Anda di halaman 1dari 3

MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU ALAM MENGIKUTI

KULIAH TAMU DENGAN TEMA WASPADAI POTENSI CUACA

EKSTRIM SAAT PERALIHAN MUSIM DAN PENGENALAN APLIKASI

MULTI HAZARD EARLY WARNING SYSTEM (MHEWS)

NAMA : MUTIARA KUSUMA DEWI

NIM : 200730030

PRODI : PENDIDIKAN FISIKA

MATA KULIAH : FISIKA KEBUMIAN DAN ANTARIKSA

Sebanyak 100 mahasiswa jurusan pendidikan ilmu alam Fakultas Keguruan Dan

Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Malikussaleh yang terdiri dari prodi

pendidikan fisika dan prodi pendidikan kimia mengikuti kuliah tamu dengan tema

Waspadai Potensi Cuaca Ekstrim Saat Peralihan Musim Dan Pengenalan Aplikasi

Multi Hazard Early Warning System (Mhews) yang pematerinya adalah bapak

Siswanto, ST., M.Si selaku kepala BMKG Malikussaleh Aceh Utara.

Beliau mengatakan bahwa “diaceh barangkali punya pengalaman yang luarbiasa

pada tahun 2004 gempa bumi tsunami yang telah meluluh lantahkan wilayah aceh

yang dampaknya sampai kenegara tetangga jangan sampai mindset kita itu ketika

melihat sebuah bencana ini hanya dianggap sebagai sebuah takdir”

Bencana alam seperti gempabumi, longsor, angin kencang, putting beliung, banjir

yang terjadi di musim peralihan. Kita juga memasuki fenomena meteorologi yang

mempengaruhi kondisi cuaca diwilayah indonesia. Meteorologi memiliki defenisi


ilmu yang mempelajari tentang cuaca. Dimana cuaca adalah keadaan atmosfir

pada kedaan tertentu dan waktu yang singkat paling lama satu minggu.

Cuaca itu seperti panas atau dingin, lembab atau kering, tenang atau badai, cerah

atau berawan sedangkan iklim adalah rata-rata keadaan cuaca dalam suatu tempat

apda jangka waktu yang lama yang tampak berupa temperatur, kecepatan angin,

presipitasi dalam rentang waktu lebih dari 30 tahun.

Fenomena meteorologi yang mempengaruhi kondisi cuaca diwilayah

indonesia yang memiliki iklim tropis disebabkan karena adanya pengaruh gerak

semu matahari sekaligus berkontribusi dalam terbentuknya variasi musim

diindonesia. Cuaca yang kita semua rasakan masuk kedalam banyak skala

meteorologi. Skala meteorologi sendiri dibagi menjadi 4 bagian meliputi skala

mikro, meso, sinoptik dan skala global.

Saat ini, wilayah pesisir utara aceh seperti aceh utara, lhokseumawe,

bireuen, aceh timur, dan aceh tamiang sudah mulai memasuki musim kemarau

seperti yang sudah dianalisis oleh BMKG tentang perkembangan musim 2022.

Adapun peralihan / pancaroba pad musim kemarau yang terjadi di aceh

utara. Cuaca ekstrim yang terjadi seperti kekeringan sangat berpotensi

menimbulkan gagal panen bagi banyak sektor pertanian dan kebakaran lahan juga

merupakan akibat kemarau yang berkepanjangan.

Maka dari ini kita perlu mewaspadai segala bentuk bencana agar dapat

meminimalisir kerugian yang terjadi apabila bencana itu terjadi. Salah satu cara

mewaspadai bencana alam ialah dengan senantiasa update terhadap perubahan


cuaca yang dipublish oleh BMKG di Aplikasi Multi Hazard Early Warning

System (Mhews) ataupun disitus resmi yaitu pada laman mhews.bmkg.go.id.

(Unimal, 25 mei 2022).

Anda mungkin juga menyukai