Anda di halaman 1dari 2

Nama : Intan Nur Fajriyah

Nim : 05020121061
UAS FILSAFAT ILMU HKI 2B
1. Jelaskan pengertian metode ilmiah, macam-macam, berikut contohnya ?
2. Terangkan mengenai epistemologi, aliran-aliran, dan manfaat mempelajarinya ?
3. Apa yang Anda ketahui tentang ontologi, signifikansinya dalam kajian ilmiah, beserta
contohnya ?
4. Uraikan pengertian teori kritis, berikut contohnya dalam kehidupan kampus ?
5. Jelaskan mengenai aksiologi dan kedudukannya dalam dunia keilmuan, serta
relevansinya dengan ajaran agama ?
6. Bagaimana pendapat Anda tentang dua pandangan yang berbeda, bahwa ilmu
pengetahuan itu memiliki 'nilai' dan di sisi lain bebas 'nilai' ?
Jawaban!
1. Istilah Metode berasal dari “Methodos" dalam bahasa latin yang berarti cara atau jalan untuk
memperoleh pengetahuan, Metode ilmiah merupakan prosedur yang mencakup tindakan
pikiran, pola kerja secara teknis, dan tata langkah untuk memperoleh pangetahuan atau
mengembangkan pengetahuan. Macam-macamnya : Metode Penelitian Kualitatif,
Metode Penelitian Kuantitatif, Metode Penelitian Survei, Metode Penelitian Deskriptif,
Metode Penelitian Eksperimental. Contohnya : Merumuskan masalah, Merumuskan Hipotesis,
Merancang eksperimen, Melakukan eksperimen, Menyimpulkan, Melaporkan Hasil.
2. Epistemologi merupakan salah satu cabang filsafat yang membahas tentang suatu hakikat,
makna, kandungan, sumber dan proses ilmu. Jadi dapat dikatakan bahwa epistemologi itu
berarti “pembahasan tentang ilmu pengetahuan”. pembahasan epistemologi merupakan salah
satu cabang filsafat yang membahas asal-usul, struktur, metode dan keabsahan ilmu.
Sumber epistemologi Islam juga terdiri dari empat saluran yang utama yaitu pancaindera (al-
hawas al-khamsah), akal fikiran yang sehat (al-`aql al-salim), berita yang benar (al-khabar al-
sadiq) dan intuisi (ilham).
Aliran-aliran : Aliran Rasionalisme, Empirisme, Kritisisme, Fenomenologi, Positivisme,
Manfaat mempelajari epistimologi dalam bidang keilmuan dapat membantu pengembangan
pemikiran mengenai suatu masalah dan mendorong manusia berfikir kritis tentang suatu
kejadian, sebab-akibat dan lain sebagainya.

3. Ontologi merupakan salah satu kajian filsafat yang paling kuno dan berasal dari Yunani. Studi
tersebut membahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret. Tokoh Yunani yang memiliki
pandangan yang bersifat ontologis dikenal seperti Thales, Plato, dan Aristoteles. Pada
masanya, kebanyakan orang belum membedakan antara penampakan dengan
kenyataan. Dalam kajian ilmiah ontologi mencakup logika, metafisika, kosmologi, teologi,
antropologi, etika, estetika, filsafat pendidikan , dan filsafat hukum. Dan memiliki beberapa
aliran seperti aliran monoisme, aliran dualisme, aliran pluralisme, aliran realisme,
aliran agnotisme. Contoh, misalnya ontologi rumah, Di zaman sekarang begitu banyak model
dan bentuk dari rumah.
4. Teori kritis adalah sebuah aliran pemikiran yang menekankan penilaian reflektif dan kritik dari
masyarakat dan budaya dengan menerapkan pengetahuan dari ilmu-ilmu sosial dan humaniora.
Teori kritis merupakan teori sosial yang menekankan pada analisis kehidupan sosial secara
menyeluruh dengan orientasi terciptanya transformasi sosial. Implementasi teori ini tidak
diarahkan kemana-mana melainkan untuk mendorong adanya perubahan sosial di masyarakat.
Perubahan sosial yang dimaksud adalah terciptanya masyarakat yang terbebaskan, adil, dan
mandiri dari dominasi kultural serta ideologis. Contoh teori kritis di kehidupan kampus adalah
tidak terlalu mengikuti gaya hidup yang tidak baik dikalangan teman-teman yang serba
modern, lebih cerdik memilih pergaulan, dll.
5. Aksiologi ilmu (nilai) adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakekat nilai, yang umumnya
ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan (Kattsoff: 1992). Nilai yang dimaksud adalah sesuatu
yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai.
Aksiologi meliputi nilai-nilai, parameter bagi apa yang disebut sebagai kebenaran atau
kenyataan itu sebagaimana kehidupan kita yang menjelajahi kawasan, seperti kawasan sosial,
kawasan fisik materiil, dan kawasan simbolik yang masing masing menunjukan aspeknya
sendiri-sendiri. Aksiologi dalam islam adalah ilmu yang mempelajari tentang nilai atau etika.
Dan etika (ahklak) merupakan tujuan pokok bagi orang yang mempelajari ilmu itu sendiri.
Dalam konstruksi keilmuan islam, ilmu bekerja dalam bingkai paradigma islam itu sendiri,
dimana ilmu bersumber langsung dari teks wahyu Al-quran. Maka nilai etis yang terkandung
dalam ilmu keislaman berada dalam bingkai etika-moral yang sangat erat. Karena misi
kenabian Muhammad Saw adalah membangun etika-moral (ahlak) perumusnya dan
pembuatnya.
6. Pendapat saya tetap menghargai kedua pandangan tersebut karena kedua pandangan tersebut
pasti memiliki alasan maupun latarbelakang masing-masing. Tetapi pendapat saya pribadi
bahwa ilmu pengetahuan tidak bisa bebas nilai, karena ia berasal dari kehidupan yang memiliki
nilai-nilai tetapi ilmu pengetahuan harus berkembang secara otonom sehingga tidak terjadi
distorsi dan hasilnya murni. Tetapi dari sisi filsafat ilmu sendiri, keperluan untuk
pengembangan ilmu pengetahuan dan iptek, syarat “bebas nilai” dalam memperoleh ilmu
pengetahuan mulai luntur karena dalam aksiologi, aspek teleologis, etis, dan integratif perlu
mendapat perhatian untuk tujuan kemanfaat ilmu pengetahuan dan teknologi bagi umat
manusia. Sehingga ini sangat subjektif tergantung pertimbangan manfaat, dan oleh karena itu,
mengancam eksistensi sifat bebas nilai dari ilmu itu.

Anda mungkin juga menyukai