Anda di halaman 1dari 3

PENGERTIAN FILSAFAT ILMU

MATA KULIAH: FILSAFAT ILMU


DOSEN PENGAMPU: DR. SURYO EDIYONO, M.HUM.

DISUSUN OLEH:
HALIMATUSSAKDIAH
NIM: T841908006

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2019
Pengertian Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu merupakan padanan dari dua kata, Filsafat dan Ilmu. 1Filsafat
artinya pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala
yang ada, sebab, asal dan hukumnya. 2Ilmu artinya pengetahuan tentang suatu
bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat
digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang pengetahuan itu. 3Filsafat
ilmu adalah penelusuran pengembangan filsafat pengetahuan. 4Filsafat ilmu adalah
segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal
yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dan
kehidupan manusia.

Objek Filsafat
Bila membicarakan tentang pengetahuan yang sistematis, pasti ada
kejelasan mengenai objeknya. Objek dibedakan menjadi dua macam, yaitu objek
material dan objek formal. Setiap ilmu mempunyai objek material dan objek
formal masing-masing. Demikian pula halnya dengan filsafat. Sering orang
mengatakan bahwa salah satu perbedaan antara ilmu empiris dan filsafat adalah
karena objeknya ini.
Objek material filsafat meliputi segala sesuatu yang ada. Segala sesuatu itu
adalah Tuhan, alam dan manusia. Bandingkanlah dengan ilmu empiris dan ilmu
agama. Objek ilmu empiris hanya manusia dan alam. Ilmu empiris tidak
mempermasalahkan atau mengkaji tentang Tuhan, tetapi ilmu-ilmu agama
(teologi) sebagian besar berisi kajian tentang ketuhanan ditinjau dari perspektif
dan interpretasi manusia terhadap wahyu atau ajaran para Nabi. Ilmu filsafat
mengkaji tentang alam, manusia dan Tuhan. Sepanjang sejarah filsafat, kajian
tentang alam menempati urutan pertama, kemudian disusul kajian tentang
manusia dan Tuhan. Pada abad pertengahan di Eropa ketika filsafat menjadi abdi
teologi, banyak kajian-kajian filsafati tentang Tuhan. Setelah masuk zaman
modern, fokus kajian filsafat adalah manusia.

1
KBBI https://kbbi.web.id/ilmu.html
2
Ibid
3Mukhtar Latif, Orientasi Ke Arah Filsafat Ilmu (Jakarta: Kencana Prenadamedia grup, 2014), hal 23
4
Ismaun. Filsafat Ilmu (Bandung: UPI, 2001), hal 10
Objek formal (sudut pandang pendekatan) filsafat adalah dari sudut
pandang hakikatnya. Filsafat berusaha untuk membahas hakikat segala sesuatu.
Hakikat artinya kebenaran yang sesungguhnya atau yang sejati, yang esensial,
bukan yang bersifat kebetulan. Sebagai contoh dapat dikemukakan di sini.
Manusia sebagai objek kajian ilmu dan filsafat dapat dikaji dari berbagai sudut
pandang. Manusia dapat dikaji dari sudut interaksinya dalam hidup
bermasyarakat. Inilah sudut pandang sosiologi. Manusia juga dapat ditinjau dari
sisi kejiwaannya. Inilah sudut pandang psikologi. Manusia dapat ditinjau dari
perilakunya dalam memenuhi kebutuhan hidup yang cenderung tidak terbatas
dihadapkan dengan benda-benda yang terbatas. Inilah sudut pandang ilmu
ekonomi. Tetapi, manusia dapat pula dibahas dari sudut pandang yang hakiki.
Inilah sudut pandang filsafat.
Berdasarkan penjelasan yang sudah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa
bahwa Filsafat Ilmu merupakan suatu penelusuran, penyelidikan dan
pengembangan terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut landasan ilmu
maupun segala dimensi kehidupan manusia. Oleh karena itu setiap saat ilmu itu
berubah mengikuti perkembangan zaman dan keadaaan. Pengetahuan lama
menjadi pijakan untuk mencari pengetahuan baru. Filsafat Ilmu menelusuri dan
menyelidiki sedalam dan seluas mungkin segala sesuatu mengenai suatu bidang
ilmu. Filsafat adalah suatu sikap yang mencerminkan kebijaksanaan dalam
menghadapi berbagai tantangan dan masalah dalam dimensi kehidupan. Tidak
lantas percaya pada suatu hal, namun dibuktikan dengan data-data dan cara ilmiah.
Sehingga suatu kebenaran itu bisa diperoleh dengan logika.

Anda mungkin juga menyukai