Anda di halaman 1dari 3

Judul Buku : FILSAFAT

ILMU SEBUAH PENGANTAR


POPULER

Pengarang : JUJUN S.

SURIASUMANTRI

Penerbit : SINAR HARAPAN

Tahun Terbit : 2009

Kota Terbit : JAKARTA

No. Bagian Butir-butir penting

1 I Filsafat merupakan tiang pengetahuan. Filsafat menelaah segala masalah yang


(Kearah Pemikiran mungkin dapat dipikirkan oleh manusia. Sesuai dengan fungsinya sebagai pionir dia
Pemikiran Filsafat) mempermasalahkan hal-hal yang pokok, terjawab masalah yang satu dia pun mulai
merambah pertanyaan lain.
Cabang cabang filsafat antara lain meliputi Filsafat Pengetahuan, Metafisika,
Filsafat Ilmu, Filsafat Pendidikan, Filsafat Matematika dan lain lain. Filsafat ilmu
sendiri, merupakan bagian dari epistimologi (filsafat pengetahuan) yang secara
spesifik mengkaji hakikat ilmu. Dan ilmu merupakan cabang pengetahuan yang
mempunyai ciri-ciri tertentu.
2. II Logika adalah pengkajian untuk berpikir secara sahih. Dua macam logika yakni
(Dasar-dasar logika deduktif dan logika induktif, keduanya menggunakan premis-premis yang
Pengetahuan) berupa pengetahuan yang dianggap benar.
Dua cara pokok untuk mendapatkan pengetahuan yang benar yaitu mendasarkan
diri kepada rasio dan mendasarkan diri kepada pengalaman. Ada tiga macam teori
tentang kriteria kebenaran, yaitu teori koherensi, teori korespondensi, dan teori
pragmatis.
3 III Ontologi adalah pembahasan apa yang ada. Apa itu filsafat ilmu Apa yang dikaji
(Ontologi: Hakikat filsafat ilmu, dan sebagainya. Ontologi juga bisa disebut dengan objek kajian. Objek
Apa yang Dikaji) kajian terbagi menjadi dua macam, objek formal dan objek material.
Ilmu membatasi lingkup penjelajahannya pada batas pengalaman manusia. Ilmu
berkembang dengan sangan pesat dan demikian juga jumlah cabang-cabangnya.
Pada dasarnya cabang-cabang ilmu berkembang dari dua cabang utama yaitu filsafat
alam yang kemudian menjadi rumpun ilmu alam dan filsafat moral yang kemudian
berkembang kedalam cabang ilmu sosial.
4 IV Epistemologi ilmu adalah teori tentang pengetahuan yang membahas hakikat,
(Epistemologi : Cara sumber, cara memperoleh, dan validitas kebenaran. Dalam kajian filsafat ilmu,
Mendapatkan landasan epistemologinya adalah metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan
Pengetahuan yang prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Pengetahuan ilmiah
Benar) juga memiliki struktur tersendiri, yaitu teori, hukum, prinsip, dan postulat.
5 V Sarana ilmiah adalah alat yang membantu kegiatan ilmiah dalam berbagai langkah
(Sarana Berpikir yang harus ditempuh. Sarana ilmiah bukan merupakan ilmu dalam pengertian bahwa
Ilmiah) sarana ilmiah itu merupakan kumpulan pengetahuan yang didapatkan berdasarkan
metode ilmiah. Tujuan mempelajari sarana ilmiah adalah untuk memungkinkan kita
melakukan penelaahan ilmiah secara baik. Untuk melakukan kegiatan berpikir ilmiah
dengan baik maka diperlukan sarana berupa bahasa, logika, matematika, dan
statistika.
Bahasa menjadi salah satu sarana berpikir ilmiah, sebab dalam komunikasi ilmiah
diperlukan cara berbahasa yang benar, terbebas dari unsur-unsur emotif., sehingga
bersifat reproduktif, jelas, dan objektif. Matematika adalah bahasa yang
melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan.
6 VI ( Aksiologi berarti teori tentang nilai. Meliputi pertanyaan-pertanyaan seperti untuk
Aksiologi: Kegunaan apa ilmu pengetahuan itu digunakan, bagaimana kaitannya antara cara
Ilmu) penggunaannya dengan kaidah-kaidah moral, bagaimana menentukan obyek yang
ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral, serta bagaimana metode ilmiah yang
digunakan dengan norma moral dan profesional.
Ilmu merupakan hasil karya perseorangan yang dikomunikasikan dan dikaji secara
terbuka oleh masyarakat. Seorang ilmuwan mempunyai tanggung jawab sosial, agar
produk keilmuan yang diciptakan sampai dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Ilmuwan juga harus menjadi contoh masyarakat dalam bersikap objektif, terbuka,
menerima kritik, kukuh dalam pendirian yang benar, serta berani mengakui
kesalahan.
7 VII Kebudayaan adalah keseluruhan yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni,
(Ilmu dan moral, hukum, adat serta kemampuan dan kebiasaan yang diperoleh manusia
Kebudayaan) sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan mencerminkan tanggapan manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kebudayaan berhubungan dengan pendidikan karena manusia memperoleh
kebudayaan secara sadar lewat proses belajar. Proses belajar tersebut diteruskan
oleh kebudayaan kepada generasi-generasi berikutnya. Berarti, kebudayaan terikat
dengan waktu. Terdapat enam nilai dasar kebudayaan, yaitu nilai teori, ekonomi,
estetika, sosial, politik, dan nilai agama. Ilmu merupakan sumber nilai yang
mendukung terselenggaranya perkembangan kebudayaan nasional dan sumber nilai
yang mengisi pembentukan watak suatu bangsa.
8 VIII Seluruh bentuk yang dicirikan oleh karakteristik obyek ontologis, landasan
(Ilmu dan Bahasa) epistemologis dan landasan aksiologis dapat digolongkan dalam kategori knowledge.
Sedangkan saintifik knowledge adalah pengetahuan yang objektif, sistematis,
bermetode, berlaku universal.
9 IX Penulisan ilmiah pada dasarnya merupakan argumentasi penalaran keilmuan yang
(Penelitian dan dikomunikasikan lewat bahasa tulisan. Penulisan ilmiah harus melalui struktur
Penulisan Ilmiah) penulisan ilmiah, yang langkah-langkahnya secara berurutan adalah seperti ini :
Mengajukan masalah, menyusun kerangka teoretis dan mengajukan hipotesis,
menguji hipotesis, melaporkan hasil penelitian, serta membuat ringkasan dan
membuat kesimpulan penelitian yang ditulis dalam bab tersendiri.
10 X Ilmu harus memiliki konsep dan menjadi pengetahuan yang mempunyai kegunaan
(Penutup) praktis untuk memecahkan masalah. Ilmu bukan hanya sekadar pengetahuan yang
harus bisa dihafal atau hanya untuk sekedar dikenal atau sebagai pemenuhan
kebutuhan estetika saja. Ilmu harus bisa digunakan untuk menjelaskan, meramal,
dan mengontrol masalah-masalah kehidupan.

Butir Menarik:

Salah satu hal yang saya sadari yaitu mengapa Ilmu Tidak Dapat Terpisahkan dengan Nilai-nilai
Hidup? Ilmu dapat berkembang dengan pesat menunjukkan adanya proses yang tidak terpisahkan
dalam perkembangannya dengan nilai-nilai hidup. Walaupun ada anggapan bahwa ilmu harus bebas
nilai, yaitu dalam setiap kegiatan ilmiah selalu didasarkan pada hakikat ilmu itu sendiri. Anggapan itu
menyatakan bahwa ilmu menolak campur tangan faktor eksternal yang tidak secara hakiki menentukan
ilmu itu sendiri, yaitu ilmu harus bebas dari pengandaian, pengaruh campur tangan politis, ideologi,
agama dan budaya, perlunya kebebasan usaha ilmiah agar otonomi ilmu terjamin, dan pertimbangan
etis menghambat kemajuan ilmu.

Anda mungkin juga menyukai