fogarti, 1991: Hesty, 2008). Tema adalah pokok pikirkan atau
1) Menentukan Tema
2) Tema harus bermakna, artinya tema yang dipilih harus memberikan bekal
siswa.
belajar.
D. Manfaat PembelajaranTematik
pengalaman langsung.
berbeda.
siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai dasar untuk
siswa.
5) Bersifat fleksibel
dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Ibtidaiyah Negeri 01 Ogan Ilir yang terletak di jalan Lanang Kuaso No. 80 Km
aspek kualitas, nilai atau makna yang terdapat dibalik fakta, kualitas, nilai atau
lisan dari orang-orang dan berprilaku yang dapat diamati yang diarahkan pada
perubahan).
dilakukan.
Pendekatan ini juga digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang
Metode studi kasus adalah meneliti suatu kasus atau fonemena tertentu yang
latar belakang, keadaan, interaksi yang terjadi. Studi kasus dilakukan pada
29
suatu kesatuan sistem yang bisa berupa program, kegiatan, pristiwa, atau
1. Jenis data
kelengkapan data yang ingin diteliti, maka di perlukan dua jenis data yaitu
a. Data Primer
peneliti adalah:
1 Ogan Ilir .
b. Data sekunder
pengumpulannya oleh peneliti tetapi data yang sudah jadi dituangkan dalam
lapangan penelitian.
2. Sumber Data
melalui observasi. Dan sumber data dari dokumen di dapat dari instansi
Sumber data disini merupakan subjek dari mana data yang diperoleh yaitu :
a. Sumber data berupa manusia, yakni Kepala Sekolah, Guru dan Siswa.
31
tematik.
data yaitu:
1. Observasi (observation)
orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data
orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.
berfikir.
2. Wawancara
bila peneliti atau pengumpul dan telah mengetahui dengan pasti tentang
informasi apa yang akan diperoleh . Dalam skripsi ini, penulis menggunakan
3. Dokumentasi (Dokoumentation)
bersumber dari arsip dan dokumen baik yang yang berada di Madrasah
dengan masalah yang diteliti. Dalam hal ini dokumentasi diperoleh melalui
jumlah seluruh siswa, struktur organisasi, Visi dan misi., tujuan, keadaan
personil sekolah, dan data siswa kelas V. Foto atau gambar, penggunaan
foto dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data yang tidak dapat
penelitian. Foto yang digunakan adalah foto yang dihasilkan oleh peneliti di
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah
dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Teknik analisis merupakan cara
untuk mengolah data agar diperoleh kesimpulan yang digunakan peneliti untuk
fokus penelitian. Namun, fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan
pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel.
tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu
dengan cara yang sedemikian rupa hingga kesimpulan akhir dapat ditarik.
tindakan.
atau peninjauan kembali data yang ada. Dari data tersebut harus diuji
dengan:
dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang
dicari dan kemudian memusaatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.
:270). Pada penelitian ini peneliti menggunakan uji kredibilitas untuk menguji
adalah pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan
kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara mengecek data yang telah
diperoleh melalui beberapa sumber. Dalam penelitian ini data dari subjek akan
saling dicek melalui triangulasi sumber untuk memperoleh data yang kredibel.