PROPOSAL
Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat – Syarat Guna Penyusunan
Skripsi dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh :
TRI HANDAYANI
NPM. 1611100052
2019
BAB I
PENDAHULAN
1
Habullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 4.
2
Prof. Dr. H. Ramayulis, Dasar-Dasar Kependidikan Suatu Pengantar Ilmu Pendidikan,
(Jakarta: KALAM MULIA,2015), hlm. 15.
3
Dr. Moh. Roqib, M. Ag, Ilmu Pendidikan Islam Pengembangan Pendidikan Integratif di
Sekolah, Keluarga, dan Masyarakat, (Yogyakarta: PT LkiS Printing Cemerlang, 2009), hlm. 15.
4
Fuad Hasan, Dasar-Dasar Kependidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2013 ), h.2.
individual adalah kemampuan dasar yang disebut para ahli psikologi sebagai instink
greogorius (naluri untuk hidup berkelompok) atau hidup bermsyarakat.
Artinya:
:“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu lah Yang Maha mulia. Yang mengajar
(manusia) dengan pena. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”.5
Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan pembelajaran yang baik adalah
lingkungan yang memicu dan menantang peserta didik dalam belajar. Tujuan pembelajaran
pada dasarnya adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik setelah
memperoleh pengalaman belajar.6 Pembelajaran di sd pada kurikulum 2013 baik di kelas
rendah maupun kelas tinggi menggunakan pembelajaran tematik.
5
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, (Jakarta: Sygma, 2009), hlm. 597.
6
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar (Jakarta: Kencana,
2016), Cet. Ke-4. h. 183.
kehidupan peserta didik , agar pembelajaran menjadi hidup dan tidak kaku.7 Salah satu cara
dalam menciptakan pembelajaran yang hidup dan tidak kaku serta berkualitas adalah dengan
memberikan penguatan reinforcement terhadap peseta didik.
Dalam kerangka dasar dan struktur kurikulum 2006, khususnya mengenai struktur
kueikulum SD/MI, salah satunya ditentukan bahwa pembelajaran pada kelas I sampai kelas
III dilaksanakan melalui pendekatan tematik (BNSP, 2006). Penetapan pendekatan tematik
pada pembelajaran di SD dikarenakan perkembangan peserta didik pada kelas rendah sekolah
dasar pada umumnya berada pada tingkat perkembangan peserta didik pada kelas rendah
sekolah dasar pada umumnya berada di tingkat perkembangan yang masih melihat segala
sesuatu sebagai satu seutuhan serta baru mampu memahami hubungan antar konsep secara
sederhana. Pembelajaran yang dilakukan dengan mata pelajaran yang terpisah akan
menyebabkan kurang mengembangkan siswa untuk berfikir holistik dan membuat kesulitan
bagi siwa untuk mengaitkan konsep dengan kehidupan nyata mereka sehari-hari8
Penguatan (reinforcement) adalah salah satu bentuk penciptaan suasana belajar yang
menyenangkan. Penguatan ( reinforcement) di berikan pada peserta didikdengan tujuan
utama agar frekuensinya tingkah laku positif peserta didik dapat meningkat.hal ini sesuai
dengan teori belajar skinner yang menyatakan bahwa tingkah laku peserta didik dapat
dikondisikan dengan memberikan penguatan. Agar penguatan ( reinforcement) memberikan
pengaruh yangb efektif,semuah bentuk penguatan harus diberikan dengan memperhatikan
siapa sasarannya dan bagaimana teknik pelaksanaannya. Disamping itu, penguatan juga harus
diberikan dengan sangat dan penuh semangat. Penguatan harus bermakna bagi peserta
didikdan jangan menggunakan kata-kata yang tidak etis.
Penguatan adalah segala bentuk respon yang merupakan bagaian dari modifikasi
tingkah laku guru terhadap tingkah laku peserta didik yang memberikan informasi atau
umpan balik peserta didik atas perbuatannya sebagai suatu tindakan dorongan . penguatan
merupakan pujian yang di berikan kepada siswa dan merupakan salah satu keterampilan yang
harus dimiliki guru. Menurut moore dalam rahim “ umumnya pujian yang diberikan guru
kepada siswa ialah penguatan verbal dengan menggunakan kata seperti bagus, ya, baik.13
Sesuai latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut
bagaimana guru dalam menerapkan keterampilan memberikan penguatan ( reinforcement
skill) didalam kelas khususnya untuk kelas II yang merupakan pemeliharan dari kelas bawah.
Dari uraian di atas peneliti berminat untuk melakukan penelitian dengan judul “
PENERAPAN KOMPONEN REINFORCEMENT SKILL DALAM
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK
KELAS II “
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka dapat didefinisikan
masalah-masalah sebagai berikut:
1. Kurang interaksi antara guru dan siswa
13
Farida rahim,Pengajaran Membaca Sekolah Dasar, (Jakarta : Bumi Aksara, 2008), hal.
117
2. Proses pembelajaran masih kurang aktif
C. Batasan Masalah
D. Rumusam Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang di atas secara umum penulis dalam
penelitian Penerapan Komponen Reinforcement Skill Dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Pada Pembelajaran Tematik. adapun rinciannya sebagai berikut:
“ seberapa besar pengaruh Komponen Reinforcement Skill Dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Pada Pembelajaran Tematik?
E. Tujuan Masalah
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berhasilkah seorang guru dalam
menerapkan Komponen Reinforcement Skill Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Pada
Pembelajaran Tematik .
1. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kepustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan dan dapat dijadikan studi banding oleh penelitian lainnya.
2. Penelitian ini diharapkan berhasil diterapkan dan dapat menambah wawasan bagi
penulis lainnya sebagai bekal untuk mempersiapkan diri sebagai calon pendidik.
3. Penelitian ini diharapkan dapat mempermudah peserta didik dalam memahami
pembelajaran tematik.
F. Metode
Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dimana saat
mengambil data harus berisi komponen – komponen penting yaitu : (1) jenis dan
desain penelitian yang dimana hal ini harus fokus pada desain survei; (2)
Identifikasi dan definisi operasional variabel penelitian; (3) populasi dan sampel;
(4) instrumen atau alat pengumpulan data; dan (5) analisis data.14
Selain kreativitas guru juga dituntut harus memiliki pengetahuan dan
pemahaman yang tinggi dalam berbagai aspek. Tuntutan semacam itu tidak dapat
ditawar-tawar lagi, karena perubahan gaya belajar peserta didik yang begitu
kompleks. Peserta didik merasa dirinya telah dibekali dengan sejumlah potensi
sejak lahir, maka seorang pendidik harus peka terhadap dinamika yang dialami
oleh anak didiknya. Episode belajar yang direncanakan harus mampu
meningkatkan tingkat atau taraf belajar siswa, oleh karena itu seorang pendidik
harus menyiapkan perangkat belajar yang mudah dicerna, fleksibel dan dapat
dipelajari serta dimanfatkan oleh peserta didik dimanapun dan kapanpun juga.15
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Susanto. 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta: Kencana.
14
A. Supratiknya, Metodologi Penelitian Kuantitatif & Kualitatif Dalam Psikologi,
(Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2015), hlm. 48.
15
Erlyn Juniati, “Peningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Drill Dan Diskusi
Kelompok Pada Siswa Kelas VI Sd”, Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 7, No 3,
2017, 283.
A. Supratiknya. 2015. Metodologi Penelitian Kuantitatif & Kualitatif Dalam Psikologi,
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Dr. Moh. Roqib, M. Ag. 2009. Ilmu Pendidikan Islam Pengembangan Pendidikan Integratif
di Sekolah, Keluarga, dan Masyarakat. Yogyakarta: PT LkiS Printing Cemerlang.
Erlyn Juniati. 2017. “Peningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Drill Dan
Diskusi Kelompok Pada Siswa Kelas VI Sd”. Scholaria: Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan. Vol. 7. No 3 : 283.
Farida rahim. 2008. Pengajaran Membaca Sekolah Dasar, Jakarta : Bumi Aksara.
Mahmudi, Chairul Amriyah. 2015. Korelasi Antara Kedisiplinan Dan Prestasi Belajar
Peserta Didik Di Mi Nurul Amal (Kecamatan Gedung Meneng Kabupaten Tulang
Bawang). Jurnal Terampil pendidikan dan Pembelajaran Dasar. Vol. 2. No 1: 35
Prof. Dr. H. Ramayulis. 2015. Dasar-Dasar Kependidikan Suatu Pengantar Ilmu Pendidikan.
Jakarta: Kalam Mulia.
Siti nurvalah, ono wiharna, yayat.2016.Pemberian Reinforcement Untuk Meningkatkan
Motivasi, Aktivitas, Dan Hasil Belajar Siswa Smk Pada Kompetensi Dasar
Pemeliharaan/Servis Sistem Kopling Dan Komponennya. Journal of Mechanical
Engineering Education.Vol. 3. No.1. hal. 135.
Sulaiman.2016. Pengaruh Pemberian Penguatan (Reinforcement) Oleh Guru Berhadap
Motivasi Belajar Siswa Di Kelas Iv Sdn Unggul Lampeuneurut Aceh
Besar. Jurnal Pesona Dasar.Vol. 2 No. 3. hal. 86.