Anda di halaman 1dari 20

Maaf ibu saya kumpul tugas BAB 2 sekalian sama BAB 1 soalnya kemarin belum

sempat di periksa tugasku ,sempat saya kasitau ibu dan ibu bilangnya mau buka
lagi edlink tapi belum di buka jadi saya sekalian kumpul satu kali bu

Tugas : Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif

Nama : Wawan Priyadi

Nim : 2011111031

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM


MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMPIT SAHABAT
BINTANG KOTA KUPANG

BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Judul merupakan bagian penting dan mutlak kegunaannya dalam semua


bentuk tulisan atau karangan, karena judul adalah sebagai pemberi arah
sekaligus dapat memberikan gambaran dari semua isi yang terkandung
didalamnya. Untuk menghindari kesimpang siuran dalam memahami judul ini,
maka penulis menegaskan penjelasan istilah-istilah yang terdapat didalam judul
ini, yaitu:

1. Upaya Guru
Upaya adalah bagian yang dimainkan oleh orang atau bagian dari tugas
utama yang harus dilaksanakan1. Guru disebut juga pendidik dan pengajar
tetapi kita tahu tidak semua pendidik adalah guru, karena guru adalah suatu
jabatan profesional yang pada hakikatnya memerlukan persyaratan

1
Peter Salim dan Yeni Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Modern English Press, 92),
h. 187
keterampilan tekhnis dan sikap kepribadian tertentu yang kesemuanya itu dapat
diperoleh melalui proses belajar mengajar dan latihan. Sedangkan yang
dimaksud dengan upaya guru dalam judul ini adalah bagian dari peranan yang
harus dilakukan oleh guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan
motivasi belajar peserta didik.
2. Pendidikan Agama Islam
Yang dimaksud dengan pendidikan agama islam ialah suatu bimbingan
hidup yang diberikan oleh pendidikan anak dengan harapan akan mampu
membentukakhlakul karimah. Pendidikan agama islam yang dimaksud disini
adalah yaitu suatu mata pelajaran yang penulis teliti dalam meningkatkan
motivasi belajar dari dalam diri siswa maupun dari luar.
3. Motivasi Belajar
Motivasi Belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri
maupun luar siswa (dengan menciptakan serangkaian usaha untuk
menyediakan kondisi-kondisi tertentu) yang menjamin kelangsungan dan
memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh
subjek belajar itu dapat tercapai.
B. Alasan Memilih Judul
Adapun alasan bagi penulis dalam memilih judul skripsi ini adalah
sebagai berikut :
1. Guru merupakan pemegang peranan utama oleh karena itu diperlukan guru
yang memiliki kemampuan yang baik sesuai dengan profesionalnya yang
dapat meningkatkan mutu pembelajaran, karena penting guru untuk
memotivasi siswa dalam meningkatkan kemampuan yang perlu dikuasai
secara profesional khususnya dalam pembelajaran.
2. Penulis mengangkat sebuah penelitian yang berhubungan erat dengan
keilmuan penulis atau relevansinya dengan jurusan penulis yaitu Pendidikan
Agama Islam, dan juga didukung oleh referensi yang cukup dan lokasinya
uga mudah diangkau sehingga memungkinkan penelitian ini diseleseikan
sesuai dengan rencana.
C. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berjalan sangat cepat yang
mewarnai seluruh aspek kehidupan manusia. Dalam rangka mengimbangi
perkembangan IPTEK tersebut pemerintah telah menetapkan suatu
kebijaksanaan untuk meningkatkan mutu pendidikan bagi setiap warganya.
Pencapaian kualitas pendidikan merupakan langkah yang harus dilakukan
dengan usaha peningkatan kemampuan professional yang dimiliki oleh guru.
Utamanya guru pendidikan agama Islam.
Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan kualitas
manusia. Oleh karena itu, manusia merupakan kekuatan sentral dalam
pembangunan, sehingga mutu dan sistem pendidikan akan dapat ditentukan
keberhasilannya melalui peningkatan motivasi belajar siswa.
Ilmu pengetahuan yang diperoleh dari proses pendidikan itu merupakan
bekal penting bagi setiap orang untuk menjalankan kehidupan. Dalam Al-Qur’an
Surat AlMujadilah ayat 11 Allah berfirman:

‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْٓو ا ِاَذ ا ِقْيَل َلُك ْم َتَفَّسُح ْو ا ِفى اْلَم ٰج ِلِس َفاْفَسُح ْو ا َيْفَس ِح ُهّٰللا َلُك ْۚم َو ِاَذ ا ِقْيَل اْنُش ُز ْو ا َفاْنُش ُز ْو ا َيْر َفِع‬
‫َخ ِبْيٌر‬. ‫ُهّٰللا اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا ِم ْنُك ْۙم َو اَّلِذ ْيَن ُاْو ُتوا اْلِع ْلَم َد َر ٰج ٍۗت َو ُهّٰللا ِبَم ا َتْع َم ُلْو َن‬

Artinya:“ Hai orang-orang yang berimanapabiladikatakankepadamu:


berlapang-lapanglah dalam majlis, maka lapangkanlah niscaya Allah Akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan berdirilah kamu, maka
berdirilah niscaya Allah meninggikan orang-orang yang beriman diantara mu
dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa deraja tdan Allah maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-Mujadilah : 11).2

Ayat tersebut dapat diketahui bahwa dalam menjalankan kehidupan yang


penuh dengan permasalahan yang beraneka ragam ini orang membutuhkan ilmu
pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang dimiliki dapat dijadikan sebagai kunci bagi
permasalahan-permasalahan yang dihadapi selain sebagai bekal dalam
menjalankan kehidupan di dunia ilmu pengetahuan juga dapat mengantarkan
seseorang untuk mencapai kebahagiaan hidup di akhirat. Dan ilmu pengetahuan
itu dapat diperoleh dengan melalui proses belajar.
2
2 Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang :Asy-Syifa’, 2013), h. 134.
Pendidikan sebagai usaha membentuk pribadi manusia harus melalui
proses yang panjang dengan resultat (hasil) yang tidak dapat diketahui dengan
segera.Dalam proses pembentukan tersebut diperlukan suatu perhitungan yang
matang dan hati-hati berdasarkan pandangan dan pikiran-pikiran atau teori yang
tepat, sehingga kegagalan atau kesalahan-kesalahan langkah pembentukan
terhadap anak didik dapat dihindarkan3

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005


tentang Guru dan Dosen, guru disini didefinisikan sebagai pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
memulai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Seorang guru memiliki tanggung jawab yang besar dalam proses belajar
mengajar. Oleh karena itu, guru harus memberikan motivasi kepada siswa.
Karena motivasi adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi sukses
tidaknya segala aktivitas siswa dalam belajar. Dengan motivasi menjadikan
siswa giat dalam belajar, oleh karena itu aktivitasnya akan lebih mudah
dilakukan apabila ia memiliki suatu rangsangan atau dorongan.

Guru merupakan salah satu komponen dalam proses mengajar yang ikut
berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia (SDM) potensial
dibidang pembangunan. Olehkarenaitu, guru harus berperan secara aktif dan
menempatkan kedudukannya sebaga itenaga profesional. Sesuai dengan tuntutan
masyarakat yang berkembang, setiap guru bertanggung jawab untuk membawa
para siswa pada suatu kedewasaan atau tarap kematangan tertentu4

Sebagaimana dalam UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003


pendidikan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

3
M. Arifin, Ilmu pendidikan Islam tinjauan teoritis dan praktis berdasarkan pendekatan inter liner,
(Jakarta :Bumi Aksara, 2012), h. 12-13.
4
4Arifin, Kapita selekta pendidikan (Islam dan Umum) (Jakarta :Bumi Aksara, 2010), h. 105.
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab5

Bertolak dari UU sistem pendidikan nasional tersebut guru tidak semata-


mata sebagai pengajar yang hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga
sebagai pendidik dan pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntut
siswa dalam mengajar. Pengarahan disini dapat berupa memberikan motivasi
kepada siswa, karena dalam proses belajar mengajar motivasi memegang
peranan yang sangat penting. Motivasi tidak dapat dipisahkan dari aktivitas
belajar siswa. Siswa tidak akan mempelajari sesuatu bila hal itu tidak menyentuh
kebutuhannya.

Peranan guru dalam proses belajar mengajar dirasakan sangatlah besar


pengaruhnya terhadap tingkah laku anak didik. Untuk dapat mengubah tingkah
laku anak didik sesuai dengan yang diharapkan maka perlu seorang guru yang
professional yaitu guru yang mampu menggunakan seluruh komponen
pendidikan sehingga proses belajar mengajar tersebut berjalan dengan baik.

Motivasi atau motif ialah segala sesuatu yang mendorong seseorang


untuk bertindak melakukan sesuatu. Atau seperti dikatakan oleh Sartain
dalambukunya “Psychology Understanding of Human Behavior”, motif ialah
suatu pernyataan yang kompleks didalam suatu organisme yang mengarahkan
tingkah laku atau perbuatan kesuatu tujuan. 6

Adapun motivasi belajar penting untuk diketahui oleh seorang guru.


Pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bermanfaat
bagi guru. Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa
untuk belajar sampai berhasil. Membangkitkan bila siswa tidak bersemangat,
meningkatkan bila semangat belajarnya timbul tenggelam, memelihara bila
semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar7

5
5Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 ,Sistem Pendidikan Nasional,
(Bandung : Citra Umbara, 2015), h. 7.
6
Ngalim Purwanto, Psikologi Pindidikan ,(Bandung : Remaja RosdaKarya, 2014), hlm. 60.
7
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: DEPDIKBUD, 2009), hlm. 79
Dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran berbagai upaya yang
harus dilakukan yaitu dengan peningkatan motivasi belajar, karena dengan
peningkatan motivasi belajar, maka dalam hal belajar siswa akan berhasil kalau
dalam dirinya sendiri ada kemamuan untuk belajar dan keinginan atau dorongan
untuk belajar, karena dengan peningkatan motivasi belajar maka siswa akan
tergerak, terarahkan sikap dan perilaku siswa dalam belajar.

Dalam motivasi belajar terkandung adanya cita-cita atau aspirasi siswa,


ini diharapkan siswa mendapat motivasi belajar sehingga mengerti dengan apa
yang menjadi tujuan dalam belajar. Disamping itu, keadaan siswa yang baik
dalam belajar akan menyebabkan siswa tersebut bersemangat dalam belajar dan
mampu menyelesaikan tugas dengan baik, kebalikan dengan siswa yang sedang
sakit, ia tidak mempunyai gairah dalam belajar.

Selama PPL di SMPIT Sahabat Bintang Kota Kupang, peneliti melihat


kurangnya motivasi belajar siswa dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam
karena kurang maksimalnya guru terkhusus guru PAI dalam memotivasi belajar
para siswa. Yang peneliti lihat di lapangan guru PAI masih sering menggunakan
satu metode belajar saja sehingga Dalam hal ini dapat dikatakan bahwasanya
sangat besar pengaruhnya bagi guru pendidikan agama Islam untuk mengetahui
motivasi dari setiap siswanya dalam menerima materi pendidikan agama Islam
karena guru pendidikan agama Islam yang mengetahui motivasi dari siswanya
tersebut akan memudahkannya untuk memberikan atau melakukan upaya-upaya
dalam meningkatkan motivasi belajar siswanya.

Adapun upaya atau langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh guru


PAI ialah dengan : memberikan angka/nilai, pemberian penghargaan,
mengadakan kompetisi, menumbuhkan hasrat untuk beajar, ego involvement,
sering memberikan ulangan, mengetahui hasil, tugas yang challenging,
pemberian pujian, pemberian hukuman, memberikan suasana yang
menyenangkan.
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakanunsur yang sangat
fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini
berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat
bergantung pada proses belajar yang dialami peserta didik baik ketika peserta
didik berada disekolah maupun di lingkungan para siswa terkesan monoton dan
menjadi bosan.8

Adapun berdasarkan hasil penelitian terdahulu yaitu: Khusnul


Chamidiyah yang judulnya “ Peranan guru dalam memberikan motivasi kepada
siswa yang mengalami kesulitan belajar untuk meningkatkan prestasi belajar di
SMP Negeri 4 Batu” pada tahun 2005 menyatakan: Peranan guru dalam
memberikan motivasi siwa yang mengalami kesulitan belajar untuk
meningkatkan prestasi belajar sangat bervariasi diantaranya adalah: memberikan
jam tambahan pelajaran, memberikan pujian yang berperestasi, adanya buku
pedoman, mengadakan ulangan setiap selesai satu pokok bahasan, mengadakan
kompetisi cerdas cermat, memanggil mereka atau orang tua mereka kesekolah,
melatih mengerjakan soal, adanya pekerjaan rumah (PR), adanya pre test dan
post tes serta memberikan sanksi bagi siswa yang tidak mengerjakan tugas.
Sedangkan respon siswa disini sangat positif sekali terhadap adanya peranan
guru tersebut sehingga prestasi yang dihasilkan oleh siswa yang mengalami
kesulitan belajar tersebut sangat memuaskan dan itu semua dapat dilihat dari
nilai hasil belajar, ulangan atau nilai raport mereka pada waktu semester satu
dibandingkan semeter dua 9

Safiatoen dengan judul “Usaha guru dalam menumbuhkan motivasi


belajar siswa MAN Kupang” Pada tahun 2002. Dalam penelitiannya
menyatakan: Bentuk-bentuk usaha guru dalam menumbuhkan motivasi belajar
siswa siswa adalah memberikan tugas, memberikan ganjaran yang berupa
pujian, dan hadiah, mengadakan persaingan atau atau kompetisi, memberikan

8
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2013), h. 63.
9
9Chamidiyah Khusnul, peranan guru dalam memberikan motivasi kepada siswa yang mengalami
kesulitan belajar untuk meningktakan prestasi belajar di SMP Negeri 4 Batu, (Malang: UIN, 2010),
h. 122.
ulangan, memberikan angka atau nilai serta memberikan hukuaman yang
bersifat mendidik. Sedangkan langkah-langkah guru dalam menumbuhkan
motivasi belajar siswa adalah mengenali siswa, memperbaiki hubungan dengan
siswa, mengajar dengan jelas dan menarik serta memberikan bimbingan belajar.
Dari langkah-langkah tersebut yang banyak dilaksanakan oleh guru adalah
mengajar dengan jelas dan menarik serta memberikan bimbingan terhadap
masalah belajar, bimbingan dalam memilih jurusan baik disekolah maupun
perguruan tinggi serta bimbingan terhadap masalah- masalah pribadi atau sosial
yang dihadapi siswa. 10

Berdasarkan hasil penelitian tersebut penulis disini akan mengadakan


penelitian tentang upaya guru PAI dalam memotivasi belajar siswa. Adapun
yang membedakan dengan skripsi yang terdahulu disini pada penelitian kali ini
akan membahas secara terperinci tentang upaya guru PAI dalam motivasisiswa
SMPIT Sahabt Bintang yang mana pada skripsi terdahulu menekankan motivasi
belajar mata pelajaran secara umum. Pada penelitian ini lebih menekankan pada
upaya guru dalam meningkatkan motivasi belajar pendidikan agama Islam.
Maka dari itu peneliti akan mengadakan penelitian tentang upaya guru PAI
dalam motivasi belajar di SMPIT Sahabat Bintang yang mana belum pernah
diadakan penelitian dari institusi lainnya.

Guru tidak hanya mengembangkan ataupun membangkitkan minat


siswa. Menjadi tanggung jawab guru untuk membina tingkat pengalaman
belajar. Dan dalam waktu yang sama juga mengarahkan perhatian berikutnya
kearah gagasan yang penting sehingga dia sendiri bias memperoleh dan
menemukan pandangan-pandangan yang penting.11

Memberikan motivasi belajar kepada siswa bukanlah suatu pekerjaan


yang mudah, karena tidak semua motivasi yang diberikan guru itu baik, akan
tetapi motivasi tersebut juga ada yang merusak prestasi belajar siswa. Adapun
motivasi yang sering digunakan disekolah adalah motivasi ekstrinsik. Dalam hal
10
Safiatoen, usaha guru dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa MAN Lamongan, (Malang:
UIN,2013), h. 80.
11
Crow and A. Crow, Psychologi Pendidikan, (Yogyakarta: Nurcahaya, 2011), h. 311
ini guru mempunyai peranan penting untuk menyiapkan kebutuhan dan motivasi
belajar siswa.

Agar mereka terdorong untuk belajar sehingga dapat mencapai tujuan


yang diharapkan. Dalam motivasi, tujuan yang jelas dan disadari akan
mempengaruhi kebutuhan ini akan mendorong timbulnya motivasi jadi suatu
tujuan dapat pula menyebabkan timbulnya motivasi.Guru dapat menggunakan
bermacam-macam motivasi agar murid-murid giat belajar.12

Berdasarkan hasil prasurvei yang peneliti lakukan di SMPIT Sahbat


Bintang Kota Kupang peneliti menemukan bahwa, sekolah SMPIT Sahabat
Bintang Kota Kupang merupaka salah satu sekolah swasta Islam yang
beraAkreditasi “A”. Dengan demikian SMPIT Sahabat Bintang Kota Kupang
dalam penemuan segala aspek dasar pendidikan telahh memenuhi kriteria
Standar Nasional Pendidikan yang memiliki delapan komponen indikator dalam
penemuan mutu pendidikan. SMPIT Sahbat Bintang merupakan salah satu
sekolah swasta islam lainnya yang memiliki predikat sekolah terbaik di Kota
Kupang. Nuansa islam yang menjadi konsep belajar sehari-hari benar-benar
diterapkan sekolah pada siswa melalui kegiatan sehari hari sehingga siswa
berakhlak baik, sopan dan santun, serta taat kepada aturan-aturan agama. Tidak
hanya itu, dalam ujian Nasional baik siswa maupun siswi nya lulus 100%.
Berdasarkan data alumni siswa siswi SMPIT Sahabat Bintang mampu bersaing
masuk kesekolah SMAN/SMK favorit terbaik di Kota Kupang maupun di luar
kota Kupang. Tentunya hal ini tidaklah lepas dari upaya sekolah dalam
mengembangkan mutu pendidikan sekolah dan motivasi belajar disekolah
tersebut.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka penulis
merumuskan beberapa masalah dalam penelitian ini yaitu: “Bagaimana upaya
guru PAI dalam meningkatkan motivasi belajar pendidikan agama Islam siswa
di SMPIT Sahabat Bintang”
12
Nasution, Didaktikasas-asasmengajar, (Bandung: JEMMARS, 2009), h. 81
E. Tujuan Penelitian
Adapun penelitian ini bertujuan untuk: “Untuk mengetahui upaya guru
PAI dalam meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pendidikan agama
Islam.”
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Untuk menambah pengalaman dan wawasan baru sebagai wadah dan wahana
untuk mengembangkan pengetahuan dan cakrawala berfikir khususnya dalam
bidang pendidikan.
2. Bagi Kepala Sekolah hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan
untuk menetapkan suatu kebijaksanaan dalam rangka menigkatkan
kemampuan professional guru-guru yang sekaligus untuk mencapai hasil-
hasil yang optimal dalam pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran
untuk menghadapi tantangan dunia kerja.
3. Bagi guru dari sekolah yang bersangkutan dapat dijadikan umpan balik untuk
menilai profesional yang dimiliki guru dalam kegiatan belajar mengajar dan
melaksanakan tugas kependidikan. Disamping itu dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan untuk menigkatkan professional yang telah dimiliki oleh
guru-guru pendidikan sekolah yang bersangkutan.
4. Bagi lembaga-lembaga lain dapat dijadikan sebagai motivasi untuk menilai
seberapa jauh kemampuan guru dalam melaksanakan tugas-tugas
professionalnya serta hasil-hasil yang dicapainya.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Motivasi Belajar
Setiap perbuatan termasuk perbuatan belajar didorong oleh sesuatu atau
beberapa motif. Motif atau biasa juga disebut dorongan oleh kebutuhan,
merupakan suatu tenaga yang berada pada diri individu atau siswa yang
mendorongnya untuk berbuat mencapai suatu tujuan.
Seorang siswa dapat melakukan belajar apabila ada pendorong atau
motivasi yang menggerakkan, hanya saja pendorong yang muncul pada setiap
diri siswa berbeda-beda, ada yang kuat sehingga mendorong mereka untuk selalu
rajin, tidak mudah menyerah, dan sebagainya, dan juga ada yang timbul sangat
lemah, sehingga tidak dapat mendorong siswa untuk termotivasi untuk belajar.
Motivasi belajar terdiri dari dua kata, yang mana dua kata tersebut
mempunyai makna yang lain yakni motivasi dan belajar. Namun dalam
pembahasan dua kata yang berbeda tersebut saling berkaitan antara yang satu
dengan yang lainnya, sehingga akan terbentuk satu arti.
1. Pengertian Motivasi
Motivasi merupakan salah satu aspek psikis yang memiliki pengaruh
terhadap pencapaian prestasi belajar. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan
untuk meninjau dan memahami motivasi, ialah. (1).motivasi dipandang sebagai
suatu proses. Pengetahuan tentang proses ini dapat membantu guru menjelaskan
tingkah laku yang diamati dan meramalkan tingkah laku orang lain, (2).
menentukan karakteristik proses ini berdasarkan petunjuk-petunjuk tingkah laku
seseorang.Petunjuk-petunjuk tersebut dapat dipercaya apabila tampak
kegunaannya untuk meramalkan dan menjelaskan tingkah laku lainnya.
Pendapat-pendapat para ahli tentang definisi motivasi diantaranya adalah:
a. Eysenck dkk dirumuskan sebagai suatu proses yang menentukan tingkatan
kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia,
merupakan konsep yang rumit dan berkaitan dengan konsep-konsep lain
seperti minat, konsep diri, sikap dan sebagainya
b. James O. Mengartikan motivasi adalah kondisi-kondisi keadaan yang
mengaktifkan atau memberi dorongan kepada makhluk untuk bertingkah laku
untuk mencapai tujuan yang ditimbulkan oleh motivasi tersebut.
c. Menurut MC. Donald, yang dikutip oleh Sardiman A.M, motivasi adalah
suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandadengan munculnya
feeling dan didahului dengan tanggapan adanya tujuan.
Dari pengertian yang dikemukakan MC. Donald ini mengandung tiga
elemen penting.
a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap
individu manusia, perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan
energi di dalam sistem yang ada pada organisme manusia. Karena menyangkut
perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalm diri
manusia).
b. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa/"feeling", afeksi seseorang. Dalam
hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi
yang dapat menentukan tingkah laku manusia.
c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini
sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi memang
muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena
terangsang/terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan.
Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.
Dengan ketiga elemen di atas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu
sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan akan terjadinya
suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut
dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian
bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan,
kebutuhan atau keinginan. Dalam kegiatan belajar mengajar, apabila ada
seseorang siswa, misalnya tidak berbuat sesuatu yang seharusnya dikerjakan,
maka perlu diselidiki sebabsebabnya. Sebab-sebab itu biasanya bermacam-
macam, mungkin ia tidak senang, mungkin sakit, lapar, ada problem pribadi
dan lain-lain. Hal ini berarti pada diri anak tidak terjadi perubahan energi, tidak
terangsang efeksinya untuk melakukan sesuatu, karena tidak memiliki tujuan
atau kebutuhan belajar.Keadaan semacam ini perlu.dilakukan daya upaya yang
dapat menemukan sebab-musababnya kemudian mendorong seseorang siswa
itu mau melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan, yakni belajar.
Dengan kata lain, siswa perlu diberikan rangsangan agar tumbuh motivasi pada
dirinya. Atau singkatnya perlu diberikan motivasi.
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli bahwa
motivasi adalah suatu perubahan yang terdapat pada diri seseorang untuk
melakukan sesuatu guna mencapai tujuan.Dengan demikian yang dimaksud
dengan motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa
yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
2. Macam-macam Motivasi

Untuk membangkitkan adanya motivasi dalam diri seorang siswa agar


dapat berhasil dalam belajarnya, maka harus ada pendorong dari dalam diri
individu itu sendiri atau dari luar.Berdasarkan sumbernya, motivasi dapat dibagi
menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik, yakni motivasi yang datang dari dalam
peserta didik; dan motivasi ekstrinsik, yakni motivasi yang datang dari
lingkungan di luar diri peserta didik

Untuk lebih jelasnya dapat di uraikan sebagai berikut.

a. Motivasi Intrinsik
Menurut Sardiman AM. Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah
”Motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari
luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan
sesuatu”.

Sebagai contoh orang yang senang membaca, tidak usah ada yang
menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk
dibacanya. Kemudian dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya dalam
proses belajar, maka yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah ingin
mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri. Sebagai
contoh konkret, seorang siswa itu melakukan belajar, karena betul-betul ingin
mendapat pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah
lakunya secara konstruktif, tidak ada tujuan yang lain-lain. Siswa yang memiliki
motivasi intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang
berpengetahuan, yang ahli dalam studi tertentu.

Satusatunya jalan untuk menuju ke tujuan yang ingin dicapai ialah


belajar, tanpa belajar tidak mungkin mendapat pengetahuan, tidak mungkin
menjadi ahli. Dorongan yang menggerakkan itu bersumber pada kebutuhan,
kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan
berpengetahuan. Jadi yang dimaksud motivasi intrinsik adalah dorongan untuk
melakukan sesuatu yang berasal dari dalam anak sendiri tanpa dirangsang dari
luar. Dalam hal ini pujian, hadiah, atau sejenisnya tidak diperlukan karena tidak
akan menyebabkan peserta didik bekerja atau belajar untuk mendapat pujian
atau hadiah itu.

b. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh fak torfaktor


dari luar situasi belajar, seperti angka kredit, ijazah, tingkatan hadiah, medali
pertentangan, dan persaingan yang bersifat negatif ialah sarcasm, ridicule, dan
hukuman. Motivasi ekstrinsik ini tetap diperlukan di sekolah, sebab pengajaran di
sekolah tidak semuanya menarik minat siswa atau sesuai dengan kebutuhan siswa.
Lagi pula sering kali para siswa belum memahami untuk apa ia belajar hal-hal
yang diberikan oleh sekolah. Karena itu motivasi terhadap pelajaran itu perlu
dibangkitkan oleh guru sehingga para siswa mau dan ingin belajar.

Usaha yang dapat dikerjakan oleh guru memang banyak, dan karena itu
didalam memotivasi siswa kita tidak akan menentukan suatu formula tertentu
yang dapat digunakan setiap saat oleh guru. Dalam perspektif kognitif, motivasi
intrinsik lebih signifikan bagi siswa karena lebih murni dan langgeng serta tidak
bergantung pada dorongan atau pengaruh orang lain. Perlu ditegaskan, bukan
berarti motivasi ekstrinsik tidak baik dan tidak penting. Dalam kegiatan belajar
mengajar tetap penting, karena kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis
berubah-ubah dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar
mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa sehingga siswa tidak bersemangat
dalam melakukan proses belajar mengajar baik di sekolah maupun di rumah.

Bahwa setiap siswa tidak sama tingkat motivasi belajarnya, maka motivasi
ekstrinsik sangat diperlukan dan dapat diberikan secara tepat. Dengan motivasi,
siswa dapat mengembangkan aktifitas dan inisiatif sehingga dapat mengarahkan
dan memelihara kerukunan dalam melakukan kegiatan belajar.

3. Upaya Menumbuhkan Motivasi Belajar


Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa motivasi merupakan
faktor yang mempunyai arti penting bagi siswa. Bahwa diantara sebagian siswa
ada yang mempunyai motivasi untuk belajar dan sebagian lain belum termotivasi
untuk belajar. Seorang guru melihat perilaku siswa seperti itu, maka perlu diambil
langkah-langkah untuk membangkitkan motivasi belajar siswa.
Membangkitkan motivasi belajar tidaklah mudah, guru harus dapat
menggunakan berbagai macam cara untuk memotivasi belajar siswa. Cara
membangkitkan motivasi belajar diantaranya adalah :
1. Memberi angka, umumnya setiap siswa ingin mengetahui hasil pekerjaanya,
yakni berupa angka yang diberikan oleh guru. Murid yang mendapat angka
yang baik, akan mendorong motivasi belajarnya menjadi lebih besar.
2. Pujian, pemberian pujian kepada murid atas hal-hal yang telah dilakukan
dengan berhasil besar manfaatnya sebagai pendorong belajar. Pujian
menimbulkan rasa puas dan senang.
3. Hadiah, cara ini dapat juga dilakukan oleh guru dalam batas-batas tertentu,
misalnya pemberian hadiah akhir tahun kepada para siswa yang mendapat atau
menunjukkan hasil belajar yang baik, memberikan hadiah bagi para pemenang
sayembara atau pertandingan olahraga.
4. Kerja kelompok, dalam kerja kelompok di mana melakukan kerja sama dalam
belajar, setiap anggota kelompok turutnya, kadang-kadang perasaan untuk
mempertahankan nama baik kelompok menjadi pendorong yang kuat.
5. Memberi ulangan, para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka
nada ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana
motivasi. Tetapi yang harus diingat oleh guru, adalah jangan terlalu sering
(misalnya setiap hari), karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas. Dalam
hal ini guru harus juga terbuka, maksudnya kalau akan ulangan harus
diberitahukan kepada siswanya.
Disamping bentuk-bentuk motivasi sebagaimana yang diuraikan di atas,
sudah barang tentu masih banyak bentuk dan cara yang bisa dimanfaatka.
Hanya yang penting bagi guru adanya bermacam-macam motivasi itu dapat
dikembangkan dan di arahkan untuk dapat melahirkan hasil belajar yang
bermakna. Mungkin pada mulanya, karena ada sesuatu (bentuk motivasi) siswa
itu rajin belajar, tetapi guru harus mampu melanjutkan dari tahap rajin belajar
itu bisa diarahkan menjadi kegiatan belajar bermakna.
B. Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Mengenai arti pendidikan Agama Islam ada bermacam-macam
pendapat yaitu diantaranya: Pendidikan agama Islam adalah suatu usaha untuk
membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran
Islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat
mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 Mengemukakan Pendidikan
adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga
mengimani ajaran Islam, dibarengi tuntutan menghormati penganut agama lain
dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama.

Pengertian pendidikan agama Islam dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Pendidikan agama Islam adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap
anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami
danmengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai pandangan
hidup (way of life).
b. Pendidikan agama Islam adalah yang dilaksanakan berdasarkan ajaran Islam.

3. Tujuan Pendidikan Agama Islam


Tujuan dari Pendidikan Agama Islam di sekolah/madrasah bertujuan
untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan
pemupukan pengetahuan, penghayatan, serta pengalaman peserta didik tentang
agama Islam sehingga menjadi manusia Muslim yang terus berkembang dalam
hal keimanan, ketaqwaan, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat
melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Oleh karena itu
berbicara tentang pendidikan Agama Islam, baik makna maupun tujuannya
haruslah mengacu ada penanaman nilai-nilai Islam dan tidak dibenarkan
melupakan etika sosial atau moralitas sosial. Penanaman nilai-nilai ini juga
dalam rangka menuai keberhasilan hidup di dunia bagi anak didik yang
kemudian akan mampu membuahkan kebaikan diakhirat.
Tujuan Pendidkan Nasional yang berdasarkan Pancasila juga merupakan
tujuan Pendidkan Agama Islam, karena peningkatan ketakwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa, hanya dapat dibina melalui pendidikan Agama Islam yang
intensif dan efektif. Untuk mencapai hal tersebut di atas maka pelaksanaanya
dapat ditempuh dengan cara:
a. Membina manusia yang mampu melaksanakan ajaran-ajaran agama Islam
dengan baik dan sempurna sehingga mencerminkan sikap dan tindakan dalam
seluruh kehidupannya.
b. Mendorong manusia untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

C. Hakikat Guru

1. Pengertian Guru

Guru Adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,


mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
disarm, dan pendidikan menengah.

Guru (dalam bahasa Jawa) adalah seseorang yang harus digugu dan harus
ditiru oleh semua muridnya.Harus digugu artinya segala sesuatu yang
disampaikan olehnya senantiasa dipercaya dan diyakini sebagai kebenaran oleh
semua muridnya. Segala ilmu pengetahuan yang datangnya dari sang guru
dijadikan sebagai sebuah kebenaran yang tidak perlu dibuktikan atau diteliti lagi.
Seorang guru juga harus ditiru, artinya seseorang guru menjadi suri teladan bagi
semua muridnya. Mulai dari cara berfikir, cara bicara,hingga cara berprilaku
sehari-hari. Sebagai seseorang yang harus digugu dan ditiru seseorang dengan
sendirinya memiliki peran yang luar biasa dominannya bagi murid.

Guru adalah pendidik profesional yang mempunyai tugas, fungsi dan peran
penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Guru sebagai salah satu
komponen dalam kegiatan belajar mengajar (KBM), memiliki posisi yang sangat
menentukan keberhasilan pembelajaran, karena fungsi utama guru adalah
merancang, mengelola, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran,
berpartisipasi dalam pembangunan nasional untuk mewujudkan insan Indonesia
yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, unggul dalam IPTEK, memiliki
jiwa estetis, berbudi pekerti luhur, dan berkepribadian .

Dari definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa guru adalah suri
tauladan bagi peserta didiknya, guru memiliki tanggung jawab yang luar biasa
yaitu mendidik, menagajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
pada puncaknya guru mengevaluasi anak didiknya setelah selesai dalam proses
pembelajarannya. Guru bukan tidak boleh merasa lepas tanggung jawabnya
setelah selesai pada puncak kegiatan pembelajaran, namun seorang guru dituntut
terus membantu orang tua peserta didik dalam mendidik anak didiknya baik
didalam sekolah maupun diluar sekolah hingga tercapainya suatu tujuan dari suatu
pendidikan secara keseluruhan atau kaffah.

2. Tugas dan peran Guru


Salah satu komponen penting yang harus diperhatikan secara terus
menerus dalam meningkatkan kualitas pendidikan adalah guru, guru dalam
konteks pendidikan mempunyai peranan yang besar dan strategis. Hal ini
disebabkan karena guru menjadi “garda terdepan” dalam proses pelaksanaan
pendidikan. Guru adalah sosok yang langsung berhadapan dengan peserta didik
dalam mentransformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, sekaligus mendidik
putra bangsa dengan nilai-nilai konstruktif. Guru mengemban misi dan tugas yang
berat, sehingga profesi guru dipandang sebagai tugas mulia. Walaupun dalam
realitasnya, guru selalu dipandang sebelah mata dan senantiasa disebut sebagai
“pahlawan tanpa tanda jasa”

b. Guru sebagai Manager of Instruction Guru sebagai Manager of Instruction,


artinya sebagai pengelola pengajaran. Fungsi ini menghendaki kemampuan guru
dalam mengelola (menyelenggarakan dan mengendalikan) seluruh tahapan proses
mengajarbelajar. Antara lain ialah menciptakan kondisi dan situasi sebaik-
baiknya, sehingga memungkinkan para siswa belajar secara berdayaguna dan
berhasilguna. c. Guru sebagai Evaluator of Student Learning

Guru sebagai Evaluator of Student Learning, yakni sebagai penilai hasil belajar
siswa. Fungsi ini menghendaki guru untuk senantiasa mengikuti perkembangan
taraf kemajuan prestasi belajar atau kinerja akademik siswa dalam setiap kurun
waktu pembelajaran.

D. Penelitian Yang Relevan

1. Cica Herlina 2014, mahasiswi SI jurusan Tarbiyah IAIN Bengkulu dalam


rangka penulisan skripsi yang berjudul “upaya guru dalam meningkatkan motivasi
belajar bahasa Indonesia pada kelas rendah di SDN 03 taba penanjung kabupaten
Bengkulu tengah” menyimpulkan:

Faktor-faktor penghambat dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata


pelajaran bahasa Indonesia kelas rendah di SDN 03 taba penanjung kabupaten
Bengkulu tengah. Adapun pendekatan penelitian yang digunakan adalah
pendekatan kualitatif, wawancara dan dokumentasi.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah faktor-faktor penghambatan
dalam meningkatkan motivasi belajar bahasa Indonesia yang di hadapi oleh guru
bahasa Indonesia di kelas rendah SDN 03 taba penanjung adalah kurangnya
motivasi belajar siswa dalam belajar bahasa Indonesia, siswa kurang aktif dalam
belajar bahasa Indonesia, siswa cepat bosan tidak semangat dalam belajar,
kurangnya kasih sayang dan perhatian dari guru dan orang tua, siswa yang tidak
paham tujuan belajar dan siswa yang tidak mau di atur.

Upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan motivasi belajar bahasa


Indonesia adalah guru ikut terlibat dalam kehidupan peserta didik, seorang guru
menjadi tauladan bagi para siswa. Didalam mengajar guru selalu menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan, menyampaikan materi pelajaran sesuai
disesuaikan dengan karakter peserta didiknya dan metode belajar yamg bervariasi.
Didalam kegiatan belajar mengajar guru telah menciptakan persaingan yang sehat,
guru telah membimbing siswa agar dapat menciptakan kebiasaan belajar yang
baik memberikan contoh, cara-cara yang baik dan benar.

E. Kerangka Berpikir

Dalam melakukan penelitian ini tentang Upaya guru Pendidikan Agama


Islam dalam meningkatkan motivasi belajar PAI siswa SMPIT Sahabat Bintang
maka peneliti melakukan penelitian di lapangan sesuai dengan kerangka berfikir
sebagai pedoman, dimulai dengan memahami judul upaya guru meningkatkan
motivasi belajar PAI siswa, diharapkan kepada siswa betapa pentingnya
mempunyai motivasi terlebih dahulu bagi diri siswa itu sendiri. Hal ini supaya
siswa lebih terdorong lagi untuk mendapatkan yang terbaik apa yang mereka
harapkan nantinya.

Anda mungkin juga menyukai