Anda di halaman 1dari 10

PENGERTIAN DAN

RUANG LINGKUP KAJIAN


FILSAFAT KOMUNIKASI
OBJEK KAJIAN FILSAFAT
FILSAFAT FILSAFAT
SEBAGAI AKAR
A
ILMU KOMUNIKASI R
I
S
T
O
T
KOMPONENEN E ASPEK
PIKIR L KAJIAN
E
N

ONTOLOG EPISTEMOLOG ETIKA LOGIKA ESTETIKA


AKSIOLOGI THEORY
I I

ETHOS
PATHOS
LOGOS

OBJEK NYATA OBJEK TIDAK


YANG PASTI NYATA YANG
ADA MUNGKIN ADA
(ARISTOTELE SEBAGAI POTENSI
S) (ARISTOTELES)

KOMUNIKASI
SEBAGAI SENTRAL
ILMU PERILAKU
 Akar perkembangan ilmu pengetahuan dunia Barat berlandaskan pada tradisi
Yunani yang tokohnya sangat terkenal, yaitu Plato dan Aristoteles dengan
paham/aliran yang terkenal sampai sekarang, yaitu ethos, pathos, dan logos.
Ethos mengajarkan para ilmuwan tentang pentingnya “rambu-rambu
normatif” dalam pengembangan ilmu yang merupakan kunci utama bagi
hubungan antara produk ilmu dengan “user” atau masyarakat. Pathos
merupakan komponen kedua yang menyangkut unsur “afeksi/ emosi” atau
“rasa” yang ada dalam diri manusia sebagai makhluk yang selalu mencintai
keindahan, penghargaan, sehingga hidup tidak dirasakan kaku dan monoton.
Dengan ini manusia berpeluang secara terbuka untuk melakukan improvisasi
dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Logos merupakan komponen
terakhir filsafat yang membimbing para ilmuwan untuk mengambil
keputusan berdasarkan pemikiran “rasional dan nalar”. Argumen-argumen
yang logis akan menjadi karakteristik dari komponen ini.
CIRI-CIRI BERPIKIR FILSAFAT
1. Radikal
2. Universal
3. Konseptual
4. Koheren & Konsisten
5. Sistematik
6. Komprehensif
7. Bebas
8. Bertanggung jawab

Menjadi faktor pembeda dengan ciri berpikir ilmu lainnya, sekaligus


menempatkan kedudukan filsafat sebagai kelimuan yang netral.
 Radikal, artinya berpikir sampai ke akar-akarnya hingga pada hakikat atau substansi yang
dipikirkan.
 Universal, artinya pemikiran filsafat menyangkut pengalaman umum manusia.
 Konseptual, artinya merupakan hasil generalisasi dan abstraksi pengalaman manusia,
misalnya apa yang dimaksud dengan kebebasan itu.
 Koheren dan konsisten. Koheren artinya sesuai dengan kaidah-kaidah berpikir logis.
Konsisten artinya tidak mengandung kontradiksi.
 Sistematik artinya pendapat yang merupakan uraian kefilsafatan itu harus saling
berhubungan secara teratur dan terkandung adanya maksud atau tujuan-tujuan tertentu.
 Komprehensif, artinya mencakup atau menyeluruh.
 Bebas, artinya sampai batas-batas yang luas, pemikiran filsafat bisa dikatakan sebagai hasil
pemikiran yang bebas, yakni bebas dari prasangka-prasangka sosial, historis, kultural
bahkan religius.
 Bertanggung jawab, artinya orang yang berpikir sekaligus bertanggung jawab terhadap
hasil pemikirannya, paling tidak terhadap hasil nuraninya sendiri.
PENGERTIAN FILSAFAT

F Perenungan yang mendalam mengenai sesuatu


I yang dianggap atau dinilai bermanfaat bagi
kehidupan manusia
L
S
A Disiplin ilmu yang terkait dengan perihal
kebijaksanaan
F
A Secara etimologis berasal dari bahasa Yunani,
‘philos’ (suka, cinta, kecenderungan terhadap
T sesuatu & ‘sophia’ (kebijaksanaan)
‘philosophiaed (cinta/kecenderungan pada
kebijaksanaan).
TIGA PILAR UTAMA FILSAFAT
METAFISIKA
(Khususnya
Merupakan Landasan Pengembangan Ontologi)
Ilmu Pengetahuan
Landasan Ontologi: berkaitan Landasan Aksiologi: berkaitan
dengan pertanyaan ‘apa’ dan dengan pertanyaan ‘mengapa’
hakikat ilmu. Secara Landasan Epistemologi:
dan dampak ilmu bagi manusia.
ontologis, ilmu mengkaji berkaitan dengan pertanyaan 1. Apa manfaat ilmu bagi
realitas sebagaimana adanya ‘bagaimana’, yaitu aspek-aspek manusia?
(das Sein, bukan das Sollen, metodologis ilmu dan sarana 2. Untuk apa ilmu itu
atau das Wollen), dan berpikir, seperti bahasa, logika, digunakan?
membedakan antara ilmu matematika, dan statistik 3. Apakah ilmu itu bebas nilai
yang satu dengan yang lain atau tidak?
melalui objek formal. 4. Etika

Pengembangan ketiga landasan ilmu Pengetahuan ini


(Ontologi, Epistemologi, Aksiologi)

Melahirkan sifat kebijaksanaan ilmuwan dalam menerapkan


ilmunya di masyarakat.
OBJEK DAN SUBJEK KAJIAN ILMU
KOMUNUNIKASI
POHON ILMU KOMUNIKASI
Terima kasih…

Anda mungkin juga menyukai