Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ahmad Zahrur Ridla Saifullah

Prodi : HES 1
Absen :1

JAWABAN
1. Metode-metode filsafat:
1) Kritis
Metode pertama adalah kritis. Metode ini mengacu pada kenyataan bahwa
banyak pengetahuan dan pendapat manusia bersifat semu. Artinya, banyak hal
yang kabur dan bertentangan dalam pengetahuan seseorang sehingga perlu
dipikirkan lebih matang.
2) Intuitif
Metode intuitif dipengaruhi oleh aliran agama yang memakai cara mistik dan
kontemplatif. Metode intuitif berarti seseorang memiliki intuisi untuk
memandu dan mengungkapkan suatu kebenaran.
3) Metode Skolastik
Metode skolastik sering disebut sebagai metode sintesis-deduktif. Metode ini
menunjukkan kaitan yang erat dengan metode mengajar.
4) Metode Matematis
Sesuai namanya, metode matematis merupakan metode yang berkaitan erat
dengan ilmu pasti, ilmu alam, astronomi, arsitektur, dan metafisika.
5) Metode Empiris Eksternal
Metode empiris eksternal yaitu metode yang mempercayakan pengalaman
sebagai sumber pengetahuan yang terpercaya daripada rasio.
6) Metode Transendental
Berikutnya adalah transendental. Metode transendental sering dijuluki neo-
skolastik. Dalam metode ini, pengertian yang objektif diterima, lalu dianalisis
dengan kriteria logis.
7) Metode Dialektis
Metode berikut adalah metode dialektis. Metode ini termasuk dalam aliran
idealisme yang menekankan subyektivitas. Subyektivitas ini dapat meliputi
seluruh kenyataan yang membuat self-sufficient sama dengan menjadi
kenyataan.
8) Metode Historis
Metode historis yaitu cara belajar dengan menilik padan sejarah yang dibagi
menjadi empat fase secara berurutan Fase ini meliputi fase Pra Yunani, fase
Yunani, fase Modern, dan fase Post Modern.
9) Metode Saintifik
Selanjutnya ada metode saintifik. Metode saintifik adalah jenis metode yang
menggunakan kaidah keilmuan yang memuat serangkaian aktivitas dan
langkah dalam proses pembelajaran meliputi mengamati, mengumpulkan,
mengolah, dan mengkomunikasikan informasi.
10) Metode Silogistis Deduktif
Contoh metode ilmu filsafat terakhir adalah metode silogistis. Mengutip
repository.iainponogoro.ac.id, metode ini menarik kesimpulan berdasarkan
dua kebenaran yang pasti dan tidak diragukan

2. Tiga hal utama peran filsafat:


1) Pengembangan Pemikiran dan Konsep :
Filsafat membantu dalam pengembangan dan pemahaman konsep-konsep
mendasar tentang kehidupan, realitas, pengetahuan, etika, dan kebenaran.
Melalui pemikiran filosofis, manusia dapat menjelajahi dan mempertanyakan
asumsi-asumsi dasar, mempertimbangkan argumen, dan mencari pemahaman
yang lebih dalam tentang hal-hal seperti keberadaan, moralitas, dan makna
hidup.
2) Landasan Etika dan Moralitas :
Filsafat berkontribusi pada pembentukan landasan etika dan moralitas. Etika
filsafat membantu dalam mempertimbangkan nilai-nilai yang mendasar bagi
kehidupan manusia, mengeksplorasi apa yang benar atau salah, dan membantu
individu atau masyarakat untuk membuat keputusan yang lebih baik secara
moral. Filsafat etika mempertanyakan, mengkaji, dan memberikan dasar-dasar
untuk norma-norma moral yang mengatur tindakan manusia.
3) Pengaruh Terhadap Ilmu Pengetahuan dan Keilmuan Lainnya :
Filsafat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan dan keilmuan lainnya. Filosofi memberikan landasan untuk
metodologi ilmiah, mengajukan pertanyaan mendasar tentang hakikat
pengetahuan dan kebenaran, serta memberikan sudut pandang yang kritis
dalam mengkaji metode dan batasan ilmu pengetahuan. Filsafat ilmu
membantu dalam memahami proses ilmiah, sifat pengetahuan, serta peran
epistemologi dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

3. Manfaat filsafat bagi mahasiswa:


1) Kemampuan Berpikir Kritis
2) Pengembangan Keterampilan Argumentasi
3) Pemahaman yang Lebih Dalam tentang Konsep-Konsep Abstrak
4) Pembelajaran Sejarah Pemikiran
5) Peningkatan Kemampuan Berkomunikasi

4. Amin Abdullah, seorang pemikir Muslim kontemporer, telah menyoroti


pentingnya konsep integrasi antara Islam dan ilmu dalam beberapa cara:
1) Perspektif Epistemologi:
Menurut Abdullah, integrasi antara Islam dan ilmu menekankan bahwa
pengetahuan tidak terpisah secara mutlak antara ilmu keislaman (agama) dan
ilmu pengetahuan dunia (sains, humaniora, dll). Sebaliknya, ada
kesinambungan dan komplementaritas antara keduanya. Pandangan ini
menekankan bahwa pengetahuan adalah satu kesatuan yang saling
melengkapi, bukan terpisah.

2) Metode Penemuan Pengetahuan:


Abdullah juga memperjuangkan penggunaan pendekatan ilmiah dan
metodologi yang terbuka dalam memahami ajaran Islam dan sains modern. Ia
berpendapat bahwa Islam mendorong umatnya untuk menggunakan akal,
pengamatan, dan penelitian sebagai cara untuk mendapatkan pengetahuan.

3) Nilai-nilai Islam dalam Ilmu Pengetahuan:


Abdullah menyoroti pentingnya memasukkan nilai-nilai Islam, seperti
keadilan, kasih sayang, dan etika, ke dalam ilmu pengetahuan. Baginya,
integrasi antara Islam dan ilmu pengetahuan tidak hanya sebatas akal dan
metodologi, tetapi juga mencakup dimensi moral dan etis.

4) Membangun Kesatuan Pengetahuan:


Konsep integrasi antara Islam dan ilmu pengetahuan menekankan perlunya
melihat pengetahuan sebagai satu kesatuan yang utuh. Ini berarti melampaui
pemisahan antara "ilmu keislaman" dan "ilmu sekuler", dan lebih ke arah
pemahaman yang holistik tentang pengetahuan yang sesuai dengan prinsip-
prinsip Islam.

5. Hubungan ilmu dan etika


1) Moral dalam Ilmu:
Meskipun ilmu bertujuan objektif, tetapi dalam pengembangannya sering kali
menimbulkan pertanyaan etis. Misalnya, dalam ilmu biologi, pertimbangan
etis sering muncul terkait dengan penelitian pada hewan atau manipulasi
genetik.
2) Penggunaan Ilmu dalam Etika:
Ilmu juga bisa digunakan sebagai landasan dalam membuat keputusan etis.
Contohnya, dalam kedokteran, pengambilan keputusan etis sering didasarkan
pada pengetahuan ilmiah tentang kesehatan dan efek dari tindakan medis
tertentu.
3) Etika dalam Praktik Ilmiah:
Ilmuwan juga harus mengikuti kode etik dalam melakukan penelitian dan
publikasi. Ini melibatkan aspek-aspek seperti integritas akademis,
transparansi, dan perlindungan terhadap subjek penelitian.

Anda mungkin juga menyukai