Anda di halaman 1dari 12

TUGAS : MID MATA KULIAH FILSAFAT ILMU DAN FILSAFAT INTEGRASI

Dosen Pengampuh : Dr.Hj. Hadi Machmud,M.Pd

Disusun Oleh :

KURNIYAWATI USMAN
NIM : 2020040202003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA


ISLAM PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI
KENDARI

2022

i
1. Jelaskan apa yang di maksud ilmu, pengetahuan, filsafat dan agama!
Berikan contoh masing-masing dan implementasinya dalam kehidupan
manusia!

Jawaban:
a. Ilmu berasal dari bahasa Arab, yakni ‘alima, ya’lamu ‘lman dengan wazan
fa’ala, yaf’alu yang berarti mengerti memahami benar – benar. Dalam bahasa
Inggris di sebut science dari bahasa latin scienta ( pengetahuan ) scire
(mengetahui ) . Sinonim yang paling dekat dengan bahasa Yunani adalah
episeme (suriasumatri, 1998). Di dalam kamus Bahasa Indonesia , ilmu
merupakan pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem
menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala –
gejala tertentu. Mulyadhi mengatakan ilmu adalah any organized knowledge.
Ilmu dan sains menurutnta tidak berbeda, terutama sebelum abad ke -!9, tetapi
setelah itu sains lebih terbatas pada bidang – bidang fisikatau indrawi,
sedangkan ilmu melampauinya pada bidang – bidang non fisik, sepertimetafisik
(Wihadi, 1998)
Adapun beberapa definisi ilmu menurut para ahli seperti yang dikutip oleh
Bakhtiar tahun 2005 diantaranya adalah:
1. Ralph Ross dan Ernest Van Den Haq, mengatakan ilmu adalah empiris,
rasional, umum dan sistematik, dan keempatnya serentak.
2. Karl Pearson, mengatakan ilmu adalah lukisan atau keterangan yang
komprehensif dan konsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah yang
sangat sederhana.
3. Ashley Montagu, menyimpulkan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang
disusun dalam satu sistem yang berasal dari pengamatan, studi dan
percobaan untuk menentukan hakikat prinsip tentang hal yang sedang dikaji.
4. Afanasyef, menyatakan ilmu adalah manusia tentang alam, masyarakat dan
pikiran. Ia mencerminkan alam dan konsep – konsep, kategori dan hukum –
hukum, yang ketetapannya dan kebenarannya diuji dengan pengalaman
praktis.

1
Dari beberapa definisi ilmu yang dijelaskan para ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa ilmu merupakan pengetahuan yang rasional, sistematik,
komfrehensif, konsisten dan bersifat umum tentang fakta dari pengamatan
yang telah dilakukan.
Contoh implementasi ilmu dalam kehidupan manusia misalnya untuk
terjadinya banjir dan tanah longsor di suatu daerah, dengan ilmu kita bisa
mengenal sebab akibat dan dapat mengatasinya.
b. Pengetahuan merupakan hasil dari keingintahuan manusia dengan suatu subjek
yang ingin diketahuinya. Pada hakikatnya, manusia memahami secara
sederhana apa itu pengetahuan namun yang menjadi masalahnya tidak semua
manusia dapat mendefisikan dengan pengetahuan ilmu pengetahuan itu. Karena
sebenarnya, pengetahuan itu timbul karena manusianya sendiri yang mencari
tahu. Ilmu kadang memiliki makna sebagai sesuatu yang dimiliki seseorang
setelah ia mempelajarinya, semntara pengetahuan adalah apa yang
diketahuinya..
Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa inggris yaitu
knowledge. Dalam encyclopedia of philosopy dijelaskan bahwa definisi
pengetahuan adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief).
Sedangkan secara terminologi, menurut Drs. Sidi Gazalba, pengetahuan adalah
apa yang diketahui atau hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah
hasil dari kenal, sadar, insaf, mengertidan pandai. Pengetahuan itu milik atau isi
pikiran. Dengan demikian , pengetahuan merupakan hasil proses dari usaha
manusia untuk tahu.
Contoh implementasi pengetahuan dalam kehidupan sehari – hari misalnya
ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan
mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tertentu.
c. Filsafat secara etimologis berasala dari bahasa Yunani philosophia Philo artinya
cinta dalam arti yang luas, yaitu ingin, dan karena itu lalu berusaha mencapai
yang diinginkan itu; shopia artinya kebijakan yang artinya pandai, pengertian
yang mendalam. Jadi, menurut namanya saja filsafat boleh diartikan ingin
mencapai pandai, cinta pada kebijakan. (Ahmad)

2
Menurut pengertian umum, filsafat adalah ilmu pengetahuan menyelidiki hakikat
segala sesuatu yang memperoleh kebenaran. Filsafat adalah ilmu pengetahuan
tentang ahkikat. Ilmu pengetahuan tentang hakikat menanyakanapa hakikat atau
sari atau inti atau esensi segala sesuatu.
Dari beberapa pendapat di atas, pengertian filsafat dapat dirangkum sebagai
berikut:
• Filsafat adalah hasil pikiran manusia yang kritis dan dinyatakan dalam
bentuk yang sistematis.
• Filsafat adalah hasil pikiran manusia yang paling dalam
• Filsafat adalah refleksi lebih lanjut daripada ilmu pengetahuan atau
pendalaman lebih lanjut ilmu pengetahuan
• Filsafat adalah hasil analisis dan abstraksi
• Filsafat adalah pandangan hidup
• Filsafat adalah hasil perenungan jiwa manusia yang mendalam, mendasr, dan
menyeluruh.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
menelaah sesuatu yang ada secara mendasar mendalam dengan menggunakan
akal sampai pada hakikatnya. Filsafat bukan mempersoalkan gejala- gejala atau
penomena , akan tetapi mencari hakikat penomena tersebut dengan kata lain
filsafat adalah pangkal dari segal ilmu yang ada dalam pemikiran manusia.
Contoh implementasi filsafat dalam kehidupan , misalkan seorang anak yang
buta hanya mampu meraba benda yang ada di dekatnya contoh seekor gajah ,
ketika anak itu dapat meraba ekornya maka ia dapat berpikir bahwa ini adalah
seekor ular yang panjang dan ketika ia menyentuh teliganya maka ia pun
berpikir apakah ini benar gajah dan seterusnya.
d. Kata Agama berasala dari bahasa Sanskerta, agama yang berarti “tradisi” A
berarti tidak, “GAMA” berati kacau. Sehingga agama berarti tidak kacau. Dapat
juga diartikan suatu peraturan yang bertujuan untuk mencapai kehidupan
manusia kearah dan tujuan tertentu. Dilihat dari sudut pandang kebudayaan ,
agama dapat berarti sebagai hasil dari suatu kebudayaan, dengan kata lain
agama diciptakan oleh manusia dengan akal budinya serta dengan adanya
kemajuan dan perkembangan budaya tersebut serta peradabannya. Sedangkan

3
kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahas
Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti “ mengikat
kembali “ . Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada
tuhan.
Emile Durkheim mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang
terpaduyang terdiri atas kepercyaan dan praktik yang berhubungan drngan hal
yang suci. Kita sebgai umat beragama semaksimal mungkin berusaha untuk
terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani
yang sempurna kerohaniannya.
Selain definisi dan pengertian agama berasal dari bahasa Sanskerta, agama
dalam bahasa Latin disebut Religion, dalam bahasa-bahasa Barat sekarang bisa
disebut Religion dan religious dan dalam bahasa Arab disebut Din. Dalam
Islamkata agama merupakan arti dari kata “ad-diin” yang berarti pengaturan
hubungan manusia dengan manusia, termasuk dengan dirinya sendiri dan alam
lingkungan hidupnya. (horisontal).
Menurut A.M Saefuddin (1987) , menyatakan bahwa agama merupakan
kebutuhan manusia yang paling esensial yang bersifat universal. Karena itu
agama merupakan kesadaran spritualyang di dalamnya ada satu kenyataan di
luar kenyataan yang nampak itu yaitu bahwa manusia selalu belas kasih-Nya,
serta belaian-Nya, yang secara ontologis tidak bisa diingkari, walaupun oleh
manusia yang mngingkari agama (komunis) sekalipun.
Contoh implementasi agama dalam kehidupan manusia sehari- hari misalnya
- Peduli terhadap sesama
- Menyantuni anak yatim
- Menjaga kebersihan lingkungan
- Mampu mengendalikan amarah/emosi

2. Jelaskan bagaimana proses penemuan suatu ilmu dengan metedologi ilmiah!

Jawaban:
Metode yang dapat diimplementasikan dalam mendapatkan pengetahuan atau ilmu
adalah Metode ilmiah. Tidak semua pengetahuan dapat disebut ilmu sebab ilmu

4
merupakan pengetahuan yang cara memperolehnya harus memenuhi persyaratan
tertentu (M.Adib, 2011) persyaratan yangharus dipenuhi agar suatu pengetahuan
dapat disebut ilmu terdapat dalam apa yang dinamakan dengan metode ilmiah,
sebagai landasan dalam berpikir sering digunakan metode ilmiah.
Metode penelitian ilmiah merupakan prosedur yang di tempuh dalam upaya
menemukan segala permasalahan dengan cara mengumpulkan dan menganalisa data
yang dilakukan secara terencana , sistematis, logis terencana , terstruktur dengan
mencatat,merumuskan serta diakhiri dengan membuat laporan dengan berpedoman
pada ciri khusus keilmuan yakni sistematis dan empiris, dan rasional sehingga
tercapai tujuan yang diinginkan.
Ada beberapa pola pikir dalam pendekatan ilmiah yaitu pola pikir induktif dan pola
pikir deduktif, pola pikir induktif dikembangkan oleh aliran empirisme. Sedangkan
pemikiran deduktif, sering dipakai oleh penganut paham rasionalisme. Pemikiran
deduksi adalah cara berpikir untuk melakukan penarikan kesimpulan dari pernyataan
umum menjadi pernyataan khusus, dengan menggunakan pola pikir silogisme dari
premis mayor dan premis minor kemudian ditarik suatu kesimpulan (Sobur, 2015)
Adapun langkah-langkah dalam metode ilmiah yakni:
1) Identifikasi Masalah
Metode ilmiah dimulai dari mengidentifikasi masalah. Caranya, dengan
mengamati lingkungan di sekitar, atau juga bisa mengidentifikasi masalah melalui
fenomena atau peristiwa yang terjadi, identifikasi masalah sangat penting sebelum
2). Merumuskan Masalah
Setalah mengidentifikasi masalah, selanjutnya adalah merumuskan
masalah. Rumusan masalah itu erat kaitannya sama tujuan yang ingin di capai
dalam suatu penelitian. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat
merumuskan masalah:
- Perumusan masalah berupa kalimat pertanyaan yang ingin di jawab dalam
penelitian.
- Rumusan masalah yang dibuat harus dapat diuji (observasi) untuk menjawab
pertanyaan tersebut.
- Kalimat pertanyaan harus jelas dan mudah dimengerti.
3) Mengkaji Literatur (Menyusun Teori Dasar)

5
Langkah selanjutnya adalah menyusun dasar teori untuk penelitian. Caranya bisa
mengkaji berbagai literatur, seperti membaca buku, menganalisis penelitian
terdahulu, atau membaca artikel/jurnal ilmiah tentang topik yang kamu teliti.
4) Membuat Hipotesis
Selanjutnya membuat hipotesis yaitu dugaan sementara atas rumusan masalah
penelitian, hipotesis ini harus berdasarkan dasar teori yang sudah di pilih
dan bersifat objektif (terukur).
5) Menentukan Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan faktor yang menentukan validitas (kebenaran)
hasil penelitian yang dilakukan. Ada tiga jenis variabel, yaitu variabel terikat,
variabel bebas, dan variabel kontrol.
6) Menetapkan Prosedur Kerja
Prosedur kerja merupakan langkah-langkah kerja yang terperinci dan runtut.
Urutan langkah kerja ini dibuat ringkas namun dapat menggambarkan secara tepat
pekerjaan yang harus dilakukan. Data tersebut akan memudahkan
pelaksanaannya, langkah kerja sebaiknya dibuat dalam bentuk diagram alir.
7) Menguji Hipotesis (Melakukan Eksperimen, Observasi, atau Survei)
Bagaimana kita mengetahui apakah hipotesis yang sudah di buat sudah benar atau
belum benar? Caranya dengan menguji hipotesis tersebut. Misalnya, melakukan
eksperimen di dalam laboratorium, observasi langsung, atau melakukan survei.
Kita juga bisa menyiapkan tabel data pengamatan sebelum melakukan eskperimen
agar memudahkan dalam pengumpulan data.
8) Mengolah dan Menganalisis Data
Data-data yang telah diperoleh dari uji hipotesis, dicatat dan diolah ke dalam
bentuk tabel, grafik atau diagram, sehingga mudah untuk dianalisis. Dalam
mengolah dan menganalisis data ini, dapat menghubungkannya dengan dasar teori
yang sudah dijadikan rujukan.
9) Membuat Kesimpulan
Hasil analisis data menghasilkan suatu pola atau kecenderungan. Pola ini dapat
dijadikan landasan untuk menarik sebuah kesimpulan. Kesimpulan adalah suatu
pernyataan yang merangkum apa yang sudah dilakukan dalam kegiatan penelitian.
Dalam menyusun suatu kesimpulan, kita harus memutuskan apakah data yang

6
dikumpulkan mendukung hipotesis atau tidak. Selain itu, juga harus mengulang
suatu penelitian beberapa kali sebelum dapat menarik suatu kesimpulan.
10) Mempublikasikan Hasil Penelitian
Langkah terakhir adalah mempublikasikan apa yang sudah ditemukan dalam
bentuk tulisan berupa laporan ilmiah dan bisa di publikasikan dalam bentuk lisan
berupa presentasi dalam forum-forum ilmiah.

3. Apa kaitan ( integrasi) filsafat ilmu dan ilmu pengetahuan!


Jawaban:

Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan
mengenai hakikat ilmu. Filsafat ilmu berusaha untuk dapat menjelaskan masalah-
masalah seperti: apa dan bagaimana suatu konsep dan pernyataan dapat disebut
sebagai ilmiah, bagaimana konsep tersebut dilahirkan, bagaimana ilmu dapat
menjelaskan, memperkirakan serta memanfaatkan alam melalui teknologi, cara
menentukan validitas dari sebuah informasi, formulasi dan penggunaan metode
ilmiah; macam-macam penalaran yang dapat digunakan untuk mendapatkan
kesimpulan; serta implikasi metode dan model ilmiah terhadap masyarakat dan
terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri (Amin, 2019).
Filsafat ilmu dapat dimaknai sebagai filsafat yang berkaitan dengan atau tentang
ilmu. Filsafat ilmu merupakan bagian dari filsafat pengetahuan secara umum, ini
dikarenakan ilmu itu sendiri merupakan suatu bentuk pengetahuan dengan
karakteristik khusus, namun demikian untuk memahami secara lebih khusus apa
yang di maksud dengan filsafat ilmu, maka diperlukan
pembatasan yang dapat menggambarkan dan memberi makna khusus tentang istilah
tersebut (Widyawati, 2013). Integrasi Ilmu Pengetahuan dalam Perspektif Filsafat
Pendidikan Islam. Ilmu dalam pandangan Islam merupakan indikator perantara untuk
memperkuat keimanan. Iman hanya akan bertambah dan kuat, jika dibarengi dengan
ilmu (Daulay, dkk. 2020).
Integrasi ilmu merupakan penyatuan ilmu. Ilmu integralistik (hasil integrasi) itu
adalah ilmu yang menyatukan (bukan sekedar menggabungkan)wahyu Tuhan dan
temuan pikiran manusia, sehingga menjadi suatu prinsip keilmuan yang tidak akan

7
mengucilkanTuhan (sekularisme) dan juga tidak mengucilkan manusia
(Kuntowijoyo, 2006)

4. Jelaskan filsafat menurut aliaran Rasionalisme, Empirisme, Nativisme, dan


Konvergensi dan berikan contoh masing-masing!

Jawaban:
a. Filsafat menurut aliran Rasionalisme
Rasionalisme atau gerakan rasional adalah doktrin filsafat yang menyatakan
bahwa kebenaran haruslah ditentukan atau didapatkan melalui pembuktian,
logika dan analisis yang berdasarkan fakta, bukan berasal dari pengalaman
inderawi. Paham Rasionalisme ini beranggapan bahwa sumber
pengetahuanmanusia adalah rasio. Jadi dalam proses perkembangan ilmu
pengetahuan yang dimiliki oleh manusia harus dimulai dari rasio. Tanpa rasio
mustahil manusia itu dapat memperoleh ilmu pengetahuan. Rasio itu adalah
berpikir.
Contoh penerapan Rasionalisme dalam kehidupan sehari-hari ,yakni saat
menyelesaikan operasi matematika apapun. Ketika kita lakukan ini, kita
menggunakan nalar secara eksklusif. Menyimpulkan bahwa pergantian siang dan
malam disebabkan oleh gerak rotasi bumi pada porosnya sendiri.
b. Filsafat menurut aliran Empirisme
Empirisme adalah suatu aliaran dalam filsafatyang menyatakan bahwa semua
pengetahuan berasal daripengalan manusia. Empirisme menolak anggapan
bahwa manusia telah membawa fitrah pengetahuan dalam dirinyaketika
dilahirkan. Empirisme lahir di Inggris dengan tiga tokoh adalah david Hume,
George Barkeley dan John Locke.
Empirisme adalah suatu doktrin filsafatyang menekankan peranan pengalaman
dalam memperoleh pengetahuan dan pengetahuan itu sendiri dan mengecilkan
peran akal. Istilah empirisme diambil dari bahasa yunani empeiria yang berarti
pengalaman.
Contoh penerapan aliran Empirisme

8
Seorang empirisme berpandangan bahwa api itu bersifat panas, karena ia pernah
mengalaminya sendiri dengan menyentuh api tersebut dengan “panas”
Bagaimana kita bisa mengetahui bahwa bunga melati itu wangi? Kita pasti akan
langsung mengetahuinya setelah mencium baunya dengan hidung.
c. Filsafat menurut aliran nativisme
Aliran ini berpendapat bahwa perkembangan manusia itu telah ditentukan oleh
faktor-faktor yang dibawa sejak lahir,pembawaan yang telah terdapat pada
waktu dilahirkan itulah yang menentukan hasil perkembangannya.. Faktor
lingkungan kurang berpengaruh terhadap pendidikan dan perkembangan anak.
Oleh karena itu hasil pendidikan ditentukan oleh bakat yang dibawa sejak lahir.
Dengan demikian , menurut aliran ini, keberhasilan belajar ditentukan oleh
individu itu sendiri. Nativisme berpendapat , jika anak memiliki bakat jahat dari
lahir, iaakan menjadi jahat dan sebaliknya jika anak memiliki bakat baik, ia
akan menjadi baik. Pendidikan anak yang tidak sesuai dengan bakat yang
dibawa tidak akan berguna bagi perkembangan anak itu sendiri.
Contoh penerapan aliran Nativisme
Dari pandangan Nativisme adalah jika seorang anak terlahir mirip orangtuanya
secara fisik dan akan mewarisi sifat dan bakat orangtuanya.
d. Filsafat menurut aliran konvergensi
Aliaran ini berasal dari ahli ilmu bangsa Jerman bernama William Sterm. Ia
berpendapat bahwa pembawaan dan lingkungan kedua-duanya menentukan
perkembangan manusia. Aliran ini memadukan antara pembawaan sejak lahir
dengan pengaruhlingkungan yang diistilahkan dengan faktor dasar dan faktor
ajar. Alrankonfergensi merupakan gabungan antara lain nativismedengan aliran
empirisme. Aliran ini menggabungkan arti penting hereditas ( pembawaan )
dengan lingkungan sebagai faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia.
Para penganut konvergensi berkeyakinan bahwa baik faktor bawaan maupun
faktor lingkungan andilnya sama besar dalam menentukan masa depan
seseorang.
Contoh penerapan aliran Nativisme
Anak yang baru dilahirkan pada masa balita akan melewati tahap berlatih
berbicara sampai akhirnya lancar berkomunikasi, dorongan dan bakat itu telah

9
ada, dengan cara meniru suara di sekitarnya. Ia mendengar dan meniru kata-kata
yang diucapkan kepadanya. Contoh lain anak yang normal pasti memiliki bakat
untuk berdiri tegak di atas kedua kakinya, tetapi apabila anak tersebut tidak
hidup dilingkungan masyarakat manusia ( tinggal di hutan dan tinggal bersama
hewan) maka bakat berdirinya akan sulit diwujudkan, demikian pula dengan
perilaku, bicara dan cara berjalan

5. Jelakan satu kasus tentang kaitan ilmu, filsafat dan agama dalam menemukan
kebenaran!

Jawaban:
Filsafat merupakan suatu bidang ilmu yang dapat digunakan dalam berbagai
kehidupan. Filsafat dapat menjawab semua pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh
pancaindera. Orang yang berfilsafat akan selalu memiliki pemikiran yang dalam
tentang suatu yang ada dan terjadi di muka bumi ini. Filsafat selalu berangkat dari
keraguan, maka untuk mendapatkan kebenaran maka Filasafat sangat selalu
beriringan dengan ilmu pengetahuan, karena semua ilmu pengetahuan yang didapat
tidak lepas dari adanya filsafat. Tetapi tidak semua pengetahuan bisa dikatakan
ilmu. Filsafat dan Ilmu memiliki tujuan yang sama yaitu sama-sama mencari
kebenaran. Maka dari itu, filsafat dan ilmu tidak dapat dipisahkan dalam mempelajari
sesuatu yang ada di muka bumi, posisi agama dalam hal ini adalah sebagai kontrol
agar tidak keluar dari tuntunan dan aturan Tuhan.
Misalnya ketika manusia lahir ke bumi, tidak tahu dan tidak mengenal apa-apa yang
ada di sekitarnya, bahkan dengan dirinya sendiri. Ketika manusia mulai mengenal
dirinya, kemudian mengenal alam sekitarnya, karena manusia adalah sesuatu yang
berpikir, maka seketika itu ia mulai berpikir dari mana asal sesuatu, bagaimana
sesuatu, untuk apa sesuatu, kemudian apa manfaat sesuatu. Ketika manusia mulai
tahu siapa dirinya, dari mana asalnya, bagaimana proses terjadinya, siapa dia, untuk
apa dia, maka pada saat itu ia telah berfilsafat. Karena ia telah berusaha mencari
kebenaran tentang segala sesuatu. Dari pemikiran seperti itu maka akan muncul
berbagai pandangan, pendapat dan pemikiran serta tanggapan yang akhirnya menjadi
suatu kesepakatan untuk diketahui secara bersama-sama dan berlaku di

10
lingkungannya. Kesepakatan tentang sesuatu itu dan berlaku untuk umum serta
menjadi kebiasaan pada komunitasnya secara turun temurun dan terus berkembang,
maka itulah yang menjadi sebuah ilmu
Ketika proses berpikir itu berjalan untuk menemukan kebenaran, maka posisi agama
menjadi kontrol, agar pemikiran yang dilakukan tidak keluar dari aturan agama atau
aturan Tuhan, karena kebenaran apapun yang ditemukan manusia, tidak akan
mengalahkan kebenaran hakiki dari wahyu atau agama. Kebenaran hakiki akan kita
dapatkan ketika pemikiran kita bersumber pada Al Qur’an. Sebagai contoh seseorang
harus memahami menggunakan akalnya adalah tentang bagaimana memahami ayat-
ayat muhkamat (ayat-ayat yang jelas dan tegas maksudnya) dan ayat-ayat
mutashabihat (ayat-ayat yang sulit dipahami). Ayat muhkamat mungkin mudah
dipahami, tetapi ayat-ayat mutashabihat menntut pembacanya melakukan
interpretasi, penafsiran atau takwil yang mana sangat dibutuhkan pemahaman yang
mendalam atau berpikir filosofis.
Hal ini sesuai dengan Al Qur’an yang banyak mengajak manusia untuk berpikir,
untuk menggunakan akal, terbukti dalam Al Qur’an kata akal disebut beberapa kali
dengan penampilan yang berbeda seperti pada perkataan ya’qiluun (50 kali),
yataffakaruun (26 kali), yash’urun (25 kali), ulil albab (16 kali) dan ulin nuha (2
kali). Semua itu adalah ayat-ayat yang secara langsung mengajak manusia
menggunakan akalnya.
Sebagai penegasan, disebutkan dalam ayat Al Qur’an “dan mengapa mereka tidak
memikirkan kejadian mereka?” (Ar Ruum: 8) “sesungguhnya pada penciptaan langit
dan bumi, pergantian malam dan siang, merupakan tanda kebesaran Allah bagi orang
yang mengerti” (QS. Al baqarah: 164) “maka ambillah pelajaran, hai orang-orang
yang berakal” (QS. Al Hasyr : 2) dan masih banyak lainnya. Intinya bunyi ayat
tersebut sangat menganjurkan manusia untuk mendayagunakan akal dengan sebaik-
baiknya sebagaimana esensi berfilsafat itu sendiri.
Filsafat bukanlah hal yang dilarang dalam Al Qur’an (agama), bahkan agama
menganjurkan untuk berfilsafat sesuai dengan ayat-ayat Allah SWT, yang menjadi
larangan adalah ketika melakukan filsafat dan proses berpikir dalam rangka
melakukan pengingkaran terhadap Rabb, Malaikat, Rasul, Kitab, hari akhir dan
takdir.

11

Anda mungkin juga menyukai