NIM : 2211170019
Buku : Judul Filsafat Ilmu, Prof. Dr. Amsal Bakhtiar, M.A., penertbit Depok., 2017, no.
Isi buku :
Ilmu memiliki 2 macam objek, yaitu objek material dan objek formal. Objek material
adalah sesuatu yang dijadikan sasaran penyelidikan. Sedangkan objek formal adalah metodi
untuk memahami objek material. Objek material filsafat adalah segala yang ada menvakup yang
tampak dan yang tidak tampak, yang tampak disebut empiris sedangkan yang tiadak tampak
disebut alam metafisika. Adapun objek formal filasafat adalah sudut pandang yang menyeluruh,
radikal, dan rasional tentang segala yang ada. Secara historis ilmu berasal dari kajian filsafat.
Filsafat oleh para filosof disebut sebaai induk ilmu karena mencakup ilmu-ilmu modern dan
kontemporer berkembang.
Filsafat dalam Bahasa inggris yaitu philosophy, dalam Bahasa Yunani disebut
philosophia, sedangkan didalam Bahasa Arab adalah falsafat. Didalam kbbi makna filsafat
adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budimengenai hakikat segala yang ada, sebab,
asal, dan hukumnya.
Ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut
meyode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu.
Perbedaan pengetahuan dan ilmu terlihat dari sifat sistematik dan cara memperolehnya.
Hakikat Pengetahuan adalah realisme dan idealisme. Ada beberapa sumber pengetahuan yaitu
Dasar-dasar ilmu
a. Ontologi
Ontologi merupalan salah satu diantara lapangan penyelidikan kefilsafatan yang paling
kuno.
b. Epistemologi
Epistemologi adalah cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup
pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dan dasar-dasarnya serta pertanggungjawaban.
Sarana Ilmiah
Bahasa memegang peran penting dan suatu hal yang lazim dalam hidup dan kehidupan
manusia. Bahasa sebagai sarana komunikasi antar manusia, tanpa Bahasa tidak ada komunikasi
Bahasa sebagai sarana berfikir ilmiah, seseorang selayaknya menguasai kriteria maupun langlah-
langkah dalam kegiatan ilmiah.
Bahasa ilmiah dan Bahasa agama, Bahasa ilmiah adalah Bahasa yang digunakan dalam kegiatan
ilmiah, sedangkan Bahasa agama adalah ungkapan serta perilaku keagamaan dari seseorang atau
sebuah kelompok sosial.
Matematika sebagai Bahasa dan sarana berfikir deduktif, sedangkan statistik diartikan sebagai
keterangan yang dibutuhkan oleh negara dan berguna bagi negara.
Logika adalah sarana untuk berfikir sistematis, valid, dan dapat dipertanggungjawabka. Karena
itu, berfikir logis adalah berfikir sesuai dengan aturan-aturan berfikir seperti setengah tidak boleh
lebih besar daripada satu.
Kemajuan ilmu dan tekhnologi yang semula bertujuan untuk mempermudah pekerjaan manusia,
tapi kenyataannya teknologi telah menimbulkan keresahan dan ketakutan baru bagi kehidupan
manusia. Begitujuga kemajuan ilmu dan teknologi, yang semula untuk memudahkan urusan
manusia, Ketika semakin mudah maka akan muncul kesepian dan keterasingan baru yakni
lunturnya rasa solidaritas.
Agama lebih mengedepankan moralitas dan tradisi sementara ilmu selalu mencari yang baru,
tidak terlalu terikat dengan etika. Karakteristik agama dan ilmu selalu harus dilihat dalam
konteks yang berseberangan tetapi juga perlu dipikirkan bsgsimana keduanya bersinergi dalam
membantu kehidupan manusia yang lebih layak.
Pokok pembahasan dalam filsafat ilmu adalah sejarah perkembangan ilmu dan teknologi,
hakikat dan sumber pengetahuan dan kriteria kebenaran. Filsafat juga membahas proses
persoalan objek, metode, dan tujuan ilmu yang tidak kalah pentingnya adalah sarana ilmiah.
Ilmu tidak ada batasnya, sedangkan kemampuan manusia terbatas. Karena itu, filsafat ilmu juga
memberikan wawasan yang lebih luas bagi penuntut ilmu untuk melihat sesuatu yang tidak
hanya dari jendela ilmu masing masing.
Diharapkan perkembangan ilmu yang begitu spektakuler dapat diajadikan arah dalam menuntut
perkembangan ilmu selanjutnya. Sebab tanpa adanya bimbingan moral terhadap ilmu
dikhawatirkan kemajuan ilmu dan tekhnologi tidak semakin menyejahterakan manusia, tetapi
justru merusak dan menghancurkan kehidupan mereka.
Namun juga perlu diingat bahwa ikatan agama yang terlalu kaku dapat menghambat
perkembangan ilmu. Karena itu, perlu kejelian dan kecerdasan memperhatikan sisi kebebasan
dalam ilmu.