Anda di halaman 1dari 7

Nama : Nyi Safitri

NIM : 200730014
Matkul : Profesi Pendidikan
Tugas : Artikel Pertemuan 3

1. Judul : KODE ETIK PROFESI GURU


A. PENGERTIAN
Secara umum dalam Bahasa Indonesia pengertian guru adalah merujuk sebagai
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Sedangkan pada
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, di sana dikatakan
bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan
pendidikan menengah.Dan kalau kita membuka kembali semboyan pendidikan
oleh Ki Hadjar Dewantara tentang tiga asas pendidikan yaitu Ing Ngarso Sung
Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut wuri Handayani. Yang implementasinya
dalam pendidikan dapat dipahami bahwa guru sebagai pendidik yaitu:
1. Ing Ngarso Tuludo, bahwa di depan seorang guru harus dapat memberikan
contoh atau teladan yang baik bagi kepada siswa-siswinya.
2. Ing Madya Mangun Karsa, guru adalah pendidik yang berada di tengah
siswanya mampu memberikan dorongan atau semangat untuk berkarya.
3. Tut Wuri Handayani, di belakang guru adalah pendidik yang mampu
mengarahkan atau menopang siswa-siswinya pada jalan yang benar.
Dari beberapa pengertian di atas jelas sekali bahwa guru profesional adalah
orang yang terlibat dalam pendidikan yang tugasnya tidak hanya sekedar
mentransfer ilmu dari guru kepada peserta didik akan tetapi lebih dari itu. Guru
berperan sebagai pengganti orang tua di sekolah yang tugasnya mengarahkan
peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan dan menjadikan mereka menjadi
manusia seutuhnya melalui teladan yang bisa dicontoh, semangat atau dorongan
untuk menjadi lebih baik dan bimbingan atau arahan agar selalu pada jalur
kebenaran dalam mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Guru
mempunyai beban atau tugas untuk menumbuhkan kemampuan peseta didik agar
dapat meningkatkan dan mencerdaskan kehidupan bangsa, seperti tujuan
pendidikan yang tertera pada UUD 1945 alinea 4, yaitu mencerdaskan kehidupan
bangsa.
B. PERAN
Warso (2014) dalam bukunya Proses Pembelajaran & Penilaiannya di
SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK mengatakan pada pelaksanaan proses
pembelajaran guru mempunyai peran yang sangat penting. Peran/tugas guru
dalam proses pembelajaran tersebut meliputi guru sebagai: Sumber belajar;
Fasilitator; Pengelola pembelajaran; Demonstrator; Pembimbing; Motivator; dan
Penilai.
1. Guru sebagai sumber belajar maka gurulah yang menjadi tempat peserta didik
menggali atau mengambil pelajaran. Sebagai sumber belajar dalam proses
pembelajaran hendaknya guru harus memiliki bahan referensi yang lebih
banyak dibandingkan dengan siswa dan guru perlu melakukan pemetaan
tentang materi pelajaran.
2. Guru sebagai fasilitator berperan dalam memberikan pelayanan untuk
memudahkan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
3. Guru sebagai pengelola pembelajaran, guru berperan dalam menciptakan iklim
belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman melalui
pengelolaan kelas. Sebagai pengelola pembelajaran guru memiliki 4 fungsi
umum yaitu : merencanakan tujuan belajar; mengorganisir berbagai sumber
belajar; dan memimpin dan mengawasi.
4. Guru sebagai demonstrator yaitu peran untuk mempertunjukkan kepada siswa
tentang segala sesuatu yang dapat membuat siswa lebih mengerti dan paham
terhadap pesan/informasi belajar yang disampaikan. Guru juga berperan
sebagai model atau teladan bagi siswa.
5. Guru sebagai pembimbing yaitu membimbing siswa agar dapat menentukan
berbagai potensi yang dimilikinya sebagai bekal mereka, membimbing siswa
agar dapat mencapai dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan mereka,
sehingga dengan ketercapaian tersebut ia dapat tumbuh dan berkembang
sebagai manusia ideal yang menjadi harapan setiap orang tua dan masyarakat.
Tugas guru adalah menjaga, mengarahkan dan membimbing agar siswa
tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi, minat dan bakatnya.
6. Guru sebagai motivator, proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa
memiliki motivasi dalam belajar. Oleh sebab itu, guru perlu menumbuhkan
potensi belajar siswa. Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, guru
dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar siswa.
7. Guru sebagai penilai berperan untuk mengumpulkan data atau informasi
tentang keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan. Dengan melakukan
penilaian maka guru akan mengetahui atau menentukan keberhasilan siswa
dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dan juga guru dapat menentukan
keberhasilan setiap program-program yang telah direncanakan oleh guru itu
sendiri.

C. KODE ETIK SEORANG GURU


Kode etik merupakan sesuatu yang sangat penting. Sebab, kode etik adalah
aturan-aturan untuk bertingkah laku sehingga pada profesi apapun tentu memiliki
kode etiknya masing-masing. Apalagi kode etik merupakan salah satu syarat
untuk sesuatu pekerjaan dapat dikatakan sebagai profesi. Ada beberapa kriteria
yang menjadi standar yang harus dipenuhi sehingga suatu pekerjaan dapat
dikatakan sebagai profesi diantara lain:
• Harus mendapat pengakuan dari pemerintah dan masyarakat
• Adanya kode etik
• Mempunyai organisasi profesi yang menaungi
• Profesi harus diambil sebagai pemenuhan panggilan hidup.

Jelas sekali bahwa yang namanya kode etik adalah suatu yang sangat urgent,
disamping sebagai syarat guru bisa dikatakan sebagai profesi , kode etik juga yang
akan menjadi salah satu panduan bagaimana tingkah laku pelaku profesi tersebut.
Kode etik seorang guru yaitu:
❖ 1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia
Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila.
❖ 2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional
❖ 3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan
melakukan bimbingan dan pembinaan
❖ 4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang
berhasilnya proses belajar mengajar memelihara hubungan baik dengan orang
tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan
bertanggung jawab bersama terhadap pendidikan
❖ 5. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan
mutu dam martabat profesinya
❖ 6. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan
kesetiakawanan sosial
❖ 7. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu PGRI
sebagai sarana perjuangan dan pengabdian

Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang


pendidikan.Demikian juga bahwa guru bisa dikatakan sebagai guru profesional
ketika ia memiliki kompetensi dasar sebagai guru. Kompetensi guru menjadi
suatu hal yang sangat penting dalam mengelola pengajaran kepada peserta didik.
Adapun kompetensi yang harus dimiliki yaitu kompetensi pedagogik,
kepribadian, sosial dan professional.

Melihat tugas dan peran guru yang begitu kompleks dengan tugas yang
sangat berat yaitu untuk menjadikan anak-anak bangsa menjadi seorang yang
memiliki kecerdasan IQ, EQ, dan SQ sehingga bisa menjadi manusia seutuhnya.
Dengan begitu maka Implikasinya adalah kemajuan bangsa. Sebuah proses
panjang yang tidak bisa langsung dinikmati dengan sekejap mata. Untuk
menunjang keberhasilan pencapaian tugas yang berat ini maka perlu bagi semua
pihak agar mau berbenah serta mendukung. Tak hanya dari segi guru tetapi semua
pihak juga harus ikut berbenah agar dapat menunjang keberhasilan pendidikan
Indonesia.

D. HAKIKAT KODE ETIK GURU


Guru adalah suau komponen dalam sistem pendidikan yang sangat
mempengaruhi hasil pendidikan.Hubungan guru dan murid adalah hubungan
kewibawaan.Maksudnya, bukan meninmbulkan rasa takut pada murid dalam artu
murid harus patuh, akan tetapi menumbuhkan kesadaran pribadi untuk belajar.
Hubungan Guru dengan murid yang demikian adalah hubungan yang saling
mempercayai.Guru percaya kepada murid bahwa merekatidak akan berbuat yang
tidak sesuai keinginan guru,sedangkan murid menghargai kewibawaan guru .
Pada dasarnya guru adalah tenaga profesional di bidang kependidikan
yang memiliki tugas mengajar, mendidik, dan membimbing, anak didik agar
menjadi manusia yang berpribadi (pancasila).Dengan demikian guru memilki
kedudukan yang sangat penting dan tanggung jawabyang sangat besar dalam
menangani berhasil atau tidaknya program pendidikan. Kalau boleh dikatakan
sedikit secara ideal, baik atas buruknya suatu bangsa di masa mendatang banyak
terletak di tanagan guru.
Sehubungan denagn itu guru sebagai tenaga profesional memerlukan
pedoman atau etik guru agar terhindardari segala bentuk penyimpangan.Kode etik
menjadi pedoman baginya untuk tetap professional (sesuai dengan tuntunan dan
pesyaratan profesi).

E. RUANG LINGKUPSERTA ISI KODE ETIK GURU


Adapun lingkup isi kode etik guru atau tugas guru dengan guru di indonesi pada
garis besarnya mencangkup dua hal yaitu preambul sebagai pernyataan prinsip
dasar pandangan terhadap posisi, tugas, dan tanggung jawab guru, dan pertanyaan
pertanyaan, rujukan teknis oprasional yang termuat dalam Sembilan batang
tubuhnya. Ke sembilan butir itu memuat hubungan guru atau tugas guru dengan:
a. Pembentukan peserta didik
b. Kejujuran professional
c. Kejujuran dalam memperoleh dan menyimpan informasi tentang
peserta didik.
d. Pembinaan kehidupan sekolah
e. Orang tua murid dan masyarakat
f. Pengembangan dan peningkatan kualitas diri
g. Sesama guru dalam (hubungan kesejawatan)
h. Organisasi profesi
i. Pemerintah dan kebijakan pemerintah di bidang pendidikan

F. TUJUAN KODE ETIK


Pada dasarnya tujuan merumuskan kode etik dalam suatu profesi adalah
untukkepentingan anggota dan kepentingan organisasi profesi itu sendiri. Secara
umum tujuan mengadakan kode etik adalah sebagai berikut:
a) Untuk menjunjung tinggi martabat profesi Dalam hal ini kode etik dapat menjaga
pandangan dan kesan dari pihak luar atau masyarakat, agar pihak luar jangan
sampai memandang rendah suatu profesi. Oleh karena itu, setiap kode etik suatu
profesi akan melarang berbagai bentuk tindakan atau perilaku anggota profesi
yang dapat mencemarkan nama baik profesi tersebut terhadap dunia luar. Dari
segi ini, kode etik juga sering kali disebut kode kehormatan.
b) Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya Yang dimaksud
kesejahteraan di sini meliputi baik kesejahteraan lahir (atau material) maupun
kesejahteraan batin (spiritual atau mental). Dalam hal kesejahteraan lahir para
anggota profesi, kode etik umumnya memuat larangan-larangan kepada para
anggotanya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan
kesejahteraan para anggotanya. Dalam hal kesejahteraan batin para anggota
profesi,kode etik umumnya memberi petunjuk-petunjuk kepada para anggotanya
untuk melaksanakan profesinya dengan baik.
c) Untuk meningkatkan pengabadian para anggota profesi Tujuan lain kode etik
dapat juga berkaitan dengan peningkatan kegiatan pengabdian profesi, sehingga
bagi anggota profesi dapat dengan mudah mengetahui tugas dan tanggung jawab
pengabdian dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu, kode etik
merumuskan ketentuan-ketentuan yang perlu dilakukan para anggota profesi
dalam menjalankan tugasnya.
d) Untuk meningkatkan mutu profesi Untuk meningkatkan mutu profesi kode etik
juga memuat norma-norma dan anjuran agar para anggota profesi selalu berusaha
untuk meningkatkan mutu pengabdian para anggotanya.
e) Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi Untuk meningkatkan mutu
organisasi profesi, setiap anggota profesi diwajibkan untuk aktif berpartispasi
dalam membina organisasi profesi dan kegiatan-kegiatan yang dirancang
organisasi.Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi, Mempunyai
organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat, dan Menentukan baku
standarnya sendiri.
f)
G. SUMPAH DAN JANJI GURU INDONESIA
Sumpah dan janji guru Indonesia yaitu :
Setiap guru mengucapkan sumpah/janji guru Indonesia sebagai wujud
pemahaman, penerimaan, penghormatan dan kesediaan untuk mematuhi nilai-
nilai moral termuat didalam kode etik guru Indonesia sebagai pedoman dan sikap
perilaku, baik disekolah maupun dilingkungan masyarakat.
Sumpah/Janji Guru Indonesia diucapkan dihadapan pengurus organisasi
profesi guru dan pejabat yang berwenang diwilayah kerja masing-masing. Setiap
pengambilan sumpah/janji guru Indonesia dihadiri oleh penyelenggara satuan
pendidikan.

H. NILAI-NILAI DASAR DAN NILAI-NILAI OPERASIONAL


Nilai-nilai kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial dan kompetensi profesional.
Nilai-nilai jati diri, harkat, dan martabat manusia yang meliputi
perkembangan kesehatan jasmaniah, emosional, intelektual, sosial, dan
spiritual.

I. PELANGGARAN KODE ETIK GURU


Pelanggaran adalah perilaku menyimpang dan atau tidak melaksanakan kode
etik guru Indonesia dan ketentuan perundangan yang berlaku yang berkaitan
dengan profesi guru.
Guru yang melanggar kode etik guru Indonesia dikenakan sanksi sesuai
dengan ketentuan peraturan yang berlaku. Jenis pelanggaran meliputi pelanggaran
ringan, sedang, dan berat
J. SANKSI KODE ETIK GURU
1. Pemberian rekomendasi sanksi terhadap guru yang melakukan pelanggaran
terhadap kode etik guru Indonesia merupakan wewenang dewan kehormatan
guru Indonesia.
2. Pemberian sanksi oleh dewan kehormatan guru Indonesia sebagai mana
dimaksud pada ayat a harus objektif, tidak diskriminatif, dan tidak bertentangan
dengan anggaran dasar organisasi profesi serta pertaturan peraturan perundang-
undangan.
3. Rekomendasi dewan kehormatan Indonesia sebagai mana dimaksud pada ayat
a wajib dilaksanakan oleh organisasi profesi guru.
4. Sanksi sebagaimana dimaksud dalam ayat c merupakan upaya pembinaan
kepada guru yang melakukan pelanggaran dan untuk menjaga harkat dan
martabat profesi guru.
5. Siapapun yang mengetahui telah terjadi pelanggaran kode etik guru Indonesia
6. Setiap pelanggaran dapat melakukan pembelaan diri dengan atau tanpa bantuan
organisasi profesi guru dan atau penasihat hukum sesuai dengan jenis
pelanggaran yang dilakukan dihadapan dewan kehormatan guru Indonesia.

K. KESIMPULAN
Kode etik profesi guru adalah norma-norma yang harus di indahkan oleh setiap anggota
profesi di dalam melaksanakan tugasnnya dan dalam kehidupan masyarakat.
Secara umum tujuan kode etik guru adalah sebagai berikut:
• Menjunjung tinggin martabat profesi
• Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota
• Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi
• Untuk meningkatkan mutu profesi
Fungsi kode etik guru antara lain:
• Memberikan pedoman kepada setiap angota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang di gariskan
• Sebagai sarana control social bagi masyarakat atas profsi yang berangkutan
• Mencegah campur tangan pihak di luar organsasi profesi tentang hubungan etika
dalam ke anggotaan profesi

L. REFERENSI
"Pengertian, Tugas/Peran, Dan Kode Etik Guru Sebagai Guru Profesional"
https://sman1pariangan.sch.id/editorial/editorial-oleh-kepsek/
"Dunia Pendidikan: MAKALAH KODE ETIK PROFESI GURU"
https://muhammadsyailan.blogspot.com/2019/03/makalah-kode-etik-guru.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai