FILSAFAT
SAIN
1. P E N G E R T I A N I L M U
2. P E N G E R T I A N F I L S A F AT I L M U
ARTI SECARA HARFIAH
Philos = Cinta
Sophia= Kearifan
YUNANI – KUNO ABAD TENGAH ABAD MODERN ABAD KONTEMPORER
(KOSMOSENTRIS) (TEOSENTRIS) (ANTROPOSENTRIS) (LOGOSENTRIS)
STRUKTURALISME
RASIONALISME
NEOPOSITIVISME
FENOMENOLOGI
RENAISSANCE
AUFKLARUNG
THEOLOGIAE
POSITIVISME
KRITISISME
EMPIRISME
IDEALISME
LOGOS
MITOS
ANCILLA
BIOLOGI KOMPUTER
ASTRONOMI
AGAMA
FILSAFAT MATEMATIKA PARIWISATA
FILSAFAT
FISIKA
KIMIA DLL.
SOSIOLOGI
ARTI SECARA BEBAS
• Ilmu pengetahuan
Menurut asal • Ilmu adalah berasal dari bahasa arab ilm yang artinya
mengetahui
• Ilmu pengetahuan diambil dari bahasa latin scientia yang
1. Hypothesis
Ilmu Pengetahuan 2. Teori
3. Dalil hukum
Berikut ini macam-macam jenis ilmu.
a) Ilmu praktis, ia tidak hanya sampai kepada hukum umum atau abstraksi, tidak hanya terhenti
pada suatu teori, tetapi juga menuju kepada dunia kenyataan. Ia mempelajari hubungan sebab-
akibat untuk diterapkan dalam alam kenyataan.
b) Ilmu praktis normatif, ia memberi ukuran-ukuran (kriterium) dan norma- norma.
c) Ilmu proktis positif, ia memberikan ukuran atau norma yang lebih khusus daripada ilmu praktis
normatif. Norma yang dikaji ialah bagaimana membuat sesuatu atau tindakan apa yang harus
dilakukan untuk mencapai hasil tertentu.
d) Ilmu spekulatif ideografis, yang tujuannya mengkaji kebenaran objek dalam wujud nyata dalam
ruang dan waktu tertentu.
e) Ilmu spekulatif nomotetis, bertujuan mendapatkan hukum umum atau generalisasi substantif.
f) Ilmu spekulatif teoretis, bertujuan memahami kausalitas. Tujuannya memperoleh kebenaran dari
keadaan atau peristiwa tertentu.
Pengertian
Filsafat Ilmu
• PHILO = CINTA
• SOPI= KEBIJAKSANAAN
• BERRFILSAFAT=MENCINTAI
KEBIJAKSANAAN.
• KEBIJAKSANAAN=
KEBENARAN, KEADILAN,
KEBAIKAN, KEADILAN,
KEBAJIKAN DLL.
Cabang-Cabang Filsafat
Ontologi
• Ontologi atau sering juga disebut metafisika (meta = melampaui, fisik = dunia nyata/fisik)
adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang hakikat segala sesuatu yang ada, atau
membahas watak yang sangat mendasar (ultimate) dari benda atau realitas yang berada di
belakang pengalaman yang langsung (immediate experience).Ontology berbicara tentang
segala hal yang ada, pertanyaan-pertanyaan yang akan dibongkarnya tidak terbatas,
misalnya apakah hakikat ruang, waktu, gerak, materi, dan perubahan itu? Apakah yang
merupakan asal mula jagad raya ini? Dan lain sebagainya. Kaitannya dengan pendidikan,
ontologi ilmu pendidikan membahas tentang hakikat substansi dan pola organisasi Ilmu
pendidikan.
Epistemologi
• Epistemologi adalah cabang filsafat yang
menyelidiki asal mula, susunan, metode-
metode, dan sahnya pengetahuan. Pertanyaan
yang mendasar adalah: Apakah mengetahui
itu? Apakah yang merupakan asal mula
pengetahuan kita? Bagaimana cara kita
mengetahui bila kita mempunyai
pengetahuan? Bagaimanakah cara kita
memperoleh pengetahuan? Dan lain
sebagainya. Dengan demikian, epistemologi
membahas tentang hakikat objek formal dan
material ilmu pendidikan.
AKSIOLOGI
• Aksiologi. Aksiologi berbicara tentang
nilai dan kegunaan dari segala sesuatu
terkait dengan kaidah moral
pengembangan penggunaan ilmu
pengetahuan yang diperoleh. Aksiologi
ilmu pendidikan, membahas tentang
hakikat nilai kegunaan teoretis dan
praktis ilmu pendidikan.
Logika
• Logika merupakan cabang filsafat yang
membicarakan tentang aturan-aturan berpikir
agar dengan aturan-aturan tersebut dapat diambil
kesimpulan yang benar. Dengan kata lain logika
adalah pengkajian yang sistematis tentang
aturan-aturan untuk menguatkan premis-premis
atau sebab-sebab mengenai konklusi aturan-
aturan itu, sehingga dapat kita pakai untuk
membedakan argument yang baik dan yang tidak
baik.
Etika
Etika disebut juga filsafat moral (moral philosophy), yang
berasal dari kata ethos (Yunani) yang berarti watak. Moral
berasal dari kata mos atau mores (Latin) yang artinya kebiasaan
(Hamersma, 1985; Rapar, 1996; Tim Dosen UGM, 2007),
watak, kelakuan, tabiat, dan cara hidup Tingkah laku manusia
yang dapat dinilai oleh etika itu haruslah mempunyai syarat-
syarat tertentu, yaitu :
• Perbuatan manusia itu dikerjakan dengan penuh pengertian
• Perbuatan yang dilakukan manusia itu dikerjakan dengan
sengaja
• Perbuatan manusia dikerjakan dengan kebebasan atau dengan
kehendak sendiri
• Perbuatan manusia yang dilakukan dengan paksaan (dalam
keadaan terpaksa) maka perbuatan itu tidak akan dikenakan
sanksi etika
Estetika
Estetika disebut juga dengan filsafat keindahan (philosophy of
beauty), yang berasal dari kata Yunani yaitu aisthetika atau
aisthesis. Kata tersebut berarti halhal yang dapat dicerap dengan
indera atau cerapan indera. Estetika sebagai bagian dari
aksiologi selalu membicarakan permasalahan, pertanyaan, dan
isu-isu tentang keindahan, ruang lingkupnya, nilai, pengalaman,
perilaku pemikiran seniman, seni, serta persoalan estetika dan
seni dalam kehidupan manusia (Wiramiharja, 2006).
Pengertian Epistemologi
Epistemologi secara etimologi dapat diartikan teori pengetahuan yang benar, dan lazimnya hanya disebut
teori pengetahuan yang dalam bahasa Inggrisnya menjadi Theory of Knowledge (Surajiyo, 2005).
Cakupan Epistemologi
Terjadinya penngetahuan, masalah tersebut adalah masalah yang amat pentingdalam epistemologi, sebab
jawabanterhadap terjadinya pengetahuan maka seseorang akan berwarna pandanganatau paham
filsafatnya. Jawaban yang paling sederhana tentang terjadinya pengetahuan ini apakah berfilsafat apriori
atau aposteriori.
Pengetahuan
02 pengalaman
Menurut John Hospers dalam bukunya mengemukakan ada enam alat
untukmemperoleh pengetahuan, yaitu
• Pengalaman indra
• Nalar
• Otoritas
• Intuisi
• Wahyu
• Keyakinan
Pengertian Aksiologi
Aksiologi adalah teori, nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh
(Suriasuantrim, 1998).
Hakikat Aksiologi
Hakikat ilmu dipandang dari sudut aksiologi adalah cara penggunaan atau pemanfaatan pengetahuan
ilmiah. Dalam Encyclopedia of Philosophy dijelaskan bahwa aksiologi disamakan dengan value dan
valuation. Ada tiga bentuk value dan valuation, yaitu:
• Nilai, digunakan sebagai kata benda abstrak
• Nilai sebagai kata benda konkret
• Nilai juga digunakan sebagai kata kerja dalam ekspresi menilai, memberi nilai dan dinilai
Landasan Aksiologi
Runes (1963 : 32) mengemukakan beberapa persoalan dengan nilai yang mencakup:
02 • Intrinsik
• Instrumental
04 • Subjektivisme
• Objektivisme
• Objektivisme
Teori Nilai membahas dua masalah yaitu: