Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN MATEMATIKA

FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN

DI SUSUN OLEH :

MOSES FENINLAMBIR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS PATTIMURA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebanyakan orang pada masa sekarang tidak mengetahui apa itu filsafat, baikorang yang
hidup di lingkungan pendidikan maupun yang jauh dari pendidikan, seperti di pedesaan maupun di
perkotaan, walaupun sebenarnya mereka sudah melakukan filsafat dalam kehidupannya. Kita
sering merenung, berfikir tentanghal yang harus kita capai apabila kita selesai kuliah nanti, dalam
perenungan itu banyak sekali pertanyaan – pertanyaan yang muncul dan pilihan pilihan alternatif
jawaban dari setiap pertanyaan yang muncul tersebut. Apabila kita terusmelakukan pencarian dari
jawaban pertanyaan tadi dengan menggunakan berbagai metode sampai mendapatkan
kebenarannya maka akan lahirlah sebuahpengetahuan untuk kita.Dari gambaran sederhana tadi
dapat kita ketahui bahwa filsafat itu merupakan tindakan memikirkan, merenungkan segala sesuatu
secara mendalam sampai keakar-akarnya.Semua yang kita kenal pada saat ini bukanlah terlahir
begitu saja tetapi hal itu terlahir dari pemikiran-pemikiran filsuf terdahulu dengan melakukan
filsafat.Hal ini mendorong manusia untukmemikirkan kembali tentang kebenaran. Karena setiap
terjadi perubahan akan berpengharu terhadap system nilai yang berlaku, karena antara perubahan
peradaban dengan cara berpikir manusia terhadap hubungan timbal balik.
Ilmu merupakan sesuatu yang harus manusia dapatkan, karena manusia di duniaini
diwajibkan untuk mencari ilmu, dari lahirnya manusia sampai liang lahat ataukuburan. Bahkan ada
yang menerangkan bahwa ilmu itu sudah didapatkan manusiamasih di dalam kandungan. Selain
manusia memahami apakah arti ilmu itu apa kitaharus bisa mendefinisikan pendidikan itu apa.
Pendidikan bagi kehidupan umat manusiamerupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi
sepanjang hayat. Tanpa pendidikansama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup
berkembang sejalan denganaspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep
pandangan hidupmereka. Pendidikan merupakan kunci utama untuk memajukan dan
perkembangan yangberkualitas, karena dengan pendidikan manusia dapat mewujudkan semua
potensidirinya baik sebagai pribadi maupun warga masyarakat. Untuk mewujudkan potensi
dirimenjadi multi kompetensi manusia harus melewati proses pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Ilmu ?
2. Apa itu Ilmu Pendidikan ?
3. Apa saja Aliran – aliran dalam Filsafat Pendidikan

C. Tujuan
Ingin memberitahukan kepada pembaca tentang Ilmu, Ilmu Pendidikan dan Aliran – aliran
dalam Filsafat Pendidikan dan juga memenuhi Tugas Kuliah Filsafat Ilmu Pendidikan Matematika
BAB II
PEMBAHASAN

A. ILMU
1. Pengertian Ilmu
Sebelum kita melihat penjelasan dari para ahli,, terlebih dahulu kita simak pengertian ilmu
secara bahasa, secara istilah,, dan secara umum, beriikut penjelasannya
a) Secara Bahasa
Kata Ilmu ini berasal dari kata arab yakni alima yang memiliki makna mengetahui atau
perbuatan yang bertujuan untuk mengetahui segala sesuatu. Dan juga kata ilmu ini
berasal dari bahasa latin yakni science yang bermakna pengetahuan,
mengetahui atau memahami.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ilmu memiliki dua pengertian, yaitu :

1. Ilmu diartikan sebagai suatu pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara
bersistem menurut metode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk
menerapkan gejala-gejala tertentu dibidang (pengetahuan) tersebut, seperti ilmu
hukum, ilmu pendidikan, ilmu ekonomi dan sebagainya.
2. Ilmu diartikan sebagai pengetahuan atau kepandaian, tentang soal duniawi, akhirat,
lahir, bathin, dan sebagainya, seperti ilmu akhirat, ilmu akhlak, ilmu bathin, ilmu
sihir, dan sebagainya.

b) Secara Istila
Ilmu adalah bentuk pengetahuan tentang sesuatu yang datang dari Tuhan, yang mana
ilmu tersebut diturunkan kepada para nabi dan rasul serta alam yang diciptakanNya
termasuk manusia dan apa saja yang ada pada diantara langit dan
bumi ini, Atau pengetahuan yang sistematis dan bersifat ilmiah.
c) Secara Umum
Sedangkan secara umum, Ilmu memiliki arti kepandaian atau pengetahuan yang
berkenan dengan bidang yang tersusun secara sistematis menurut kaidah dan metode
yang bisa digunakan untuk menjelaskan serta memahami hal yang terkait dengan
bidang ilmu tersebut.

d) Berikut pengertian ilmu dari beberapa para ahli

a. Afanasyef, beliau adalah seorang pemikir Marxist dari Rusia yang menjelaskan
tentang ilmu, dimana ilmu merupakan pengetahuan manusia tentang alam, pikiran
dan masyarakat. Beliau mencerminkan alam & berbagai konsep, kategori & hukum-
hukum, yang mana ketetapan & kebenarannya diuji oleh pengalaman praktis.
b. Mohammad Hatta mengatakan bahwa Ilmu ialah sebuah pengetahuan yang teratur
mengenai pekerjaan hukum secara kausal dalam suatu golongan masalah yang sama
tabiatnya, maupun menurut kedudukannya yang tampak dari luar, maupun dari
dalam.
c. Izuddin Taufiq Mengatakan bahwa Ilmu merupakan penelusuran informasi atau
data melalui sebuah pengamatan, pengkajian & eksperimen, yang bertujuan untuk
menetapkan hakikat, landasan dasar maupun asal usulnya.
d. Karl Pearson Mengatakan bahwa Ilmu ialah keterangan yang stabil &
komprehensif tentang suatu fakta dari pengalaman dengan istilah yang sederhana.
e. Ashely Montagu Menyebutkan Ilmu ialah pengetahuan dalam satu sistem yang
berasal dari studi, pengamatan juga percobaan untuk menentukan dasar prinsip
tentang suatu hal yang sedang dikaji.
f. John G. Kemeny Berpendapat bahwa Ilmu ialah segala pengetahuan yang
dikumpulkan dengan menggunakan metode ilmiah dan merupakan hasil dari sebuah
proses yang dibuat dengan menggunakan metode tersebut.
g. Thomas Kuhn Mengatakan bahwa Ilmu merupakan himpunan kegiatan yang dapat
menghasilkan banyak penemuan, baik dalam bentuk penolakan maupun
pengembangannya.
h. Poespoprodjo Menyebutkan Ilmu merupakan sebuah proses perbaikan diri secara
berkesinambungan yang terdiri dari perkembangan teori & uji empiris.
i. Francis Bacon. Mengatakan bahwa Ilmu merupakan satu-satunya pengetahuan
yang bersifat valid & hanya faktalah yang dapat menjadi objek pengetahuannya.
j. The Liang Gie. Berpendapat bahwa Ilmu ialah serangkaian aktivitas manusia yang
sifatnya rasional & kognitif dengan metode yang berupa prosedur & langkah-
langkah sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis guna untuk
mencapai kebenaran & mendapatkan pemahaman serta penjelasan yang benar.
k. Dr. Maurice Bucaille. Mengatakan bahwa Ilmu merupakan kunci dalam
mengungkapkan segala hal dalam bentuk apapun, baik dalam jangka waktu yang
lama maupun singkat.
l. Harsojo. Menyatakan bahwa Ilmu adalah sekumpulan akumulasi pengetahuan yang
disistematiskan.
m. Ralp Ross dan Ernest Van Den Haag. Berpendapat bahwa Ilmu merupakan
sesuatu yang empiris, rasional (dapat diterima akal), umum & sistematik, dan dari
keempat aspek tersebut terjadi secara serentak.
n. Prof. Dr Syed Naquib Alattas. Mengatakan bahwa Ilmu merupakan ketibaan
makna dalam diri seseorang yang dapat menyebabkan perubahan berdasarkan ilmu
yang dicapai atau diperoleh.
o. Minto Rahayu. Memberikan makna bahwa Ilmu adalah pengetahuan yang telah
disusun secara sistematis dan berlaku umum.
p. Popper. Mengatakan bahwa ilmu adalah tetap dalam keseluruhan dan hanya
mungkin direorganisasi.
q. DR. H. M. Gade. Mengatakan bahwa Ilmu adalah falsafah. yaitu hasil pemikiran
tentang batas-batas kemungkinan pengetahuan manusia.
r. NS. Asmadi. Mengatakan Ilmu merupakan sekumpulan pengetahuan yang
padatdan proses mengetahui melalui penyelidikan yang sistematis dan terkendali
(metode ilmiah).
s. Charles Singer. Menyatakan bahwa Ilmu adalah suatu proses yang membuat
pengetahuan (science is the process which makes knowledge).

Dari semua Pendapat tentang Pengertian Ilmu di atas kita dapat menyimpulkan
bahwa Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan
pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji
dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu.Dipandang dari sudut
filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan
yang dimilikinya.

B. ILMU PENDIDIKAN
1. Pengertian

Menurut Ngalim Purwanto. Bahwa ada dua istilah yang hampir sama bentuknya,
yaitu Paedagogie dan Paedagogiek. Paedagogie artinya pendidikan sedangkan Paedagogiek
adalah ilmu pendidikan.Paedagogiek atau ilmu pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang
menyelidiki, merenungkan tentang gejala-gejala perbuatan mendidik.Paedagogiek berasal
dari bahasa Yunani, yakni Paedagogia yang berarti ‘pergaulan dengan anak-
anak’.Sedangkan Paedagogos ialah ‘orang yang menjadi pelayan atau bujang pada zaman
Yunani Kuno yang pekerjaannya mengantar dan menjemput anakanak ke dan dari
sekolah’.Selain itu juga, di rumah anak-anak tersebut paedagogos selalu mengawasi dan
menjaga mereka.Jadi, pendidikan pada zaman Yunani Kuno diserahkan pada
paedagogos.Paedagogos berasal dari kata paedos (anak) dan agoge (saya membimbing,
memimpin).Perkataan paedagogos yang mulanya berarti ‘rendah’ (pelayan, bujang),
sekarang dipakai untuk pekerjaan mulia.Paedagoog (pendidik atau ahli didik) ialah
seseorang yang tugasnya membimbing anak dalam pertumbuhanya agar dapat berdiri
sendiri.
Ilmu pendidikan adalah ilmu yg mempelajari serta memproses perubahan sikap dan
tingkalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran dan pelatihan. Ilmu pendidikan sebagai suatu ilmu harus dapat bersifat:
a) Empiris, karena objeknya dijumpai dalam dunia pengalaman.
b) Normatif, karena berdasar atas pemilihan antara yang baik dan yang buruk.
c) Histories, karena memberikan uraian teoritis tentang sitem-sistem pendidikan
sepanjang jaman dengan mengingat latar belakang kebudayaan dan filsafat yang
berpengaruh pada jaman tertentu.
d) Praktis, karena memberikan pemikiran tentang masalah dan ketentuan
pendidikan yang langsung ditujukan kepada perbuatan mendidik.

Kedudukan ilmu pendidikan itu berada di tengah-tengah ilmu yang lain dalam
penyelenggaraan pendidikan. Ilmu pendidikan ialah suatu llmu pengetahuan yang
membahas masalah yamg berhubungan dengan pendidikan, sedangkan, definisi yang
terpenting dari suatu pendidikan itu sendiri yaitu: Meningkatkan pengetahuan, pengertian,
kesadaran, dan toleransi. Meningkatkan questioning skills dan kemampuan menganalisakan
sesuatu - termasuk pendidikannya.Meningkatkan kedewasaan individu.
Untuk perkembangan Negara, diperlukan pendidikan yang menghargai kreativitas
dan supaya negara dapat membuat sesuatu yang baru dan lebih baik, dan tidak hanya meng-
copy dari negara lain.
Pendidikan adalah fenomena yang fundamental atau asasi dalam hidup manusia
dimana ada kehidupan disitu pasti ada pendidikan.Pendidikan sebagai gejala sekaligus
upaya memanusiakan manusia itu sendiri.
C. Aliran – aliran Dalam Filsafat Pendidikan
Filsafat telah mengalami perubahan-perubahan sepanjang masanya dalam suatu
kegiatan atau aktivitas yang menempatkan pengetahuan atau kebijaksanaan sebagai sasaran
utamanya.Demikian juga pada filsafat pendidikan. Ada beberapa aliran filsafat yang
digunakan dalam dunia pendidikan
1. Aliran Filsafat Idealisme
Idealisme merupakan filsafat tertua dengan tokoh aliran ini adalah Plato (427-
347 SM) yang dianggap sebagai Bapak Idealisme di dunia Barat.Sejarah idealisme
berawal dari pemikiran Plato tentang kebenaran empiris yang dilihat dan dirasakan
dalam alam ideal (esensi) atau ide. Aliran filsafat Idealisme menekankan moral dan
realitas spiritual sebagai sumber-sumber utama di alam ini.
Idealis adalah doktrin yang mengajarkan bahwa hakikat dunia fisik hanya dapat
dipahami dalam ketergantungan pada jiwa dan roh. Idealis diambil dari “idea” yaitu
sesuatu yang hadir dalam jiwa. Idealis mempunyai argumen efistimologis tersendiri
dan aliran ini memandang dan menganggap yang nyata hanya idea. Idea tersebut selalu
tetap atau tidak mengalami perubahan dan pergeseran.

2. Aliran Filsafat Perenialisme


Perennialisme berasal dari kata perennial yang dapat diartikan abadi,  kekal
atau fana (tiada akhir). Perenialisme berarti segala sesuatu yang ada sepanjang sejarah.
Aliran filsafat Perennial berpegang pada nilai-nilai atau norma-norma yang bersifat
abadi, dengan demikian perenialisme dianggap suatu aliran yang ingin kembali atau
mundur kepada nilai-nilai masa lampau dengan maksud mengembalikan keyakinan
akan nilai-nilai asasi manusia masa silam untuk menghadapi problem kehidupan
manusia saat sekarang dan bahkan sampai kapanpun dan dimanapun
3. Aliran Filsafat Esensialisme.
Filsafat Esensialisme didasari oleh pemikiran filsafat idealisme Plato dan
realisme Aristoteles. Aliran filsafat Esensialisme muncul pada zaman renaissance
merupakan perpaduan ide filsafat idealisme objektif di satu sisi dan realisme objektif di
sisi lainnya. Perbedaan utama ialah dalam memberikan dasar berpijak pada pendidikan
yang penuh fleksibilitas, dimana serba terbuka untuk perubahan, toleran dan tidak ada
keterkaitan dengan doktrin tertentu.
Aliran filsafat essensialisme pertama kali muncul sebagai reaksi atas simbolisme
mutlak dan dogmatisme abad pertengahan. Filsafat ini menginginkan agar manusia
kembali kepada kebudayaan lama karena kebudayaan lama telah banyak melakukan
kebaikan untuk manusia, termasuk dalam pendidikan yang harus berpijak pada nilai-
nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama yang memberikan kestabilan dan nilai-
nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas.
4. Aliran Filsafat Progresivisme
Aliran Progresivisme dapat diartikan secara umum sebagai aliran yang
menginginkan kemajuan-kemajuan secara cepat.Progresivisme disebut juga
instrumentalisme, karena aliran ini beranggapan bahwa kemampuan intelejensi
manusia sebagai alat untuk hidup, untuk mengembangkan kepribadian manusia.
Filsafat progrevisme dalam pendidikan adalah suatu aliran yang menekankan,
bahwa pendidikan bukanlah sekedar pemberian sekumpulan pengetahuan kepada
peserta didik, tetapi hendaklah berisi aktivitas-aktivitas yang mengarah pada pelatihan
kemampuan berpikir mereka.Dengan demikian mereka dapat berpikir secara sistematis
melalui cara-cara ilmiah seperti memberikan analisis, pertimbangan dan pembuatan
kesimpulan menuju pemilihan alternatif yang paling memungkinkan untuk pemecahan
masalah yang dihadapi.

Ciri-ciri filsafat progresivisme adalah :


a. Progresivisme berakar pada pragmatisme.
b. Sasaran pendidikan ialah meningkatkan kecerdasan praktis (kompetensi) dalam
rangka efektivitas pemecahan masalah yang disajikan melalui pengalaman.
c. Nilai bersifat relative, terutama nilai duniawi, menjelajah aktif, evolusioner dan
konsekuensi perilaku.
5. Aliran Filsafat Pragmatisme
Pragmatisme adalah suatu aliran modern yang mengajarkan bahwa yang benar
apa yang membuktikan dirinya sebagai benar dengan perantaraan akibat-akibatnya
yang bermanfaat secara praktis. Aliran ini bersedia menerima apa saja, asalkan praktis.
Pengalaman-pengalaman pribadi, mistik semua bisa diterima sebagai kebenaran dan
dasar tindakan asal membawa akibat yang praktis yang bermanfaat. Dengan
demikian dasar pragmatis adalah manfaat bagi hidup praktis.
Aliran ini memandang realitas sebagai Sesuatu yang secara tetap mengalami
perubahan terus menerus. Pragmatis adalah satu aliran yang lebih mementingkan
orientasi kepada pandangan anti posentris (berpusat kepada manusia) kemampuan
kreativitas dan pertumbuhan manusia kearah hal-hal yang bersifat praktis, kemampuan
kecerdasan dan individual serta perbuatan dalam masyarakat.
Di Amerika Serikat tokoh aliran pragmatisme adalah William James dan John
Dewey.Di Inggris ada F.c Schiller. James mengatakan bahwa kebenaran tiada yang
mutlak, yang berlaku umum, yang bersifat tetap, yang berdiri sendiri dan terlepas dari
segala akal yang mengenal.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Filsafat pendidikan adalah pemikiran-pemikiran filsafat tentang pendidikan. Dapat
mengonsentrasikan pada proses pendidikan, dapat juga pada ilmu pendidikan. Jika mengutamakan
proses pendidikan, yang dipersoalkan adalah cita-cita, bentuk, metode, dan hasil dari proses
pendidikan. Jika mengutamakan ilmu pendidikan maka yang menjadi pusat perhatian adalah
konsep, ide, dan metode pengembangan dalam ilmu pendidikan. Filsafat pendidikan matematika
termasuk filsafat yang membahas proses pendidikan dalam bidang studi matematika. Aliran-aliran
yang berpengaruh dalam filsafat pendidikan antara filsafat analitik, progesivisme, eksistensialisme,
rekonstruksionisme, dan konstruktivisme.
Dari semua Pendapat tentang Pengertian Ilmu di atas kita dapat menyimpulkan bahwa Ilmu
bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan
teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang
diakui dalam bidang ilmu tertentu.Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia
berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya.
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan bahwa aliran filsafat pendidikan yang kita
gunakan dalam proses pembelajaran sangat mempengaruhikarakter peserta didik kedepannya.
Masing-masing aliran memiliki ciri-ciri dan pengaruh terhadap pendidikan. Filsafat pendidikan
eksistensialisme bersifat humanistis progresivisme merupakan pendidikan yang berpusat pada
peserta didik, perenialisme merupakan pendidikan yang berpusat pada nilai-nilai luhur yang kekal
dan dianggap kuat untuk menjadi pandangan hidup, esensialis memerupakan aliran filsafat yang
mendukung perenialisme, rekonstruksionisme adalah aliran pendukung progresivisme yang
memfokuskan pendidikan pada karakter serta sosialisasi peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA

Ariwidodo, Eko, Filsafat Ilmu, Malang: STAIN Pamekasan Press, 2009

Ariwidodo, Eko. Paradigma Reduksionisme Epistemik dalam Rekayasa Genetik. Vol.56. No. 4.

(2011).

Bakhtiar, Amsal. Filsafat Ilmu. Jakarta: Rajawali Pers, 2014.

Djumransjah, H. M. Filsafat Pendidikan. Malang : Bayumedia, 2006.

Deese, J (1978) The Scientific Basis of the Art of Teaching. New York : Colombia

UniversityTeachers College Press

Hartono, Rodi (2009) LANDASAN FILSAFAT PENDIDIKAN BAGI PENDIDIKAN.Universitas

Padang. Makalah

Suterdjo A. Wiramihardja Pengantar Filsafat, Bandung: Refika Aditama, 2007.

Wangsa Gandhi, Teguh, Filsafat Pendidikan: Madzhab-Madzhab Filsafat Pendidikan, Jakarta: AR-

RUZZ MEDIA, 2013

Surajiyo, Filsafat dan Perkembangannya di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Anda mungkin juga menyukai