Anda di halaman 1dari 9

Kelompok 7

“Nilai-Nilai Pancasila Dan Penerapannya”

Disusun Oleh
Adi Putra Hamonangan (1333.001.041 / A)
Bagus Triyadi (1333.001.018 / A)
Bondan Putra P. (1333.001.053 / B)
Reinaldy (1333.001.063 / B)
Tommi (1333.001.032 / B)
Yorry Martin (1333.001.047 / A)

1
 
A. PENGERTIAN NILAI

Nilai (value) termasuk dalam pokok bahasan penting


dalam filsafat. Nilai biasanya digunakan untuk
menunjuk kata benda yang abstrak, yang dapat
diartikan sebagai keberhargaan (worth) dan kebaikan
(goodness).

Nilai Intrinsik

Louis O. Kattsoff

Nilai Instrumental

2
Menjelaskan tentang tiga tujuan hukum, yakni
kepastian hukum, keadilan, dan daya guna
(kemanfaatan). Menguraikan pada tujuan ketiga
(daya guna) bahwa hukum perlu menuju kepada
tujuan yang penuh harga (waardevol).

Menurut Radbruch, ada tiga nilai penting bagi hukum:


1. Individualwerte

Radbruch 2. Gemeinschaftwerte

3. Werkwerte
B. NILAI-NILAI PANCASILA
Dalam hubungannya dengan pengertian nilai, Pancasila
tergolong nilai kerohanian, tetapi nilai kerohanian yang
mengakui adanya nilai material dan vital.

Kalimat dalam Penjelasan UUD 1945 secara eksplisit


mengandung keterkaitan antara pokok-pokok pikiran dalam
pembukaan (Pancasila) dan Batang Tubuh UUD 1945.
1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

Cerminan dan 3. Persatuan Indonesia


Makna
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

5. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


4
C. PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA

Dalam konteks pembicaraan tentang penerapan nilai-


nilai Pancasila dalam pembangunan, pengertian
norma dibedakan dalam tiga bentuk, yaitu:

Norma Hukum

Pengertian Norma Norma Moral

Norma Pembangunan

5
Keseluruhan semangat, arah, dan garis pembangunan dilaksanakan
sebagai pengamalan semua sila Pancasila secara serasi dan sebagai
kesatuan yang utuh, yang meliputi:

1. Pengamalan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, yang


antara lain mencakup tanggung jawab bersama dari
seluruh golongan beragama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa untuk secara terus-menerus sama-
sama meletakkan landasan spiritual, moral, dan etik yang
kukuh bagi pembangunan nasional sebagai pengamalan
Pancasila.

2. Pengamalan Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,


yang antara lain mencakup peningkatan martabat serta hak
dan kewajiban asasi warga negara serta penghapusan
penjajahan, kesengsaraan, dan ketidakadilan dalam muka
bumi.

6
3. Pengamalan Sila Persatuan Indonesia, yang antara lain
mencakup peningkatan pembinaan bangsa di semua bidang
kehidupan manusia, masyarakat, bangsa, dan negara, sehingga
rasa kesetiakawanan semakin kuat dalam rangka memperkukuh
persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Pengamalan Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat


Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, yang
antara lain mencakup upaya makin menumbuhkan dan
mengembangkan sistem politik Demokrasi Pancasila yang
mampu memelihara stabilitas nasional yang dinamis,
mengembangkan kesadaran dan tanggung jawab politik warga
negara, serta menggairahkan rakyat dalam proses politik.

5. Pengamalan Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat


Indonesia, yang antara lain mencakup upaya untuk
mengembangkan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi yang
dikaitkan dengan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya
menuju terciptanya kemakmuran yang berkeadilan bagi seluruh
rakyat Indonesia dalam sistem ekonomi yang disusun sebagai
usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
7
D. PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM
PEMBANGUNAN BIDANG HUKUM

Dalam Ketetapan MPR No. II/MPR/1993 tentang GBHN


memuat banyak unsur, yang apabila dirinci akan nampak
sebagai berikut:
1. Perlu dibentuk sistem hukum nasional yang dapat berfungsi
mantap;
2. Pembentukkan dan fungsi sistem hukum nasional harus
bersumber pada Pancasila dan UUD 1945;
3. Pembentukkan dan fungsi sistem hukum nasional harus
memperhatikan kemajemukkan tatanan hukum yang
berlaku;
4. Tujuannya adalah untuk menjamin kepastian, ketertiban,
penegakkan, dan perlindungan hukum, yanng berintinkan
keadilan, kebenaran, serta mampu mengamankan dan
mendukung pembangunan nasional;
5. Pembangunan bidang hukum tersebut hanya mungkin
terlaksana apabila didukung oleh faktor aparatur hukum,
sarana dan prasarana, dan kesadaran hukum masyarakat.
8
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai