Anda di halaman 1dari 7

“PENGERTIAN FILSAFAT, PEMBIDANGAN FILSAFAT DAN LETAK

FILSAFAT HUKUM SERTA PENGERTIAN FILSAFAT HUKUM,


MANFAAT MEMPELAJARI FILSAFAT HUKUM DAN ILMU–ILMU
LAIN YANG BEROBJEK HUKUM”

MAKALAH INI DIBUAT SEBAGAI SYARAT MENGIKUTI


PERKULIAHAN FILSAFAT HUKUM

Dosen : Hendra Haryanto, SH.,SE.,MM.,MH.

Disusun oleh Kelompok I angkatan 2013 :

1. Aldo Kresna Trianto – 1333.001.007 / Kelas B


2. Sri Puspita Sugiyarta – 1333.001. / kelas B
3. Andi Azisah – 1333.001.008 / kelas C
4. Muhammad Jamhari – 1333.001.014 / Kelas C
5. Ari Indah Permata sari – 1333.001. / Kelas C
6. Sa’idatun nafillah – 1333.001.070 / Kelas C
7. Nadia Regina Puspita – 1333.001.096 / Kelas D

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA

2016

1
BAB 1 – PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN FILSAFAT

Salah satu kelebihan manusia yang tidak dimiliki oleh mahluk-mahluk Tuhan lainnya
adalah keingintahuannya yang sangat dalam terhadap segala sesuatu. Sesuatu
yang diketahui oleh manusia itu disebut pengetahuan.

Dari sumber perolehannya, Pengetahuan dibedakan beberapa macam.


Pengetahuan diperoleh melalui indera manusia, disebut pengetahuan indera
(pengetahuan biasa). Di peroleh mengikuti metode dan sisterm tertentu serta
bersifat universal, disebutlah pengetahuan ilmiah. Pengetahuan diperoleh melalui
perenungan sedalam-dalamnya (kontemplasi) sampai muncullah pengetahuan
filsafat. Pengetahuan bersumber dari keyakinan ajaran suatu agama, pengetahuan
ini disebut pengetahuan agama.

Istilah “Pengetahuan” (knowledge) tidaklah sama dengan “ilmu” atau ilmu


pengetahuan (science). Menurut Poedjawijatna kebanyakan pengetahuan diperoleh
dari pengalaman inderawi manusia, dapat berasal dari pengalamanya sendiri atau
orang lain yang biasanya digunakan untuk keperluannya sendiri atau hanya untuk
tahu.

Ilmu adalah pengetahuan yang memiliki objek, metode dan sistematika tertentu dan
juga bersifat universal. Dengan ilmu yang dimiliki manusia, banyak masalah yang
berhasil dipecahkan seperti rahasia alam semesta telah banyak diungkap melalui
kemajuan ilmu tersebut. Sebanyak dan semaju apapun ilmu yang dimiliki manusia,
tetap saja ada pertanyaan-pertanyaan yang belum berhasil dijawab. Bahkan,
sebagian besar telah diajukan pertanyaan tersebut sejak berabad-abad yang lalu
sampai sekarang tetap aktual untuk dibahas.

Dikatakan oleh Herry Hamersma filsafat itu datang sebelum dan sesudah ilmu,
dimaksud dengan sebelum ilmu karena semua ilmu yang khusus bermula sebagai
bagian dari filsafat. Adapun filsafat datang sesudah ilmu karena semua ilmu
menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang melewati batas spesialisasi mereka yang
kemudian ditampung oleh filsafat. Hamersma mengatakan pertanyaan yang diajukan
oleh ilmu mungkin tidak akan pernah terjawab oleh filsafat.

Magnis-Suseno menegaskan bahwa jawaban-jawaban filsafat memang tidak pernah


abadi. Filsafat tidak menyelidiki salah satu segi dari kenyataan, melainkan menarik
perhatian manusia, artinya : masalah- masalah manusia itu banyak dan tidak hanya
beberapa saja yang dikaji oleh filsafat. Abad ke 20 masih sibuk dengan masalah-
masalah yang sama yang dipersoalkan 2.500 thn lalu, bahwa filsafat setia kepada
“metodenya sendiri”. Masalah- masalah filsafat adalah masalah manusia sebagai
manusia dan karena manusia di satu pihak tetap manusia.

2
Harry hamersma secara sederhana membedakan filsafat dengan ilmu-ilmu yang
lain, yaitu :

Ilmu-ilmu yang lain Filsafat

“ilmu“ adalah pengetahuan yang Pengetahuan yang modis, sistematis,


metodis, sistematis, dan koheren dan koheren tentang seluruh kenyataan
(bertalian) tentang suatu bidang
tertentu dari kenyataan.

Kesimpulannya:

Filsafatpun sebenarnya adalah suatu ilmu. Yaitu ilmu tanpa batas.

Selain sebagai ilmu, filsafat dapat juga berarti pandangan hidup manusia.
Pandangan hidup ini merupakan petunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas hidup
manusia dalam segala bidang. Filsafat apabila diartikan sebagai ilmu ia harus
mempunyai objek tertentu. Menurut Poedjawijatna objek suatu ilmu dibedakan
menjadi objek materi dan forma. Objek materi adalah lapangan atau bahan.

B. PEMBIDANGAN FILSAFAT DAN LETAK FILSAFAT HUKUM

Ada kecendrungan bahwa bidang-bidang filsafat itu semakin bertambah sekalipun


demikian seringkali bidang-bidang telah yang dimaksud belum memiliki kerangka
analisis yang lengkap, sehingga belum dapat disebut sebagai cabang.

D.Runes dalam the dictionary of philosophy membagi 3 cabang utama, yaitu :

1. Ontologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki tentang keberadaan sesuatu


2. Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki tentang
asal,syarat,susunan,metode dan validitas pengetahuan
3. Oksiologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki tentang aksiolog
hakikatnila,kriteria dan kedudukan metafisis.

Poedjawijatna membagi filsafat menurut objeknya dalam enam bagian yaitu :

1. Filsafat umum ( ontologidan metafisika generalis )


2. Filsafat ada mutlak ( theodicea )
3. Filsafat alam ( kosmologia )
4. Filsafat manusia ( antropologia )
5. Filsafat tingkah laku ( etika )
6. Filsafat budi ( logika )

Harry Hamersa membagi filsafat dalam sepuluh bidang yaitu

1. Epistomologi

3
2. Logika
3. Kritik ilmu-ilmu
4. Metafisika umum/antologi
5. Teologi metafisik
6. antropologi
7. Kosmologi
8. Etika
9. Estetika
10. Sejarah Filsafat

Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa filsafat hukum adalah sub dari
cabang filsafat manusia yang disebut etika atau filsafat manusia berkedudukan
genus. Etika sebagai species dan filsafat hukum sebagai subspeksi.

C. PENGERTIAN FILSAFAT HUKUM

Filsafat hukum adalah ilmu yang mempelajari hukum secara filosofis, objek filsafat
hukum adalah hukum dan objek tersebut dikaji secara mendalam sampai kepada inti
atau dasarnya yang disebut sebagai hakikat.

Hakikat hukum dapat dijelaskan dengan cara memberikan suatu definisi tentang
hukum. Secara umum hukum dipandang sebagai norma,yakni norma yang
mengandung nilai-nilai tertentu.

Diluar norma hukum terdapat norma-norma lainnya perbacaraka dan soekanto


menyebutkan ada empat norma yaitu :

1. Kepercayaan
2. Kesusilaan
3. Sopan santun
4. Hukum

Sebagai contoh norma kepercayaan tidak memberikan sanksi yang dapat dirasakan
secara langsung di dunia ini. Demikian pula kalau norma kesusilaan dilanggar,
hanya akan ada rasa malu atau penyesalan bagi pelakunya tetapi tidak ditangkap
dan diadilinya pelaku tersebut, masyarakat mungkin akanmerasa tidak aman.

Mengingat objek filsafat hukum adalah hukum. Maka masalah atau pertanyaan yang
dibahas oleh filsafat hukum itu pun antara lain seperti hubungan hukum dan
kekuasaan, hubungan hukum kodrat dan hukum positif, apa sebab orang menaati
hukum, apa tujuan sampai kepada masalah-masalah filsafat hukum yang rama
dibicarakan saat ini seperti masalah HAM, dan etika profesi hukum.

D. MANFAAT MEMPELAJARI FILSAFAT HUKUM

4
Timbul pertanyaan dari sebagian mahasiswa yaitu apa manfaat dalam memperlajari
filsafat hukum ? apakah tidak cukup mahasiswa dibekali dengan ilmu hukum saja?

Filsafat (termasuk dalam hal ini filsafat hukum) memiliki sifat yang membedakannya
dengan ilmu – ilmu lain, yaitu :

1. Filsafat memiliki karakteristik yang bersifat menyeluruh, dengan cara berfikir


holistik, mahasiswa atau siapa saja yang mempelajari filsafat hukum diajak
untuk berwawasan luas dan terbuka.
2. Filsafat memiliki sifat yang mendasar, artinya dalam hal menganalisis suatu
masalah, sifat ini mengajak kita untuk berfikir kritis dan radikal, maka bagi
siapa saja yang mempelajari filsafat diajak untuk memahami hukum dalam
arti hukum positif semata. Namun, mempelajari hukum dalam arti positif
semata tidak akan mampu memanfaatkan dan mengembangkan hukum
secara baik.
3. Filsafat yang bersifat spekulatif (ciri ini tidak kalah penting). Sehingga tidak
boleh diartikan secara negatif. Menurut Suriasumantri mengatakan semua
ilmu yang berkembang saat ini bermula dari sifat spekulatif tersebut. Sifat ini
mengajak siapa saja yang mempelajari filsafat hukum untuk berpikir inovatif
dan selalu mencari sesuatu yang baru. Tindakan spekulatif dimaksud disini
adalah tindakan yang terarah dan dapat dipertanggung jawabkan secara
ilmiah.
4. Filsafat yang memiliki sifat Reflektif kritis. Sifat ini berguna untuk
membimbing kita menganalisis masalah – masalah hukum secara rasional
dan mempertanyakan jawaban itu secar terus – menerus, jawaban tersebut
tidak sekedar diangkat dari gejala – gejala yang tampak, tetapi sudah
sampai nilai – nilai yang ada dibalik gejala itu. Analisis membantu kita untuk
menentukan sikap secara bijaksana dalam mengahadapi masalah konkret.

Setelah mengetahui sifat yang membedakan dapat ditarik kesimpulan bahwa


manfaat mempelajari filsafat (termasuk mempeljari filsafat hukum) bukan hanya
sekedar mencerminkan semangat kita hidup, melainkan membimbing kita untuk
maju. Filsafat hendaknya mengilhamkan keyakinan kepada kita untuk menopang
dunia baru, mencetak manusia-manusia yang tergolong ke dalam berbagai bangsa,
ras, dan agama yang mengadi kepada cita-cita mulia kemanusiaan. Filsafat tidak
ada artinya sama sekali apabila tidak universal, baik dalam ruang lingkupnya
maupun dalam semangatnya.

E. ILMU-ILMU LAIN YANG BEROBJEK HUKUM

Menurut Purbacaraka, Soekanto, dan Chaidir Ali mengartikan disiplin hukum sama
dengan teori hukum dalam arti luas yang mencakup politik hukum, filsafat hukum,
dan teori hukum dalam arti sempit. Teori hukum dalam arti sempit inilahyang disebut
dengan ilmu hukum.

5
DISIPLIN HUKUM

POLITIK HUKUM FILSAFAT HUKUM ILMU HUKUM

Ilmu tentang Norma Ilmu tentang pengertian


hukum

Ilmu tentang kenyataan hukum

Dalam arti sempit, ilmu hukum dibedakan menjadi 3 yaitu :

1. Ilmu tentang norma, dalam hal ini membahas tentang perumusan norma
hukum yang terdiri dari :
a. Apa maksud norma hukum abstrak dan konkret;
b. Isi dan sifat norma hukum;
c. Esensialia norma hukum;
d. Tugas dan kegunaan norma hukum;
e. Pernyataan dan tanda pernyataan norma hukum;
f. Penyimpangan terhadap norma hukum;
g. Keberlakuan norma hukum.
2. Ilmu yang mempelajari tentang pengertian hukum, dalam hal ini membahas
tentang apa yang dimaksud dengan :
a. Masyarakat hukum;
b. Subjek hukum;
c. Objek hukum;
d. Hak dan kewajiban;
e. Peristiwa hukum;
f. Hubungan hukum.
3. Ilmu tentang kenyataan hukum meliputi :
a. Sosiologi hukum, mempelajari secara empiris dan analitis hubungan
timbal balik antara hukum dengan gejala sosial;
b. Antropologi hukum, mempelajari pola-pola sengketa dan penyelesaiannya
dalam masyarakat ;
c. Psikologi hukum, mempelajari hukum sebagai suatu perwujudan
perkembangan jiwa manusia;
d. Perbandingan hukum, cabang ilmu hukum yang memperbandingkan
sistem-sistem hukum di dalam masyarakat;

6
e. Sejarah hukum, mempelajari tentang perkembangan dan asal usul dari
sitem hukum dalam suatu masyarakat tertentu.

Filsafat hukum adalah perenungan dan perumusan nilai-nilai, selain itu filsafat
hukum juga mencakup penyerasian nilai-niali, misalnya penyerasian antara
ketertiban dan ketentraman, antara kebendaan dan keakhlakan antara
kelanggengan nilai-nilai lama dan pembaruan (Purbacaraka dan Soekanto 1989 :
11)

Bernard Arief Sidharta (2000: 116-137) mendeskripsikan struktur hukum yang sedikit
berbeda dengan uraian diatas.

DISIPLIN HUKUM

FILSAFAT HUKUM TEORI ILMU HUKUM ILMU-ILMU HUKUM

ILMU HUKUM NORMATIF ILMU HUKUM


EMPIRIS

Filsafat hukumyang paling abstrak, kemudian teori ilmu hukum, dan terakhir ilmu-
ilmu hukum yang paling konkret.

Ilmu hukum normatif dibagi dua bidang yaitudalam arti sempit dinamakan dogmatik
dan perbandingan hukum. Sedangkan ilmu hukum empiris terdiri atas sosiologi
huku, sejarah hukum, antropologi hukum dan psikologi hukum.

Menurut sidaharta filsafat hukum adalah reflektif teoritis (intelektual) tentang hukum
yang paling tua, dan dapat dikatakan merupakan induk dari semua refleksi teoritis
tentang hukum. Ia ditujukan untuk merefleksikan hukum dalam keumumannya bukan
hukum positif.

Secara sistematis teori ilmu hukum dapat dibagi 3 bidang :

1. Ajaran hukum atau teori hukum, mencakup analisis pengertian hukum,


konsep, asas, kaidah, dan keberlakuan kaidah hukum itu;
2. Hubungan hukum dan logika, membahas tentang argumentasi-argumentasi
yuridis, penerapan logika deontik pada hukum, dan hubungan hukum dengan
bahasa;
3. Metodologi hukum, membahas tentang ajaran ilmu dan ajaran metode praktik
hukum.

Anda mungkin juga menyukai