Anda di halaman 1dari 6

FILSAFAT ILMU DAN KAJIANNYA

RESUME

disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu dan Filsafat Integrasi
Dosen Pengampu : Dr. Hj. Hadi Machmud, M.Pd

Oleh:

KURNIYAWATI USMAN
NIM : 2022040202027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI

KENDARI

2022

i
Ilmu Sebagai Objek Kajian Filsafat

Pengetahuan dimulai dari hasrat ingin tahu. Semakin kuat hasrat ingin tahu

manusia, maka semakin banyak pengetahuan atau ilmunya. Proses mengumpulkan

pengetahuan adalah suatu proses belajar yang dilakukan oleh manusia sejak usia

dini sampai saat ia meninggal dunia.

Ilmu mempunyai dua macam objek yaitu objek material dan objek formal. Objek

material adalah sesuatu yang dijadikan sasaran penyelidikan, seperti manusia

adalah sasaran dari penyelidikan ilmu pendidikan, ilmu sosial, dan psikologi. Tubuh

manusia menjadi sasaran ilmu kedokteran, ilmu farmasi, dan ilmu-ilmu lainnya

yang berhubungan. Objek formal ilmu berkaitan dengan pendekatan dan metode

yang digunakan dalam melakukan pemahaman dan penyelidikan terhadap objek

material ilmu.

Filsafat sebagai proses berpikir yang sistematis dan radikal juga memiliki objek

material dan objek formal. Objek material filsafat adalah segala yang ada. Segala

yang ada mencakup ada yang tampak dan ada yang tidak tampak. Ada yang tampak

adalah dunia empiris, sedangkan ada yang tidak tampak adalah alam metafisika.

Cakupan objek filsafat lebih luas dibandingkan dengan ilmu karena ilmu hanya

terbatas pada persoalan yang empiris saja, sedangkan filsafat mencakup yang

empiris dan non-empiris, sehingga para filosofis menyebut filsafat sebagai induk

ilmu.

Filsafat ilmu dapat dibagi kedalam dua bagian, yaitu filsafat ilmu-ilmu alam dan

filsafat ilmu-ilmu sosial. Pembagian tersebut dilakukan berdasarkan objek telaahan

ilmu yaitu ilmu-ilmu alam yang terfokus pada alam dan caranya dalam

2
mendapatkan pengetahuan ilmiah, dan ilmu-ilmu sosial yang terfokus pada manusia

itu sendiri yang dianggap sebagai pencipta, penemu, dan pemilik pengetahuan.

Pengertian Filsafat Ilmu

Setiap pengetahuan yang dimiliki manusia selalu dipertanyakan dan dikritisi oleh

diri sendiri maupun orang lain. Bahwa pengetahuan yang dimilikinya adalah

pengetahuan tentang “apa” atau apanya yang perlu diketahui maka jawabannya ada

pada ontologi pengetahuan itu sendiri. Adapun pertanyaan bagaimana cara

menemukannya atau metode apa yang kita gunakan dalam menemukan dan

memperoleh pengetahuan itu adalah kajian epistemologi. Selanjutnya, pertanyaan

apa kegunaan pengetahuan itu bagi manusia, dan makhluk lainnya, termasuk

lingkungan dimana manusia berada, disebut kajian aksiologi.

Filsafat ilmu merupakan kajian secara mendalam tentang dasar-dasar ilmu,

sehingga filsafat ilmu perlu menjawab beberapa persoalan berikut:

a. Pertanyaan Landasan Ontologis

Objek apa yang ditelaah? Bagaimana wujud dan hakikat dari objek tersebut?

Bagaimana keterkaitan antara objek ilmu dan daya tangkap manusia, seperti

berpikir, merasa dan mengindra yang menghasilkan ilmu? Objek penelaahan

ilmu mencakup seluruh aspek kehidupan yang diuji oleh panca indera manusia.

b. Pertanyaan Landasan Epistemologi

Bagaimana proses pengetahuan yang masih berserakan dan tidak teratur

tersebut menjadi ilmu? Bagaimana prosedur dan mekanismenya? Hal-hal apa

sajakah yang harus diperhatikan agar didapatkan pengetahuan yang benar? Apa

yang disebut kebenaran itu sendiri? Apa kriterianya? Cara atau teknik dan sarana

3
apa membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu?

Epistemologi atau teori pengetahuan membahas secara mendalam segenap

proses yang terlibat pada usaha manusia dalam mencari dan memperoleh

pengetahuan.

c. Pertanyaan Landasan Aksiologi

Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu digunakan? Bagaimana kaitan antara

penggunaan ilmu dan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan objek dan

metode yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral? Bagaimana korelasi

antara teknik prosedural yang merupakan operasional metode ilmiah dengan

norma-norma moral?

Persamaan dan Perbedaan Filsafat dan Ilmu

Persamaan filsafat dan ilmu sebagai berikut:

a. Keduanya mencari rumusan yang sebaik-baiknya dalam melakukan

penyelidikan objek telaahannya secara tuntas, selengkap-lengkapnya sampai ke

akar-akarnya.

b. Keduanya memberikan pemahaman tentang hubungan atau koherensi antara

kejadian-kejadian yang ada dan dialami manusia serta menunjukkan

penyebabnya.

c. Keduanya berusaha memberikan sintesis yaitu suatu pandangan yang saling

berhubungan dan berkaitan.

d. Keduanya mempunyai sistem dan metode penelaahan.

4
e. Keduanya berusaha memberikan penjelasan tentang kenyataan secara

menyeluruh yang timbul dari hasrat ingin tahu manusia dan pengetahuan yang

mendasarinya.

Adapun perbedaan filsafat dan ilmu adalah sebagai berikut:

a. Objek material atau lapangan filsafat itu bersifat universal (umum), yaitu segala

sesuatu yang ada (realita) sedangkan objek material ilmu (pengetahuan ilmiah)

itu bersifat khusus dan empiris. Artinya, ilmu hanya terfokus pada disiplin

bidang masing-masing secara kaku dan terkotak-kotak, sedangkan kajian tidak

terkotak-kotak dalam disiplin tertentu.

b. Objek formal (sudut pandangan) filsafat itu bersifat non-fragmentaris, karena

mencari pengertian dari segala sesuatu yang ada itu secara luas, mendalam dan

mendasar. Sedangkan ilmu bersifat fragmentaris, spesifik dan intensif.

Disamping itu, objek formal ilmu itu bersifat teknik, yang berarti bahwa cara

ide-ide manusia itu mengadakan penyatuan diri dengan realita.

c. Filsafat dilaksanakan dalam suatu suasana pengetahuan yang menonjolkan daya

spekulasi, kritis, dan pengawasan, sedangkan ilmu haruslah diadakan riset lewat

pendekatan trial and eror. Oleh karena itu, nilai ilmu terletak pada kegunaan

pragmatis, sedang kegunaan filsafat timbul dari nilainya.

d. Filsafat memuat pertanyaan lebih jauh dan lebih mendalam berdasarkan pada

pengalaman realitas sehari-hari. Sedangkan ilmu bersifat diskursif, yaitu

menguraikan secara logis, yang dimulai dari tidak tahu menjadi tahu.

e. Filsafat memberikan penjelasan yang terakhir, yang mutlak, dan mendalam

sampai mendasar (primary cause). Sedangkan ilmu menunjukkan sebab-sebab

yang tidak begitu mendalam, yang lebih dekat, yang sekunder (secondary cause).

5
Tujuan Filsafat Ilmu

1. Mendalami unsur-unsur pokok ilmu, sehingga secara menyeluruh kita dapat

memahami sumber, hakikat dan tujuan ilmu.

2. Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan, dan kemajuan ilmu di

berbagai bidang, sehingga kita mendapat gambaran tentang proses ilmu

kontemporer secara historis.

3. Menjadi pedoman bagi para dosen dan mahasiswa dalam mendalami studi di

perguruan tinggi, terutama untuk membedakan persoalan yang ilmiah dan non-

ilmiah.

4. Mendorong para calon ilmuan untuk konsisten dalam mendalami ilmu dan

mengembangkannya.

5. Mempertegas bahwa dalam persoalan sumber dan tujuan antara ilmu dan agama

tidak ada pertentangan.

Sumber Referensi :

Buku Filsafat Ilmu da Kajiannya

Penulis : Rohana Syamsuddin

Anda mungkin juga menyukai